Kelas : XI MIPA 2
Absen : 02
TP . 9.1
SISTEM KOORDINASI
Sistem Saraf pada Manusia
2. Manusia itu memiliki sel syaraf atau neuron yang ada di bagian bagian otak atau
kepala manusia. Sel syaraf disebut juga dengan neuron. Sel syaraf sangat penting
bagi tubuh manusia sebab sel syaraf atau neuron itu akan mengantarkan
rangsangan yang berasal dari panca indera. Neuron juga memiliki tanggung jawab
terhadap gerakan refleks. Manusia bisa melakukan gerak refleks karena manusia
memiliki neuron. Begitupula dengan hewan, hewan memiliki gerak refleks karena
neuron yang ada di dalam tubuhnya. Neuron yang berkumpul akan membentuk
sistem syaraf pada manusia dan juga hewan. Di dalam tubuh manusia terdapat
miliaran neuron.
Neuron atau sel syaraf yang ada di dalam tubuh manusia memiliki beberapa bagian.
Bagian-bagian yang ada pada sel syaraf manusia adalah sebagai berikut ini:
1. Dendrit.
2. Badan sel.
3. Inti sel.
4. Neurit.
5. Selubung mielin.
6. Sel Schwann.
7. Nodus Ranvier
8. Oligodendrosit.
9. Sinapsis.
DENDRIT
Dendrit adalah cabang yang ada di badan sel syaraf. Bentuk dari dendrit ini
berupa sitoplasma yang menonjol memiliki ukuran pendek dan juga bercabang.
Sitoplasma sendiri adalah bagian sel yang dibungkus oleh membrane sel.
Pembentuk sitoplasma terdiri atas sitosol dan organel. Neuron memiliki beberapa
dendrit. Dendrit sendiri berasal dari kata Yunani yang artinya adalah pohon. Fungsi
dari dendrit sendiri adalah menerima rangsangan .
BADAN SEL
Badan utama dari sel syaraf adalah badan sel. Badan sel merupakan badan inti
dari sel syaraf dimana di dalam badan sel tersebut terdapat bagian-bagian yang
umumnya dimiliki oleh sel hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus
atau inti sel dan juga nukleolus atau anak inti sel. Fungsi utama dari badan sel
adalah menerima rangsangan atau impuls yang diberikan oleh dendrit kemudian
badan sel akan meneruskannya ke neurit atau akson.
INTI SEL
Inti sel pada neuron atau sel syaraf disebut dengan nukleus sel. Nukleus adalah
inti sel syaraf yang memiliki fungsi untuk memberikan pengaturan terhadap
kegiatan sel syaraf pada tubuh manusia. Inti sel tersebut juga memiliki peran dalam
pembentukan DNA dan kromoson sehingga secara tidak langsung nukleus berperan
dalam mengatur sifat yang dimiliki oleh keturunan sel tersebut. Pada biasanya sel
syaraf hanya memiliki satu inti sel saja, namun di dalam tubuh manusia ada bagian
tubuh yang memiliki lebih dari satu inti sel. Bagian tubuh manusia itu adalah sel
parenkim yang ada di hati dan juga sel yang ada di otot jantung. Ada juga sel di
dalam tubuh yang tidak memiliki inti sel, bagian sel itu adalah sel eritrosit dan juga
sel trombosit.
3. Berdasarkan struktur dan fungsinya dan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat
dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Sel saraf sensorik
Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
Sel saraf Sensorik adalah jenis sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls dari reseptor di tubuh ke sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang). Sel saraf ini sering juga disebut dengan sel saraf indra.
2. Sel saraf motorik
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot
atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
Sel Saraf Motorik adalah jenis sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkn
impuls dari sel sistem saraf pusat ke sel otot atau kelenjar sehingga tubuh
akan menanggapi rangsangan tersebut dengan bergerak atau menghasilkan
suatu produk sekresi. Sel saraf motorik biasanya mempunyai dendrit yang
pendek dengan akson yang sangat panjang.
5. Sel Glia (Neuroglia) ini merupakan suatu sel yang memiliki fungsi ialah sebagai
pendukung kerja sel saraf. Mereka membantu dalam sel saraf supaya bisa atau dapat
menjalankan fungsinya itu dengan baik. Sel tersebut bisa atau dapat ditemukan pada
sistem saraf pusat atau juga sistem saraf tepi. Diperkirakan di dalam otak kita,
jumlah sel glial ini ialah setengah dari jumlah sel saraf (neuron).
Neuroglia ini berasal dari kata ‘nerve glue’ yang untuk pertama kali diperkenalkan
iutu oleh Rudolf Virchow di tahun 1854. Neuroglia ini tersusun atas segala macam
sel yang dengan secara keseluruhan menopang, melindungi serta juga berperan
yakni sebagai sumber nutrisi bagi sel saraf (Neuron), baik pada susunan saraf pusat
(SSP) atau juga pada susunan saraf tepi (SST). Sel-sel glia ini memegang peranan
sangat penting di dalam menunjang aktivitas neuron. Sel ini juga sangat penting bagi
integritas struktur sistem saraf serta bagi fungsi normal neuron.
Neuroglia ini adalah sel penyokong untuk neuron-neuron SSP, sedangkan untuk sel
Schwann itu menjalankan fungsi tersebut pada SST.
