(ABKC2101)
Disusun Oleh :
DOSEN PEMBIMBING :
NIP : 195909091985032002
BANJARMASIN
SEPTEMBER
2019
DASAR DASAR FISIOLOGI HEWAN
I. IDENTITAS :
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami dasar-dasar fisiologi hewan, sistem koordinasi
pada organisme, macam dan fungsi hormone dan vitamin, serta fungsi sistem saraf
dan indera pada hewan.
B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu:
1. Mendeskripsikan dasar-dasar fisiologi hewan
2. Menjelaskan sistem koordinasi pada organisme
3. Menganalisis macam dan fungsi hormone dan vitamin
4. Menerangkan fungsi sistem saraf dan indera pada hewan
A. Pendahuluan
Fisiologi berasal dari kata Yunani physis = ‘alam’ dan logos = ‘ilmu’, adalah
ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup.
Fisiologi memiliki pengertian mempelajari aktivitas dan fungsi suatu organisme
tentang apa yang terjadi pada organisme tersebut dalam menjaga dan mengatur
kehidupannya. Fisiologi terbagi menjadi fisiologi hewan dan fisiologi tumbuhan,
akan tetapi prinsip biologi bersifat universal, yaitu tidak bergantung pada jenis
organisme yang dipelajari. Fisiologi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari fungsi mekanisme dan cara kerja dari Jaringan, Sel-sel dan Organ.
Suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara
serasi disebut sistem koordinasi. Sistem koordinasi bekerja untuk menerima
rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menanggapi
rangsangan yang diterima melalui indera dan akan diolah diotak. Kemudian diotak
meneruskan rangsangan tersebut keorgan yang bersangkutan. Setiap aktivitas yang
terjadi didalam tubuh, baik yang sederhana maupun ynag kompleks merupakan
hasil koordinasi yang rumit dan sistematis dari beberapa sistem dalam tubuh. Sistem
koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf, sistem indera dan sistem
endokrin(hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena
tidak dimiliki oleh tumbuhan.
B. Sistem Koordinasi
1. Hormone
Hormone adalah adanya zat kimiawi yang di lepas langsung ke pembuluh getah
bening. Kemudian zat ini akan di bawa ke organ-organ tertentu untuk membantu
melancarkan kinerja organ tersebut. Kelenjar ini di namakan dengan kelenjar endokrin
atau kelenjar ductless (kelenjar tanpa saluran). Sekresi yang di hasilkan dari kelenjar
ductless inilah yang di sebut dengan hormone. Sistem tubuh endokrin ini akan di
koordinasikan ke dalam seluruh aktivitas tubuh dengan bantuan sistem syaraf.
Hormone di sini bergerak sebagai pengirim sinyal-sinyal elektrik atau impuls ke arah
organ organ tubuh yang bersangkutan.
Karakteristik Hormone
Kelenjar hormone pada hewan di sebut pula kelenjar endokrin atau kelenjar ductless.
Beberapa karakteristiknya antara lain adalah :
1) Hormone akan secara langsung di sekresikan ke dalam pembuluh darah yang ada di
dalam tubuh hewan
2) Kelenjar yang berasal dari sistem endokrin hanya akan mengeluarkan hormone
dalam jumlah yang cenderung sangat kecil sekali
3) Hormone yang di hasilkan ini akan mengeluarkan efek yang berbeda-beda dengan
situs sekresi yang sudah terjadi. Bahkan hal ini tidak terjadi sekali dua kali, tapi
sering kali
4) Aktivitas hormone yang langsung mangarah pada target atau sasaran organ langsung
di sebut dengan jaringan organ atau jaringan target
5) Hormone di sebut dengan ‘sang pembawa pesan secara kimiawi’
6) Hormone bisa mengatur, memodifikasi, dan mengontrol seluruh aktivitas jaringan
organ yang ada
7) Hormone yang ada pada hewan biasanya cenderung mudah larut ke dalam air
8) Hormone pada hewan berbahan dasar dari protein asam amino, peptide ataupun
protein dengan ikatan rangkap yang merupakan bahan dasar sama dengan hormone
pada manusia
9) Sifat alamiah dari hormone ini adalah hidrofilik. Hal ini di sebabkan karena hormone
tersebut memiliki sifat polar, sehingga ketika bertemu air kohesinya kuat dan saling
tarik menarik
10) Ukuran hormone ini besar karena ikatan molekulnya juga kuat dan bersifat polar
11) Tidak mampu melewati membrane sel karena terlepas dari ikatan yang besar
12) Hormone bisa berinteraksi dengan beberapa molekul yang menjadi reseptor.
