Anda di halaman 1dari 18

LAPORANPRAKTIKUM

GENETIKA UMUM
PERCOBAAN VI
SIKLUS HIDUP LALAT BUAH (Drosophila sp.)
DI SUSUN OLEH :
NAMA

: ADHIL

STAMBUK

: G 401 14 038

KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN

: NUR HIDAYAH E. LAPASANG

LABORATORIUM BIODIVERSITY
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lalat buah ( Drosophila sp.) digunakan sebagai materi percobaan sejak
1903. Lebih dari 80 tahun lalat buah dipelajari yang menghasilkan data dan
inormasi tentang genetika yang sangat banyak. Alasan lalat buah sering
digunakan dalam percobaan genetika adalah karena lalat ini mudah diperoleh
atau dipelihara. Drosophila sp. merupakan organisme cosmopolian. Di
indonesia terdapat lebih dari 600 spesies dari family Drosophilidae. Beberapa
spesies yang hidup di indonesia antara lain Drosophila replete, Drosophila
annanassae, Drosophila kikkawai, Drosophila immigrans, dan Drosophila
melanogaster (Soemartono, 1979)
Untuk kepentingan penelitian genetika, lalat buah memerlukan media
yang sederhana untuk bisa berkembang biak (misal : pisang dan tape) dan
dapat hidup pada kondisi apapun di indonesia, serta tidak memerlukan kondisi
steril seperti mikroorganisme (Soemartono,1979).
Drosophila sp. merupakan hewan yang bersayap dan berukuran kecil. Maka
dari itu, pengamatan morfologi hewan ini bisa menggunakan alat bantu seperti
kaca pembesar ataupun mikroskop. Genus Drosophila sp. mempunyai banyak
spesies. Spesiaes paling banyak dan tersebar luas adalah Drosophila sp. selama
musim panas , spesies ini terdapat di seluruh dunia yang biasanya
mengerumuni buah-buahan yang busuk (Sepoetro, 1999).
Yang melatarbelakangi pelaksanaan praktikum kali ini adalah untuk
mengamati secara langsung morfologi dari lalat buah siklus hidup dari lalat
buah (Drosophila sp.).

B. Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengamati siklus hidup
lalat buah pada medium percobaan dan mempelajari sifat morfologi dari lalat
buah selama siklus hidupnya.

BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Lalat buah adalah organisme yang memiliki ciri yang sudah dikenal dan
sesuai untuk penyelidikan genetika karena mudah berkembang biak dan memiliki
siklus hidup singkat. Sepasang lalat buah dapat menghasilkan 300-400 butir
telur.Siklus hidup Drosophila sp. terdiri atas stadium telur, larva, pupa, imago.
Telur Dropsophila sp. berukuran 0,5 mm berbentuk lonjong, permukaan dorsal
agak mendatar, sedangkan permukaan ventral agak membulat. Pada bagian ujung
anterior terdapat lubang kecil yang disebut micropyle, yaitu tempat masuknya
spermatozoa. Telur yang dikeluaran dari tubuh biasanya sudah dalam tahap
blastula. Dalam waktu 24 jam telur akan menetas menjadi larva. Larva yang
menetas ini mengalami dua kali proses pergantian kulit, sehingga periode stadium
yang paling aktif. Larva kemudian menjadi pupa yang melekat pada permukaan
yang relatif kering, yaitu pada dinding botol kultur atau pada kertas saring. Pupa
akan menetas menjadi imago setelah berumur 8-11 hari, Tergantung pada spesies
dan suhu lingkungannya ( Nio, T.K., 1990 ).
Menurut Soemartono ( 1979 ), adapun klasifikasi ilmiah dari lalat buah
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phyllum

: Anthropoda

Class

Ordo

: Diptera

Family

Genus

: Dropsophila

Spesies

: Dropsophila sp.

Insecta
Dropsophilidae

Lalat buah daan antrapoda lainya mempunyai kontruksi modular,yaitu suatu


seri segmen yang teratur.Segmen ini menyusun tiga bagian tubuh utama,yaitu
kepala,thorax,dan abdomen.Seperti hewan bilateral lainya,

