Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN PEMULANGAN PASIEN

Jl. Kapten P. Tendean No. 9A, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan


Phone: (021 7971115)
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................1
SK PEMBERLAKUAN PANDUAN…../ LEMBAR PENGESAHAN....................................2
BAB I DEFINISI..................................................................................................................3
BAB II RUANG LINGKUP..................................................................................................4
BAB III KEBIJAKAN............................................................................................................5
BAB IV TATALAKSANA.....................................................................................................6

1
SK PEMBERLAKUAN PANDUAN…../ LEMBAR PENGESAHAN

2
BAB I DEFINISI

Rencana pemulangan pasien (discharge planning) adalah suatu proses sistemik untuk
perkiraan, persiapan, dan koordinasi yang dilakukan petugas kesehatan untuk
memfasilitas perbekalan perawatan kesehatan pasien sebelum dan sesudah
pemulangan.
Rencana pemulangan pasien juga merupakan proses yang berkesinambungan dan
sudah harus dimulai sejak awal pasien masuk rumah sakit (untuk rawat inap yang telah
direncanakan sebelumnya) dan sesegera mungkin pada pasien-pasien non elektif.
Discharge planning disebut juga sebagai perawatan berkelanjutan, yang artinya
perawatan yang selalu dibutuhkan pasien dimanapun pasien berada. Metode ini
berfokus pada pasien yang terdiri atas mekanisme pelayanan keperawatan yang
membimbing dan mengarahkan pasien sepanjang waktu, serta merupakan suatu
proses yang menggambarkan usaha kerja sama antara tim kesehatan, keluarga, klien
dan orang yang penting bagi klien. Discharge planning sebagai proses mempersiapkan
pasien untuk meninggalkan satu unit pelayanan kepada unit yang lain di dalam atau di
luar suatu agen pelayanan kesehatan umum.
Discharge planning bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan spesifik untuk
mempertahankan atau mencapai fungsi maksimal setelah pulang (Capertino,1999).
Juga bertujuan memberikan pelayanan terbaik untuk menjamin kebertanjutan asuhan
berkualitas antara rumah sakit dan komunitas dengan memfasilitasi komunikasi yang
efektif.

3
BAB II RUANG LINGKUP

Meliputi pemulangan pasien di rawat jalan, rawat inap dan ruang perawatan intensif di
area

1. Rawat jalan poliklinik


2. Rawat Inap anak, dewasa dan isolasi
3. Ruang HCU
4. Ruang Bersalin
5. Ruang Perina

4
BAB III KEBIJAKAN

5
BAB IV TATALAKSANA

1. Asesmen awal saat pasien maşuk rumah sakit


a. Identitas/skrining pasien yang mempunyai resiko tinggi membutuhkan discharge
planning yang baik dan adekuat untuk memastikan keselamatan pasien. Berikut
ini adalah kriteria pasien resiko tinggi.
1) Usia 60 tahun
2) Hambatan mobilisasi
3) Membutuhkan pelayanan medis dan perawatan berkelanjutan
4) Tergantung orang lain dalam aktifitas harian
b. Perencanaa pulang (discharge planning) bagi pasien dimulai segera setelah
pasien diterima sebagai pasien rawat inap dengan menggunakan formulir
perencanaan pulang
c. Formulir perencanaan pulang sebaiknya dilengkapi minimal sehari sebelum
pasien direncanakan pulang d. Lakukan anamnesis: identifikasi alasan pasien
dirawat termasuk masalah sosial dan perubahan terkini
e. Asesmen kebutuhan perawatan pasien berdasarkan kondisi dan penyakit yang
dideritanya
f. Identifıkasi siapa pendamping utama/penanggung jawab perawatan pasien
g. Libatkan mereka dalam perencanaan discharge planning (karena pasien yang
paling tahu mengenai apa yang dirasakan dan ingin dirawat oleh siapa)
h. Gunakan bahasa awam yang dimengerti oleh keluarganya
i. Identifikasi dan diskusi pilihan perawatan yang tersedia untuk pasien
j. Verifikasi avaibilitas tempat perawatan pasien setelah pasien pulang dari rumah
sakit.

