Anda di halaman 1dari 7

Pengkajian Pasien dengan Ansietas

1. Pengertian

Ansietas adalah perasaan was-was, kuatir, atau tidak nyaman seakan-akan terjadi
sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. Ansietas berbeda dengan rasa takut. Takut
merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya, sementara ansietas
adalah respons emosional terhadap penilaian tersebut.

Ansietas terbagi menjadi tiga macam yaitu: ansietas ringan, yang disebabkan oleh
ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi
waspada; ansietas sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal
yang dirasakan penting dan mengesampingkan hal yang lain sehingga perhatian
hanya pada hal yang selektif namun dapat melakukan sesuatu dengan terarah;
ansietas berat adalah jika seseorang mengalami pengurangan lapang persepsi
sehingga cenderung memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak
dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi
ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan
pada suatu area lain.

Ketika mengalami ansietas, individu menggunakan berbagai mekanisme koping atau


cara penyelesaian masalah, dan jika tidak dapat mengatasi ansietas secara sehat dapat
menyebabkan perilaku yang patologis, sehingga mengalami koping individu yang
tidak efektif.

Koping individu tidak efektif adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
atau berisiko mengalami ketidakmampuan dalam menangani ansietas karena tidak
mempunyai kemampuan secara fisik, perilaku maupun kognitif.

2. Penyebab
Ansietas dapat disebabkan oleh:
a. Adanya perasaan takut tidak diterima dalam satu lingkungan tertentu
b. Adanya pengalaman traumatis seperti trauma akan perpisahan, kehilangan atau
bencana
c. Adanya rasa frustrasi akibat kegagalan dalam mencapai tujuan
d. Adanya ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuan fisiologis atau
gangguan terhadap kebutuhan dasar
e. Adanya ancaman terhadap konsep diri: identitas diri, harga diri, dan perubahan
peran.

3. Tanda dan Gejala


a. Tanda dan gejala pada Ansietas
Respons fisik yang mungkin ditemukan:
1) Sering napas pendek
2) Nadi dan tekanan darah naik
3) Mulut kering
4) Anoreksia
5) Diare/konstipasi
6) Gelisah
7) Berkeringat
8) Tremor
9) Sakit kepala
10) Sulit tidur
Respons kognitif:
1) Lapang persepsi menyempit
2) Tidak mampu menerima rangsang luar
3) Berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
Respons perilaku dan emosi:
1) Gerakan tersentak-sentak
2) Bicara berlebihan dan cepat
3) Perasaan tidak aman

b. Tanda dan Gejala pada Koping Tidak Efektif


Apabila individu sudah mengalami koping yang tidak efektif maka tanda dan gejala yang
dijumpai adalah:
1) Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta bantuan
2) Menggunakan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai
3) Ketidakmampuan memenuhi peran yang diharapkan: mengalami ketegangan peran,
konflik peran
4) Mengungkapkan tentang kesulitan kehidupan
5) Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar: makan minum, kebersihan diri, istirahat
dan tidur, berdandan
6) Perubahan dalam interaksi sosial: menarik diri, tergantung, manipulatif, impulsif
7) Perilaku destruktif: merusak diri, penyalahgunaan zat
8) Sering sakit
9) Rasa khawatir kronis
10) Berbohong atau memanipulasi

C. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data-data yang ditemukan pada saat pengkajian, maka diagnosa keperawatan:
1. Ansietas
2. Koping Individu Tidak Efektif

