1. Identitas
Nim : 201810070311004
Kelas : Biologi 5A
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tak
mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar
endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai
aktivitas dalam tubuh hewan antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi,
osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Dalam bekerja, sistem endokrin hampir selalu bekerja sama dengan sistem
saraf, namun cara kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari
sistem saraf. Paling tidak, ada dua perbedaan cara kerjs antara kedua sistem
tersebut. Kedua perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih banyak bekerja
melalui transmisi kimia.
2. Sistem endokrin memperlihatkan waktu respons lebih lambat daripada
sistem saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna hanya
dalam waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon baru akan
sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar antara beberapa
menit hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja dalam waktu singkat,
namun hormon pertumbuhan bekerja dalam waktu sangat lama.
Organ sasaran hormon sering kali terletak di lokasi yang jauh dari
tempat hormon tersebut di hasilkan. Contoh yang baik untuk hormon ini ialah
histamin, yang bekerja untuk mengontrol sekresi asam pada lambung vertebrata,
misalnya pada sapi. Apabila rangsang memmengaruhi sel master (mast cells)
dan sel parietal pada lambung, sel-sel tersebut akan mengeluarkan histamin,
yang selanjutnya akan merangsang pengeluaran asam lambung. Dalam contoh
tersebut hormon bekerja secara lokal. Aksi hormon lokal semacam ini disebut
kontrol/kendali parakrin.
Sel-sel penyusun organ endokrin dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sel
neurosekretori dan sel endokrin sejati. Sel neurosekretori adalah sel yang
berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi sebagai penghasil hormon. Contoh
sel neurosekretori ialah sel saraf pada hipotalamus. Sel tersebut memperlihatkan
fungsi endokrin sehingga dapat juga disebut sebagai sel neuroendokrin.
Sel endokrin sejati disebut juga sel endokrin klasik, yaitu sel endokrin
yang benar-benar berfungsu sebagai penghasil hormon dan tidak memiliki
bentuk seperti sel saraf. Kelenjar endokrin sejati melepaskan hormon yang
dihasilkannya secara langsung kedalam darah (cairan tubuh). Kelenjar endokrin
sejati dapat ditemukan pada hewan yang mempunyai sistem sirkulasi, baik
vertebrata maupun invertebrta. Hewan invertebrata yang sering menjadi objek
studi sitem endokrin adalah insekta, krustaseae, sefalopoda, dan muluska.
Kelenjar endokrin dapat berupa sel tunggal atau berupa organ multisel.
Feromon adalah suatu senyawa kimia spesifik yang dilepaskan oleh hewan
ke lingkungannya, yang dapat menimbulkan respons perilaku (memengaruhi
tingkah laku), respon perkembangan atau respon reproduktif pada individu lain.
Senyawa kimia tersebut sangat bermanfaat bagi hewan dalam berbagai hal antara
lain untuk memberikan daya tarik seksual, menandai daerah kekuasaan, mengenali
individu lain dalam spesies yang sama, dan berperan penting dalam sinkronisasi
siklus sosial. Semua hormon umumnya memperlihatkan adanya kesamaan sifat.
Berikut ini beberapa sifat yang umum diperlihatkan oleh hormon.
1. Coelenterata
Contoh hewan dari golongan ini adalah Hydra (Hidra). Hidra mempunyai
sejumlah sel yang mampu menghasilkan zat kimia yang berperan dalam
proses reproduksi, pertumbuhan, dan regenerasi. Apabila kepala hidra
dipotong, sisa tubuhnya akan mengeluarkan molekul peptida yang disebutr
aktivator kepala. Zat tersebut menyebabkan sel tubuh hidra dapat
membentuk mulut dan tentakel, dan selanjutnya membentuk daerah
kepala.
2. Platyhelminthes
Hewan ini dapat menghasilkan hormon yang berperan penting dalam
proses regenerasi. Diduga hormon yang dihasilkan tersebut juga terlibat
dalam regulasi osmotik dan ionik serta dalam proses reproduksi.
