DEFINISI
e. Tanda-tanda vital :
1) Tensi
2) Nadi
3) Respirasi / pernafasan
4) Suhu
f. Kelancaran tetesan infus
4. Apabila dalam masa observasi keadaan pasien memburuk maka perawat
yang melakukan observasi akan melaporkan kepada Dokter jaga.
5. dokter jaga melakukan Re-Assesment terhadap kondisi pasien.
6. observasi kepada pasien di Ruang Emergent dilakukan maksimal dalam
waktu 8 (delapan) jam selanjutnya penderita dialihkan ke ruang rawat akut/
kamar operasi/ unit rawat inap terpadu rumah sakit lain.
7. Observasi kepada pasien di Ruang Urgent dan Non Urgent dilakukan
maksimal dalam waktu 8 (delapan) jam untuk kemudian diputuskan apakah
penderita apakah penderita boleh pulang atau dialihkan ke ruang rawat
akut/kamar operasi/ unit rawat inap terpadu/ rumah sakit lain.
8. perkembangan penderita selama observasi dicatat di formulir catatan
perkembangan terintegrasi.
9. Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin tidak baik
maka paramedis perawat harus lapor kepada Dokter yang sedang bertugas
(diluar jam kerja pertelpon).
10. Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka perlu
dirujuk
11. Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa
pulang atau rawat inap.
12. Perkembangan penderita selama observasi dicatat di kartu status penderita
(les UGD) / lembar observasi.
13. Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan / rawat inap /
rujuk
BAB V
DOKUMENTASI