Anda di halaman 1dari 5

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PADA SISTEM REGULASI MANUSIA

A. Pengertian Sistem regulasi


Sistem Regulasi adalah aturan sistem yang terdapat di dalam tubuh makhluh hidup yang
berguna agar makhluk hidup secara seimbang, serasi dan selaras.

B. Sistem Saraf
Sistem sarap merupakan sistem koordinasi atau sistem kontrol yang bertugas menerima
rangsangan, menghantar rangsangan ke semua tubuh dan sekaligus memberi tanggapan
terhadap rangsangan tersebut

1. Struktur neuron

a. Dendrit : berfungsi menerima impuls yang datang dari reseptor dan menghantarkannya
kebadan sel saraf.
b. Akson : berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel saraf menuju ke efektor, seperti
otot atau kelenjar.
c. Selubung Mielin : berfungsi sebagai pelindung akson, sebagai isolator untuk menjaga
agar impuls yang dihantarkan melalui akson tidak bocor
d. Nodus Ranvier : berfungsi memperbanyak impuls saraf atau mempercepat jalannya
impuls

2. Macam-macam Neuron
Berdasarkan fungsinya neuron dibagi 3 yaitu:
a. Neuron motorik : menyampaikan impuls dari sistem saraf pusat ke efektor
b. Neuron sensorik : menghantarkan rangsangan dari reseptor ke sistem saraf pusat
c. Neuron asosiasi : menerima rangsang
3. Mekanisme Penghantaran Impuls
Mekanisme pengahantaran impuls ada 2 macam, yaitu:
a. Melalui Sinapsis
Jika impuls tiba di tombol sinapsis, terjadi peningkatan permeabilitas membran
pra-sinapsis terhadap ion Ca2+. Akibatnya, ion Ca2+ masuk san gelembung sinapsis melebur
dengan membran pra-sinapsis sambil melepaskan neurotransmitter-nya ke celah sinapsis.
Neurotransmitter ini membawa impuls, kemudian neurotransmitter duhidrolisis oleh enzim yang
dikeluarkan membran post-sinapsis, misalnya asetilkolinesterase. Neurotransmitter adalah suatu
senyawa kimia yang dapat menghantarkan impuls ke membran post-sinapsis dengan cara difusi.
b. Melalui Sel Saraf
Hal ini disebebakan oleh adanya perbedaan potensial listrik pada dua sisi membran
serabut saraf. Jika tidak ada rangsangan, dikatakan bahwa neuron dalam keadaan istirahat.
Muatan listrik diluar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik didalam neuron
bermuatan negatif. Keadaan ini disebut polarisasi.

4. Gerak Biasa dan Reflesks


a. Gerak Refleks
Jalur perjalanan impulsnya yaitu : impuls-reseptor-neuron sensorik-sumsum tulang
belakang-neuron motoris-efektor(otot). Perjalanan impuls pada gerak refleks disebut lengkung
refleks.
b. Gerak Biasa
Jaluar perjalanannya yaitu: impuls-reseptor-neuron sensorik-pusat saraf-neuron motorik-
efektor-tanggapan(dalam bentuk gerak yang disadari

5. Susunan Sistem Saraf


a. Sistem Saraf Sadar
Sistem Saraf Pusat
1.Otak
Otak sebagai pusat saraf sadar terbagi atas beberapa bagian, yaitu
Otak Besar (Cerebrum)
Otak ini dibagi menjadi 4, yaitu lobus frontalis, lobus temporalis, lobus parietalis dan
lobus oksipitalis
Otak Tengah (Mesencephalo )
Otak tengah merupakan lobus optik yang merupakan pisat dari refleks mata dan
pendengaran, misalnya refleks penyempitan pupil mata.
Otak Depan (Diensefalon)
Dibagian ini terdapat talamus (pusat pengatur sensoris) dan hipotalamus (pusat pengatur)
Otak Kecil (Cerebellum)
Otak ini berfungsi sebagai pusat keseimbangan otot dan koordinasi otot.
2. Sumsum
Sumsum Lanjutan
Sumsum ini berfungsi sebagai pengatur refleks fisiologi denyut jantung, pernaasan,
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah.
Sumsum Tulang Belakang
Fungsi utama sumsum ini adalah sebagai penghubung impuls dari dan keotak serta
memberi kemungkinan jalan terpendek pada gerak refleks.

