PENDAHULUAN
variasi sifat-sifat yang menurun di dalam popolasi. Tidak semua populasi dapat
sebagainya. Oleh karena itu, hanya variasi yang cocok dengan lingkungan saja
yang dapat hdup dan mewariskan sifat-sifat menurunnya yang cocok kepada anak
keturunannya. Keturunan yang cocok inilah yang dapat berkembang biak dan
menguasai habitatnya. Sedangkan yang tidak cocok akan mati dan punah
(terseleksi).
1.2 Tujuan
1. Perforator/pelubang gabus.
4. Mengambil kembali selama dua menit potongan daun yang datuburkan itu.
5. Menghitung jumlah daun segar, daun kuning, dan daun kering yang
6. Menjawab pertanyaan.
Pertanyaan
a. Tabel hasil kegiatan simulasi seleksi alam pada daun kuning kering dan
daun segar.
b. Grafik hasil kegiatan simulasi seleksi alam pada daun kuning kering dan
daun segar.
120
100
80
60
Daun Kering
40
20
0
Sesudah DitaburkanTerambil Tidak Terambil
interaksi beberapa gen. Atavisme atau interaksi bentuk pada pial (jengger)
ayam diungkap pertama kali oleh W.Bateson dan R.C.Punnet. Karakter jengger
tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi. Pada
beberapa jenis ayam, gen R mengatur jengger untuk bentuk gerigi (ros), gen P
untuk fenotip biji (pea). Gen R dan gen P jika bertemu membentuk fenotip
berjengger ros (RRpp) dengan ayam berjengger pea (rrPP) akan menghasilkan
F2, melainkan munculnya sifat baru pada jengger ayam, yaitu walnut dan single.
fenotipe yang sesuai dengan penjelasan diatas yaitu walnut : rose : pea : single = 9
: 3 : 3 : 1. Yakni dengan munculnya sifat baru pada jengger ayam yaitu single.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
berikut :
1. Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya interaksi (saling
alel yang berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang
alel menentukan tipe jengger mawar dan sepasang alel lainnya untuk tipe
jengger Kacang.
3. Sebuah gen untuk mawar dan sebuh gen untuk kacang mengadakan
F1.
resesif.
8. Gen R dan gen P adalah bukan alel, tetapi masing-masing domina terhadap
sepasang gen yang menutupi (mengalahkan) ekspresi gen lain yang buka
alelnya dinamakan gen yang epistasis. Gen yang dikalahkan ini tadi
hipostasi.
4.2 Saran
1. Benih tanaman harus ditanam dengan baik agar apa yang ditanam tersebut
Aryulina, Diah., et al. Biologi SMA dan MA untuk XII. Jakarta : PT. Gelora
Aksara Pratama., 2007
Pratiwi, A. D., et al. Biologo untuk SMA Kelas XII. Jakarta : PT. Gelora Aksara
Pratama., 2007
http://www.academia.edu/6244443/LAPORAN_PRAKTIKum_INTENSITAS
CAHAYA_MATAHARI, 8 November 2015