Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOLOGI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 6:

1. ANISA NUR AWALIA


2. SALMA SAILA PUTRI
3. MELATI MAULIDA
4. RENO RENALDI
5. MUHAMMAD RASYID
6. AA HERDIAN

SMAN 1 PARUNGKUDA
Jl. Raya Parungkuda, Bojong Kokosan, Kec. Parungkuda,
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 43357
DAFTAR ISI
JUDUL..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................
1.Latar belakang makalah...................................................................
2. Rumusan masalah............................................................................
3. Tujuan makalah...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
1. SISTEM SARAF....................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagaimana kita bisa merasakan sakit ketika di cubit?, bagaimana terjadi


reflek ketika tangan tersulut api?, bagaimana kita melihat, mendengar dan lain
sebagainya? Mungkin jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini
akan membahas tentang sistem saraf. Sistem koordinasi merupakan suatu sistem
yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara serasi.
Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan, mengolahnya dan
kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan.
Setiap rangsangan-rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah
di otak. Kemudian otak akan meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang
bersangkutan.

B.Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud sistem saraf ?

Apa saja penyusun sel saraf ?

Apa saja fungsi sistem saraf ?

Apa saja klasifikasi sistem saraf ?

Bagaimana mekanisme penghantar impuls ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dibuatkannya makalah ini yaitu:

1.Untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi

2.Untuk mengetahui pengertian, penyusun, fungsi, dan klasifikasi sistem saraf

3.Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls


BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Sistem saraf adalah sistem organ yang tersusun dari jutaan sel-sel
saraf (neuron) yang berbentuk serabut dan saling terhubung untuk
persepsi sensor,aktivitas motor sadar maupun tidak
sadar,homeostasis proses fisiologis tubuh,serta perkembangan
pikiran dan ingatan. Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Untuk menanggapi
rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf,
yaitu:

 Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada


tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.
 Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf
tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut
penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjangdan
meluas. Sel saraf disebut neuron.
 Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang
telah diantarkan oleh penghantar impuls. Efektor yang paling
penting pada manusia adalah otot dan kelenjar

A.Neuron (Sel Saraf)

Neuron merupakan unit fungsional sistem saraf,berukuran panjang


sekitar 39 inci,serta terdiri atas bagian badan sel,dendrit,dan akson
(neurit).
• Badan Sel (Perikarion)
Berfungsi mengendalikan metabolisme keseluruhan neuron.
• Dendrit
Merupakan juluran sitoplasma yang relatif pendek,bercabang-
cabang,dan berfungsi untuk menerima implus (sinyal) dari sel lain untuk
dikirimkan ke badan sel. Neurofibril dan badan Nissl dari badan
sel,memanjang kedalam dendrit.
• Akson
merupakan juluran sitoplasma yang panjang (berkisar 1mm sampai
1m)atau cabang tunggal berbentuk silindris yanf berasal dari badan
sel.Ujung akson bercabang-cabang seperti ranting dan berfungsi
mengirimkan implus ke sel neuron lainnya.
Berdasarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu
sebagai berikut.
• Neuron Sensor (aferen)
Berfungsi menghantarkan implus dari organ sensor ke pusat saraf (otak
atau sumsum tulang belakang).
• Neuron Motor (eferen)
Berfungsi menghantarkan implus dari pusat saraf ke organ motor
(otot)atau kelenjar.
• Neuron Konektor (interneuron)
Berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron lainnya.
Berdasarkan strukturnya (juluran sitoplasma),neuron dapat
dibedakan menjadi tiga macam,yaitu sebagai berikut.
• Neuron Multipolar
Memiliki satu akson dan dua dendrit atau lebih.Contohnya,neuron
motor yang terdapat di otak dan medula spinalis (sumsum tulang
belakang).
• Neuron Bipolar
Memiliki dua juluran berupa dendrit dan akson.Contohnya,neuron pada
organ indra seperti mata,hidung,dan telinga.
• Neuron Unipolar (pseudounipolar)
Merupakan neuron bipolar yang tampak hanya memiliki satu juluran dari
badan sel karena akson dan denrit nya berfusi.Contohnya,neuron pada
embrio dan fotoreseptor mata.

