Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM PERSARAFAN

NAMA KELOMPOK 3 :
1. Ratih Rahdiyahningrom
NIM : 2015740117
2. Resiana Tosi
NIM : 2015740118
3. Risnayati Nono
NIM : 2015740123
4. Rusni Leo Babang
NIM : 2015740124
5. Safrianinci Hi. Usman sangadji
NIM : 2015740125
6. Sariyati Helminata Ngongo
NIM : 2015740126
7. Sella Dian Kupesha
NIM : 2015740127
8. Sergiana M. Sape
NIM : 2015740128
9. Suriati
NIM : 10.
Susana Trisna Nusa
NIM : 2015740135

Dosen Pembimbing : drg. Bertha R.


Sari,.MMRS
Akademi kebidanan Wira Husada Nusantara
Malang
2015/2016

KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada TUHAN, karena
berkat rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul Anatomi dan Fisiologi Sistem PERSARAFAN
dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah ANATOMI FISIOLOGI
Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak.Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami.Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sebagai masukan bagi kami.
Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya.Atas segala
perhatiannya kami mengucapkan banyak terima kasih.

Malang,01 Desember 2015

Tim Penyusun

Daftar isi

Halaman judul
Kata pengantar................................................................................................i
Daftar isi.........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang...........................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................1
C. Tujuan........................................................................................1
D. Manfaat......................................................................................1
Bab II Pembahasan
A. Sistem Persarafan................................................................................2
B. Jenis-jenis penyakit Persarafan.........................................................12
Bab III Penutup
A. Kesimpulan..............................................................................28
B. Saran........................................................................,...............28
Daftar pustaka

1.
ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

BAB II
PEMBAHASAN

A. System Persarafan
Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang terdiri atas sel neuron
yang mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau
menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen
utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia,
neuron
memainkan
peranan
penting
dalam
koordinasi.
Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Fungsi saraf
Saraf sebagai sistem koordinasi atau pengatur seluruh aktifitas tubuh
manusia
a. Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh.
Hal ini dilakukan oleh alat indera yang meliputi mata, hidung,
telinga, lidah, dan kulit. Karena ada indera, dengan mudah kita dapat
mengetahui perubahan yang terjadi di luar tubuh kita.
b. Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh sehingga
dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsi masing-masing.
c. Saraf sebagai pusat pengendali tanggapan atau reaksi tubuh
terhadap perubahan keadaan di sekitarnya. karena saraf sebagai

pengendali kerja alat tubuh maka jaringan saraf terdapat pada


seluruh alat tubuh.
Neuron
Neuron atau sel saraf yaitu merupakan sel yang terpanjang yang dimilki
oleh tubuh manusia dan bertugas untuk menerima dan menghantarkan
impuls ke tempat yang dituju.Selain itu juga sel neuron mempunyai
kemampuan untuk menanggapi impuls yang mengenainya untuk
disampaikan
pada
efektor.
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat
sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu
dendrit
dan
akson.
Dendrit berfungsi mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson
berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson
biasanya
sangat
panjang.Sebaliknya,
dendrit
pendek.
Setiap neuron hanya mempunyai satu akson dan minimal satu dendrit.Kedua
serabut saraf ini berisi plasma sel. Pada bagian luar akson terdapat lapisan
lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang
menempel pada akson.Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk
selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin.Membran plasma sel
Schwann disebut neurilemma.Fungsi mielin adalah melindungi akson dan
memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut
nodus Ranvier , yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls.
Nodus Ranvier adalah bagian atau titik pada akson yang tidak terbungkus
selubung mielin.Nodus Ranvier memiliki diameter sekitar 1
mikrometer.Nodus
Ranvier
ditemukan
oleh
Louis-Antoine
Ranvier.Selubung mielinberfungsi sebagai pelindung akson dan
membungkusnya, namun selubung ini tidak membungkus secara
keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan Nodus Ranvier.
Selubung Mielin adalah lapisan phospholipid yang mengelilingi akson pada
banyak neuron.Sel Schwann mengsuplai mielin untuk neuron periferal,
dimana oligodendrosit mengsuplai ke sistem saraf pusat. Mielin merupakan
karakteristik dari vertebrata (gnathostome), tetapi juga diangkat oleh evolusi
pararel beberapa invertebrata.[1] Mielin ditemukan oleh Louis-Antoine
Ranvier
pada
tahun
1878
Macam-macam sel neuron
a. Berdasarkan fungsinya/jenisnya
1. Saraf sensorik/aferen yaitu neuron yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat (SSP).
2. Saraf motorik/eferen yaitu neuron yang berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari SSP ke efektor.
3. Saraf asosiasi/interneuron yaitu neuron yang menghubungkan antara
neuorn sensorik satu dengan neuron motorik yang lain. Berdasarkan
tempatnya dibedakan menjadi neuron ajustor yang berfungsi untuk

menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik di dalam


Sistem Saraf Pusat (SSP).
b. Berdasarkan
strukturnya
1. Neuron unipolar (neuron berkutub satu) yaitu neuron
yang memiliki satu buah axon yang bercabang.
2. Neuron bipolar (neuron berkutub dua) yaitu neuron
yang memiliki satu axon dan satu dendrite.
3. Neuron multipolar (neuron berkutub banyak) yaitu
neuron yang memiliki satu axon dan sejumlah
dendrite.
Komunikasi antar sel saraf adalah melalui
penghantaran impuls. Hubungan penyampaian impuls
dari satu neuron ke neuron yg lain disebut Sinapsis.
Biasanya terjadi di ujung percabangan axon dengan
ujung dendrite neuron yang lain. Celah antara satu
neuron dengan neuron yang lain disebut dengan celah
sinapsis. Di dalam celah sinapsis inilah terjadi
loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion, baik ion
positif dan ion negatif. Di dalam celah sinapsis ini
juga terjadi pergantian antara impuls yang satu
dengan yang lain, sehingga diperlukan enzim
kolinetarase untuk menetralkan asetilkolin pembawa
impuls yang ada. Dalam celah sinapsis juga terdapat
penyampaian impuls dengan bantuan zat kimia
berupa asetilkolin yang berperan sebagai pengirim
(neurotransmitter/neurohumor).
Muatan listrik yang terjadi dalam satu axon akan
memiliki muatan listrik yang berbeda antara lapisan
luar
dan
lapisan
dalam
axon.
- Polarisasi yaitu keadaan istirahat pada sel neuron
yang memperlihatkan muatan listrik positif dibagian
luar dan muatan listrik negative di bagian dalam.
Keadaan ini merupakan keadaan sel neuron yang
tidak menerima impuls/tidak adanya implus yang
masuk.
- Depolarisasi yaitu keadaan bekerjanya sel neuron
yang memperlihatkan muatan listrik positif di bagian
dalam dan muatan listrik negative di bagian luar.
Keadaan ini merupakan keadaan sel neuron yang
mendapatkan impuls atau menerima implus.

Neuroglia
Neuroglia merupakan suatu matriks jaringan penunjang khusus, fungsi
neuroglia diantaranya adalah memberi nutrisi pada sel saraf.Macam-macam
neuroglia diantaranya adalah astrosit, oligodendroglia mikroglia, dan sel
schwan.

Mikroglia adalah tipe dari sel glial yang merupakan sel imun pada sistem
saraf pusat.Mikroglia, sel glial terkecil dapat juga beraksi sebagai fagosit,
membersihkan debris sistem saraf pusat.Kebanyakan merupakan sebagai
representatif sistem imun otak dan medula spinalis.Mikroglia adalah sepupu
dekat sel fagosit lainnya, termasuk makrofaga dan sel dendritik.Mikroglia
memainkan beberapa peran penting dalam melindungi sistem saraf.
Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai sel pemberi makan bagi neuron
yang
ada
di
dekatnya.
Astrosit
dibedakan
atas:
1. Astrosit dengan beberapa juluran panjang disebut astrosit fibrosa dan
berlokasi
di
substansia
putih.
2. Astrosit protoplasmatis, dengan banyak cabang-cabang pendek ditemukan
dalam
substansi
kelabu.
Badan sel Astrosit berbentuk bintang dengan banyak tonjolan dan
kebanyakan berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki perivaskular atau
foot
processes.
Oligodendrosit merupakan sel glia yang berperan membentuk selaput mielin
dalam
SSP.
Sel ini mempunyai lapisan dengan substansi lemak yang mengelilingi
serabut-serabut akson sehingga terbentuk selubung mielin.Dibanding
astrosit, oligodendrosit mempunyai badan sel yang relatif lebih kecil.
Sel Schwann sebagai neuron unipolar, sebagaimana oligodendrosit,
membentuk mielin dan neurolemma pada SST.Neurolema adalah membran
sitoplasma halus yang dibentuk oleh selsel Schwann yang membungkus
serabut akson neuron dalam SST, baik yang bermielin maupun tidak
bermielin.Neurolema merupakan struktur penyokong dan pelindung bagi
serabut
akson.
Walaupun neuroglia secara struktur menyerupai neuron, tetapi neuroglia
tidak dapat menghantarkan impuls saraf, suatu fungsi yang merupakan
bagian
yang
paling
berkembang
pada
neuron.
Perbedaan lain yang penting adalah neuroglia tidak pernah kehilangan
kemampuan untuk melakukan pembelahan. Kemampuan ini tidak dipunyai
oleh neuron, khususnya neuron dalam SSP. Karena alasan inilah kebanyakan
tumortumor otak adalah Gliomas atau tumor yang berasal dari selsel glia.

