Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SISTEM REPRODUKSI WANITA

Disusun Oleh:

Nama: Monika Igraine Gunadi

NiM: PO.62.20.1.19 023

prodi: D-III Keperawatan reguler XXII-A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


PALANGKARAYA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
Nya kepada penulis, sehingga tugas makalah   ini dapat terselesaikan dengan tepat pada
waktunya.

Dalam penulisan tugas yang berupa makalah ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan
saran dari semua pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih
yang sebesarnya kepada Guru pembimbing , teman-teman serta semua pihak yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak, karena dalam penulisan ini mungkin
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak demi sempurnanya penulisan ini dan juga tugas tugas berikutnya

Wasalamualaikum Wr.Wb

TTD

Penulis
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................................

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………
C. Tujuan
Penulisan……………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Struktur organ reproduksi wanita…………………………….........


B. Siklus Menstruasi…………………………………………………………
C. Kelainan dan penyakit pada organ reproduksi
wanita…………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

                                             

A. LATAR BELAKANG

Struktur organ reproduksi wanita terdiri organ reproduksi eksternal dan organ reproduksi
internal. Organ reproduksi luar wanita disebut juga vulva meliputi mons veneris (mons pubis),
labium mayora, labium minora dan clitoris. Organ reproduksi dalam wanita meliputi ovarium,
tuba falopii, uterus dan vagina.

Oogenesis atau pembentukan ovum pada wanita telah dimulai sejak dalam kandungan ibunya.
Setelah bayi lahir, dalam tubuhnya telah ada sekitar satu juta oosit primer. Sebagian oosit primer
mengalami degenerasi sehingga ketika memasuki masa puber jumlah tersebut menurun hingga
tinggal sekitar 200 ribu pada tiap ovariumnya. Oosit primer ini mengalami masa istirahat
(dorman), kemudian proses oogenesis akan dilanjutkan setelah wanita memasuki masa puber.

Sejak pertama mendapat menstruasi (menarche) yang terjadi antara usia 9-14 tahun organ
reproduksi aktif bekerja hingga wanita tersebut berhenti menstruasi (menophause) yang terjadi
antara usia 46-54 tahun. Menstruasi merupakan pendarahan yang keluar melalui vagina karena
luruhnya dinding rahim (endometrium). Menstruasi juga merupakan pertanda tidak terjadi
kehamilan, tiga perempat bagian jaringan lembut endometrium yang telah dipersiapkan untuk
menerima konsepsi (penanaman embrio) akan terlepas. Kemudian endometrium akan terbentuk
kembali; dipersiapkan untuk menerima kemungkinan konsepsi berikutnya, demikian seterusnya
terulang kembali secara periodik dan dikenal dengan siklus menstruasi. Remaja putri tidak perlu
merasa takut karena menstruasi merupakan peristiwa biologis yang normal dan biasa seperti
halnya bernafas dan darah yang mengalir dalam tubuh.

Seorang wanita harus mengenal anatomi dan fisiologi organ reproduksinya. Dengan mengetahui
anatomi dan memahami fisiologi reproduksinya maka seorang wanita tak perlu merasa cemas
dan gelisah terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja dan itu adalah suatu
hal yang normal.

Melalui  makalah yang saya susun ini, akan secara khusus kami kupas secara lebih mendalam
mengenai system repruduksi wanita.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud  struktur organ reproduksi wanita?

2.       Apa yang dimaksud siklus menstruasi?

3.       Apa saja kelainan atau penyakit pada sistm repruduksi wanita?

C.      TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan dan penyusunan makalah ini adalah :

1.         Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi di kelas XI IPA 6 di MAN Purwodadi
tahun ajaran 2014 / 2015.

