Disusunoleh:
Offering GHL/Kelompok 4
JURUSAN BIOLOGI
OKTOBER 2018
A. JUDUL
B. WAKTU
C. TUJUAN
D. DASAR TEORI
Serangga adalah hewan beruas atau arthropoda yang disebut juga dengan insekta
yang memiliki tungkai rata-rata tiga pasang. Insekta merupakan hewan yang sering kali
ditemui dibanyak tepat. Pada tubuh serangga terdapat tiga bagian dasar yaitu kepala,
thorak dan perut (abdomen). Cara berkembangbiak serangga adalah dengan cara bertelur.
Proses berkembang pada serangga yang diawali dengan telur hingga menjadi dewasa dan
mengalami perubahan pada anatomi, morfologi dan fisiologis disebut metamorfosis.
Proses metamorfosis atau daur hidup serangga memiliki beberapa tahapan yang
dibedakan berdasarkan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Perbedaan antara
metamorfosis sempurna denga metamorfosis tidak sempurna terletak pada siklusnya.
Kedua metamorphosis ini memili siklus awal yang sama yaitu telur. Pada metamorfosis
sempurna memiliki siklus dimana terjadinya pembentukan pupa, sedangkan pada
metamorfosis tidak sempurna hanya terjadi pembentukan larva tanpa ada tahap menjadi
pupa.
Larva dan pupa merupakan bagian dari siklus hidup metamorphosis. Menurut
Ristyanti et al (2016), ukuran larva lebih kecil jika dibandingkan dengan pupa. Tipe larva
antara lain scarabaeiform, vermiform, eruciform, campodeiform, elateriform.
Scarabaeiform adalah salah tipe larva yang memiliki bentuk kepala yang berkembang
sempurna, meiliki thorakal dan tidak mempunyai tungkai abdominal. Larva
scarabaeiform memiliki kepala dan thorakal yang berkembang dengan baik serta
memiliki bentuk seperti pir yang melengkung (Fombong et al, 2012).
Alat Bahan
F. PROSEDUR KERJA
Diamati ciri morfologi secara umum serangga yang termasuk dalam Ordo Lepidoptera
Dilakukan pengamatan terhadap:
a. Antena : Tipe antenna
b. Mata : Mata majemuk dan mata tunggal
c. Mulut : Tipe mulut
d. Thorax : Segmen-segmennya
e. Kaki : Bagian-bagiannya
f. Sayap : Tipe/struktur, posisi saat terbang dan saat hinggap
g. Abdomen : Segmen-segmen
Kemudian digambar pada laporan sementara. Amati pula susunan sisik pada serangga
G. HASIL PENGAMATAN
Sumber:
https://jempolkaki.com/metamorfosis/
Telur kupu-kupu
2 Sumber :
a
a. Compound eye
b. Head
c
https://id-static.z-
dn.net/files/d48/c094684bebb0c8356bb6
92c8126fc857.gif
c. abdomen
d
v
d
d. antenna
e
v
d
e. hind wing
H. ANALISIS DATA
Telur kupu-kupu ini berbentuk bulat sempurna dengan ukuran diameter sekitar
0,5 cm dan tidak berwarna (bening). Telur ini berada didedaunan dikarenakan lava atau
hewan muda kupu-kupu akan memakan daun. Sehingga betina akan meletakkan telurnya
di dedaunan.
I. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kami mengamati morfologi kupu-kupu, telur kupu-kupu
dan telur lalat. Kupu-kupu merupakan serangga yang termasuk dalam bangsa Lepidoptera,
artinya serangga yang hampir seluruh permukaan tubuhnya tertutupi oleh lembaran-
lembaran sisik yang memberi corak dan warna sayap kupu-kupu (Scoble, 1995). Struktur
tubuh kupu-kupu terbagi menjadi 3 bagian yaitu kepala (caput), dada (thoraks), dan perut
(abdomen) dengan 3 pasang kaki dan 2 pasang sayap di bagian torak. Alat kelamin
Lepidoptera terdapat pada bagian ujung ruas abdomennya. Tubuh Lepidoptera dilapisi
oleh eksoskeleton atau rangka luar berupa lapisan kitin dan tersusun dalam segmen-
segmen seragam yang dipisahkan oleh membran fleksibel. Ketiga bagian tubuh
Lepidoptera memiliki struktur yang berbeda-beda dengan fungsinya masing-masing
(Morrell, 1960),yaitu:
A. Kepala, bulat kecil dengan alat makan berbentuk belalai disebut probosis dan
terdapat alat sensorik berupa sepasang antena yang biasanya menebal di bagian
ujungnya. Mata Lepidoptera adalah mata majemuk berbentuk belahan bola
pada bagian atas kepala.