Drosophila sp. ini mempunyai poros anterior dan posterior ( kepala-ekor ) dan
poros dorsoventral
( punggung- perut ).pada dropsophila sp,determinan sitoplasmik yang sudah ada
di dalam telur memberi informasi posisional untuk penempatan kedua poros ini
bahkan sebelum fertilisasi.Setelah fertilisasi,informasi dengan benar dan akhirnya
akan memicu struktur yang khas dari setiap segmen ( Sepoetro, 1999 ).
Metamorfosis pada Drosophilasp.termaksud metamorfosis sempurna,yaitu
dari telur larva instar I --- larva instar II ---larva III --- pupa --- imago
( Goodnaygh, 1984).
Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi,yaang terjadi dalam
dua periode.pertama,periode emrionek di dalam telur pada saat fertilisasi sampai
pada saat larva mudah menetas dari telur,dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih
24 jam dan pada saat seperti ini,larva tidak berhenti henti untuk makan
( Goodnaygh, 1984 ).
Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut
perkembangan

postembrionik

yang

di

bagi

menjadi

tiga

tahap,yaitu

larva,pupa,dan imago ( fase seksual dengan perkembangan pada sayap ).Formasi


lainya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewas ( Suryo, 2004 )
Telur Drosophila sp. berbentuk benda kecil bulatdan biasanya diletakkan di
permukaan makanan.Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah
menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan
50 70 telur perhari dan mungkin maksimum 400 500 butir dalam 10 hari.Telur
Drosophila sp. di lapisi oleh dua lapisan,yaitu selaput utelin tipis dan yang
mengelilingi sitoplasma,dn suatu selaput tipis tapi kuat ( Khorin ) di bagian
luar,dan di anteriornya terdapat dua tangkai tipis.Khorin mempunyai bagian luar
yang keras dari telur tersebut ( syamsuri, 1992 )
Larva Drosophila sp. berwarna putih,bersegmen,berbentuk seperti cacing,
dan

menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala.Untuk

pernapasanpada trakea,terdapat sepasang sepirakel yang keduanya berada pada


ujung anterior dan posterior ( Nio,T.K,1990 ).

Saat kutikula tidak lunak lagi,larva - larva mudah secara periodik berganti kulit
mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas
dengan kecepatan maka yang tinggi. Selama periode peergantian kulit,Larva di
sebut instar.Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit
pertama.dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut
hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua,larva ( Instar ketiga )makan
hingga siap membentuk pupa. Pada tahap akhir,larva instar ketiga merayap ke atas
permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan beerhenti bergerak.dan
jika dapat diringkas, pada drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada proses
pergantian kulit ( molting ) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar,
dari larva instar I ke intar II dari larva intar II ke instar III, dari larva instar III ke
pupa, dan dari pupa ke imago (Sepoetro, 1999).
Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika
terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakkan dapat di katakan berlangsung
baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada
kertas tissu dalam botol. dan di sini larva akan mendekatkan diri pada tempat
kering dengan cairan seperti lem yang di hasilkan oleh kelenjar ludah dan
kemudian membentuk pupa (Soemartono,1979 ).
Saat larva Drosophila sp. membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek,
kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepal dan sayap disebut larva instar
IV. Formasi pupa di tandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki.
puparium ( bentuk terluar pupa ) menggunakan kutikula pada instar ke tiga. pada
stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan di dalam keadaan ini, larva
berganti menjadi lalat dewasa ( Suryo, 2004)
Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan
dorman yang sama

seperti pada tahap emrio. pembatasan jaringan preadult

(sebelum dewasa ) di sebut anlagen. Fungsi utama

dari pupa adalah untuk

perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa ( sepoetro,1999 ).


Dewasa pada Drosophila sp. dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9
hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya
belum terbentang.selain itu, betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan

menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan
( Sepoetro,1999 ).
Pada ujung anterior terdapat microphyle,tempat spermatozoa masuk hanya
satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan lainya segera
berabsorbsi dalam perkembangan jaringan embrio ( Sofro, 1992 ).

BAB III
METODOLOGI
A.Waktu dan Tempat
Wakktu dan tempat pelaksanaan praktikum genetika ini adalah :
Hari / Tanggal

: Sabtu, 07 November 2015

Waktu

: Pukul 13.30 WITA Selesai

Tempat

: Laboratorium Biodiversity Jurusan Biologi Fakultas


Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako.

B.Alat dan Bahan


a. Alat
Alat alat yang di gunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut:
1.Mikroskop
2.Botol kultur
3 Kaca Objek
4 Cover Glass
5 Silet
b. Bahan
Bahan - bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
Berikut :
1. Pisang tape ubi
2. Lalat buah ( Drosophila sp. )
3. Tissue
4. Alkohol

C. Produser Kerja
Produser kerja dari praktikum ini yaitu :
1. Dibius lalat buah dengan menggunakan alkohol
2. Diamati bagian morfologi lalat buah dibawah mikroskop
3. Diambil gambar lalat buah dan dan diamati morfologinya
4. Disediakan botol kultur yang telah berisi medium
5. Dimasukan lalat buah jantan dan betina kedalam botol kultur
6. Diamati perkembangan siklus hidup lalat buah yang terdapat dalam botol
kultur
7. Dibuatkan hasil pengamatan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan
Siklus hidup Drosophilamelanogaster
Pertam
a

Hasil Pengamatan

muncul

Telur

Larva
Instar I

berwarna putih dan terlihat


seperti titik.

