DEFINISI
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
BAB III
TATA LAKSANA
3
Stroke, serangan jantung, PPOK, Gagal jantung kongestif,
empisema, Demensia, Alzaimer, AIDS, atau penyakit
dengan potensi mengancam nyawa lainnya.
Pasien berasal dari panti jompo
Tunawisma
Dirawat kembali dalam 30 hari
Percobaan bunuh diri
Pasien tidak di kenal/ tidak ada identitas
Korban dari kasus kriminal
Trauma multipel
Tidak bekerja / tidak ada asuransi
b. Identifikasi dan diskusi pilihan perawatan apa yang tersedia
untuk pasien
c. Verifikasi availabilitas tempat perawatan pasien setelah pulang
dari rumah sakit.
4
7. Identifikasi dan latihan professional kesehatan yang dapat
merawat pasien sertalakukan koordinasi dengan tim multidisiplin
dalam merancang Discharge planning pasien.
8. Yang dimaksud tim multi disiplin ini adalah para professional
kesehatan dari disiplin ilmu yang berbeda-beda, seperti pekerja
social, perawat, terapis, dokter.
9. Lakukan diskusi dengan pasien dan keluarga mengenai alasan
pasien di rawat, tatalaksana, prognosis dan rencana pemulangan
pasien.
10. Jika pasien menolak keterlibatan keluarga dalam diskusi, staf
harus memberitahukannya kepada keluarga dan menghargai
keinginan pasien.
11. Jika terdapat konflik antara keinginan pasien dan keluarganya
dalam merancang discharge planning, staf harus melakukan
peninjauan ulang mengenai rencana perawatan dan mencari solusi
realistic dari masalah yang timbul. Salah satu cara adalah dengan
konferensi kasus yang melibatkan multidisipliner.
5
c. Perawatan di rumah dengan di damping oleh perawat /
pendamping pasien
d. Rumah sakit / fasilitas perawatan jangka panjang
e. Fasilitas keperawatan yang terlatih
f. Rumah perawatan umum, seperti panti jompo, dan
sebagainya
8. Jika tempat perawatan selanjutnya tidak memadai (tidak dapat
memenuhi kebutuhan pasien), maka pasien tidak dapat di
pulangkan
9. Tim discharge planners (DPJP, PPJP, Ka.Unit, Tim PKRS) harus
berusaha untuk mencari tempat perawatan yang dapat menunjang
kebutuhan pasien.
10. Pastikan terjadinya komonikasi efektif antara pelaksana
perawatan primer, sekunder, dan social unjtuk menjamin bahwa
setiap pasien menerima perawatan dan penanganan yang sesuai
dan adekuat.
11. Petugas rumah sakit sebaiknya melakukan komonikasi dengan
dokter keluarga pasien / tim layanan primer mengenai rencana
pemulangan pasien.
12. Identifikasi pasien-pasien yang memerlukan perawatan
khusus/ ekstra seperti kebutuhan perawatan kebersihan diri,
social, dan sebagainya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan pasien
dan berikan dukungan tambahan.
13. Diskusikan kembali dengan pasien dan buatlah kesepakatan
mengenai rencana keperawatan.
14. Finalisasi rencana keperawatan dan aturlah proses pemulangan
pasien.
15. Pastikan bahwa pasien dan keluarga / pendamping telah
memperoleh informasi yang adekuat.
16. Hak pasien sebelum di pulangkan:
a. Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis,
asesmen medis, rencana perawatan, detail kontak yang
dapat dihubungi, dan informasi relevan lainnya mengenai
rencana perawatan dan tatalaksana selanjutnya.
b. Terlibat sepenuhnya dalam discharge planning dirinya,
bersama dengan kerabat, pendamping, atau teman
pasien.
c. Rancangan rencana pemulangan dimulai sesegera
mungkin baik sebelum / saat pasien masuk rumah sakit
d. Memperoleh informasi lengkap mengenai layanan yang
relevan dengan perawatannya dan tersedia di masyarakat.
