Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TERNAK

PRAKTIKUM I
DARAH I (PREPARAT DARAH NATIF, WAKTU
PERDARAHAN, WAKTU KOAGULASI DAN LAJU ENDAP
DARAH)

OLEH :

NAMA : A. TENRI NUR ADABI

NIM : I011 19 1266

KELOMPOK : III (TIGA)

GELOMBANG : I (SATU)

ASISTEN : FADILLAH SYAHRANI

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
DARAH I
PREPARAT DARAH NATIF, WAKTU PERDARAHAN, WAKTU
KOAGULASI DAN LAJU ENDAP
DARAH

A.Tenri Nur Adabi1, Fadillah Syahrani2


Praktikan Laboratorium Fisiologi Ternak
Asisten Laboratorium Fisiologi Ternak

Laboratorium Dasar Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin


Jl. Perintis Kemerdekaan 10, Makssar, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tlp. 081234567890, Kode Pos 90245
Email : tenrinuradabi0107@gmail.com

ABSTRAK

Darah adalah kendaraan untuk transport masal jarak jauh dalam tubuh
untuk berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal antara sel-sel itu sendiri.
Ada beberapa pengujian yang dilakukan pada darah seperti waktu perdarahan dan
koagulasi dan mengukur laju endap darah. Gagasan ini bertujuan untuk melihat
bentuk sel darah, lamanya waktu beku darah, waktu perdarahan, waktu koagulasi
dan laju endap darah. Pada salah satu pengujian pada darah yang dilakukan, yaitu
laju endap darah, menggunakan dua metode yaitu cawan petri dan pipa kapiler.
Dan pada laju endap darah, waktu ke 30, 60, 90 hanya turun dalam rentan ± 1
mm.
Kata Kunci : Darah, Waktu Perdarahan, Waktu Koagulasi, Laju Endap Darah.
PENDAHULUAN adanya erythrocyte) Sedangkan secara

mikroskopis darah terdiri dari 2 bagian


Latar Belakang
besar yaitu bagian cair (plasma darah)
Darah adalah kendaraan untuk
(55-60% dari seluruh volume darah),
transport masal jarak jauh dalam tubuh
bagian padat (sel atau butir darah) (40-
untuk berbagai bahan antara sel dan
45%) meliputi sel darah merah
lingkungan eksternal antara sel-sel itu
(erythrocyte), sel darah putih
sendiri. Darah terdiri dari cairan
(leucocyte) dan keping darah
kompleks plasma tempat elemen
(thrombocyte) (Siswanto, 2017).
selular diantaranya eritrosit, leukosit,
Sel darah merah tidak memiliki
dan trombosit. Eritrosit (sel darah
nukleus, organel, atau ribosom, tetapi
merah) pada hakikatnya adalah kantung
dipenuhi oleh hemoglobin, yaitu
hemogoblin terbungkus membran
molekul yang mengandung besi yang
plasma yang mengangkut O2 dalam
dapat berikatan dengan OB2B secara
darah. Leukosit (sel darah putih) satuan
longgar dan reversibel. Karena OB2
pertahanan sistem imun, diangkut
sukar larut dalam darah, hemoglobin
dalam darah tempat cedera atau tempat
merupakan pengangkut satu-satunya
invasi mikro organisme penyebab
OB2 dalam darah. Hemoglobin juga
penyakit (Fitryadi, 2016).
berperan dalam transportasi COB2B
Darah merupakan cairan
dan sebagai penyangga darah dengan
kompleks yang mengandung banyak
berikatan secara reversibel dengan
substansi di dalamnya dimana secara

makroskopis darah terlihat sebagai +


COB2B dan HP P. Sel darah putih

cairan yang homogen, merata sedikit terdapat di dalam darah, hanya sewaktu

kental dan berwarna merah (akibat


transit dari tempat

produksi dan penyimpanan di dengan cepat menambal cacat yang

sumsum tulang (dan juga organ-organ terjadi. Keping darah mulai berkumpul

limfoit untuk limfosit) dan tempat apabila berkontak dengan kolagen di

kerjanya di jaringan. Setiap saat, dinding pembuluh yang rusak (Mallo

sebagaian besar sel darah putih berada dkk., 2012).

