GENETIKA
PERCOBAAN 4
NIM : H041201078
KELOMPOK : V (LIMA)
LABORATORIUM GENETIKA
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
sedikit yang merugikan manusia. Salah satu keusakan yang ditimbulkan yaitu
kerusakan pada buah-buahan dan sayuran. Salah satu penyebab kerusakan pada
hama ini merusak daging buah yang menyebabkan buah menjadi busuk dan
normal matanya berwarna merah, tetapi di antara sekian banyaknya lalat bermata
merah tersebut, ia menemukan lalat jantan yang mempunyai mata berwarna putih.
Karena berbeda dari lalat normal, maka lalat yang bermata putih itu ia sebut mutan
Selama empat dekade terakhir, Drosophila telah menjadi dominan model yang
embrio dari satu sel menjadi organisme multiseluler dewasa. Christiane Nüsslein-
pengembangan lalat, sejak itu terbukti penting untuk semua perkembangan hewan,
termasuk manusia. Meskipun bentuk akhir lalat dan manusia sangat berbeda,
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 9 April 2021 pukul 14.00-
TINJAUAN PUSTAKA
Morgan dan Castel pada tahun 1900, untuk pertama kali memperkenalkan
dan spesiasi seperti yang telah dilakukan oleh Sturtevant dan Dobzhansky di
lain mudah diperoleh, dapat dibiakkan dengan mudah dan perawatannya tidak sulit,
sifat yang muncul pada keturunannya dapat diamati, perkembang biakannya yang
pasang), mutan mudah diamati dan dibedakan dan pada sel kelenjar ludah larvanya
Beberapa jenis mutasi pada D. melanogaster yang terlihat dari fenotipnya adalah
mutasi warna mata, bentuk mata, bentuk sayap, dan warna tubuh sehingga dikenal
bergerak bebas dan menimbulkan abnormalitas genetik yang disebut dengan P-M
hybrid disgenesis. Hal ini mengakibatkan mutasi dalam frekuensi yang tinggi,
yang lebih fatal adalah kesalahan perkembangan gonad. Kondisi ini dapat
mata majemuk berwarna merah berbentuk bulat agak ellips dan mata tunggal (oceli)
pada bagian atas kepalanya dengan ukuran relatif lebih kecil dibanding mata
memiliki sayap yang cukup panjang dan transparan, Posisi sayapnya bermula dari
thorak, vena tepi sayap (costal vein) memiliki dua bagian yang terinterupsi dekat
dengan tubuhnya. aristanya pada umumnya berbentuk rambut dan memiliki 7-12
Pada jantan, ukuran tubuhnya lebih kecil jika dibandingkan dengan lalat buah
betina. Lalat buah jantan memiliki 3 ruas pada bagian abdomennya dan ujungnya
tumpul. Sedangkan pada betina, memiliki 6 ruas abdomen dan ujungnya agak
menghasilkan ratusan anak dan generasi baru dapat dihasilkan setiap dua minggu.
penelitian genetik ini pada tahun 1907 dan tempat tersebut segera dijuluki 'kamar
Berkembang dari telur (embrio), menjadi larva, lalu pupa, dan akhirnya dewasa.
Selain itu, perkembangan hewan ini merupakan hasil koordinasi yang erat antara
nutrisi (amino asam) dan insulin Drosophila seperti peptida (Dilps) yang bekerja
Lalat betina yang subur dapat bertelur ratusan telur dan embriogenesis
Drosophila berlangsung sekitar 24 jam. Selama waktu tersebut, seluruh tubuh larva
ditetapkan meskipun ekspresi sejumlah gen kritis, dimulai dengan beberapa protein
yang ditranskripsi dari mRNA yang diturunkan dari induk disimpan di tempat
perkembangan embrio, larva instar pertama menetas dari telur dan mulai makan.
