Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TERNAK DASAR

PRAKTIKUM I
DARAH I (PREPARAT DARAH NATIF, WAKTU PERDARAHAN,
WAKTU KOAGULASI DAN LAJU ENDAP DARAH)

OLEH :

NAMA : AYU DIA RAHMAN

NIM : I011191204

KELOMPOK : III (TIGA)

GELOMBANG : I (SATU)

WAKTU : JUMAT, 9 SEPTEMBER 2020

ASISTEN : FADILLAH SYAHRANI

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
DARAH I
PREPARAT DARAH NATIF, WAKTU PERDARAHAN, WAKTU
KOAGULASI DAN LAJU ENDAP DARAH

Ayu Dia Rahman1 Fadillah Syahrani2


Praktikan Laboratorium Fisiologi Ternak1
Asisten Laboratorium Fisiologi Ternak2

Laboratorium Fisiologi Ternak Dasar, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin


Jl. Perintis Kemerdekaan 10, Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tlp. 081234567890, Kode Pos 90245
Email : ayudiarahman10@gmail.com

ABSTRAK

Darah merupakan salah satu bagian penting di dalam tubuh makhluk hidup. sel
darah pembeku atau keeping darah (trombosit), dan cairan darah (plasma darah).
Praktikum ini bertujuan untuk melihat bentuk sel darah merah, lamanya waktu beku
darah, waktu koagulasi, waktu perdarahan, dan laju endap darah. Metode yang
digunakan dalam penelitian yaitu preparat darah natif, waktu perdarahan, waktu
koagulasi dan laju endap darah. Penelitian preparat darah natif untuk melihat
bentuk-bentuk dari komponen darah melalui pengamatan langsung. Waktu
perdarahan untuk melihat darah yang keluar dengan dengan menggunakan kertas
saring hingga pendarahan berhenti. Waktu koagulasi untuk melihat waktu yang
dibutuhkan dalam dalam pembentukan benang-benang fibrin pada darah setelah
keluar dari pembulu darah. Laju endap darah untuk melihat kecepatan
mengendapnya sel darah merah hingga terbentuknya plasma. Berdasarkan hasil
praktikum dapat disimpulkan bahwa Preparat darah natif, sel darah merah (eritrosit),
Sel darah putih (leukosit), Keping darah (trombosit). Bentuk sel darah merah, berbentuk
bikonkaf, bagian tepi lebih tipis sedangkan di bagian tengahnya lebih tebal dan
tidak memiliki inti. Sel darah putih terlihat sangat berbeda dengan sel darah merah ini
disebabkan karena sel darah putih memiliki inti sel. Keping-keping darah (trombosit)
merupakan sel darah yang paling kecil dari kedua sel darah yang lain letaknya tidak
teratur atau tersebar. Pada waktu perdarahan, waktu yang dibutuhkan perempuan
lebih singkat dibandingkan laki–laki. Pada waktu koagulasi darah, baik media
cawan petri maupun pipa kapiler waktu yang dibutuhkan laki–laki untuk
pembekuan darah lebih singkat dibandingkan perempuan. Sedangkan pada laju
endap darah, pengendapan darah tertinggi terjadi pada ayam broiler dana yam
layer.
Kata kunci : preparat darah natif, waktu perdarahan, waktu koagulasi dan laju
endap darah.
PENDAHULUAN terjadi setelah suatu tindakan

Preparat darah natif adalah pembedahan (Istiyani dkk., 2016).

mekanisme yang dilakukan untuk Pembekuan darah adalah

proses dimana komponen darah


mengetahui bentuk-bentuk sel darah
ditransformasikan menjadi material
merah (eritrosit) sel darah putih
semisolid yang dinamakan bekuan
(leukosit) dan keeping-keping darah
darah. Bekuan darah tersusun terutama