2.         Mengetahui tentang struktur organ reproduksi wanita.

3.         Mengetahui tentang apa yang dimaksud siklus menstruasi

4.         Mengetahui kelainan atau penyakit pada sistm repruduksi wanita.

D.      METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data melalui browsing dari internet.


BAB II

PEMBAHASAN

A.    STRUKTUR ORGAN REPRODUKSI WANITA

Struktur organ reproduksi wanita meliputi organ reproduksi internal dan organ reproduksi
eksternal. Keduanya saling berhubungan dan tak terpisahkan. Organ reproduksi internal terdapat
di dalam rongga abdomen, meliputi sepasang ovarium dan saluran reproduksi yang terdiri
saluran telur (oviduct/tuba falopii), rahim (uterus) dan vagina. Organ reproduksi luar meliputi
mons veneris, klitoris, sepasang labium mayora dan sepasang labium minora.

1. Ovarium
Jumlah sepasang, bentuk oval dengan panjang 3-4 cm, menggantung bertaut melalui mesentrium
ke uterus. Merupakan gonade perempuan yang berfungsi menghasilkan ovum dan mensekresikan
hormon kelamin perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Ovarium terbungkus oleh kapsul
pelindung yang kuat dan banyak mengandung folikel. Seorang perempuan kurang lebih memiliki
400.000 folikel dari kedua ovariumnya sejak ia masih dalam kandungan ibunya. Namun hanya
beberapa ratus saja yang berkembang dan melepaskan ovum selama masa reproduksi seorang
perempuan, yaitu sejak menarche (pertama mendapat menstruasi) hingga menophause (berhenti
menstruasi). Pada umumnya hanya sebuah folikel yang matang dan melepaskan ovum tiap satu
siklus menstruasi (kurang lebih 28 hari) dari salah satu ovarium secara bergantian.

Selama mengalami pematangan, folikel mensekresikan hormone estrogen. Setelah folikel pecah
dan melepaskan ovum, folikel akan berubah menjadi korpus luteum yang mensekresikan
estrogen dan hormon progesteron. Estrogen yang disekresikan korpus luteum tak sebanyak yang
disekresikan oleh folikel. Jika sel telur tidak dibuahi maka korpus luteum akan lisis dan sebuah
folikel baru akan mengalami pematangan pada siklus berikutnya. 

2.      Tuba falopii/oviduct (saluran telur)

jumlah sepasang, ujungnya mirip corong berjumbai yang disebut infundibulum berfungsi untuk
menangkap ovum yang dilepas dari ovarium. Epithelium bagian dalam saluran ini bersilia,
gerakan silia akan mendorong ovum untuk bergerak menuju uterus.

2. Uterus (rahim) 
Jumlah satu buah, berotot polos tebal, berbentuk seperti buah pir, bagian bawah mengecil disebut
cervix. Uterus merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya embrio, dindingnya dapat
mengembang selama kehamilan dan kembali berkerut setelah melahirkan. Dinding sebelah
dalam disebut endometrium, banyak mengasilkan lendir dan pembuluh darah. Endometrium akan
menebal menjelang ovulasi dan meluruh pada saat menstruasi.

4. Vagina

Merupakan akhir dari saluran reproduksi wanita. Suatu selaput berpembuluh darah yang disebut
hymen menutupi sebagian saluran vagina. Membran ini dapat robek akibat aktivitas fisik yang
berat atau saat terjadi hubungan badan. Vagina berfungsi sebagai alat kopulasi wanita dan juga
sebagai saluran kelahiran. Dindingnya berlipat-lipat, dapat mengembang saat melahirkan bayi.
Pada dinding sebelah dalam vagina bermuara kelenjar bartholin yang mensekresikan lendir saat
terjadi rangsangan seksual.

5.      Mons veneris

Merupakan bagian yang tebal dan banyak mengandung jaringan lemak terletak pada bagian
paling atas dari vulva

6.      Labium mayora

Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tebal yang mengelilingi vagina dan ditumbuhi rambut

7.      Labium minora

Jumlah sepasang, merupakan suatu lipatan tipis di sebelah dalam labium mayora, banyak
mengandung pembuluh darah dan saraf. Labium minora menyatu di bagian atas membentuk
clitoris. Labium minora mengelilingi vestibulum, suatu tempat dimana terdapat lubang uretra di
bagian atas dan lubang vagina di bagian bawah.

8.      Clitoris
Berupa sebuah tonjolan kecil, merupakan bagian yang paling peka terhadap rangsang karena
banyak mengandung saraf.