Sistem Saraf Tepi


1. Serabut Saraf Otak
Serabut saraf otak berjumlah 12 pasang yang keluar dari otak
Olfaktori (sensorik)
Optik (sensorik)
Okulomotor (motorik)
Troklear (motorik)
Trigeminal (sensorik dan mototrik)
Abdusen (motorik)
Fasial (sensorik dan motorik)
Auditori (sensorik)
Glosofaring (sensorik dan motorik)
Vagus (sensorik dan motorij)
Spinal aksesori (motorik)
Hopoglosal (mototik)
2. Serabut Saraf Sumsum Tulang Belakang
Serabut ini merupakan gabungan saraf sensorik dan motorik. Serabut saraf sensoruk masuk
melalui akar dorsal, sedangkan serabut saraf motorik keluar melaluo akar ventral. Serabut saraf
sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang.

B. Sistem Saraf Otonom


Sistem saraf ini mengendalukan gerak organ organ tubuh untuk bekerja secara otomatis.
Misalnya alat peredaran, pernapasan, perubahan pupil dan lain lain. Saraf otonom sendiri
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Saraf Simpatis
Saraf ini berfungsi mengendalikan berbagai organ tubuh agar bekerja otomatis. Sifat
saraf simpatis adalah mengaktifkan kerja alat.
2. Saraf Parasimpatis
Sifat saraf ini berlawanan dengan saraf simpatis. Jika kerja saraf simpatis menghamabat
fungsi suatu alat maka saraf ini akan mengaktifkannya.

C. Sistem Hormon
Hormon berarti memacu atau menggiatkan. Hormon sendiri memiliki fungsi yang sangat
penting yaitu mengatur homeositas. Selain itu, fungsi hormon juga untuk memacu pertumbuhan,
reproduksi, metabolisme dan tingkah laku.
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar ini mampu menyekresikan bermacam macam hormon yang mengatur
bermacam macam kegiatan dalam tubuh. Kelenjar ini terletak di dasar otak dan terdiri dari lobus
anterior, lobus intermediet dan lobus posterior.
2. Kelenjar Epifisis
Kelenjar ini terdapat di otak bagian atas dan belum diketahui dengan pasti hormon yang
dihasilkan maupun fungsinya.
3. Kelenjar tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar ini memiliki dua lobus (kanan dan kiri trakea) dan menghasilkan hormon
tiroksin dan triodotironin (berfungsi untuk metabolisme, pertumbuhan, dan kegiatan sistem saraf)
dan hormon kalsitonin (berfungsi menurunkan kadar kalsiim dalam darah dengan cara
mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang).
4. Kelenjar Paratiroid
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini adalah parathormon (PTH) yang berfungsi
untuk metabolisme kalsium dan fosfat.
5. Kelenjar Langerhans (Pankreas)
Menghasilkan hormon insulin (mengubah glukosa menjadi glikogen) dan hormon
glukahon (mengubah glukosa menjadi glikogen).
6. Kelenjar Adrenal
Kelenjar ini terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Bagian korteks adrenal, menghasilkan hormon mineralokortikoid (penyerapan air di
ginjal), glukokortikoid (mengontrol metabolisme glukosa) dan andregon (menentukan sifat
kelamin sekunder pria)
b. Bagian medula adrenal, menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin.
7. Kelenjar Pencernaan
a. Kelenjar usus menghasilkan hormon sekretin(merangsang sekresi getah pankreas dan
hormon kolesistokinin)
b. Kelenjar lambung menghasilkan hormon gastrin yang merangsang sekresi getah
lambung.
8. Kelenjar Timus
Kelenkar ini berfungsi menimbun hormon somatotrof dan setelah dewasa tidak berfungsi
lagi.
9.Kelenjar Kelamin
a. Kelenjar kelamin pria (testis) menghasilkan hormon testoteron yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan sejubder pada pria dan mempengaruhi proses spermatogenesis.
b. Kelenjar kelamin wanita (ovarius) menghasilkan hormon esterogen yang berfungsi
merangsang pertumbuhan ciri ciri kelamin sekunder pada wanita dan progesteron yang berfungsi
memelihara kehamilan, perkembangan dan pertumbuhan kelenjar air susu.

Anda mungkin juga menyukai