Anda di halaman 1dari 11

TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
1 dari 9

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh:


Direktur RSUD 45 Kuningan

Januari 2020
SPO
dr. Deki Saifullah,MM.Kes.
Pembina
NIP : 19740425 200312 1 004
PENGERTIAN Transfer pasien antar ruang perawatan adalah
memindahkan pasien dari satu ruangan keruang
perawatan/ ruang tindakan lain didalam RSUD 45
Kuningan.

TUJUAN Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung


dengan aman dan lancar serta pelaksanaannya sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan

KEBIJAKAN Peraturan Direktur Nomor : 449/ 2186/PEL / 2017


tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Daerah 45
Kabupaten Kuningan.
PROSEDUR A. Persiapan :
- Status Rekam Medis Pasien
- Hasil pemeriksaan penunjang
- Formulir transfer/ serah terima
- Peralatan medis yang digunakan selama transfer
sesuai kondisi pasien

B. Pelaksanaan :

1.Ucapkan salam

“ Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/ Ibu”

2. Informasikan pada pasien dan keluarga tentang


rencana transfer yang akan dilakukan.

“Bapak/ Ibu, sesuai kondisi saat ini kami akan


pindahkan Bapak/ Ibu ke ruang perawatan
(sebutkan ruang perawatan/ ruang tindakan/
pemeriksaan yang dituju ..IRNA Lt../ ICU/NICU,
Kamar Operasi), sebelumnya kami akan siapkan
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
2 dari 9

lebih dulu peralatan yang diperlukan untuk


pemindahan”.

3. Lakukan koordinasi dengan perawat/ petugas unit


yang dituju dan komunikasikan tentang rencana
pemindahan pasien yang meliputi:
- Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)
- Diagnosa medis dan riwayat penyakit
- Keadaan umum pasien
- Dokter yang merawat
- Alasan pasien dipindahkan
4. Periksa kelayakan kondisi pasien untuk ditransfer
(oleh DPJP/ dr Anesthesi/ dr IGD/ dr ruangan),
perlu stabilisasi Tentukan SDM yang akan
mendampingi pasien selama transfer dengan
ketentuan sebagai berikut:
- Pasien Level 0: didampingi oleh portir/ petugas
keamanan yang memiliki kompetensi minimal
kemampuan BLS
- Pasien Level 1: didampingi oleh portir/ petugas
keamanan yang memiliki kompetensi BLS dan
perawat yang memiliki kompetensi BLS dan
cara pemberian oksigen, sudah berpengalaman
dalam memberikan obat-obatan yang spesifik,
dapat melakukan suction.
- Pasien Level 2: didampingi oleh portir/ petugas
keamanan yang memiliki kompetensi BLS dan
perawat yang mempunyai kompetensi seperti
pada level 1 ditambah dengan kompetensi:
dapat memberikan bantuan pernafasan
menggunakan ambu bag, dapat melakukan
perawatan CVP, tracheostomi dan pengalaman
kerja 2 tahun merawat pasien kritis (Perawat
ICU) bila memungkinkan.
- Pasien Level 3: didampingi oleh portir/ petugas
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
3 dari 9

keamanan yang memiliki kompetensi BLS dan


perawat yang memliki kompetensi seperti pada
level 2 ditambah dengan kompetensi dapat
menggunakan defibrilator, pengalaman kerja 2
tahun merawat pasien kritis (Perawat ICU) serta
dokter yang memiliki kompetensi ACLS dan
pengetahuan tentang panduan monitor pasien
saat transfer.

5. Siapkan peralatan yang harus disertakan saat


transfer pasien, sesuai dengan kondisi pasien
berdasarkan Level yaitu:
- Pasien Level 0: Status rekam medis pasien, hasil
pemeriksaan penunjang (foto rontgen, dll),
formulir transfer/ serah terima yang sudah diisi
dengan lengkap, kursi roda/ tempat tidur
6. Pasien Level 1: Semua peralatan yang disertakan
pada level 0 ditambah dengan tabung oksigen dan
canul, standar infus.

PROSEDUR - Pasien Level 2: Peralatan yang disertakan pada


level 1 ditambah dengan Monitor EKG bila
dimungkinkan
- Pasien Level 3: Peralatan yang disertakan pada
level 2 ditambah dengan alat bantu pernafasan
bila diperlukan

7. Isi formulir pemindahan antar ruangan dengan


lengkap

8. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital


pasien, sebelum pasien ditransfer oleh perawat
pendamping

9. Catat hasil observasi pada catatan keperawatan

10. Informasikan pada pasien dan keluarga


TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
4 dari 9

saat pasien akan ditransfer

“Bapak/ Ibu, kita pindah keruang perawatan


(sebutkan ruang perawatan yang dituju IRNA Lt../
ICU/NICU/ Kamar Operasi), sekarang ”

11. Antar pasien ke unit yang dituju (IRNA/


ICU/NICU/ Kamar Operasi)
12. Monitor kondisi pasien (keadaan umum,
kesadaran) selama transfer
13. Lakukan serah terima dengan perawat
unit yang dituju.
Hal-hal yang diserahterimakan adalah:

- Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin)


- Dokter yang merawat
- Diagnosa medis dan riwayat penyakit
- Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi
tanda-tanda vital pasien
- Tindakan yang telah dilakukan
- Terapi yang telah diberikan (cairan infus, obat-
obatan)
- Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan
serta administrasinya (Laboratorium, radiologi,
dll, serta untuk follow up hasil pemeriksaan
yang belum selesai)
- Alergi obat
- Rencana tindakan, pemeriksaan penunjang,
terapi yang akan dilakukan/ dilanjutkan serta
administrasinya
- Status Rekam Medis Pasien
- Daftar barang pasien (bila pasien tidak ada
keluarga)
- Informasi lain yang dianggap perlu
14. Tandatangani formulir serah terima
15. Kembalikan peralatan yang telah selesai dipakai
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
5 dari 9

saat transfer ke tempat semula

C. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Pastikan level kondisi pasien:

- Level 0: Pasien yang hanya membutuhkan ruang


perawatan biasa
- Level 1: Pasien yang berisiko mengalami
perburukan kondisi, pasien yang sebelumnya
menjalani perawatan di Intensive Care Unit (ICU)/
Neonatal Care Unit.
- Level 2: Pasien yang memerlukan observasi dan
intervensi lebih ketat, termasuk penanganan
kegagalan satu sistem organ atau perawatan
pasca-operasi.
- Level 3: Pasien yang membutuhkan bantuan
pernapasan lanjut (advanced respiratory support)
atau bantuan pernapasan dasar (basic respiratory
support) dengan dukungan / bantuan pada
minimal 2 sistem organ, termasuk pasien-pasien
yang membutuhkan penanganan kegagalan multi-
organ.
- Pasien dari IGD ke kamar operasi dan post op alih
ke ruang rawat inap biasa yang menjemput
adalah perawat ruangan yang dituju.
- Pasien dari IGD ke kamar operasi dan post op alih
ke ruang rawat intensif yang mengantar perawat
anasthesi karena derajat kegawatan pasien.
- Pasien dari ruang rawat inap biasa ke kamar
operasi dan post op kembali ke ruang rawat inap
tersebut dijemput oleh perawat ruangan asal.
- Pasien dari ruang rawat inap biasa ke kamar
operasi dan post op tetapi alih rawat ke ruang
rawat inap lain ( bukan intensif )maka yang
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
6 dari 9

menjemput adalah perawat ruangan yang dituju.


- Pasien dari ruang rawat inap biasa ke kamar
operasi dan post op tetapi alih rawat ke ruang
intensif maka yang mengantar ke ruang intensif
adalah perawat anasthesi saja, karena derajat
kegawatan pasien.
- Pasien dari ruang rawat intensif ke kamar operasi
dan post op kembali ke ruang intensif maka yang
menjemput adalah perawat intensif.
- Setiap pasien yang akan di transfer wajib menulis
lembar transfer .

A. Dari IGD ke Ruang Rawat Inap


1. Informasikan ke rawat iniap yang dituju.
2. Antar pasien ke rungan rawat inap yang dituju.
3. Lakukan monitoring selama dalam proses
transfer.
4. Catat hasil monitoring dalam perjalanan.
5. Bersama perawat ruangan rawat inap
mengantar pasien ke kamar.
6. Bantu pasien pindak ke tempat tidur.
7. Lakukan serah terima di tempat pasien secara
umum ( KU, alat yang terpasang, dan lain lain )
8. Lakukan serah terima secara rinci di ruang
jaga perawat ( sesuai dengan form transfer
pasien ).
9. Beri tanda tangan nama di form serah terima
oleh pengantar dan penerima.
B. Dari IGD ke Ruang Intensif
1. DPJP / dokter jaga IGD menjelaskan kepada
pasien tentang diagnosis, indikasi dan pronosis
pasien, bahwa pasien perlu di rawat di ruang
intensif.
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
7 dari 9

2. Bila keluarga atau pasien setuju untuk di rawat


di ruang intensif maka keluarga mengisi surat
pernyataan persetujuan dan bersedia
mematuhi peraturan yang berlaku di ruang
intensif.
3. Bila keluarga / pasien menolak dirawat di
ruang intensif maka menolak surat pernyataan
penolakan di rawat di ruang intensif.
4. Keluarga mendaftar ke bagian pendaftaran
5. Petugas pendaftaran menjelaskan tentang
biaya, tata tertib, fasilitas ruang intensif.
6. Dokter / perawat menghubungi ruang intensif,
menginformasikan diagnosis, indikasi serta
peralatan yang yang di perlukan.
7. Dokter jaga akan memeriksa pasien yang di
informasikan dan melaporkan ke DPJP.
8. Dokter jaga akan menuliskan persetujuan /
ketidakpersetujuan pemindahan pasien ke
ruang intensif.
9. Bila sudah di setujui pemindahan ke ruang
intensif dan kondisi pasien sudah stabil,
perawat IGD mentransfer pasien ke ruang
intensif.
10. Lakukan observasi kondisi pasien saat transfer.
11. Lakukan serah terima secara rinci di ruang
jaga perawat sesuai dengan form transfer.
12. Beri tanda tangan dan nama di form serah
terima oleh pengantar dan penerima.
C. Dari Ruangan ke Ruang Intensif
a. Dokter
1. Memberikan edukasi tentang kondisi
pasien
2. Memberikan instruksi untuk pindah ke
ruang intensif.
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
8 dari 9