Hal ini bisa di lihat dan di amati dalam permukaan membrane yang tidak selalu rata
13) Beberapa jenis hormone seperti hormone steroid dan hormone tiroid
hidrofobik bisa menyebar ke seluruh membrane sel dan mampu berikatan dengan
beberapa reseptor yang ada di dalam sel.
Seperti pada manusia, hewan juga memiliki beberapa jenis atau golongan
hormone tertentu.
Berikut adalah penjelasan mengenai pada hewan, sebagai berikut :
1. Hormon Steroid
Hormon steroid adalah hormon seks dan beberapa hormone korteks adrenal. Selain
itu, terdapat pula hormone glukokortikoid serta mineral kortikoid. Segala bentuk
hormone seks mampu di control dari hormone adenohypophysis.
a. Hormon eikosanid – hormone yang di produksi oleh lipid. Fungsi hormone ini
adalah mampu mereproduksi beberapa fungsi tubuh dan mampu mengatasi rasa
sakit seperti peradangan, demam tinggi, serta nyeri pada bagian tubuh. Selain itu
juga berperan penting dalam proses pembekuan darah dan mengontrol seluruh
tekanan yang ada di dalam darah. Hormone ini juga berpengaruh pada sekresi asam
lambung, serta beberapa proses yang terkait lainnya.
b. Hormone Asam Amino – hormone asam amino yang ada di dalam tubuh dalam
skala banyak di sebut dengan neurotransmitter. Beberapa jenis hormone yang masuk
ke dalam golongan hormone asam amino adalah hormone tiroid dan
hormonemedulla adrenalin.
c. Hormone tiroid – Di namakan dengan nama T3 atau Triiodothronine dan T4
atau di sebut pula tiroksin. Fungsi dari tiroksin ini adalah mampu merangsang
oksigen atau O2 di dalam tubuh yang di gunakan untuk pernapasan, mampu
meningkatkan metabolisme basal atau metabolisme dasar dan untuk mensintesis
protein dalam tubuh. Selain itu, hormone ini juga berpengaruh pada konsumsi energi
yang di gunakan untuk berbagai aktivitas oleh hewan.
d. Hormon medulla adrenal – Yang termasuk dalam golongan medulla adrenal
adalah epiinefrin dan norepinefrin. Yang dikenal dengan hormon darurat karena
dikenal sebagai hormone yang suka melawan sesuatu dan memacu hewan untuk
berlari. Untuk merealisasikan hormone ini keluar dari dalam tubuh, maka dengan
cara meningkatkan pasokan oksigen ke dalam tubuh. Kemudian kadar glukosa yang
ada di kirmkan sinyal ke otak serta otot.
3. Hormone Peptida
Hormone peptida ini berasal dari ikatan asam amino ikatan polimer. Hormone ini
menjadi salah satu hormone yang bisa merangsang kelenjar lain untuk bisa
memproduksi hormone tertentu. Fungsi dari hormone ini adalah sebagai pengontrol
atau pengendali metabolisme. Beberapa sub golongan yang termasuk dalam hormone
peptide ini, sebagai berikut :
a. Hormone insulin – Hormone insulin ini merupakan salah satu jenis hormone
pancreas yang di produksi oleh hormonepeptide atau berasal dari asam amino
polimer. Hormone ini di sekresikan oleh sel B pancreas. Fungsinya adalah untuk
membantu meningkatkan asupan glukosa (gula), glikogenesis, serta glikolisis.
