Anda di halaman 1dari 5

Mikrobiologi Umum September 2019

ISOLASI, PEMURNIAN DAN IDENTITAS MORFOLOGI JAMUR DARI


KENTANG (Solanum tuberosum L.)

Zulkifli Abdul Malik1, Iis Afrisa Hamid2, Rahmau Udita Surya Aradea Putri3,
Safatilu4, Yolanda Liambo Tamallun5.

Program Studi Kimia


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Halu Oleo
Jl. H.E.A. Mokodompit Kendari, Sulawesi Tenggara, 93232, Indonesia
*email: zulkifliabdulmalik@gmail.com

Abstrak
Telah dilakukan isolasi, identifikasi dan pemurnian jamur dari kentang.
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui jamur endofit yang terdapat pada
kentang. Kentang yang telah didiamkan beberapa hari hingga ditumbuhi jamur
diisolasi dan diidentifikasi di Laboratorium Biokimia dan Mikrobiologi, Jurusan
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,
Kendari. Pengamatan secara morfologis baik secara makroskopis maupun secara
mikroskopis dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengetahui karakter yang
dimiliki isolat jamur yang diperoleh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yakni metode eksplorasi dan eksperimen. Eksplorasi jamur pada kentang yang di
ambil dari beberapa produsen atau penjual sayur keliling di sekitar kampus UHO.
Eksperimen meliputi isolasi jamur yang diperoleh dari kentang yang telah
didiamkan beberapa hari pada media PDA.
Kata Kunci: Kentang, Jamur, Phytophthora infestans,

PENDAHULUAN
Kentang merupakan bahan pangan yang sudah populer di dunia
pangan utama keempat di dunia, (Cahyono, 1996).
setelah gandum, jagung dan padi. Di Peningkatan permintaan akan
Indonesia, kentang (Solanum kentang ini tidak diimbangi dengan
tuberosum L.) termasuk salah satu produksinya. Menurut Badan Pusat
bahan pangan alternatif yang mulai Statistika (2013), dalam kurun waktu
dikembangkan pada bidang pertanian dari tahun 2009-2011 produksi
dan banyak digunakan sebagai bahan kentang di Indonesia mengalami
baku dalam industri olahan makanan penurunan baik dari produksi dan
(Rubatzky dan Yamaguci, 1998; produktivitasnya. Hal ini disebabkan
Fuglie, 2000; Samadi, 2007). Umbi oleh beberapa faktor diantaranya
kentang bisa dijadikan bahan pangan cuaca kurang mendukung, mutu benih
karena mengandung karbohidrat, yang rendah, teknik budidaya yang
mineral, kalori dan vitamin cukup tidak sesuai serta organisme
tinggi yang dapat menggantikan pengganggu tanaman (OPT). Dari
bahan pangan karbohidrat yang beberapa faktor kendala, faktor
berasal dari beras, gandum atau organisme pengganggu tanaman yang
jagung untuk memenuhi kebutuhan paling berpengaruh menurunnya
September 2019 Mikrobiologi Umum 2