di luar darah di jaringan untuk tugas Seiring dengan perkembangan ilmu

patroli atau bertempur. Semua sel darah pengetahuan dan kemajuan teknologi

putih memiliki rentang usia, yang saat ini, berbagai pemeriksaan

terbatas dan harus diganti melalui laboratorium mengalami perbaikan dan

diferensiasi dan proliferasi sel-sel kemajuan dalam menunjang pelayanan

prekursor. Keping darah adalah kesehatan yang efisien, teliti dan cepat.

fragmen sel yang berasal dari Ada beberapa pengujian yang

megakariosit besar di sumsum tulang. dilakukan seperti waktu perdarahan dan

Keping darah berperan penting dalam koagulasi dan mengukur laju endap

hemostatis, penghentian pendarahan darah. International committee for

dari pembuluh yang cidera. Tiga standardization in hematology (ICSH)

langkah utama dalam hemostatis adalah menjelaskan bahwa metode yang

spasme vaskuler, pembentukan sumbat disarankan dalam melakukan

keping darah, dan pembentukan pemeriksaan Laju Endap Darah adalah

bekuan. Spasme vaskuler mengurangi metode Westergreen. Tes ini mengukur

aliran darah melalui pembuluh yang laju sel-sel darah merah yang

cidera, sementara agregasi keping mengendap dalam sampel darah selama

darah di tempat cedera pembuluh periode waktu yang telah ditentukan.


Pengukuran laju pengendapan eritrosit Alat yang digunakan pada

dilakukan untuk mengevaluasi kondisi Praktikum Fisiologi Ternak mengenai

sel-sel darah merah, memonitor preparat darah natip, waktu perdarahan,

peradangan atau penyakit-penyakit waktu koagulasi dan laju endap darah

ganas, untuk membantu mendeteksi adalah Vaccinostyle, object glass,

dan mendiagnosa penyakit (Wiratma cover glass, mikroskop, pipet tetes,

dan Ariustika, 2016). Hal inilah yang cawan petri, pipa kapiler, tabung

melatarbelakangi dilakukannya westergrin, tabung reaksi dan rak

Praktikum Fisiologi Ternak mengenai tabung.

preparat darah natif, waktu perdarahan, Bahan yang digunakan pada

waktu koagulasi dan laju endap darah. Praktikum Fisiologi Ternak mengenai

Tujuan Praktikum preparat darah natip, waktu perdarahan,

waktu koagulasi dan laju endap darah


Tujuan dilakukannya Praktikum
adalah sampel darah, kapas, alkohol
Fisiologi Ternak mengenai preparat
70%, kertas saring, NaCl 0,9% dan
darah natif, waktu perdarahan, waktu
antikoagulan.
koagulasi dan laju endap darah yaitu
Prosedur Kerja
untuk meluhat bentu sel darah merah,

lamanya waktu beku darah, waktu Preparat Darah Natif

perdarahan, waktu koagulasi dan laju


Pertama, menyiapkan alat dan
endap darah
bahan yaitu vaccinostyle, object glass,
METODOLOGIPRAKTIKUM
cover glass, NaCl 0,9%, alkohol 70%

dan kapas. Kemudian mensterilkan


Alat dan Bahan
salah satu jari menggunakan kapas

yang diberi alkohol 70%, setelah itu


melukai salah satu jari menggunakan darah hingga tidak ada lagi noda darah

vaccinostyle, lalu meneteskan darah 1- pada kertas saring.

