Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMANASAN GLOBAL

DI SUSUN OLEH :
Yulia
XI MIPA 2
(NIS : 6204)

MAN KOTA PALANGKARAYA


TAHUN AJARAN 2017/2018
Alamat : Jl. Tjilik Riwut km 4,5 Palangkaraya Kalimantan Tengah. Telp.
(0536) 3231286 Email : manmodel_plk@yahoo.co.id Website
:www.manmodel-palangkaraya.sch.id
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum wrb. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha


Pengasih lagi Maha Penyanyang. Alhamdulillahirabbil alamin, Segala puji bagi
Allah Tuhan Semesta Alam, karena atas limpahan karunia dan berkat-Nya lah
saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini saya susun dan rangkai dengan sebaik-baiknya agar kiranya
dapat memberikan manfaat yang positif serta pengetahuan dan wawasan yang
lebih mendalam kepada para pembacanya. Dan tujuan utama saya membuat
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individual mata pelajaran Fisika oleh
Ibu Nikmah S.Pd, M.P.Fis.
Makalah ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan Pemanasan
Global, meliputi pengertian, contoh-contoh pemanasan global, dampak yang
ditimbulkan dari pemanasan global, serta cara menanggulangi pemanasan global.
Khususnya dikalangan masyarakat umum, Pemanasan Global kini sudah
semakin marak terjadi seiring perkembangan waktu. Ada kalanya, hal-hal yang
kita lakukan sehari hari dapat memicu peningkatan pemanasan global sehingga
setelah membaca makalah ini kita dapat mengurangi dan menanggulangi masalah
tersebut.
Saya selaku penulis, mohon maaf apabila ada kesalahan kata dan hal-hal
lain yang ada pada makalah saya. Karena kiranya, saya tidak luput dari kesalahan
dan kelalaian sebagai seorang hamba-Nya. Demikian apa yang bisa saya
sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan, semoga pembaca makalah
saya dapat mengambil hikmah positif dan ilmu yang bermanfaat. Aamiin Ya
Rabbal Alamin. Wassalammualaikum wrb.

Palangkaraya, April
2018
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER JUDUL


KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya, sudah tak asing lagi di lingkungan masyarakat Indonesia


akan istilah pemanasan global yang marak terjadi dilingkungan sekitar.
Pemanasan global atau dikenal sebagai global warming ini cukup
memprihatinkan. Lingkungan sekitar yang semulanya sejuk, rapi, bersih, nyaman,
dan hijau akan menjadi buruk karena efek dan dampak dari pemanasan global.
Dalam fase modern dengan dunia teknologi yang serba canggih,
memudahkan kita untuk mengakses berita akan lingkungan sekitar, maraknya
pemanasan global ini tetap saja membuat masyarakat tidak tahu menahu dan tidak
peduli dengan lingkungan sekitar. Sebenarnya, pemanasan global merupakan
suatu masalah yang cukup serius untuk segera ditangani.
Minimnya pengetahuan, wawasan dan ilmu akan dampak negative yang
terjadi, membuat masyarakat tidak ikut serrta dalam usaha pencegahan global
warming. Semakin banyaknya masyarakat yang berevolusi dalam industri,
membuat tempat tinggal atau hunian dengan berbahan dasar kaca, menimbulkan
masalah yang serius dan erat kaitannya dengan pemanasan global.
Efek yang ditimbulkan juga akan berdampak karena ulah masyarakat
sendiri, kerugian dan kelestarian lingkungan yang terancam, serta keselarasan
ekosistem lingkungan menjadi terhambat. Mengakibatkan kepunahan massal yang
akan terjadi pada bumi lingkungan kita. Maka hendaknya, para generasi muda
dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan yang baik dan ikut serta
berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud pemanasan global?


2. Apa saja hal-hal yang dapat memicu munculnya pemanasan global?
3. Dampak serius yang akan ditimbulkan dari munculnya pemanasan
global?
4. Langkah-langkah upaya penanggulangan pemanasan global?
5. Bagaimana peran aktif generasi muda yang sudah dilakukan dalam
mengurangi pemanasan global?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui serta memahami arti dari pemanasan global


2. Untuk mengetahui pennyebab serius serta dampak yang ditimbulkan
akibat pemanasan global
3. Untuk memahami cara menanggulangi masalah pemanasan global yang
memicu rusaknya lingkungan
4. Untuk dapat melaksanakan atau merealisasikan upaya penanggulangan
tersebut dan berperan aktif dalam ikut serta mengurangi pemanasan global
5. Mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, asri, dan tentram tanpa
adanya kerusakan lingkungan
6. Menanamkan sikap peduli dan tanggung jawab masyarakat dalam
mencintai lingkungan, terutama bumi pertiwi Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Pemanasan Global atau Global Warming


Pemanasan global atau istilah lainnya adalah global warming ini adalah
suatu peristiwa kenaikan suhu rata-rata di bumi (seperti atmosfer, laut, dan daratan
bumi), akibat peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyelimuti bumi.
Kemudian suhu dibumi naik kisaran 2-5°C. Pemanasan global erat hubungannya
dengan tingkat suhu yang ada di bumi kita ini, umumnya dapat terjadi
peningkatan yang drastic maupun sedikit.
Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18°C, selama searus tahun terakhir. Intergovernmental Panel On Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “Sebagian besar penigkatan suhu rata-rata
global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar, disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui
efek rumah kaca”. Kesimpulan ini banyak mempengaruhi setidaknya 30 badan
ilmiah dan akademik, namun ada beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan
kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Peristiwa pemanasan global ini merupakan masalah serius yang dihadapi
manusia dalam era ini. Hingga saat ini, masih terjadi perdebatan politik dan public
mengenai tindakan yang harus dilakukan dan konsekuensi dari tindakan manusia
yang telah dibuatnya.

