Anda di halaman 1dari 37

PENUNTUN PRAKTIKUM

DASAR PEMULIAAN TANAMAN

Dosen Penanggung Jawab :

Ir. Eva Sartini Bayu, M.P.


Prof. Rosmayati
Dr. Diana Sofia Hanafiah, S.P., M.P.
Dr. Khairunnissa Lubis, S.P., M.P.
Ir. Revandy Iskandar Muda Damanik, M.Sc., Ph.D.
Ir. Emmy Harso Khardinata, M.Sc.
Ir. Hot Setiado, M.S.
Lutfi Aziz Mahmud Siregar, S.P. M.Sc. Ph.D.

LABORATORIUM DASAR PEMULIAAN TANAMAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 1


PERCOBAAN I
PENGAMATAN MORFOLOGI DAN ANATOMI BUNGA

1. PENDAHULUAN
Dalam bidang pemuliaan tanaman, bunga merupakan bagian terpenting
tanaman yang perlu dipelajari secara mendalam karena fungsinya sebagai alat
reproduksi. Pada tanaman berbunga terdapat banyak perbedaan bentuk bunga,
tetapi umumnya bunga tersebut dibentuk dengan bagian yang sama, hanya
berbeda dalam jumlah, bentuk, dan susunan bunga.
Pada pemuliaan tanaman konvensional, variabilitas genetik tanaman
didapatkan melalui reproduksi sesual. Bunga sebagai alat reproduksi seksual
mempunyai peran yang sangat penting. Dua bagian penting dari bunga secara
langsung dilibatkan pada reproduksi seksual adalah benang sari (stamen) dan
putik (pistillum). Benang sari terdiri dari kepala sari (anther) yang berisi serbuk
sari (pollen) dan tangkai sari (fillamen). Putik terdiri dari kepala putik (stigma),
tangkai putik (stylus), dan bakal buah (ovarium). Stigma adalah sebagai penerima
pollen, pollen akan berkecambah pada stigma dan masuk ke tangkai putik,
akhirnya sampai ke ovary. Ovary mempunyai satu atau lebih bakal biji (ovule).
Organ reproduksi ditutupi satu atau lebih kelopak bunga (calyx) dan tajuk
atau mahkota (corolla). Calyx terdiri dari beberapa kelopak (sepal) dan corolla
terdiri dari beberapa helai tajuk (petal). Marfologi bunga dari suatu spesies akan
menentukan apakah bunga tersebut self pollinated atau cross pollinated.

2. TUJUAN PPRAKTIKUM
Tujuan praktikum ini adalah :
a. Untuk mempelajari dan menentukan bagian-bagian yang berbeda dari bunga
dan fungsinya.
b. Untuk mempelajari perbedaan bunga lengkap dan tidak lengkap.
c. Untuk mempelajari perbedaan bunga sempurna dan tidak sempurna.

3. BAHAN DAN ALAT


Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah adalah bunga dari beberapa
spesies tanaman

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 2


Alat yang diguanakan dalam percobaan ini adalah :
a. Mikroskop binokuler
b. Pinset
c. Scalpel
d. Kaca pembesar

4. PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Menyediakan bunga dari beberapa spesies tanaman pangan, hortikultura, dan
tanaman perkebunan yang mekar atau hampir mekar, antara lain :
a. Bunga kembang sepatu (Hubiscus rosa-sinensis)
b. Bunga cabai (Capsicum annum)
c. Bunga pepaya (Carica papaya)
d. Bunga terong (Solanum melongena)
e. Bunga jagung (Zea mays)
2. Amati bunga dari tiap-tiap spesies dan tentukan bagian-bagianya.
3. Tentukan warna bunga, letak bunga serta jenis bunga (apakah bunga lengkap
atau tidak lengkap).
4. Bahas dalam laporan tentang hasil yang diperoleh dalam pengamatan.
5. Gambar hasil pengamatan morfologi dan anatomi bunga dan bagian-
bagiannya pada buku gambar sebagai lampiran dari laporan.

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 3


PERCOBAAN II
KERAGAMAN GENETIK

1. PENDAHULUAN
Keragaman genetik adalah variasi karakteristik yang ada diwariskan pada
populasi spesies yang sama. Ini melayani peran penting dalam evolusi dengan
memungkinkan spesies untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen yang terjadi dalam
suatu jenis atau spesies makhluk hidup. Contohnya, buah durian (Durio zibethinus)
ada yang berkulit tebal, berkulit tipis, berdaging buah tebal, berdaging buah tipis,
berbiji besar, atau berbiji kecil. Demikian pula buah pisang (Musa paradisiaca)
memiliki ukuran, bentuk, warna, tekstur, dan rasa daging buah yang berbeda-beda.
Pisang memiliki berbagai varietas, antara lain pisang raja sereh, pisang raja
uli, pisang raja molo, dan pisang raja jambe. Varietas mangga (Mangifera indica),
misalnya mangga manalagi, cengkir, golek, gedong, apel, kidang, dan bapang.
Sementara keanekaragaman genetik pada spesies hewan, misalnya warna rambut
pada kucing (Felis silvestris catus), ada yang berwarna hitam, putih, abu-abu, dan
cokelat.

2. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk memgetahui keanekaragaman genetik dan manfaat pelestarian
keanekaragaman genetik.

3. BAHAN DAN ALAT


Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah adalah deskripsi tanaman
Jagung dan Kedelai dengan berbagai varietas.

Alat yang diguanakan dalam percobaan ini adalah :


a. Alat tulis
b. Penggaris

4. PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. Dijelaskan materi tentang keragaman genetik

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 4


2. Ditulis data di papan tulis
3. Dijelaskan sistematika pengerjaan
4. Di catat data deskripsi tanaman dan dipindahkan ke jurnal

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 5


PERCOBAAN III
HUKUM MENDEL

1. PENDAHULUAN

Hukum Mendel I

Alel yang memisah (segregasi) satu dari yang lain selama pembentukan
gamet dan diwariskan secara acak ke dalam gamet yang sama jumlahnya. Karakter
yang dimiliki tetua akan diwariskan pada turunannya akan tetapi tidak semua
karakter yang diwariskan akan muncul. Hal ini disebabkan gen yang mengontrol
sifat tersebut ada yang bersifat dominan, resesif, kodominan, carrier, gen lethal, dan
alel multiple.
Hukum Mendel I menyatakan pada persilangan dengan satu tanda beda akan
terjadi segregasi dari pasangan gen sehingga terjadi gamet yang berbeda dan
memiliki satu alel.
Pada persilangan homozigot dominan dengan homozigot resesif akan
menghasilkan turunan F1 bersifat heterozigot. Jika F1 disilang sesama akan
menghasilkan F2 dengan perbandingan 3:1. Jika F1 ditestcross akan menghasilkan
perbandingan 1:1.

Hukum Mendel II

Pada Hukum Mendel II terjadi pengelompokan secara bebas, berlaku pada


pembentukan gamet dimana gen sealel secara bebas menuju ke masing-masing kutub
pada saat meiosis.
Persilangan dengan dua tanda beda pada waktu pembentukan gamet terjadi
kombinasi yang bebas antara pasangan alel yang berlainan. Pada pasangan dihibrid
antara homozigot dominan dan homozigot resesif akan menghasilkan turunan F1
heterozigot. Jika F1 disilangkan sesamanya akan menunjukkan perbandingan
9:3:3:1. Jika dilakukan test cross akan menghasilkan perbandingan 1:1:1:1.

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 6


2. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar mahasiswa dapat memahami dan mempelajari tentang proses pewarisan
sifat dari tetua kepada keturunannya berdasarkan Hukum Mendel.

Soal
1. Kacang kapri biji warna kunig (Y) dominan terhadap biji warna putih (y).
Jika homozigot dominan disilangkan dengan homozigot resesif maka turunan
F1 akan menghasilkan biji warna kuning. Jika F1 disilangkan sesamanya
akan diperoleh perbandingan biji kuning : biji putih 3 : 1. Jika F1 ditestcross
akan diperoleh perbandingan biji kuning : biji putih 1 : 1. Buatlah diagram
persilangan dan tentukan susunan genotip dan fenotipnya.
2. Tanaman Mirabilis jalapa memiliki bunga warna merah (M) kodominan
terhadap warna putih (m) menghasilkan warna merah muda. Tanaman
berbunga merah disilangkan dengan bunga warna putih menghasilkan F1
warna merah muda. Jika F1 disilangkan sesamanya akan menghasilkan
turunan dengan perbandingan 1:2:1. Buatlah bagan persilangnnya.
3. Jika dari hasil pekawinan ibu dengan golongan darah A dan ayah dengan
golongan darah B. Tentukan kemungkinan golongan darah dari anak-
anaknya.
4. Drosophila normal memiliki mata warna merah (P) disilangkan dengan mata
warna ungu (p) akan menghasilkan turunan F1 normal. Pada persilangan
sesamanya akan menghasilkan turunan F2 yang terdiri dari mata merah
sebanyak 145 ekor, dan mata ungu 55 ekor;
a. Tentukan diagram persilangan dan tentukan susunan genotip dan
fenotipnya.
b. Apakah hasil persilangan tersebut sesuai dengan Hukum Mendel?
5. Pada kacang kapri kotiledon warna kuning (Y) dominan terhadap kotiledon
warna hijau (y) dan polong bernas (B) dominan terhadap polong genting (b).
Jka kuning bernas (homozigot dominan) disilangkan dengan hijau genting
(homozigot resesif) menghasilkan F1 kuning bernas. Jika F1 disilangkan
sesamanya menghasilkan kuning bernas sebanyak 554 butir, kuning genting
184 butir, hijau bernas 193 butir dan hijau genting 61 butir ;
a. Tentukan diagram persilangan dan susunan genotip dan fenotifnya

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 7


b. Tentukan nilai X2
c. Apakah hasil persilangan tersebut sudah sesuai dengan hukum
Mendel? Jelaskan.