produksi tanaman khususnya penyakit A. Waktu dan Tempat Praktikum


tanaman. Praktikum ini dilaksanakan
Jamur adalah organisme yang pada bulan September - Desember
dapat bertahan hidup pada berbagai 2019, bertempat di Laboratorium
lingkungan dengan media yang Biokimia dan Bioteknologi, Fakultas
berbeda-beda, serta memperoleh Matematika dan Ilmu Pengetahuan
makanannya dari media tempat jamur Alam, Universitas Halu Oleo,
tersebut tumbuh. Jamur juga dapat Kendari, Sulawesi Tenggara. .
hidup pada sisa tumbuhan atau hidup
B. Alat dan Bahan
melekat pada organisme lain. Jamur
1. Alat
memiliki kemampuan dan fungsi
Alat-alat yang digunakan pada
yang berbeda-beda sesuai dengan
penelitian ini yaitu : cawan petri,
lingkungan yang ditinggalinya. Jamur
jarum inokulasi (ose), pipet tetes,
merupakan organisme eukariotik yang
mikropipet, gelas erlenmeyer, gelas
digolongkan ke dalam kelompok
ukur, timbangan analitik, batang
cendawan sejati. Dinding sel fungi
pengaduk, batang penyebar, autoklaf,
terdiri atas kitin, sel fungi tidak
tabung reaksi, rak tabung reaksi,
mengandung klorofil. Fungi
hotplate, inkubator, lampu bunsen,
mendapat makanan secara heterotrof
sentrifuse, tip, kaca objek, kaca
dengan mengambil makanan dari
penutup, mikroskop, kamera digital,
bahan organik. Bahan organik di
tissu, plastik wrap, aluminium foil,
sekitar tumbuhnya diubah menjadi
kertas saring whatman, botol gelap,
molekul sederhana dan diserap
botol vial kecil, kain kasa, kapas
langsung oleh hifa (Hapsari, 2014).
pembersih, lap halus, koloni conter
Faktor yang mempengaruhi
dan alat tulis.
tumbuhnya jamur pada umbi kentang
diantaranya adalah suhu. Suhu 2. Bahan
optimum untuk pertumbuhan jamur Bahan-bahan yang digunakan
berkisar antara 20-280C. Phytopthora pada praktikum ini adalah jamur pada
infestans mempunyai suhu tumbuh kentang, susu ultra milk low fat, PDA
10-25°C dan suhu optimum 18-20°C. (Potato Dextrosa Agar) padat, PDA
Jamur Fusarium oxysporum semi padat, PDB (Potato Dextrose
mempunyai suhu tumbuh 21-33°C Brought), akuades (H2O), natrium
dengan suhu optimum 28°C. Jamur klorida (NaCl) 0,9%, alkohol,
Aspergillus niger tumbuh pada suhu spiritus, kertas label dan kasa.
optimum 35-37°C, minimum 6-8°C C. Prosedur Kerja
dan maksimum 45-57°C. Jamur 1. Preparasi Sampel
Alternaria solani Sor. mempunyai Sampel kentang dikupas
suhu tumbuh optimum 26,1°C dengan kulitnya dan disimpan hingga
suhu maksimum 34,5°C (Rahayu berjamur. Setelah berjamur dilakukan
dkk., 2015) proses isolasi.
METODE PENELITIAN 2. Pembuatan Media
September 2019 Mikrobiologi Umum 3

Kentang yang telah disortir dan dan tepian jamur. Permukaan


dikupas, dipotong berbentuk dadu dan morfologi dapat dilihat dari samping,
dipanaskan hingga diperoleh ekstrak dan tepi morflogi dapat dilihat dari
kentang. Ekstrak tersebut diambil atas cawan.
sebanyak 250 mL kemudian Kaca objek yang digunakan
ditambahkan 20 gram gula dan 6,25 untuk pewarnaan Gram disterilkan
gram agar-agar. Dipanaskan di atas dengan alkohol 70%. Satu isolat
hot plate hingga larut. Selanjutnya jamur diambil dan dioleskan di atas
media ditutup dengan sumbat dan kaca objek, kemudian difiksasi
disterilkan menggunakan autoclave beberapa kali pada api bunsen. Isolat
dengan suhu 121oC. Ditunggu hingga jamur ditetesi dua tetes kristal violet
hangat. Media kemudian dituang dan dibiarkan selama satu menit.
kedalam cawan petri steril sebanyak Isolat jamur dicuci dengan akuades
15 mL dan dipadatkan /didinginkan. dan dikeringkan. Kemudian isolat
ditetesi iodin, dibiarkan selama satu
3. Isolasi dan Pemurnian Jamur
menit, kemudian dicuci dengan
Isolasi jamur dilakukan dengan
akuades dan dikeringkan. Isolat jamur
cara kentang yang telah dikupas
ditetesi alkohol 95% secara perlahan-
dibungkus menggunakan aluminium
lahan selama 30 detik, kemudian
foil kemudian diamkan hingga
dicuci dengan akuades dan
berjamur. Setelah itu kentang yang
dikeringkan. Isolat ditetesi methyl
talah berjamur akan ditumbuhkan
oranye secara perlahan-lahan selama
pada media PDA yang berada dalam
30 detik dan dicuci dengan akuades
cawan petri dan di inkubasi pada suhu
lalu dikeringkan. Isolat bakteri yang
ruang.
telah diwarnai, selanjutnya diamati
4. Pemurnian Jamur Kentang dengan menggunakan mikroskop
Pemurnian jamur dilakukan pada pembesaran 100x. Pengamatan
dengan agar miring, dengan cara meliputi warna dan bentuk sel bakteri.
media PDA (Potato Dextro Agar) Bakteri positif ditandai dengan warna
padat dipanaskan hingga mencair, ungu karena mampu mengikat kristal
dimasukkan 5 mL dalam tabung violet. Bakteri Gram negatif ditandai
reaksi yang sudah disterilisasi sampai dengan terbentuknya warna merah
memadat, setelah itu diambil 1 koloni muda karena tidak mampu mengikat
jamur (satu ose) dari inokulum dan warna kristal violet dan hanya
dimasukkan dalam media miring terwarnai oleh methyl oranye.
secara zig zag, ditutup dengan sumbat HASIL DAN PEMBAHASAN
yang telah dibuat dan di inkubasi 1. Hasil Isolasi dan Pemurnian
Jamur Dari Kentang
6. Uji Morfologi
Jamur pada kentang diisolasi dan
Pengamatan morfologi
hasil dari isolasi jamur dari kentang
dilakukan setelah mendapatkan
dapat dilihat pada gambar cawan petri
biakan murni. Pengamatan
tempat biakan jamur terbaik dari
makroskopis meliputi bentuk, warna
September 2019 Mikrobiologi Umum 4