2. Saat di Ruang Rawat Inap


a. Tetapkan prioritas mengenai hal-hal yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga
b. Mendiskusikan dengan pasien mengenai perkirann tanggal pemulangan pasien
dalam 24 jam setelah pasien dirawat
c. Identifikasi, melibatkan, dan menginformasikan pasien mengenai rencana
keperawatan, pastikan bahwa kebutuhan-kebutuhan khusus pasien terpenuhi 4.
Catat semua perkembangan ke dalam rekam medis pasien
d. Berikut adalah beberapa peralatan tambahan yang diperlukan pasien
sepulangnya dari rumah sakit (bila diperlukan)

6
1) Peralatan yang portable, sederhana, mudah digunakan, instruksi
penggunaan minimal, contoh : tongkat, toilet duduk
2) Peralatan yang membutuhkan pelatihan mengenai cara menggunakannya,
contoh : oksigen, tempat tidur khusus, kursi roda (manual dan listrik).
e. Pastikan kepada pasien / keluarga kendaraan untuk transportasi pulan
1) Kendaraan umum
2) Mobil pribadi
f. Identifikasi dan latihan profesional kesehatan yang dapat merawat pasien serta
lakukan koordinasi dengan tim multidisiplin dalam merancang discharge
planning pasien
g. Yang dimaksud dengan tim multidisiplin ini adalah para profesional kesehatan
dari disiplin ilmu yang berbeda-beda seperti : dokter, perawat, terapis, pekerja
sosial
h. Lakukan diskusi dengan pasien dan keluarga mengenai alasan pasien dirawat,
tata laksana, prognosis, dan rencana pemulangan pasien
i. Tanyakan kepada pasien : Anda akan dirawat siapa sepulangnya dari rumah
sakit ?
j. Biasanya pasien akan memilih untuk dirawat oleh nggota keluarganya
k. Tanyakan kepada keluarga tentang kesediaannya untuk merawat pasien,
berikan waktu untuk memutuskan.
l. Berikut adalah hal-hal yang harus diketahui oleh pemberi layanan perawatan
pasien sepulangnya dari rumah sakit (biasanya ketuarga) .
1) Rencana pernulangan pasien secara tertulis dan lisan
2) Kondisi medis pasien
3) Penjelasan mengenai apa terlibat dalam perawatan pasien
4) Keuntungan yang didapat
5) Dampak finansial
6) Akses penerjemah untuk memungkinkan komunikasi dan pemahaman yang
efektif
7) Pemberitahuan mengenai kapanpasien akan dipulangkan
a) Pengaturan transportasi
b) Demonstrasikan cara menggunakan peralatan tertentu sebelum pasien
dipulangkan dan pastikan terdapat jadwal pengecekan alat yang rutin
c) Aturan jadwal pertemuan berikutnya dengan pasien dan pendamping
m. Jika pasien menolak keterlibatkan keluarga dalam diskusi, staf harus
memberitahukan kepada keluarga dan menghargai keinginan pasien
n. Jika terdapat konflik antara keinginan pasien dan keluarganmya dalam
merancang discharge planning, sfat harus melakukan peninjauan ulang

7
mengenai rencana perawatan dan mencari solusi yang realistis dari masalah
yang timbul. Salah satunya adalah dengan konferensi kasus yang melibatkan
multidispliner.

3. Saat pasien akan dipulangkan dari Rumah Sakit


a. Saat pasien tidak lagi memerlukan perawatan rumah sakit, pasien sebaiknya
dipulangkan dan memperoleh discharge planning yang sesuai.
b. Yang berwenang memutuskan bahwa pasien boleh pulang atau tidak adalah
DPJP (atau oleh orang lain yang mendapat delegasi kewenangan dari DPJP)
c. Pastikan bahwa pasien dan keluarganya berperan aktif dalam perencanaan dan
pemulangan pasien
d. Lakukan penilaian pasien secara menyeluruh / holistic
e. Nilailah kondisi fisik, mental, emosional, dan spiritual pasien
f. Pertimbangkan juga aspek sosial, budaya, etnis dan finansial pasien
g. Tentukan tempat perawatan selanjutnya (setelah pasien dipulangkan dari rumah
sakit) yang disesuaikan oleh DPJP dan tim perawatan bersama dengan
penanggung jawab pasien. Berikut adalah beberapa tempat perawatan .
1) Perawatan di rumah dengan penggunaan peralatan tambahan untuk
menunjang perawatan pasien
2) Pemulangan pasien ke rumah tanpa perawatan khusus
3) Perawatan di rumah dengan didampingi perawatan/pendamping pasien
4) Rumah sakit/fasilitas perawatan jangka panjang
5) Fasilitas keperawatan yang terlatih
6) Rumah perawatan umum, seperti panti jompo, dan sebagainya
h. Jika tempat perawatan selanjutnya tidak memadai (tidak memenuhi kebutuhan
pasien), maka pasien tidak dapat dipulangkan
i. Pastikan terjadinya komunikasi efektif antara pelaksana perawatan primer,
sekunder, dan sosial untuk menjamin bahwa setiap pasien menerima perawatan
dan penanganan yang sesuai dan adekuat
j. Petugas rumah sakit sebaiknya melakukan konsultan dengan dokter kelurga
pasien/tim pelayanan primer mengenai rencana pemulangan pasien
k. Diskusikan kembali dengan pasien dan buatlah kesepakatan mengenai rencana
keperawatan
l. Finalisasi rencana keperawatan dan aturlah proses pemulangan pasien
m. Pastikan bahwa pasien dan keluarga/pendamping telah memperoleh informasi
yang adekuat
n. Hak pasien sebelum dipulangkan