b. Perawat
1. Menyiapkan form persetujuan pindah ke
ruang intensif.
2. Mengisi form serah terima pindah
ruangan.
3. Menyiapkan berkas rekam medis, obat,
dan alkes.
4. Memindahkan data pasien di billing sesuai
ruangan yang baru.
5. Antar pasien dari ruangan ke intensif.
6. Lakukan observasi KU pasien selama
proses transfer.
7. Pindahkan pasien di tempat tidur ruang
intensif dengan aman.
8. Cuci tangan sesuai SPO cuci tangan.
9. Lakukan serah terima secara rinci di
ruang jaga perawat, sesuai form transfer.
10. Beri tanda tangan dan nama di form serah
terima oleh pengantar dan penerima.
11. Memindahkan data pasien di lilling sesuai
ruangan yang baru.
12. Melaporkan perpindahan pasien ke bagian
gizi.
c. Keluarga / pasien
Pasien / keluarga mengisi form persetujuan
pundah ke ruang intensif.

D. Dari Ruang Operasi ke Ruang Rawat Inap


a. Dokter bedah / dokter anastesi
1. Menjelaskan kepada keluarga pasien
tentang kondisi pasien.
2. Menyarankan pasien di rawat di ruang
intensif
b. Keluarga / pasien
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
9 dari 9

Keluarga pasien bila menyetujui, mengisi form


persetujuan pindah ke ruangan intensif.

c. Perawat kamar operasi


Memesan kamar kepada perawat intensif.
1. Menginformasikan kepada perawat ruang
intensif bahwa pasien post operasi perlu
perawatan intensif.
2. Perawat kamar operasi mentransfer pasien
ke ruang intensif.
3. Observasi keadaan umum selama transfer
pasien.
4. Cuci tangan sesuai SPO cuci tangan.
5. Lakukan serah terima secara rinci di
ruang jaga perawat ( sesuai form transfer ).
6. Beri tanda tangan dan nama di form
transfer oleh perawat pengantar dan
perawat penerima.

E. Antar Ruang Rawat Inap


1. Bila pasien / keluarga menghendaki pindah
ruang, atau kelas perawatan, atau perubahan
kasus diagnosa medis, maka perawat
mencarikan ruangan / tempat sesuai
permintaan.
2. Isi form serah terima pasien.
3. Siapkan berkas rekam medis, obat dan alkes.
4. Pindahkan billing pasien ke ruangan yang di
tuju.
5. Atar pasien ke ruangan yang di tuju.
6. Observasi keadaan umum pasien selama
proses transfer.
7. Bersama perawat ruangan yang dituju
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
10 dari 9

mengantar pasien ke kamar yang di siapkan.


8. Bantu pasien pindah ke tempat tidur.
9. Lakukan serah terima secara umum yakni
kondisi pasien, alat alat yang terpasang dan
lain lain.
10. Cuci tangan sesuai SPO.
11. Lakukan serah terima secara rinci sesuai
dengan isi form transfer pasien.
12. Beri tanda tangan dan nama di form transfer
oleh perawat pengantar dan penerima.
13. Laporkan perpindahan pasien ke bagian gizi,
dan DPJP.

F. Dari Ruang Hemodialisa ke Ruang ICU


1. Dokter hemodialisa memberitahukan kepeda
perawat intensif bahwa ada pasien yang harus
mendapatkan perawatan ruang intensif.
2. Perawat intensif mempersiapkan tempat
untuk penerimaan pasien dari ruang
hemodialisa.
3. Perawat hemodialisa mempersiapkan obat,
alat kesehatan lainnya.
4. Perawat hemodialisa mengisi formulir transfer
pasien.
5. Jika pasien berasal dari ruangan rawat inap,
perawat hemodialisa dapat menghubungi
ruangan sebelumnya untuk memberi
informasi kondisi pasien.
6. Observasi keadaan umum pasien pasien
selama transfer.
7. Perawat intensif menerima pasien dan segera
memasang peralatan monitoring di intensif.
8. Lakukan serah terima sesuai form transfer.
9. Beri tanda tangan pada form transfer oleh
TRANSFER PASIEN ANTAR RUANG PERAWATAN

RSUD 45 Nomor Dokumen: Nomor Revisi: Halaman


KUNINGAN
11 dari 9

perawat hemodialisa dan intensif.

UNIT TERKAIT 1. InstalasiGawat Darurat (IGD)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Intensif Care Unit (ICU)
5. Neonatal Care Unit (NICU)
6. Kamar Operasi

Anda mungkin juga menyukai