Anda di halaman 1dari 7

A.

Sistem Saraf Invertebrata

(1). Sistem saraf pada Protozoa

Protoza misalnya amoeba tidak mempunyai susunan saraf tetapi mempunyai kepekaan
terhadap rangsang dari luar dan mampu menanggapi rangsang tersebut, misalnya rangsangan
yang berupa cahaya dan sentuhan. Jika rangsanganya kuat, protozoa menjauh,sebaliknya jika
rangsang itu lemah akan mendekat. Pada paramecium terdapat fibril yang peka terhadap suhu
dan sinar, serta berfungsi untuk mengatur gerakan silianya.

(2). Sistem saraf pada Coelenterata

Hydra memiliki sistem saraf difus. Disebut sistem saraf difus karena sel-sel saraf masih
tersebar dan saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala maka juga disebut saraf jala
(jaring saraf).

(3). Sistem saraf pada Echinodermata

Pada bintang laut memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf yang melingkari
kerongkongan dengan cabang-cabangnya menuju ke setiap lengan.

(4). Sistem saraf pada Serangga

Pada belalang terlihat susunan saraf tangga tali dari simpul saraf yang disebut ganglia (jamak
dari ganglion). Ganglion merupakan pusat peogolah rangsang. Ada 3 macam ganglion :

 Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan antena.
 Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas sensoris dan motoris
rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan bibir bawah (labium).
 Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju ruas-ruas dada,
perut, dan alat-alat tubuh yang berdekatan. Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-
ruas badan terletak dibawah saluran pencernaan.
Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang membentang sejajar sepanjang tubuhnya dan
menghubungkan ganglion satu dengan ganglion yang lain

(5). Sistem saraf pada Cacing

Sistem saraf cacing tanah disebut susunan saraf tangga tali, yaitu berupa sederetan ganglion
yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya. Ganglion satu dengan ganglion yang lain
dihubungkan oleh benang-benang saraf yang memanjang disepanjang poros tubuhnya.
Ganglion cacing juga dibedakan atas ganglion kepala, ganglion
bawah kerongkongan, dan ganglion ruas-ruas badan.

Sistem saraf cacing dan serangga

B. Sistem Saraf Vertebrata

Pada dasarnya sistem saraf vertebrata mirip dengan manusia, karena sama-sama mempunyai
sistem saraf pusat. Perbedaanya terletak pada tingkat kesempurnaanya (tingkat
perkembangannya). Hewan-hewan bertulang belakang memiliki otak yang dapat dibedakan
atas 3 bagian :
a. Otak depan
 Tumbuh menjadi otak besar dan lobus olfaktorius.
 Otak besar untuk belajar dan gerakan yang disadari.
 Lobus olfaktorius berfungsi sebagai lobus pembau.

b. Otak tengah, berfungsi sebagai lobus penglihatan.


c. Otak belakang
 Atap otak belakang menebal membentuk otak kecil (cerebellum) yang berfungsi
untuk keseimbangan dan koordinasi gerakan.
 Dasar otak belakang membentuk sumsum penghubung (medula oblongata) sebagai
pusat pengatur denyut jantung, pembuluh darah dan gerakan pernapasan.

(1). Sistem saraf pada ikan

 Otak besar dan otak tengah berhubungan dengan saraf penglihatan. Kedua otak ini
tidak berkembang dengan baik.
 Otak kecil merupakan tempat saraf keseimbangan dan gurat sisi. Otak kecil
berkembang dengan baik.

(2). Sistem saraf pada amphibi

 Bagian otak yang berkembang dengan baik adalah otak tengah sebagai pusat
penglihatan.
 Otak besar berhubungan dengan indra pencium dan otak kecil hanya merupakan
lengkung mendatar yang menuju ke sumsum lanjutan yang tidak berkembang dengan baik.
(3). Sistem saraf pada reptil

Otak besar berkembang dengan baik, sebagai pusat saraf pembau. Otak besar ini meluas
sehingga menutupi otak tengah. Bagian lainnya kurang berkembang.

(4). Sistem saraf pada burung


 Otak burung telah berkembang cukup baik. Otak besar dan otak kecilnya berukuran
relatif besar. Permukaan otak besar tidak berlipat.
 Otak tengah berbentuk gelembung, berkembang dengan baik dan merupakan pusat
saraf penglihat.
 Otak kecil permukaanya berlipat-lipat sehingga mampu menampung sel saraf dalam
jumlah yang banyak. Otak kecil sebagai pusat pengatur keseimbangan burung pada waktu
terbang.

5. Sistem saraf pada mamalia

Pada mamalia seluruh bagian otaknya berkembang dengan baik dan sempurna. Permukaan
otak besar dan otak kecilnya berlipat-lipat, sehingga dapat menampung lebih banyak neuron.
Di antara vertebrata, mamalia memiliki perkembangan otak yang paling baik.

