BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
YANNI NURBAINI C1051151033 (Angkatan 2015)
DEDE RUSVITA C1051151038 (Angkatan 2015)
DESY RAMADANTY C1021151040 (Angkatan 2015)
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
Menyetujui
Wakil Dekan III Ketua Pelaksanaan
Mengetahui
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Kedelai (Glycine max L.) ialah tanaman yang menjadi salah satu
komoditas pertanian penting di Indonesia. Kedelai dimanfaatkan oleh masyarakat
sebagai bahan baku makanan. Makanan yang diproduksi dari olahan kedelai ialah
tahu dan tempe, kecap, susu dan lain - lain. Kandungan protein yang tinggi
menjadikan kedelai sebagai sumber protein yang bisa diperoleh dari usaha
pertanian. Pada 2013 2016 menghasilkan rata-rata pertumbuhan produksi
sebesar 1.2 jutaan ton atau sekitar 6.8 persen per tahun dan konsumsi sebesar 2.8
jutaan ton atau sekitar 2.1 persen per tahun.
Sebagian besar lahan pertanian terutama di Kalimantan Barat merupakan
lahan pasang surut yang dipengaruhi oleh air laut, sehingga kandungan garam
tinggi, tingginya konsentrasi garam dan tanah menyebabkan pertumbuhan dan
produktivitas tanaman terganggu terutama pada tanaman kedelai.
Tanah salin merupakan tanah dengan konsentrasi mineral garam yang
tinggi. Beberapa permasalahan yang ditimbulkan sehingga tanah salin jarang
digunakaan untuk budidaya tanaman antara lain: (1) tekanan osmotik tanaman
yang rendah. (2) rendahnya unsur N dan K (Suprapto, 1991) (3) kandungan Na+
yang tinggi (FAO, 2005), dan (4) tingginya pH tanah (Hardjowigeno, 2010).
Salah satu alternatif untuk memperbaiki kondisi tanah salin adalah dengan
menggunakan pembenah tanah. Pembenah tanah adalah bahan alami atau organik
dan sintetis untuk menanggulangi kerusakan atau degradasi tanah (BBSDLP,
2012). Salah satu jenis pembenah tanah yang dapat digunakan adalah gipsum,
SP-50 dan kompos jerami.
Rehabilitasi diartikan sebagai suatu usaha pembenahan yang ditujukan
kepada lahan yang telah rusak, agar dapat dipergunakan kembali. Dengan kata
lain, upaya rehabilitasi adalah upaya mengembalikan fungsi tanah agar bisa
mendekati kondisi awal yang berkualitas dalam kesuburan fisik dan kimia
tanahnya. Berdasarkan uraian diatas, pentingnya penelitian ini dilakukan ialah
untuk mengetahui pertumbuhan dan populasi tanaman kedelai di tanah salinitas
tinggi dengan beberapa pemberian pembenah tanah.
2
1. 2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat ditarik dari latar belakang di atas adalah :
1. 3. Tujuan Penelitian
1. 4. Luaran Penelitian
1. 5. Kegunaan Penelitian
2. 1. Kedelai
Kedelai ialah tanaman yang menjadi satu diantara banyak komoditi
pertanian penting di Indonesia. Kedelai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
bahan baku makanan. Namun, kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun selalu
meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan
perkapita. Oleh karena itu, diperlukan supply kedelai tambahan yang harus
diimpor karena produksi dalam negeri belum dapat mencukupi kebutuhan tersebut
(FAOSTAT, 2005).
Perluasan lahan pertanian kedelai dan optimalisasi lahan yang telah ada
menjadi solusi untuk menekan kebutuhan kedelai impor. Penggunaan lahan
pertanian baru seperti lahan gambut dan lahan salin perlu dimanfaatkan sebagai
lahan alternatif. Lahan gambut dan lahan salin pada umumnya ialah lahan yang
tidak sesuai untuk kegiatan budidaya pertanian.
Penilaian toleransi kedelai terhadap salinitas beragam tergantung
parameter dan pembanding yang digunakan. Berdasarkan penurunan bobot kering
tanaman dan kandungan N tanaman pada tingkat salinitas 50 dan 100 mM NaCl,
kedelai tergolong toleran dibandingkan kacang tunggak, kacang hijau, dan faba-
bean (Delgado et al. 1994).
Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air
alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar.
Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%.
4
Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila
konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine. Air laut secara
alami merupakan air saline dengan kandungan garam sekitar 3,5. (Nybakken,
1992).
Stress garam dan stress air memiliki hubungan yang langsung. Jumlah
garam yang tinggi pada media akan menurunkan potensial osmotik sehingga
tanaman kesulitan menyerap air hingga yang menyebabkan kekeringan. Tanaman
juga akan kesulitan untuk mengambil beberapa unsur hara yang berada dalam
bentuk ion terlarut dalam air. (iek dan akirlar, 2002).
2. 3. Pembenah Tanah
2. 3. 1. Gipsum
Pemberian gipsum pada tanah salin dapat memperbaiki sifat fisik dan
kimia tanah seperti KTK (kapasitas tukar kation), kapasitas menahan air,
meningkatknya kandungan Ca dan S, dan dapat berfungsi sebagai pemantap
tanah, serta mampu menurunkan pH (Pradewa dkk., 2012).
2. 3. 2. SP 50
SP 50 adalah formula pembenah tanah biochar yang berarti S = Biochar
sekam 50% dan P= pukan 50%, biochar atau arang merupakan pembenah tanah
alami berbahan baku hasil pembakaran tidak sempurna (pirolisis) dari residu
atau limbah pertanian yang suliit didekomposisi, seperti kayu-kayuan,
tempurung kelapa sawit, sekam padi, kulit buah kakao, dan lain-lain.
(BBSDLP, 2012).
Pupuk kandang adalah salah satu sumber dari bahan organik tanah. Bahan
organik memiliki peranan dalam merangsang granulasi, menurunkan plastisitas
dan kohesi tanah, memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah, dan
meningkatkan daya tanah dalam menahan air sehingga drainase tidak
berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi lebih stabil (Hanafiah,
2007).
2. 3. 3. Kompos Jerami
Jerami padi merupakan sumber hara yang potensial dalam menambah
unsur hara dan memperbaiki sifat-sifat tanah. Banyak peneliti yang
menyatakan bahwa pemberian kompos jerami padi secara umum dapat
meningkatkan kesuburan tanah, hal ini disebabkan jerami mengandung unsur
hara yaitu 0,5 2,0 % N, 0,07 0,1 % P dan 0,4 1,7 % K (Dobermann dan
Firehurst, 2002).
3. 3. Metode Penelitian
3. 4. 1. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel pertama yaitu tanah salin dilakukan di Sei Rusa,
Kecamatan Selakau, Kabupaten Sambas. Tanah yang diambil sebanyak 240 kg.
Pengambilan sampel kedua yaitu Gipsum, SP50, dan Kompos Jerami sebagai
bahan pembenah tanah.
3. 4. 3. Penanaman
a. Penanaman benih kedelai setelah direndam 24 jam untuk menyeleksi benih
yang sehat dan mempercepat pertumbuhan.
b. Pembenaman benih dengan cara tugal sedalam 7 cm 3 benih/ polybag.
c. dijarangkan tujuh hari setelah tanam (hst).
d. Penyiraman dilakukan sampai kapasitas lapangan.
4. 4. 4. Pemeliharaan
a. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau
pertumbuhannya abnormal.Penyulaman dilakukan paling lama 1 minggu
setelah tanam. Hal ini karena perakaran selada dangkal sehingga kurang
8
3. 6. Analisis Data
Untuk melihat pengaruh perlakuan, data hasil pengamatan diuji dengan uji
F pada taraf 5 %. Jika hasil uji F menunjukkan pengaruh yang nyata, maka untuk
mengetahui perlakuan mana yang paling baik dilakukan uji lanjut dengan uji beda
rata-rata BNT (Beda Nyata Terkecil) pada taraf 5% (Gomez & Gomez, 2010).
9
4. 1. Biaya Kegiatan
Rincian biaya penelitian seperti pada tabel. 3 berikut :
4. 2. Jadwal Kegiatan
Penelitian ini direncakan akan dilakukan selama 5 bulan. Adapun jadwal
penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Rincian Rencana Penelitian
Bulan Ke-
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Persiapan alat dan
1. bahan penelitian serta
persiapan lapangan
Survey lapangan dan
2. pengambilan sampel
tanah
Pelaksanaan
3.
penelitian
Pengumpulan data
4.
dan analisis data
5. Penyusunan laporan
Penggandaan dan
6.
pengiriman laporan
10
DAFTAR PUSTAKA
BBSDLP, 2012.Pembenah tanah biochar/Arang.Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian. Bogor.
