Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hormon adalah zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu
yang mempunyai efek tertentu pada aktivitas organ organ lain dalam tubuh. Kelenjar ini
merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah
dan mengikuti peredaran darah. Apabila sampai pada suatu organ maka hormone akan
merangsang terjadinya perubahan.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang di hasilkan oleh kelenjar
endokrin vertebrata, walaupun demikian, hormone dihasilkan oleh hampir semua system organ
dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormone dilepaskan langsung ke aliran darah.
Walaupun demkian, ada juga hormon yang disebut ektohormon yaitu hormone yang tidak
langsung dialirkan dalam darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Pada pembahasan kali ini akan di bahan system hormon pada ikan. Untuk lebih jelasnya
akan dibahas pada bab berikutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana system hormon pada ikan?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui system hormone pada ikan.

BAB II
PEMBAHASAN
Hormon adalah zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu
yang mempunyai efek tertentu pada aktivitas organ organ lain dalam tubuh.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang di hasilkan oleh kelenjar
endokrin vertebrata, walaupun demikian, hormone dihasilkan oleh hampir semua system organ

dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormone dilepaskan langsung ke aliran darah.
Walaupun demkian, ada juga hormon yang disebut ektohormon yaitu hormone yang tidak
langsung dialirkan dalam darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Sistem Hormon Pada Ikan
Ikan memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilhan hormon, antara lain
pituitari, tiroid, ginjal, gonad, pankreas dan urophisis.
Gambar 1. Diagram lokasi kelenjar endokrin pada ikan; (A). Pitiutari, (B). Tiroid, (C). Pankreas, (D). Gonad, (E).
Ginjal, (F). Urofisis.

1. Pituitari
Kelenjar pituitari atau hipofisa terletak pada lekukan tulang di dasar otak (sela tursika),
terdiri atas dua bagian utama, yakni adenohipofisa dan neurohipofisa, adeno hipofisa terdiri atas
pars distalis dan pars intermedia, sedangkan, neurohipofisa hanya terdiri atas pars nervosa yang
berfungsi mensekresikan ocytoxin, arginin vasotocin dan isotocin. Pars distalis merupakan
bagian utama adenohipofisa yang menghasilkan sel-sel pesekresi hormon prolaktin, hormon
adrenocorticotropic (ACTH), hormon pelepas tiroid (Thyroid Stimulating Hormone), hormon
pertumbuhan (STH-Somatotropin), dan gonadotropin serta pars intermedia mensekresi hormon
pelepas melanosit (Melanocyte Stimulating Hormone), yang mana, pelepasan hormonnya diatur
oleh faktor-faktor yang berasal dari hipotalamus.
Tabel. Hormon-Hrmon yang Mengatur Pelepasan Hormon Pituitari
HORMON HIPOTALAMUS
Corticotropin (ACTH) releasing

SINGKATAN
GnRH, GnRF

hormonThyrotrpin (TSH) releasing


hormon
Gonadotropin releasing hornon
Gonadotropin release-inhibiting
hormon
Somatostatin hormon (STH)
releasing hormon
Somatostatin hormon (STH) release-

GnRIH, GnRIF
SRH, SRF
SRIH, SRIF
PRH, PRF

innhibiting hormon
Prolaktin releasing hormon
Prolaktin release-inhibiting hormon
Melancyte stimulating hormon
(MSH) releasing hormon

PRIH, PRIF
MRH, MRF

Melanocyte stimulaitng hormon


(MSH) release innhibiting hormon
CRH, CRFTRH, TRF
2. Tiroid
Tirotrofin pituitari merupakan faktor utama yang mengontrol fungsi tiroid dibawah kondisi
normal, fungsi tiroid adalah membuat, menyimpan dan mengeluarkan sekresi yang terutama
berhubungan dengan pengaturan laju metabolisme. Sintesis dan pengeluaran hormon tiroid
secara otomatis diatur untuk memenuhi tuntutan kadar hormon dalam darah lewat mekanisme
feedback hipotalamik.
Gambar 2. Lokasi Kelenjar tiroid pada ikan herring (Clupea Harengus).

av, aorta ventralis; bs, Bagian dasar

dienchepalon; j, infundibulun; hg, akar saraf tigeminus (V); hy, hipofisis; oe, tulang entoglessum; pr,
rhombencephalon; ps, sinus posterior; th, folikel kelenjar tiroid; vj, vena jugularis; I, II, III, arteri insang.(sumber:
Harder, 1975, hlm. 82, dalam Fujaya, 2004)

Bila kadar hormon tiroid yang beredar dalam darah tinggi maka akan menekan output TSH
pituitari, sedangkan kadar rendah menaikkannya Hormon tiroid yang penting adalah
tetraiodotironin (T4) dan triiodotironin (T3). Hormon ini penting dalam pertumbuhan,
metamorfosis dan reprooduksi. Secara spesifik tiroksin menambah produksi energi dan konsumsi
oksigen pada jaringan yang normal, mempunyai pengaruh anabolik dan katabolik terhadap
protein, meningkatkan proses oksidasi dalam tubuh, mempercepat laju penyerapan monosakarida
dari saluran pencernaan, meningkatkan glikogenolisis hati, dan diduga mengontrol pelepasan
somatotropin, kortikotropin dan gonadotropin dari hipofisis (Fujaya, 2004).
3. Gonad
Gonad merupakan kelenjar endokrin yang dipengaruhi oleh gonadotropin hormon (GtH)
yang disekresikan kelenjar pituitari. Meskipun gonadotropin tidak secara langsung
mempengaruhi perkembangan telur atau seperma ikan, namun mempengaruhi sekresi estrogen
oleh sel folikel telur dan androgen oleh jaringan testis. Estrogen yang umum didapatkan dalam
cairan

ovarium

teleostei

adalah

estradiol

-17

yang

merupan

derivat

dari

17hydroxyprogesterone, sedangkan androgen yang umum disintesis adalah testosteron.


4. Ginjal
Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki sel-sel endokrin, antara lain jaringan
internal, sel-sel kromaffin, juxtaglomerulus, dan korpuskel stanius. Fungsi kelenjar ini dikontrol
oleh pituitari melalui ACTH.

5. Kelenjar Ultimobranchial
Pada teleostei, kelenjar ultimobranchial terletak pada septum pemisah antara rongga
abdomen dan sinus venosus, tampak sebagai pita berwarna putih pada septum. Kelenjar ini
serupa dengan paratiroid pada vertebrata tingkat tinggi, tetapi tidak berupa folikel, malainkan
menyebar pada septum.
Kalsitonin merupakan hormon yang disekresikan oleh kelenjar ultimobranchial. Hormon
ini berperanan menurunkan kadar kalsium darah. Beberapa kajian juga menunjukkan bahwa
kalsitonin dapat melakukan peranan dalam membuat ikan mampu menyesuaikan diri terhadap
lingkungan hidromineral yang berubah-ubah.
6. Urofisis
Urofisis, nama lain the caudal neurosekretori sistem, merupakan neurosekretori yang
terletak pada bagian belakang spinal cord. Urofisis didapatkan pada setiap spesies ikan, namun
fungsi hormon yang dihasilkannya masih menimbulkan kontrofersi, walaupun secara umu,
sekresi urofisis berhubungan dengan fungsi osmoregulasi, dimana pengaruh terbesarnya adalah
pada ginjal.
Ada empat jenis hormon yang diidentifikasi dari urofisis, yakni urotensin I, II, III dan IV.
Pada ikan, urotensin I belum diketahui efeknya secara pasti, namun pada vertebrata darat,
berperanan dalam penurunan tekanan darah. Urotensin II berperan dalam kontradiksi otot licin,
misalnya otot rektum dan kandung kemih Urotensis III menstimulasi peningkatan penyerapan
NA+ oleh insang dan pelepasan NA+ oleh ginjal. Urotensin Iv diduga adalah arginine vasotocin,
tetapi hanya teridentifikasi pada rainbow trout Jepang. Pada ikan karper, urofisis memproduksi
sejumlah besar acetilcholine.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hormon adalah zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu

yang mempunyai efek tertentu pada aktivitas organ organ lain dalam tubuh.
Ikan memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilhan hormon, antara lain :
Pituitari
Tiroid
Ginjal
Gonad,
Pankreas

Urophisis
Pada masing masing kelenjar endokrin akan menghasilkan hormon yang sesuai dengan
fungsi organ masing masing, sehingga sistem hormon berkeja secara berkesinambungan untuk
mendukung proses kehidupan ikan.

Sistem Saraf Pada Ikan


Vertebrata menanggapi rangsangan lingkungan melalui organ-organ indera, lalu
disampaikan ke otak atau sumsum tulang belakang setelah itu baru ke otot atau kelenjar. Ikan
memiliki variasi habitat dan perbedaan anatomi yang lebih besar dari kelompok vertebrata lainya
. hal inilah yang menyebabkan sering menimbulkan informasi simpang siur mengenai ikan yang
meliputi informasi tentang sistem saraf dan endokrinya. (Lagler, 1977)
Sel-sel saraf ikan mulai berkembang sejak permulaan stadia embrio dan berasal dari lapisan
germinal terluar (ectoderm). Unit terkecil dari sistem saraf disebut neuron (sel saraf). Setiap
neuron terdiri atas inti dan jaringan (perpanjangan sel). Perpanjangan sel terdiri atas dendrite
(berfungsi sebagai penerima impuls) dan axon (berfungsi sebagai penerus impuls). Pertemuan
antara axon dan dendrite dari sel saraf lainnya disebut synapse.

Sistem syaraf terbagi atas:

A.
1.

Sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)


Sistem saraf tepi (otonom)
Sistem saraf pusat
Otak
Otak memiliki fungsi utama yaitu:

o menerima input dan menginterpretasikan informasi dari semua organ-organ sensor, baik intenal
maupun eksternal
o menghasilkan output berupa perintah untuk koordinasi semua bagian badan sebagai impuls saraf
atau hormon integrasi antara kedua aspek fungsi otak.
Bagian-bagian otak dari muka ke belakang adalah sebagai berikut:
a. Telensefalon
Wilayah yang paling anterior dari otak disebut juga otak depan. Pada ikan berfungsi untuk
penerimaan, elaborasi, dan penghantar impuls bau. Ukuran telensefalon bervariasi sesuai dengan
kebutuhan ikan. Pada hiu (Elasmobranchii) dan ikan bertulang sejati (Osteichthyes), saraf
penciuman sebelah kiri disertai oleh sepasang saraf yaitu saraf terminal kecil . Saraf ini diketahui
memiliki vasomotor untuk fungsi sensorik. Pada bagian anterior telencephalon terdapat sebuah
bulbus pencium dan dibagian caudalnya terdapat lobus penciuman dan dua bagian internalnya
berupa
rongga ventrikel otak I dan II. Pada bagian ventrolateral lobus ini terdapat ganglion besar dan
korpus striatum, yang merupakan pusat korelasi terutama untuk menyampaikan impuls bau pada
posterior sensorik. Meskipun penciuman merupakan fungsi yang jelas dari telensefalon , tetapi
itu bukanlah satu-satunya fungsi dari telensefalon seperti yang terdapat pada ikan rayfin yang
diduga melayani tambahan kegiatan fungsi fasilitasi umum lebih rendah

Perusakan dari otak depan telah menunjukkan kurangnya spontanitas dari ikan mas koki
(Carassius auratus) dalam mengeksplorasi lingkungan mereka. Ikan tilapia (Tilapia) kehilangan
kemampuan untuk merawat anaknya sendiri ketika otak depan nya dirusak. Pada ikan mas
(Cyprinidae)menunjukan prilaku kurang waspada dan tidak bisa membaca situasi baru dari
keadaan sekitarnya. Ikan tilapia tertentu yang biasa memberikan perhatian dan perlindungan
terhadap anaknya, setelah telencephalonnya dirusak menjadi bersifat tidak acuh terhadap anakanaknya. Ikan Betta splendens akan kehilangan tingkah laku seksnya akibat pengrusakan

telencephalon. Perusakan otak depan dapat menyebabkan terjadinya penekanan perilaku agresif,
seksual, dan sifat keibuan pada ikan Gasierosreus aculearus (Lagler, 1967)
a. Diencephalon
Diensefalon terletak di sebelah belakang dari telencephalon bagian ventral. Bersamasama dengan telencephalon termasuk bagian dari otak muka (prosencephalon). Pada
diencephalon terdapat thalamus, hypothalamus, lobus inferior, dan saccus vasculosus. Dalam
beberapa ikan seperti lamprey (Lamperra), gars (Lepisosreus), dan bowtin (Amia), dorsalis
saccus meluas lateral dan frontal, bahkan lebih besar dari telencephalon. Pada lamprey
(Petrornyzonidae), parapineal dan organ pineal, juga dikenal sebagai organ epiphysial,
merupakan organ organ yang berkembang. Namun, pada hiu dewasa (Elasmobranchii) dan ikan
bertulang sejati hanya organ pineal saja yang berkembang. Embrio beberapa ikan bertulang sejati
, seperti pada whitefishes (Coregonus), menunjukkan jika kedua organ tersebut berkembang
selama fase embrio awal, tetapi parapineal ini kemudian hilang dan hanya menyisakan pineal
saat dewasa. Pada Lamprey dan hagfishes (Cyclostomata), organ pineal terhubung ke ganglion
habenular yang memiliki retina, pigmen sel, dan struktur seperti lensa. Pada hiu umumnya
organ pineal kurang berkembang dengan baik pada kelas cyclostomes begitu juga dengan ikan
bertulang sejati . Organ pineal akan berkembang dengan baik jika jenis ikan tersebut merupakan
ikan yang melakukan migrasi secara vertikal. Seperti yang terdapat pada ikan hatchetfishes
(Argyropelecus), lele (seperti Anus dan Macnones), dan pada halibeaks (Hemiramphus). Organ
pineal adalah struktur yang berfungsi sebagai photosensory, kemoreseptor terhadap tekanan dan
mediator dalam respon penciuman untuk exohormones. Dalam sekretori peran kelenjar pineal
terutama kelenjar sekresi eksternal
Diencephalon dapat dibagi menjadi wilayah epitalamus dengan ganglia yang
habenularnya yang meliputi thalamus dan hypothalamus. Di bawah hipotalamus terdapat
hipofisis atau kelenjar pituitari. Kelenjar pituitari ini melekat pada bagian dasar otak lamprey.
Thalamus berfungsi sebagai pusat estafet untuk rangsangan penciuman.
b. Mesencephalon
mesencephalon atau otak tengah ikan mempunyai ukuran relatif besar. Mesensefalon
terdiri dari tectum RSAL optik, pada dorsal terdapat dua lobus optik, dan pada ventral terdapat
tegmentum. Tectum terdiri dari zona sel-sel saraf atau neuron. Sebagian besar serat-serat saraf
optik berakhir di tectum. Ikan, seperti lainnya vertebrata, lensa cembung di mata mereka

membuat efek gambar terbalik pada retina, tetapi dengan menggunakan pola tectal gambar
diproyeksikan seperti aslinya.
Stimulasi listrik dan perusakan dari otak tengah menunjukkan kurusakan visual dan
tanggapan otot . Misalnya Ikan mas Crucian (Carassius Carassius) tidak dapat membedakan
posisi cahaya (orientasi spasial). ikan mas juga akan mengalami kesulitan dalam menemukan
posisi stimulus suara.
c. Metencephalon
Pada metencephalon terdapat bagian menonjol yang disebut Cerebellum, memiliki fungsi
utama yaitu mengatur kesetimbangan tubuh dalam air, mengatur tegangan otot dan daya orientasi
terhadap ruang. Pada ikan bertulang sejati cerebellum terbagi atas dua bagian besar, yaitu valvula
membrane dan corpus membrane yang besarnya tergantung spesiesnya. Beberapa jenis ikan yang
memiliki cerebellum dengan ukuran besar, terutama pada ikan yang menghasilkan listrik
(mormyridae) dan ikan perenang cepat (mackerel dan tuna).
Ukuran otak kecil pada ikan hiu dan pari (Elasmobranchii) meningkat dengan ukuran spesies.
Seperti terlihar pada perbandingan gambar berikut:

Gambar. Ukuran relatif dan pengembangan otak antara hiu seperti yang terlihat dalam gambar (a)
cal hiu (Prisriurus); (b) dogfish (Mustelus); (C) hiu pasir (Carcharias).
Pada ikan lele (Siluroidei), otak kecil juga berkembang dengan baik. Otak kecil pada lele
dibutuhkan untuk menanggapi arus listrik lemah. Ventrikel otak kecil masih terlihat menonjol
dalam hiu dan pari (Elasmobranchii) tetapi telah hampir sepenuhnya hilang pada otak kecil ikan
bertulang sejati.

a. Myelencephaion
Myelencephalon merupakan bagian otak paling belakang (posterior), dengan membran
oblongata sebagai komponen utamanya. Komponen ini merupakan pusat untuk menyalurkan
rangsangan keluar melalui saraf cranial. Myelencephalon merupakan pusat dari saraf sensorik
kecuali pada saraf kranial penciuman (I) dan penglihatan ( II ) . Pada ikan Clupea pallasi, dan
Trichiurus sp, medulla oblongata membesar, dibagian ini terdapat organ yang dinamakan cristae
membrane yang diduga ada hubungannya dengan kecendrungan ikan untuk berkelompok
b. Saraf Cranial
Dari otak, terdapat 11 saraf otak (nervi cerebralis) yang menyebar ke organ-organ sensori
tertentu dan otot-otot tertentu. Sebagian
besar saraf otak tersebut berhubungan dengan bagian-bagian kepala, tetapi ada juga yang
berhubungan dengan bagian-bagian tubuh.
1. Nervus terminalis (NC 0), saraf kecil yang bergabung dengan NC I, berhubungan dengan otak
depan, serabut-serabut sarafnya tersebar mengelilingi bulbus olfactorius.Fungsinya mungkin
meliputi sensori somati dan sensori khusus.
2. Nervus olfactorius (NC I), menghubungkan organ olfactorius dengan pusat olfactorius otak
depan, berfungsi membawa impuls bau-bauan.
3. Nervus opticus (NC II), menghubungkan retina mata dengan tectum opticum,berfungsi
membawa impuls penglihatan.
4. Nervus oculomotoris (NC III), merupakan saraf motor somatik yang mengatur otot
mata musculus obliquus inferior, muculus rectus superior, musculus rectus inferior, dan
musculus rectus internal. Berhubungan dengan otak mesencephalon.
5. Nervus trochlearis (NC IV), berhubungan dengan otak mesencephalon, merupakan saraf
motor somatik yang menginervasi otot mata musculus obliquus superior.
6. Nervus trigeminalis (NC V), terbagi atas tiga cabang yaitu nervus ophthalmicus dan nervus
maxillaris (merupakan saraf sensori somatik) serta nervus mandibularis (saraf sensori somatik
dan saraf motor somatik). Nervus ini menghubungkan bagian kepala dan rahang dengan medulla
oblongata. Fungsinya berkaitan dengan kepekaan kulit terhadap panas dan sentuhan.
7. Nervus abducens (NC VI), merupakan saraf motor somatik yang menghubungkan bagian
depan medulla oblongata dengan otot mata musculus rectus external. Fungsinya berhubungan
dengan penarikan otot penggerak biji mata.

8. Nervus facialis (NC VII), tersusun atas tiga cabang yaitu nervus ophthalmicus superficialis,
nervus buccalis, dan nervus hyomandibularis. Saraf cabang ini berkaitan dengan saluran garis
rusuk (linea lateralis) di atas kepala, penerima rasa pada kepala dan tubuh, serta penerima
rangsangan sentuhan. Berhubungan dengan NC V dan NC VIII pada medulla oblongata. Saraf ini
punya komponen yang berkaitan dengan sensori somatik, sensori visceral, dan fungsi motor
visceral.
9. Nervus acousticus (NC VIII), sering dianggap sebagai cabang dari nervus acousticofacialis
pada ikan, mempunyai fungsi sensori somatik yang berkaitan dengan telinga bagian dalam.
10.Nervus glossopharyngeal (NC IX), terdiri dari komponen sensori dan motoris yang melayani
bagian insang pertama. Fungsinya berkaitan dengan garis rusuk, organ pengecap pada pharynx
dan otot-otot insang.
11.Nervus vagus (NC X), memiliki beberapa percabangan. Cabang supratemporal dan cabang
garis rusuk melayani sistem garis rusuk. Cabang branchial menuju ke bagian posterior celah
insang. Cabang visceral melayani organ-organ internal. Cabang dorsal recurrent menginervasi
penerima rasa.
2. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang, bersama dengan otak, membentuk sistem saraf pusat (SSP). Ini
menyerupai, tali berwarna krem yang tebal dan terdiri dari saraf yang menyampaikan pesan
antara otak ke seluruh tubuh. Sumsum tulang belakang membentang dari medulla oblongata
yang terletak pada bagian bawah otak ke punggung bawah dan ditempatkan di sebuah
terowongan yang dibuat oleh tulang vertebra tulang belakang.
Ikan berahang pada umumnya memiliki ganglia tulang belakang pada neuron sensorik
dari saraf dorsal walaupun pada banyak family, seperti ikan mas (Cyprinidae), cods (Gadidae),
Percidae, dan Sciaenidae, beberapa serat aferen merupakan penghantar dari ganglia
supramedullary dan inframedullary. Pada hiu (Squaliformes) sampai ikan bertulang sejati
(Osteichthyes), terdapat diferensiasi dan pembagian saluran serat antara otak dan sumsum tulang
belakang. Pada searobins (Triglidae), bagian anterior yang panjang dan terpisah dari sirip dada
membawa reseptor khusus, taktil dan kimia. Saraf sensorik dari bagian anterior ini ditandai oleh
adanya pembengkakan pada sumsum tulang belakang.

Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk
dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju
efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
A. Sistem saraf otonom
Sistem syaraf otonom merupakan bagian dari membran periferi, mempengaruhi otot polos dan
kelenjar. sistem saraf otonom berupa susunan saraf otonom terdiri atas saraf simpatis dan
parasimpatis. Saraf otonom mengontrol fungsi vegetatif badan, antara lain:
o mengatur kegiatan jantung dan pembuluh darah,
o mengatur kerja urat daging licin, dan
o mengatur kerja kelenjar-kelenjar. Sifat kedua saraf tersebut dikenal sebagai sifat yang berlawanan.
Saraf simpatis aktif bila tubuh memerlukan energi dan saraf parasimpatis aktif pada tubuh
organisme sedang istirahat.
Daftar pustaka
Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller, dan D.R.M. Passino. 1977. Ichthyology. Second edition. John
Wiley and Sons, Inc. New York.

Anda mungkin juga menyukai