B.Sel Neuroglia (Glia)


Sel neuroglia adalah sel penunjang pada susuna saraf pusat yang
berfungsi sebagai jaringan ikat.Sel glia dapat membelah secara
mitosis.Jenis sel glia,yaitu sebagai berikut.
• Astrosit
Berbentuk bintang dan berfungsi sebagai lem yang menyatukan neuron
neuron.
• Oligodendrosit (Oligodendroglia)
Berbentuk menyerupai astrosit,tetapi memiliki badan sel yang lebih kecil
serta membentuk lapisan mielin untuk melapisi akson.
• Mikroglia
Berukuran paling kecil dan bersifat fagosit.
• Sel Ependima
Merupakan membran epitelium yang melapisi rongga serebral dan
medula spinalis.

C. Sinapsis
Sinapsis adalah hubungan antara neuron yang satu dengan neuron
lainnya,titik temu antara ujung akson dari neuron yang satu dengan
dendrit dari neuron lainnya,atau hubungan ke otot dan kelenjar.
Struktur sinapsis terbagi menjadi tiga bagian,yaitu prasinapsis (bagian
akson terminal),celah sinapsis (ruang antara prasinapsis dengan
pascasinapsis),dan pascasinapsis (bagian dendrit).Pada celah sinapsis
terdapat substansi kimia neurotransmiter yang berperan mengirimkan
implus.Proses penghangatan implus saraf melalui sinapsis disebut
transmisi sinapsis.
Neurotransmiter mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
• Eksitasi
Yaitu meningkatkan implus,contohnya asetilkolin dan norepinefrin.
• Inhibisi
Yaitu menghabat implus,contohnya GABA (gamma aminobutyric acid)
pada jaringan otak dan glisin pada medula spinalis.

D. Impuls saraf, Gerak sadar, dan Refleks


Impuls saraf adalah rangsangan/pesan yang diterima oleh reseptor
dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian
pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. contoh impuls, yaitu
perubahan suhu, tekanan, bau, aroma, suara, benda yang menarik
perhatian, dan berbagai rasa (asin, manis, asam,dan pahit).
impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan oleh efektor,akan
menyebabkan terjadinya gerakan. Gerakan dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu gerak sadar dan gerak refleks.
 Gerak sadar adalah gerak yang terjadi karena di sengaja atau
disadari. Penjalaran impuls pada gerak sadar relatif lama, karena
melewati jalur panjang melalui otak.
 Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak
disadari. Penjalaran impuls pada gerak refleks berlangsung cepat,
melewati jalur pendek dan tidak melalui otak,tetapi melalui
sumsum tulang belakang.

E. Mekanisme Penghantar Impuls


Implus yang diterima oleh reseptor, selanjutnya akan dihantarkan oleh
dendrit menuju ke badan sel saraf dan akson. Dari akson, impuls dihantarkan
ke dendrit neuron lainnya. Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi
potensial membran, yaitu energi yang tersimpan untuk mengirim impuls.

Penghantar impuls dalam neuron terjadi karena secara konduksi yang


melibatkan peran pompa ion Na+ dan K+ sebagai berikut.

 Tahap Istirahat (Polarisasi)


Neuron tidak menghantarkan impuls. Saluran ion Na+ dan K+ tertutup.
Keadaan bagian luar membran bermuatan positif (+), sedangkan
dibagian permukaan dalam membran bermuatan negatif (-).
 Tahap Depolarisasi
Jika neuron diberikan rangsangan, saluran Na+ akan terbuka dan ion Na+
masuk ke dalam sel.
 Tahap Repolarisasi
Saluran Na+ tertutup dan tidak aktif, sedangkan saluran K+ terbuka
sehingga ion K+ keluar dan menyababkan bagian dalam membran
menjadi bermuatan negatif.