Umur
/ Hari

1 hari

berwarna putih,
bersegmen, berbentuk

2 hari

seperti cacing

ukuran lebih besar


Larva
Instar II

dibanding larva instar I,


terlihat adanya warna

3 hari

kehitaman pada bagian


anterior larva.

Larva

Bergerak lebih aktif,

Instar III ukuran menjadi lebih besar

Prepupa

Tidak ada pergerakan,


muncul selaput yang
mengelilingi larva,

4 hari

5 hari

Foto

tubuhnya memendek

Kutikula menjadi keras


Pupa

dan berpigmen, tidak

6 hari

bergerak (diam)

Ukuran relatif kecil


Imago

berwarna pucat, dan sayap

8 hari

belum terbentang

Morfologi Drosophilamelanogaster(Lalat buah)


No.
1.

Gambar
Kepala
a.

b.

c.

Keterangan
d.
a. Ocellus
b. Orbital Bristles
c. Arista
d. Vibrissa

e.

2.

e. Postvertical Bristles

Badan
a.

a. Humeral Bristles

b.

b. Presutural Bristles

c.

c. Notopleular Bristles
d. Dorso Central Bristles

d.

3.

Sayap
a.

b.

c.

a.
d.

b.
c.
d. a. Posterior Crossvien
e. b. Anterior Vrossvien
f. c. Submarginal Cell
g. d. Marginal Cell
h. e. Posterior Cell
i. f. Alula

e.

f.

g.

j. g. Longitudinal Vien VI

B. Pembahasan
Drosophila sp. dipilih sebagai objek dalam penelitian genetik oleh
thomas Hunt. Lalat ini termasuk lalat yang suka mengerumuni buah yang
masak. Lalat Drosophilamelanogasterbanyak digunakan dalam penelitian
karena mudah sekali untuk mendapatkannya, mudah dipelihara dan tidak
memerlukan tempat yang luas cukup dalam botol saja serta mempunyai siklus
yang pendek.
Lalat Drosophila sp. yang telah dimasukkan ke dalam botol media dan
mengamati siklus hidupnya, setelah satu hari terlihat bercak-bercak putih
yang merupakan telur dari Drosophila sp., setelah dua hari terbentuk larva
instar 1 berwarna putih, dan terlihat adanya pergerakan (motil). Perubahan
berikutnya terlihat saat larva instar 1 mulai membesar ukurannya pada hari ke
tiga, yang disebut larva instar 2. Selain itu, pergerakannya terlihat lebih aktif
dibanding larva instar 1 .Pada hari ke empat, ukuran larva makin bertambah
besar dan fase larva instar 3 mulai muncul, pergerakan larva ini aktif di atas
media maupun di dinding botol dan pada bagian tengah abdomen tampak
garis tipis berwarna kekuningan yang mana warna kekuningan ini merupakan
organ dalam larva, yaitu tabung malpighian dan usus yang terpilin.Pada hari
kelima larva mulai tidak bergerak, tubuh menjadi lebih pendek dan lebih
bulat, berwarna kecoklatan atau lebih gelap dari sebelumnya. Pada hari yang
sama, larva ini mulai nonaktif atau menetap pada dinding-dinding botol dan
tissu yang terdapat dalam botol media. Tetapi ada beberapa larva lainnya yang
masih tetap aktif bergerak, hal ini disebabkan telur lalat buah tidak menetas
secara bersamaan.Tahap mulai tidak bergeraknya larva ini disebut dengan
fase prepupa.
Satu hari kemudian,tampak beberapa prepupa telah mengalami
perubahan warna kulit menjadi coklat gelap dan terlihat mengeras, selain itu,,
tidak bergerak, terlihat bercak hitam pada pupa, yang mana fase ini disebut
dengan fase pupa. Pada hari ke delapan, muncul lalat buah baru, kecil, dan
berwarna pucat, berdasarkan literatur, fase ini disebut fase imago. Pada harihari selanjutnya imago berubah menjadi lebih gelap dan lebih aktif terbang
mengelilingi ruang botol, imago ini telah berubah menjadi imago dewasa,

namun ada beberapa imago lain yang masih kecil karena baru saja keluar dari
kulit pupanya.
Waktu atau siklus hidup Drosophila sp. adalah 8 hari, sedangkan
berdasarkan literatur siklus hidup Drosophila sp. selama 8 sampai 15
hari.Dilihat dari lama siklus hidup, dapat dikatakan bahwa siklus hidup
Drosophila sp. yang diamati termasuk siklus hidup pendek.Hal ini terjadi
karena suhu lingkungan media mendukung dan intensitas cahaya yang
digunakan dalam pengamatan tidak terlalu terang (remang-remang).Makanan
yang tersedia juga mampu mencukupi Drosophila sp. yang hidup pada botol.
Jadi dapat dibuktikan bahwa suhu, intensitas cahaya dan ketersediaan
makanan mampu mempengaruhi lamanya siklus hidup Drosophila sp.
Semakin sesuai suhu lingkungan tempat hidup maka siklus hidupnya semakin
pendek.
Metamorfosis pada Drosophila sp. termasuk metamorfosis sempurna,
yaitu dari telur larva instar I larva instar II larva instar III pupa
imago.
Secara

morfologi

Drosophila

sp.

