LAPORAN
OLEH:
FAKULTAS PERTANIAN
2021
LAPORAN
OLEH:
FAKULTAS PERTANIAN
2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum ini tepat pada
waktunya.
Dengan Metode Organ Khusus” yang merupakan salah satu syarat dalam
Ir., M.P., Mariati, Dr. Ir., M.Sc., Antonio Marro Sipayung, , S.P. , M.Agr., Hafnes
bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis
praktikum ini.
Penulis
DAFTAR ISI
iv
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................v
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang........................................................................................................1
Tujuan Penulisan.....................................................................................................3
Kegunaan penulisan................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA 4
Hasil........................................................................................................................8
Pembahasan............................................................................................................8
KESIMPULAN 12
DAFTAR PUSTAKA 13
v
PENDAHULUAN
Latar Belakang
bidang pertanian. Sedangkan dalam arti yang sempit pertanian adalah kegiatan
dan generatif. Pembiakan pada tanaman pada umumnya dapat terjadi secara alami
biasanya dan sebagian besar dilakukan oleh manusia agar anakan sesuai dengan
biak) untuk memperbanyak keturunan sehingga tidak punah, dengan kata lain
makhluk hidup pada tumbuhan dengan cara vegetatif (tidak kawin) dan generatif
(kawin).
1
mengalami penyerbukan alami dengan bantuan angin atau serangga. Menurut
memiliki kelebihan yaitu penanganan yang praktis atau mudah dengan harga yang
relatif murah dan tidak memerlukan keahlian yang khusus. Namun, perbanyakan
pucuk (batang atas) yang berasaldari suatu tanaman induk pada tanaman lain
(batang bawah). Batang ataslah yangakan memberikan hasil sesuai dengan sifat
induk yang diinginkan. Batang bawahhanyalah sebagai tempat untuk tumbuh dan
mengambil makanan dari dalam tanah.Oleh sebab itu kriteria pemilihan batang
atas dan batang bawah berbeda.Pengadaan batang bawah dan batang atas Batang
bawah disiapkan sesuai dengankriteria batang bawah. Batang bawah diperoleh dari
semai. Pengadaan semaiuntuk batang bawah dapat dilihat pada bab perbanyakan
tanaman dengan biji.Batang atas dipilih sesuai dengan kriteria batang atas. Kriteria
batang atas: cukuptua, sudah berbuah minimal 3 kali, berbuah lebat, buah manis,
buah enak, buah besar, dan sehat. Kriteria batang bawah: sistem perakaran kuat,
tahan terhadaphama dan penyakit, tahan terhadap kekurangan air, sesuai dengan
Tujuan Penulisan
2
Kegunaan penulisan
Adapun kegunaan penulisan dari laporan ini adalah sebagai salah satu
TINJAUAN PUSTAKA
batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa
3
sehingga tercapai persenyawaan, kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk
tanaman baru (Hidayat et al., 2002). Grafting ini bukanlah sekedar pekerjaan
atau akar pada tanaman yang lain. Melainkan sudah merupakan suatu seni yang
sudah lama dikenal dan banyak variasinya (Hidayat et al., 2002). Wudianto (2002)
menyatakan bahwa seni grafting ini telah digemari sejak dua abad yang lalu, yaitu
sekitar abad ke-15 dia menggambarkan betapa pelik dan banyaknya ragam dari
seni grafting ini, ada 119 bentuk grafting dari sekian banyak grafting ini
yang kita kenal dengan istilah okulasi, 2) Scion grafting, lebih populer dengan
grafting saja, yaitu sambung pucuk, atau enten dan 3) Grafting by approach atau
inarching, yaitu cara menyambung tanaman sehingga batang atas dan batang
dengan metode grafting yaitu: (1) Faktor tanaman (genetik, kondisi tumbuh,
waktu pelaksanaan grafting, dan (3) Faktor keterampilan orang yang melakukan
untuk pemulihan sel-sel yang rusak akibat pelukaan, makin panjang entris
diharapkan makin banyak pula cadangan energinya. Sedangkan kondisi cuaca atau
Batang atas berasal dari cabang pohon yang kuat, pertumbuhannya normal
dan bebas dari serangan hama dan penyakit, bentuk cabang lurus, diameternya
4
disesuaikan dengan batang bawah, yaitu sama atau lebih kecil dari diameter batang
bawah. Diameter paling besar ± 1 cm, cabang dari pohon induk yang sifatnya
diameter cepat (jika jenis tanaman kehutanan), bisa menyesuaikan diri dengan
dua varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama. Misalnya
tanaman baru yang mempunyai keunggulan dari segi perakaran dan produksinya,
baik,tindakan ini dilakukan khususnya pada tanaman yang berumah dua, misalnya
5
plastik sedikit demi sedikit supaya tunas yang baru tumbuh tersebut tidak
kepanasan, sampai tunas itu kuat terhadap terik matahari, b) usahakan rootstock