(trombosit) melalui pengamatan di oleh sel-sel darah yang terperangkap

dalam jaringan-jaringan fibrin. Proses


bawah mikroskop.
pembekuan darah bermula saat
Waktu perdarahan adalah
terjadinya luka atau cidera, pembuluh
interval waktu dari tetes darah pertama
darah yang putus mengalami kontriksi

sampai darah berhenti menetes Waktu dan retraksi disertai dengan reaksi

hemostatis. Fase hemeostatis terjadi


perdarahan merupakan salah satu
karena trombosit yang keluar dari
parameter pengukuran pembekuan
pembuluh darah saling melengket
darah untuki mengetahui proses
(membentuk sumbat trombosit), dan

vasokontriksi pada fase vaskular dan bersamaan dengan jala fibrin yang

terbentuk membekukan darah yang


pembentukan sumbat hemostatik
keluar dari pembuluh darah (Weliyani,
sementara pada fase platelet dalam
2015).
proses hemostasis. Perdarahan
LED atau dalam bahasa

merupakan komplikasi yang sering


Inggrisnya Erythrocyte Sedimentation
Rate (ESR) merupakan salah satu waktu beku darah, waktu koagulasi,

parameter pemeriksaan darah lengkap waktu perdarahan, dan laju endap

yang menggambarkan perbandingan darah. Hal inilah yang

antara eritrosit dan plasma. LED melatarbelakangi dilaksanakannya

terutama mencerminkan perubahan praktikum…..

protein plasma yang terjadi pada METODOLOGI PRAKTIKUM

infeksi akut maupun kronik, proses Waktu dan Tempat

degenerasi dan penyakit limfoprolife- ……………………………..

ratif. Peningkatan Laju Endap Darah Alat dan Bahan

merupakan respon yang tidak spesifik Alat yang digunakan pada

Praktikum Fisiologi Ternak Dasar


terhadap kerusakan jaringan dan
mengenai preparat darah natif, waktu
merupakan petunjuk adanya penyakit
Perdarahan, waktu koagulasi, dan laju
(Garini, 2013).
endap darah yaitu : Vaccinostyle, cover

Tujuan Praktikum glass, objek glass, mikroskop, pipa

kapiler, cawan petri, berisi paraffin,


Tujuan dilakukannya Prak-
stopwatch, tabung westegrin dan rak,
tikum Fisiologi Ternak Dasar meng-
tabung reaksi dan rak.
enai preparat darah natif, waktu
Bahan yang digunakan pada

perdarahan, waktu koagulasi dan laju Praktikum Fisiologi Ternak Dasar

mengenai preparat darah natif, waktu


endap darah yaitu untuk melihat
Perdarahan, waktu koagulasi, dan laju
bentuk sel darah merah, lamanya
endap darah yaitu : Sampel darah kapas dan alkohol 70%, kemudian

manusia, sampel darah ternak, kertas melukai tangan menggunakan

saring, antikoagulan, alkohol 70%, kapas, vaccinostyle. menyalakan stopwatch

Nacl 0,9. pada saat melukai tangan lalu tap tap

tangan yang terluka pada kertas saring.

melakukan hal tersebut sampai tidak


Prosedur Kerja
ada lagi noda darah yang menempel
Metode praktikum pada preparat
kemudian mematikan stopwatch dan
darah natif, menyiapkan alat dan bahan
catat waktunya.
(vaccinostyle, mikroskop, objek glass,
Metode praktikum pada waktu
cover glass, Nacl 0.9, alkohol dan
koagulasi ada dua cara yaitu dengan
kapas). Mensterilkan salah satu jari
menggunakan cawan petri dan pipa
menggunakan alkohol 70% dan kapas,
kapiler. Dengan menggunakan cawan
kemudian lukai jari menggunakan
petri, menyiapkan alat dan bahan
vaccinostyle, lalu meneteteskan darah
(cawan petri berisi paraffin,
(1-2 tetes) keatas objek glass.
vaccinostyle, alkohol 70% dan
Menambahkan 1-2 tetes NaCl 0.9 lalu
stopwacth). mensterilkan tangan
tutup dengan cover glass. Memersih-
menggunakan alkohol dan kapas.
kan pinggiran cover glass kemudian
melukai tangan menggunakan
mengamati dibawah mikroskop.
vaccinostyle lalu meneteskan darah
Metode praktikum pada waktu
pada cawan petri yang berisi paraffin.
perdarahan, menyiapkan alat dan
menyalakan stopwatch lalu mengambil
bahan (vaccinostyle, kertas saring,
jarum pentul lalu menusuk tetesan
alkohol 70%, kapas dan stopwacht).
darah tersebut sambil menarik keatas
Membersihkan tangan menggunakan
lalu mengamati sampai terbentuknya sampel darah hewan). memasukan

benang-benang fibrin kemudian darah yang telah dicampur

mematikan stopwacht. Catat waktunya. antikoagulan kedalam tabung

Sedangkan dengan menggunakan pipa westergrin sampai mencapai tanda -

kapiler, menyiapkan alat dan bahan lalu meletakkan pada raknya.