B. SIKLUS MENSTRUASI

1.      Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium atau
indung telur terdapat oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat diploid (2n =
mengandung 23 pasang kromosom atau 46 buah kromosom). Oogenesis telah dimulai sejak bayi
perempuan masih dalam kandungan ibunya berusia sekitar 5 bulan. Oogonium akan
memperbanyak diri dengan membelah berulang kali secara mitosis, membentuk oosit primer.
Oosit primer terbungkus dalam folikel yang penuh dengan cairan nutrisi yang diperlukan untuk
pertumbuhan ovum.

Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam tiap ovariumnya mengandung sekitar satu juta oosit
primer. Oosit primer ini mengalami dorman atau mengalami fase istirahat beberapa tahun hingga
anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Selama pertumbuhan anak perempuan, beberapa
oosit primer akan mengalami degenerasi, hingga ketika mencapai usia pubertas jumlah oosit
primer hanya tinggal sekitar 200.000 buah.

Memasuki usia pubertas sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer untuk melanjutkan
proses oogenesis; oosit primer mengalami meiosis pertama menghasilkan 2 sel berbeda ukuran
yaitu oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil).

Oogenesis terhenti hingga terjadi ovulasi, bila tidak terjadi fertilisasi oosit sekunder akan
mengalami degenerasi. Namun bila ada penetrasi sperma dan terjadi fertilisasi, oogenesis akan
dilanjutkan dengan pembelahan meiosis kedua; oosit sekunder membelah menjadi 2 yaitu ootid
(berukuran besar) dan polosit sekunder (berukuran kecil). Sedangkan polosit primer membelah
menjadi 2 polosit sekunder. Sehingga pada akhir oogenesis dihasilkan 3 polosit dan 1 ootid yang
berkembang menjadi ovum.
Perkembangan folikel di dalam ovarium

Selama perkembangan oosit primer hingga menjadi oosit sekunder berada dalam folikel, yaitu
suatu kantung pembungkus yang penuh cairan yang menyediakan nutrisi bagi oosit. Semula oosit
primer berada dalam folikel primer kemudian berkembang menjadi folikel sekunder. Ketika
terbentuk oosit sekunder, folikel telah berkembang menjadi folikel tersier dan akhirnya menjadi
folikel de Graaf (folikel yang telah matang)   Setelah ovulasi atau lepasnya oosit sekunder folikel
telur akan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengalami degenersi membentuk
korpus albikan

a. Siklus Menstruasi

Menstruasi atau haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam
rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium
dipersiapkan untuk menerima implantasi embrio. Jika tidak terjadi implantasi embrio lapisan ini
akan luruh, darah keluar melalui cervix dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak
waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus
menstruasi.

Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama
menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase: fase
menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi.

1) Fase menstruasi

Terjadi bila ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon
estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya
ovum dari endometrium disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan.
Fase menstruasi berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar
antara 50 - 150 mili liter

2)      Fase pra-ovulasi atau fase poliferasi

Hormon pembebas gonadotropin yang disekresikan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mensekresikan FSH. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk
mensekresikan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali
(poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar estrogen juga menyebabkan seviks (leher
rahim) untuk mensekresikan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.

3)      Fase Ovulasi

Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, kemudian hipofise mensekresikan LH.
Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut
ovulasi.

4)      Fase pasca ovulasi atau fase sekresi

Berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus


menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi
berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan
berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mensekresikan hormon progesteron dan
masih mensekresikan hormon estrogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel.
Progesteron mendukung kerja estrogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-
pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima
implantasi embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus
luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mensekresikan hormon,
sehingga kadar progesteron dan estrogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya
menstruasi demikian seterusnya.
 Hanya sebagian kecil wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur

Pada umumnya orang beranggapan bahwa siklus menstruasi seseorang adalah teratur. Tapi fakta
menunjukkan sebaliknya. Dari hasil penyelidikan terhadap 4 ribu wanita ternyata hanya 3% yang
memiliki siklus menstruasi yang teratur, bahkan ini merupakan suatu kekecualian yang jarang
terjadi. Pada umumnya wanita mengalami siklus menstrasi yang kurang teratur; dari siklus yang
satu dengan siklus berikutnya ada sedikit perubahan. Jangka waktu yang normal berkisar antara
20 hari hingga 36 hari, atau rata-rata 28 hari. Namun hanya sekitar 30% wanita yang mempunyai
siklus dengan kisaran satu atau dua hari dari statistik rata-rata 28 hari.