Hukum Mendel I
Alel yang memisah (segregasi) satu dari yang lain selama pembentukan
gamet dan diwariskan secara acak ke dalam gamet. Hukum Mendel I disebut juga
Segregasi atau Monohibrid.
Drosophila (lalat buah) memiliki mata warna merah dan warna ungu. Bila
disilangkan menghasilkan F1 warna merah, dan bila F1 disilangkan sesamanya pada
F2 menghasilkan 145 ekor mata merah dan 55 ekor marna ungu.
Diagram persilangan :


♂ G g
X
G

Merah Ungu
g
GG Gg

F1

Merah
Gg

F2 : F1 X F1

Hukum Mendel II : Pengelompokan gen secara bebas atau dihibrid.


Kacang kapri memiliki sifat kotiledon kuning (Y) dan hijau (y), Polong Bernas (B)
dan polong keriput (b).

Kuning Bernas (homozigot dominan) X Hijau keriput (homozigot resesif)


YYBB yybb

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 8


F1

YyBb (Kuning Bernas)


YB Yb Yb yb

YB 1 2 3 4
Yb 5 6 7 8
yB 9 10 11 12
Yb 13 14 15 16

Kuning Bernas = 9 Kuning Keriput = 3 Hijau Bernas = 3 Hijau Keriput = 1

Soal
Tentukan susunan genetik kelompok-kelompok tersebut di atas.
1. Tentukan hipotesis
2. Dari hasil persilangan terdapt Kuning Bernas 556 butir, Kuning Keriput 184
butir, Hijau Bernas 193 butir, Hijau Keriput 61 butir. Apakah hasil
persilangan tersebut di atas sesuai dengan Hukum Mendel. Uji X2.
Hasil perhitungan fenotip F2 monohibrid
Observasi Penyimpangan
Kelas Diharapkan (E) D2/E
(O) (D)
Mata Merah 145
Mata Ungu 55
Jumlah 200 X2

X2 tabel = 3.841

Hasil perhitungan fenotip F2 dihibrid


Observasi Diharapkan Penyimpangan
Kelas D2/E
(O) (E) (D)

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 9


Kuning Bernas 556
Kuning Keriput 184
Hijau Bernas 193
Hijau Keriput 61
Jumlah 994 X2

X2 tabel = 7.815
Jika X2 hitung < X2 tabel  sesuai dengan Hukum Mendel

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 10


PERCOBAAN IV
HIBRIDISASI

1. PENDAHULUAN
Hibridisasi adalah persilangan secara buatan diantara dua varietas atau lebih
yang bertujuan untuk mendapatkan bahan tanaman baru. Hasil persilangan
merupakan penggabungan sifat yang diwariskan pada turunannya.
Kegiatan hibridisasi meliputi : kastrasi, emaskulasi, polinasi, isolasi dan
pemberian label dari persilangan.
a. Kastrasi adalah kegiatan membersihkan bagian tanaman yang letaknya di sekitar
bunga yang akan diemaskulasi dari serangga, kotoran, kuncup-kuncup yang tidak
digunakan serta organ lain yang mengganggu proses persilangan.
b. Emaskulasi adalah kegiatan pembuangan organ kelamin jantan atau stamen pada
tetua betina, pada saat bunga belum mekar atau sebelum terjadi penyerbukan
sendiri.
c. Polinasi adalah mengambil serbuk sari dari tetua jantan selanjutnya dioleskan
pada stigma.
d. Isolasi adalah kegiatan menutupi atau mengkerudungi bagian bunga yang telah
diserbuki agar tidak terjadi penyerebukan oleh serbuk sari asing.
e. Pemberian label bertujuan untuk menandai bunga yang disilangkan dengan
keterangan lengkap (umumnya berupa nomor persilangan, waktu, nomor tetua
jantan dan betina, kode/nama pemulia).

2. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar mahasiswa dapat mempelajari teknik hibridisasi pada tanaman pacar air
(Impatiens balsamina L.).
Bahan yang perlu disediakan.
a. Sediakan 2 jenis bunga pacar air yang berbeda. Kriteria bunga pacar air
hampir mekar atau baru mekar masing-masing 4 pot.
b. Kertas label dan selotip

SELFING

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 11


Selfing adalah penyerbukan sendiri secara buatan pada tanaman menyerbuk
silang. Tujuannya adalah untul mendapatkan galur murni.
a. Pilih bunga yang akan dijadikan sebagai tetua jantan dan betina. Tetua yang
digunakna berasal dari tanaman yang sama
b. Lepas seluruh kelopak bunga pada tetua betina dan potong tangaki sari. Pastikan
tidak ada benang sari yang menempel pada kepala putik
c. Buang seluruh kelopak dan putik tetua jantan. Lalu oleskan cotton bud secara
perlahan sehingga serbuk sari menempel pada cotton bud.
d. Oleskan cotton bud pada putik tetua betina
e. Tutup bunga yang telah disilangkan dengan menggunakan selotip lalu beri label

CROSSING
Crossing adalah penyerbukan silang secara buatan dimana serbuk sari berasal
dari varietas yang berbeda. Pelaksanaan seperti pada selfing dengan serbuk sari yang
berbeda.