8
1) Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, assessment
medis, rencana perawatan, detail kontak yang dapat dihubungi, dan
informasi relevan lainnya mengenai rencana perawatan dan tata laksana
selanjutnya
2) Terlibat sepenuhnya dengan discharge planning dirinya bersama dengan
kerabat dan penamping pasien
3) Rancangan rencana pemulangan pasien dimulai sesegera mungkin baik
sebelum dan saat pasien masuk rumah sakit
4) Memperoleh informasi lengkap mengenai fasilitas perawatan jangka panjang
termasuk dampak finansialnya
5) Memperoleh informasi lengkap mengenai layanan yang relevan dengan
perawatannya dan tersedia di masyarakat
6) Diberikan nomor kontak yang dapat dihubungi saat pasien membutuhkan
bantuan/saran mengenai pemulangannya
7) Diberikan surat pemulangan yang resmi, dan berisi detail layanan yang dapat
diakses
8) Memperoleh informasi lengkap mengenai kriteria dilakukan perawatan yang
berkesinambungan
9) Memperoleh akses untuk memberikan complain mengenai pengaturan
discharge planning pasien dan memperoleh penjelasannya.
o. Pasien yang ingin pulang dengan sendirinya atau pulang paksa (dimana
bertentangan dengan saran dan kondisi medisnya), dapat dikategorikan sebagai
berikut:
1) Pasien memahami resiko yang dapat timbul akibat pulang paksa
2) Pasian tidak kompeten untuk memahami resiko yang berhubungan dengan
pulang paksa, dikarenakan gangguan jiwa
p. Dokumentasikan rencana pemulangan pasien di rekam medis dan berikan
salinannya kepada pasien dan dokter keluarganya
q. Ringkasan/resume discharge planning pasien berisi :
1) Resume perawatan pasien selama di rumah sakit
2) Resume rencana penanganan/tat laksana pasien selanjutnya
3) Regimen pengobatan pasien
4) Detail mengenai pemeriksaan lebih lanjut yang diperlakukan dan terapi
selanjutnya
5) Janji temu dengan professional kesehatan Iainnya
6) Nomor kontak yang dapat dihubungi jika terjadi kondisi
emergenci/pembatalan/muncul masalah-masalah medis pada pasien
r. Rencana dan aturlah pertemuan selanjutnya dengan pasien.

9
4. Evaluasi
Monitor dan evaluasi efikasi dan kelayakan rencana perawatan pasien secara
periodic dengan cara
a. Peninjauan ulang rekam medis / catatan pasien
b. Gunakan check list untuk menilai perkembangan dan kemajuan discharge
planning
c. Lakukan perencanaan ulang jika diperlukan
Peninjauan ulang dan audit harus dilakukan untuk mengevaluasi dan memastikan
panduan berjalan dengan lancer dan diterapkan oleh seluruh professional.

5. Kriteria Pasien Pulang


a. Geriatri
b. Umur >65 tahun
c. Keterbatasan mobilitas
d. Perawatan lanjutan (menggunakan alat, perawatan luka, dll)
e. Pengobatan lanjutan (DM, TBC, Jantung, kemoterapi, dll)
f. Bantuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari

10

Anda mungkin juga menyukai