(pipa kapiler, vacinnostyle, kapas, Mengamati turunnya eritrosit setelah

alkohol 70% dan stopwacht). 30 menit, 60 menit dan 90 menit.

mensterilkan tangan terlebih dahulu. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lalu melukai jari mengunakan


Preparat Darah Natif
vaccinostyle, mendekatkan pipa
Preparat darah natif adalah cara
kapiler di tempat keluarmya darah
yang dilakukan untuk mengetahui
sampai darah masuk kedalam pipa
bentuk dari sel darah merah (eritrosit),
kapiler. menyalakan stopwacht lalu
sel darah putih (Leukosit) dan
menutup kedua ujung pipa kapiler
keeping-keping darah di bawah
menggunakan jari telunjuk dan ibu jari
mikroskop. Diperoleh data praktikum
lalu patahkan pipa kapiler sedikit demi
mengenai preparat darah natif pada
sedikit sambil meperhatikan sampai
tabel 1.
terbentuk benang-benang fibrin
Tabel 1. Preparat Darah Natif
kemudian mematikan stopwacht. Catat
N Jenis Darah Gambar
waktunya. O
1. Sel darah merah
Metode praktikum pada laju (eritrosit)
2. Sel darah putih
endap darah, mwnyiapkan alat dan (leukosit)
3. Keping darah
bahan (tabung westergrin dan raknya, (trombosit)
Sumber : Fisiologi Ternak, 2020.
tabung reaksi, antikoagulan dan
Pada tabel 1. Dapat dilihat bikonkaf, dan tidak mempunyai inti.

komponen- komponen darah yang terdiri Garis tengah 2-7μm. Dalam eritrosit

atas eritrosit, leukosit, dan trombosit terdapat hemoglobin yang berfungsi

yang tersebar dalam plasma darah. Hal mengikat O2 dan membentuk oksi

ini sesuai dengan pendapat Andriyanto hemoglobin. Eritrosit dibentuk dalam

(2011), yang menyatakan bahwa darah sumsum tulang merah.Dari ketiga

yang mengalir melalui kedua macam sel darah, sel darah merah

pembuluh tersebut terdiri atas tiga mempunyai jumlah terbanyak.

jenis sel darah, yaitu sel darah Sel darah putih terlihat sangat

merah(eritrosit), sel darah putih berbeda dengan sel darah merah ini

(leukosit), dan keping darah disebabkan karena sel darah putih

(trombosit) yang terpendam dalam memiliki inti sel. Hal ini sesuai dengan

cairan kompleks. Plasma sendiri pendapat Nababan (2020), yang

berupa cairan, 90% terdiri dari air menyatakan bahwa Sel darah putih

yang berfungsi sebagai medium untuk adalah sel yang membentuk komponen

mengangkut berbagai bahan dalam pada darah. Sel darah putih disebut

darah. juga leukosit. Sel ini memiliki inti,

Bentuk sel darah merah, tetapi tidak memiliki bentuk sel yang

berbentuk bikonkaf, bagian tepi lebih tetap dan tidak berwarna.

tipis sedangkan di bagian tengahnya Keping-keping darah (trombosit)

lebih tebal dan tidak memiliki inti. Hal merupakan sel darah yang paling kecil

ini sesuai dengan pendapat Rosita dan dari kedua sel darah yang lain letaknya

Widiarti (2018), yang menyatakan tidak teratur atau tersebar. Hal ini sesuai

bahwa sel eritrosit berbentuk cakram dengan pendapat Yolanda dan Kurnia
(2015), yang menyatakan bahwa cepat dibanding waktu perdarahan

Trombosit memiliki bentuk yang tidak pada laki – laki. Hal ini sesuai dengan

teratur, tidak berwarna, tidak berinti, pendapat Lijaya dkk,. (2014) Waktu

berukuran lebih kecil dari eritrosit dan perdarahan adalah waktu antara

leukosit, dan mudah pecah bila terjadinya perdarahan sampai per

tersentuh benda kasar. darahan berhenti. Waktu perdarahan

Waktu Perdarahan bisa memanjang. Memanjangnya

waktu perdarahan juga disebabkan


Waktu pendarahan adalah waktu perta-
jumlah trombosit menurun atau karena
ma kali saat darah menetes sampai
jumlah trombosit yang meningkat
terhenti (Norhalifah dkk., 2016).
abnormal, yaitu karena banyaknya

Diperoleh data praktikum mengenai trombosit muda yang kurang reaktif

sehingga fungsinya menurun.


