Anda di halaman 1dari 9

ANATOMI FISIKOLOGIS

SISTEN ENDROKRIN

A. SISTEM ENDOKTRIM
Sistem endroktim merupakan sistem yang berfungsi untuk menjaga
homeostatis.Homeostatis adalah mekanisme pengaturan kesetimbangan kondisi didalam
tubuh.
1.Macam-macam kelenjar
Didalam tubuh kita terdapat dua jenis kelenjar yaitu kelenjar endrokrin dan kelenjar
eksokrin.perbedaan ua jenis kelenjar tersebu diantaranya sebagai berikut.
a.kelenjar endokrin
kelenjar yang melepaskan hormon ke jaringan sekitar dan umumnya memiliki banyak
pembuluh darah dan limfatik yang menerima hormon dari kelenjar tersebut.
b. Kelenjar Eksokrin
kelenjar yang menghasilkan zat non hormonal seperti keringat dan saliva.memuliki duktus
atau tabung yang membawa zat-zat ke permukaan internal atau eksternal membran.
2.Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin terdiri dari dua macam yaitu endokrin primerdan endokrin
sekunder.endokrin primer berfungsi untuk sekresi hormon.Endokrin primer terdiridari
kelenjar yang meliputi
hipotalamus,hipofisis,pineal,tiroid,paratiroid,timus,adrenal,pankreas,dan gonad.Adapun
endoktrin sekunder meliputi jantung,hati,lambung,usus kecil,ginjal dan kulit.Macam-macam
kelenjar endokrin dengan hormon yang dihasilkan diantaranya sebagai berikut.
a.Kelenjar hipotalamus dan hipofisis
Kelenjar hipotalamus dan hipofisis terletak dibagian otak dan berfungsi untuk mengatur
hampir semua sistem tubuh.
b.kelenjar tiroid
kelenjar yang menghasilkan hormon triodotytroin,tiroksin,dan kalsitonin.hormon
triodotytronindan tiroksin berfungsi dalam proses metabolisme sel,menginduksi konsumsi
oksigen dan pembentukan eritrosit,proses tumbuh dan kembang,dan aktivitas sistem saraf
dan pungsi otak.Adapun hormon klasitonim berfungsi untuk menghambat resorpsi kalsium
tulang
c.kelenjar paratiroid
kelenjar yang menghasilkan parathormo yang berfungsi untuk metabolisme kalsium tulang
pada tulang, ginjal,dan usus.
d. kelenjar prankreas
klenjar yang men ghasilkan insulin, glukagon ,somatostatin , dan polipeptide pankreas.
Kelenjar pankreas

Kelenjar Fungsi

insulin Membuka jalan agar glukosa dapat masuk kedalam sel untuk
menghasilkan energi,menekan prouksi gula di hati dan otot,serta
mencegah pemecahan lemak sebagai sumber energi.
Glukagon Untuk menaikan kadar gula dalam darah.
Somatostain Menghalangi pelepasan hormon insulin dan glukagon.
Polipeptida pankreas Mengatur kecepatan makan.

e.Kelenjar adrenal
kelenjar yang terdiri dari korteks adrenal yang masing-massing menghasilkan hormon
sebagai berikut .
Kelenjar adrenal

