Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
A. Latar belakang
Alat indera merupakan reseptor rangsangan yang berasal dari
lingkungan eksternal tubuh. Rangsangan itu berupa cahaya, aroma, sentuhan,
maupun gelombang bunyi. Setiap rangsangan itu memiliki reseptor masing-
masing yang berbeda. Mata sebagai reseptor cahaya, lidah sebagai reseptor
rasa, hidung sebagai reseptor aroma, dan kulit sebagai reseptor sentuhan.
Rangsangan yang diterima reseptor tersebut kemudian akan dihantarkan oleh
sel saraf tepi menuju ke sel saraf pusat berupa impuls.
Setiap alat indera mempunyai saraf yang dimana saraf ini akan
menerima rangsangan dari luar tubuh. Kemudian saraf mengirim rangsangan
itu ke otak dan saat diterima dengan baik maka kita dapat melihat,
mendengar, membau, mengecap atau meraba. Jika salah satu saraf dari indera
tersebut bermasalah, maka alat indera tersebut akan mengalami gangguan dan
kerjanya tidak sempurna.
Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan
luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan
yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap oleh reseptor dibutuhkan alat-
alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata,
hidung, teling, kulit dan lidah. Apabila alat indera ini dibagi dalam kelompok
resektor maka alat indera dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok yakni:
1. Kemoreseptor adalah indera yang merespon terhadap ransangan zat
kimia yaitu indera pembau (hidung ) dan indera pengecap (lidah)
2. Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap ransangan
gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indera perabah (kulit) dan
indera pendengan (telinga).
3. Fotoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap ransangan
cahaya seperti indera penglihatan (mata).
Sehingga dilakukan praktikum ini untuk mengamati bagaiamana aktivitas
indera dalam menerima rangsangan.
B. Tujuan Praktikum
1. Pengecap
a. Menentukan kecermatan pengecapan praktikan pada penggunaan
beberapa bahan
b. Menentukan daerah penyebaran reseptor dari keempat sensasi kecap
primer, berdasarkan kepekaan tertinggi terhadap bahan yang
bersangkutan.
c. Menetukan daerh penyebaran reseptor kecap selain sensasi primer.
2. Pembau
Mengetahui pentingnya pengaruh rangsangan bau terhadap kepekaan
seseorang.
3. Hubungan Pembau dan Pengecap
a. Mengetahui pentingnya pengaruh bau terhadap kesan pengecapan
Reseptor Panas dan Dingin.
b. Mengetahui banyaknya reseptor Panas dan Dingin.
4. Pengaruh Dingin Terhadap Rasa Sakit
a. Mengetahui adanya pengaruh dingin terhadap rasa sakit/ nyeri kepekaan
sentuhan.
b. Mengetahui letak kepekaan terhadap sentuhan dari bagian kulit.
c. Melatih kepekaan terhadap sentuhan
5. Bintik buta
Menentukan jarak benda yang bayangannya jatuh pada bintik buta.
C. Manfaat Praktikum
Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui berbagai fungsi dari alat
indera manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil pengamatan
B. Kegiatan I (Pengecap)
Letak Pengecap
Probandus
PL PTL PUL UL
(Pahit) (Asin) (Asam) (Manis)
Intan Purwanti √ √ √ √
Hasriana √ √ √ √
Widya √ √ √ √
Ket:
PL = Pangkal lidah
PTL = Pangkal tengah lidah
PU = Pinggir ujung lidah
UL = Ujung Lidah
C. Kegiatan II (Penglihatan)
Pupil
Probandus
Terang Gelap
Gunadi 3 mm 2 mm
Hasriana 3 mm 2 mm
Intan Purwanti 2 mm 3 mm
E. Kegiatan IV (Pembau)
Bahan Uji (Jarak titik terjauh)
Probandus
Parfum Kentang Apel B. Merah Kopi Kulit Jeruk
Intan Purwanti 62 cm 40 cm 17 cm 20 cm 45 cm 14 cm
Widya 25 cm 10 cm 7 cm 4 cm 60 cm 22 cm
Hasriana 43 cm 10 cm 16 cm 16 cm 33 cm 23 cm
F. Kegiatan V (Kepekaan)
Prosedur I
Kesan Suhu pada Masing-masing perlakuan
Probandus
4 oC 25 oC 45 oC
Hasriana Keram Nyaman Keram
Gunadi Nyeri Nyaman Keram
Widya Keram Legah Nyeri
Prosedur II
Jarak Terpendek
Probandus
Telapak tangan Lengan Ventral Lengan Dorsal
Hasriana 4,5 cm 4 cm 4 cm
Nurhuda 4 cm 3 cm 3 cm
Widya 3 cm 3 cm 3 cm
A. Pembahasan
1. Pengecap
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data dengan menggunakan
5 jenis larutan berbeda. Tiap larutan mewakili jenis rangsangan yang
reseptornya berada pada lidah. Berdasarkan data dapat ditarik kesimpulan
bahwa lidah merupakan reseptor rangsangan zat kimia berupa rasa. Dan pada
lidah terdapat pemetaan daerah tertentu untuk masing-masing rasa. Untuk
rasa manis reseptornya terdapat pada bagian ujung lidah. Untuk rasa asin
reseptor terdapat pada bagian samping depan dan samping belakang,
sementara yang asam terdapat pada reseptor samping tengah dan pahit
terdapat pada pangkal lidah. Rasa pedas tidak terdapat reseptor karena pedas
bukan merupakan rangsangan kimiawi melainkan sensasi panas.