waktu perdarahan pada tabel 2.
Waktu Koagulasi Darah
Tabel 2. Waktu Perdarahan
Waktu koagulasi darah adalah
Jenis Kelamin Waktu
Laki-laki 34,3 detik waktu yang dibutuhkan dalam dalam
perempuan 20,2 detik
Sumber : Fisiologi Ternak, 2020.
pembentukan benang-benang fibrin
Pada tabel 2. Diperoleh data
pada darah setelah keluar dari
bahwa waktu perdarahan pada
pembulu darah. Diperoleh data
manusia laki–laki adalah 34,3 detik
praktikum mengenai waktu koagulasi
sedangkan pada perempuan diperoleh
pada tabel 3.
waktu perdarahan 20,2 detik. Dari data
Tabel 3. Waktu koagulasi darah
praktikum, dapat dilihat bahwa waktu
Media L P
perdarahan pada perempuan lebih Cawan Petri 400 dtk 380 dtk
Pipa Kapiler 218 dtk 200 dtk
Sumber : Fisiologi Ternak, 2020.
Pada tabel 3. Diperoleh hasil 2016). Diperoleh data praktikum meng

koagulasi darah untuk media cawan enai laju endap darah pada tabel 4.

petri pada laki–laki adalah 400 detik Tabel 4. Laju Endap Darah

dan pada perempuan adalah 380 detik. J. Ternak 30 60 90


Broiler 3 mm 3 mm 4 mm
Sedangkan waktu koagulasi darah Layer 2 mm 3 mm 5 mm
S. jantan 0,9mm 0,9mm 0,8mm
pada media pipa kapiler pada laki-laki S. betina 1 mm 1 mm 1 mm
Sumber : Fisiologi Ternak, 2020.
adalah 218 detik dan pada perempuan
Pada tabel 4. Diperoleh data
adalah 200 detik. Hal ini sesuai
bahwa laju endap darah pada setiap
dengan pendapat Perawti dkk,. (2019),
jenis ternak berbeda yang diukur
yang menyatakan bahwa dalam
setiap 30 menit, 60 menit, dan 90
mekanisme koagulasi yang
menit diperoleh hasil bahwa Ayam
membentuk bekuan fibrin bisa melalui
broiler dan ayam layer memiliki laju
faktor intrinsik dan ekstrinsik dimana
endap darah yang tinggi dibandingkan
mekanisme akhirnya mengakibatkan
sapi jantan dan sapi betina. Hal ini
pengaktifan prothrombin menjadi
sesuai dengan pendapat Mubarok dkk.,
thrombin dan pemecahan fibrinogen
(2018), yang menyatakan bahwa Laju
yang dikatalis thrombin untuk
endap darah (LED) merupakan salah
membentuk fibrin.
satu pemeriksaan darah. Proses
Laju Endap Darah
pemeriksaan sedimentasi (pengen-
Laju endap darah (LED)
dapan) darah ini diukur dengan
adalah kecepatan pengendapan sel-sel
memasukkan darah ke dalam tabung
eritrosit di dalam tabung berisi darah
khusus selama satu jam. Makin banyak
yang telah diberi antikoagulan dalam
sel darah merah yang mengendap
waktu satu jam (Rachmawati dkk.,
maka makin tinggi laju endap darah- kapiler waktu yang dibutuhkan laki–

nya. laki untuk pembekuan darah lebih

KESIMPULAN DAN SARAN singkat dibandingkan perempuan.

Sedangkan pada laju endap darah,


Kesimpulan
pengendapan darah tertinggi terjadi
Berdasarkan hasil praktikum
pada ayam broiler dana yam layer.
dapat disimpulkan bahwa Preparat

darah natif terdiri atas 3 yaitu : Sel

darah merah (eritrosit), Sel darah putih


Saran
(leukosit), Keping darah (trombosit).