Pada tahap ini perlu bagi larva untuk mengkonsumsi makanan tidak hanya untuk
pertumbuhan, tetapi juga untuk diubah menjadi tempat penyimpanan lemak dan
gula dalam lemak tubuh, yang akan digunakan untuk menopang larva melalui
Saat larva tumbuh, mereka melepaskan kerangka luar mereka melalui proses
setiap pergantian kulit, larva akan memasuki tahap instar baru, berkembang melalui
tiga instar sebelum ganti kulit terakhir untuk membentuk pupa. Setiap tahapan instar
diatur oleh level PTTH yang naik untuk mengontrol pelepasan ecdysone yang
memungkinkan larva tumbuh. Saat kadar ecdysone turun lagi, hormon lain,
Hormon eclosion (EH) memulai berganti kulit lagi, di mana larva melepaskan
kerangka luarnya dan memasuki tahap instar baru. Pada akhir tahap instar ketiga,
larva mulai berkeliaran menemukan tempat untuk menjadi kepompong, dan secara
tepat disebut sebagai "larva pengembara". Seperti yang terjadi pada lalat dewasa
faktor dalam atau faktor internal, yang meliputi kemampuan berkembang biak,
perbandingan jenis kelamin, sifat mempertahankan diri dan siklus hidup. Faktor
kedua yaitu, faktor luar atau faktor eksternal yang meliputi suhu, kelembaban,
Pautan gen, terjadi karena gen berada pada satu kromosom yang sama. Apabila
dua gen pada kromosom sama dan letaknya berjauhan maka dapat terjadi pindah
silang saat meiosis. Jika kedua gen itu berdekatan maka sulit terjadi pindah silang
satu sebab tidak sesuainya hasil persilangan dengan Hukum Mendel. Hal ini sesuatu
yang wajar karena hukum Mendel terjadinya pada kromosom yang berbeda bukan
Gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama dan cenderung diwariskan
genes). (Perhatikan perbedaan antara istilah gen tertaut seks,yang mengacu kepada
gen pada kromosom seks, dan gen-gen tertaut, yang mengacu kepada dua atau lebih
Ketika ahli genetika mengikuti gen-gen tertaut dalam percobaan persilangan, hasil-
hasil yang diperoleh menyimpang dari yang diharapkan oleh hukum Mendel
tentang pemilahan bebas. Gen yang terletak pada kromosom seks mana pun disebut
gen tertaut seks (sex-linked gene), walaupun pada manusia istilah itu dahulu
Adanya pautan kelamin pertama kali ditemukan oleh T.H Morgan dan C.B
Bridger pada tahun 1910. Temuan ini diperoleh saat mempelajari penyimpangan
dari hasil (keadan) yang diharapkan. T. H Morgan memiliki suatu strain Drosophila
melanogaster yang bermata putih dan ternyata strain tersebut sudah tergolong galur
murni. Namun demikian jika strain bermata putih disilangkan dengan strain
berwarna merah, ternyata turunan yang muncul tidak sesuai dengan yang Adanya
pautan kelamin pertama kali ditemukan oleh T.H Morgan dan C.B Bridger pada
tahun 1910. Temuan ini diperoleh saat mempelajari penyimpangan dari hasil
(keadan) yang diharapkan. T. H Morgan memiliki suatu strain Drosophila
melanogaster yang bermata putih dan ternyata strain tersebut sudah tergolong galur
murni. Namun demikian jika strain bermata putih disilangkan dengan strain
berwarna merah, ternyata turunan yang muncul tidak sesuai dengan yang
Sampai sekarang pada lalat Drosophila telah diketahui terdapat 5000 gen,
sedangkan lalat ini hanya mempunyai 8 (atau 4 pasang) kromosom saja. Kondisi
dimana dalam satu kromosom yang sama terdapat dua atau lebih gen inilah yang
disebut tautan atau berangkai (linkage). Pada proses meiosis I, saat kromosom
bermigrasi ke kutub yang berlawanan, gen-gen yang terletak pada kromosom yang
sama akan berpautan dan bergerak bersama-sama ke arah kutub yang sama pula.
Pautan antarlokus ini terjadi akibat lokus gen-gen terletak pada satu kromosom dan
berjarak dekat antara satu dengan yang lainnya. Jumlah pautan ini sesuai dengan
jumlah pasangan kromosom dan panjangnya kromosom. Gen gen yang berhimpit
keterpautan antar lokus. Hal ini berarti segregasi alel pada suatu lokus berpengaruh
Kromatid yang baru terbentuk tetap terkait secara memanjang dan bersama-sama
sumbu linier setiap kromatid, sehingga mengarah pada variasi konsentrasi dan
samping satu sama lain sehingga mereka bergabung membentuk pita transversal.
Pita dipisahkan satu sama lain oleh fragmen interchromomeric dari kromosom
interfase eukariotik terbaik yang tersedia. Mereka menonjol karena pola pita mereka
yang dibentuk oleh garis melintang gelap garis-garis (disebut pita), yang meliputi
bongkahan besar kromatin bahan. Pita ini bergantian dengan garis halus berwarna
lebih terang yang memiliki bahan lebih sedikit dan dikemas lebih longgar. Struktur
transparan cahaya seperti itu antar pita dikenal sebagai interbands. Organisasi
genetik dari band dan interbands didefinisikan sebagai pola yang mengatur posisi
gen dan fitur genetik secara relatif elemen struktural kromosom, sebagian besar
masih sulit dipahami. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa meskipun Drosophila
tersedia genom, metode untuk bahkan kira-kira memetakan band / interband batas
METODE KERJA
III.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu toples, karet gelang, plastik
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu 1 buah tomat dan alkohol.
gelang dan dilobangkan pada bagian tutupnya tempat masuknya lalat buah.
