JUDUL PROGRAM
PANIK (PADI AEROPONIK) SEBAGAI SOLUSI ALIH FUNGSI LAHAN
MELALUI MEDIA UDARA
BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Fatiya Aminah; 195040107111002; 2019
Luluk Mukarromah; 195040101111115; 2019
Risa Febria R; 195040101111118; 2019
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
i
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
(Prof. Dr. Abdul Hakim, M.Si) (Restu Rizkyta Kusuma, SP., MP., MSc.)
NIP. 19610202 198503 1 006 NIDN. 0004058801
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………… iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………... iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………… vi
BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………… 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………. 2
. 2
1.3 Manfaat…………………………………………………………
…
BAB 2. GAGASAN 3
2.1 Kondisi Kekinian…………………………………................. 3
…… 3
2.2 Solusi yang pernah ditawarkan..................………………………. 4
2.3 Gagasan yang Pernah Diajukan....................................................... 6
2.4 Pihak-pihak yang Terlibat............................................................... 7
2.5 Langkah-langkah Strategis..............................................................
BAB 3. KESIMPULAN........................................................................... 8
3.1 Konsep PANIK.......................……………...……………………. 8
3.2 Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan……….....………….. 8
3.3 Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh……...........................…...…. 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………... 9
LAMPIRAN.......................……………………………………………... 10
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. Konsep 6
Aeroponik ...........................................................................
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota yang ditandatangani …...............
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas…..
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim................................................….
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan alam dan lahan yang luas dan juga beragam.
Alih fungsi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh fungsi lahan
menjadi fungsi lain yang negatif terhadap lingkungan maupun lahan itu sendiri
(Eka Fitrianingsih,2017). Penyebabnya adalah Indonesia sedang mengalami
transisi dari negara agraris menjadi negara industrial dan juga ketidakseimbangan
peningkatan jumlah penduduk dengan laju produksi pertanian
(Naturallifesmile,2013). Hal ini juga bisa mempengaruhi laju kebutuhan pangan.
Penyempitan lahan bisa juga disebut alih fungsi lahan atau konversi lahan.
Dimana lahan tersebut berganti fungsi dari lahan pertanian menjadi kawasan
pemukiman atau industri. Berdasarkan data Kementrian Pertanian, pada tahun
2015 total luas daratan Indonesia adalah sebesar kurang lebih 192 juta hektar. Dari
total luas kawasan, yang digunakan sebagai sektor pertanian adalah 101 juta
hektar. Namun, berdasarkan data Kementrian Pertanian lahan pertanian di
Indonesia mengalami penyempitan sebanyak 47,3% dari tahun 2012 hingga 2016.
Kebutuhan pangan merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan
manusia. Keberadaan lahan pertanian yaitu untuk menghasilkan bahan pangan
kebutuhan setiap manusia. Di Indonesia sekitar 90% sumber pangan berasal dari
tumbuhan, 3% berasal dari hewan darat, dan 7% berasal dari ikan
(Naturallifesmile,2013). Peningkatan kuantitas penduduk berpengaruh terhadap
kebutuhan dan produksi pangan. Beras merupakan salah satu bahan pokok
pangan. Indonesia termasuk pengkonsumsi beras terbanyak di dunia.
Aeroponik merupakan metode penanaman yang berasal dari modifikasi
metode penanaman hidroponik. Metode ini tidak menggunakan tanah sebagai
media tanam, melainkan menggunakan udara dan air yang disalurkan dalam
bentuk kabut yang mencapai akar tanaman. Keunggulan metode ini adalah
oksigenasi dari setiap kabut halus yang mengalirkan larutan hara sehingga proses
respirasi lancar dan menghasilkan banyak energi untuk pertumbuhan jangka
panjang.
Sistem aeroponik bisa memberikan manfaat yang besar bagi para petani
yang tidak memiliki lahan luas untuk menanam padi maupun jenis sayuran atau
tanaman yang lainnya. Padi dan tanaman yang dihasilkan dari teknik aeroponik
akan memiliki kualitas yang tinggi, lebih sehat, dan tentunya akan lebih higienis
jika dibandingkan dengan menggunakan teknik lainnya. Hasil dari tanaman atau
sayuran yang menggunakan aeroponik nantinya bisa mengisi peluang kebutuhan
dari tingkat masyarakat dari kalangan menengah ke atas. Keuntungan lainnya
yang bisa didapatkan ketika menanam padi menggunakan aeroponik adalah hasil
dari padi tersebut akan memiliki aroma serta cita rasa yang sangat tinggi. Selain
itu, dapat membantu menghemat air serta mengurangi tenaga kerja yang terlibat
dalam proses penanaman padi.