beberapa cawan petri lainnya yang Gambar 2. Hasil Uji Morfologi


dijadikan sebagai tempat biakan Berdasarkan Gambar 2 hasil dari
jamur di bawah ini. pengamatan mikroskop yang
diperoleh menunjukkan bahwa isolat
jamur memiliki morfologi yang agak
sulit terlihat, namun dapat terlihat
beberapa bentuk morfologi yang
terdapat pada gambar seperti garis-
garis tipis dan terlihat seperti adanya
koloni berwarna abu-abu kecoklatan.
KESIMPULAN
Gambar 1 Hasil isolasi jamur pada 1. Hasil biakan jamur dilakukan
kentang dengan pemvariasian proses
Pertumbuhan jamur pada media pengenceran, dimana sebagai hasil
karena tercukupinya sumber nutrien akurat diambil tiga perwakilan
berupa karbohidrat dan nitrogen yang hasil pengenceran yakni pada
tinggi yang digunakan jamur sebagai pengenceran 10-1, 10-3 dan 10-5
konstituen kimia penyusun sel. yang telah diinkubasi selama 24
jam
3.Hasil Uji Morfologi dari Jamur
Kentang 2. Isolasi jamur dari kentang dapat
dilakukan pada media PDA dengan
Jamur hasil biakan pada media
metode sebar dan metode tabur.
miring hasil peremajaan berhasil
tumbuh dengan baik pada media 3. hasil dari pengamatan mikroskop
PDA. Morfologi yang diamati pada yang diperoleh menunjukkan
penelitian ini adalah morfologi koloni bahwa isolat jamur memiliki
dan morfologi sel. Morfologi koloni morfologi yang agak sulit terlihat,
diamati secara makroskopik meliputi namun dapat terlihat beberapa
bentuk, tepian dan warna. Morfologi bentuk morfologi yang terdapat
sel diamati secara mikroskopik pada gambar seperti garis-garis
meliputi bentuk sel dan pewarnaan. tipis dan terlihat seperti adanya
Karakterisasi dapat dilakukan koloni berwarna abu-abu
berdasarkan sifat morfologi koloni, kecoklatan.
morfologi sel dan biokimia (Purwoko, 4. Disarankan agar proses isolasi
2007). Hasil morfologi yang dapat jamur dilakukan dengan hati-hati
dilihat pada Gambar 2. dan sesuai prosedur untuk
menghasilkan jamur yang murni
dan sesuai dengan keinginan. Saat
proses isolasi, disarankan
praktikan dalam keadaan steril
untuk menghindari kontaminasi
dengan mikroorganisme.
September 2019 Mikrobiologi Umum 5

UCAPAN TERIMAKASIH Rubatsky V. E., dan Yamaguchi.


Penulis mengucapkan terima 1998. Sayuran Dunia 2. Prinsip,
kasih kepada orang tua atas Produksi dan Gizi. Bogor :
dukungan, doa, perjuangan dan Institut Pertanian Bogor.
semangatnya, kemudian kepada para
sahabat dan kawan sekelompok
penulis dalam praktikum
Mikrobiologi Umum ini yang telah
banyak membantu dan mengerti
keadaan penulis serta kepada pihak
laboratorium Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam yang telah mendukung proses
penyusunan jurnal ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada sahabat
penulis atas nama Irham yang telah
menemani penulis selama satu malam
penuh dalam menyelesaikan jurnal
ini. Tanpa bantuan dari berbagai
pihak, penulis tentunya tidak akan
dapat menyelesaikan jurnal ini
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono B., 1996. Budidaya Intensif
Tanaman Kentang. CV Aneka.
Solo
Hapsari, W. E. 2014. Pertumbuhan
dan Produktivitas Jamur Tiram
Putih (Pleurotus ostreatus) pada
Media Serbuk Gergaji Kayu Jati
(Tectona grandis L) dengan
Penambahan Sekam Padi (Oryza
sativa). Skripsi Sarjana
Pendidikan Biologi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Purwoko T. 2007. Fisiologi Mikroba.
Bumi Aksara. Jakarta.
Rahayu S., Fitri N., dan Yuliana P.
2015. Jamur Kontaminan Pada
Umbi Kentang. Jurnal Ilmiah
Biologi. 3(1).

Anda mungkin juga menyukai