dapat

dilihat

jelas

dengan

menggunakan mikroskop. Sebelum pengamatan dibawa mikroskop, terlebih


dahulu lalat buah dibius dengan menggunakan kapas yang diberi sedikit
alkohol. Hal ini bertujuan untuk mempermudah praktikan mengamati bagian
morfologi pada Drosophila sp. Untuk morfologi Drosophila sp. (lalat buah)
terdiri dari bagian kepala, badan dan ekor. Yang mana pada bagian kepala
terdiri dari sepasang mata yang bulat yang berfungsi untuk melihat sehingga
lalat buah dapat menentukan arah, mulut yang berfungsi untuk memakan
makanan, antena yang berfungsi sebagai pendeteksi keadaan disekitar agar
terhindar dari musuh, arista merupakan bulu yang terdapat di bagian antena,
dan juga terdapat bulu keras orbial dan bulu keras vertikal.
Bagian badan tubuh terdiri dari sepasang sayap. Pada sayap jantan dan
betina mempunyai perbedaan, yaitu pada sayap jantan lebih panjang
dibandingkan dengan sayap betina. 4 pasang kaki yang berfungsi untuk
berjalan, dan bulu dorsal yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu
dingin dan panas, dan bagian ekor jantan dan betina terdapat perbedaan pula

yaitu pada jantan ujung abdomen berwana hitam dan memiliki 3 ruas
abdomen sedangkan pada betina memiliki 6 ruas abdomen yan ujung
abdomen tidak berwana hitam.
Dilihat dari kunci determinasi lalat buah jinis Drosophila sp. yang
diamati adalah Drosophila sp. karena sayap jauh lebih panjang dari tubuh,
dan dada bergaris-garis. Tubuh berwarna coklat tua dengan empat garis putih
pada dada dan menyambung kebagian kepala. Mata berwarna merah tua.
Secara umum tubuh Drosophila sp. (lalat buah) berukuran sangat kecil,
sayap satu pasang yang merupakan sayap depan, sayap belakang mereduksi
menjadi halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Warna tubuh
kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.
Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat
dengan tubuhnya.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan
bahwa :
1. Siklus hidup Drosophila sp. yang diamati termasuk siklus hidup pendek.
2. Suhu, intensitas cahaya dan ketersediaan makanan mampu mempengaruhi
lamanya siklus hidup Drosophila sp.

3. Semakin sesuai suhu lingkungan tempat hidup maka siklus hidupnya


semakin pendek.
4. Metamorfosis pada Drosophila sp. termasuk metamorfosis sempurna, yaitu
dari telur larva instar I larva instar II larva instar III pupa imago.
5. Morfologi Drosophila sp. (lalat buah) terdiri dari bagian kepala, badan dan
ekor.
6. Dilihat dari kunci determinasi lalat buah jenis Drosophila yang diamati
adalah Drosophila sp.
7. Tubuh Drosophila sp. (lalat buah) berukuran sangat kecil, sayap satu
pasang yang merupakan sayap depan, sayap belakang mereduksi menjadi
halter yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Warna tubuh kuning
kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Urat
tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat
dengan tubuhnya.
B. Saran
Diharapkan kepada praktikan untuk praktikum selanjutnya harus lebih
teliti dalam melakukan percobaan agar hasil yang diperoleh lebih akurat lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Goodnaygh 1984. Genetika. Tarsito : Bandung.
Nio, T.K., 1990, Drosophila, Ginn & Company Limited, London.
Sepoetro, 1992, Pengenalan Pelajaran Serangga, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Soemartono, 1979, Pengaruh Pemberian Berbagai Konsenterasi Formaldehida
Terhadap Perkembangan Larva Drosophila.Jurusan Biologi Universitas
Padjdjaran, Bandung.
Sofro, 1992, The Drosophilidae, a taxonomic overview. In: The genetics and
biology of Drosophila Academic Press, New York.
Suryo, 2004. Dasar-dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Erlangga : Jakarta.
Syamsuri, 1992, Biologi Erlangga. Jakarta.

LEMBAR ASISTENSI
NAMA

: ADHIL

STAMBUK

: G 401 14 038

KELOMPOK

: V (LIMA)

ASISTEN

: NUR HIDAYAH E. LAPASANG

No

Hari/ tanggal

Koreksi

Paraf

Anda mungkin juga menyukai