Bagian Hormon fungsi


Kotrteks kortisol Membantu menjaga tekanan darah
adrenal
aldostren Untuk keseimbangan elektrolit
adrogen Modulasi karakteristik seks sekunder
Epinefrin Respons metbolik terhadap stres
Medulaarenal Non epinefrin Neurotranmitter pada sistem saraf tepi
dopamin Neurotranmitter pada sarap otonim
ATANOMI FISIOLOGI
SISTEM SARAF
A.ANATOMI AN FISIOLOGI SISTEM SARAF
1.pembagian sistem saraf secara anatomi
a.sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat (SPP) meliputi otak dan sumsum tulang blakang.Otak dilinungi oleh tulang
tengkorak,rusuk-rusuk tulang blakang ,dan tiga lapisan selaput meninges.
1) .Durameter,terdirii dari dua lapisn,yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endustium,dan
lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala.diantara tulang keala
denganduramater terdapat rongga epidural.
2) .Arachnoidea mater,di dalamnnya terdapat cairan yang disebut liquor cerabropinalis;fungsi
selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan uuntuk melindungi otak dari bahaya krusakan mekanik.
3) .pimeter.lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan- lipatan
permukaan otak.
Otak dan sumsum tulng belakang memiliki tiga materi esensial yaitu badansel,serabut saraf, dan
sel neuroglia.pada otak,materi badan sel terletak diluar dan serabut saraf berasa ditengah.Pada
sumsum tulang belakang,bagian luar terdiri dari serabut saraf dan bagian tengah tersusun dari
badan sel.
1). Otak
Otak manusia terdiri dari beberpa bagian yaitu sebagai berikut.
a). Serebrum(otak besar), bagaian terbesar dan letaknya di depan dari otak manusia,berfungsi untuk
mngatur semua aktivitas mental berkaitan dengan kepandaian,ingatan ,kesadaran,dan
pertimbangan.
b). Serebelum (otak kecil),merupakan bagian otak yang berfungsi untuk mengkordinasi terhadap
otot dan tonus otot,keseimbangan dan posisi tubuh.
c). Mesensefalon (otak tengah), terletak di depan otak kecil yang berfungsi gerakan refleks
mata,tonus otot,dan posisi kedudukan tubuh.
d). Diensefalon (otak depan), terdiri dari talamus dan hipothalamus .
e). Sumsum sambung (medula oblongata), berfungsi menghntarkan implus dari medula spinalis ke
otak.sumsum sambung mengaruhi jembatan,refleks fisiologis (detak jantung,tekanan darah, volume
respirasi, gerak atau pencernaan),dan mengatur gerak refleks lain seperti bersin,batuk,dan berkedip.
f). Jembatan varol (pons varol),meruoakan serabut saraf yang menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang yaitu sebagai gerak pusat refleks.
2). Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Sumsum tulang belakang akan menghubungkn sistem saraf tei dan sistem saraf pusat
diotak.sumsum tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang meliputi tulang serviks, toraks,
lumbar, dan sakral. Fungsi utama tulang belakang yaitu sebagai gerak pusat refleks.
b.sistem saraf tepi
sistem saraf tepi bepungsi untuk menjalnkan otot dan organ tubuh.sistem saraf tepi terdiri dari
sistem saraf sadar dan tak sadar.
1). Sistem saraf sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak yg terdiri dari 12 pasang
a). Tiga pasang saraf sensori,yaitu 1,2,dan 8
b). Sistem saraf tak sadar
sistem saraf tak sadar disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak dan sumsum tulang
belakng menuju organ yang bersangkutan.terdiri dari sistem saraf simpatik dan parasimpatik.sistem
saraf simpatik berfungsi untuk memacu kerja organ tubuh seperti mempercepat dedat
jantung,memperbesar pupil mata,memperbesar bronkus. Selain itu, saraf simpatik juga
menghambat kerja beberapa organ tubuh seperti memperlambat kerja alat pencernaan,
menghambat ereksi dan kontraksi kantong seni. Saraf parasimpatik memiliku pungsi yang
berlawanan dengan sistem saraf simpatik.