Pemicu munculnya pemanasan global


1. Efek Rumah Kaca

Semua sumber energi dalam bumi berasal dari Sang Surya yaitu matahari,
terbentuknya suatu radiasi gelombang dalam bumi merupakan efek timbal balik
dari sumber energy tersebut. Ketika energy ini datang ke permukaan bumi
menimbulkan cahaya panas yang dapat menghangatkan bumi. Permukaan bumi
kemudaian menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya, namun
sebagian panas ini tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca anatar lain, uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida, dan
metana. Keaadaan seperti ini, jika terjadi terus-menerus mengakibatkan suhu rata-
rata di bumi meningkat dan terus meningkat.
Efek rumah kaca ini pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada
tahun 1824 M, hal ini dapat terjadi secara alami, dan dapat terjadi karena akitivitas
manusia. Efek rumah kaca karena ulah manusia akan merugikan jika, konsentrasi
gas di atmosfer terus meningkat. Gas rumah kaca adalah gas yang timbul secara
alamiah dari proses kegiatan industry. Contoh gas rumah kaca diantaranya karbon
dioksida, metana, nitrogen oksida, dan CFC (kloro fluoro karbon). Pantulan dari
radiasi gas-gas tersebut yang apabila kembali ke bumi berpengaruh dalam
peningkatan suhu bumi.
Namun sebenarnya, ada beberapa gas polutan yang dihasilkan oleh
aktivitas manusia seperti menyalakan sepeda motor maupun mobil, juga
berdampak pada efek gas rumah kaca karena menghasilkan dinitrogen oksida.
Dampak yang dirasakan dari meningkatnya suhu permukaan bumi akan
mengakibatkan perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini memicu
terganggunya ekosistem dan lingkungan manusia.
Dari peningkatan suhu di permukaan bumi, menyebabkan mencairnya
gunung-gunung es ataupun bongkahan es di belahan dunia, akibat peristiwa
tersebut memunculkan naiknya permukaan air laut, sehingga mengakibatkan
Negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh besar yang cukup signifikan.
Walaupun sejujurnya, efek rumah kaca tidak merugikan jika tidak
berlebihan, karena secara alami memang efek rumah kaca berfungsi menjadi
penghangat suhu di bumi. Tanpa efek rumah kaca, kehidupan manusia di
permukaan bumi akan berkisar -20°C. Oleh sebab itu, menurut Petrucci dan
Harwood (1997), “Efek rumah kaca penting untuk menetapkan suhu yang layak
bagi kehidupan bumi. Tanpa efek rumah kaca, bumisecara permanen akan tertutup
es dan perbedaan suhu anatar siang dan malam hari tidak jauh berbeda”.

2. Aktivitas yang Menghasilkan Adanya Gas Rumah Kaca


Benjamin Franklin adalah orang pertama yang menyampaikan hubungan
Antara letusan vulkanik dengan perubahan iklim global. Hal ini ia sampaikan
pada tahun 1784 di Paris. Ia mengamati aktivitas vulkanik pegunungan laki yang
ada di Islandia. Erupsinya menyemburkan 14 kilometer kubik batuan basal selam
lebih dari 8 minggu. Opini akitivitas vulkanik menurunkan suhu rata-rata di bumi
yang didukung fakta erupsi pegunungan Krakatau yang menyebabkan penurunan
suhu sebesar 1°C di belahan bumi Utara pada tahun 1883.
Akibat aktivitas tersebut terjadinya penurunan suhu rata-rata. Berdasarkan
fakta bahwa yang lebih dominan dalam mempengaruhi suhu global adalah
konsentrasi aerosol sulfur. Fakta ini diambil dari peristiwa Gunung St Helens dan
Gunung El Chichon. Fakta ini juga diperkuat oleh erupsi Gunung Pinatubo,
Filiphina yang mengakami erupsi dan menyemburkan gas sulfur dua kali lebih
banyak dari erupsi Gunung El Chichon yakni 17 juta ton. Akibat dari peristiwa
itu, pada tahun 1992-1993 bumi mengalami penurunan suhu global sebesar 0,6°C.
Efek yang terjadi seperti ini berpengaruh dalam konstribusi besar efek
rumah kaca yang terjadi. Akan tetapi, statistiK membuktikan bahwa sumbangan
gas rumah kaca oleh aktivitas vulkanik belum seberapa dibandingkan dengan
sumbangan gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Statistik
menunjukkan erupsi vulkanik menyumbang 110 juta ton CO 2 per tahun,
sedangkan aktivitas manusia menyumbang hamper 10.000 kali lipat dari angka
tersebut. Maka efek yang ditimbulkan manusia jauh lebih memprihatinkan.

Langkah-langkah upaya penanggulangan pemanasan global

Anda mungkin juga menyukai