Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PKWU

PEMBUATAN BAJU TIE DYE

DISUSUN OLEH

1. ANISA NUR AWALIA


2. ALDA GEMINAS TITI

SMAN 1 PARUNGKUDA
Jl. Raya Parungkuda, Bojong Kokosan, Kec. Parungkuda,
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat 43357
DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................
A.LATAR BELAKANG MAKALAH ........................................
BAB 2 Pembuatan Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Baju tie
dye............
A. BIDANG KEGIATAN USAHA ............................................
B. PERALATAN DAN BAHAN ...............................................
C. CARA PEMBUATAN ...............................................................
D. BIAYA PEMBUATAN ...........................................................
E. HASIL USAHA ......................................................................

BAB 3 PENUTUP ...................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN

A, LATAR BELAKANG MAKALAH


Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai
tugas Seni Budaya. Selain itu, pembuatan makalah ini juga
bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca. Tie dye dipastikan kembali menjadi sebuah tren
fashion pada tahun 2020 dikarenakan banyaknya orang-orang
ingin membuat dan memakai suatu warna baru untuk koleksi
pakaian mereka. Melalui perubahan fashion yang cepat, penulis
menyadari adanya peluang untuk mendirikan bisnis tie dye.

BAB 2
A.Pembuatan Laporan Kegiatan Usaha
Kerajinan Baju tie dye
a. Bidang kegiatan usaha
Membuat baju tie dye
b. Peralatan dan bahan
 Kaos putih polos dengan bahan 100% katun atau
kombinasi 50 % katun dan 50% polyester.
 Pewarna pakaian bubuk (pilih beberapa pewarna demi
memperoleh hasil baju tie dye yang colorful).
 Botol untuk tempat pewarna.
 Karet atau tali untuk mengikat kaos.
 4 liter air hangat.
 1 sendok garam
 Kantong plastik atau zip lock untuk membungkus kaos.
 1 pasang sarung tangan berbahan lateks.
 Karton atau kardus untuk mencegah alas dari noda.

c. cara membuat
1. Siapkan alas dan kaos
Gunakan alas seperti lantai atau meja yang telah dilapis dengan karton
atau kardus. Kemudian bentangkan kaos putih polos yang akan
diwarnai.

2. Putar kaos
Ambil bagian tengah kaos kemudian putar dengan perlahan hingga
membentuk spiral. Sembari memutar kaos, perhatikan juga kerapian
bagian pinggir kaos agar tetap rata.
3. Ikat kaos menggunakan karet atau tali
Gunakan karet atau tali yang sudah disediakan untuk mengikat dan
memisahkan bagian-bagian kaos dalam bentuk spiral. Pisah menjadi 8
hingga 10 bagian.
4. Warnai kaos dengan pewarna pakaian
Sebelum mewarna kaos, pewarna pakaian harus terlebih dahulu
dilarutkan di dalam air hangat dan dimasukan ke dalam botol. Setelah
itu, tuangkan warna ke setiap bagian kaos.
Jika semua bagian telah diwarnai, diamkan kaos tersebut selama 24
jam di dalam kantong yang telah disediakan.
5. Lepas ikatan pada kaos
Setelah melalui 24 jam, keluarkan kaos dari kantong dan lepaskan tali
yang mengikatnya.
6. Jemur baju tie dye
Setelah melepas ikatan pada kaos yang telah diberi warna, kamu dapat
membilasnya dengan air untuk menghilangkan sisa pewarna yang
masih menempel. Setelah dibilas, jemur baju tie dye hingga kering
sebelum digunakan.
d. Biaya pembuatan
 Kaos putih polos Rp. 20.000
 Pewarna pakaian bubuk merek wantex Rp. 5.000/1pcc
 Karet atau tali untuk mengikat kaos. Rp. 5.000
 Garam Rp. 3.000
 1 pasang sarung tangan berbahan lateks. Rp. 20.000
Jumlah: Rp. 53.000

e. Hasil Usaha
Dengan perhitungan diatas maka hasil usaha adalah sebagai berikut :
- 7 buah baju tie dye x Rp.85.000 = Rp. 595.000
- Modal Usaha = Rp. 53.000
- Penyusutan = Rp. 5.000
- Laba yang didapatkan Rp.595.000 – Rp.53.000 – Rp.5.000
= Rp.537.000
BAB 3
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan usaha kerajinan dari baju tie dye ini yang
telah kami dapatkan.Semoga ini dapat menjadi bahan evaluasi dan
bisa membuka peluang usaha baru.

Anda mungkin juga menyukai