Anda di halaman 1dari 4

PERKAWINAN MONOHIBRID PADA DROSOPHILA

Nadya Efelin Al Prasa


210210103110
Genetika Kelas C
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember
Jl. Kalimantan Nomor 37 Krajan Timur Tegalboto Jember 68121
210210103110@mail.unej.ac.id

ABSTRAK
Lalat buah (Drosophila melanogaster) merupakan organisme paling utama yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia untuk mempelajari analisis genetika. Lalat buah banyak digunakan sebagai hewan percobaan genetika
karena beberapa alasan, yaitu murah, hanya memerlukan alat yang sederhana, perawatannya cukup mudah dan
siklus hidup yang sangat pendek. Lalat buah ini khusunya lalat buah betina dapat menhasilkan telur sebanyak
500 telur. Memiliki 3 pasang autosom dan sepasang gonosom. Lalat buah ini nantinya akan di kawinkan dengan
perkawinan monohibrid. Tujuan dari praktikum ini yaitu mahasiswa mengetahui cara mengembangbiakan
Drosophila melanogaster, latihan membuat persilangan monohybrid dan menghitung rasio fenotip keturunan F1
dan juga F2. Pada praktikum ini menggunakan metode inokulasi.
Kata kunci: Drosophila melanogaster, lalat buah

