PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki luasan lahan pertanian yang sangat besar
jumlahnya. Salah satu sebutan untuk bangsa Indonesia adalah negara
agraris. Sawah di Indonesia dapat menghasilkan berbagai macam hasil
pangan yang dapat mencukupi kebutuhan di negara ini. Namun saat ini
lahan pertanian di Indonesia sudah mulai berkurang sedikit demi sedikit.
Hal ini dikarenakan jumlah penduduk yang sangat besar sehingga
diperlukan luasan lahan yang sangat besar juga untuk tempat tinggalnya.
Hal
ini
bangsa
Indonesia
membutuhkan
terobosan
baru
untuk
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk masyarakat pada
umumnya dan khususnya untuk mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
cara dan perawatan dari pembuatan sistem vertikultur talang.
BAB II
ISI
A. Pengertian Sistem Hidroponik
Sistem hidroponik menurut Roidah (2014) adalah metode bercocok
tanam dengan menggunakan media tanam selain tanah, seperti batu apung,
kerikil, pasir, sabut kelapa, potongan kayu atau busa. Hal tersebut
dilakukan karena fungsi tanah sebagai pendukung akar tanaman dan
perantara larutan nutrisi dapat digantikan dengan mengalirkan atau
menambah nutrisi, air dan oksigen melalui media tersebut. Sistm
hidroponik ini dilakukan untuk menanggulangi semakin terbatasnya
jumlah lahan pertanian di Indonesia. Sistem hidroponik sendiri saat ini
sangat dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan khususnya pangan
masyarakat Indonesia sehingga masalah lahan luas tidak dipertimbangkan
lagi dalam masalah pemenuhan pangan ini.
Sektor rumah tangga merupakan sektor yang memberikan
kontribusi yang cukup tinggi dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Sektor
rumah tangga dapat memenuhi kebutuhan sendiri dengan secara mandiri
menanam kebutuhannya di sekitar rumahnya yaitu di pekarangan
rumahnya. Namun hal ini terkendala dengan permasalah semakin
sempitnya luasan perkarangan yang dimiliki oleh sebuah rumah tangga.
Hal ini pentingnya fungsi sistem pertanaman hidroponik. Hidroponik ini
salah satunya adalah menggunakan sistem talang. Sistem talang ini
memanfaatkan talang-talang penampung air menjadi wadah yang tersusun
dengan rapi dan indah tersususn ke atas sebagai tempat media tanam
sayuran yaitu selada. Penyusunan vertical ini salah satu cara pemanfaatan
dari luasan lahan perkarangan di rumah yang sempit. Selain pemanfaatan
luasan perkarangan yang sempit tapi juga memberikan keindahan sehingga
dapat sebagai penghilang stess.
B. Tanaman Selada
Selada (Lactuca sativa L) merupakan salah satu komoditi
hortikultura yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup baik
(Masud 2009). Selada mempunyai kandungan cukup tinggi dalam gizi
dan protein di dalamnya. Selada sendiri dapat tumbuh di daerah beriklim
sedang maupun tropis. Selada sendiri merupakan raja dari makan salad,
hal ini karena selada dapat dimakan secara mentah ataupun dapat dimakan
sebagai lalapan. Selada merupakan sumber yang baik bagi klorofil dan
vitamin K. Kaya garam mineral dengan unsur-unsur alkali sangat
mendominasi. Hal ini yang membantu menjaga darah tetap bersih, pikiran
dan tubuh dalam keadaan sehat.
Selada berdaun kaya akan lutein dan beta-karoten. Juga memasok
vitamin C dan K, kalsium, serat, folat, dan zat besi. Vitamin K berfungsi
membantu pembekuan darah. Nutrisi lainnya adalahvitamin A dan B6,
asam folat likopen, kalium, dan zeaxanthin. Selada mengandung alkaloid
yang bertanggung jawab untuk efek terapeutik. Meskipun semua varietas
selada memiliki kalori rendah, namun memiliki kandungan gizi yang
berbeda. Selada sebagai sumber baik kolin. Selada Romain yang paling
padat nutrisi dari semua varietas dan merupakan sumber vitamin A, B1,
B2 dan C, asam folat, mangan dan kromium. Selada merah mendapat
warna merah dari pigmen yang disebut antosianin. Pigmen ini berfungsi
sebagai antioksidan, menghilangkan radikal bebas yang merusak sel.
