Anda di halaman 1dari 7

GEOTROPISME 28 April 2012

I.

Tujuan Praktikum : Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan mampu mengamati

adanya gerak geotropisme pada akar.

II.

Dasar Teori : Pada waktu bunga mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk

geotropisme negatif. Tetapi setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah (Tim Pengajar Biologi Umum, 2009: 54). Dalam responnya terhadap gravitasi, atau gravitropisme, akar

memperlihatkan gravitropisme positif dan tunas memperlihatkan gravitropisme negatif. Gravitropisme berfungsi setelah sebuah biji berkecambah, yang memastikan bahwa akar tumbuh ke dalam tanah dan tunas menghadap cahaya matahari (Campbell, 2003: 389). Para ahli biologi menyatakan bahwa ada organ khusus yang tertarik menuju pusat bumi. Organel ini mengandung tepung statolit yang lokasinya di titik terendah sel-sel akar. Teori satolit yang lokasinya di titik terendah sel-sel akar. Teori satolit adalah menyatakan bahwa granula tepung dalam sitoplasma jatuh ke sisi bawah sel karena pengaruh gravitasi (Franklin, 1993: 228).

III.

Alat dan Bahan : a. Alat 2 buah pot percobaan 1 ruas bambu atau bejana lain

b. Bahan Kecambah kacang hijau/kacang merah Bibit Kapas Secukupnya Aquades

IV.

Cara Kerja : 1. Diambil dua buah pot yang diisi dengan tanah, lalu masing-masing ditanami dengan bibit tanaman bayam. 2. Pot satu diletakkna dengan posisi tegak, sedangkan pot dua diletakkan dengan posisi berbaring. 3. Tanaman yang tumbuh harus disiram setiap hari. 4. Setlah 3 atau 4 hari, diamati kemana arah pertumbuhan akarnya, lalu dibuat laporan.

V.

Hasil Pengamatan :

Disetujui Asisten Meja

Fauzi, S. Pd.

Tabel Hasil Pengamatan Geotropisme Geotropisme Datar Tanggal Hari 1


06-05-12 07-05-12 08-05-12 09-05-12 10-05-12 11-05-12 12-05-12 13-05-12 14-05-12 15-05-12 16-05-12 17-05-12 18-05-12 19-05-12 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 0,2 0,4 0,4 0,5 0,5 0,6 0,6 0,8 0,9 1,2 1,7 2 9,8

Geotropisme Miring 5
0,2 0,5 0,7 1 1,2 1,5 1,8 2 2,5 2,8 3 3,2

2
0,3 0,5 0,7 0,8 0,9 1 1,3 1,4 1,6 1,9 2,2 2,5 15

3
0,2 0,4 0,7 1 1,3 1,4 1,6 1,8 1,9 2,2 2,5 2,8

4
0,3 0,5 0,8 1 1,4 1,7 2 2,4 2,7 3 3,1 3,3

1
0,25 0,4 0,8 1 1,3 1,6 1,8 2 2 2,3 2,5 2,8 18.8

2
0,2 0,3 0,5 0,6 0,8 1,1 1,3 1,5 2 2,3 2,6 2,8 16

3
0,2 0,3 0,4 0,7 0,9 1 1,2 1,5 2 2,4 2,6 2,7

4
0,3 0,5 1 1,2 1,6 1,8 1,9 2 2,3 2,7 3 3,1

5
0,2 0,4 0,7 0,9 1,3 1,7 1,8 1 1,2 1,4 1,7 1,9

17,8 22,2 20,2

15,9 21,5 14,2

Minggu 1 I II 0,07 1,4 2 0,1 2,1

Datar 3 0,2 2,5 4 0,2 3,2 5 0,2 2,9 1 0,2 2,67 2 0,1 2,3

Miring 3 0,1 2,3 4 0,2 3,1 5 0,2 2

Disetujui Asisten Meja

Fauzi, S. Pd.

VI.

Pembahasan : Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan

dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Gerak pada tumbuhan,yaitu gerak tropisme dan gerak taksis. Gerak pada bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut tropisme. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan. Gerak ini dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu fototropisme, geotropisme dan hodrotropisme. Pada praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap gerak geotropisme pada tumbuhan. Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh ransangan gaya gravitasi bumi, dan disebut juga gravitropisme. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke bawah, misalnya: gerak pertumbuhan akar. Geotropisme negatif jika gerak responnya menjauhi bumi atau menuju ke atas, misalnya: gerak pertumbuhan batang. Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini adalah apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal maupun miring, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme.

VII.

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa : 1. Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. 2. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari cahaya, gravitasi, air, sentuhan dan zat kimia disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. 3. Gerak pada tumbuhan,yaitu gerak tropisme dan gerak taksis. 4. Gerak pada bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut tropisme. 5. Gerak tropisme dibedakan menjadi fototropisme, geotropisme dan

hidrotropisme. 6. Geotropisme adalah gerak tropisme yang disebabkan oleh ransangan gaya gravitasi bumi, dan disebut juga gravitropisme. 7. Geotropisme positif jika gerak responnya menuju ke bumi atau menuju ke bawah, misalnya: gerak pertumbuhan akar. 8. Geotropisme negatif jika gerak responnya menjauhi bumi atau menuju ke atas, misalnya: gerak pertumbuhan batang. 9. Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini adalah apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal maupun miring, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah.

DAFTAR PUSTAKA Campbell, Neil A. 2003. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga. Franklin, F. Gardener.1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: UI Press. Tim Pengajar Biologi Umum. 2009. Biologi Umum. Banda Aceh: Unsyiah Press.

Anda mungkin juga menyukai