PENDAHULUAN Selain itu juga memerlukan media tumbuh yang


Lalat buah atau yang sering disebut cocok agar dapat berkembangbiak. Contoh
dengan nama Drosophila melanogaster ini sederhannya menggunakan media kultur yang
merupakan organisme paling utama yang tersdiri atas pencampuran pisang dengan gula
dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan ajar merah, tape dan ragi untuk biakan lalat buah karna
untuk mempelajari analisis genetika (Suharsono, mengandung air, karbohidrat, sumber energi,
2019). Pada lalat buah ini memiliki pasangan gen nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen serta hidrogen yang
yang tidak banyak, hanya memiliki 4 pasang. Pada baik untuk pertumbuhan lalat buah. Hal ini juga
lalat buah ini ternyata di temukan perbedaan sejalan dengan kebutuhan gizi pada lalat buah yang
perbandinga fenotipe dan genotipe. Kebanyakan dapat dikatakan lalat buah menyukai media yang
lalat buah dijadikan bahan praktikum karena lalat mengandung mineral serta vitamin untuk
buah ini selain mudah dicari, juga biaya nya tidak metabolisme pertumbuhannya tersebut (Waimahing
mahal, adapula alasan yang lainnya yakni siklus et al, 2022). Lalat buah yang telah dewasa dan
hidupnya yang relevan pendek hanya apabila kekurangan makanan akan menghasilkan
membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk setiap larva berukuran kecil. Tidak hanya semua tahap
generasinya, sepasang parental dapat menghasilkan perkembangan lalat buah termasuk larva embrionik
beratus-ratus turunan mengapa demikian? Karena pun juga digunakan dalam penelitian (Zabihihesari
setiap seekor lalat buah betina bertelur dapat et all, 2019). Drosophila melanogaster juga dapat
menghasilkan 50-70 butir per hari selama 10 hari sebagai model untuk penyakit manusia,
untuk setiap generasinya, mudah dipelihara di neurodegenerasi, gangguan metabolisme jantung-
dlaam media yang sangat sederhana. Adapun gen ginjal, kanker, patofisiologi penyakit Parkinson,
yang dapat menurunkan sifat pada organisme dopamin, terapi neuroprotektif, disfungsi
terbungkus dalam suatu paket kromosom. Dimana mitokondria dan penelitian translasi (Mirzoyan et
kromosom tersebut dapat terlihat jelas dengan baik all, 2019).
ketika saat pembelahan. Pada lalat buah menjadi Berdasarkan hukum mendel 1 disini
tuan rumah atau pemilik sistem mamalia dengan disimpulkan dari persilangan monohibrid. Mendel
mikrobiota yang jelas dan tubuh lemak yang melakukan persilangan monohibrid atau yang
menyerupai jaringan adiposa dengan oenosit setara disebut persilangan satu sifat beda. Tujuan mendel
hati yang mendukung lalat sebagai organisme dalam ha ini yakni ingin mengetahui pola
model yang sangat baik tidak hanya nutrigenomik pewarisan sifat dari orang paling tua hingga
namun juga dalam nutrisi (Baenas dan Wagner, generasi berikutnya. Pada persilangan ini dapat
2019). dinyatakan bahwasannya pasangan alel pada proses
Lalat buah (Drosophila melanogaster) pembentukan sel gamet dapat memisah secara
merupakan hewan yang mengalami perkembangan bebas. Pada hukum mendel ini terdapat 3 garis
melalui metamorfosis, proses perkembangbiakan besar:
ini sering disebut dengan fekunditas yang 1. Gen memiliki bentuk alternatif yang
dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang paling mengatur variasi pada karakter
utama yakni ketersediannya sumber makanan. keturunannya.
2. Setiap individu membawa sepasang perilaku saat terjadi penuaan (Base dkk, 2019).
gen, satu dri induk jantan dan satunya Sejak pertama kali didokumentasikan, Drosophila
lagi dari induk betina. melanogaster telah banyak digunakan untuk
3. Apabila sepasan ge ini merupakan memahami peran gen dalam perkembangan embrio
dua alel yang berbeda, alel dominan menjadi organisme multiseluler dewasa
akan terekspreseikan (Arumingtyas, (Zabihihesari dkk, 2020).
201).
Persilangan monohibrid ialah persilangan
antara dua organisme induk yang berbeda dalam METODE
satu karakteristik. Metode yang digunakan dalam praktikum
perkawinan monohybrid pada Drosophila
melanogaster adalah pembuatan medium dan
inokulasi. Adapun alat yang digunakan adalah
timbangan digital, blender, panci, pengaduk ,
kompor dan toples. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah pisang, tapai, gula merah,
pernipan, dan air. Perbandingan bahan yang
digunakan pisang : tapai : gula merah adalah 7 : 2 :
1 atau 700 gram untuk pisang, 200 gram tapai dan
100 gram gula merah. Langkah pertama adalah