3. PENGAMATAN
Setelah bunga disilangan lalu diamati keberhasilan persilangan yang terjadi
pada bunga pacar air tersebut.

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 12


PERCOBAAN V
INTERAKSI GEN

1. PENDAHULUAN
Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak
melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang
merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik.

Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh R.C Punnet dan W.
Bateson pada tahun 1905 setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger
ayam. Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik.
Selain mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi
gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak
melibatkan modifikasi rasio fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang
merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa
semacam ini dinamakan interaksi gen.

2. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar mahasiswa dapat memahami macam-macam interaksi gen dan dapat
membandingkan antara nisbah interaksi gen dengan nisbah hukum mendel.

Penotip
Merupakan hasil kerja gen yang dapat mencerminkan suatu ekspresi yang diberikan
lingkungan.
Lingkungan terdiri dari :
a. Faktor luar, misalnya temperatur, cahaya, kelembaban udara, dll.
b. Faktor dalam, misalnya hormon dan enzim.
Seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam pembentukan sel merupakan pokok dari
metabolisme perantara.

Lintasan Biosyntetic
Setiap langkah yang mengubah bahan pendahuluan menjadi bahan akhir.

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 13


Enzim merupakan katalisator perubahan zat dalam sel.

Gen A Gen B

Enzim Enzim

Substansi 1 Substansi 2 Penotip


(Prekursor) (yang ditransformasikan) (Tampak)
Gen A

Tak ada Enzim

Substansi 1 Substansi 2 Penotip


(tak terbentuk) (Terhambat)
Gen A Gen B

Enzim Tak ada Enzim

Substansi 1 Substansi 2 Penotip


(Hambatan) (Terhambat)

Perbandingan F2 (Penotip)

9 3 3 1 Mendel

9 7 Komplementer

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 14


9 3 4 Kriptomeri

12 3 1 Epistatis

15 1 Polimeri

1.Komplementer :

Interaksi antara dua gen yang saling melengkapi. Jika salah satu gen tak hadir maka
penampilan suatu sifat tak sempurna.

C P Ungu C = Menumbuhkan pigmen


c = Tanpa pigmen
p P = Ada Enzim
C
p = Tanpa Enzim
Putih

C P

2. Kriptomeri
Suatu interaksi yang sifatnya menyembunyikan karakter yang terdapat pada leluhur.
Misalnya warna bunga Linaria marocana.

A = pigmen
a = tanpa pigmen
B B B = Basa
B = Asam
A Ungu a

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 15


Putih
b b
A a
Merah

3. Epistasis
Interaksi yang bersifat satu gen mengalahkan gen lain
Y = Kuning
y = Hijau
W = Epistasis
w = Tanpa epistasis

W w

Kuning Putih Kuning Kuning

W w

Hijau Putih Hijau Hijau


4. Polimeri
Bentuk interaksi yang kumulatif antara banyak gen yang tanpa kehadiran salah satu
gen dominan, karakter tetap muncul tetapi derajatnya berkurang.

merah 100% merah 75%


AABB AaBB AABb merah 50%
AaBb
aaBB
merah 25% putih 0% AAbb
aaBb Aabb aabb

Soal

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 16


Komplementer
C = Gen yang membutuhkan pigmen
c = Gen yang tidak mampu menumbuhkan bahan pigmen
R = Gen yang menumbuhkan enzim
r = Gen yang tidak mampu menumbuhkan enzim

CCRR x ccrr
(berwarna) (putih)

CcRr
(berwarna)

CR Cr cR Cr

CR 1 2 3 4
Cr 5 6 7 8
cR 9 10 11 12
cr 13 14 15 16
Warna :
Putih :
Kriptomeri

AABB x aabb
(ungu) (putih)

F1 : AaBb (warna ungu)



AB Ab aB Ab

AB 1 2 3 4
Ab 5 6 7 8
aB 9 10 11 12
ab 13 14 15 16

Ungu :
Merah :
Putih

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 17


Epistasis

WWYY x wwyy
(putih) (hijau)

F1: WwYy (berwarna putih)


WY Wy wY Wy

WY 1 2 3 4
Wy 5 6 7 8
wY 9 10 11 12
wy 13 14 15 16

Putih :
Kuning :
Hijau :

Polimeri
AABB x aabb
(merah) (putih)

F2, F1 : AaBb (merah 50%)



AB Ab aB Ab

AB 1 2 3 4
Ab 5 6 7 8
aB 9 10 11 12
Ab 13 14 15 16

Merah 100% :
Merah 75% :
Merah 50% :
Merah 25% :
Putih :

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 18


PERCOBAAN VI
GEN BERANGKAI

1. PENDAHULUAN
Linkage adalah gen yang terletak pada kromosom yang sama. Gen tersebut
berangkai pada autosom atau berhubungan secara bersaman pada kromosom kelamin
(gonosom).
Setiap kromosom mengandung banyak gen dan gen pada kromosom yang
sama cenderung tinggal bersama selama pembentukan gamet (tidak memisah secara
bebas) keadaan ini disebut linkage atau tautan gen.