Beberapa peneliti menemukan berbagai selada merah mengandung
flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat. Hal inilah yang membuat
selada penting bagi salah satu sumber gizi bagi keluarga. Selada yang akan
digunakan dalam sistem hidroponik vertikultur talang ini harus disemaikan
terlebih dahulu, setelah berumur 1 minggu dapat dipindahkan ke media
hidroponik.
Masud (2009)
dilakukan dengan cara melarutkan CaNO3 (118 gram), KNO3 (60 gram),
dan Fe-EDTA (3,8 gram) ke dalam 500 ml air. Selanjutnya melarutkan
KH2PO4 (28 gram), CuSO4 (0,04 gram), MnSO4 (0,8 gram), ZnSO4
(0,15 gram), H3Bo3 (0,4 gram), MoO4 (0,01 gram), MgSO4 (40 gram) ke
dalam 500 ml air. Kedua larutan tersebut kemudian dicampurkan ke dalam
100 L air selanjutnya diaduk hingga tercampur rata, nutrisi ini disimpan
dalam ember plastik.
E. Pemeliharaan dan Perawatan Sistem Vertikulture Talang
Pemeliharan dan perawatan dari sistem ini cukuplah mudah dimana
kita harus menjaga kebersihan dan kecukupan nutrisi dari sistem
vertikulture talang ini. Pemberian nutrisi dapat diberikan sesuai kebutuhan
dari tanaman maupun dari media yang digunakan. Menurut Masud (2009)
pemeliharan tanaman selada hidroponik adalah pada umur 1-3 MST
(minggu setelah tanam) pemeliharaan selada meliputi pemberian nutrisi 4
kali. Pada saat pemberian nutrisi setiap individu tanaman diberikan 50 ml
nutrisi. Pengukuran pH dilakukan menggunakan pH meter setiap
pembuatan nutrisi. Penyulaman juga diperlukan bilamana ada tanaman
selada yang tidak dapat tumbuh dengan sempurna. Setiap saat melakukan
pengamatan terhadap adanya serangan hama dan penyakit. Hal ini penting
menyangkut langkah pengendalian yang kita lakukan. Pengendalian hama
penyakit secara terpadu dapat dimanfaatkan sebagai alternatif, yakni
menggunakan pestisida alami, sterilisasi media tanam, pengelolaan air dan
sistem drainase yang tepat, serta menjaga kelembapan disekitar tanaman.
BAB III
PENUTUP
Sistem vertikultur talang ini merupakan salah satu dari pemecahan dari
terbatasnya lahan dari pertanian. Sistem talang ini dapat digunakan pada
pekarangan-pekarangan skala rumah tangga yang dimana memiliki pekarangan
yang luasannya terbatas. Sistem vertikultur talang merupakan sistem hidroponik
dimana memanfaatkan talang sebagai wadah media dan penempatannya yang
menjulang ke atas. Sistem ini memberikan banyak manfaat dari pendapat dan juga
keindahan. Sistem vertikultur talang pada paper ini menggunakan tanaman selada
untuk bahan tanam. Selada merupakan komoditi hortikultura yang memiliki
prospek dan nilai komersial yang cukup baik (Masud 2009) . Selada mempunyai
kandungan cukup tinggi dalam gizi dan protein di dalamnya sehingga dapat
memberikan pendapatan dan kecukupan kebutuhan bagi rumah tangga
Media yang digunakan dalam sistem ini adalah edia campuran dari pasir
malang dan sekam. Keduanya mempunyai manfaat yang banyak dimana dapat
menyimpan air dan juga memiliki aerasi dan draenase yang baik. Nutrisi yang
digunakan adalah nutrisi yang dibuat sendiri dari bahan-bahan kimia. Pemberian
nutrisi ini dilakukan sesuai kebutuhan tanaman. Tanaman selada diberikan nutrisi
sebanyak 4 kali sehari. Perawatan dari sistem vertikultur talang dengan bahan
tanam selada harus dipantau secara berkala apakah terdapat hama atau penyakit
dan juga menjada kelembapan dan drainase dari sistem tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi I Z 2010. Media Tanam Sebagai Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Tanaman. http:// http://ditjenbun.pertanian.go.id/. Diakses 28
Oktober 2014
Masud H 2009. Sistem Hidroponik dengan Nutrisi dan Media Tanam Berbeda
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada. Jurnal Media Litbang Sulteng 2
(2), hal : 131136
Roidah 2014. Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik.
Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO 1 (2), hal : 43-49
Sanjaya Ali 2011. Vertikultur.
http://alitadisanjaya.blogspot.com/2011/03/vertikultur.html. diakses 28
Oktober 204
Disusun Oleh :
Nama
: Aprilia Kusumawardani
NIM
: H0712027