2 tetes keatas object glass, kemudian Waktu Koagulasi

menambahkan 1-2 tetes NaCl 0,9%,


Metode yang digunakan pada
setelah itu menutup sampel
waktu koagulasi ada dua yaitu
menggunakan cover glass, kemudian
menggunakan cawan petri dan pipa
membersihkan pinggiran cover glass,
kapiler. Pada metode cawan petri
lalu mengamati sampel tersebut
dimulai dengan menyiapkan alat dan
dibawah mikroskop.
bahan yaitu cawan petri yang berisi
Waktu Perdarahan
paraffin, vaccinostyle, jarum pentul,

Pertama menyiapkan alat dan kapas, alkohol 70%, dan stopwatch.

bahan yaitu vaccinostyle, kertas saring, Kemudian mensterilkan salah satu jari

alkohol 70%, kapas dan stopwatch). menggunakan kapas yang diberi

Kemudian mensterilkan salah satu jari alkohol 70%, setelah itu melukai salah

menggunakan kapas yang diberi satu jari menggunakan vaccinostyle.

alkohol 70%, setelah itu melukai salah setelah itu, meneteskan darah 1-2 tetes

satu jari menggunakan vaccinostyle, pada cawan petri yang berisi paraffin,

kemudian menyalakan stopwatch pada kemudian menyalakan stopwatch lalu

saat darah telah keluar, lalu menyerap mengambil jarum pentul dan menusuk

setiap tetesan darah menggunakan tetesan darah sambil menarik keatas

kertas saring sampai tidak ada lagi lalu mengamati terbentuknya benang-

noda pada kertas saring, kemudian benang fibrin dan mematikan

mencatat waktu pada saat mulai keluar stopwatch, setelah itu mencatat

hasilnya.
Pada metode pipa kapiler, Pertama, menyiapkan alat dan

dimulai menyiapkan alat dan bahan bahan yaitu tabung westergrin dan

yaitu pipa kapiler, vaccinostyle, kapas, raknya, tabung reaksi, selang

alkohol 70%, dan stopwatch. penghisap, antikoagulan, dan sampel

Kemudian mensterilkan salah satu jari darah hewan. Kemudian memasukkan

menggunakan kapas yang diberi sampel darah kedalam tabung yang

alkohol 70%, setelah itu melukai salah telah berisi antikoagulan agar darah

satu jari menggunakan vaccinostyle. tidak membeku. kemudian mengambil

Kemudian, mendekatkan pipa kapiler darah dalam tabung menggunakan

padatempat keluarnya darah sampai selang penghisap dan memasukkan

darah masuk kedalam pipa kapiler kedalam tabung westergrin secara

sebanyak 7/8 dari pipa kapiler. perlahan dan hati-hati agar tidak ada

Kemudian menggenggam pipa kapiler udara yang masuk. Melakukan hal yang

hingga sama dengan suhu tubuh sambil sama pada sampel darah yang lain dan

menghomogenkan darah dalam pipa mencuci selang penghisap setelah

kapiler. Setelah itu menyalakan digunakan pada sampel darah agar

stopwatch dan mematahkan pipa darah tidak bercampur dengan darah

kapiler tersebut sedikit demi sedikit yang lain. Kemudian menyalakan

sambil memperhatikan terbentuknya stopwatch dan menunggu hingga darah

benang-benang fibril. Setelah itu, mengendap. Lalu, mengamati laju

mematikan stopwatch kemudian endap darah pada menit ke 30, 60 dan

mencatat waktu yang didapatkan. 90.

Laju Endap Darah HASIL DAN PEMBAHASAN

Preparat Darah Natif


Preparat darah natif adalah beraturan. Hal ini sesuai dengan

suatu metode yang digunakan untuk pendapat Mallo (2012) yang

melihat bentuk sel darah secara menyatakan bahwa sel darah merah

mikroskopis. Berdasarkan Praktikum tidak memiliki nukleus, organel, atau

Fisiologi Ternak mengenai Preparat ribosom, tetapi dipenuhi oleh

Darah Natif, hasil yang diperoleh dapat hemoglobin, yaitu molekul yang

dilihat pada Tabel 1 : mengandung besi yang dapat

Tabel 1. Preparat Darah Natif berikatan dengan OB2B secara


No. Preparat Keterangan
longgar dan reversibel. . Sel darah
Sel darah
1 merah putih terdapat di dalam darah, hanya
(eritrosit)
sewaktu transit dari tempat produksi
Sel darah
2 putih dan penyimpanan di sumsum tulang
(leukosit)
(dan juga organ-organ limfoit untuk
Keping darah
3 limfosit), memiliki inti dan tempat
(trombosit)

