TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Hexapoda
Class : Insecta
Ordo : Diphtera
Family : Drosophilidae
Genus : Drosophila
2.1.2 Morfologi
Lalat buah memiliki morfologi yang dimulai dari kepala terdiri dari antena,
kepala dan noda/bercak pada muka (facial spot). Bagian dorsum toraks terdiri
dari dua bagian penting yang disebut dengan terminologi skutum atau
mesonotum (dorsum toraks atas) dan skutelum (dorsum toraks bawah) . Sayap
mempunyai ciri-ciri bentuk pola pembuluh sayap, yaitu costa (pembuluh sayap
sisi anterior), anal (pembuluh sayap sisi posterior), cubitus (pem- buluh sayap
pembuluh sayap melintang. Abdomen terdiri dari ruas-ruas (tergites). Dilihat dari
5
sisi dorsum, pada abdomen akan lerlihat batas antar ruas atau bisa dibilang tergit
Drosophila melanogaster sebagai salah satu jenis dari lalat buah memiliki
sifat dimorfisme yang berarti terdapat perbedaan jenis kelamin. Tubuh lalat
jantan lebih kecil dibandingkan betina, tubuh jantan berukuran ± 3mm sedangkan
gelap pada ujung abdomen, pada kaki depannya dilengkapi dengan sisir kelamin
jantan dan betina, yaitu bentuk abdomen pada lalat betina kecil dan runcing,
sedangkan pada jantan agak membulat. Tanda hitam pada ujung abdomen juga
bisa menjadi ciri dalam menentukan jenis kelamin lalat tanpa bantuan mikroskop.
Ujung abdomen lalat jantan berwarna gelap, sedangkan pada betina tidak.
Jumlah segmen pada lalat jantan hanya 5, sedang pada betina ada 7 (Aini et al.,
2008).
6
Gambar 2.1. Drosophila melanogaster jantan dan betina
Daur hidup lalat buah termasuk metamorfosis sempurna, yaitu dari telur,
segera setelah terjadi fertilisasi yang terdiri dari dua proses, yaitu periode
embrionik didalam telur dan postembrionik setelah menetas dari telur. Pada fase
embrionik, lalat akan makan tanpa henti. Sedangakan pada fase paska embrionik
perkembangan lalat dibagi menjadi 3 tahap yang terbagi menjadu larva, pupa,
a. Telur
betina meletakkan 50-75 telur perhari dan bisa mencapai 400-500 bah
lapisan, yang terdiri dari selaput vitelin tipis yang mengelilingi sitoplasma
dan khorion pada bagian luarnya. Khorion yang merupakan suatu selaput
yang tipis tapi kuat memiliki bagian luar yang keras (Borror, 1992
7
b. Larva
berada pada ujung anterior dan posterior. Saat kutikula tidak lunak lagi,
larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa.
makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar.
pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada
ketiga) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir,
tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada
kulit (molting) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari
pupa, dan dari pupa ke imago. Selama makan, larva membuat saluran-
dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas
tissue dalam botol. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat
kering dengan cairan seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan
2003).
c. Pupa
8
memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, pada saat tanpa
kepala dan sayap disebut dengan larva instar . Formasi pupa ditandai
tahap pupa, larva dalam keadaan tidak aktif dan pada keadaan ini larva
d. Dewasa
berusia sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya
masih pucat dan sayapnya belum terbentang. Sementara itu, lalat betina
akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam
jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan.pada ujung anterior
tetapi hanya ada satu yang bisa berfertilisasi dengan pronules betina dan
9
Gambar 2.2. Siklus hidup Drosophila melanogaster
dikarenakan tubuhnya yang mudah ditempeli bakteri, spora, dan telur cacing
pada bagian mulut dan keenam kakinya. Lalat senang sekali hinggap pada
Penularan secara mekanis terjadi melalui kulit tubuh dan kaki-kaki lalat yang
hinggap pada makanan (Maryantuty, 2007). Penyebaran oleh lalat ini juga
melalui tubuhnya yang berbulu halus serta kakinya yang memiliki bulu dan
makanan lalat dan dapat tinggal disana selama empat minggu. Bakteri yang
terdigesti dapat ditularkan pada generasi berikutnya dalam hal ini bakteri
10
(Kartikasari, 2008). Escherichia coli sebagai penyebab utama haemorrhagicic
colitis dan menjadi salah satu penyakit food borne-human pathogen of animal
origin yang paling penting. Diperkirakan 73.480 orang terserang, 62.458 dirawat
Diabetes and Digestive and Kidney Disease, penyakit yang ditransmisi oleh lalat
atau iritasi dari saluran gastrointestinal yang disebabkan oleh makanan atau
minuman yang terpapar oleh bakteri, parasit, virus, dan bahan kimia.
