Anda di halaman 1dari 4

Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh

kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh


hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul
hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon
yang disebut ektohormon (ectohormone) yang tidak langsung dialirkan ke
aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus
(bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain,
terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain.
Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan
hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim
impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Sel-sel neurosekresi terdapat pada terutama hewan rendah kecuali hewan bersel
satu. Pada Coelenterata dan annelida tidak terdaopat kelenjar endokrin tapi
mekanisme neurosekresi mengatur pertumbuhan dan reproduksi. Demikian juga
pada cacing pipih dan nematoda hanya mempunyai mekanisme neurosekresi.
Hewan rendah yang mempunyai kelenjar endokrin ialah Cephalopoda,
Arthropoda dan hewan yang lebih kompleks lainya. Pada Crustacea terdapat
kelenjar sinus pada insekta ada korpus kardiakum.kedua kelenjar tersebut sama
dengan neurohipofisis (hipofisis bagaian belakang) pada vertebrat. Jadi pada
dasarnya hewan rendah maupun vertebrata terdapat suatu hub ungan antara
sistem syaraf dengan kelenjar endokrin. Hipotisis pada vertebrata disebut
kelenjar neuroendokrin.
Coelenterata
Pada Coelenterata selurah sistem syaraf bekerja sebagai sistem neurosekresi.
Misalnya pada ubur-ubur syaraf cincin sirkum oral dengan serabut radialnya
mempunyai sel-sel neurosekresi. Neurohormon belum diketahui strukturnya tapi
mempunyai fungsi penting misalnya untuk proses melepaskan gamet.
Platyhelminthes
Pada cacing pipih sel-sel neurosekresi terdapat pada ganglion otak. Fungsinya
belum diketahui tapi diduga belum mempunyai peranan dalam proses
regenerasi.
Annelida
Sel-sel neurosekresi pada annelida terdapat pada ganglion supraoesofagus,
ganglion suboesufagus dan ganglion ventral. Neuro hormon pada cacing tanah
banyak diselidiki peran neurohormon pada annelida ialah dalam fungsi:
1. Tumbuh dan regenerasi
2. Transformasi somatik berkenaan dengan reproduksi
3. Pemotongan ganda dan perkembangan seksual
4. Menentukan ciri-ciri kelamin luar (sekunder)
5. Penyembuhan luka
Mollusca
Sel neurosekresi terdapat pada gangloin otak molluska. Pada molluska terdapat
pula kelenjar endokrin seperti pada vertebrata. Kelenjar tersebut misalnya
kelenjar optik pada Octopus.
Pada sejenis siput jika tentakel dibuang hasilnya pembentukan telur pada
ovotestis dipercepat. Jika ekstrak tentakel disuntikkan merangsang produksi
sperma. Ekstrak ganglion otak merangsang produksi telur. Dari contoh diatas
menunjukkan bahwa baik otak maupun tentakel berisi sel-sel neurosekresi yang
menghasilkan hormon (neurohormon). Neurohormon dari tentakel merangsang
produksi sperma sedang dari otak merangsang perkembangan telur. Pada
octopus proses kedewasaan juga diatur oleh sel-sel neurosekresi yang
mempengaruhi pertumbuhan ovarium dan testes. Jadi hubungan ganglion otak-
kelenjar optik-gonade pada octopus sama seperti hubungan hipotalamus-
hipofisisgonade pada vertebrata.
Crustacea (udang-udangan)
Mekanisme neurosekresi pada udang-udangan sangat kompleks dan sangat erat
hubungannya dengan sistem saraf dan ganglionnya. Diantaranya hormon yang
penting adalah:
1) Beberapa Neurohormon Tangkai Mata
Terdapat beberapa neurohormon yang berasal dari ganglia optik yang letaknya
pada tangkai mata:
Hormon Pigmen Retina
Kromatorotrofin
Hormon Hiperglikemik
Hormon Inhibitor Ovarium
Hormon Inhibitor Pengelupasan (Moulting)
2) Organ Y
3) Kelenjar Androgen Pada Jantan
4) Ovarium
Insecta
Hampir semua hormon dihasilkan sel neurosekresi dari ganglion otak dan
ganglia lainnya yang dapat ditemukan pada protoserebrum, tritoserebrum,
ganglion suboesofagus dan ganglia ventral. Hewan diketahui juga menghasilkan
sejumlah hormon yaitu :
Juvenil hormone(JH), merangsang perubahan serangga dari bentuk ulat ke
larva. Hormon ini tidak dihasilkan ketika serangga mencapai bentuk dewasanya.
Ecdysone, merangsang perubahan atau pergantian kulit serangga. Hormon ini
bekerja antagonis dengan JH. Octopamine, menaikkan kadar penggunaan
glukosa oleh otot.
Adipokinetic Hormone, mempercepat perubahan lemak menjadi energi.
Bovine Somatotropin(BST),meningkatkan produksi susu pada ternak.

Anda mungkin juga menyukai