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 19


Peyimpangan dari rasio 1:1:1:1 pada turunan hasil test cross suatu dihibrida
dapat digunkan sebagai bukti adanya gen berangkai.

2. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar mahasiswa dapat menentukan adanya gen berangkai sempurna dan
berangkai tak sempurna.

Soal
1. Percobaan Mendel
Drosophila (lalat buah) normal memiliki sifat sayap panjang dan mata merah
dikawinkan dengan Drosophila dengan sifat sayap pendek dan mata coklat akan
menghasilkan turunan F1 normal. Sayap panjang (S) dan sayap pendek (s) dan warna
mata merah (M) dan mata coklat (m).
a. Buat diagram persilangan antara homozigot dominant da homozigot resesif
menghasilkan F1. Jika F1 disilangkan sesamanya akan menghasilkan F2 dengan
perincian sebagai berikut: sayap panjang, mata merah (89 ekor), sayap panjang,
mata coklat (31 ekor), sayap pendek, mata merah (30 ekor) dan sayap pendek,
mata coklat (10 ekor).

1). Buat diagram persilangan dan tentukan susunan genotipe dan fenotipe.
2). Apakah hasil pesilangan sudah sesuai dengan Hukum Mendel, buktikan
dengan chi kuadrat.
3). Jika F1 ditest cross apa yang terjadi pada F2 , jelaskan.

b. Percobaan Morgan I
Jika F1 jantan ditest cross akan menghasilkan turunan dengan dua kelas yaitu
sayap panjang dan mata merah (49 ekor) dan sayap pendek mata coklat (51 ekor).
Buat diagram persilangan dan jelaskan kedudukan gen S-M pada kromosom.

c. Jika F1 betina ditestcros akan menghasilkan turunan F2 sebagai berikut: sayap


panjang mata merah (52 ekor), sayap panjang mata coklat (9 ekor), sayap pendek
mata merah (8 ekor) dan sayap pendek mata coklat (50 ekor).

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 20


1). Buat diagram persilangan dan tentukan susunan genotipe dan fenotipe.
2). Tentukan kedudukan gen S-M pada kromosom.

Linkage (Berangkai)

A a P p
B b Q q B b V v
C c R r

Gen A, B, C serta alelnya Gen B dan V tidak berangkai


berangkai (kromosomnya sama) (kromosom beda)

Hasil Persilangan Test Cross F1

Percobaan Test cross BbVv Bbvv bbVv bbvv Keterangan

Mendel bbvv x BbVv 1 1 1 1 Tak berangkai

B bV v

Morgan I bbvv x BbVv 1 - - 1 Berangkai Sempurna

B b
V v
Morgan II BbVv x bbvv 4 1 1 4 Berangkai terjadi
Pindah silang

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 21


B b
V v
Berangkai sempurna : Gen yang tidak mengalami pindah silang
Berangkai tak sempurna : Gen pada sebagian kromosom mengalami pindah silang

PERCOBAAN VII
PINDAH SILANG DAN PEMETAAN KROMOSOM

1. PENDAHULUAN
Pindah Silang
Pada permulaan meiosis, kromosom membentuk pasangan (sinopsis).
Selanjutnya dari setiap kromosom mebentuk dua kromatid. Dari pasangan kromosom
diperoleh 4 kromatid (tetrad), diantaranya dua kromatid mengalami pindah silang.
Kombinasi dapat terjadi dengan adanya pindah silang yaitu pertukaran gen
antara kromatid yang bukan berasal dari satu kromosom. Rekombinasi terjadi apabila
bagian kromosom saling bertukar tempat.

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 22


Mempelajari kombinasi gen baru dapat menentukan gen-gen mana yang
terdapat pada kromosom yang sama. Hubungan gen yang berangkai dapat
dipergunkan untuk memperkirakan perobahan fenotipe dan genotype dalam
persilangan-persilangan yang berbeda.
Pada kromatid yang tidak mengalami pindah silang disebut tipe parental
(kombinasi asli), sedangkan yang terlibat dalam pindah silang disebut tipe
rekombinan (kombinasi baru).
Peta Kromosom
Peta kromosom adalah gambaran skematis yang menjelaskan kedudukan gen
pada kromosom (lokus). Lokus digunakan sebagai unit dengan titik pangkal pada
sentromer (titik nol).
Jarak gen yang berangkai sebanding dengan nilai pindah silang. Nilai pindah
silang adalah angka persentase kombinasi baru hasil persilangan.

2. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar mahasiswa dapat mengetahui adanya gen berangkai, pindah silang dan
dapat menentukan jarak gen pada kromosom.

Latihan
Pindah silang adalah peristiwa perpindahan gen

B b B B b b

V v V V v v

Sinopsis Pembentukan Tetrad


Kromosom homolog

B
b B B b b
B b

V
v V v V v
Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 23
v V

Dua kromatid saling menyilang Kromatid patah pada persilangan


Menyatu pada kromatid lain

Peristiwa pindah silang


Soal
1. Sepasang kromosom memiliki A, B, dan C serta alelnya a, b, dan c mengalami
pembelahan sel membentuk tetrad. Sebagian dari kromatid mengalami pindah
silang.
a. Titik chiasma antara gen B dan C (b dan c)
b. Titik chiasma gen A dan B (a dan b)
c. Titik chiasma antara A dan B serta B dan C (a dan b serta b dan c)
Gambarkan susunan kromosom beserta gen pada tipe parental dan tipe
rekombinan (susunan gamet).
2. Jagung memiliki biji bentuk bundar dan berwarna merah disilangkandengan biji
keriput dan warna putih. Gen C (bundar), c (keriput), gen S (merah) dan s (putih).
Pada persilangan homozigot dominant dengan homozigot resesif akan
menghasilkan turunan F1 normal. Jika F1 betina ditestcross akan menghasilkan
turunan sebagai berikut: terdiri dari 4 kelas yaitu bundar-merah (36.170 butir)
bundar-putih (1.232 butir), keriput-merah (1.240 butir), dan keriput-putih (36.170
butir).

a. Buat diagram persilangan dan tentukan susunan genotipe dan fenotipe


b. Jelaskan kedudukan gen pada kromosom
c. Gambarkan peta kromosom dan tentukan jarak gen c-S pada kromosom.

3. Pada jagung warna ungu oleh gen P dan hijau gen p. Daun normal oleh gen N dan
daun sempit gen n. Homozigot dominant disilangkan dengan homozigot resesif

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 24


akan menghasilkan F1 ungu normal. Jika F1 ditestcrosskan akan menghasilkan F2:
ungu-normal (197), ungu-tirus (201), hijau-normal (199) dan hijau-tirus (203).

a. Buat diagram persilangan dan tentukan susunan genotype dan fenotipe


b. Apakah kedua gen tersebut berangkai, jelaskan.
c. Kalau tidak berangkai berapa nilai chi kwadrat.

PINDAH SILANG

A a A A a a A A a a
B b B B b b B B b
C c C C c c C c C

A a
B b
C c

A
B
C

Diagram Persilangan
CCSS x ccss

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 25


CcSs

F1 betina di testcross

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 26


CcSs x ccss

♀ cs
CS
Cs
cS
cs

Nilai pindah silang =

Jarak gen C-S =


C

S
PERCOBAAN VIII
TEKNIK PERSILANGAN PADA TANAMAN MENYERBUK SENDIRI DAN
MENYERBUK SILANG

1. PENDAHULUAN
Reproduksi merupakan kemampuan mahluk hidup untuk memperbanyak diri.
Reproduksi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu reproduksi seksual (reproduksi
melalui peleburan gamet tetua) dan reproduksi aseksual (reproduksi tanpa peleburan
gamet tetua).
Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari ke kepala putik, sedangkan pembuahan
adalah bergabungnya gamet jantan dan gamet betina. Kriteria klasifikasi yang
dipergunakan hanya berdasarkan tingkat penyerbkan sendiri dan penyerbukan silang.
Polonasi sendiri sudah barang tentu hanya merupakan salah satu sistem perbanyakan
tanaman dan hanya sebagai salah satu jalan dimana populasi dapat dikawinkan.
Didalam group penyerbukan silang jumlah persilangan dari luar adalah sangat
penting karena ia memepengaruhi dalam kontaminasi stok pemuliaan. Ada perbedaan
yang besar antara jumlah persilangan dengan luar didalam species dari suatu kelompok.
Jumlah persilangan dari varietas yang diberikan juga dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan yang berubah.

Penyerbukan dapat dibedakan atas dua cara yaitu:


1. Penyerbukan sendiri
Penyerbukan sendiri adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke stigma pada
bunga yang sama atau stigma dari bunga yang lain pada tanaman yang sama atau klon
yang sama. Prinsip yang memungkinkan terjadinya penyerbukan sendiri adalah
kleistogami yaitu pada waktu terjadi penyerbukan bunga yang belum mekar atau tidak
terbuka, misalnya pada kedelai, padi, tembakau dan lain-lain. Jumlah penyerbukan
silang yang munkin terjadi pada 5 tanaman-tanaman tersebut berkisar antara 0% sampai
4 atau 5%.