Bentuk sel darah merah, berbentuk Pada praktikum darah 1

bikonkaf, bagian tepi lebih tipis (preparat darah natif, waktu

sedangkan di bagian tengahnya lebih perdarahan, waktu koagulasi dan laju

tebal dan tidak memiliki inti. Sel darah endap darah) sebaiknya praktikan

putih terlihat sangat berbeda dengan sel lebih banyak membaca literatur karena

darah merah ini disebabkan karena sel praktikum dilakukan secara daring.

darah putih memiliki inti sel. Dan DAFTAR PUSTAKA

Keping-keping darah (trombosit) Anamisa, D. R. 2015. Rancang bangun


metode otsu untuk deteksi
merupakan sel darah yang paling kecil hemoglobin. Jurnal Ilmu
Komputer dan Sains Terapan.
dari kedua sel darah yang lain letaknya 10 (10) : 106-110.
tidak teratur atau tersebar. Pada waktu Andriyanto, E. 2011. Pengenalan
penyakit darah pada citra darah
perdarahan, waktu yang dibutuhkan menggunakan logika fuzzy.
Jurnal JITIKA. 5 (1) : 1-7.
perempuan lebih singkat dibandingkan
Fitryadi, K., Sutikno. 2016.
laki–laki. Pada waktu koagulasi darah, Pengenalan jenis golongan
darah menggunakan jaringan
baik media cawan petri maupun pipa syaraf tiruan perceptron. Jurnal
Masyarakat Informatika. 7 (1) : ikan haruan (channa striata)
1-10. asal kalimantan selatan
terhadap bleeding time dan
Garini, A. (2013). Perbandingan Hasil clotting time secara in vivo.
Pemeriksaan Laju Endap Jurnal Media Farmasi. 13 (2) :
Darah Cara Westergren 237-249.
Menggunakan Darah Edta
Tanpa Pengenceran Dengan Perawati dkk. 2019. Aktivitas
Cara Otomatik. JPP (Jurnal koagulan ekstrak dan fraksi daun
Kesehatan Poltekkes sembung rambat (mikania
Palembang). 2 (12) : 1-6. micrantha kunth). Chempublish
Journal. 4 (1) : 30 – 37.
Istiyani, N. Mita, M. A. Masruhim. Prawati, S., Lili, A., Septa, P.,
2016. Uji potensi hemostasis Humayroh., 2019. Aktivitas
ekstrak etanol daun keji beling Koagulan Ekstrak dan Fraksi
(strobilanthes crispus) pada Daun Sembung Rambat
mencit (mus musculus). Jurnal. (Mikania Micrantha Kunth).
Jurnal Media Farmasi. 20 (21) : Chempublish Journal Vol. 4
234-242. (1) : 30-37.

Lijaya L. S., W. Adriatmoko, Z. Rachmawati, R. L., O. Setiani,


Cholid. 2014. Perpanjangan Yusniar. Perbedaan laju endap
Waktu Perdarahan pada darah sebelum dan sesudah
Pemberian Perasan Bawang pemberian air kelapa hijau (cocos
Merah (Allium ascalonicum). nucifera l) pada pekerja bagian
Jurnal Pustaka Kesehatan. 2 (3) pengecatan di industri karoseri
: 542-546. semarang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 4 (3) : 897-904.
Mubarok, M. Sulthan, Suhartono, N.
A. Yunita D. 2018. Pengaruh Rosita, B., Widiarti L. 2018.
kadar timbal dalam darah Hubungan toksisitas timbal
terhadap laju endap1darah (pb) dalam darah dengan
pada1ibu hamil di1daerah hemoglobin pekerja
pantai kabupaten1brebes. pengecatan motor pekanbaru.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan. 1 (1) : 1-10.
6 (6) : 235-240.
Sugiatno, C. A., Zundi T. M. 2017.
Nababan, Y. A. 2020. Jaringan syaraf Rancang bangun aplikasi donor
tiruan dalam menganalisa darah berbasis mobile di pmi
bentuk sel darah putih dengan kabupaten bandung. Jurnal
menggunakan metode radial Ilmiah Manajemen Informatika
basis function (rbf). Jurnal dan Komputer. 1 (1) : 11-18.
Sistem Komputer dan
Informatika (JSON). 2 (1) : 6- Weliyani, R. A. Nugroho., Syafrizal.
13. 2015. Uji aktivitas
antikoagulan ekstrak propolis
Norhalifah, D. Rahmawanty, Nurlely. trigona laeviceps terhadap
2016. Uji efektivitas ekstrak air darah mencit (mus musculus l).
Jurnal Teknologi FMIPA. 1 (3)
: 1-10.

Yolanda, A. & Kurnia R. 2015.


Penentuan klasifikasi tingkat
stadium demam berdarah
dengue (dbd) berdasarkan
jumlah sel darah putih berbasis
image processing. Jurnal poli
rekayasa. 10 (2) : 1-11.

Rapikan
spasi jarak
dan typonya

Anda mungkin juga menyukai