: Np Sriwulandari Alam
Nim
: 1414040002
Kelas
: Pendidikan Biologi
Kelompok
: 3 (Tiga)
Asisten
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab,
Nurul Muhlishah
Nim. 1214140008
LEMBAR PENGESAAHAN
Laporan lengkap Fisiologi Hewan dengan judul URINALIS yang
disusun oleh :
Nama
: Np Sriwulandari Alam
Nim
: 1414040002
Kelas
: Pendidikan Biologi
Kelompok
: 3 (Tiga)
Asisten
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sifat makhluk hidip yang berkaitan dengan cara penyampain
informasi tubuh adalah irnitabilitas yaitu kemampuan untuk merespon stimuli
atau
rangsangan
yang
biasanya
dapat
merupakan
suatu
perubahan
biasanya
menaikan
efek
samping
dengan
menaikan
untuk
mananggapi
rangsangan.
Setiap
ransangan
rangsangannya yang kita terima melalui indra kita dan di olah di otak.
Kemudian otak akan meneruskan rangsangan ke organ yang bersangkutan
dalam meneruskan rangsangan atau biasa di kenal tranmisi sinaps dapat
berlangsung dengan cepat akibat pengaruh dari komsumsi zat-zat yang
mengadung zat stimulan .Namun, beberapa bahan yang di ketahui sumber
gangguan dalan transmisi sinaps di antaranya peptisida,racun ular dan obat
bius.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka perlu di lakukan praktikum ini agar
praktikum dapat mengetahui pengaruh dari berbagai zat stimulan terdapat
pada berbagai minimum kemasan terhadap kecepatan tanggap saraf dan
bagaimna kecepatan fungsi otak menterjemahkan rangsangan.
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui pengaruh zat stimulan yang terdapat pada berbagai
minuman kemasan terhadap kecepatan tanggap saraf.
2. Memeriksa fungsi sebagian besar saraf otak besar
3. Memeriksa fungsi saraf otak kecil
C. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh zat stimulan yang terdapat
pada berbagai minuman kemasan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pengaruh stimulan terhadap
kecepatan tanggap saraf.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana fungsi sarag otak besar dan
kecil terhadap tanggap saraf ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Saraf adalah serat-serat yang menghubungkan organ-organ tubuh dengan
sistem saraf pusat ( yakni otak dan sumsum tulang belakang) dan antar bagian
sistem saraf dengan lainnya. Saraf membawa impuls dari dan ke otak atau pusat
saraf. Neuron kadang disebut sebagai sel-sel saraf, meski istilah ini sebenarnya
kurang tepat karena banyak sekali neuron yang tidak membentuk saraf (Asri,
2009).
Penyampain informasi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
sinyal listrik yang dihantarkan dengan perantaraan system saraf. Cara ini berkaitan
dengan respon dengan cepat, meskipun pada masa lalu bahwa system saraf dan
sitem endokrin merupakan dua bagian yang terpisah, tetapi pada dasarnya kedua
hal tersebut merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan. Bukan saja karena
system endokrin merupakan atau berada di bawahpengaruh system saraf tetapi
juga karena banyak banyak sel saraf yang mengkhususkan diri dalam
mensekresikan atau menyimpan neurohormon yang berperan dalam mengaktifkan
beberapa sel efektor. Selanjutnya transmirasi sinyal dari satu sel saraf ke sel saraf
yang lainnya atau dari sel sarf ke sel saraf efektor dilakukan secara kimia dan
tidak dengamn cara transimis. Jaringan saraf ini terdiri atas 3 macam sel yaitu sel
saraf (neuron) yang mampu menghantarkan impuls, sel sechwan yang merupakan
pembungkus kebanyakan akson dari system saraf perifer dan sel penyokong
(neuroglia) yang merupakan sel yang terdapat di antara neuron dari system saraf
pusat(Wulangi, 1993).