Siklus menstruasi yang tidak teratur pada remaja putri adalah suatu hal yang normal. Karena
sedang berkembang menuju arah kedewasaan. Secara berangsur-angsur siklus akan menjadi
teratur menjelang usia 20 tahun. Sedangkan pada wanita menjelang menophause, menstruasi
berubah menjadi lebih tidak teratur untuk kemudian berhenti sama sekali. Bagi remaja putri
sebaiknya membiasakan diri membuat catatan tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan ini,
tanggal berapa hari pertama menstruasi bulan berikutnya, demikian seterusnya. Kemudian hitung
berapa hari siklus menstruasi tiap bulannya. Catat pula jenis cairan vagina yang keluar dan
perubahan tubuh yang terjadi di sepanjang siklus tersebut. Catatan tersebut dapat membantu
mempelajari kebiasaan yang terjadi dalam tubuh kita sendiri. Dan data siklus menstruasi tersebut
suatu saat akan mempunyai nilai yang sangat berarti.

 Cairan yang keluar dari vagina

Semua wanita mengalami pengeluaran cairan dari vagina selain darah haid. Cairan tersebut
membantu membasahi, membersihkan dan melindungi vagina dari bacteri-bacteri tertentu.
Pengeluaran cairan ini bersifat normal; jumlahnya relatif sedikit tetapi dapat membuat noda pada
celana dalam. Jenis cairan yang keluar ada yang jernih, ada yang  keruh kental berwarna
kekuning-kuningan. Cairan yang jernih, mulur seperti putih telur disekresikan oleh kelenjar yang
terdapat pada cervix selama 3-5 hari menjelang ovulasi karena pengaruh hormon estrogen. Di
saat lain vagina juga mengeluarkan cairan pekat, keruh berwarna kekuningan serta mempunyai
bau yang khas. Dinding vagina mempunyai sifat yang sama seperti kulit lainnya yaitu sel-selnya
selalu membelah, sel-sel yang telah tua dan mati akan terlepas. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya pengeluaran cairan keruh kental/pekat berwarna kekuning-kuningan karena
mengandung sel-sel mati, bacteri dan lendir. Di dalam vagina terdapat beberapa jenis bacteri,
pada pada orang sehat; 95% diantaranya merupakan bacteri menguntungkan dan 5% diantaranya
merupakan bacteri patogen. Bacteri menguntungkan tersebut terutama dari genus Lactobacillus
yaitu Lactobacillus doderlein dan Lactobacillus acidophylus yang menghasilkan asam laktat dan
membantu mempertahankan lingkungan asam dalam vagina, beberapa jenis lainnya
menghasilkan hidrogenperoksida dan antibiotik. Suasana asam dalam vagina ini merupakan
pertahanan alami terhadap kemungkinan infeksi. campuran zat yang dihasilkan bacteri dan
sekresi dinding vagina mengasilkan aroma khas vagina.

Bila cairan yang keluar dari vagina mempunyai sifat; berwarna lain (putih seperti susu, kuning
kehijauan, merah coklat), berbau busuk, jumlahnya relatif banyak, disertai keluhan gatal, panas,
nyeri dsb. Hal ini merupakan tanda; mungkin ada suatu gangguan pada organ reproduksi. Untuk
itu sebaiknya segera periksakan ke dokter

 Sindrom pramenstruasi

Jika suatu saat tiba-tiba seorang wanita merasakan cincin yang biasa dipakai menjadi lebih sesak,
merasa sedih yang tak beralasan, mudah tersinggung dan gampang marah, nafsu makan
berlebihan, mengidam jenis makanan tertentu, mungkin wanita tersebut sedang mengalami
sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi adalah perubahan-perubahan fisik dan psikis
yang terjadi di antara hari ke empat belas hingga hari kedua sebelum mestruasi, dan akan hilang
segera setelah datang menstruasi.