SSP

(Sistem

Saraf

Pusat)

1. Otak

Diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput


meninges
terdiri
dari
3
lapisan
:
a. Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar
dari otak dan bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat
6

langsung dengan tulang tengkorak.Berfungsi untuk


melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan
medula spinalis.
b. Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah
dan terdiri dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba.
Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid
dan
memiliki
cairan
yang
disebut
cairan
serebrospinal.Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak
dan medulla spinalis dari guncangan.
c. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam
dari otak dan melekat langsung pada otak. Lapisan ini
banyak memiliki pembuluh darah.Berfungsi untuk
melindungi
otak
secara
langsung.
Otak

dibagi

menjadi

beberapa

bagian

a. Cerebrum/Otakbesar
1. Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak
kita
yaitu
7/8
dari
otak.
2. Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang
berfungsi mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian
otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ
tubuh bagian kiri.
3. Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung
badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang
banyak mengandung dendrite dan neurit.Bagian kortex dibagi
menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls
menjadi sensasi.Kedua adalah area motorik yang berfungsi
mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka.Ketiga adalah area
asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori, kecedasan,
nalar/logika, kemauan.
4. Mempunyai
4
macam
lobus
yaitu
:
Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.
Lobus
temporal
berungsi
sebagai
pusat
pendengaran
Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.
Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan,
memori,
kemauan,
nalar,
sikap.
b. Mesencephalon/Otaktengah
1. Merupakan bagian otak yang terletak di depan
cerebellum dan jembatan varol.
2. Berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata,
refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran.

c. Diencephalon/Otakdepan
7

1. Merupakan bagian otak yang terletak dibagian atas


dari batang otak dan di depan mesencephalon.
2. Terdiri dari talamus yang berfungsi untuk stasiun
pemancar bagi impuls yang sampai di otak dan
medulla spinalis.
3. Bagian yang kedua adalah hipotalamus yang
berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera
makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa lapar,
daya sexualitas, watak, emosi.
d. Cerebellum
1. Merupakan bagian otak yang terletak di bagian
belakang otak besar.Berfungsi sebagai pusat
pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan
keseimbangan tubuh serta posisi tubuh.
2. Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum
bagian kiri dan belahan cerebellum bagian kanan
yang dihubungkan dengan jembatan varoli/ponds
varoli yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
dari kedua bagian cerebellum. Jadi ponds varoli
berfungsi sebagai penghantar impuls dari otot-otot
kiri
dan
kanan
tubuh.
2.
a.

Medula
Medulla

oblongata

1. Disebut juga dengan sumsum lanjutan atau


penghubung
atau
batang
otak.
2.
Terletak
langsung
setelah
otak
dan
menghubungkana dengan medulla spinalis, di depan
cerebellum.
3. Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite
dengan warna putih dan bagian medulla terdiri dari
bdan
sel
saraf
dengan
warna
kelabu.
4. Berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi,
denyut jantung, penyempitan dan pelebaran
pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat
pencernaan, menelan, batuk, bersin,sendawa.
b.

Medulla

spinalis

1. Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan


terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang yaitu ruas
tulang leher sampai dengan tulang pinggang yang
kedua.
2. Berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan
menghantarkan impuls dari organ ke otak dan dari
otak
ke
organ
tubuh.

SST

(Susunan

Saraf

Tepi/Perifer)

Merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan


sistem
saraf
pusat.
1.

Sistem

saraf

sadar/somatik

Merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung secara sadar/diperintah


oleh
otak.
Dibedakan
menjadi
dua
yaitu
:
a.

Sistem

saraf

pada

otak

Merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi 12

pasang
b.

saraf
Sistem

saraf

sumsum

spinalis

Merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinalis (sumsum tulang
belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula
spinalis
2.Sistem

saraf

Otonom

1. Merupakan sistem saraf yang cara kerjanya secara tidak sadar/diluar


kehendak/tanpa
perintah
oleh
otak.
2. Sistem saraf yang mensarafi seluruh otot polos, otot jantung, kelenjar
endokrin
dan
kelenjar
eksokrin.
3. Dibedakan menjadi 2 bagian yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik
yang
keduanya
bekerja
secara
antagonis/berlawanan.
a.

Sistem

saraf

simpatik

1. Merupakan 25 pasang simpul saraf (ganglion) yang terdapat di medulal


spinalis.
2. Disebut juga dengan sistem saraf thorakolumbar karena saraf ini keluar
dari vertebrae thorak ke-1 sampai ke-12 dan vertebrae kolumbar ke-1
sampai
dengan
ke-3.
Beberapa
fungsi
sistem
saraf
simpatik
yaitu
:
Mempercepat
denyut
jantung
Memperlebar
pembuluh
darah
Menghambat
pengeluaran
air
mata
Memperluas/memperlebar
pupil
Menghambat
sekresi
air
ludah
Memperbesar
bronkus
Mengurangi
aktivitas
kerja
usus
Menghambat
pembentukan
urine
b.