B.PEMERIKSAAN SISTEM SARAF


1. Pemeriksaan sistem saraf
a. lumbal pungsi
lumbal pungsi merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan dengan pengmbilan cairan
cerebrospinal melalui pungsi pada daerah lumbal. Alat yang digunakan untuk pemeriksaan lumbal
pungsi.
1). Bak steril
2). Tabung reaksi
3). Bengkok.
4). Pengalas
5). Desinfektan
6). Plester dan gunting
7). Manometer
8). Lidokain /xilcain
9). Masker, baju periksa,dan tutup kepala
2. pemeriksaan fisik
dilakukan melalui tahap persiapan alat, pra intraksi, dan pemeriksan sistem saraf.
a. persiapan alat
1. refleks hammer
2. garputala
3. kapas dan lidi
4. senter kecil
5. opthalmoskop
6. jarum steril
7. spatel tongue
8. tabung reaksi
9. bahan beraroma tajam (kopi,parfum) dan berasa asin ,manis, asam
10. baju periksa an sarung tangan.
b. pemeriksaan sistem saraf
1). Status mental
Pemeriksa melakukan inspeksi cara berpakaian pasien, postur tubuh,ekspresi wajah, dan
kemmpuan bicara.penilaian kesadaran pasien dilakukan dengan menggunakan patokan glasgow
coma scale (GCS). Adapun tingkat kesadaran yang umumnya dikembangkan dengan GCS yaitu
sebagai berikut.
a). Repleks membuka mata E
4:membuka secara spontan
3: membuka denngan rangsangan suara
2: membuka dengan rangsangan nyeri
1: tidak ada respon.
b). Refleks perbal
5: orientasi baik.
4: kata baik,kalimat baik ,tapi isi percakapan membingungkan
3: kata-kata baik tapi kalimat tidak baik
2: kata-kata tidak dapat dimengerti ,hanya mengerang
1: tidak keluar suara
c). Refleks motorik (M)
6: melakukan perintah dengan benar
5: mengenali nyeri lokal tapi tidak melakukan perintah dengan benar
4: dapat menghindari rangsangan dengan tangan fleksi
3: hanya dapat melakukan fleksi
2: hanya dapat melakukan ekstensi
1: tidak ada gerakan.
d).derajat kesadaran
sadar: dapat berorientasi dan berkomunikasi
somnolens: dapat digunakan denngan berbagai stimulasi, bereaksi secara motorik/verbal kemudian
terlen lagi. Gelisah dan tidak tenang.
Stupor: gerakan spontan,menjawab secara repleks terhadapa rangsangan nyeri, pendengaran
dengan suara keras dan penglihatan kuat.
Semi koma: tidak ada respon verbal ,reaksi rangsangnan kasar dan ada yang menghindari.
Koma: tidak bereaksi terhadap stimulasii.
e). Kualitas kesadaran.
Compos mentis: bereaksi secara adekuat
Abstensia drowsy: kesadaran tumpul, tidak tidur dan tidak waspada,perhatian terhadap sekeliling
cenderung berkurang dan cenderung mengantuk.
Confused: bingung,disorientasi terhadap tempat, orang,dan waktu.
Dererium: mental dan motorik kacau,ada halusinasi dam bergerak sesuai dengan kekacauan
pikirannya
Apatis: tidak tidur,acuh tak acuh,tidak bicara,dan pandangan hampa.
2). Pemeriksaan saraf cranial
a). Nervus I Olfactoris
pastikan rongga hidung tidak tersumbat dan bersih.lakukan pemeriksaan dengan menutup sebelah
lubang hidung pasien dan ekatkan dengan bau-bauan dengan mata pasien yang tertutup.lakukan
dengan lubng hidung lain.
b). Nervus II opticus
pemeriksaan melakukan inpeksi pada mata dan mencataat adanya kelainan mata yang dialami
pasien.
(1). Posisikan pasien duduk berhadapan dengan pemeriksa dengan jarak 60-100 cm
(2). Minta pasien menutup sebelah mata dan pemeriksa juga menututup sebelah mata yang
berlawanan dengan pasien.
(3). Gunakan benda yang berasal dari arah luar pasien dan minta pasien untuk mengucapkan ya jika
pertama melihat benda bena tersebut
(4). Ulangi pemeriksaan yang sama dengan mata seblahnya.ukur derajat kemampuan melihat
pertama kali.
c). Nervus III,IV,VI (occulomotarius,trochlear,dan abducen) pemeriksaan dilakukan dengan
mengobservasi bagian mata,Periksa reaksi cahaya dari pupil,adanya pendarahan dari