Pada ujung neuron terdapat titik pertemuan antar neuron bernama sinapsis,
neuron yang mengirimkan rangsang disebut neuron pra-sinapsis dan yang akan
menerima rangsang disebut neuron pasca-sinapsis. Ujung akson setiap neuron
membentuk tonjolan yang didalamnya terdapat mitokondria untuk menyediakan
ATP untuk proses penghantaran rangsang dan vesikula sinapsis yang berisi cairan
neurotransmitter umumnya berupa asetilkolin (ACh). Ketika rangsang tiba di
sinapsis, ujung akson dari neuron pra-sinapsis akan membuat vesikula sinapsis
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal
Waktu
Tempat
Meminta
probandus
untuk
membaca
tiap
perintah
dan
melaksanakannya.
1. Rentangkan kedua tangan ke samping dan gerakkan jari jari dengan cepat.
2. Rentangkan kedua tangan ke damping dan saling silangkan semua jari
dengan rapat.
3. Tolehkan kepala ke samping dengan pemandangan lurus ke samping.
Berjalanlah maju dengan meletakkan tumit yang satu di depan ujung jari
kaki yang lain.
4. Tutupkan mata dan berdirilah tegak selama satu menit.
5. Tutplah mata dan sentuhlah hidung dengan telunjuk kanan
6. Tutuplah mata dan sentuhlah hidung dengan telunjuk kiri
7. Sentuh telunjuk kanan pengamat
8. Berdiri tegak dan gerakkan kaki kanan ke atas ke bawah menggeser sepanjang
kaki kiri.
9. Bediri tegak dan gerakkan kaki kiri ke atas ke bawah menggeser sepanjang
kaki kanan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Kegiatan I : Pengaruh zat stimulan terhadap kecepatan tanggap saraf
Jenis
SKALA (cm)
Sebelum
Sesudah
stimula
Coca
n
cola
6
2
M150
Extrajo
0
1
ss
Hemav
iton
Karang
tidaeng
1
1
Kanan
2 3
4
Kiri
3 4
21
21
21
14
16
15
15
19
16
Kanan
2 3 4
26
18
14
21
11
20
18
10
20
20
18
14
20
13
15
13
13
Kiri
2 3 4
24
14
10
11
11
12
13
17
14
16
16
13
12
16
33
21
11
21
13
17
14
10
12
13
10
10
11
10
13
15
11
11
11
16
17
20
16
13
17
14
10
11
13
13
2. Kegiatan II
a. Uji Saraf Kranial
1. Nervus olfakticus
Propandus
Bahan
Kopi
Bawang Putih
+
+
+
+
Hartina harjuna
Adhelina
Sri devi
+
+
+
+
+
+
2. Nervus Opticus
Propandus
Waktu
Jumlah kata
1
1
1
1
172
210
157
155
145
3. Nervus Aculomotor
Probandus
Gerakan mata
Horisontal
Afra Taufiqa
Sulfiani
Sugira
Dewi anggita
Nurhidayah
Vertikal
+
+
+
+
+
Diputar
Diputar
kiri
Kanan
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Putar
+
+
+
-
4.Nervus facialis
Menggem
Probandus
Senyum
bungkan
Mengangkat
Mengangkat
Mengerutkan
alis satu
alis
dahi
persatu
bersamaan
pipi
Andi Nurul
+
Astuti
Anwar Taslim
Atika
Rismalasari
usman
Olivia Putri
Utami
a. Uji coba atak kecil
Jenis Kegiatan
Membaca Sejauh 2 meter
Propa
ndus
Juli
Sarda
Atun
Ana
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
-
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
-
+
+
+
+
3. Pembahasan
Praktikum pada unit ini di lakukan dengan 2 kegiatan, di mana pada
kegiatan pertama akan di ketahui bagaimna kecepatan tanggap saraf terhadap
stimulant
setelah
maupun
sebelum
probandus
meminum
minuman
kemasan.Adapun pada kegiatan ke dua di lakukan uji coba terhadap uji saraf
uranial dan uji coba otak kecil.Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan
pada kedua kegiatan ini, maka di peroleh data sebagai berikut :
1. Kegiatan 1
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan stimulan dimana pada mulanya
propandus tidak meminum stimulan dan diperintahkan untuk menangkap
penggaris yang dilepaskan secara tiba tiba. Skala yang yang dipegang oleh
propandus menunjukkan data awal skala yang dipegang menunjukkan angka
yang besar. Hal ini menandakanan kurang tanggapnya saraf dalam menerima
rangsangan. Setelah propandus meminum stimulan dan menunggu selama 30
menit, ternyata tanggap saraf untuk menangkap lebih cepat dan skalanya lebih
sedikit. Jadi stimulan adalah zat yang merangsang sistem saraf pusat sehingga
mempercepat proses dalam tubuh seperti meningkatkan detak jantung,
pernapasan, tekanan darah. Hal ini dikarenakan karena zat stimulan berupa
kafein yang berpengaruh pada saraf. Kafein merupakan stimulan atau
rangsangan perangsang sistem saraf pusat yang membuat kita lebih siaga.