SISTEM HORMON (ENDOKRIN)

Hormon adalah suatu zat kimia yang dihasilkan oleh kelompok sel tak bersaluran atau
kelenjar buntu (endokrin). Hormon bersama-sama dengan saraf berfungsi sebagai pengatur
dan pengendali kerja alat-alat tubuh. Hormon diedarkan oleh darah menuju ke jaringan/organ
sasaran yang dipengaruhinya. Jaringan sasaran akan memberikan reaksi, sedangkan jaringan
bukan sasaran tidak memberikan reaksi. Emosi juga dipengaruhi kerja hormon.

Kelenjar buntu yang terdapat pada tubuh manusia meliputi :

(1). Kelenjar pituitari/hipofisis

 Terletak di dasar otak besar yang disebut hipotalamus.


 Bekerja di bawah pengaruh zat kimia yang dihasilkan oleh hipotalamus.
 Disebut "master of gland" karena hipofisis menghasilkan hormon yang
mempengaruhi kelenjar buntu lainnya.
Hormon yang dihasilkan antara lain :

 Hormon tirotropin : mempengaruhi kelenjar tiroid/gondok.


 Hormon paratirotropin : mempengaruhi kelenjar paratiroid/anak gondok.
 Hormon prolaktin : mempengaruhi kelenjar air susu.
 Hormon adrenokortikotropin : mempengaruhi kelenjar adrenal/anak ginjal.
 Hormon gonadotropin : mempengaruhi kelenjar gonad/kelamin.
 Somatotropin : mempengaruhi pertumbuhan.

(2). Kelenjar gondok/tiroid.

Menghasilkan hormon tiroksin yang berfungsi untuk : mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan
perkembangan mental dan mengatur metabolisme di dalam tubuh. Bahan dasar tiroksin
adalah yodium. Kekurangan yodium dapat menyebabkan tergantungnya fungsi kelenjar
gondok, yang akhirnya terjadi pembengkakan kelenjar gondok (penyakit gondok).

(3). Kelenjar anak gondok/paratiroid

Menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dalam darah.


Kekurangan parathormon menyebabkan darah kurang zat kapur dan menimbulkan
kekejangan (tetanus). Kelebihan parathormon menyebabkan tulang rapuh (osteomalasi).

(4). Kelenjar timus

Merupakan kelenjar penimbun hormon somatotropin atau hormon pertumbuhan yang hanya
berfungsi pada masa pertumbuhan.

(5). Kelenjar pankreas/langerhans

Terletak di dalam pankreas, menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon insulin adalah
mengatur kadar glukosa dalam darah dengan memfasilitasi proses perubahan glukosa (gula
darah) menjadi glikogen (gula otot), yang selanjutnya akan disimpan di dalam hati atau otot.
Kekurangan hormon insulin menyebabkan proses perubahan glukosa menjadi glikogen akan
menurun, sehingga tidak semua kelebihan glukosa dapat disimpan. Akibatnya kadar glukosa
dalam darah menjadi tinggi, sehingga menimbulkan penyakit kencing manis (diabetes
mellitus).

(6). Kelenjar anak ginjal/andrenalis/suprarenalis

Terletak di permukaan atas sepasang ginjal. Dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :

 Bagian kulit (korteks) menghasilkan hormon kortison. Kekurangan hormon ini


menimbulkan gejala penyakit "addison"(kulit menjadi merah).
 Bagian dalam (medula) menghasilkan hormon adrenalin yang berfungsi
meningkatkan kadar glukosa dalam darah, memperlebar saluran nafas, mempercepat denyut
jantung, menyebabkan lebih banyak darah dikirim ke otak dan otot, terjadinya pelebaran
pupil, dan menegakkan rambut di seluruh tubuh.

(7). Testis

Menghasilkan hormon testosteron yang berfungsi mempengaruhi tanda-tanda kelamin


sekunder misalnya tumbuhnya kumis dan cambang, pelebaran bahu, membesarnya suara pada
dan pematangan spermatozoa.

(8). Ovarium

Hormon yang dihasilkannya yaitu estrogen berfungsi mempengaruhi ciri kelamin sekunder
wanita, seperti melebarnya pinggul, membesarnya payudara, dan pematangan sel telur. Selain
itu juga mensekresikan hormon progesteron, bersama estrogen mengatur persiapan rahim
bagi kehamilan dan mengatur siklus menstruasi.

(9). Kelenjar usus dan lambung


Usus menghasilkan hormon sekretin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah pankreas.
Lambung menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi merangsang pengeluaran getah
lambung.

Anda mungkin juga menyukai