Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TENTANG
KEBIJAKAN AKSES PASIEN & KONTINUITAS PELAYANAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABEPURA
Ditetapkan di Abepura
Pada tanggal , 2017
Direktur RSUD Abepura
dr.NIKODEMUS BARENDS,M.Kes
PEMBINA TK. I
NIP. 19620422 199803 1 001
Lampiran :
Nomor : SK.188.4/ /SK/RSUD-ABE/VI/2017
Tanggal : Juni 2017
Tentang
Kebijakan :
1.) Skrining dan Triage :
Skrining dilakukan pada kontak pertama pasien dengan RS untuk menetapkan
apakah pasien dapat dilayani oleh RS, dan memastikan kebutuhan pasien
akan pelayanan darurat atau regular/elektif.
Skrining dilaksanakan melalui kriteria Triage (di IGD), visual atau pengamatan
(petugas pendaftaran), pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik (oleh
staf medis) atau diagnostic imajing.
Kebutuhan darurat, mendesak, atau segera diidentifikasi dengan proses Triage
berbaris bukti untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan emergensi.
2.) Mengatasi Hambatan pasien dalam akses pelayanan RS :
Staf RS mengenali hambatan akses yang terjadi pada pasien yang
memerlukan pelayanan RS antara lain hambatan fisik, bahasa dan budaya.
RS mengupayakan untuk mengatasi hambatan yang ada pada pasien.
Apabila hambatan tidak dapat diatasi, sekurang-kurangnya dampak dari
hambatan dapat diminimalkan.
3.) Penundaan Pelayanan :
RS memperhatikan kebutuhan klinis (observasi) pasien pada waktu menunggu
atau penundaan untuk pelayanan diagnostic dan pengobatan atau rujukan.
RS memberikan informasi apabila akan terjadi penundaan pelayanan atau
pengobatan
RS memberi informasi alasan penundaan atau menunggu dan memberikan
informasi tentang alternative yang tersedia sesuai dengan keperluan klinis
mereka dan dicatat dalam rekam medis pasien.
4.) Transfer/ perpindahan pasien di dalam rumah sakit :
Transfer pasien dilaksanakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Pasien yang ditransfer harus dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sebelum
dipindahkan serta dicatat kondisi pra transfer.
5.) Transfer pasien keluar rumah sakit/rujukan :
Stabilisasi pasien terlebih dahulu sebelum dirujuk.
Rujukan ke rumah sakit atau sarana kesehatan ditujukan kepada unit atau
individu secara spesifik.
RS merujuk pasien berdasarkan atas kondisi kesehatan dan kebutuhan akan
pelayanan berkelanjutan.
RS merujuk siapa yang bertanggungjawab selama proses rujukan serta
perbekalan dan peralatan apa yang dibutuhkan selama transportasi.
Kerjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah sakit penerima
Proses rujukan didokumentasikan di dalam rekam medis pasien.
6.) Pemulangan Pasien:
DPJP yang bertanggungjawab atas pelayanan pasien tersebut, harus
menentukan kesiapan pasien untuk dipulangkan termasuk pendidikan atau
latihan yang harus dilaksanakan selama masa perawatan sebelum pasien
pulang.
Bila diperlukan, perencanaan untuk merujuk dan memulangkan pasien dapat
diproses lebih awal dan bila perlu mengikut sertakan keluarga,
Keluarga pasien dilibatkan dalam perencanaan proses pemulangan yang
terbaik atau sesuai kebutuhan pasien.
Rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan pelayanan penunjang dan
kelanjutan pelayanan medis.
Kebijakan RS mengatur proses pasien yang diperbolehkan meninggalkan RS,
sementara dalam proses rencana pengobatan dengan izin yang disetujui untuk
waktu tertentu.
RS bekerjasama dengan para praktisi kesehatan dan institusi di luar RS untuk
memastikan bahwa rujukan dilakukan dengan baik dan tepat waktu.
Rencana pemulangan pasien meliputi kebutuhan yang penunjang dan
kelanjutan yang medis.
Identifikasi organisasi dan individu penyedia pelayanan kesehatan
dilingkungannya yang sangat berhubungan dengan pelayanan yang ada di
rumah sakit serta populasi pasien.
Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang.
Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut termasuk kebutuhan mendesak
yang mengharuskan pasien segera dating ke RS.
Salinan resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis.
Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi kesehatan yang
dirujuk.
7.) Transportasi :
Transportasi milik rumah sakit, harus sesuai dengan hukum dan peraturan
yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan
kendaraan.
Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien berdasarkan asesmen kebutuhan transportasi pasien yang dilakukan
oleh staf RS.
Semua kendaraan yang dipergunakan untuk transportasi, baik kontrak maupun
milik rumah sakit, dilengkapi dengan peralatan yang memadai, perbekalan dan
medikamentosa sesuai dengan kebutuhan pasien yang dibawa.
Ditetapkan di Abepura
Pada tanggal , 2017
Direktur RSUD Abepura
dr.NIKODEMUS BARENDS,M.Kes
PEMBINA TK. I
NIP. 19620422 199803 1 001