5. Lalat buah yang sudah terkumpul dibius menggunakan alkohol agar muda
6. Ambil lalat buah yang yang telah dibius tadi didalam toples menggunakan
8. Amati morfologi yang terlihat dari lalat buah yang telah didapat.
BAB IV
IV.1 Hasil
IV.2 Pembahasan
Pada percobaan ini, dilakukan pengamatan terhadap bentuk morfologi dari lalat
Terdapat tiga bagian, yaitu kepala (caput), dada (thorax), dan badan belakang/perut
memiliki mata majemuk yang berwarna merah dan berbentuk bulat, serta mata
tunggal di bagian atas kepalanya dengan ukuran yang relatif lebih kecil. Drosophila
Warna tubuhnya kuning kecoklatan dan bagian tubuh belakangnya terdapat cincin
berwarna gelap. Ukuran tubuh dari Drosophila melanogaster berkisar antara 3-5
mm. memiliki dua sayap yang transparan dengan ukuran yang cukup panjang dan
posisinya dimulai dari torak. Pada umumnya, aristanya berbentuk rambut dengan
lurus,
dan betina. Sekilas, keduanya memang tampak mirip. Namun, apabila diamati lebih
detail lagi, terdapat perbedaan yang membedakan antara jantan dan betina.
lalat buah Drosophila melanogaster betina lebih besar dibandingkan dengan ukuran
abdomennya, dengan ujung abdomen yang agak lancip. Lancipnya ujung abdomen
betina tersebut karena adanya ovipositor (alat untuk bertelur pada serangga betina).
Ujung abdomen yang runcing juga digunakan untuk menusuk buah-buahan den
ujung abdomennya yang tumpul dan segmen terakhirnya berwarn ahitam. Pada lalat
jantan, Ekstremitas (kaki) depannya terdapat sisir kelamin atau sex comb,
V.1 Kesimpulan
merah, dengan warna agak coklat dan sayap yang transparan. drosophila
betina dan jantan berbeda, beberapa hal yang membedakannya yaitu pada
Ukuran tubuh betina lebih besar dan mempunyai ujung abdomen yang agak
2. siklus hidup drosophila secara garis besar ada empat tahap yaitu tahap
embrio atau telur, kemudian memasuki tahap larva, lalu pupa dan
V.2 Saran
Praktikum sebaiknya dilakukan secara offline agar praktikan dapat lebih paham
Allocca, M., Zola, S., and Bellosta, P., 2018, The Fruit Fly, Drosophila
melanogaster: The Making of a Model (Part I), INTECH, London.
Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A.,
Minorsky, P. V., & Jackson, R. B. (2010). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1,
diterjemahkan oleh Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.
Suparman, Roini, C., dan Saban, J., 2018, Indeks Isolasi Sexual Antara Lalat
Buah (Drosophila Melanogaster (Meigen)) Dari Moya, Pulau Ternate
Dan Gurabunga, Pulau Tidore, Jurnal Ilmiah MIPA, 3(1): 41-48.
Taufika, R., Nugroho, S. A., dan Nuraisyah, A., 2020, Perbedaan Strain Dan
Umur Betina Terhadap Jumlah Keturunan Lalat Buah (Drosophila
melanogaster Meigen), Jurnal Tambora, 4(1): 50-56.
Wahyuni, E. S., 2014, Pertumbuhan Lalat Buah (Drosopilla sp.) Pada Berbagai
Media Dan Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi Di Sma, Jurnal
Visi, Ilmu Pendidikan, 12(1): 1-5.
Zhimukev, I. F., Zykova, T. Y., Goncharov, F. P., Khoroshko, V. A., Demakova,
O. V., Semeshin, V. F., Pokholkova, G. V., Boldyreva, L. V., Demidova, D.
S., Babenko, V. N., Demakov, S. A., and Belyaeva, E, S., 2014, Genetic
Organization of Interphase Chromosome Bands and Interbands in
Drosophila melanogaster, PLOS ONE, 9(7): 1-16.
Zykova, T. Y., Levitsky, V. G., Belyaeva, E. S., and Zhimulev, I. F., 2018,
Polytene Chromosomes – A Portrait of Functional Organization of
the Drosophila Genome, Curr Genomics, 19(3): 179-191.