D. Tindakan Keperawatan
Saudara dapat memilih tindakan keperawatan berikut sesuai dengan kondisi pasien
1. Ansietas
a. Tindakan keperawatan untuk pasien:
1) Tujuan:
a) Pasien mampu mengenal ansietas
b) Pasien mampu mengatasi ansietas melalui tehnik relaksasi
c) Pasien mampu memperagakan dan menggunakan tehnik relaksasi untuk
mengatasi ansietas
2) Tindakan keperawatan:
a) Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.
Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya
adalah:
(1) Mengucapkan salam terapeutik
(2) Berjabat tangan
(3) Menjelaskan tujuan interaksi
(4) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
b) Bantu pasien mengenal ansietas:
(1) Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya.
(2) Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
(3) Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
(4) Bantu klien menyadari perilaku akibat ansietas
c) Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya
diri:
(1) Pengalihan situasi
(2) Latihan relaksasi:
(a) Tarik napas dalam
(b) Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot
(3) Tehnik 5 jari
d) Motivasi pasien melakukan tehnik relaksasi setiap kali ansietas muncul
Sp 1-pasien :
- Membina hubungan saling percaya
- Membantu pasien mengenal ansietas
- Mengajarkan tehnik relaksasi dengan pengalihan situasi.
- Memasukan ke jadual kegiatan harian pasien

Orientasi:
“Assalamu’alaikum pak, perkenalkan nama saya Syam’ani, biasa dipanggil Syam, saya
perawat yang akan merawat bapak dan datang kerumah bapak seminggu dua kali, yaitu
hari rabu dan Sabtu jam 10.00 pagi. “Nama bapak siapa, suka dipanggil apa?”
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Oh, jadi bapak merasa tidak nyaman?”, “Baiklah
pak, kita akan berbincang-bincang tentang perasaan yang bapak rasakan. “Berapa lama
kita bincang-bincang? “Bagaimana kalau 30 menit”.”Dimana tempatnya pak?
Bagaimana kalau disini saja?”

Kerja:
“Apa yang bapak rasakan?, “Bagaimana perasaan itu bisa muncul?”. “Apa yang bapak
lakukan jika perasaan cemas itu muncul?”. “Oh, jadi bapak mondar-mandir dan banyak
bicara jika perasaan cemas dan tidak nyaman itu muncul”.”Ada peristiwa apa sebelum
cemas itu muncul? “Atau adakah hal-hal yang bapak pikirkan sebelumnya?” “Jadi
bapak akan merasa cemas jika ada pekerjaan bapak yang belum bisa bapak selesaikan.
Bisa kita diskusikan apa yang membuat pekerjaan bapak tidak selesai? Oh, jadi bapak
merasa beban kerja yang diberikan diluar kesanggupan bapak untuk menyelesaikannya..
“Apakah sebelumnya bapak pernah mendapatkan beban kerja yang tinggi pula? Apakah
bapak bisa menyelesaikan pekerjaan tersebut? Wah, baik sekali, berarti dulu bapak
mampu menyelesaikan pekerjaan yang banyak. Bagaimana cara bapak menyelesaikan
pekerjaan itu waktu dulu?”. Baiklah pak, saya akan mengajarkan satu cara mengatasi
kecemasan bapak yaitu dengan mengalihkan ke hobi atau kegiatan yang Bapak senangi
seperti, mendengarkan musik, atau jalan-jalan di pantai. Aktivitas tersebut merupakan
cara untuk menukar suasana dan akhirnya dapat menurunkan kecemasan bapak. “Apa
hobi bapak? “, Oh bapak senang bercocok tanam di halaman!”Nah, bapak bisa jalan-
jalan di sekeliling rumah sambil memperhatikan tanaman bapak. Kira-kira jam berapa
bapak akan melakukan kegiatan ini setiap harinya? Jadi bapak akan melakukannya sore
sesudah sholat ashar.

Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bincang-bincang?”, Baiklah pak, jangan lupa
nanti jam empat atau jika nanti bapak merasa cemas coba bapak jalan-jalan ke
sekeliling rumah dan perhatikan tanaman-tanaman yang bapak tanam”. “Dua hari lagi
saya akan datang untuk mengajarkan latihan relaksasi, jam 10.00 yah Pak,
Assalamu’alaikum Wr Wb.”