Sistem

saraf

parasimpatik

1. Merupakan sistem saraf yang keluar dari daerah otak.


2. Terdiri dari 4 saraf otak yaitu saraf nomor III (okulomotorik), nomor VII
(Facial),
nomor
IX
(glosofaring),
nomor
X
(vagus).
3. Disebut juga dengan sistem saraf craniosakral karena saraf ini keluar dari
daerah
cranial
dan
juga
dearah
sakral.
Beberapa
fungsi
sistem
saraf
parasimpatik
yaitu
:
Memperlambat
denyut
jantung
Mempersempit
pembuluh
darah
Memperlancar
pengeluaran
air
mata
Memperkecil
pupil
Memperlancar
sekresi
air
ludah
Menyempitkan
bronkus
Menambah
aktivitas
kerja
usus
- Merangsang pembentukan urine

10

Mekanisme penghantar implus

11

B. MASALAH PADA SISTEM PERSARAFAN


System persarafan terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf
perifer. Struktur-struktur ini bertanggung jawab untuk control dan
koordinasi aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan
impuls-impuls tersebut berlangsung melalui serat-serat saraf dan jaras-jaras,
secara langsung dan terus-menerus.Responnya seketika sebagai hasil dari
perubahan potensial elektrik yang mentransmisikan sinyal-sinyal. Masalahmasalah pada system persarafan akan dijabarkan berikut ini.
SAKIT KEPALA (SEFALGIA)
Sakit kepala adalah salah satu keluhan fisik paling utama manusia.
Sakit kepala pada kenyataannya adalah gejala, bukan penyakit dan dapat
menunjukkan penyakit organic (neurologic atau penyakit lain), respons
stress, vasodilatasi (migren), tegangan otot rangka (sakit kepala,egang), atau
kombinasi dari respons tersebut. Klasifikasi sakit kepala yang terbaru
dikeluarkan oleh Headache Classification Committee of the International
Headache Society sebagai berikut:
1. Migren (dengan dan tanpa aura)
2. Sakit kepala tegang
3. Sakit kepala klaster dan hemikrania paroksismal
4. Berbagai sakit kepala yang dikaitkan dengan lesi structural
5. Sakit kepala dihubungkan dengan trauma kepala
6. Sakit

kepala

dihubungkan

dengan

gangguan

vascular

(mis.perdarahan subarachnoid)
7. Sakit kepala dihubungkan dengan gangguan intracranial nonvaskular (mis.tumor otak)
8. Sakit kepala dihubungkan dengan penggunaan zat kimia atau gejala
putus zat

9. Sakit kepala dihubungkan dengan infeksi non-sefalik


10. Sakit

kepala

dihubungkan

dengan

gangguan

metabolic

(hipoglikemia)
11. Sakit kepala atau nyeri wajah yang dihubungkan dengan gangguan
kepala, leher atau struktur sekitar kepala (mis.glaukoma akut)
12

12. Neuralgia cranial (nyeri menetap berasal dari saraf cranial)


MIGREN
Migren adalah gejala kompleks yang mempunyai karakteristik pada
waktu tertentu dan serangan sakit kepala berat yang berulangulang.Penyebabnya tidak diketahui jelas, tetapi ini disebabkan oleh
gangguan vascular primer yang biasanya banyak terjadi pada wanita dan
mempunyai kecenderungan yang kuat pada keluarga.
Tanda dan gejala adanya migren pada serebral merupakan hasil dari
derajat iskemia kortikal yang bervariasi.Serangan yang khas dimulai dengan
vasokontriksi arteri kulit kepala dan pembuluh-pembuluh darah retina dan
serebral.Pembuluh-pembuluh
mengalami

dilatasi,

darah
yang

ekstrakranial
menyebabkan

dan

intracranial
nyeri

dan

ketidaknyamanan.Penelitian menyatakan bahwa dilatasi arteri menyebabkan


nyeri disekitarnya dan dilatasi arteri, dimana hal ini bertujuan mengaktifkan
zat-zat yang ada pada pembuluh darah (histamine, serotonin, plasmokinin)
yang berperan dalam membersihkan reaksi inflamasi. Serangan migren
dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Fase aura; periode yang merupakan manifestasi sensori terutama
gangguan penglihatan (cahaya menyilaukan), kesemutan, perasaan
gatal pada wajah atau tangan, konfusi sedang, sedikit lemah pada
ekstrimitas dan pusing. Fase ini dapat berlangsung lebih dari 30
menit. Ketika periode ini terjadi, aliran darah serebral berkurang
keseluruh otak, dengan kehilangan autoregulasi lanjut dan kerusakan
responsivitas CO2.

2. Fase sakit kepala; pada saat ini terjadi sakit kepala unilateral berat
(2/3 dari pasien) dan berdenyut. Sering dihubungkan dengan
fotofobia, mual dan muntah. Durasi dapat bervariasi, dari beberapa
jam sampai sepanjang hari.
3. Fase pemulihan; periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang
dihubungkan dengan sakit otot dan ketegangan local, muncul
kelelahan, selama fase ini pasien dapat tidur untuk waktu yang
panjang.
CLUSTER HEADACHE
Merupakan sakit kepala vaskuler yang umum terjadi pada
pria.Serangan datang dalam bentuk menumpuk atau berkelompok dengan
nyeri yang menyiksa pada lokasi mata dan lingkaran mata dan menyebar ke
wajah dan daerah temporal.Nyeri diikuti mata berair dan sumbatan
hidung.Salah satu teori menyatakan bahwa sakit kepala ini dihubungkan
dengan dilatasi disekitar dan dekat arteri ekstrakranial.Sakit kepala ini
mungkin ditimbulkan oleh alcohol, nitrit, vasodilator dan histamine.

