: Np Sriwulandari Alam
Nim
: 1414040002
Kelas
: Pendidikan Biologi
Kelompok
: III (Tiga)
telah diperiksa dan disetujui oleh asisten dan kordinator asisten, maka dinyatakan
diterima
Makassar,
Kordinator Asisten
Desember 2016
Asisten
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lalat buah atau dikenal dengan nama Drosophila melanogaster banyak
digunakan dalam penelitian Genetika karena lalat ini mudah dipelihara pada
medium makanan yang sederhana. Selain itu, lalat buah juga mudah didapatkan di
alam bebas. Dan biasanya berkerumun pada buah-buahan yang masak karena
makanannya berupa jamur yang tumbuh pada buah.
Lalat buah adalah jenis serangga bersayap yang masuk kedalam ordo Diptera,
(bangsa lalat). Spesies ini umumnya dikenal sebagai lalat buah dalam pustakapustaka biologi eksperimental (walaupun banyak jenis lalat-lalat buahlainnya) dan
merupakan organisme model yang paling banyak digunakan dalam penelitian
genetika, fisiologi, dan evolusi sejarah kehidupan.
Lalat ini populer karena sangat mudah berbiak (hanya memerlukan waktu
duaminggu
untuk
menyelesaikan
seluruh
daur
kehidupannya),
mudah
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui morfologi lalat buah betina dan
jantan (Drosophila melanogaster).
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah praktikan sudah mampu membedakan
antara lalat buah betina dan jantan dari segi morfologi (Drosophila
melanogaster).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Drosophila melanogaster merupakan jenis lalat buah yang dapat
ditemukan di buah-buahan busuk. Drosophila telah digunakan secara bertahuntahun dalam kajian genetika dan perilaku hewan. Drosophila melanogaster,
sejenis serangga biasa yang umumnya tidak berbahaya dan merupakan pemakan
jamur yang tumbuh pada buah. Lalat buah adalah serangga yang mudah
berkembangbiak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan,
dan generasi yang baru dapat dikembangkan setiap dua minggu. Karasteristik ini
menunjukkan lalat buah organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajian genetik
(Campbell, 2002).
Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui penelitian
dengan menggunakan lalat tersebut sebagai bahan (Suryo, 2004). Pilihan ini tepat
sekali karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat
dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu
dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur
yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang
pendek itu (Kimball, 2001).
Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui penelitian
dengan menggunakan lalat tersebut sebagai bahan (Suryo, 2004). Pilihan ini tepat
sekali karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat
dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu
dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur
yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang
pendek itu (Kimball, 2001).
Menurut Borror (1992), Drosophila melanogaster diklasifikasikan :
Kingdom
: Animalia
Phyllum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Diptera
Famili
: Drosophilidae
Genus
: Drosophila
Spesies
: Drosophila melanogaster
Lalat buah dan Artrophoda lainnya mempunyai kontruksi modular, suatu
seri segmen yang teratur. Segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama, yaitu;
kepala, thoraks, dan abdomen. seperti hewan simetris bilateral lainnya, Drosophila
ini mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor) dan poros dorsoventral
(punggung perut). Pada Drosophila, determinan sitoplasmik yang sudah ada di
dalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini
bahkan sebelum fertilisasi. Setelah fertilisasi, informasi dengan benar dan
akhirnya akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen.
Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya:
1.
Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh
2.
bagian belakang.
Berukuran kecil, antara 3-5 mm.
3.
Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus
4.
5.
6.
7.
8.
9.
sedikit lebih besar. Namun, lalat buah berwarna lebih menarik, dengan
kombinasi
warna
hitam
keabu-abuan,
kuning,
dan
oranye
kecoklat-
coklatan. Lalat buah mempunyai tubuh yang berbuku-buku, baik ruas tubuh
utama maupun alat tambahan, misalnya kaki dan antena. Sebagai anggota kelas
serangga, lalat buah mempunyai bagian tubuh, yaitu:
a. Kepala (Cepal)
Kepala lalat buah terbentuk bulat agak lonjong, dan merupakan
tempat melekat antena dengan tiga ruas. Warna pada ruas antena ini
merupakan salah satu ciri khas spesies lalat buah tertentu. Selain itu,
spesies lalat buah dapat dibedakan berdasarkan ciri lain yang berupa bercak
hitam bagian depan wajah, atau warna tertentu pada daerah kepala (Siti
Zubaidah, 2008:25)
b. Rongga dada (Toraks)
Bagian punggung (dorsal) rongga dada lalat buah mempunyai ciri khas
tertentu. Ciri tersebut dapat berupa garis di tengah, atau garis pinggir
(lateral) berwarna kuning di masing-masing sisi latero-dorsal skutum. Dari
arah dorsal tampak
berwarna
walaupun
kuning,
pada
berbagai
biasanya
warna lain, misalnya warna hitam dengan pola bercak tertentu. Sayap lalat
buah biasanya mempunyai bercak-bercak pada bagian tepi posterior. Bercakbercak tersebut menutupi vena kosta serta subkosta dan vena-vena lain di
sekitarnya. Kaki lalat buah juga mempunyai warna khas yang merupakan
ciri suatu spesies tertentu. Sementara itu, sel anal (salah satu vena sayap)
yang
berkembang
adalah
sayap
bagian
depan.