Sp 2-pasien:
- Mengevaluasi latihan pengalihan situasi
- Mengajarkan dan melatih latihan relaksasi tarik napas dalam
- Memasukan ke jadual kegiatan harian
Orientasi:
“Assalamu’alaikum Pak Ahmad, bagaimana perasaan bapak hari ini?’ Apakah bapak
sudah melatih cara mengalihkan situasi untuk menghilangkan kecemasan Bapak?’, Bisa
saya lihat jadual kegiatan harian bapak?“ Bagus sekali. Apakah perasaan cemas
berkurang? Hari ini saya akan mengajarkan bapak tentang latihan relaksasi dengan
tehnik tarik napas dalam.” Berapa lama kita akan berlatih pak? “Bagaimana jika 30
menit?” Dimana kita diskusi? “Bagaimana jika di taman bunga bapak?”

Kerja:
Pak, coba bapak ulangi lagi apa yang bapak rasakan jika cemas muncul?”Ya, jadi bapak
merasa seluruh badan bapak tegang, baik pikiran maupun fisik, Nah, latihan relaksasi
ini bermanfaat untuk membuat fisik bapak relak atau santai. Dalam latihan ini bapak
harus memusatkan pikiran dan perhatian bapak pada pernapasan, gerakan
mengembang dan mengempisnya otot dada bapak saat bernapas . Bisa kita mulai pak?”
Sekarang bapak silahkan duduk bersila seperti saya. Pertama-tama: bapak tarik napas
perlahan-lahan, dalam hitungan satu, bapak pikirkan bahwa udara memasuki bagian
bawah paru-paru bapak, pada hitungan dua bapak bayangkan udara mengisi bagian
tengah paru-paru bapak dan pada hitungan tiga bapak bayangkan seluruh paru-paru
bapak sudah terisi dengan udara, setelah itu tahan napas dalam hitungan tiga setelah
itu bapak hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Nah,
sekarang bapak lihat saya mempraktekkanya. “Sekarang coba bapak praktekkan! “Wah,
bagus sekali bapak sudah mampu melakukannya. “ Ayo kita latih kembali selama lima
sampai 10 kali. Bagus sekali.
Terminasi
“Bagaimana perasaan bapak setelah latihan tarik napas dalam ini?”Jadi sudah berapa
cara yang kita pelajari untuk mengatasi kecemasan bapak, bisa bapak sebutkan?” Bagus
sekali.” Jam berapa bapak akan berlatih cara ini? Mari kita masukan ke jadual harian
bapak.”Setiap kali bapak mulai merasa cemas, bapak bisa langsung praktekkan cara ini.
Dan latih juga sesuai jadual yang sudah bapak buat. “Lusa saya akan datang lagi untuk
mengajarkan latihan yang lain yaitu dengan mengendurkan dan mengencangkan seluruh
otot bapak agar terasa rileks dan nyaman. Seperti biasa pak Jam 10.00 WIB.
Assalamu’alaikum Pak Ahmad.
Sp 3-pasien :
- Mengevaluasi latihan tarik napas dalam
- Mengajarkan dan melatih latihan mengerutkan dan mengendurkan otot
- Memasukan ke jadual kegiatan harian

Orientasi:
““Assalamu’alaikum Pak Ahmad, bagaimana perasaan bapak hari ini?’ Apakah bapak
sudah melatih kembali cara napas dalam untuk menghilangkan kecemasan Bapak?’Bisa
saya lihat jadual kegiatan bapak? Wah, bagus sekali, bagaimana perasaannya, lebih
baik?
“Hari ini kita akan mendiskusikan tentang latihan relaksasi dengan relaksasi otot.”
Berapa lama kita akan berlatih pak? “Bagaimana jika 30 menit?” Dimana kita diskusi?
“Bagaimana jika di ruang tamu ini saja?”
Kerja:
Dalam melakukan latihan relaksasi mengerutkan dan mengendurkan otot, yang perlu
diperhatikan adalah konsentrasi bapak terhadap gerakan-gerakan otot. Bapak jangan
memikirkan hal yang lain saat latihan ini hanya fokus pada otot, Baik Pak, kita mulai,
posisi duduk saja, namun harus santai. Otot yang akan kita latih mulai dari otot muka
sampai otot kaki. Baik pak kita mulai silahkan bapak kerutkan otot muka seperti ini,
kemudian kendurkan, lagi pak?” kerutkan otot muka, kendurkan, Baik sekali, Nah
sekarang otot pungung pak, kerutkan otot punggung, kendurkan, mari kita ulangi sampai
tiga kali. Sekarang otot perut yah pak, silahkan kerutkan……kendurkan, Lagi pak,
sampai bapak merasa nyaman. Nah sekarang otot tangan yah Pak,
kerutkan….kendurkan. nah sekarang yang terakhir otot kaki, silahkan bapak kerutkan
kemudian kendurkan. Bagus sekali.