B. Thoraks, merupakan bagian tubuh dimana kaki dan sayap tersusun atas tiga
segmen yang masing-masing terdapat sepasang kaki untuk berjalan dan
berpegangan. Dua pasang sayap kupu-kupu terletak di meso thoraks dan pada
meta thoraks. Pada beberapa jenis kupu-kupu seperti Papilionidae dan
Nymphalidae memiliki embelan seperi ekor (tornus).
C. Abdomen, Lepidoptera merupakan bagian tubuh paling lunak dibanding
kepala dan dada. Abdomen memiliki sepuluh segmen, namun hanya tujuh atau
delapan yang mudah terlihat. Segmen ujung dari abdomen merupakan alat
kelamin kupu-kupu. Pada jantan alat kelaminnya terdiri dari sepasang capit dan
pada betina segmen terakhir abdomen berupa ovipositor yang fungsinya untuk
melakukan telur.
Telur kupu-kupu dilindungi oleh kulit berabung keras yang disebut
khorion ditutupi dengan lapisan anti lilin yang melindungi telur dari terjemur sebelum
larva sempat berkembang sepenuhnya. Setiap telur memiliki pori-pori berbentuk corong
yang halus di satu ujungnya, yaitu mikropil yang bertujuan memungkinkan
masuknya sperma untuk bergabung dengan sel telur. Lain spesies lain ukuran telurnya,
namun semua telur kupu-kupu berbentuk bola maupun ovat.
Telur kupu-kupu dilekatkan pada daun dengan bahan perekat khusus yang cepat
mengeras. Bila mengeras, bahan itu berkontraksi dan membengkokkan bentuk telur.
Perekat ini mudah dilihat membentuk bahan meniskus yang mengelilingi tapak setiap
telur. Perekat ini jugalah yang diproduksi oleh pupa untuk mengikat seta-seta kremaster.
Perekat ini sungguh keras sampai lapik sutra yang melekatkan seta-seta tidak bisa
dipisahkan.Telur kupu-kupu selalu diletakkan pada tumbuhan.
Contoh lain dari telur serangga adalah Telur Drosophila melanogaster. Telur
Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan
makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan
meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin
maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. (Silvia, 2003).
Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang
mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di
anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras
dari telur tersebut (Borror, 1992).
J. KESIMPULAN
1. Salah satu anggota ordo Lepidoptera yaitu kupu-kupu memiliki ciri-ciri struktur
tubuh kupu-kupu terbagi menjadi 3 bagian yaitu kepala (caput), dada (thoraks),
perut (abdomen). Tipe antena clavate. Memiliki mata majemuk berbentuk
belahan bola pada bagian atas kepala. Tipe mulutnya yaitu mulut penghisap.
Pada Thorak terdapat kaki dan sayap tersusun atas tiga segmen yang masing-
masing terdapat sepasang kaki untuk berjalan dan berpegangan. Dua pasang
sayap kupu-kupu terletak di meso thoraks dan pada meta thoraks. Pada abdomen
memiliki sepuluh segmen, namun hanya tujuh atau delapan yang mudah terlihat.
2. Telur kupu-kupu bentuknya seperti membulat oval, berwarna transparan. Bagian
atas telur terdapat mikropile, yakni lubang kecil tempat masuknya spermatozoid.
DAFTAR RUJUKAN
Fombong, A. T., Haasi, F., Ndegwa, P. N., and Irungu, L. W. 2012. Life history of
Oplostomus haroldi (Coleoptera: Scarabaeidae) under laboratory conditions
and a description of its third instar larva. Tropical Insect Science, 1-8
Ristyanti, R., Saraswati, L. D., and Hestiningsih. 2016. Identifikasi Pupa Jantan dan Pupa
Betina dengan Metode Pemisahan Berdasarkan Ukuran Tubuh Pupa Aedes
aegypti. Kesehatan Masyarakat, 4(1): 184- 187
Scoble MJ. 1995. The Lepidoptera: Form, Function and Adversity. New York: Oxford
University Press.
Silvia Triana. 2003. Pengaruh Pemberian Berbagai Konsentrasi Formaldehida Terhadap
Perkembangan Larva Drosophila.Bandung: Jurusan Biologi Universitas Padjadjaran
Lampiran