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 1


2. Penyerbukan silang
Penyerbukan silang adalah jatuhnya serbuk sari dari anther ke stigma bunga
yang berbeda. Contoh dari persilangan ini adalah ubi kayu, pepaya, jagung, kubis, apel,
mangga, karet, dan lain-lain.

2. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Mempelajari teknik persilangan pada tanamann menyerbuk sendiri dan tanaman
menyerbuk silang.
b. Menghitung persentase keberhasilan persilangan

3. BAHAN DAN ALAT


Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
a. Benih kedelai
b. Pupuk jagung
c. Pupuk kandang
d. Pupuk NPK
e. Pestisida
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
a. Pinset
b. Gunting
c. Kaca pembesar
d. Kertas label
e. Benang
f. Spidol permanen
g. Kantong kertas 40 x 50
h. Klip
i. Staples

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 2


4. METODE PELAKSANAAN

TANAMAN MENYERBUK SENDIRI (KEDELAI)


A. PELAKSANAAN TANAM
1. Menyiapkan 4 buah polibag ukuran 10 kg untuk setiap grup.
2. Mengisi polibag dengan top soil dicampuri pupuk kandang sekitar 2 kg untuk
setiap polibag
3. Menyusun polibag dengan jarak tanam kedelai 40 x 20 cm, 2 tanaman untuk
pengamatan keragaman genotipe, 2 tanaman untuk persilangan.
4. Setiap polibag diberi pupuk urea 2 gr/tanaman, SP 36 3 gr/tanaman, dan KCl
3 gr/ tanaman, pemupukan urea diulang pada saat 4 mst dengan dosis 2 gr/
tanaman.
5. Jika ada gejala serangan hama dan penyakit lakukan pengendalian.
6. Melakukan penyiraman setiap hari.

B. PELAKSANAAN PERSILANGAN KEDELAI


Setelah berumur 4 minggu setelah tanam sudah mulai berbunga, penyilangan
dapat dilakukan setiap hari pada pukul 07.30 – 10.00 WIB.
1. Memilih bunga yang diperkirakan mekar esok harinya dengan ciri-ciri
kuncup bunga membengkak dan corolla mulai kelihatan muncul sedikit pada
kelopaknya. Kelopak bunga dibuang dengan pinset. Kemudian buang bunga
mahkota dengan cara menarik perlahan – lahan mahkota (sepal). Sampai
kelima sepal habis.
2. Membuang seluruh stamen dengan menggunakan pinset sehingga hanya
tertinggal kepala putik.
3. Memilih bunga yang mekar sebagai sumber serbuk sari (pejantan), lalu buka
mahkotanya dan ambil anter yang sudah siap untuk diserbukkan kekepala
putik atau stigma.
4. Melakukan pemindahan serbuk sari ke kepala putik.

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 3


5. Setelah menyilangkan diberi label yang neggantung pada tangkai atau cabang
bunga tersebut dengan menulis tetua yang disilangkan (betina dan jantan),
tanggal persilangan, nama penyilang (pemulia).
6. Apabila kira-kira satu minggu bunga yang disilangkan masih segar dan hijau
berarti hibridisasi berhasil.

TANAMAN MENYERBUK SILANG (JAGUNG)


A. PELAKSANAAN TANAM
1. Menyiapkan 4 buah polibag ukuran 10 kg untuk setiap grup.
2. Mengisi polibag dengan top soil dicampuri pupuk kandang sekitar 2 kg untuk
setiap polibag
3. Menyusun polibag dengan jarak tanam jagung 80 x 20 cm, setiap beris
terdapat 2 tanaman masing baris dengan varietas berbeda.
4. Setiap polibag diberi pupuk urea 2 gr/tanaman, SP 36 3 gr/tanaman, dan KCl
3 gr/ tanaman, pemupukan urea diulang pada saat 4 mst dengan dosis 2 gr/
tanaman.
5. Jika ada gejala serangan hama dan penyakit lakukan pengendalian.
6. Melakukan penyiraman setiap hari, jika tidak turun hujan.

B. PELAKSANAAN PERSILANGAN JAGUNG


Setelah berumur 5 mst,bunga jantan mulai keluar, penutupan bunga yang
dilakukan setiap hari.
1. Memilih bunga betina (tongkol) yang akan diserbuki sebelum rambut pada
ujung tongkol keluar, dibungkus dengan kantong kertas yang sudah
disiapkan.
2. Memilih tanaman yang akan dipakai sebagai pejantan (sumber serbuk sari)
dengan tanda-tanda bunga jantan sudah mekar, kemudian bungkus bunga
jantan tersebut sampai rapatdengan kantong kertas, jangan sampai serbuk sari
jatuh beterbangan

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 4


3. Setelah satu atau dua hari bunga jantan tersebut telah siap untuk disilangkan.
Untuk memastikan dipeolehnya tepung sari yang cukup, maka tepuklah
bunga jantan yang terbungkus tersebut.
4. Apabila bunga betina yang dipilih telah siap diserbuki, yaitu pada tongkol
yang telah keluar rambut di ujungnya, maka persilangan telah siap
dilaksanakan.
5. Persilangan dilakukan dengan cara memindahkanbunga jantan (serbuk sari)
ke bunga betina (putik) dengan meletakkan serbuk sari pada rambut tongkol.
6. Menutup kembali tongkol yang telah disebuki. Tulis dan gantungkan label
persilangan pada tongkol tersebut.