2. Bintik mata
Berdasarkan hasil pengamatan pupil mata pada saat terang lebih
kecil daripada ditempat gelap. Pada tempat gelap pupil menjadi lebih besar,
karena adaptasi pupil terjadi saat cahaya masuk ke mata. Bila dalam keadaan
terang pupil menerima banyak cahaya sedangkan ditempat yang tidak ada
cahaya pupil pun melebar agar cahaya lebih banyak masuk ke mata.
3. Jarak pendengaran
Kegiatan ini berkaitan dengan indra pendengaran yang menggunakan
arloji atau jam. Jarak terjauh dapat mendengar detik atau detak perpindahan
jam atau arloji. Jarak antara jam dan probandus adalah batas probandus
mendengar.
4. Pembau
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh data jarak yang diukur saat
sumber aroma menjauh dan probandus tidak membau apapun yang disebut
olfactory fatigue times serta jarak saat sumber aroma mendekat dan
probandus dapat merasakan baunya yang disebut olfactory recovery times.
Berdasarkan data diperoleh bahwa hidung probandus paling peka terhadap
bahan Freshcare karena menunjukkan angka OFT dan ORF yang paling kecil
ini berarti hidung probandus memerlukan jarak yang lebih dekat untuk
menangkap rangsangan bau.
5. Kepekaan sentuhan
Berdasarkan pengamatan dihasilkan kepekaan yang dinyatakan
dengan data pada tabel. Angka pada tabel menunjukkan skala jangka
sehingga semakin kecil jangka semakin dekat jarak kaki jangka. Berdasarkan
data menunjukkan bahwa lengan atas lebih peka terhadap rangsangan
sentuhan dibandingkan lengan bawah. Dan untuk setiap lengan bagian ventral
lebih peka dibandingkan bagian dorsal.
6. Reseptor panas dan dingin
Berdasarkan pengamatan dihasilkan data tentang kepekaan reseptor
panas dan dingin pada tangan bagian dorsal dan ventral. Untuk air panas
untuk tangan bagian dorsal kulit masih merasakan panas namun pada tangan
bagian ventral tidak terdapat rangsangan panas yang diterima. Hal ini
disebabkan oleh kulit ventral yang lebih tebal dibandingkan bagian dorsal
tangan. Sementara untuk air dingin kulit tangan lebih peka dibanding pada air
panas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan uraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Reseptor rasa manis terletak pada ujung lidah, reseptor rasa asin terletak
pada tepi depan lidah, resepto rasa asam terletak ditepi belakang lidah
dan reseptor rasa pahit terletak di pangkal lidah.
2. Pengecapan berhubungan erat dengan kerja dari reseptor pembau.
3. Sel – sel reseptor untuk pengecapan adalah sel –sel ephitelium yang telah
termodifikasi yang diorganisasikan menjadi kuncup pengecapan yang
tersebar disejumlah bagian permukaan lidah dan mulut.
B. Saran
Setelah melakukan praktikum maka diharapkan agar pendampingan
asisten saat berjalannya praktikum dioptimalkan sehingga keaktifan praktikan
dapat secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia. 2012. Anatomi Fisiologi Manusia Sistem Kendali Panca Indera. Institut
Teknologi Bandung, Bandung.