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari gagasan ini yaitu:
1. Memberikan alternatif pemanfaatan lahan yang sempit.
2. Meningkatkan hasil produksi pangan.
1.3 Manfaat
Gagasan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
seperti:
1. Memberikan solusi kepada petani padi terhadap masalah kurangnya
lahan pertanian akibat alih fungsi lahan.
2. Memberikan inovasi baru dalam penanaman padi kepada para petani
padi.
2
BAB 2
GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian
Indonesia merupakan negara yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang
cukup tinggi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia meningkat 1,3 persen atau
sama dengan 3 juta orang setiap tahunnya (Jokowi,2016). Faktor ini
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan lahan untuk tempat tinggal yang
menyebabkan menyempitnya lahan pertanian.
Penyempitan lahan bisa juga disebut alih fungsi lahan atau konversi lahan.
Dimana lahan tersebut berganti fungsi dari lahan pertanian menjadi kawasan
pemukiman atau industri. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, pada tahun
2015 total luas daratan Indonesia adalah sebesar kurang lebih 192 juta hektar. Dari
total luas kawasan, yang digunakan sebagai sektor pertanian adalah 101 juta
hektar. Namun, berdasarkan data Kementrian Pertanian lahan pertanian di
Indonesia mengalami penyempitan sebanyak 47,3% dari tahun 2012 hingga 2016.
3
Gambar 2. Alih fungsi lahan pada tahun 2013-2017
(data.tanjabbarkab.go.id)
2. Hidroponik
Metode penanaman ini merupakan metode penanaman
melalui air dan beberapa unsur hara. Kelemahan metode ini yaitu
modal cukup tinggi, peralatan dan perawatannya masih jarang, serta
memerlukan kecermatan lebih dalam mengawasi nutrisi yang
diberikan sampai taraf keasaman pH tanaman tersebut.
4
Budidaya penanaman padi dimulai dengan pemilihan benih yang
berkualitas untuk ditanam. Kualitas benih merupakan kunci keberhasilan dalam
penanaman padi. Benih yang berkualitas mampu beradaptasi, memiliki
pertumbuhan yang cepat serta seragam, tumbuh lebih cepat, dan memiliki nilai
produktivitas yang tinggi. Setelah pemilihan benih dilakukan penyemaian yang
dilakukan pada 25 hari sebelum masa tanam. Dalam menggunakan metode
aeroponik kami menggunakan styrofoam yang diisi tanah. Dalam budidaya
penanaman padi tanah yang digunakan untuk penyemaian harus berair dan
berlumpur, oleh karena itu agar tanah tetap berair salah satu sudut styrofoam
diberi lubang untuk selang yang akan mengalirkan air. Benih yang akan disemai
sebaiknya direndam selama 2x24 jam agar mampu menyerap air dengan maksimal
dalam proses awal perkecambahan. Sebelum disemai lahan diberi pupuk organik
untuk persediaan hara. Benih yang sudah berkecambah ditebar secara merata.
Kemudian setelah penyemaian berumur satu minggu diberi pupuk organik
kembali.
Akar tanaman padi ini disemburkan kabut yang merupakan air yang berisi
unsur hara. Kabut ini disemprotkan melalui sistem irigasi sprinkler.
Penyemprotan kabut dilakukan secara otomatis oleh sprinkler sehingga tanaman
tidak sampai layu dan mendapat nutrisi yang cukup. Penggunaan
sprinkler membantu mengatur ketepatan waktu penyiraman, jumlah air, dan
keseragaman distribusi air yang diberikan. Penyemprotan dengan sprinkler
sebenarnya bisa diatur dengan sistem nyala-mati (on-off) menggunakan timer,
tetapi lama mati (off) tidak boleh lebih dari 15 menit karena tanaman bisa layu.
5
Panen bisa dilakukan ketika bulir padi hampir keseluruhan telah
menguning yang biasanya 33-36 hari setelah padi berbunga. Cara panen dapat
dilakukan dengan memotong pangkal batang. Dan kemudian, pemanenan
dilakukan seperti memanen padi pada umumnya.
Untuk menanam dengan metode aeroponik tidak membutuhkan lahan yang
luas. Kita bisa memanfaatkan lahan yang sempit untuk menanam tanaman dengan
metode aeroponik, seperti; halaman rumah, atap rumah, dan tempat-tempat sempit
lainnya yang selama ini tidak dimanfaatkan. Untuk penerapan metode aeroponik
sendiri tidak ada ketentuan luas lahan, Kita bisa menerapkan metode aeroponik di
lahan yang luas maupun lahan yang sempit. Hanya dengan lahan 5 meter x 7
meter kita sudah bisa menanam dengan metode aeroponik. Luas lahan yang
dibutuhkan sebanding dengan hasil yang diinginkan, jika kita bertujuan ingin
mendapatkan hasil yang banyak maka kita membutuhkan lahan yang relatif luas
untuk menanam dengan metode aeroponik, jika kita hanya bertujuan untuk
memanfaatkan tempat atau ruangan yang ada tanpa mempertimbangkan hasil
maka tidak membutuhkan lahan yang luas untuk menanam dengan metode
aeroponik.