pupil.pemeriksa juga memeriksa gerakan bola mata pasiaen dengan enam layang pandang (posisi
lateral,lateral keatas ,medial atas,medial bawah,lateral bawah).
d). Nervus V trigeminus
pemeriksaan ini dlakukan dengan cara sebagai berikut:
(1). Memeriksa fungsi sensorikpada kulit wajah (daerah maxila,manibula,dan frontal) dengan
menggunakn kapas.minta pasien mengucapkan y jika merasakn sentuhan.
(2). Memeriksa sensori nyeri menggunakn ujung jarum diketiga area wajah dan minta pasien untuk
menbedakan benda tajam dan tumpul.
(3). Memeriksa menggunakan suhu panas dan dingin kepada ketiga area wajah,minta pasien
menyebutkan area yang merasakan sentuhan.
(4). Memeriksa menggunakan garpu tala yang digetarkan dan disentuh pada ketiga area wajah,minta
pasien mengatakan getaran yang terasa atu tidak.
(5). Melakaukan pemeriksan dengan mendekatkan gulungan kapas kecil dari samoing kearah mata
dan liat refleks menutup mata.
(6). Meminta pasien untuk mengatupkan rahang dan merapatkan gigi periksa otot master dan
tempolaris kiri dan kanan,periksa kekeuatan otot, dan minta pasien melakukan gerakan mengunyah
dan liat kesimetrisan gerakan mendibula (rahang bawah).
e). Nervus VII facial
pemeriksaan fungsi sensorik dilakukan dengan mencelupkan lidi kapas kedalam ai garam dan
sentuhka pada ujung lidah pasien.minta pasien untuk mengidentifikasika rasa.ulangi untuk gula dan
asam,
f). Nervus VIII vestibuloterochlear
pemeriksaaan dilakukan dengan meminta pasien untuk berdiri tegak,kedua kaki rapat, kedua lengan
di sisi tubuh,dan amati adanya anyunan tubuhu
g). Nevrus IX dan X (Glossofaringeus dan vagus)
pemeriksaan dilakukn dengan meminta pasien mengucapkan “aa” dan pemeriksaan gerakan oval
dan palatum.minta pasien untuk menelan air dan amati gerakan menelan dan kesulitan
menelan.periksa pula getaran pita suara saat pasien berbicara.
h). Nervus XI assesorius
pemeriksaan dilakukan dengan car sebagai berikut:
(1). Meminta pasien menggerakan kedua bahu secara bersaman dan amati kesimetrisan gerakan
(2). Minta pasien untuk menoleh kanan dan kiri,mendekatkan telingan kebahu bergantian tanpa
mengangkat bahu,kemudian amati rentang pergerakn sendi.
(3). Pemeriksa menahan kedua bahu pasien dengn kedua telapak tangan dan minta pasien untuk
mendorong telapk tangan pemeriksa sekuat-kuat nya. Pemeriksa mengamati kekeuatan daya dorong
pasien.
(4). Minta pasien untuk menoleh kesatu sisi melawan tahanan telapak tangan pemeriksa. Pemeriksa
memperhatikan kekuatan daya orong pasien.
i). Nervus XII hipoglosus
pemeriksaan dilakukan dengan mengamati pergerakan lidah, minta pasien untuk menggerakan lidah
kekiri dan kekanan.observasi kesimetrisan gerakan lidah. Periksa kekuatan lidah pasien dengan
meminta pasien mendorong sala satu pipi dengan ujung lidah.
3). Pepemeriksaan motorik
Pemeriksaan motorik dilakukan dengan mengkaji cara berjalan dan keseimbangn pasien. Lakukan
obserpasi cara berjalan dan kordinasi gerakan tangnan dan kaki.mintalah pasien berjalan dengan
menyentuhkan ibu jari pada tumit kaki yang lain. Minta pasien berjaln jinjit dan berjalan dengan
terumpu pada tumit. Pemeriksan motorik dilakukan dengan tes romberg dan tes pronasi supinasi
sebagai berikut.
a). Tes romberg
lakukan pemeriksaan jari hidung dengn mata terbuka dan tertutup,evaluasi perbedaan yang terjadi.
b). Tes pronasi dan suoinasi
tes pronasi dan supinasi dilakukan dengan cara sebagai berikut.
(1). Meminta pasien untuk duduk dan meletakan telapk tangn di paha.
(2). Minta pasien untuk melakukan gerakan pronasi dan supinasi bergantian dengan cepat.