memasukkan semua bahan yang telah ditimbang ke
Dari literatur gambar di atas dapat disimpulkan dalam blender sampai halus. selanjutnya,
hasil persilangan atau keturunan pertama dari memasukkan kedalam panci dan memasaknya
kedua tertua galur murni yang disebut generasi hingga mendidih. setelah itu, menunggu hingga
pertama atau F1. Generasi yang kedua merupakan dingin kemudian menambahkan pernipan. langkah
persilangan F1 disilangkan dengan F1 (pembuahan terahir, memasukkan media pada botol kultur
sendiri), yang disebut dengan F2. Persilangan F1 sebagai media Drosophila melanogaster. Metode
ini dapat disebut persilangan hibrida ( yang kedua adalah metode inokulasi, alat yang
Arumingtyas, 2016). Hibridasi atau persilangan dibutuhkan adalah selang, kassa dan botol kultur
adalah suatu proses ketika varietas atau keturunan yang telah berisi medium. Langkah pertama yang
yang berbeda dalam suatu spesies disilangkan digunakan yaitu menyiapkan selang kecil yang
untuk menghasilkan keturunan. Setiap induk dipilih ujungnya sudah di tutup kassa kemudia
karena memiliki sifat-sifat yang dinilai memasukkan selang besar. Gabungan dari selang di
menguntungkan dengan tujuan keturunannya masukkan kedalam botol yang didalamnya terdapat
mewarisi sifat-sifat unggulan dari kedua induk lalat buah. Mengambil 1 lalat buah jantan dan
(Leather & Leather, 2016: 189). Drosophila betina secara bergantian. Pada saat terdapat di
melanogaster yang normal memiliki mata berwarna selang, dapat dilakukan identifikasi karakteristik
merah, namun ada juga lalat jantan yang berwarna morfologi Drosophila melanogaster sambil
putih yang dapat disebut mutan. Nah disini Morgan menutup ujung selang besar. Langkah selanjutnya,
mencoba untuk mengawinkan lalat jantan bermata memindahkan lalat ke botol kultur dan terahir,
putih dengan lalat betina (normal) bermata merah. menutup dengan sumbat spons.
Dapat diperoleh semua F1 baik jantan maupun HASIL PENGAMATAN
betina berwarna merah. Ketika lalat lalat F1 Isi
dikawinkan didapat keturunan F2 yang D
memperlihatkan perbandingan ¾ bermata merah: ¼
bermata putih, kecuali itu lalat-lalat F2 yang PEMBAHASAN
bermata merah adalah betina, dapat memberikan Isi
keturunan yang berbeda dari perkawinan resipro D
(Aurora dan Susilawati, 2020). Dari beberapa KESIMPULAN
penelitian melaporkan bahwa kemampuan Isi
reproduksi lalat betina bersifat konsisten.
Kelangsungan hidup lalat betina lebih panjang DAFTAR PUSTAKA
daripada lalat jantan. Perkawinan dapat Suharsono, dan E. Nuryadin. 2019. Pengaruh suhu
mempengaruhi faktor fisiologi dan tingkah laku terhadap siklus hidup lalat (Drosophila
lalat betina termasuk meningkatnya jumlah melanogaster). Bioeksperimen. 5(2):
produksi telur. Kemampuan kawin lalat jantan kira- 114-120.
kira tiga kali lipat lebih lama pada usia 6 minggu Waimahing, W., S., C., Roini., N., Papuangan., dan
karena jumlah sperma tidak menurun hingga usia Suparman. 2022. Pengaruh media kultur
40 hari. Penurunan kesuburan terkait usia dapat pisang lokal ternate terhadap fekunditas
disebabkan oleh keterbatasan fisik dan perubahan lalat buah (Drosophila melanogaster
Meigen 1979). Strain normal. Jurnal
Bioedukasi. 5(1): 59-63.
Arumingtyas, E. L. 2016. Genetika Mendel: Prinsip
Dasar Pemahaman Ilmu Genetika.
Malang: UB Press.
Aurora, M. E. M., dan I. O. Susilawati. 2020.
Monohibridization with Different Media
Treatments on Fruit Flies (Drosophila
melanogaster). Jurnal Biologi Tropis.
20(2): 263-269.
Fitria, Y. 2020. Ekoliterasi dalam Pembelajaran
Kimia dan Biologi Pendidikan Dasar.
Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Baenas, N., dan A., E., Wagner. 2019. Drosophila
melanogaster as an alternative model
organism in nutrigenomics. Jurnal
Genes & Nutrision. 14(14): 2-11
Zabihihesari, A., J., Arthur, Hilliker, P., Rezai.
2019. Fly-on-a-Chip:micro fluids for
Drosophila melanogaster studies.
Integrative Biology. 1-19.
Mirzoya., Z., M., Sollazo, M., Allocca., A., M.,
Valenza., D., Grifoni dan P., Bellosta.
2019. Drosophila melanogaster: A
Model Organism to Study Cancer.
Jurnal Frotiens in Genetic. (10): 1-16
Base, N. H., M. Murdifin, dan F. Nainu. 2019.
Pengujian Ekstrak Keluwak terhadap
Aktivitas Reproduksi dengan Model
Drosophila Melanogaster. Jurnal
Farmasi dan Farmakologi. 1(1): 35-37.
Leather, H., dan J. Leather. 2016. Cambridge
Checkpoints 2017-2019: HSC Biology.
Cambridgeshire: Cambridge University
Press.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai