Disusun oleh:
Nama : Ahmad Abrar
NIM : 1714041006
Kelas : Pendidikan Biologi C
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Evaluasi Pengajaran Remedial”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah Pengajaran Remedial.
Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih yang sebesar - besar nya kepada
Dosen Pengampu mata kuliah yaitu Bapak Prof. Dr. H. Firdaus Daud sebagai
dosen pengajar yang telah meluangkan waktu untuk mengajar kami mahasiswa
peserta mata kuliah pengajaran remedial pada semester antara.
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran remedial merupakan kegiatan yang sangat penting dalam
keseluruhan program pembelajaran.Melalui program remedial, guru berusaha
membantu peserta didik untuk mencapai kesuksesan belajar secara
optimal.Remedial merupakan bentuk pengajaran yang bersifat kuratif
(penyembuhan) dan atau korektif (perbaikan). Pengajaran remedial merupakan
bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk menyembuhkan atau
memperbaiki proses pembelajaran yang menjadi penghambat atau yang dapat
menimbulkan masalah atau kesulitan dalam belajar bagi peserta didik.
Warga belajar (peserta didik) ternyata masih banyak yang mendapatkan
nilai prestasi belajar kurang. Misalnya: rata-rata yang dicapai masih jauh di bawah
ukuran yang diharapkan. Kenyataan menunjukkan pula bahwa setiap peserta didik
mempunyai perbedaan individual dalam proses belajarnya. Ada yang
berkemampuan tinggi, sedang ada pula yang rendah, sedang-sedang saja, lambat
dan cepat.Di samping itu setiap peserta didik mempunyai pengalaman dan latar
belakang yang berbeda satu dengan yang lainnya.Di dalam proses belajar
mengajar pada umumnya, guru menggunakan pendekatan yang sama, kadang-
kadang melupakan perbedaan individual sehingga keunikan setiap pribadi peserta
didik kurang mendapatkan pelayanan. Hal ini dapat mengakibatkan peserta didik
mengalami kesulitan belajar. Apabila peserta didik dapat kesempatan belajar
sesuai dengan pribadinya diharapkan ia dapat mencapai prestasi belajar yang
optimal sesuai dengan kemampuannya. Atas dasar hal tersebut pengajaran
remedial sangat diperlukan untuk membantu setiap pribadi peserta didik agar
mendapat kesempatan memperoleh prestasi belajar yang memadai sesuai dengan
kemampuannya.
Berlatar belakang dari keterangan di atas maka sangat perlu bagi kita untu
memahami peroses pengajaran remedial dan evaluasi dimana evaluasi
1
2
3
4
hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil
keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Selain itu, juga
dipergunakan untuk Adlia Alfiriani, M.Pd kepentingan penyusunan program
berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program. Dari
rumusan-rumusan diatas sedikitnya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan untuk
lebih memahami apa yang dimaksud dengan evaluasi, khususnya evaluasi
pembelajaran, yaitu:
1. Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Ini berarti bahwa
evaluasi merupakan kegiatan terencana dan dilakukan secara
berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya merupakan kegiatan akhir atau
penutup dari sebuah program pembelajaran, melainkan kegiatan yang
dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung, dan pada akhir
program setelah program pembelajaran itu dianggap selesai.
2. Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang
menyangkut objek yang sedang dievaluasi, hal ini bisa diperoleh melalui tes
yang tepat.
3. Setiap kegiatan evaluasi pembelajaran, tidak terlepas dari tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai dan proses pembelajaran yang berlangsung.
Dari beberapa penjelasan tentang istilah-istilah diatas dapat kita lihat
perbedaan dan hubungan dari masing-masing istilah tersebut. Secara garis besar
dapat diuraikan sebagai berikut : evaluasi dan penilaian lebih bersifat
komperhensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat
utuk melakukan pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang
bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik,
sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Disamping itu, evaluasi
dan penilaian pada hakikatnya merupakan suatu prosees membuat keputusan
tentang nilai suatu objek. Keputusan penilaian tidak hanya didasarkan pada hasil
pengukuran , tetapi dapat pula didasarkan pada hasil pengamatan dan wawancara.
evaluasi masih bersifat umum, maka tujuan tersebut perlu diperinci menjadi
tujuan khusus sehingga dapat menuntun guru dalam menyusun soal atau
mengembangkan instrumen evaluasi lainnya. Ada dua cara yang dapat ditempuh
guru untuk merumuskan tujuan evaluasi yang bersifat khusus. Pertama,
melakukan perincian ruang lingkup evaluasi. Kedua, melakukan perincian proses
mental yang akan dievaluasi. Pengajaran remedial bertujuan agar murid yang
mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan
melalui proses perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian
murid.
Adapun tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui
keefektifan dan efisiensisistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang
tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun system
penilaian itu sendiri.sementara untuk tujuan khusus evaluasi pembelajaran
disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri seperti evaluasi
perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi
efisiensi ekonomis dan evaluasi program komperhensif. Menurut Zainal (2012)
tujuan penilaian pembelajaran adalah untuk membantu belajar peserta didik,
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, menilai efektivitas
strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan evektivitas program kurikulum,
menilai dan meningkatkan efektivitas pembelaaran, menyediakan data yang
membantu dalam membuat keputusan, komunikasi dan melibatkan orang tua
peserta didik.
Adapun tujuan penilaian hasil belajar secara umum adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi yang
telah diberikan
2. Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat dan sikap peserta didik
terhadap program pembelajaran
3. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian hasil belajar peserta
didik dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan
4. Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelamahan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Keunggulan peserta didik dapat dijadikan
6
teknik evaluasi yang digunakan tergantung pada setiap guru mata pelajaran yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Jika evaluasi diberikan
berulang kali, siswa dan prestasi tidak meningkat, tingkat kesulitan akan menurun;
jika tidak berhasil, orang tua dianjurkan untuk mengirim anak-anak mereka ke
kursus tambahan di luar jam sekolah.
Dilihat dari proses dan hasil belajar, evaluasi dibagi kedalam empat jenis,
yaitu penilaian formatif, penialain sumatif, penilaian diagnostic dan penilaian
penempatan.
1. Penilaian formatif
Penilaian formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar peserta
didik selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk memberikan balikan
(feed Back) bagi penyempurnaan program pembelajaran, serta untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga
hasil belajar peserta didik dan proses pembelajaran guru menjadi lebih baik.
2. Penilaian sumatif
Penilaian sumatif berarti penilaian yang dilakukan jika satuan pengalaman
belajar atau seluruh materi pelajaran dianggap telah selesai, contohnya ujian
akhir semester dan ujian nasional. Penilaian sumatif diberikan dengan maksud
untuk mengetahui apakah peserta didik sudah dapat menguasai standar
kompetensi tang telah ditetapkan sebelumnya atau belum.
3. Penilaian Penempatan
Pada umumnya penilaian penempatan dibuat sebagai prates (pretest). Tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui apakah peserta didik telah memiliki
keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program
pembelajaran dan sejauh mana peserta didik telah menguasai kompetensi
dasar sebagaimana yang tercantum adalam silabus dan RPP.
4. Penilaian Diagnostik
Penilaian diagnostic dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar peserta
didik berdasarkan hasil penilaian formatif sebelumnya. Penilaian diagnostic
memerlukan sejumlah soal untuk satu bidang yang diperkirakan merupakan
8
A. Kesimpulan
1. Evaluasi merupakan proses (bukan hasil) yang sistematis dan
berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan
dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat
keputusan dan atau menyusun kebijakan.
2. Adapun tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui
keefektifan dan efisiensisistem pembelajaran, baik yang menyangkut
tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun
system penilaian itu sendiri.sementara untuk tujuan khusus evaluasi
pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri
seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring.
Pengajaran remedial juga bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan
belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses
perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian murid. T
3. .Evaluasi dapat dilakukan kepada siswa dalam beberapa bentuk seperti tes
tertulis, tes lisan, atau pengamatan langsung oleh guru untuk mengevaluasi
perilaku siswa dan aspek psikomotorik. Jenis-jenis evaluasi dalam
pengajaran remedial adalah tes tertulis dan lisan serta observasi kegiatan
sehari-hari siswa.
B. Saran
Saya selaku penulis menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Diharapkan saran dan kritik dari pembaca
yang bersifat membangun untuk penyempurnaan dari makalah ini.
9
10
DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadkhoirulroziqin.blogspot.com/2013/04/konsep-dasar-pengajaran-
remedial.html
11