DEFINISI
1
pasien rawat inap rumah sakit, pemeriksaan skrining membantu staf atau
karyawan untuk memutuskan apakah pasien membutuhkan pelayanan
preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitative dan memilih pelayanan yang
paling tepat sesuai dengan urgensi nya.
a. Pelayanan Preventif
Pelayanan preventif adalah upaya mencegah suatu penyakit atau
deteksi dini faktor resiko:
a. Pemeriksaan kesehatan di lakukan berkala ( pemeriksaan kehamilan,
balita).
b. Deteksi dini kasus , faktor resiko maternal dan balita.
c. Immunisasi/vaksin pada bayi, anak, ibu hamil dan dewasa.
d. Dokter atau perawat wajib memberikan informasi penjadwalan kontrol
atau immunisasi lanjutan.
e. Pemberian ATS/TT dan membersihkan luka pada luka baru atau
tusuk untuk mencegah tetanus.
f. Perawatan ruangan isolasi untuk mencegah penularan atau infeksi,
seperti untuk kasus Covid-19, TB paru, luka bakar yang
membutuhkan ruangan khusus luka bakar.
b. Pelayanan Paliatif
2
a. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit.
b. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin
dan nifas.
c. Perawatan payudara.
d. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
e. Pemberian obat : Fe, Vitamin A, Oralit.
d. Pelayanan Rehabilitatif
e.Isolasi
3
di lakukan sebelum pasien masuk ke layanan intensif atau ICU.
Skrining dapat di lakukan layanan melalui telepon.
1. Identifikasi pasien.
Petugas menanyakan identitas pasien, petugas juga menilai
apakah sesuai dengan misi dan sumber daya rumah sakit.
2. Penilaian berkelanjutan
Seperti tanda tanda vital, obat obatan, alat yang terpasang, dan
rencana tindakan selanjutnya.
3. Konsultasi dengan DPJP.
4. Dokumentasi skrining pasien :
a. Nama
b. Jenis kelamin
c. Umur
d. Alamat
e. Status pembayaran
f. Diagnosa
g. Keadaan umum pasien
h. Kesadaran
i. Tanda tanda vital
j. Terapi tindakan yang telah di lakukan.
4
g. Ketersediaan kamar perawatan
h. Identifikasi kebutuhan pasien berkenaan dengan pelayanan
preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitative
1.Triage
Pengelompokan pasien berdasarkan atas berat ringannya trauma/penya
kit serta kecepatan penanganan /pemindahannya.
2.Prioritas
Penentuan mana yang harus di dahulukan mengenai penanganan dan pe
mindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
3.Penilaian tingkat prioritas pada pasien yang masuk ke IGD di seleksi ber
dasarkan kondisi kegawat daruratannya dengan katagori ATS (Australian
Triage Skale) salah satu sistem triage berbasis bukti.
4.Kecelakaan (accident)
Suatu kejadian di mana terjadi interaksi berbagai factor yang datang seca
ra mendadak,tidak di kehendaki sehingga dapat menimbulkan cidera
fisik,
5
mental,ataupun social. Kecelakaan dapat di klasifikasikan menurut krite
ria sebagai berikut:
a) Mekanisme kejadian
Tertumbuk,jatuh,terpotong,tercekik,tersengat,terbakar (baik karena
kimia,listrik,radiasi,api)
- Tempat kejadian
- Kecelakaan lalu lintas
- Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
- Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
- Kecelakaan di sekolah
- Kecelakaan di tempat-tempat umum lain (misalnya di tempat
rekreasi,perbelanjaan,area olah raga,dan sebagainya).
b) Waktu kejadian
-Waktu perjalanan
-Waktu bekerja,sekolah,bermain,dan sebagainya.
5.Bencana
Peristiwa atau serangkaian peristiwa yang di sebabkan oleh alam dan atau
manusia yang mengakibatkan korban dan penderitaan manusia, kerugian
harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasaran
serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan masyarakat dan
pembangunan nasional yang memerlukan pertolongan dan bantuan.
6
BAB II
RUANG LINGKUP
Skrining diagnostik test standar yang harus di lakukan sebelum pasien rawat
inap atau di rujuk.
7
2.SKRINING DI LUAR RUMAH SAKIT
B. Pada Saat Menerima Telpon dari Luar Rumah Sakit (Faskes Lain) di IGD
Pada saat menerima telpon dari faskes lain hendaknya petugas penerima
telpon menanyakan hal hal berikut ini:
a. Faskes penelepon
b. Identitas pasien
c. Diagnosa pasien
d. Kondisi pasien (tingkat kesadran,tanda tanda vital dll)
e. Alasan di rujuk
f. Tindakan yang sudah di lakukan
g. Nama penelepon
Data skrining tersebut di catat dalam buku ekspedisi dan harus
menulis tanggal dan jam serta menulis nama penerima telpon dan di
komunikasikan antar rekan.
Jika pasien dapat di terima di rumah sakit atau tersedia tempat,
maka pasien tersebut dapat di kirim ke Rumah Sakit Umum Daerah
45 Kuningan. Dan pastikan pasien stabil saat di lakukan proses
transfer menuju RSUD 45 Kuningan.
Dan jika tidak tersedia layanan sesuai kebutuhan pasien , Rumah
Sakit Umum Daerah 45 tidak dapat menerima pasien tersebut dan
dapat menyarankan untuk di rujuk ke rumah sakit lain.
8
BAB III
KEBIJAKAN
NOMOR :445.1/........./AKP
Ditetapkan di : Kuningan
Pada tanggal : Januari 2022
DIREKTUR RSUD 45
KUNINGAN
9
Pembina
NIP. 197404252003
BAB IV
TATA LAKSANA
10
- Tenaga yang melakukan skrining secara visual telah mendapatkan
pelatihan PPGD dan skrining pasien
- Bila didapat penderita dalam keadaan gawat, penderita dialihkan
ke IGD untuk proses triase.
- Bila tidak didapatkan proses kegawatan setelah proses
pendaftaran, penderita dapat menunggu di ruang tunggu poli
rawat jalan.
11
10. Melakukan konsultasi dengan Dokter penanggung jawab pelayanan
11. Ditetapkan untuk penderita rawat jalan, ditereima rawat inap atau
rujuk.
12
BAB IV
DOKUMENTASI
3.Status IGD
13