ARTERITIS KRANIAL

13

Radang arteri cranial merupakan karakteristik sakit kepala yang


berat yang terletak disekitar arteri temporalis. Arthritis cranial adalah salah
satu penyebab sakit kepala pada populasi lansia yang umumnya terjadi pada
usia diatas 70 tahun. Arteritis cranial merupakan gambaran pertahanan
(imun) vaskulitis dimana imun kompleks ditumpuk pada dinding-dinding

14

pembuluh darah yang terpengaruh, yang menghasilkan cedera pembuluh


darah dan radang.Manifestasi yang muncul adalah kelelahan, lemah,
kehilangan berat badan dan demam, sedangkan manifestasi klinis
dihubungkan dengan radang adalah panas, merah, bengkak, nyeri tekan,
atau nyeri diatas arteri yang sakit.Terkadang, nodul arteri temporalis nyeri
tekan, bengkak atau dapat dilihat.
SAKIT KEPALA TEGANG
Stress fisik dan emosional dapat menyebabkan kontraksi otot-otot
pada leher dan kulit kepala, yang menyebabkan sakit kepala karena tegang.
Karakteristik sakit kepala mungkin menetap, perasaan tetap pada tekanan
yang biasanya dimulai pada dahi, pelipis atau belakang leher.Sakit kepala
tegang cenderung lebih banyak kronik daripada berat dan mungkin tipe
yang paling biasa pada sakit kepala.
TUMOR OTAK

15

Tumor otak merupakan sebuah lesi yang terletak pada intracranial


yang menempati ruang didalam tengkorak. Tumor-tumor selalu bertumbuh
sebagai sebuah massa yang berbentuk bola tetapi juga dapat tumbuh
menyebar, masuk kedalam jaringan. Neoplasma terjadi akibat dari kompresi
dan infiltrasi jaringan. Akibat perubahan fisik bervariasi, yang menyebabkan
beberapa atau semua kejadian patofisiologis sebagai berikut:

Peningkatan tekanan intracranial dan edema serebral

Aktivitas kejang dan tanda-tanda neurologis fokal

Hidrosefalus

Gangguan fungsi hipofisis


Tumor-tumor otak jarang bermetastase keluar system saraf pusat

tetapi jejas metastase keotak biasanya dari paru-paru, payudara, saluran


gastrointestinal bagian bawah, pancreas, ginjal dan kulit (melanoma). Pada
usia dewasa, tumor otak banyak dimulai dari sel glia (sel glia membuat
struktur dan mendukung system otak dan medulla spinalis) dan merupakan
supratentorial (terletak diatas penutup serebelum).

Klasifikasi tumor otak:


1. Tumor yang muncul dari pembungkus otak, seperti meningioma
dura.
2. Tumor yang berkembang didalam atau diatas saraf cranial, seperti
neuroma akustik.
3. Tumor yang berasal didalam jaringan otak, seperti pada jenis glioma.
4. Lesi metastatic yang berasal dari bagian tubuh lainnya.

Tumor Spesifik
Glioma
Terjadi pada neoplasma otak yang jumlahnya kira-kira 45%
dari semua tumor otak.Tumor ini biasanya tidak bisa dibuang secara
total, karena tumor menyebar dengan infiltrasi kedalam sekitar
jaringan saraf.
Adenoma
Tumor hipofisis meyebabkan gejala-gejala akibat tekanan
pada sekitar struktur atau terjadi perubahan hormone (hiperfungsi
dan

hipofungsi).Tekanan

dari

adenoma

hipofungsi

mungkin

mendesak saraf-saraf optic, khiasma optic atau saluran optic atau


diatas hypothalamus atau pada ventrikel ketiga bila tumor-tumor
menyerang

sinus

kavernosa

atau

meluas

kedalam

tulang

sphenoid.Tekanan mengakibatkan sakit kepala, gangguan fungsi


penglihatan, gangguan hypothalamus (gangguan tidur, nafsu makan,
suhu dan emosi), peningkatan TIK dan pembesaran serta erosi sella
tursika.Selain itu dapat terjadi pula efek hormonal (berkaitan dengan
fungsi hipofisis yang sesungguhnya).