F. Sistem Saraf Pusat (SSP)


Sistem saraf pusat meliputi otak (serebral)dan sumsum tulang
belakang (medula spinalis).Otak dilindungi oleh tulang
tengkorak,sedangkan medula spinalis dilindungi oleh ruas ruas tulang
belakang.Pada otak maupun medula spinalis,terdapat lapisan pelindung
dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges terdiri atas tiga
lapisan,yaitu sebagai berikut.
• Pia Meter
Adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis,mengandung banyak
pembuluh darah,serta melekat pada otak atau medula spinalis.
• Araknoid
Adalah lapisan tengah yang mengandung sedikit pembuluh darah.
• Dura Meter
Adalah lapisan terluar,tebal dan kuat,serta terdiri atas dua lapisan.
Otak maupun medula spinalis memiliki substansi abu-abu dan substansi
putih.
 Substansi abu-abu
Membentuk bagian kuas (korteks)otak dan bagian dalam medula
spinalis,Substansi abu-abu mengandung badan sel neuron,serabut
bermielin dan tidak bermielin,astrosit protoplasma,oligodendroit,dan
mikroglia.
 Substansi Putih
Membentuk bagian dalam otak dan bagian luar medula
spinalis.Substansi putih didominasi oleh serabut bermielin maupun tidak
bermielin,mengandung oligodendrosit,astrosit fibrosa,dan mikroglia.
1. Otak
a. Bagian-bagian otak
(1) Serebrum (Otak Besar)
Serebrum mengisi bagian depan dan atas rongga tengkorak.Bagian
luarnya tersusun dari substansi abu-abu yang disebut korteks
serebal,sedangkan bagian dalamnya tersusun dari substansi putih yang
disebut nukleus basal (ganglia basal).
• Korteks Serebral
Menempati 80% dari total massa otak,memiliki ketebalan sekitar 5
mm,serta memiliki pelekukan yang meningkatkan luas permukaannya
(sekitar 0,5 m²,sering dikaitkan dengan kecerdasan).
Area Fungsional Korteks Serebral
a. Area motor primer
Bagian lobus frontal (dahi)dari girus presntal mengendalikan kontraksi
volunter (di bawah kesadaran) otot rangka.Sisi anterior girus presentral
mengendalikan aktivitas motor yang terlatih dan berulang,misalnya
kemampuan mengetik.Area Broca (lobus frontal bagian girus frontalis
superior)mengendalikan kemampuan biacara.
b. Area sensor korteks
Meliputi bagian-bagian berikut.
• Area sensor primer
• Area visual primer
• Area auditori primer
• Area olfaktori primer
• Area pengecap primer (gustatori)
c. Area asosiasi
Dipetakan menurut klasifikasi Brodmann sebagai berikut.
• Area asosiasi frontal
• Area asosiasi somatik
• Area asosiasi visual
• Area wicara Wernicke
• Nukleus basal
(2) Diensefalon
Bagian-bagian diensefalon yaitu sebagai berikut
• Talamus
• Hipotalamus
• Epitalamus
(3) Sistem Limbik (rinensefalon)
(4) Mesensefalon (Otak Tengah)
(5) Poms Varolii (Jembatan Varol)
(6) Serebelum (Otak Kecil)
(7) Medula Oblongata
(8) Formasi Retikuler
2. Medula Spinalis (Sumsum Tulang Belakang)
a. Struktur bagian dalam (substansi abu-abu)
• Tanduk abu-abu posterior (dorsal)
• Tanduk abu-abu anterior (ventral)
• Tanduk lateral substansi abu-abu
• Komisura abu-abu
b. Struktur bagian luar (substansi putih)
• Traktus sensor (asenden)
• Traktus motor (desenden)

