SISTEM PERSARAFAN
NAMA KELOMPOK 3 :
1. Ratih Rahdiyahningrom
NIM : 2015740117
2. Resiana Tosi
NIM : 2015740118
3. Risnayati Nono
NIM : 2015740123
4. Rusni Leo Babang
NIM : 2015740124
5. Safrianinci Hi. Usman sangadji
NIM : 2015740125
6. Sariyati Helminata Ngongo
NIM : 2015740126
7. Sella Dian Kupesha
NIM : 2015740127
8. Sergiana M. Sape
NIM : 2015740128
9. Suriati
NIM : 10.
Susana Trisna Nusa
NIM : 2015740135
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada TUHAN, karena
berkat rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Anatomi dan Fisiologi Sistem PERSARAFAN
dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah ANATOMI FISIOLOGI
Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak.Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami.Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sebagai masukan bagi kami.
Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya.Atas segala
perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.
Tim Penyusun
Daftar isi
Halaman judul
Kata pengantar................................................................................................i
Daftar isi.........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang...........................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................1
C. Tujuan........................................................................................1
D. Manfaat......................................................................................1
Bab II Pembahasan
A. Sistem Persarafan................................................................................2
B. Jenis-jenis penyakit Persarafan.........................................................12
Bab III Penutup
A. Kesimpulan..............................................................................28
B. Saran........................................................................,...............28
Daftar pustaka
1.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
A. System Persarafan
Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas sel neuron
yang mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau
menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen
utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia,
neuron
memainkan
peranan
penting
dalam
koordinasi.
Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Fungsi saraf
Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh
manusia
a. Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh.
Hal ini dilakukan oleh alat indera yang meliputi mata, hidung,
telinga, lidah, dan kulit. Karena ada indera, dengan mudah kita dapat
mengetahui perubahan yang terjadi di luar tubuh kita.
b. Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh sehingga
dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsi masing-masing.
c. Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh
terhadap perubahan keadaan di sekitarnya. karena saraf sebagai
Neuroglia
Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus, fungsi
neuroglia diantaranya adalah memberi nutrisi pada sel saraf.Macam-macam
neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendroglia mikroglia, dan sel
schwan.
Mikroglia adalah tipe dari sel glial yang merupakan sel imun pada sistem
saraf pusat.Mikroglia, sel glial terkecil dapat juga beraksi sebagai fagosit,
membersihkan debris sistem saraf pusat.Kebanyakan merupakan sebagai
representatif sistem imun otak dan medula spinalis.Mikroglia adalah sepupu
dekat sel fagosit lainnya, termasuk makrofaga dan sel dendritik.Mikroglia
memainkan beberapa peran penting dalam melindungi sistem saraf.
Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai sel pemberi makan bagi neuron
yang
ada
di
dekatnya.
Astrosit
dibedakan
atas:
1. Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan
berlokasi
di
substansia
putih.
2. Astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan
dalam
substansi
kelabu.
Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan
kebanyakan berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki perivaskular atau
foot
processes.
Oligodendrosit merupakan sel glia yang berperan membentuk selaput mielin
dalam
SSP.
Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak yang mengelilingi
serabut-serabut akson sehingga terbentuk selubung mielin.Dibanding
astrosit, oligodendrosit mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil.
Sel Schwann sebagai neuron unipolar, sebagaimana oligodendrosit,
membentuk mielin dan neurolemma pada SST.Neurolema adalah membran
sitoplasma halus yang dibentuk oleh selsel Schwann yang membungkus
serabut akson neuron dalam SST, baik yang bermielin maupun tidak
bermielin.Neurolema merupakan struktur penyokong dan pelindung bagi
serabut
akson.
Walaupun neuroglia secara struktur menyerupai neuron, tetapi neuroglia
tidak dapat menghantarkan impuls saraf, suatu fungsi yang merupakan
bagian
yang
paling
berkembang
pada
neuron.
Perbedaan lain yang penting adalah neuroglia tidak pernah kehilangan
kemampuan untuk melakukan pembelahan. Kemampuan ini tidak dipunyai
oleh neuron, khususnya neuron dalam SSP. Karena alasan inilah kebanyakan
tumortumor otak adalah Gliomas atau tumor yang berasal dari selsel glia.
SSP
(Sistem
Saraf
Pusat)
1. Otak
dibagi
menjadi
beberapa
bagian
a. Cerebrum/Otakbesar
1. Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak
kita
yaitu
7/8
dari
otak.
2. Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang
berfungsi mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian
otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ
tubuh bagian kiri.
3. Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung
badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang
banyak mengandung dendrite dan neurit.Bagian kortex dibagi
menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls
menjadi sensasi.Kedua adalah area motorik yang berfungsi
mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka.Ketiga adalah area
asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori, kecedasan,
nalar/logika, kemauan.
4. Mempunyai
4
macam
lobus
yaitu
:
Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.
Lobus
temporal
berungsi
sebagai
pusat
pendengaran
Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.
Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan,
memori,
kemauan,
nalar,
sikap.
b. Mesencephalon/Otaktengah
1. Merupakan bagian otak yang terletak di depan
cerebellum dan jembatan varol.
2. Berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata,
refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran.
c. Diencephalon/Otakdepan
7
Medula
Medulla
oblongata
Medulla
spinalis
SST
(Susunan
Saraf
Tepi/Perifer)
Sistem
saraf
sadar/somatik
Sistem
saraf
pada
otak
Merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi 12
pasang
b.
saraf
Sistem
saraf
sumsum
spinalis
Merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinalis (sumsum tulang
belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula
spinalis
2.Sistem
saraf
Otonom
Sistem
saraf
simpatik
Sistem
saraf
parasimpatik
10
11
kepala
dihubungkan
dengan
gangguan
vascular
(mis.perdarahan subarachnoid)
7. Sakit kepala dihubungkan dengan gangguan intracranial nonvaskular (mis.tumor otak)
8. Sakit kepala dihubungkan dengan penggunaan zat kimia atau gejala
putus zat
kepala
dihubungkan
dengan
gangguan
metabolic
(hipoglikemia)
11. Sakit kepala atau nyeri wajah yang dihubungkan dengan gangguan
kepala, leher atau struktur sekitar kepala (mis.glaukoma akut)
12
dilatasi,
darah
yang
ekstrakranial
menyebabkan
dan
intracranial
nyeri
dan
2. Fase sakit kepala; pada saat ini terjadi sakit kepala unilateral berat
(2/3 dari pasien) dan berdenyut. Sering dihubungkan dengan
fotofobia, mual dan muntah. Durasi dapat bervariasi, dari beberapa
jam sampai sepanjang hari.
3. Fase pemulihan; periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang
dihubungkan dengan sakit otot dan ketegangan local, muncul
kelelahan, selama fase ini pasien dapat tidur untuk waktu yang
panjang.
CLUSTER HEADACHE
Merupakan sakit kepala vaskuler yang umum terjadi pada
pria.Serangan datang dalam bentuk menumpuk atau berkelompok dengan
nyeri yang menyiksa pada lokasi mata dan lingkaran mata dan menyebar ke
wajah dan daerah temporal.Nyeri diikuti mata berair dan sumbatan
hidung.Salah satu teori menyatakan bahwa sakit kepala ini dihubungkan
dengan dilatasi disekitar dan dekat arteri ekstrakranial.Sakit kepala ini
mungkin ditimbulkan oleh alcohol, nitrit, vasodilator dan histamine.
ARTERITIS KRANIAL
13
14
15
Hidrosefalus
Tumor Spesifik
Glioma
Terjadi pada neoplasma otak yang jumlahnya kira-kira 45%
dari semua tumor otak.Tumor ini biasanya tidak bisa dibuang secara
total, karena tumor menyebar dengan infiltrasi kedalam sekitar
jaringan saraf.
Adenoma
Tumor hipofisis meyebabkan gejala-gejala akibat tekanan
pada sekitar struktur atau terjadi perubahan hormone (hiperfungsi
dan
hipofungsi).Tekanan
dari
adenoma
hipofungsi
mungkin
sinus
kavernosa
atau
meluas
kedalam
tulang
16
Angioma
Adalah pembesaran massa pada pembuluh darah abnormal
yang didapat didalam atau diluar daerah otak. Angioma dapat terjadi
tanpa memunculkan gejala, kadang diagnose memberi kesan dengan
adanya angioma yang lain dibeberapa tempat dalam kepala atau
dengan sebuah bruit (suara abnormal) terdengar sampai di
tengkorak. Penderita angioma beresiko mengalami stroke (cedera
vascular serebral) karena dinding pembuluh darah pada angioma
tipis.
Neuroma akustik
Neuroma akustik adalah sebuah tumor pada saraf cranial kedelapan
(saraf untuk pendengaran dan keseimbangan). Pasien biasanya
mengalami kehilangan pendengaran, tinnitus dan episode vertigo
dan gaya berjalan sempoyongan. Akibat tumor menjadi membesar,
sensasi nyeri pada wajah dapat terjadi pada sisi wajah yang sama,
sebagai hasil dari tekanan tumor pada saraf cranial kelima.
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Tengkorak adalah sebuah ruangan kaku yang berisi materi esensial yang
tidak dapat tertekan; otak, darah dalam vascular dan cairan serebrospinal
(CSS). Jika salah satu komponen dalam tengkorak ini volumenya
meningkat, TIK akan meningkat, kecuali satu dari komponen lain
menurunkan volumenya. Konsekuensinya, terdapat perubahan volume otakbila terjadi gangguan seperti tumor otak atau edema serebral- ini akan
menimbulkan tanda dan gejala peningkatan tekanan intracranial.
Gejala TIK adalah sakit kepala, muntah, papiledema (edema saraf optic),
perubahan kepribadian dan adanya variasi penurunan fokal motorik,
sensorik dan disfungsi saraf cranial.
Karena fungsi-fungsi dari bagian-bagian berbeda dari otak yang
tidak diketahui lokasi tumor dapat ditentukan, pada bagiannya, dengan
mengidentifikasi fungsi yang dipengaruhi oleh adanya tumor.