3. Nematoda
Sejumlah nematoda dapt mengalami ganti kulit (molting) hingga empat
kali dalam siklus hidupnya. Hewan ini mempunyai struktur khusus yang
berfungsi untuk sekresi neurohormon, yang berkaitan erat khusus dengan
sistem saraf.
4. Anelida
Sejumlah anelida seperti Polichaeta (misalnya neris), Oligocheta
(misalnya Lumbricus), dan Hirudinae (misalnya lintah) sudah
memperlihatkan adanya derajat sefalisasi yang memadai. Otak hewan
tersebut memiliki sejumlah besar sel saraf yang berfungsi sebagai sel
sekretori. Sistem endokrin Anelida berkaitan erat dengan aktivitas
pertumbuhan, perkembangan, regenerasi, dan reproduksi. Contoh yang
baik untuk hal tersebut ialah perubahan bentuk cacing Polichaeta dewasa,
yang dikenal dengan istilah epitoki. Epitoki ialah perubahan sejumlah ruas
menjadi struktur reproduktif. Epitoki dikendalikan oleh sistem
neuroendokrin. Hormon yang dilepaskan bersifat menghambat epitoki
sehingga epitoki hanya akan berlangsung pada saat kadar hormon tersebut
rendah. Cara kerja hormon ini tidak diketahui secara jelas, tetapi diduga
sekresinya diatur oleh faktor lingkungan.
5. Moluska
Moluska (terutama siput ) mempunyai sejumlah besar sel neuroendokrin
yang terletak pada ganglia penyusun sistem saraf pusat. Hewan ini juga
memiliki organ endokrin klasik. Senyawa yang dilepaskan menyerupai
protein dan berperan penting dalam mengendalikan osmoregulasi,
pertumbuhan, serta reproduksi.
Reproduksi pada moluska sangat rumit karena hewan ini bersifat
hermaprodit. Beberapa spesies hewan dari kelompok ini bersifat protandri.
6. Krustasea
Sistem endokrin pada krusstasea umumnya berupa sistem neuroendokrin,
meskipun mempunyai organ endokrin klasik. Organ neuendokrin krustasea
terdapat pada tiga daerah utama berikut.
1. Kompleks kelenjar sinus. Organ ini kadang-kadang disebut kompleks
kelenjar sinus organ X, yang menerima akson sel neuendokrin dari
ganglion kepala dan lobus optik di tangkai mata.
2. Organ post-komisural. Organ ini juga menerima akson dari otak dan
berakhir pada awal esofagus.
3. Organ perikardial. Organ ini terletak sangat dekat dengan jantung dan
menerima akson dari ganglion toraks.
7. Insekta
Pada sistem saraf insekta terdapat 3 kelompok sel neuendokrin yang
utama, seperti:
1. Sel neurosekretori medialis. Kelompok sel inmi memiliki akson yang
membentang hingga ke korpora kardiaka. Korpora kardiaka ialah
sepasang organ yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan
pelepasan neurohormon.
2. Sel neurosekretori lateralis. Kelompok sel ini juga memilki akson yang
membentang hingga ke korpora kardiaka.
3. Sel neurosekretori subesofageal. Kelompok sel neurosekretori ini
terdapat pada bagian dibawah kerongkongan dan memiliki akson yang
membentang ke korpora alata. Korpora alata merupakan organ
endokrin klasik.
f. Sistem Endokrin Pada Vertebrata
1. Hipotalamus dan Pituitari
Hipotalamus merupakan bagian otak vertebrata yang terletak dibawah talamus dan
berperan dalam mempertemukan sistem saraf dan endokrin. Talamus ialah kumpulan
sel saraf yang terletak dibagian tengah otak vertebrata. Hipotalamus berfungsi
mengendalikan kelenjar pituitari, sementara pituitari juga berfungsi mengendalikan
kelenjar endokrin lainnya. Oleh karena itu, hipotalamus disebut sebagai kelenjar
induk (master of gland).