Delgado, M.J., F. Ligero and C. Lluch. 1994. Effects of salt stress on growth and
nitrogen fixation by pea, faba-bean, common bean and soybean plants. Soil Biol
and Biochem 26(3):371376.
FAO. 2005. Dua Puluh Hal untuk Diketahui tentang Dampak Air Laut pada
Lahan Pertanian di provinsi NAD. Mei 2014.
Hanafiah, K.A. 2007. Dasar Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 01 SMPN 01 SMAN 01
MONTERADO MONTERADO SELAKAU
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
( Yanni Nurbaini )
12
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 15 UJUNG SMPN 01 SMAN 01
JAMBU JONGKONG JONGKONG
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
( Dede Rusvita )
13
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MADRASAH SMPN 02 SMAN 01
IBTIDAIYAH PEMANGKAT SELAKAU
PEMANGKAT
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
( Desy Ramadanty )
14
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya
Bidang Ilmu Ilmu Tanah Pengelolaan Tanah dan Air
Tahun Masuk-Lulus 1998 - 2003 2003 - 2005
Judul Mineralisasi N dan P dari Pengaruh Jarak Lahan dari
Skripsi/Tesis/Disertasi Campuran Pangkasan Jalan Utama Terhadap
Thitonia diversifolia dan Kandungan Timbal (Pb) di
Lantana Camara L. pada Dalam Tanah Akibat Emisi
Tanah Berkapur DAS Brantas Gas Kendaraan Bermotor
Hulu Malang Selatan
Nama Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, Dr. Ir. Zenal Kusuma, SU
Pembimbing/Promotor M.Sc Dr. Ir. Sugeng Priyono, SU
Ir. Retno Suntari, MS
15
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Jumlah
Sumber*
(Juta Rp.)
Pemetaan Status Unsur Hara N, P dan K
1. 2016 Tanah pada Perkebunan Kelapa Sawit di DIPA Rp. 5.300.00,-
Lahan Gambut
Sebagai pupuk
Pupuk Urea dasar penanaman 10 kg Rp. 20.000,- Rp. 200.000,-
Kedelai
Bahan
pengendalian
Pestisida hama dan 2 Liter Rp. 250.000,- Rp. 500.000,-
penyakit pada
tanaman kedelai
Sebagai pupuk
Pupuk KCL dasar penanaman 10 kg Rp. 30.000,- Rp. 300.000,-
Kedelai
Biaya
peminjaman Sebagai alat
- Rp. 3.500.000
sarana analisis tanah
laboraturium
SUB TOTAL Rp. 5.865.000,-
Untuk persediaan
Isi hekter
ketika isi hekter 3 pak Rp. 25.000,- Rp. 75.000,-
ukuran sedang
habis
Untuk menyimpan
Flashdisk 32
data-data 2 buah Rp. 170.000,- Rp. 340.000,-
Gb
penelitian
Untuk merekatkan
berbagai
Isolasi Besar 2 buah Rp. 17.000,- Rp. 34.000,-
kebutuhan
penelitian
Untuk menyimpan
Plastik PE pupuk, tanah dan 10 buah Rp. 10.000,- Rp. 100.000,-
keperluan lainnya
Untuk persiapan
Fotocopy, jika ada yang
1 keg Rp.1.500.000,- Rp. 1.500.000,-
penjilidan, dll harus di fotocopy,
dll
Untuk bahan
Aquades 100 L Rp. 6.000,- Rp. 600.000,-
analisi tanah
Untuk
melampirkan
Sewa kamera 1 keg Rp. 200.000,- Rp. 200.000
dokumentasi pada
laporan
Keamanan dalam
Masker melakukan 3 buah Rp. 8.000 Rp. 24.000
pengamatan
Untuk
Tissu membersikan 5 bugkus Rp. 15.000 Rp. 75.000
alat,dll
SUB TOTAL Rp. 3.738.000,-
19
3. Perjalanan
4. Lain-Lain