6
2.4 Pihak-pihak yang Terlibat
Perkembangan ini akan berjalan jika didukung oleh pihak-pihak yang dapat
bekerjasama. Berikut pihak-pihak yang sekiranya dapat bekerjasama:
1. Pemilik lahan
Pemilik lahan berperan sebagai orang yang bersedia menyediakan lahan untuk
mengembangkan metode ini.
2. Petani
Petani berperan sebagai sumberdaya yang akan mengembangkan dan
menjalankan metode penanaman ini.
3. Masyarakat
Masyarakat berperan sebagai pendukung berjalannya metode ini.
4. Teknisi Mesin
Berperan sebagai pihak yang menyediakan dan merawat alat yang digunakan
dalam metode ini.
7
PADI AEROPONIK
Implementasi Gagasan
Penanaman padi dengan media
utama udara
Pihak-Pihak Terlibat
Pemilik lahan
Petani
Masyarakat
Teknisi Mesin
8
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Konsep PANIK (Padi Aeroponik)
Panik merupakan metode penanaman padi secara aeroponik, yaitu
menggunakan media utama udara sebagai solusi alih fungsi lahan di Indonesia.
Penanaman ini akan dilakukan di bangunan-bangunan yang sudah tidak
digunakan. Pemberian unsur hara dan nutrisi dalam metode ini yaitu dengan
menyemprotkan kabut ke akar tanaman padi dengan menggunakan sprinkler.
Dibandingkan hidroponik, metode ini lebih menguntungkan dikarenakan
oksigenisasi dari setiap butir kabut diserap akar sehingga respirasi menjadi lancar
dan menghasilkan banyak nutrisi. Kualitas yang dihasilkan pun baik dan waktu
pertumbuhan pun relatif cepat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Bibitonline.com. 2016. Sistem Aeroponik dan Sistem Hidroponik. Online.
https://bibitonline.com/artikel/sistem-aeroponik-sistem-hidroponik-yang-
paling- teknis. Diakses pada 28 Oktober 2019.
Idntimes.com. 2019. Teknik Budidaya Tanaman Pertanian di Udara. Online.
https://www.idntimes.com/life/diy/rivandi-pranandita-putra/aeroponik-
teknik budidaya-tanaman-pertanian-di-udara-pp-c1c2/full. Diakses pada
27 Oktober 2019.
Ilmubudidaya.com. 2017. Cara Menanam Bayam Secara Aeroponik. Online
https://ilmubudidaya.com/cara-menanam-bayam-secara-aeroponik.
Diakses pada 29 Oktober 2019.
Kompas.com. 2019. Upaya Pemerintahan Untuk Mencegah Alih Fungsi Lahan.
Online.
https://kilaskementerian.kompas.com/kementan/read/2019/03/06/084900926/upay
a-kementan-untuk-cegah-alih-fungsi-sawah. Diakses pada 28 Oktober 2019.
Pertanian.com. 2018. Kekurangan Hidroponik. Online.
https://www.pertanianku.com/ini-kekurangan-hidroponik/. Diakses pada
29 Oktober 2019.
Researchgate.net. 2018. Dampak Pertumbuhan Penduduk terhadap Daya Dukung
Lahan Pertanian. Online. https://www.researchgate.net/publication.
Diakses pada 28 Oktober 2019.
Reviewbekasi.com. 2018. Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik. Online.
http://www.reviewbekasi.com/ini-kelebihan-dan-kekurangan-sistem-
pertanian-hidroponik. Diakses pada 28 Oktober 2019
Tempo.co. 2016. Pertambahan Penduduk di Indonesia. Online.
www.google.com/amp/s/nasional.tempo.co. Diakses pada 28 Oktober
2019.
