Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
A. Latar belakang
Sel saraf dalam sistem saraf berfungsi untuk menjalankan impuls.
Impuls dapat menjalar pada sebuah sel saraf, juga dapat menjalar pada sel lain
dengan melintasi sinapsis. Penjaaran impuls dapat terjadi dengan cara
transmisi e;ektrik atau transmisi kimiawi yang menggunakan bantuan
neurotransmitter. Proses transmisi sinapsis dapat berlangsung lebih lambat
atau mengalami gangguan. Beberapa bahan yang diketahui sebagai sumber
gangguan dalam transmisi sinapsis ini adalah pestisida, racun ular dan obat
bius. Proses transmisi sinapsis juga dapat berlangsung lebh cepat akibat
pengaruh dari konsumsi zat-zat yang mengandung zat stimulan.
Stimulant adalah obat-obatan yang menaikkan tingkat kewaspadaan di
dalam rentang waktu singkat. Terdapat beberapa faktor yang dapat
memengaruhi proses kerja ppusat koordinasi ini. Sallah satu faktor tersebut
adalah stimulus atau rangsangan yang diterima oleh sel saraf. Stimulus
tersebut dapat memperambat sistem kerja saraf namun juga dapat
mempercepat kerja saraf. Namun dalam hak ini stimulan biasanya menaikkan
kegiatan dan kepekaan sistrm daraf simpatik khususnya sistem saraf pusat.
Sistem saraf tepi berfungsi memberikan informasi kepada sistem saraf pusat
tentang adanya stimulus dan menyebabkan otot dan kelenjar melakukan
respon. Sistem saraf pusat berguna bagi pusat koordinasi otot untuk aksi-aksi
yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu praktikum ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh zat stimulan yang terdapat pada berbagai minuman
kemasan terhadap kecepatan tanggap saraf.
Otak memiliki lima bagian besar yaitu otak besar, otak kecil, sum-sum
dan jembatan vorol. Sistem saraf merupakan pusat koordinasi segala aktivitas
tubuh. Seluruh aktivitas tubuh hingga tingkat selular dikendalikan oleh sistem
saraf. Melalui indera rangsangan diterima yang kemudian akan disalurkan
daam brntuk impuls ke otak dan akan dikembalikan kepada efektor berupa
suatu respon yang ditimbulkan senagai suatu tanggapan. Bentuk respon
berbeda-beda tergantung bagamana rangsangan yang diberikan, selain itu hal
ini juga bergantung pada situasi suatu sistem dalam prosesnya bekerja.
B. Tujuan praktikum
Untuk mengetahui pengaruh zat stimulan yang terdapat pada berbagai
minuman kemasan terhadap kecepatan tanggap saraf.
C. Manfaat praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui bahwa zat stimulan yang terdapat pada
berbagai minuman kemasan berpengaruh terhadap kecepatan tanggap saraf.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Pengamatan
Kegiatan I
Sebelum minum stimulan
SkalaMistar
Stimulan Kanan kiri
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Lipavitan 18 22 23 28 13 18 25 25 20 12
Krating
14 8,5 8 19 2 8 23 X 22 19
daeng
M-150 9 9 8 20 7 24 14 11 23 29
Proman 10 12 16 1 6 21 7 15 13 7
Kopiko 11 8 16 13 11 13 10 11 15 12
Nescafe X 25 19 18 12 14 11 19 24 X
Cocacola 17 12 7 11 6 15 8 3 4 11
hemaviton 3 24 17 16 15 1 10 9 18 7
SkalaMistar
Kanan
Stimulan kiri
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Lipavitan 15 0 0 0 4 5 0 5 4 7
Krating daeng 6 17 8 6 8 9 16 6 9 6
M-150 0 0 0 0 1 2 3 3 2 5
Proman 10 7 9 9 8 11 8 13 10 6
Kopiko 13 2 6 5 5 3 11 3 11 4
Nescafe 13 16 12 10 5 18 13 14 8 12
Cocacola 14 8 2 7 15 1 0 1 12 2
hemaviton 8 8 0 2 3 0 4 1 3 3
Kegiatan II
1. Nervi olfaktoris
2. Nervi opticus
3. Nervi accumulator
4. Nervi facialis
Muh. - -
AdiGunadi
IntanPurwanti - - -
WidyaSetyani - -
Nur Huda - -
UjiSarafotakkecil
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan stimulant dapat
meningkatkan kegiatan saraf simpatik dan system saraf pusat. Pada pengamatan
ini akan dilihat kecepatan kerja saraf normal dan kecepeatan kerja saraf stelah
diberikan stimulan. Stimulan ini berupa minuman kemasan berenergi maupun
kopi yang mengandung kafein. Pada tabel pengamatan pada tabel pemberian
stimulan, secara keseluruhan dapat dilihat angka yang relatif lebih besar dibanding
angka pada tabel sesudah diberi stimulan. Angka-angka tersebut peroleh adri skala
mistar yang ditunjukkan oleh kedua jari.
Minuman berenergi termasuk minuman berkafein, mempunyai efek
relaksasi otot polos terutama otot polos brunchus, yang merangsang susunan saraf
pusat dan jantung. Kafein juga merangsang sistem saraf pusat dengan cara
menaikkan tingkat kewaspadaan yang tinggi, sehingga pikiran lebih jelas, terfokus
dan kordinasi badan menjadi lebih baik. Kegiatan II ini bertujuan untuk memeriksa
fungsi sebagin besar saraf otak besar, memeriksa fungsi otak kecil. Kegiatan ini
dilakukan dengan menutup mata probandus, kemudian member perlakuan yaitu
mendekatkan bawang merah, bawang putih dan kopi di dekat indra pembau. Salah satu
probandus tidak dapat menjawab semua pertanyaan, karena sedang flu. Kegiatan III
berfungsi untuk mengetahui sampai batas maksimal kecepatan probandus untuk
menggunakan mata sebagai indra penglihatan, kegiatan IV masih berkaitan dengan mata
yang dapat melirik ke segala arah atau tidak. Kegiatan V yaitu menguji probandus jenis
jenis kegiatan apa yang disenagi dengan cara membaca perintah dan melakukan perintah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa zat stimulan terdapat pada berbagai minuman kemasan.
Zat stimulan pada minuman kemasan tersebut memberikan pengaruh terhadap
kecepatan tanggap saraf. Stimulan menaikkan kegiatan sistem saraf simpatik
dan sistem saraf pusat khususnya jenis-jenis yang memberikan pengaruh
terhadap sistem saraf pusat.
B. Saran
Setelah melakukan praktikum maka diharapkan agar pendampingan
asisten saat berjalannya praktikum dioptimalkan sehingga keaktifan praktikan
dapat secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, Setiyo, dkk. 2009. Manfaat Senam Otak (Brain Gym) Dalam
Mengatasi Kecemasan Dan Stres Pada Anak Sekolah. Jurnal Kesehatan
Vol. 2. No. , Juni 2009.