PEMANASAN GLOBAL
DI SUSUN OLEH :
Yulia
XI MIPA 2
(NIS : 6204)
Palangkaraya, April
2018
DAFTAR ISI
Semua sumber energi dalam bumi berasal dari Sang Surya yaitu matahari,
terbentuknya suatu radiasi gelombang dalam bumi merupakan efek timbal balik
dari sumber energy tersebut. Ketika energy ini datang ke permukaan bumi
menimbulkan cahaya panas yang dapat menghangatkan bumi. Permukaan bumi
kemudaian menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya, namun
sebagian panas ini tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca anatar lain, uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida, dan
metana. Keaadaan seperti ini, jika terjadi terus-menerus mengakibatkan suhu rata-
rata di bumi meningkat dan terus meningkat.
Efek rumah kaca ini pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada
tahun 1824 M, hal ini dapat terjadi secara alami, dan dapat terjadi karena akitivitas
manusia. Efek rumah kaca karena ulah manusia akan merugikan jika, konsentrasi
gas di atmosfer terus meningkat. Gas rumah kaca adalah gas yang timbul secara
alamiah dari proses kegiatan industry. Contoh gas rumah kaca diantaranya karbon
dioksida, metana, nitrogen oksida, dan CFC (kloro fluoro karbon). Pantulan dari
radiasi gas-gas tersebut yang apabila kembali ke bumi berpengaruh dalam
peningkatan suhu bumi.
Namun sebenarnya, ada beberapa gas polutan yang dihasilkan oleh
aktivitas manusia seperti menyalakan sepeda motor maupun mobil, juga
berdampak pada efek gas rumah kaca karena menghasilkan dinitrogen oksida.
Dampak yang dirasakan dari meningkatnya suhu permukaan bumi akan
mengakibatkan perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini memicu
terganggunya ekosistem dan lingkungan manusia.
Dari peningkatan suhu di permukaan bumi, menyebabkan mencairnya
gunung-gunung es ataupun bongkahan es di belahan dunia, akibat peristiwa
tersebut memunculkan naiknya permukaan air laut, sehingga mengakibatkan
Negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh besar yang cukup signifikan.
Walaupun sejujurnya, efek rumah kaca tidak merugikan jika tidak
berlebihan, karena secara alami memang efek rumah kaca berfungsi menjadi
penghangat suhu di bumi. Tanpa efek rumah kaca, kehidupan manusia di
permukaan bumi akan berkisar -20°C. Oleh sebab itu, menurut Petrucci dan
Harwood (1997), “Efek rumah kaca penting untuk menetapkan suhu yang layak
bagi kehidupan bumi. Tanpa efek rumah kaca, bumisecara permanen akan tertutup
es dan perbedaan suhu anatar siang dan malam hari tidak jauh berbeda”.