Sayap belakang
mengecil dan berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter. Pada
permukaannya
terdapat
bulu-bulu
halus
yang
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal
: Rabu,7 Desember 2016
Waktu
: Pukul 13.00 s/d 15.00 WITA
Tempat
: Laboratorium Mikrobiologi
B. Alat dan bahan
1. Alat
a. Kaca preparat
5 buah
b. Cawan petri
1 buah
c. Pinset
1 buah
d. Mikroskop
1 buah
e. Kuas
1 buah
2. Bahan
a. Khoform
b. Kapas
c. Plastik gula
C. Cara Kerja
Gambar
Lalat buah Jantan
BAB IV
PEMBAHASAN
Keterangan
1.
2.
3.
4.
Antena
Mata
Tarsus
Segmen
5. Sayap
6. Abdomen
Antena
Mata
Tarsus
Segmen
Sayap
Abdomen
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan maka kita dapat membedakan morfologi lalat
buah betina dan jantan yaitu Drosophila melanogaster mempunyai panjang tubuh
sekitar 3 sampai 4 mm, tubuhnya berwarna kuning kecoklatan. lalat buah betina
ujung abdomennya memanjang dan meruncing, jumlah segmen abdomen terdiri 7
ukuran tubuh, lebih besar, dan sisir kelamin tidak ada sedangkan lalat buah jantan
ujung abdomennya membulat, jumlah segmen abdomen terdiri 5 ukuran tubuh
lebih kecil, dan sisir kelamin terdapat pada permukaan distal dari tarsus terakhir
kaki depan.
Bagian abdomen (perut) Drosophila melanogaster betina terdapat garis-garis
hitam yang tebal pada bagian dorsal hingga ujung abdomen. Bagian abdomen
Drosophila melanogaster jantan juga terdapat pola garis hitam yang tebal di
sepanjang abdomen bagian dorsal, akan tetapi garis hiam di bagian ujung
abdomennya berfusi. Bagian ujung abdomen Drosophila melanogaster betina
lancip, kecuali ketika sedang dipenuhi telur-telur, sedangkan ujung abdomen
Drosophila melanogaster jantan membulat dan tumpul.
Menurut (Jones & Rickards. 1991), Khusus Drosophila melanogaster jantan
terdapat karakter khusus berupa sex comb yaitu kira-kira 10 bulu berwarna gelap
yang terletak di tarsal pertama pada kaki depannya. Sex comb adalah ciri utama
Drosophila melanogaster jantan. Sex comb dapat dipakai untuk mengidentifikasi
jenis kelamin lalat buah pada dua jam pertama setelah lalat tersebut menetas,
ketika bentuk dan pigmentasi lalat tersebut belum berkembang sempurna.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa lalat buah
betina ujung abdomennya memanjang dan meruncing, jumlah segmen abdomen
terdiri 7 ukuran tubuh, lebih besar, dan sisir kelamin tidak ada sedangkan lalat
buah jantan ujung abdomennya membulat, jumlah segmen abdomen terdiri 5
ukuran tubuh lebih kecil, dan sisir kelamin terdapat pada permukaan distal dari
tarsus terakhir kaki depan.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan praktikum dalam membius lalat buah jangan
sampe membunuhnya dan dalam pengamatan menggunakan mikroskop yang
bagus agar hasil yang di dapatkan lebih bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Suryo, 2004. Genetika Strata 1. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
Campbell, N.A. 2002. Biologi Jilid I . Jakarta: Erlangga.
Hartati dkk. 2016. Penuntun praktikum Genetika.Makassar:Jurusan Biologi
FMIPA UNM
Kimball, J.W. 2001. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Borror.J.D,Triplehorn. 1992. Pengenalan Pengajaran Serangga.
Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada Press.
Borror.J.D,Triplehorn. 2001. Pengenalan Pengajaran Serangga.
Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada Press.
Siti Zubaidah. 2008. Daya Atraktan Ekstrak Daun Slasih (Ocimum santum)dpan