16

Angioma
Adalah pembesaran massa pada pembuluh darah abnormal
yang didapat didalam atau diluar daerah otak. Angioma dapat terjadi
tanpa memunculkan gejala, kadang diagnose memberi kesan dengan
adanya angioma yang lain dibeberapa tempat dalam kepala atau
dengan sebuah bruit (suara abnormal) terdengar sampai di
tengkorak. Penderita angioma beresiko mengalami stroke (cedera
vascular serebral) karena dinding pembuluh darah pada angioma
tipis.
Neuroma akustik
Neuroma akustik adalah sebuah tumor pada saraf cranial kedelapan
(saraf untuk pendengaran dan keseimbangan). Pasien biasanya
mengalami kehilangan pendengaran, tinnitus dan episode vertigo
dan gaya berjalan sempoyongan. Akibat tumor menjadi membesar,
sensasi nyeri pada wajah dapat terjadi pada sisi wajah yang sama,
sebagai hasil dari tekanan tumor pada saraf cranial kelima.
Peningkatan Tekanan Intrakranial
Tengkorak adalah sebuah ruangan kaku yang berisi materi esensial yang
tidak dapat tertekan; otak, darah dalam vascular dan cairan serebrospinal
(CSS). Jika salah satu komponen dalam tengkorak ini volumenya
meningkat, TIK akan meningkat, kecuali satu dari komponen lain
menurunkan volumenya. Konsekuensinya, terdapat perubahan volume otakbila terjadi gangguan seperti tumor otak atau edema serebral- ini akan
menimbulkan tanda dan gejala peningkatan tekanan intracranial.
Gejala TIK adalah sakit kepala, muntah, papiledema (edema saraf optic),
perubahan kepribadian dan adanya variasi penurunan fokal motorik,
sensorik dan disfungsi saraf cranial.
Karena fungsi-fungsi dari bagian-bagian berbeda dari otak yang
tidak diketahui lokasi tumor dapat ditentukan, pada bagiannya, dengan
mengidentifikasi fungsi yang dipengaruhi oleh adanya tumor.

1. Tumor Korteks motorik; kejang yang terletak pada satu sisi tubuh
(kejang Jacksonian)
2. Tumor lobus oksipital; gangguan visual, hilangnya penglihatan pada
setengah lapang pandang pada sisi yang yang berlawanan dari tumor
(hemianopsia homonimus kontralateral) dan halusinasi penglihatan.
3. Tumor

serebelum;

menyebabkan

pusing,

ataksia

dengan

kecenderungan jatuh kesisi yang lesi, otot-otot tidak terkoordinasi


dan nistagmus biasanya menunjukkan gerakan horizontal.
4. Tumor

lobus

frontal;

menyebabkan

gangguan

kepribadian,

perubahan status emosional dan tingkah laku dan disintegrasi


perilaku mental. Pasien menjadi ekstrem, tidak teratur, kurang
merawat diri dan menggunakan bahasa cabul.
5. Tumor sudut serebroplantin; diawali dengan tinnitus dan vertigo dan
diikuti dengan kerusakan fungsi pendengaran, kemudian muncul
kesemutan dan gatal-gatal pada wajah dan lidah, selanjutnya terjadi
kelemahan atau paralisis dan akhirnya terjadi abnormalitas pada
fungsi motorik.
Beberapa tumor tidak selalu mudah ditemukan lokasinya karena tumortumor tersebut berada pada daerah tersembunyi (silent areas) dari otak.
MENINGITIS

17

Meningitis adalah radang pada meningen (membrane yang


mengelilingi otak dan medulla spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri
atau organ-organ jamur. Meningitis selanjutnya diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Meningitis Bakterial (Meningitis sepsis)
Sering terjadi pada musim dingin, saat terjadi infeksi saluran
pernafasan.Jenis organisme yang sering menyebabkan meningitis
bacterial adalah streptokokus pneumonia dan neisseria meningitis.
Meningococal meningitis adalah tife dari meningitis bacterial yang
sering terjadi pada daerah penduduk yang padat, spt: asrama, penjara.
Klien yang mempunyai kondisi spt: otitis media, pneumonia, sinusitis
akut atau sickle sell anemia yang dapat meningkatkan kemungkinan
terjadi meningitis. Fraktur tulang tengkorang atau pembedahan spinal
dapat juga menyebabkan meningitis. Selain itu juga dapat terjadi pada
orang dengan gangguan sistem imun, spt: AIDS dan defisiensi
imunologi baik yang congenital ataupun yang didapat.
1. Meningitis Virus (Meningitis aseptic)
Meningitis virus adalah infeksi pada meningin; cenderung jinak dan
bisa sembuh sendiri.Virus biasanya bereflikasi sendiri ditempat
terjadinya infeksi awal (misalnya sistem nasofaring dan saluran cerna)
dan kemudian menyebar kesistem saraf pusat melalui sistem vaskuler.
Ini terjadi pada penyakit yang disebabkan oleh virus spt: campak,
mumps, herpes simplek dan herpes zoster.
Virus herpes simplek mengganggu metabolisme sel sehingga sell cepat
mengalami nekrosis. Jenis lainnya juga mengganggu produksi enzim
atau neurotransmitter yang dapat menyebabkan disfungsi sel dan
gangguan neurologic.