Sumber : Fisiologi Ternak, 2020. kerjanya di jaringan. Keping darah

Berdasarkan Tabel 1. Diperoleh adalah fragmen sel yang berasal dari

hasil bahwa sel-sel darah yaitu sel megakariosit besar di sumsum tulang

darah merah (Eritrosit) yang berbrntuk yang berbentuk tidak beraturan.

bikonkaf, bagian samping sel tipis dan Waktu Perdarahan

bagian tengah tebal, pada sel darah Waktu perdarahan merupakan


putih (Leukosit) berbentuk bulat, oval suatu interval waktu yang dimulai dari
dan memiliki inti, pada keping darah tetes darah pertama hingga darah
(Trombosit) bentuknya lebih kecil berhenti menetes. Berdasarkan
daripada eritrosit dan leukosit dan tidak Praktikum Fisiologi Ternak mengenai
Waktu Perdarahan, hasil yang No Media Perempuan Laki-
. laki
diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2 : 1 Cawan 380 detik 400
Petri detik
Tabel 2. Waktu Perdarahan 2 Pipa 200 detik 218
No. Jenis Kelamin Waktu Kapiler detik
1 Laki-laki 34, 3 detik Sumber : Fisiologi Ternak, 2020.
2 Perempuan 20,2 detik
Sumber : Fisiologi Ternak, 2020. Berdasarkan Tabel 3. Diperoleh

Berdasarkan Tabel 2. Diperoleh hasil bahwa waktu koagulasi yang

hasil bahwa waktu perdarahan dari dilakukan pada media cawan petri

sampel laki-laki yaitu 34,3 detik dan untuk sel darah perempuan 380 atau 6

sampel perempuan yaitu 20,2 detik. menit 3 detik detik dan untuk laki-laki

Jadi sampel percobaan pada perempuan 400 detik atau 6 menit 6 detik.

dan laki-laki termasuk pendarahan Sedangkan media pipa kapiler untuk

normal. Hal ini sesuai dengan pendapat perempuan waktunya 200 detik atau 3

liliani (2014), kisaran waktu menit 3 detik dan untuk laki-laki 218

pendarahan yang normal untuk detik atau 3 menit 6 detik yang

manusia adalah 20 hingga 35 detik. menunjukkan bahwa waktu koagulasi

Waktu Koagulasi perempuan dan laki-laki pada metode

cawan petri normal sedangkan waktu


Waktu koagulasi adalah waktu
koagulasi perempuan dan laki-laki
mulai darah keluar sampai
pada metode pipa kapiler tidak normal,.
terbentuknya benang fibrin.
Hal ini sesuai dengan pendapat Fauziah
Berdasarkan Praktikum Fisiologi
(2017) yang menyatakan bahwa waktu
Ternak mengenai Waktu Koagulasi,
koagulasi normal adalah sekitar 6-12
hasil yang diperoleh dapat dilihat pada
menit.
Tabel 3 :
Laju Endap Darah
Tabel 3. Waktu Koagulasi
Laju Endap Darah adalah darah pada menit ke 30 dan 60 adalah

kecepatan mengendapnya eritrosit dari 0,9 mm dan pada menit ke 90 adalah

sampel darah yang akan diperiksa 0,8 mm. Pada sapi betina, laju endap

dalam suatu alat (westergrin) yang darah pada menit ke 30, 60 dan 90

dinyatakan dalam satuan (mm/jam). adalah 1 mm. Hal ini sesuai dengan

Berdasarkan Praktikum Fisiologi pendapat Wiratma (2016) yang

Ternak mengenai Laju Endap Darah, menyatakan bahwa Semakin banyak sel

hasil yang diperoleh dapat dilihat pada darah merah yang mengendap maka

Tabel 4 : makin tinggi hasil Laju Endap Darah.