G. Sistem Saraf Tepi (SST)


Sistem saraf tepi (sistem saraf perifer) terdiri atas jaringan saraf yang
berada di luar otak dan di luar medula spinalis. Sistem ini meliputi Saraf
kranial yang berasal dari otak dan Saraf spinal yang berasal dari medula
spinalis. Pada sistem saraf tepi, terdapat ganglion (ganglia = jamak),
yaitu struktur lonjong yang mengandung badan sel neuron dan sel glia
yang ditunjang oleh jaringan ikat.
1. Saraf kranial
Saraf kranial (cranial nerve, CN) terdiri atas 12 panjang saraf. Sebagian
besar tersusun dari serabut sensor dan motor, tetapi beberapa saraf
hanya tersusun dari serabut sensor.
2. Saraf spinal
Setiap saraf spinal terdiri atas satu radiks dorsal (posterior) dan
ventral (anterior). Radiks dorsal terdiri atas kelompok serabut sensor
yang memasuki korda, sedangkan radiks ventral terdiri atas kelompok
serabut motor dari korda. Bagian yang membesar pada radiks dorsal
disebut ganglion radiks dorsal yang mengandung neuron sensor.
Saraf spinal terdiri atas 31 pasang saraf yang muncul dari segmen-
segmen medula spinalis dan diberi nama sesuai nama ruas
tulang belakang.
 Sistem saraf eferen dibagi menjadi sistem saraf somatik dan
sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua
jenis berdasarkan fungsinya, yaitu sistem saraf simpatis dan
sistem saraf parasimpatis
A. Sistem saraf simpatis
Sistem saraf simpatis berasal dari segmen toraks dan lumbar medula
spinalis. Sistem simpatis mendorong respons-respons yang
mempersiapkan tubuh untuk beraktivitas fisik berat dalam situasi
darurat atau stres yang disebut respons lawan ( respons lari ).
B. Sistem saraf parasimpatis
Sistem saraf parasimpatie berasal dari area kranial (otak) dan sakrum
(di bagian bawah medula spinalis).
Sistem parasimpatis bekerja pada keadaan tenang (santai) dan
mendorong fungsi tubuh untuk istirahat dan mencerna sehingga akan
memperlambat aktivitas yang ditingkatkan oleh sistem saraf simpatis.

H. GANGGUAN SISTEM SARAF

1.meningitis adalah peradangan pada selaput otak(meningia) dengan


gejala bertambanya jumlah dan berubahnya susunan cairan
serebrospinal. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri atau virus.
2.Ensefalitis adalah peradangan jaringan otak, biasanya disebabkan oleh
virus.
3.neuritis adalah gangguan pada saraf tapi akibat peradangan,
keracunan, atau tekanan. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit yang
hebat pada malam hari.
4.Rasa baal (kebas) dan kesemutan adalah gangguan pada sistem saraf
sensor yang dapat disebabkan oleh gangguan metabolisme, tertutupnya
aliran darah, atau kekurangan vitamin neurotropik (B1, B6, dan B12)
5.Epilepsi (ayan) adalah penyakit saraf menahun yang menimbulkan
serangan mendadak berulang-ulang tidak beralasan. Penyakit ini dapat
disebabkan oleh trauma kepala (cedera), tumor otak, kerusakan otak
saat proses kelahiran, stroke, dan alkohol. Ayan bukan termasuk
penyakit keturunan.
6.Alzheimer adalah sindrom kematian sel-sel otak secara bersamaan
sehingga otak tampak mengecil dan kemampuan daya mengingat
berkurang. Sering diderita oleh orang berusia +65 tahun ke atas.
7.Gegar otak (commotio cerebri) adalah bergeraknya jaringan otak
dalam tengkorak yang menyebabkan perubahan fungsi mental atau
tingkat kesadaran. Gegar otak ditandai dengan gejala awal kebingungan
atau pingsan selama beberapa menit.
BAB III

PENUTUP
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh
tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf
adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.
Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf
perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.

Manusia dikaruniai dengan panca indera yang terdiri dari mata, hidung,
lidah,telinga dan kulit. Indera manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang
sangat peka terhadap rangsangan tertentu. Kelima alat indera ini akan
berfungsi dengan baik jika: Saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan
bekerja dengan baik, Otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik
dan alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.

Sekian makalah yang dapat kami simpulkan tentang sistem saraf, semoga
bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca makalah ini. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai