Anda di halaman 1dari 13

Anatomi Sistem Endokrin

KELOMPOK 4

DISUSUN OLEH :

Bela Oktarina (PO.62.20.1.19. 005)


Monika Igraine (PO.62.20.1.19. 023)
Ribka (PO.62.20.1.19. 031)
Yulia (PO.62.20.1.19. 039)
System Endokrin
Pengertian

System endokrin adalah system yang bekerja dengan prantaraan zat-zatkimia (hormon)
yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi
interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung kedalam darah dan cairan limpehasilnya
sekresinya beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati saluran (duktus).

Permukaan sel kelenjar menempel pada dinding stenoid atau kapiler darah.Hasil sekresi
dari kelenjar endokrin disebut hormon.

Hormon merupakan bahan yang dihasilkan oleh organ tubuh yang memiliki efek
regulatorik spesifik terhadap aktifitas organ tertentu. Setelah disekresi oleh kelenjar
endokrin,hormon diangkut oleh darah ke jaringan sasaran untuk mempengaruhi/mengubah
kegiatan jaringan tersebut. Hormon yang dihasilkan dapat berupa satu macam hormon
(hormon tunggal) dan lebih dari satu (hormon ganda).

System endokrin terdiri atas kelenjar endokrin yang bekerja sama dengan system saraf
yang mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh.

Kelenjar endokrin merupakan kelompok sel yang terdiri atas deretan sel berbentuk
lempengan atau gumpalan yang disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung
pembuluh kapiler simusoit yang berasal dari embrional. Sel endokrin berintregrasi untuk
mengatur dirinya dalam berbagai macam cara yang rumit dengan melibatkan saraf.

Hormon
Hormon adalah penghantar (trans mitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke
dalam aliran darah dan selanjutnya dibawa oleh sel-seltangap (responsive cells) tempat
terjadinya khasiat tersebut (menurut starling).

Struktuk kimiawi hormon dapat digolongkan menjadi bagian-bagian sebagai berikut.

1. Derivate Asam Amino.dikeluarkan oleh sel kelenjar buntu yang berasal dari jaringan
nervus medulla supraren dan neuro hipofisis yang termasuk dalam hormon ini adalah
epinefrin dan noorepinefrin hasil modifikasi dari asam aminotyrosin
2. Peptide/Derivate Petida.derivat peptide dibuat oleh kelenjar buntu yang berasal dari
jaringan alat pencernaan yaitu yaitu hipofisis bagian depan (adenohipofisis),tiroid
paratiroid,dan pancreas.
3. Steroid.hormon steroid mempunyai inticyclo-pentanopen hidrophenantren,dibuat oleh
kelenjar buntu yang berasal dari mesotelium testis,ovarika,dan kortek ssupraren,lalu
bersirkulasi dalam plasma dan terikat pada trasnsport protein kira-kira 60-100 menit.
4. Asam Lemak.hormon prostaglandin satusatunya hormone yang masuk kategori ini yang
merupakan bio sintensis dari dua asam lemak yaitu asam lemak arachidonic dan di-
homo-gama-linolenik.
5. Hormon Perkembangan (development hormone). Hormon yang memegang peranan
dalam perkembagan dan pertumbuhan serta dalam biologi reproduksi,mulai dari
kandungan sampai usia remaja. hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad

Mekanis kerja hormon


Kelenjar endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar berikut ini:

1. Kelenjar hipofisis
2. Kelenjar teroid
3. Kelenjar parateroid
4. Kelenjar timus
5. Kelenjar supra renal
6. Kelenjar pienalis
7. Kelenjar pankreatika
8. Kelenjar kelamin
a. Kelenjar testika
b. Kelenjar ovarika

Sekresi dan Distribusi Hormon


Hormon disekresi oleh kelenjar endokrin jika ada stimulus baik dari lingkungan internal maupun
eksternal dan juga melalui mekanisme feedback. Hormon yang telah disekresi kemudian masuk ke
pembuluh darah untuk disirkulasi dibawa oleh protein khusus menuju sel target. Pada sel-sel target
hormone akan diterima oleh reseptor – reseptor yang spesifik.

Control aktivitas hormone

Aktivitas hormone dikontrol oleh mekanisme refleks endokrin. Refleks ini dipicu oleh adanya
stimulasi humural (perubahan komposisi cairan ekstrasel), stimulus hormonal (adanya hormone
spesifiks) atau stimulasi neuron (adanya neutransmitter). Pada banyak kasus reflek hormonal dilakukan
melalui mekanisme negative feedback.

Control aktivitas hormone pada level tinggi yaitu oleh kelenjar hipotalamus dengan mengsekresi
hormone spesifik yang dapat menstimulasi kelenjar hipofisis anterior untuk mensekresi hormone.
Hormone- hormone spesifik dari hipofisis anterior menstimulasi kelenjar target seperti kelenjar tiroid,
kelenjar adrenal dan gonad. Kelenkjar- kelenjar ini akan menghasilkan hormone yang secara langsung
beredar ke sirkulasi sitemik untuk selanjutnya menuju sel target. Jika kadar hormone berlebihan atau
berkurang maka secara otomatis akan merangsang hipotalamus menambah atau mengurangi sekresi
hormone atau mengahasilkan hormone lain yang bekerja secara berlawanan.

1. Kelenjar hipofisis

Kelenjar hipofisis adalah ineraksi hormon dengan makro


molekul spesifik disebut reseptor hormon yang terdapat
dalam sel jaringan.Reseptor hormon biasa berada dipermukaan sel (cell surface reseptor) dan
bisa dalam sitoplasma sel (inter seluler reseptor).Reseptor tersebut membentuk suatu komplek
hormon reseptor yang akan memengaruhi resptor.

Kelenjar hipofisis dalam suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak (sel
atursika), fossa pituitaria osspenoid, besarnya kira-kira 10x13x6 mm dan beratnya sekitar 0,5gr.
Kelenjar ini memegang peranan penting dalam mengatur sekresi hormon dari semua organ
endokrin, kegiatan hormon yang lain, dan memengaruhi pekerjaan kelenjar yang lain.

Lobus Anterior (Andenohipofisis)


Berasal dari kantong rathke (dua tulang rawan) yang menempel pada jaringan otak lobus
posterior menghasilkan sejumlah hormone yang bekerja sebagai pengendali produksi dari
semua organ endokrin lain.

a) Somatotropik Hormon (Growth Hormone)


Hormon somatotropik adalah hormon pertumbuhan yang berfungsi merangsang pertumbuhan
tulang. Jaringan lemal dan visera penting untuk individu yang masih muda untuk pertumbuhan.
Efek langsung (efek anti insulin) memerlukan adanya kortisol untuk meningkatkan lipsolisis dan
glukosa darah.

Efek tidak langsung meransang hati untuk membentuk somatomedin (sekelompok peptida)
untuk meningkatkan tulang rawan dan kerangka serta meningkatkan sintesis,protein dan
meningkatkan profeliferasi sel.

Penganturan sekresi GH. Hormon pertumbuhan ini dikendalikan oleh sistem saraf pusat.
stres,gerak badan,suhu dingin,anastesi,pembedahan, dan pendarahan akan meningkatkan
sekresi Growth Hormone.

Faktor-faktor yang meningkatkan sekresi GH adalah sebagai berikut.

1. Keadaan yang meremerlukan energy (menurunkan glukosa darah).


2. Keadaan yang meningkatkan asam aminom tertentu dalam darah.
3. Rangsangan skres
4. Tidur

Growth hormone mempengaruhi berbagai metabolism dalam tubuh:

1. Metabolism protein.merangsang pembentukian kolagen


2. Metabolism elektroit menahan N, P, Ca, K, dan Na dengan cara meningkatkan absorsi
ion Ca diseluruh pencernaan, menurunkan ekresi ion Ca dan K lewat ginjal.
3. Metabolism karbohidrat mempunyai efek diabetogeniok karena meningkatan pelepasan
glukosa daroi sel hati dan menurunkan kepekaan sel terhadap insukin.
4. Metabolism lemak meningkatkan kadar asam lemak bebas dalam plasma darah.

b) Hormone tirotropik (thyroid stimulating hormone/TSH)


Hormon tritropik (TSH) mengendalikan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormone
tiroksin. Sel-sel nya besar berbentuk polyhedral dan mengandung granula kecil yang
berdiameter 50-100nm. Fungsinya merangsang pembesaran tiroid, menambah ambilan
(uptake) yodium dan menambah sintesis tiroglogulin. Hormone-hormon dari kelenjar tiroid
menyebabkan menurunnya jumlah sel-sel tirotropik yang merupakan reseptor terhadap
thytroid releasing factor (TRF) yang menyebabkan menurunnya sekresi hormone TSH.

c) Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)


Mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks
kelenjar suprarenal. Selnya mengandung secretory granules berdiameter 375-550
nm,merupakan sel terbesaryang dapat ditemukan dalam sel-sel hipofisis. Sel ini menyitesis
hormone ACTH dan betalipoprotein, diproduksi dan disimpan dalam sel basofil anterior,dan
mempunyai efek terhadap supraneral dan ektra adrenal.

d) Hormone Gonadothopin

Hormone Gonadothropin menghasilkan hormone-hormon berikut ini.

1. Follicle stimulating hormone (FSH)

Sel-sel berbentuk angular terhadap diseluruh hipofisis,mengandung sekretori granola


diameter 275-375. FSH meransang perkembangan folikel de graaf dalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa pada testis merasang gametoganesis laki-laki, maksudnya berfungsi
untuk merangsang pematangan folikel dalam ovarium, menghasilkan estrogen.

2. Luteinizing hormone (LH)

Mengendalikan sekresi ektorogen dan progesterone dalam ovarium memengaruhi


luteinisasi pada wanita ini pada laki –laki disebut sebagai interstisial cell stimulating hormone
(ICSH) yang memengaruhi produksi testosterone dalam testis.

e) Prolaktin (PRL) atau Lactogenic Hormone (LTH)


Prolaktin (PRL) berfungsi untuk membantu kelenjar dan memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu.

2. Hipofisis Bagian Tengah (Pars Media)


Hormon yang dihasilkan Hipofisis Bagian Tengah (Pars Media) adalah :
Melanosit Stimulating Hormone (MSH)

Melanosit Stimulating Hormone (MSH) berfungsi untuk mempengaruhi warna kulit


individu dengan cara menyebarkan butiran-butiran melanin, apabila hormone ini banyak
dihasilkan maka kulit akan menjadi hitam.

3. Hipofisis Lobus Posterior


Hormon yang dihasilkan lobus posterior antara lain :
a. Oksitosin

Oksitosin berfungsi untuk menstimulasi kontraksi otot polos pada Rahim wanita selama
proses kelahiran

b. Hormon ADH

Hormon ADH berfungsi untuk menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan
darah dengan cara penyempitan pembuluh darah. Banyak sedikitnya cairan yang masuk akan
dideteksi oleh hipotalamus. Jika cairan (plasma) dalam darah sedikit maka hipofisis akan
mensekresikan ADH untuk melakukan reabsorpsi sehingga darah mendapatkan cairan dari
reaksi tersebut. Dengan demikian kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang.

Kelenjar Paratiroid
Kelenjar tiroid di leher. Terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher,
kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada
tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian posterior kelenjar tiroid. Salah satu dari jenis sel
ini mensekresi hormone parathormon.

Pharathormon berfungsi untuk mengatur ion kalsium dari usus, ekskresi kalsium pada ginjal dan
ekskresi pelepasan tulang. Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara
merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara induksi sel-sel tulang osteoklas untuk
merombak matriks bermineral pada osteoklas dan pada tulang sejati, dan melepaskan kalsium
ke dalam darah. Jika kekurangan hormone ini akan menyebabkan kekejangan yang disebut
tetanus. Jika kelebihan maka akan berakibat kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini
dapat terjadi endapan kapur pada ginjal.

Struktur Kelenjar Paratiroid

Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid
oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel
yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar
paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon paratiroidatau parathormon disingkat PTH.

Fungsi Kelenjar Paratiroid

1. Mengatur metabolism fosfor


2. Mengatur kadar kalsium darah

Kelenjar Adrenalin (Anak Ginjal)

image.jpg700×244 80.7 KB
Gambar Kelenjar Adrenalin

Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Setiap ginjal ada satu kelenjar
adrenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medulla).
Korteks suprarenal berasal dari jaringan mesodermis. Hormon terpenting disekresikan oleh
kortex adrenal adalah hidroktison, aldosterone, dan kortikosteron. Pada korteks diidentifikasi
tiga zona jaringan terpisah, yaitu :

1. Zona Glomerulosa
2. Zona Fasikulata
3. Zona Retikularis

Hormon Dari Anak Ginjal

 Bagian korteks adrenal:


1. Mineralokortikoid, berfungsi untuk mengontrol metabolism ion anorganik.
2. Glukokortikoid, berfungsi untuk mengontrol metabolism glukosa.
 Bagian Medula Adrenal

Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin, Kedua hormone tersebut bekerja sama dalam
hal :

1. Dilatasi bronkiolus
2. Vasokonstraksi pada arteri
3. Vasodilatasi pembuluh darah dan otak
4. Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati.
5. Gerak peristaltik
Gambar Regulasi Hormon Adrenal

Gambar Regulasi Hormon Medula Adrenal

Kelenjar Kelamin (Ovum dan Testis)

Regulasi Hormon di Ovarium


image.jpg700×300 90.9 KB

Gambar Hormon di Ovarium

Ovarium merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone
estrogen dan progestron Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf yang dirangsang oleh
FSH. Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder
pada wanita. Misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus. Progesteron
dihasilkan oleh korpus luteum yang dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi mempersiapkan
dinding agar siap menerima sel telur yang telah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan
progesterone selama kehamilan guna mencegah FSH dan LH.

Regulasi Hormon Jantan


Gambar Hormon Jantan

Testis mensekresikan hormone testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma


(spermatogenesis) dan pembentukan tanda-tanda kelamin pria. Seperti tumbuhnya rambut
kumis, rambut dada, dan jakun, dada terlihat bidang, suara semakin membesar. Sekresi
hormone tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hepofisis bagian anterior.

b.Fungsi Umum Sistem Endokrin


• Membedakan system syaraf pussat dan system syaraf reproduktif pada janin yang sedang
berkembang.
• Menstimulasi urutan perkembaangan
• Mengkoordinasikan system reproduksi
• Memelihara linhkungan internal optimal
• Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi stimulasi darurat.
DAFTAR PUSTAKA

SYAIFUDDIN.(2009).ANATOMI TUBUH MANUSIA UNTUK MAHASISWA


KEPERAWATAN.JAKARTA.EDWARD TANUWIJAYA.

https://www.dictio.id/t/bagaimana-anatomi-sistem-endokrin-pada-manusia/16999

Anda mungkin juga menyukai