Tabel 4. Laju Endap Darah Laju Endap Darah menggambarkan


No. Jenis Waktu (menit)
Darah 30 60 90 komposisi plasma dan perbandingan
1 Ayam 3 3 4
Broiler mm mm mm antara eritrosit dan plasma yang
2 Ayam 2 3 5
Layer mm mm mm dicampur dengan antikoagulan dan
3 Sapi 0,9 0,9 0,8
Jantan mm mm mm dimasukkan kedalam tabung berlumen
4 Sapi 1 1 1
Betina mm mm mm kecil dan diletakkan tegak lurus.
Sumber : Fisiologi Ternak, 2020.
PENUTUP
Berdasarkan Tabel 4. Diperoleh

hasil bahwa pada darah ayam broiler Kesimpulan

laju endap darah pada menit ke 30 dan Berdasarkan praktikum

60 adalah 3 mm dan pada menit ke 90 mengenai preparat darah natif, waktu

adalah 4 mm. Pada darah ayam layer, beku darah, waktu pendarahan dan laju

laju endap darah pada menit ke 30 endap darah yang telah dilakukan

adalah 2 mm, pada menit ke 60 adalah diperoleh kesimpulan bahwa Pada

3 mm, pada menit ke 90 adalah 5 mm. preparat darah natif dapat melihat

Pada darah sapi jantan, laju endap bentuk sel darah merah yang bikonkaf,
leukosit yang bulat, oval dan memiliki Fauziah, N, N., S, P, Fitrianingsih.,
Suwendar., 2017. Pengaruh
inti, trombosit yang berukuran kecil penambahan getah jarak cina
(jatropha multifida Linn)
dan tidak beraturan. Pada percobaan terhadap proses penyembuhan
luka ditinjau dari pemeriksaan
waktu perdarahan terdapat perbedaan lama waktu koagulasi. Jurnal
Prosiding Farmasi. 3(2) : 172-
antara laki-laki dan perempuan dimana 7.

laki-laki menggunakan waktu 34,3 Fitryadi, K., Sutikno, 2016. Pengenalan


jenis golongan darah
detik sementara perempuan menggunakan jaringan syaraf
tiruan perceptron. Jurnal
menggunakan waktu 20,2 detik. Pada Masyarakat Informatika. 7(1) :
1-10.
penetapan waktu koagulasi benang-
Liliani., A, Agus., R., Abdillah., 2014.
benang fibrin, mendapatkan waktu Perpanjangan waktu
perdarahan. Fakultas
koagulasi normal dengan menggunakan Kedokteran gigi, Universitas
Jambi.
metode cawan petri. Kemudian Laju
Mallo, P, Y., S, R, U, A, Sompie., B, S,
endap darah pada waktu 30, 60, 90 Narasiang., Bahrun, 2012.
Rancang bangun alat ukur
hanya turun dalam rentan ± 1 mm. kadar hemoglobin dan oksigen
dalam darah dengan sensor
Saran oximeter secara non-invasive.
Jurnal Teknik Elektro dan
Komputer. 1(1) : 55-63.
Sebaiknya, pada saat
Siswanto, 2017. “Darah dan cairan
melakukan praktikum, tetap
tubuh”. Diktat fisiologi
veteriner. Fakultas Kedokteran
memperhatikan waktu shalat dan
Hewan. Universitas Udayana.
Denpasar.
mengefisiensikan waktu praktikum,
Wiratma, D, Y dan A, Situmorang.,
dan pada saat respon terakhir mohon
2016. Pengaruh perbedaan
metode pemeriksaan laju
diberi lebih banyak waktu agar
endap darah (led) terhadap
nilai led pasien tersangka
praktikan dapat menjawab respon
penderita tuberkulosis paru di
upt.kesehatan paru masyarakat
dengan maksimal.
dinas kesehatan provinsi
sumatera utara medan tahun
DAFTAR PUSTAKA
2015. Jurnal Analis
Laboratorium Medik. 30(11) : 24-31.

Anda mungkin juga menyukai