Letaknya berada di wilayah hati dan otot-otot yang ada di dalam darah. Hormone ini
juga membantu dalam asupan lemak yang ada di dalam tubuh.
b. Hormone glucagon – Hormone ini sama dengan hormone insulin yang di
sekresikan oleh kelenjar pancreas. Fungsinya adalah untuk membawa glikogenolisis
dan glukoneogenesis yang ada di dalam hati.
Setelah membahas hormone yang di lihat dari sudut pandang lokasi
produksinya, maka kali ini membahas jenis hormone berdasarkan fungsinya. Berikut
:
Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu vitamin yang
larut dalam air (vitamin B dan C) serta vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan
K). Beragam fungsi dan sumber vitamin ( Campbell et al., 2002. ) dapat dilihat pada Tabel 2.
B12 pembentukan sel darah merah, daging, telur, susu, dan hati
sintesis asam nukleat, dan
pembelahan sel
Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang tediri atas serabut saraf
yang tersusun atas se-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk perpepsi
sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh
dan homeostatis berbagai proses fisiologi tubuh. Berdasarkan struktur dan fungsinya,
sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor,
dan sel saraf intermediet (asosiasi).
Jaringan saraf dapat dibagi ke dalam saraf pusat dan saraf tepi. Saraf
pusat terdiri dari sepasang rantai saraf rantai yang terdapat di sepanjang tubuh
bagian ventral. Sistem saraf serangga berupa sistem saraf tangga tali berjumlah
sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya. Sistem saraf yang
terdiri dari serangkaian ganglia, dihubungkan dengan tali saraf ventral terdiri
dari dua paralel connectives sepanjang perut.
Ganglion merupakan pusat pengolah rangsang. Ada 3 macam ganglion :
1) Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan
antena.(2) Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas
sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan
bibir bawah (labium).
1.Mamalia
2. Burung
3.Reptilia
4. Amfibi
5.Ikan
C. Alat indra
a. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya.
b. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi dan tempat beradanya indra
keseimbangan.
c. Hidung, sebagai penerima rangsang berupa gas (bau)
d. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (rasa manis, asam, asin dan pahit).
e. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan dan suhu (panas dan dingin).
Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi
indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan bagian dari
otak ikut serta dalam tanggapan indera. Umumnya, sistem indera yang dikenal adalah
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.
1. Kemoreseptor
Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indera pembau
(hidung) dan indera pengecap (lidah). Penciuman, penghiduan, atau olfaksi, adalah
penangkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor tespesialisasi
pada rongga hidung vertebrata, dan dengan analogi, sel sensor pada antena
invertebrata.
2. Mekanoreseptor
Yaitu alata indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara
dan tekanan yakni indera peraba (kulit) dan indera pendengaran (telinga).
Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara. Dalam manusia dan binatang
bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri
dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak.
3. Photoreseptor/ Fotoreseptor
Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indera
penglihatan atau mata. Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan
menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat
adalah mata.
Bekicot memiliki dua pasang tentakel yaitu sepasang tentakel panjang yang
diujungnya terdapat sepasang mata sebagai indera penglihat dan sepasang tentakel
pendek yang berfungsi sebagai inderaperaba.
Cacing tanah memiliki dua macam indera yang berkembang dengan baik yaitu
(1) indera penerima rangsang cahaya yang terdapat di lapisan kulit bagian dorsal, dan
banyak terkumpul di daerah ujung tubuh terutama di ujung anterior
(2) sel-sel sensori yang peka terhadap rangsang sentuhan. Pada Planaria, mempunyai
bintik mata yang fungsinya tidak untuk melihat tetapi peka terhadap rangsang cahaya.
Serangga memiliki dua macam indera yang berkembang dengan baik yaitu
sepasang sungut yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Serangga memiliki
indera penglihatan berupa mata tunggal (oseli), mata majemuk (mata faset) dan ada
pula yang memiliki keduanya. Mata tunggal umumnya berbentuk segitiga, mata
majemuk terdiri dari ribuan alat penerima rangsangan cahaya yang disebut
Omatidium. Setiap omatidiun terdiri dari lensa, sel konus, pigmen, sel fotoreseptor,
dan jatuh tegak lurus pada lensa. Omatidium dapat mendeteksi bentuk dan bayangan.