Terminasi:
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita latihan? Coba sebutkan berapa cara yang
dipelajari. Nah sekarang masukkan lagi cara ini dalam jadwal.
”Hari Rabu depan saya akan mengajarkan bapak satu cara lagi yaitu dengan tehnik lima
jari. Jamnya sama ya, Pak. Assalamu’alaikum.

Sp 4-Pasien:
- Mengevaluasi latihan mengerutkan dan mengendurkan otot
- Mengajarkan dan melatih latihan relaksasi dengan tehnik 5 jari
- Memasukan ke jadual kegiatan harian
Orientasi:
“Assalamu’alaikum Pak Ahmad, bagaimana perasaan bapak hari ini?’ Apakah bapak
sudah melatih 3 cara yang sudah kita pelajari? Cara mana yang paling bapak sukai?
Apakah cara itu dapat mengurangi kecemasan Bapak?’, “ Pak, hari ini kita akan
mendiskusikan tentang latihan relaksasi dengan tehnik 5 jari.” Berapa lama kita akan
berlatih pak? “Bagaimana jika 30 menit?” Dimana kita diskusi? “Bagaimana jika di
ruang ini saja?”
Kerja:
Baiklah Pak, Kita akan mulai latihan lima jari. Latihan ini berguna untuk mensugesti
pikiran bapak agar tidak terfokus pada kecemasan. Latihan ini berguna untuk
meningkatkan semangat, menimbulkan kedamain di hati bapak, dan dapat bapak lakukan
setiap kali bapak merasa tegang.” Bapak bisa lakukan latihan ini dengan berbaring,
mata ditutup, lingkungan harus tenang atau sunyi sehingga bapak bisa konsentrasi.
Baiklah Pak, langkah pertama, bapak sentuhkan ibu jari dengan telunjuk, sambil
melakukannnya, bapak kenang saat bapak merasa sehat, menikmati kegiatan fisik yang
menyenangkan, misalkan bapak bayangkan ketika bapak baru saja selesai mengikuti
pertandingan bulu tangkis dan bapak menjadi pemenangnya. Kedua, bapak sentuhkan
ibu jari bapak dengan jari tengah, sambil melakukannya, kenang saat bapak bersama
dengan orang yang Bapak sayangi (anak,orang tua, pasangan hidup,sahabat), Ketiga,
sentuhkan ibu jari bapak dengan jari manis dan bayangkan ketika bapak pertama
menerima pujian yang paling berkesan. Terakhir sentuhkan ibu jari bapak dengan
kelingking dan bayangkan bapak berada di satu tempat yang paling bapak sukai,
misalnya pantai, bayangkan bapak berjalan disekeliling pantai, kembangkan khayalan
bapak. Nah, bapak masih ingat apa yang harus bapak bayangkan tiap ibu jari
bersentuhan dengan jari lainnya?” Sekarang silahkan bapak coba, saya akan mememani
bapak disini. Sudah Pak?’Bagus sekali bapak nampak santai saat melakukan latihan
ini.”
Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah mempraktekkannya sendiri? Apa bapak merasa
rileks?. Coba bapak sebutkan lagi ada berapa cara yang sudah kita pelajari untuk
mengatasi cemas bapak. Bapak bisa melakukan latihan ini sendiri setiap kali bapak
merasa tegang. Jam berapa akan bapak latih cara ini, silahkan bapak masukan ke dalam
jadual kegiatan harian bapak. Baiklah Pak, “Saya rasa latihan kita cukup, dua hari lagi
saya akan datang untuk melihat apakah kecemasan bapak sudah benar-benar berkurang.
“Assalamu’alaikum Pak!”

Anda mungkin juga menyukai