5. PENGAMATAN
Pengamatan tanaman kedelai dan jagung
Karakter vegetatif
a. Tinggi tanaman
b. Jumlah daun
c. Diameter batang

Karakter Generatif
a. Umur berbunga jantan dan betina (hari).
b. Umur panen.
c. Persentase keberhasilan persilangan dihitung dengan:
Jumlah tanaman yang disilangkan x 100 %
Jumlah tanaman keseluruhan

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 5


PERCOBAAN IX
SEKS GENETIK (GENETIKA KELAMIN)

1. PENDAHULUAN
Sebagian besar mekanisme penentuan jenis kelamin berada di bawah kendali
genetik. Bahan genetik terdapat pada kromosom sehingga pada kelamin yang berada
akan ditemukan komposisi yang berbeda.
Kromosom dibedakan atas autosom (mengatur sifat biasa) dan gonosom (yang
mengatur sifat kelamin). Pada setiap makhluk berbeda susunannya.

a. Sistem XY, XX (♀) dan XY (♂): manusia, hewan menyusui, tumbuhan dieceous
dan beberapa insekta.
b. Sistem ZW, ZW (♀) dan ZZ (♂) terdapat pada unggas, kupu-kupu dan lain-lain.
c. Sistem XO, XX (♀) dan XO (♂) terdapat pada belalang.

Contoh:
Pria : 22A + XY Wanita : 22A + XX
Ayam ♂ : 19 A + ZZ Betina ♀ : 19A + ZW
Belalang ♂ : 11A + XO Belalang ♀ : 11A + XX

Rangkaian X
Adalah gen yang terletak pada bagian non homolog dari gonosom.

Rangkaian Y
Adalah gen yang terletak pada bagian non homolog Y.

Sex linkage (Rangkaian Kelamin)


Adalah gen yang terletak pada kromosom kelamin.

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 6


2. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar mahasiswa dapat menentukan adanya pautan gen yang dipengaruhi oleh
kromosom kelamin.

Analisis Silsilah
Suatu daftar sistematis mengenai leluhur seseorang yang merupakan pohon
keluarga dari sejumlah individu.

XX XY

XY XX XY XX

XX XY

Soal
1. Kedua oranng tua normal mendapat kelahiran seorang anak laki-laki buta warna
(cbY).
a. Buatlah diagram persilangan dan tentukan fenotipe
b. Bila akan mereka kedua wanita berapa kemungkina menderita buta warna

2. Seorang pria normal menikah dengan wanita normal yang ayahnya buta warna.
Mereka mendapatkan dua orang wanita (anak). Setelah dewasa mereka berkeluarga,
masing-masing memperoleh keturunan yaitu dari anak pertama memperoleh 3 orang

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 7


laki-laki semuanya normal. Dari anak kedua diperoleh 2 anak perempuan semua
normal dan anak laki-laki buta warna. Buat bagan silsilah.

3. Seorang laki-laki normal yang ayahnya buta warna menikah dengan wanita yang
ayahnya buta warna.
a. Berapa kemungkinan anak laki-laki pertama buta warna
b. Idem anak kedua perempuan buta warna
c. Idem anak ketiga laki-laki normal
d. Buat bagan silsilah

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 8


PERCOBAAN X
SELEKSI

1. PENDAHULUAN
Seleksi merupakan salah satu kegiatan utama dalam pemuliaan tanaman.
Pekerjaan seleksi berkaitan dengan pemisahan atau pemilihan tanaman dari suatu
populasi campuran berdasarkan penampilan karakter tertentu (fenotip). Tujuan seleksi
adalah untuk memilih fenotip tertentu yang dikehendaki sebagai upaya memperoleh
genotip yang lebih baik.

Seleksi dapat dilakukan pada individu maupun pada populasi tanaman. Dalam
populasi maupun antar populasi tergantung dari cara penyerbukan tanaman dan tujuan
seleksi. Pada dasarnya ada 3 metode seleksi yaitu seleksi massa, seleksi keturunan atau
galur, dan seleksi berulang. Pemilihan metode yang digunakan tergantung pada macam
varietas yang diinginkan, sifat yang diinginkan, dan cara penyerbukan tanaman.

2. TUJUAN PRAKTIKUM
a) Untuk memahami konsep dan tujuan seleksi
b) Untuk mengetahui tentang metode-metode seleksi
c) Untuk menguasai cara-cara penentuan tanaman yang akan diseleksi berdasarkan
penampilan fenotip.

Penuntun Praktikum Dasar Pemuliaan Tanaman 9

Anda mungkin juga menyukai