dalam kondisi lembab, jangan sampai kekeringan dengan menyiram bila rootstock
kering, c) lepaskan pita pengikat sambungan pada saat sambungan telah bertunas
dan telah bersatu antara kambium batang bawah dengan kambium batang atas, d)
sambungan jika tanaman tersebut tidak cukup kuat untuk menyangga dirinya
abadi kecamatan medan sunggal kelurahan tanjung rejo , ketinggian 23 mdpl dan
Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
nampan berfungsi untuk meletakkan tanah yang akan dijadikan media tanam,
pisau cutter untuk memotong batang bawah dan cabang entress, tali plastik untuk
6
mengikat cabang bawah dan cabang atas. Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah tanah berfungsi sebagai media tanam, cabang mangga
Prosedur Praktikum
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
menyambung batang bawah yang berasal dari biji dengan cabang atau batang atas
dari tanaman induk. Hal ini sesuai dengan literatur Hidayat et al (2002) yang
8
menyatakan bahwa, Grafting adalah salah satu teknik perbanyakan vegetatif
menyambungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda
sedemikian rupa sehingga tercapai persenyawaan, kombinasi ini akan terus tumbuh
batang bawah (rootstock), (2) perbedaan jenis dan umur tanaman, (3) jenis/tipe
okulasi atau grafting, dan faktor lingkungan (suhu, kelembaban, cahaya, dll). Hal
ini sesuai dengan literatur Wudainto (1998) yang menyatakan bahwa Faktor yang
grafting yaitu: (1) Faktor tanaman (genetik, kondisi tumbuh, panjang entris), (2)
grafting, dan (3) Faktor keterampilan orang yang melakukan grafting. Panjang
sel yang rusak akibat pelukaan, makin panjang entris diharapkan makin banyak
grafting berkaitan dengan tingginya laju transpirasi, yakni penguapan air dari
permukaan tanaman
Syarat dari batang atas yaitu berasal dari cabang pohon yang kuat,
pertumbuhannya normal dan bebas dari serangan hama dan penyakit, cabangnya
lurus, diameternya sama atau lebih kecil dari batang bawah. Hal ini sesuai dengan
literatur Syah et al (2011) yang menyatakan bahwa, Batang atas berasal dari
cabang pohon yang kuat, pertumbuhannya normal dan bebas dari serangan hama
dan penyakit, bentuk cabang lurus, diameternya disesuaikan dengan batang bawah,
9
yaitu sama atau lebih kecil dari diameter batang bawah. Diameter paling besar ± 1
cm, cabang dari pohon induk yang sifatnya benar-benar seperti yang dikehendaki,
berbatang lurus, batang bulat, pertumbuhan diameter cepat (jika jenis tanaman
kompatibel .
akan memiliki kualitas yang tinggi. buah yang dihasilkan akan besar" pertumbuhan
nya juga lebih cepat. Hal ini sesuai dengan literatur Prastowo et al (2006) yang
keunggulan dari segi perakaran dan produksinya, juga dapat mempercepat waktu
memberikan hasil yang lebih baik,tindakan ini dilakukan khususnya pada tanaman
Hal yang perlu dilakukan saat pemelihaaran grafting yaitu saat scion
rootstock dalam keadaan lembab, tali pengikat dibuka ketika batang atas dan
batang bawah menyatu, dihilangkan tunas yang ada di rootstock jika ada yang
tumbuh, sangga tanaman jika tidak mampu tegak sendiri. Hal ini sesuai dengan
10
mengeluarkan tunas dengan ketinggian tunas ± 3 cm plastik yang mengkerudungi
grafting dibuka dengan cara menggunting sudut plastik sedikit demi sedikit supaya
tunas yang baru tumbuh tersebut tidak kepanasan, sampai tunas itu kuat terhadap
sambungan pada saat sambungan telah bertunas dan telah bersatu antara kambium
batang bawah dengan kambium batang atas, d) hilangkan tunas-tunas yang tumbuh
pada rootstocknya sehingga makanan dan energi bisa terfokus untuk keberhasilan
11
KESIMPULAN
batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa
tanaman baru.
akan memiliki kualitas yang tinggi. buah yang dihasilkan akan besar"
(ketidaksesuaian) antara batang atas atau entres (scion) dengan batang bawah
(rootstock), (2) perbedaan jenis dan umur tanaman, (3) jenis/tipe okulasi atau
5. Hal yang perlu dilakukan saat pemelihaaran grafting yaitu saat scion
rootstock dalam keadaan lembab, tali pengikat dibuka ketika batang atas dan
batang bawah menyatu, dihilangkan tunas yang ada di rootstock jika ada yang
12
DAFTAR PUSTAKA
Tengah, pp:122–`129
PustakaSetia.
Harjadi, Sri Setyati dan Winarso D, Ketty Suketi. 2010. Aspek – Aspek Penting
id.org/wpcontent/uploads/2010/09/ASPEK-buah.pdf
Kajian periode dormansi dan ritme pertumbuhan tunas dan akar tanaman
Nursyamsi, 2010. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Pada Perbanyakan Jati Muna
Secara Kultur Jaringan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol.
Prastowo, N., J.M. Roshetko. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetati
13
Yasagura.
Pengaruh posisi sayatan dan penyisipan entris pada batang bawah terhadap
2007.p.
Swadaya
Swadaya. Jakarta
14