(3). Periksa mengobservasi kecepatan, irama,dan kehalusan gerakan.
(4). Meminta pasien tidur dalam posisi supine dan menggesekan tumit telapak kaki kiri sepanjang
tulang tibia tungkai kanan dari bawah lutut sampai ke pergelangan kaki.
(5). Ulangi pemeriksaan pada kaki kanan dan observasi kemudian pasien menggerkan tumit pada
garis lurus.
4). Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan sensorik dilakukan dengan memberikan stimulasi secara acak kepada bagian tubuh
pasien. Pemberian stimulasi dapat berupa sentuhan ringan seperti kapas,tumpil
tajam,suhu ,getarn,identifikasi objek, merasakan tulisan ditangan, kemampuan membedakan dua
titik, dan kemampian identifikasi bagian tubuh yang diberi sentuhan dengan mata tertutup.
5). Refleks
Pemeriksaan gerak refleks pasien dilakukan dengan beberpa pemeriksaan pada bagian tubuh
sebagai berikut.
a). Biseps
pasien diminta duduk dengan rileks dan letakan kedua lengan di atas paha. Dukung lengan bawah
pasien dengan tangan nondominan, letakan ibu jari lengan nondominan di atas tendon bisep.
Pukulkan refleks hammer pada ibu jari dan observasi kontraksi otot bisep (fleksi siku).
b). Trisep
pasien diminta untuk duduk,dukung siku dengan tangan non dominan. Pukulkan reflks hammer pada
prosesus olekranon,observasi kontraksi otot trisep (ekstensi siku).
c). Brachiordialis
pasien diminta untuk duduk dan meletakan kedua tangn diatas paha dengan posisi pornalis.
Pukulkan hammer diatas tendor (2-3 inci dari pergelangan tangan), observasi refleks dan supinsi
tangan.
d). Patelar
pasien diminta untuk duduk dengan lutut digantung fleksi,palpasi lokasi patella, pukulkan refleks
hammer dan perkatikan ekstensi otot quadriceps.
e). Tendon arciles
pemeriksa dilakukan dengan memegangn telapak kaki pasien dengan tangan non dominan,pukukl
tendon arciles dengan bagian lebar dari refleks hammer, observasi planter leksi telapak kaki.
f). Plantar
pasien diminta untuk tidur terlentang denagn kedua tungkai sedikit eksternal rotasi. Stimulasi
telapak kaki pasien dengan ujung tajam refleks hammer mulai dari tumit kearah bagian sisi luar
telapk kaki. Observasi gerakan telapak kaki (normal jika gerakan planter fleksi dan jari-jari kaki fleksi).
g). Abdomen
pasien diminta untuk tidur terlentang.sentuhkn ujung aplikator ke kulit dibagian abdomen mulai dari
arah lateral ke umbilical. Observasi kontraksi otot abdomen dan lakukan prosedur tersebut pada
keempat area abdomen.
3. Pemeriksan Khusus Sistem Pernapasan
a).kaku duduk
kaku duduk terjadi jika leher ditekuk secara pasif dan terdapat tahanan. Dagu tidak dapat nempel
pada dada (kaku duduk positif).
b). Tanda Brudzinski I
pemeriksa meletakan satu tangan dibawah kepala pasien dan tangan yang lain di dada pasien untuk
mencegah badan tidak terangkat. Kepala pasien diflesikan ke dada secara pasif. Brudzinski I popsitif
(+) jika kedua tungkai bawah akan fleksi tungkai lainnya pada sendi panggul dan lutut.
c). Tanda brudzinski I
Tanda Brudzinski II positif (+) bila fleksi tungkai klien pda sendi panggul secara fasif akan dikuti oleh
fleksi tungkai lainnya pada sendi panggul dan lutut.
d). Tanda kering
pemeriksaan dilakukan dengan fleksi tungkai atas tegak lurus lalu coba luruskan tungkai bawah pada
sendi lutut. Normal jika tungkai bawah membentuk sudut 135 terhadap tungkai atas. Kernig positif
(+) jika ekstensi lutut pasif akan menyebabkan rasa sakit terhadap hambatn.
e). Test laseque
fleksi sendi paha dengan lutut yang lurus akan menimbulkan nyeri sepanjang nervus. Ischiadicus
(menjalar dari tulang punggung bawah, diblkang persendian pinggul,turun ke papntat,dan diblakang
lututu).