Terdapat 2 jenis sel glia :
1. Sel glia pada sistem saraf pusat
Di dalam sistem saraf pusat ini, terdapat 4 (empat) sel glia diantaranya:
1. Astrosit
2. Oligodendrosit
Mikroglia ini merupakan sel pertahanan imun SSP. Sel “pembersih” ini
yakni “sepupu” monosit, sejenis sel darah putih yang meninggalkan darah serta
juga membentuk lini pertama pertahanan pada berbagai jaringan di seluruh
tubuh. Mikroglia ini berasal dari jaringan sumsum tulang yang sama dengan yang
menghaslkan monosit. Selama perkembangan masa mudigah, bermigrasi ke SSP,
tempat sel-sel ini berdiam diri yakni sampai diaktifkan oleh infeksi atau juga
cedera.
4. Sel Ependim
Sel Schwann
Di akson sistem saraf tepi tersebut, sel Schwann ini akan memungkinkan
terjadinya suatu transduksi sinyal elektrik dari dendrit itu menuju kepada
terminal akson, itu dengan cara melilitkan membran plasma itu dengan secara
konsentrik itu sepanjang akson yang dikenal yakni dengan sebutan selubung
mielin. Pada sistem saraf pusat, selubung mielin ini terbentuk oleh
oligodendrosit.
Sel Schwann ini ialah sebagai neuron unipolar, sebagaimana pada oligodendrosit,
yang membentuk mielin serta neurolemma pada SST. Neurolema ini ialah
membran sitoplasma halus yang dibentuk dari sel–sel Schwann yang
membungkus serabut akson neuron di dalam SST, baik yang bermielin atau juga
tidak bermielin. Neurolema ini adalah struktur penyokong serta pelindung bagi
serabut akson.
Selubung Mielin
Selubung mielin ini merupakan lapisan yang melingkari akson secara konsentris
serta terdiri dari lipid dan neurokeratin. Pada susunan saraf pusat selubung
mielin tersebut dibentuk oleh sel oligodendroglia sedangkan untuk susunan saraf
tepi itu dibentuk oleh sel Schwann.
Dalam keadaaan segar selubung mielin ini sangat refraktil serta putih (mielin ini
memberikan warna putih pada substansia alba otak serta medula spinalis).
6. Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron
lain. Sinapsis dibentuk oleh terminal akson yang membengkak. Di dalam sitoplasma
sinapsis, terdapat vesikula sinapsis. Ketika impuls mencapai ujung neuron, vesikula
akan bergerak, lalu melebur dengan membran pra-sinapsis dan melepaskan asetilkolin.
Asetilkolin berdifusi melalui celah sinapsis, lalu menempel pada reseptor di membran
pasca-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel
saraf berikutnya. Enzim asetilkolinesterase menguraikan asetilkolin yang tugasnya
sudah selesai.
Pada setiap bagian otak, terdapat jutaan neuron yang saling terhubung lewat sinapsis.
Anak-anak memiliki sekitar 1016 sinapsis (10 quadrillion). Jumlah ini berkurang seiring
bertambahnya usia. Orang dewasa memiliki 1015 sampai 5 × 1015 (1-5 quadrillion)
sinapsis.
7. a. Impuls adalah rangsangan yang berupa aliran listrik dan merambat pada serabut
saraf. Penghantaran impuls terjadi secara konduksi yang melibatkan pompa ion
Na+ dan K+. Mekanisme penghantaran impuls terjadi melalui tiga tahap, yaitu sebagai
berikut.
Pada tahap ini, neuron tidak menghantarkan impuls, sehingga saluran ion Na+ dan
K+ tertutup dan bagian luar membran bermuatan positif sedangkan bagian dalamnya
bermuatan negatif.
2. Tahap depolarisasi
Pada tahap ini, neuron sedang dilalui oleh impuls. Keadaan neuron pada tahap ini
adalah sebagai berikut.
a. Saluran ion Na+ terbuka. Akibatnya ion Na+ masuk ke dalam sel.
b. Muatan listrik mengalami perubahan di mana bagian luar bermuatan negatif dan
bagian dalamnya bermuatan positif.
3. Tahap repolarisasi
Tahap repolarisasi terjadi ketika neuron sudah dilalui impuls. Hal ini mengakibatkan
saluran Na+ tertutup dan tidak aktif. Sementara itu, saluran K+ terbuka sehingga ion
K+ akan keluar.
b. Gerak sadar
Gerak sadar adalah gerak yang didasari dengan kesadaran penuh untuk melakukannya
atau gerak secara disengaja. Misalnya saja, saat kamu lapar, sengaja mengambil
makanan. Urutan proses terjadinya gerak sadar adalah sebagai berikut.
c. Gerak refleks
Gerak refleks terjadi secara spontan, misalnya saja saat kamu sedang fokus mengamati
sesuatu, lalu seseorang memukulmu dari belakang. Pada gerak refleks, impuls berjalan
cukup cepat dengan jalur yang pendek. Urutan proses terjadinya gerak refleks adalah
sebagai berikut.
d. Perbedaan antara keduanya, terletak di saraf pusat yang mengatur. Untuk gerak
sadar berpusat di otak. Sementara gerak refleks di sumsum tulang belakang.
Gerak refleks: atau gerak tdk sadar. Tdk di kendalikan oleh otak. Saat
saraf mengirim rangsangan hanya sampai tulang belakang tdk sampai
otak. Contoh: menggaruk bahian tubuh yg d gigit nyamuk