2. Kegiatan 2
a. Uji Saraf Kranial
1. Nervus Olfaktorius
Kegiatan ini dilakukan dengan menguji saraf olfaktoris yang
berhubungan dengan penciuman. Pada percobaan kali ini bahan yang
digunakan adalah bawang putih dan kopi. Percobaan ini dilakukan
dengan mata tertutup. Indra penciuman mendeteksi zat yang
melepaskan molekul molekul bau karena adanya pendeteksi bau. Zat
yang berupa gas tersebut masuk melalui hidung saat menarik nafas. Zat
ini kemudian diterima oleh saraf pembau dan selanjutnya impuls akan
diterjemahkan di otak sehingga menimbulkan kesan bau. Setelah
diadakn uji coba pada 5 orang propandus diperoeh hasil bahwa ke 5
propandus dapat mengenali bau dari kopi dan bawang putih yang
diujikan. Hal ini menunjukkan ke 5 propandus dapat menerima
ranhgsang dengan baik.
2. Nervus Opticus
3. Nervus Oculomotor
Kegiatan ini dilakukan untuk menguji bagaimana grakan mata
mengikuti sebuah titik. Pada percobaan ini dilakukan dengan meminta
pada propandus untuk mengikuti arah gerakan pensil secara
horisontaal, vertikal diagonal kiri, diagonal kanan dan putar. Diperoleh
hasil pengamatan adalah bawan semua propandus dapat mengikuti arah
pensil ketika diarahkan ke arah horisontal, vertikal, diagonal kiri dan
diagonal kanan dan ada 2 propandus yang tidak dapat mengikuti arah
pensil ketika diputar. Hal ini menyebabkan fungsi nervus oculomotor
dalam hal memutar bola mata berbeeda beda setiap propandus.
Fungsi nervus oculomotor adalah untuk mengangkat kelopak mata ke
ata dan mengubah ukuran pupil seiring dengan kegiatan mata dapat
mengembang.
4. Nervus Fasialis
Kegiatan ini dilakukan untuk menguji kontrol ekspresi wajah. Pada
percobaan kali ini propandus diminta melakukan beberapa gerakan
yaitu, senyum, menggembungkan pipi, mengerutkan dahi serta
mengangkat salah satu dan kedua alis. Dari percobaan ini diperoleh
data gerakkan senyum dan menggembungkan pipi semua propandus
dapat melakukan sedangkan mengerutkan dahi ada 2 propandus yang
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan mengenai ketanggapan
saraf, maka dapat disimpulkan bahwa
1. Minuman energi seperti cocacola, M150, extrajoss,hemaviton dan
karangtidaeng memiliki pengaruh terhadap cepat tanggap saraf. stimulan
adalah zat yang merangsang sistem saraf pusat sehingga mempercepat
proses dalam tubuh seperti meningkatkan detak jantung, pernapasan,
tekanan darah. Hal ini dikarenakan karena zat stimulan berupa kafein
yang berpengaruh pada saraf. Kafein merupakan stimulan atau
rangsangan perangsang sistem saraf pusat yang membuat kita lebih siaga.
2. Fungsi nervus olfaktorius merupakan saraf yang berfungsi dalam
penciuman jenis bau, Nervus pticus berfungsi untuk menggerakan bola
mata, nervus fasialis berfungsi untuk memberikan ekspresi wajah.
3. Fungsi otak kecil adalah merangsang otot melakukan gerakan sadar serta
memberikan keseimbanga.
B. Saran
agar
tidak
terjadi
kekeliruan
dan
asisten
senantiasa
DAFTAR PUSTAKA