6
e. Memperoleh informasi lengkap mengenai fasilitas
perawatan jangka panjang, termasuk dampak
finansialnya.
f. Diberikan nomor kontak yang dapat di hubungi saat
pasien membutuhkan bantuan / saran mengenai
pemulangannya.
g. Diberikan surat pemulangan yang resmi, dan berisi detail
layanan yang dapat diakses
h. Memperoleh informasi lengkap mengenai criteria
dilakukan perawatan yang berkesinambungan
i. Tim discharge planners (DPJP, PPJP, Ka Unit, ) tersedia
sebagai orang yang dapat di hubungi oleh pasien dalam
membantu memberikan saran
j. Memperoleh akses untuk memberikan komplin mengenai
pengaturan discharge planning pasien dan memperoleh
penjelasannya.
17. Pada pasien yang ingin pulang dengan sendirinya atau pulang
paksa (dimana bertentangan dengan saran dan kondisi medisnya),
dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Pasien memahami resiko yang dapat timbul akibat pulang
paksa
b. Pasien tidak kompeten untuk memahami risiko yang
berhubungan dengan pulang paksa, dikarenakan kondisi
medisnya
c. Pasien tidak kompeten untuk memahami risiko yang
berhubungan dengan pulang paksa dikarenakan
gangguan jiwa.
18. Dokumentasikan rencana pemulangan pasien di rekam medis
dan berikan salinannya kepada pasien dan dokter keluarganya.
19. Ringkasan / resume discharge planning pasien berisi :
a. Alas an pasien dirawat, diagnosis dan penyakit penyertanya
b. Temuan fisik dan hal lain yang penting
c. Prosedur diagnostic dan prosedur lain yang telah dilakukan
d. Medikamentosa termasuk obat pada waktu pulang
e. Keadaan/status pasien pada saat pulang
f. Intruksi untuk tindak lanjut atau kontrol.
20. Rencanakan dan aturlah pertemuan selanjutnya dengan pasien
21. Berikut adalah beberapa peralatan tambahan yang diperlukan
pasien sepulangnya dari rumah sakit (bila diperlukan)
a. Peralatan yang portable dan sederhana : mudah digunakan,
intruksi penggunaan minimal. Contoh : tongkat, toilet duduk.
7
b. Peralatan yang membutuhkan pelatihan mengenai cara
menggunakannya. Contoh : tempat tidur khusus, pegangan
terfiksasi
c. Kursi roda (manual dan listrik)
22. Pilihan transportasi yang dapat digunakan adalah :
a. Ambulance
b. Mobil pribadi
c. Angkutan umum
PJ
Petugas yg
Rencana pemulangan Perawatan
Menjelaskan
Pasien
A. Informasi Kesehatan
Oleh
siapa
Kebutuhan Pendamping Pasien / PJ Perawatan Pasien Tindakan
dan
Kapan
Tugas Asuhan keperawatan
Bagaimana mencari sarana dan bantuan
Informasi mengenai perawatan
Informasi mengenai gangguan jiwa
Keterlibatan dalam perencanaan perawatan dan
tatalaksana
Dukungan untuk pendamping pasien / PJ perawatan
pasien
Hubungan dengan pasien
Keluarga dan teman
Uang
Kesehatan pendamping pasien
Resiko dan keamanan
Pilihan perawatan
Masalah lainnya
Evaluasi
Monitor dan evaluasi efikasi dan kelayakan rencana perawatan pasien
secara periodic, dengan cara :
9
1. Peninjauan Ulang rekam medis / catatan pasien
2. Gunakan check list untuk menilai perkembangan dan kemajuan
discharge planning
3. Lakukan perencanaan ulang, jika di perlukan
Peninjauan ulang dan Audit
Peninjauan ulang dan audit harus dilakukan untuk mengevaluasi
dan memastikan bahwa panduan berjalan dengan lancar dan diterapkan
oleh seluruh professional kesehatan di rumah sakit
10
BAB IV
DOKUMENTASI
11
DAFTAR PUSTAKA
Health & Social Care Joint Unit And Change Agents Team. (2003) discharge
from hospital : pathway, process and practice Departement Of Health.
12