2. Organ Endokrin Tepi/Perifer
Organ endokrin tepi adalah semua organ endokrin diluar hipotalamus dan pituitari.
Makin hari, makin banyak ditemukan organ endokrin baru pada vertebrata. Saat ini
telah diketahui bahwa jantung juga mampu menghasilkan hormon yang disebut atrial
naturetic peptide (ANP). Hormon ANP berkaitan erat dengan pengaturan ion natrium
di ginjal.
g. Pengaruh Berbagai Macam Stres Terhadap Proses Fisiologis Hewan
Salah satu contoh penyebab stres pada hewan ternak ialah proses transportasi
hewan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Stres ini juga disebut sebagai stres
transportasi. Dalam kondisi stres, berbagai jenis patogen seperti virus atau
mikoplasma dapat menginfeksi hewan (sebagai penginfeksi primer). Infeksi primer
oleh virus/mikoplasma dapat membuat hewan menjadi rentan terhadap infeksi
bakteri sehingga bakteri tersebut memiliki peluang untuk menjadi patogen. Selama
dalam transportasi, hewan juga dapat mengalami penurunan berat badan. Selama
transportasi, hewan ternak biasanya terpapar kepada udara yang panas atau dingin,
kelembaban udara yang tinggi atau rendah, dan keterbatasan asupan pakan dan
minum. Dalam kondisi stres, hipotalamus akan terstimulasi dan akan memengaruhi
hipofisis dalam sekresi GnRH. GnRH akan dilepaskan ke dalam darah hipofisis.
Pada sisi lain, sumbu hipotalamo-hipofisis-adrenal juga terstimulasi untuk
mensekresikan faktor pelepas kortikortropin (CRF) dan arginin vasopresin.
h. Hormon Yang Berpengaruh Terhadap Kebahagiaan (Emosi dan Mood)
Kebahagiaan merupakan kondisi yang didasari oleh dua hal penting, yaitu faktor
endogenik dan eksogenik. Faktor endogenik mencakup sub faktor biologis, kognitif,
kepribadian dan etika. Faktor eksogenik mencakup perilaku, sosial budaya,
ekonomi, geografis, peristiwa kehidupan dan subfaktor estetika. Kebahagiaan tidak
hanya disebabkan oleh satu atau dua faktor, tetapi merupakan hasil dari beberapa
faktor yang terintegrasi. Ada dua faktor umum yang mempengaruhi emosi pada
individu. Kebahagiaan sebagai emosi terbentuk sebagai interaksi umum antara
faktor internal (endogenik ) dan eksternal (eksogenik).
i. Sintesis Hormon
Proses sintesis hormon steroid atau steroidgenesis diawali dengan pembentukan
pregnenolon. Sel penghasil steroid yang berbeda memiliki enzim yang berbeda
juga, yang akan memodifikasi pregnenolon untuk menghasilkan hormon steroin
yang spesifik. Sel-sel kukit menghasilkan vitamin D inaktif merupakan hal yang
berbeda. Sel-sel kulit tidak melepaskan rantai samping sehingga tidak menghasilkan
pregnenolon.
3. Konsep yang difahami
Setelah saya mendengarkan, menyimak presentasi serta berdiskusi tentang materi ini,
konsep yang saya pahami adalah mekanisme sistem endokrin, fungsi sistem endokrin,
sistem endokrin pada invertebrata dan vertebrata.
5. Relfleksi diri
Setelah mempelajari materi dan mendengarkan pemaparan materi dari teman Bu Roro
konsep yang saya pahami adalah mekanisme sistem endokrin, fungsi sistem endokrin,
sistem endokrin pada invertebrata dan vertebrata namun terdapat konsep yang belum
saya pahami yaitu sintesis hormon.
.