Perubahan fisik tersebut antara lain: kenaikan berat badan, terjadi pembesaran bagian tubuh
terutama daerah tertentu (perut, jari tangan, kaki) karena tubuh menahan cairan, pegal dan nyeri
otot terutama daerah pinggang, payudara membesar dan nyeri tekan, timbul jerawat, air seni
berkurang, pusing, mual, nafsu makan meningkat. 

Perubahan psikis meliputi: kontrol emosi rendah, cepat marah, reaksi emosi yang tidak logis,
daya ingat dan konsentrasi rendah, lesu, depresi, rasa kurang percaya diri dan perasaan tidak
berharga. 

Derajat keseriusan gejala sindrom pramenstruasi yang dialami wanita satu dengan yang lain tidak
sama. Pada umumnya wanita; perubahan fisik sindrom pramenstruasi tidak menjadi masalah
yang berarti dan dapat menjalani aktifitas hidupnya dengan normal. Namun pada beberapa
wanita; perubahan psikis sindrom pramenstruasi dapat menjadi masalah yang serius. Dengan
mengidentifikasi perubahan fisik yang terjadi pada dirinya sebagai sindrom pramenstruasi,
wanita dapat mengantisipasi dengan lebih berusaha mengontrol dan mengendalikan emosinya
sehingga hubungan harmonis dalam keluarga dan lingkungan sosialnya tetap terjaga.

 Siklus estrus

Jika pada manusia dan beberapa primata lainnya mempunyai siklus menstruasi, pada mamalia
lain dikenal adanya siklus estrus (estrous cycle). Pada siklus estrus lapisan endometrium yang
telah dipersiapkan untuk menerima konsepsi, akan diserap kembali oleh uterus bila tak terjadi
pembuahan, sehingga tidak banyak terjadi pendarahan. Pada hewan betina periode seputar
ovulasi; vagina mengalami perubahan yang memungkinkan terjadinya perkawinan, periode ini
disebut estrus. Dalam bahasa latin; oestrus berarti gairah atau kegilaan, kopulasi hanya terjadi
pada periode estrus. Pada peternak sapi, insemenasi buatan dilakukan pada saat sapi betina
mengalami estrus yang ditandai: vagina mengalami 3A dalam bahasa Jawa (Abuh = ukuran lebih
besar, Abang = warna merah, Anget = hangat). Jangka waktu siklus estrus berbeda-beda; pada
tikus hanya 5 hari, anjing dan beruang hanya mengalami satu siklus pertahun, tetapi pada gajah
mengalami beberapa kali siklus estrus pertahun.

C.KELAINAN DAN PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI WANITA

Penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan menstruasi,
kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina dan juga endometriosis.

1.         Gangguan Menstruasi

Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore sekunder. Amenore
primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan diikuti
dengan tidak berkembangnya unsur seksual sekunder. Sementara itu, amenore sekunder adalah
tidak terjadinya proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami
suklus menstruasi sebelumnya.

2.         Kanker Pada Wilayah Genital

Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini banyak dijumpai biasanya pada wilayah ovarium,
serviks dan juga vagina. Kanker vagina ini belum diketahui apa penyebab pastinya. Namun, para
ahli menduga hal tersebut disebabkan oleh infeksi virus. Pengobatan kanker pada vagina ini bisa
dengan kemoterapi ataupun bedah menggunakan laser. Sementara itu, kanker pada mulut rahim
atau serviks terjadi jika ada sel yang tumbuh secara abnormal di wilayah lapisan epiter mulut
rahim. Dan kanker pada ovarium sendiri tidak menujukan tanda-tanda yang jelas namun
biasanya disertai berbagai keluhan seperti rasa pegal luar biasa pada panggul, terdapat perubahan
saluran pencernaan dan muncul pendarahan yang abnormal pada vagina.

3.         Endometriosis

Merupakan gejala dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim yakni di
ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejala yang paling lazim muncul antara lain
nyeri pada bagian perut, wilayah pinggang yang sakit, serta rasa tak nyaman yang berlebihan saat
menstruasi.