11
2.2 Daun Kenikir (Cosmos caudatus)
2.2.1 Taksonomi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Order : Asteerales
Family : Asteraceae
Genus : Cosmos
Kenikir atau ulam raja merupakan tumbuhan tropis yang berasal dari
Amerika Latin dan Amerika Tengah, tetapi tumbuh liar dan mudah didapati di
lainnya. Spesies ini dibawa ke Asia Tenggara melalui FIllipina oleh Spanyol.
merupakan sayuran salad yang sangat populer dimakan mentah bersama nasi
atau dicacah dengan budu, sambal, tempoyak, serta cincalok. Spesies ini disebut
ulam raja di Malaysia yang berarti salad raja (Sastrapradja et al., 1981; Bodeker,
2009).
12
2.2.3 Morfologi Daun Kenikir
Perdu dengan tinggi 75-100 cm dan berbau khas. Batang tegak, segi
rata, panjang 15-25 cm, berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk bongkol, di
ujung batang, tangkai panjang ± 25 cm, mahkota terdiri dari 8 daun mahkota,
panjang ± 1 cm, merah, benang sari bentuk tabung, kepala sari coklat kehitaman,
putik berambut, hijau kekuningan, merah. Buahnya keras, bentuk jarum, ujung
berambut, masih muda berwarna hijau setelah tua coklat. Biji keras, kecil, bentuk
jarum, panjang ± 1 cm, berwarna hitam. Akar tunggang dan berwarna putih.
(Sarmoko, 2010)
2.2.4 Habitat
panas yang tak begitu lembab, tanah yang berpasir dan subur, tanah terbuka dan
13
penyinaran matahari yang penuh. Di Indonesia, kenikir banyak ditanam di Jawa
dan dataran rendah hingga pegunungan sampai ketinggian 1200 mdpl. Biasanya
koniferil alkohol. Selain itu, daun kenikir (Cosmos caudatus) juga memiliki
kandungan alkaloid dan kuinon (Fuzzati et al., 1995; Safita, 2015). Flavonoid
merupakan persenyawaan glucoside yang terdiri dari gula yang terikat dengan
flavon. Flavonoid ini memiliki sifat yang khas yaitu bau yang sangat tajam,
sebagian besar merupakan pigmen warna kuning, dapat larut dalam air dan
pelarut organik, serta mudah terurai pada temperatur tinggi. Flavonoid dapat
2007). Kandungan penting lainnya yang ada pada daun kenikir (Cosmos
makanan karena tanin akan mengikat protein (enzim) dalam sistem pencernaan
protein dalam sistem pencernaan menjadi terganggu. Selain itu, tanin memiliki
pada hewan uji. Kemungkinan rasa yang pahit tersebut menyebabkan hewan uji
14
tidak mau makan sehingga hewan uji akan kelaparan dan akhirnya mati.
2.2.6 Manfaat
dengan IC50 sebesar 70 mg/L (Lotulung et al., 2001). Senyawa yang bersifat
ekspresi gen Bcl-2 dan Bcl-XL, peningkatan ekspresi gen Bax dan Bak, serta
menginduksi apoptosis sel kanker kolon Caco-2 dan HT-29 serta sel kanker
(Taraphdar, 2001). Selain itu daun kenikir juga bermanfaat sebagai sayuran yang
2.2.7 Penyimpanan
eksternal/eksogen yaitu suhu luar yang tidak stabil dan cahaya yang diterima dari
15
senyawa di dalam ekstrak, penguapan, dan perubahan struktur kimia yang bisa
saja terjadi. Penyimpanan pada suhu dingin (dalam lemari pendingin) tetap
zat aktif tersebut akan berpengaruh terhadap biosintesa dan potensinya sebagai
2.3 Insektisida
serangga dan penggunaannya dalam bentuk tepung, cairan, cairan yang dibuat
organik pada tahun 1940an, insektisida merupakan cara utama untuk mengontrol
2.3.1 Klasifikasi
16
harus memakan tanaman yang sudah disemprot insektisida yang
b. Racun Kontak
c. Racun Pernafasan
terhadap suatu jenis atau beberapa jenis insektisida disebabkan oleh lebih dari
satu penyebab dan mekanisme ketahanan. Ada beberapa jenis serangga yang
cepat membentuk populasi yang resisten tetapi ada pula yang lambat.
17
a. Peningkatan detoksifikasi insektisida karena bekerjanya
organofosfat).
kebanyakan insektisida.
18