10
LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Fatiya Aminah
11
B. Anggota Pelaksana 1
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodat ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Luluk Mukarromah
12
C. Anggota Pelaksana 2
A. Identitas Diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodat ini adalah benar
dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
13
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Restu Rizkyta Kusuma, SP., MP., MSc.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroekoteknologi
4 NIK / NIDN 2014098805042001 / 0004058801
5 Tempat dan Tanggal Lahir Nganjuk, 4 Mei 1988
6 Alamat e-mail restukusuma@ub.ac.id
resturizkyta@yahoo.co.id
7 0341-569237 / 081359169739
Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S2/Magister
Nama Institusi Universitas Universitas National Pingtung
Brawijaya Brawijaya University of
(Double Degree Science and
Program) Technology
Taiwan (Double
Degree Program)
Jurusan/Prodi Hama dan Ilmu Tanaman / Plant Medicine
Penyakit Agronomi
Tumbuhan/ Ilmu
Hama dan
Penyakit
Tumbuhan
Tahun Masuk- 2006-2010 2010-2014 2011-2013
Lulus
14
9 Teknologi Produksi Agens Hayati (S1) Pilihan 3
15
C2. Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Pengujian Lapangan Efikasi Fungisida PT. Petrokimia 2014
Bencozeb 250 EC (bahan aktif: Kayaku
difenokonazol 250 g/l) terhadap Penyakit
Karat Daun (Phakopsora pachyrhizi) pada
Tanaman Kedelai
2 Pengujian Lapangan Efikasi Fungisida PT. FMC 2015
Galben M 73 WP (B.A : Benalaxyl 8%
Dan Mancozeb 65%)
Terhadap Penyakit Busuk Buah
Colletotrichum capsici Pada Tanaman
Cabai Besar
3 Analisis Biodiversitas Mikroba pada BOPTN- FP 2015
Ekosistem Alami dan
AgroekosistemTanaman Sayuran, di Desa
Sumberbrantas, Kec. Bumiaji, Batu
4 Pengembangan Jaringan Kelompok Balitbang Jatim 2016
Masyarakat Terhadap Ketersediaan
Pangan Lokal untuk Desa Inovasi
5 Kajian Diversitas Mikroba Filosfer pada BOPTN-FP 2016
Pertanaman Padi Dampak Penerapan PHT
Skala Luas
6 Pengujian Lapangan Efikasi Fungisida PT. Petrokimia 2017
Agrifos 400 Sl – Sumber Baru (Bahan Kayaku
Aktif: Asam Fosfit 400 G/L) Terhadap
Penyakit Rebah Batang (Phytophthora
Nicotianae) Pada Tanaman Tembakau Di
Pembibitan
7 Kajian Keragaman Isolat Bakteri BOPTN-FP 2017
Xanthomonas oryzae Pada Pertanaman
Padi di Malang Raya
8 Penentuan Patotipe Isolat Bakteri BOPTN-FP 2018
Xanthomonas oryzae pada Pertanaman
Padi di Malang Raya
9 Eksplorasi dan Karaterisasi Molekuler Hibah Peneliti 2018
Bakteri Lumpur Sidoarjo sebagai Pemula, LPPM UB
Biopesticide pada Tanaman Kedelai - PNBP UB
10 Pengujian Lapangan Efikasi Fungisida PT. Petrokimia 2019
Primafos 400 SL (bahan aktif: asam fosfit Kayaku
400 g/l) Terhadap Penyakit Rebah Batang
(Phytophthora nicotianae) pada Tanaman
Tembakau Di Pembibitan
11 Studi Potensi Metabolit Sekunder Hibah Penelitian 2019
Bakteri Antagonis untuk BPPM –PNBP FP
Mengendalikan Penyakit Busuk Lunak
Pada Tanaman Hortikultura
12 Potensi Bakteri Rizosfer Di Kawasan Ub Hibah Peneliti 2019
16
Forest Sebagai Plant Growth Promoting Pemula, LPPM UB
Rhizobacteria (PGPR) dan Agens - PNBP UB
Antagonis Terhadap Patogen
Xanthomonas oryzae
17
Sebagai
Jenis Kegiatan Tempat Waktu
Penyaji Peserta
PFI (Perhimpunan Fitopatologi Banjarbaru September 2019
Indonesia) XXV
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat sebenarnya untuk memenuhi salah satu pernyataan
dalam pengajuan PKM-GT
18
Tabel Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas
Bidan Alokasi
No Nama/NIM Prodi g Waktu Uraian Tugas
Ilmu (jam/minggu)
1 Fatiya Aminah/ Agribis PKM- Minggu 1 - Persiapan alat
195040107111002 -nis GT Minggu 2 - Merancang
alat yang
diperlukan
Minggu 3, - Memindahkan
dst bibit padi ke
aeroponik dan
merawat
2 Luluk Agribis PKM- Minggu 1 - Persiapan
Mukarromah/ -nis GT ruang/
195040101111115 lokasi
Minggu 2 - Merancang
alat yang
diperlukan
Minggu 3, - Memindahkan
dst bibit padi ke
aeroponik dan
merawat
3 Risa Febria R./ Agribis PKM- Minggu 1 - Persiapan
195040101111118 -nis GT bahan
Minggu 2 - Menanam
benih padi
Minggu 3, - Memindahkan
dst bibit padi ke
aeroponik dan
merawat
19
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Jalan Veteran, Malang 65145, Indonesia
Telp: +62-341-551611, 575777, Fax: +62-341-565420
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul Program
PANIK (Padi Aeroponik) sebagai solusi alih fungi lahan melalui media udara
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum
pernah dibiayai oleh Lembaga atau sumber dana lain.
20