ANATOMI FISIKOLOG
SISTEM KULIT

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN


1. Anatomi dan Fisiologi Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas dengan total 7% dari berat tubuh.secara
anatomi kulit tersusun dari tiga lapisan yaitu sebagai nerikut.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan kulit terluar yang memiliki ketebalan berbeda-beda
yaitu 400-600um untuk kulit tebal dan 75-150um untuk kulit tipis. Epidermis
tersusun atas sel epitel,melanosit, sel langerhans, sel merkel, dan keratinosit.
Keratinosit merupakan lapisan eksternal kulit yang akan berganti setiap 3-4 minggu
sekali. Susunan lapisan keratinosit diantaranya sebagai berikut.
1). Statum korneum(lapisan tanduk), merupakan lapisan terluar dari epidermis yang
dapat mengelipas dan digantikan oleh sel kulit yang baru. Fungsi dari lapisan ini yaitu
untuk menghalangi serta melindungi jaringan yang ada dibawahnya dari dehidrasi,
infeksi, stres, dan papran bahan bahaya.
2). Starum lucium (lapisan bening), merupakan lapisan yang terletak dibawah lapisn
tanduk yang terdiri dari protoplasma sel-sel berwarna jernih yang tipis dan dapat
tembus cahaya.
3). Stratum Granulosum (lapisan granular). Lapisan epidermis yang tersusun atas
keratinosit yang mengndung keratohyalin yang berfungsi untuk mengikat filamen
keratin.
4). Satum spinosum (lapisan bertaju). Lapisan kulit yang tersusun atas sel yang tidak
beraturan bentuknya. Berfungsi untuk menjaga kekuatan dan kelenturan kulit.
5). Stratum Germintivum (lapisan basal). Lapisan epidermis paling bawah yang
mengandung sel malanosit sebagai pigmen warna kulit.
b. Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang membentuk ketebalan kulit yang terdiri dari
jaringan ikat. Dermis terdiri dari dua bagian yaitu stratum papilare dan stratum
retikulare. Stratum papilare terdiri dari jaringan ikat longgar, sedangkan stratum
retikulare yang lebih tebal terdiri dari jaringan ikat padat tidak teratur. Lpisan dermis
terdiri dari beberapa komponen yang meliputi:
1). Pembuluh darah, sebagai transpor oksigen dan nutrisi kekulit dan mengeluarkan
produk sampah.
2). Pembuluh getah bening, sebagai pasokan jaringan kulit untuk melawan mikroba.
3). Kelenjar keringat, mengatur suhu dengan mengangkut air berupa keringat ke
permukaan kulit.
4). Kelenjar minyak, melindungi kulit dari mikroba.
5). Folikel rambut, rongga tubuh yang melampirkan akar rambut dan memberikan
nutrisi pada rambut.
6). Saraf sensori, mengirimkan rangsangan ke otak.
7). Kolagen protein strukrural tangguh, untuk memberikn kekuatan dan bentuk
kejaringan tubuh.
8). Elastin protein karet, untuk elastisitas kulit.
c. Hipodermis
Hipodermid tersusun dari jaringan ikat longgar yang berisi sel lemak. Terhadap
ujung- ujung saraf, pembuluh darah, dan getah bening.

2. Anatomi dan Fisiologi Rambut


Rambut merupakan bagian dari kulit dengan akar rambut yang terletak di dalam lapisan
dermis. Struktur rambut terdiri dari dua macam keratin yaitu keratin lunakn dan keratin
keras. Keratin lunak terrdapat pada seluruh permukaan kulit sedangkan keratin keras
terdapat pada kuku, kutikula, dan korteks rambut. Tumbuhnya rambut terdiri dari tiga
fase yaitu sebagai berikut.
a. Anagen
Anagen atau fase pertumbuhan diawali dari sel-sel matriks melalui mitosis dan
membentuk sel-sel baru yang mendorong sel lebih tua keatas. Lamanya aktipitas ini
2-6 tahun.
b. Katagen.
Katagen merupakan masa peralihan yang dimulai dari penebalan jaringan ikat
disekitar foliket rambut. Bagian tengah akar rambut akan menyempit dan bagian
dibawahnya melebar mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada yang
berlangsung 2-6 minggu.
c. Telogen
Tolagen atau fase istirahat merupakan fase kerontokan yang berlangsung kurang
dari 4 bulan. Faktor yang mendukung terjadinya kerontokan meliputi trauma, stres ,
dan sebagainya.
3. Anatomi dan fisiologi kuku
Kuku tumbuh diujung jari dari sel mirip gel lembut yang mati dan mengeras. Kuku adalah
bagian terminal lapisan tanduk yang menebal dengan bagian-bagian kuku di antaranya
sebagi berikut.
a. Matriks kuku, pembentuk jaringan kuku yang baru.
b. dining kuku, lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.
c. Dasar kuku, bagian kulit yang ditutupi kuku.
d. alur kuku, celah antara dingding dan asar kuku.
e. akar kuku, bagian proksimal kuku.
f. lempeng kuku, bagian tengah kuku yang dikelilingi dingding kuku.
g. Lunula, bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan
sabit.
h. Eponikium, dingding kuku bagian proksimal
i. Hiponikum, dasar kuku.
B. PEMERIKA DASAR KULIT
1. Pemeriksaan Diagnostik.

Anda mungkin juga menyukai