Anda di halaman 1dari 2

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS NASIONAL


SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

MATA KULIAH : PASCAPANEN HASIL PERTANIAN


HARI/TANGGAL : SENIN, 20 JANUARI 2020
WAKTU : 09.50-11.20
KELAS : -
SIFAT UJIAN : ONLINE
DOSEN PENGUJI : IR. ETTY HESTHIATI, MSI
Dr. IR. ENDANG SRI HERUWATI

Kerjakan dengan teliti

Jawaban yang sama akan langsung dapat nilai yang terendah.

Nama : Dena Anggari

NPM : 173112500150019

1. Kerusakan bukanlah semata-mata lawan dari keawetan sehingga buah dan sayur yang rusak
tidak bisa berubah menjadi awet lagi meskipun dilakukan penanganan pascapanen yang baik.
Coba jelaskan statemen ini dan dari beberapa jenis kerusakan, manakah yang menyebabkan
kerugian yang paling hebat!

Jawaban :
Statement diatas menjelaskan bahwa jika buah atau sayur yang sudah mengalami
kerusakan ketika tidak bisa diperbaiki atau diawetkan agar bertahan lebih lama meskipun ketika
pascapanen dilakukan penanganan dengan baik dan berbagai cara tetap tidak bisa membuat
buah atau sayur yang rusak kembali jadi awet seperti seharusnya. Selain itu juga memang sifat
hasil pertanian yang normal pun tidak dapat awet bertahan lama jika tidak diberikan
penanganan pascapanen yang baik jadi untuk buah dan sayur yang rusak penanganan yang
tepat itu disortir agar kerusakan tidak menyebar ke buah atau sayuran yang baik.
Jenis kerusakan yang paling hebat mengakibatkan kerugian menurut saya yaitu jenis
kerusakan biologis, yang mana kerusakan biologis disebabkan oleh jaringan dalam buah atau
sayuran yang berdampak pada kerusakan wujud fisiologis buah dan sayur, juga kerusakan ini
bisa disebabkan oleh serangga, hewan pengerat dan hama lainnya.

2. Penyakit yang terjadi pada hasil pertanian setelah dipanen disebut sebagai penyakit pasca
panen. Namun demikian penyakit pada hasil pertanian sering disebabkan karena infeksi laten.
Coba jelaskan perbedaan postharvest disease dan latent infection? Berikan contohnya 5
penyakitnya (pada buah ataupun sayur), masing-masing sebutkan postharvest disease atau latent
infection dan sebutkan pula pathogennya.
Contoh :
Penyakit : Antracnose, Latent infection
Penyakit pada buah Mangga
Pathogen : Jamur Colletotricum gloeosporioides

Jawaban :
Perbedaan Postharvest disease dan infeksi laten adalah postharvest disease merupakan
penyakit-penyakit yang menyerang atau muncul pada komoditi setelah fase penanganan panen
adapun infeksi laten adalah penyakit bawaan komoditi dari on farming yang berarti komoditi
sudah terinfeksi penyakit dari sebelum panen dan biasanya baru aktif ketika sudah di panen.
Contoh
1. Penyakit : Soft Rot, Latent infection
Penyakit pada Wortel
Pathogen : Bakteri Erwinia carotovora dan atau Erwinia atroseptica

2. Penyakit : Antracnose, Latent infection


Penyakit pada Strawberry
Pathogen : Jamur Colletotricum gloesporiodes

3. Penyakit : Busuk Lunak, postharvest disease


Penyakit pada cucurbetacea
Pathogen : Bakteri Erwinia sp. danPseudomonas sp.

4. Penyakit : Busuk pangkal buah (sisiran), Latent infection & Postharvest disease
Penyakit pada Pisang
Pathogen : Jamur Thielaviopsis paradoxa, Botryodiplodia theobromae dan Fusarium roseum

5. Penyakit : Busuk Buah Berbau, Latent infection


Penyakit pada Tomat
Pathogen : Jamur Geotrichum candidum

3. Buah dan sayur yang telah matang harus segera dipanen. Sebut dan jelaskan bagaimana cara
menentukan tingkat kematangan atau tingkat ketuaan buah-buahan dan sayuran?
Pada buah tomat terdapat lima kriteria tingkat kematangan berdasarkan warna kulit dan
daging buahnya. Sebut dan jelaskan lima tingkatan tersebut ?
Panen yang baik dilakukan dengan tender care. Jelaskan statement yang dimaksud dan berikan
contohnya

Jawaban :
Menentukkan tingkat kematangan untuk buah dan sayuran berbeda beda tergantung
komoditinya. Kriteria kematangan panen sangat beragam tergantung pada permasalahan dalam
masa produksi, panen, penyimpanan, pemasaran, dan permasalahan dalam operasional masing-
masing tahapan penanganan pasca panen tersebut. Teknik menentukkan kematangan bisa
ditentukan oleh kenampakan (Visual), fisik, jumlah umur (kumputasi) ataupun menggunakan analisis
kimia dan metode fisiologis. Secara visual dapat dilihat berdasarkan warna kulit, ukuran,
terdapat daun yang kering, mengeringnya tanaman, tingkat perkembangan (pembesaran organ
panenan). Secara fisik dapat dicirikan oleh kemudahan pemetikan, kekerasan, dan berat jenis.
Secara kumputasi biasanya ditentukan dengan cara menghitung hari (umur) setelah keluarnya
bunga. Pengamatan melalui analisis kimia seperti gandungan gula, kadar asam dan kadar pati
merupakan tenik penentuan indek panenan secara analisis kimia. Sedangkan penentapan indek
panenan menurut metode fisiologis ditentukan berdasarkan fenomena respirasi.
Statement panen yang baik dilakukan dengan tender care ialah panen dilakukan dengan
hati-hati dan lembut yaitu semua aspek harus diperhatikan dengan baik dari mulai menentukkan
tingkat kematangan, teknik panen dan menaruh ke wadah, karena produk pertanian rentan
mengalami kerusakan seperti jika setelah dipetik lalu dilempar ke wadah itu akan menimbulkan
luka.

Anda mungkin juga menyukai