18

1. Meningitis Jamur
Meningitis Cryptococcal adalah infeksi jamur yang mempengaruhi
sistem saraf pusat pada klien dengan AIDS.
Respon inflamasi yang ditimbulkan pada klien dengan menurunnya
sistem imun antara lain: bisa demam/tidak, sakit kepala, mual, muntah
dan menurunnya status mental.
Etiologi meningitis dapat dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi
meningitis:
1. Bakteri;

Haemophilus

(meningococcal),

influenza,

Diplococcus

Neisseria

pneumonia

meningitis

(pneumococcal),

Streptococco, group A, Staphylococus aureus, Escherichia coli,


Kliebsiela, Proteus, Pseudomonas.
2. Virus; Abses otak, Encephalitis, Limfoma, Leukemia atau darah
diruang subarachnoid.
3. Jamur
Sedangkan faktor predisposisi dari meningitis bacterial adalah;
trauma kepala, infeksi sistemik, infeksi post operasi, infeksi meningeal,
gangguan anatomic dan penyakit sistemik lainnya.
Manifestasi klinis yang muncul pada meningitis adalah; sakit kepala
dan demam, nyeri punggung, kaku leher, mual, muntah, perubahan tingkat
kesadaran, rigiditas nukal, tanda kernig positif, tanda babinski positif,
fotofobia, kejang dan peningkatan tik, ruam pada kulit. Berikut adalah
skema patofisiologi dari meningitis;
Organisme (Bakteri, virus, jamur dan protozoa)
(masuk melalui)
Trauma, prosedur pembedahan atau ruptur abses otak

19

(melalui aliran darah)


Central Nervus Sistem

Respon inflamasi di piameter, arachnoid, CSF dan ventrikel

Eksudat terbentuk
20

Menyebar keseluruh cranial dan saraf spinal

Kerusakan Neurologik
Ketika organisme patogen masuk ke subarachnoid terjadi reaksi inflamasi :
1. Cairan Cerebrospinal mengalami kekeruhan
2. Terbentuk eksudat
3. Perubahan pada arteri subarachnoid, termasuk engorgement dengan
darah, ruptur dan trombosis
4. Kongesti jaringan sekitarnya

21

SKLEROSIS MULTIPLE

Merupakan

keadaan

kronis,

penyakit

system

saraf

pusat

degenerative dikarakteristikan oleh adanya bercak kecil demielinasi pada


otak dan medulla spinalis.Demielinasi menunjukkan kerusakan pada
myelin.Penyebab SM tidak diketahui, walaupun beberapa bentuk infeksi
virus mungkin merupakan mekanisme awal, namun respon imun yang tidak
efektif diperkirakan mempunyai peranan utama dalam pathogenesis SM.
Pada SM, myelin hilang dari silinder aksis dan akson itu sendiri
berdegenerasi, adanya plak atau potongan kecil pada daerah yang terkena
menyebabkan sklerosis, terhentinya alur impuls saraf dan menghasilkan
bervariasinya manifestasi yang bergantung pada saraf-saraf yang terkena.

Daerah yang sering terkena adalah saraf optic, khiasma, traktus, serebrum,
batang otak, serebelum, dan medulla spinalis.
Manifestasi klinis pada SM bervariasi dan banyak.Gejala primer
yang paling banyak dilaporkan adalah kelelahan, lemah, kebas, kesukaran
koordinasi, dan kehilangan keseimbangan.Gangguan penglihatan akibat
adanya lesi pada saraf optic atau penghubungnya dapat mencakup
penglihatan kabur, diplopia, kebutaan parsial (skotoma) dan kebutaan total.
STROKE

22

Adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya


suplai darah kebagian otak.Stroke terjadi akibat sumbatan pada arteri yang
disebabkan oleh thrombus dan emboli. Selain itu juga karena perdarahan
yang disebabkan karena hipertensi, ruptur aneurysm atau arteriovenous
malformation (AVM)
Klasifikasi Stroke
1. Klasifikasi stroke menurut patologi dan gejala kliniknya:
1. Stroke hemoragik
Perdarahan intraserebral yang terjadi akibat pecahnya pembuluh
darah otak. Perdarahan terjadi didalam jaringan otak atau pada
tempat-tempat tertentu dalam otak, spt: ventricular, subdural dan
subarachnoid. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktifitas
namun bisa juga terjadi saat istirahat.Kesadaran pasien
umumnya menurun.

23

1. Stroke non hemoragik


Dapat berupa iskemia, emboli dan trombosis serebral.Biasanya
terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau
dipagi hari.Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang
menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema
sekunder.Kesadaran pasien umumnya baik.
2.Menurut perjalanan penyakit:
1. TIA (Trans Iskemic Attack)
Merupakan gangguan neurologis fokal yang timbul mendadak
dan menghilang dalam beberapa menit sampai beberapa jam.
2..Stroke Progresif (Stroke yang sedang berkembang)
Perjalanan stroke berlangsung perlahan meskipun akut

3.Stroke komplit
Gangguan neurologis maksimal sejak awal serangan dengan
sedikit perbaikan

Faktor resiko pada penyakit stroke antara lain;


1. Modifiable (Yang dapat diubah)
o

Obesitas

Hipercolesterolemia

24

Merokok,

terutama

pada

pasien

yang

menggunakan

kontrasepsi oral
o

Stres emosional

Prior transient ischemic attacks (TIAs)

Embolic heart disease

Diabetes militus

Atherosklerotik

pembuluh

darah

intrakranial

dan

ekstrakranial
o

Hipertensi

Polisitemia

Atrial fibrillation

Hipertropi ventrikel kiri

Gangguan arteri coronaria, CHF

Pengguna cocain, alcohol

2. Non Modifiable (Yang tidak dapat diubah)


o

Jenis kelamin

Umur

Ras

Keturunan

Tanda dan gejala yang muncul pada stroke yang tampak dengan TIA
sangat tergantung pada pembuluh darah yang terkena.