1. Tumor Korteks motorik; kejang yang terletak pada satu sisi tubuh
(kejang Jacksonian)
2. Tumor lobus oksipital; gangguan visual, hilangnya penglihatan pada
setengah lapang pandang pada sisi yang yang berlawanan dari tumor
(hemianopsia homonimus kontralateral) dan halusinasi penglihatan.
3. Tumor
serebelum;
menyebabkan
pusing,
ataksia
dengan
lobus
frontal;
menyebabkan
gangguan
kepribadian,
17
18
1. Meningitis Jamur
Meningitis Cryptococcal adalah infeksi jamur yang mempengaruhi
sistem saraf pusat pada klien dengan AIDS.
Respon inflamasi yang ditimbulkan pada klien dengan menurunnya
sistem imun antara lain: bisa demam/tidak, sakit kepala, mual, muntah
dan menurunnya status mental.
Etiologi meningitis dapat dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi
meningitis:
1. Bakteri;
Haemophilus
(meningococcal),
influenza,
Diplococcus
Neisseria
pneumonia
meningitis
(pneumococcal),
19
Eksudat terbentuk
20
Kerusakan Neurologik
Ketika organisme patogen masuk ke subarachnoid terjadi reaksi inflamasi :
1. Cairan Cerebrospinal mengalami kekeruhan
2. Terbentuk eksudat
3. Perubahan pada arteri subarachnoid, termasuk engorgement dengan
darah, ruptur dan trombosis
4. Kongesti jaringan sekitarnya
21
SKLEROSIS MULTIPLE
Merupakan
keadaan
kronis,
penyakit
system
saraf
pusat
Daerah yang sering terkena adalah saraf optic, khiasma, traktus, serebrum,
batang otak, serebelum, dan medulla spinalis.
Manifestasi klinis pada SM bervariasi dan banyak.Gejala primer
yang paling banyak dilaporkan adalah kelelahan, lemah, kebas, kesukaran
koordinasi, dan kehilangan keseimbangan.Gangguan penglihatan akibat
adanya lesi pada saraf optic atau penghubungnya dapat mencakup
penglihatan kabur, diplopia, kebutaan parsial (skotoma) dan kebutaan total.
STROKE
22
23
3.Stroke komplit
Gangguan neurologis maksimal sejak awal serangan dengan
sedikit perbaikan
Obesitas
Hipercolesterolemia
24
Merokok,
terutama
pada
pasien
yang
menggunakan
kontrasepsi oral
o
Stres emosional
Diabetes militus
Atherosklerotik
pembuluh
darah
intrakranial
dan
ekstrakranial
o
Hipertensi
Polisitemia
Atrial fibrillation
Jenis kelamin
Umur
Ras
Keturunan
Tanda dan gejala yang muncul pada stroke yang tampak dengan TIA
sangat tergantung pada pembuluh darah yang terkena.
Hemiplegi
Hemianestesia
Gangguan bicara
Kekacauan mental
Pening
Diplopia
Semutan
Disatria
Mudah frustasi
25
Defisit spasial-perseptual
Penilaian buruk
Jika terjadi hambatan aliran darah kesetiap bagian otak baik karena
thrombus atau embolus, maka mulai terjadi kekurangan oksigen kejaringan
otak.Kekurangan selama 1 menit dapat mengarah pada gejala-gejala yang
dapat pulih, seperti kehilangan kesadaran.Kekurangan oksigen dalam waktu
yang lebih lama dapat menyebabkan nekrosis mikroskopik neuron-
25
26
Pada stroke trombolitik dan emboli daerah infark dan iskemia sangat
sulit untuk dipastikan.Ada kemungkinan atau peluang terjadinya perluasan
setelah serangan pertama. Dapat terjadi proses edema yang yang cepat dan
peningkatan intrakranial dan herniasi. Selanjunya kematian setelah terjadi
kerusakan yang luas.Karena stroke trombolik ini sering sebagai akibat dari
aterosklerosis maka sangat mungkin untuk terjadi serangan lanjutan atau
kambuh dimasa datang.
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang
beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur dan tata letak
yang berbeda-beda.Termasuk didalamnya sistem persarafan, yang sangat
berperan dalam mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ,
membentuk atau menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan
aksi.Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh
B. Saran
Sistem persarafan merupakan sistem yang sangat penting dalam tubuh.
Dalam sistem saraf ini banyak dibahas mengenai jutaan sel syaraf (neuron)
yang saling berhubung dan fital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan
ingatan. Untuk itu sangatlah penting menjaga kesehatan dari sistem saraf .
SIstem inilah yang membuat semua organ tubuh kita yang lainnya dapat
bekerja secara normal.
DAFTAR PUSTAKA
Finn Geneser.BukuteksHistologi.Jilid
Jakarta: BinarupaAksara, 1994 : 1-32.
2,
terjemahanArifinGunawijaya.
28
http://dokterrosfanty.blogspot.com/
http://irfanw-elekxz-irfan.blogspot.com/2012/04/anatomi-sistem-persarafan
-manusia.html
29