4.         Infeksi vagina

Penyakit ini menampakkan gejala antara lain keputihan berlebih dengan bau yang sangat
menyengat dan disertai dengan rasa gatal. Infeksi ini biasanya menyerang wanita pada usia yang
produktif khususnya bagi mereka yang telah memiliki pasangan dan aktif melakukan kegiatan
seksual. Penyebab utamanya adalah hubungan seksual.

5.         Penyempitan Pada Oviduk

Oviduk atau saluran telur bisa mengalami penyakit dimana ia akan menyempit. Penyebabnya
disinyalir genetis namun ada juga yang disebabkan oleh kuman jenis tertentu. Saluran telur yang
sempit akan membuat wanita sulit mendapatkan anak sebab jalan sperma terhalangi.

6.         Mandul/Infertilitas

Hal ini bisa disebabkan oleh penyakit maupun gangguan. Pada kondisi umum, wanita akan
mengalami masa subur sekali dalam sebulan. Bagi wanita yang kurang subur biasanya tidak
terdapat masa subur dalam jangka waktu tertentu. Dan hal ini menandakan gejala infertilitas. Hal
ini biasa diatasi dengan berbagai metode salah satunya adalah terapi makanan dan lain-lain.

7.         Kanker Payudara

Penyakit pada sistem reproduksi manusia tepatnya pada wanita adalah kanker payudara. Meski
pria juga memiliki payudara namun penyakit yang satu ini lebih rentan menyerang wanita sebab
jaringan lemak pada payudaranya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pria. Kanker
payudara ini bisa menyerang wanita yang sudah menikah maupun belum.

8.         Mola Hidalidosa

Atau yang lebih populer dikenal dengan nama hamil anggur merupakan kondisi dimana wanita
mengalami kehamilan namun tak ada janin yang tumbuh di dalam rahim melainkan hanya
gelembung bernama mola juga darah yang membeku. Hamil anggur ini bisa mengakibatkan rasa
sakit yang luar biasa dan bahkan berbuntut pada kematian yang disebabkan pendarahan.

9.         Condiloma Accuminata

Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Human Papiloma. Ia ditandai dengan
munculnya kutil yang terus membesar dan akhirnya menjadi cikal kanker pada mulut rahim
wanita.
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari uraian yang diuraikan dalam bab pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sbb :

1.      Bagian-bagian dari sistem reproduksi wanita terdiri dari bagian dalam dan luar.

2.      Dalam proses oogenesis, oogonium (oosit primer) akhirnya berkembang menjadi sel telur
dan badan kutub melalui pembelahan meiosis.

3.      Ovulasi adalah proses keluarnya sel telur (ovum) ke ovarium.

4.      Fertilisasi adalah proses bertemunya sel ovum dan sel sperma yang terjadi di dalam saluran
reproduksi wanita.

5.      Dalam proses kehamilan Zigot berkembang secara bertahap yang akhirnya menjadi calon
janin dalam uterus.

6.      Ada beberapa tahapan dalam sikuls menstruasi yaitu fase menstruasi, fase pra ovulasi, fase
ovulasi dan fase pasca ovulasi.

B.       SARAN

Demikianlah makalah yang kami  buat ini, mudah – mudahan apa yang saya paparkan bisa
menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal mengenai system repruksi
wanita. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu  masih belum  sesuai
apa yang di harapkan dengan  ini saya berharap masukan yang lebih banyak lagi dari guru
pembimbing dan teman – teman semua
DAFTAR PUSTAKA

http://pewidya.blogspot.com/p/sistem-organ-reproduksi-wanita.html

https://ranida.wordpress.com/2011/12/07/alat-reproduksi-wanita-dan-fungsinya/

http://rodi10.blogspot.com/2013/06/makalah-biologi-organ-reproduksi-manusia.html

http://www.sexuil.com/2013/01/alat-reproduksi-pria-dan-wanita-beserta.html

http://blog-reproduksi.blogspot.com/2013/03/organ-reproduksi-wanita.html

http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/beberapa-penyakit-pada-sistem.html

Anda mungkin juga menyukai