1. Jika arteri karotis dan serebral yang terkena


o

Kebutaan pada satu matanya

Hemiplegi

Hemianestesia

Gangguan bicara

Kekacauan mental

2.Jika yang terkena arteri vertebrobasiler


o

Pening

Diplopia

Semutan

Kelainan penglihatan pada salah satu atau kedua bidang


pandang

Disatria

3.Jika dilihat dari bagian hemisfer yang terkena


Stroke hemisfer kiri
o

Hemiparesis atau hemiplegia sisi kanan

Prilaku lambat dan sangat hati-hati

Kelainan bidang pandang kanan

Ekspresif, reseptif atau dispagia global

Mudah frustasi

25

Stroke hemisfer kanan


o

Hemifaresis atau hemiplegia sisi kanan

Defisit spasial-perseptual

Penilaian buruk

Memperlihatkan ketidaksadaran defisit pada bagian yang


sakit oleh karenanya mempunyai kerentanan untuk jatuh atau
cidera lainnya

Kelainan bidang visual kiri

Jika terjadi hambatan aliran darah kesetiap bagian otak baik karena
thrombus atau embolus, maka mulai terjadi kekurangan oksigen kejaringan
otak.Kekurangan selama 1 menit dapat mengarah pada gejala-gejala yang
dapat pulih, seperti kehilangan kesadaran.Kekurangan oksigen dalam waktu
yang lebih lama dapat menyebabkan nekrosis mikroskopik neuron-

25

neuron.Area nekrotik kemudian disebut infark.

Kekurangan oksigen pada awalnya mungkin hanya mengakibatkan


iskemia umum karena kesulitan bernafas.Jika sel saraf hanya mengalami
iskemia belum terjadi nekrosis masih mungkin untuk diselamatkan dengan
tindakan yang tepat dan sesuai.

26

Pada stroke trombolitik dan emboli daerah infark dan iskemia sangat
sulit untuk dipastikan.Ada kemungkinan atau peluang terjadinya perluasan
setelah serangan pertama. Dapat terjadi proses edema yang yang cepat dan
peningkatan intrakranial dan herniasi. Selanjunya kematian setelah terjadi
kerusakan yang luas.Karena stroke trombolik ini sering sebagai akibat dari
aterosklerosis maka sangat mungkin untuk terjadi serangan lanjutan atau
kambuh dimasa datang.

27

Komplikasi yang dapat terjadi pada stroke adalah; Hipoksia serebral


dan penurunan aliran darah serebral. Selain itu, komplikasi utama pada
hemoragik subarakhnoid yang disebabkan oleh stroke, kelainan bentuk
pembuluh darah atau aneurisme adalah:
1. Vasospasme
2. Hidrosephalus
3. Disritmia
4. Perdarahan ulang
5. Peningkatan tekanan intrakranial

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang
beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur dan tata letak
yang berbeda-beda.Termasuk didalamnya sistem persarafan, yang sangat
berperan dalam mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ,
membentuk atau menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan
aksi.Komponen utama dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh

sel-sel neuroglia, neuron memainkan peranan penting dalam koordinasi.


Sistem saraf pada vertebrata secara umum dibagi menjadi dua, yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf tepi.

B. Saran
Sistem persarafan merupakan sistem yang sangat penting dalam tubuh.
Dalam sistem saraf ini banyak dibahas mengenai jutaan sel syaraf (neuron)
yang saling berhubung dan fital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan
ingatan. Untuk itu sangatlah penting menjaga kesehatan dari sistem saraf .
SIstem inilah yang membuat semua organ tubuh kita yang lainnya dapat
bekerja secara normal.

DAFTAR PUSTAKA
Finn Geneser.BukuteksHistologi.Jilid
Jakarta: BinarupaAksara, 1994 : 1-32.

2,

terjemahanArifinGunawijaya.

Cormark DH, Ham Histologi, jilid 1, edisi 9, terjemahan Jam Tambojang,


Jakarta: BinarupaAksara, 1987 : 100-135.
http://rheno-biology.blogspot.com/2010/11/sistem-persarafan -manusia.html
http://feryanggri.blogspot.com/2012/04/anatomi-fisiologi-otak.html

28

http://dokterrosfanty.blogspot.com/
http://irfanw-elekxz-irfan.blogspot.com/2012/04/anatomi-sistem-persarafan
-manusia.html

29

Anda mungkin juga menyukai