Hanya cahaya yang tegak lurus yang dapat diterimanya.
Pada dasarnya sistem saraf vertebrata mirip dengan manusia, karena sama-sama
mempunyai sistem saraf pusat. Perbedaanya terletak pada tingkat kesempurnaanya
(tingkat perkembangannya). Hewan-hewan bertulang belakang memiliki otak yang
dapat dibedakan atas 3 bagian:
1) Otak depan
Indra penglihatan pada ikan berupa sepasang mata yang dilindungi selaput yang
tembus cahaya. Mata ikan tidak memiliki kelopak tetapi dilindungi oleh selaput
epidermis. Akomodasi dilakukan dengan cara mengubah kedudukan lensa matanya.
Telinga ikan hanya terdiri dari bagian dalam saja yang berfungsi untuk menangkap
getaran melalui tulang kepala. Indera pencium pada ikan terdapat didekat mulutnya.
Untuk mengetahui tekanan air ikan memiliki gurat sisi yang terletak di tengah badan
ikan membujur dari tutup insang sampai ke ekor.
Mata katak memiliki membran niktitan atau selaput tidur yang terletak pada
kelopak mata bawah. Fungsinya adalah melindungi dan membersihkan bola mata.
Membran ini juga berfungsi menjaga kelembaban mata selama didarat dan
menghindari gesekan selama di air. Alat pendengaran katak terdiri atas dua bagian
yaitu bagian tengah dan dalam. Getaran suara pertama kali diterima oleh gendang
suara yang diteruskan ke tulang pendengaran selanjutnya melalui cairan limfe
diteruskan ke saraf pendengaran.
Indera reptilia yang berkembang denngan baik yaitu indera pembaunya yang
disebut organ Jacobson yang terletak di langit-langit rongga mulut. Lidah ular
berfungsi membawa zat kimia berupa gas ke indera pembaunya dengan cara difusi.
Pada ular derik terdapat organa pit berbentuk lubang di depan mata dan dapat
mendeteksi radiasi sinar infra merah. Organa pit berfungsi menerima pancaran panas
tubuh musuhnya. Dalam keadaan gelap total, ular ini dapat menentukan lokasi
mangsanya.
Umumnya burung memiliki daya akomodasi yang sangat baik sehingga dapat
melihat mangsanya dari jauh. Pada retinanya terdapat dua macam sel indera penerima
rangsang, yaitu sel kerucut yang peka terhadap rangsang cahaya yang kuat dan sel
batang.yang peka terhadap rangsang cahaya yang lemah. Burung yang hidup dan
mencari makanan pada malam hari pada retinanya banyak mengandung sel batang.
Sedangkan burung yang hidup dan mencari makanan pada retinanya banyak
mengandung sel kerucut, contohnya burung hantu.
5. Indera pada Mamalia
Strategi pembelajaran yang digunakan pada materi ini adalah diskusi, presentasi
dan tanya jawab.
IV. Pembelajaran
V. Evaluasi
1. Apa pengertian fisiologi hewan?
2. Bagaimana sistem koordinasi pada hewan?
3. Jelaskan apa saja fungsi hormon?
4. Jelaskan ada berapa vitamin dan apa saja fungsinya?
5. Apa saja fungsi sistem saraf dan indera?
Buku:
Internet:
Azkiara. (2018, Januari 3) Pengertian hormone dan fungsinya Lengkap. Retrieved from id
pengertian : Https://www.idpengertian.com/pengertian-hormon/
Deswika, F (2018, Maret 22) Mengenal jenis jenis vitamin dan beragam manfaaatnya bagi
Tubuh. Retrieved from hellosehat : Https://Hellosehat.comhidup-sehat/nutrisi/jenis-
vitamin-adalah
Dickson. (2014, Februari 10) Jenis-jenis vitamin dan fungsinya. Retrieved from
ilmupengetahuanumum : Https://ilmupengetahuanumum.com/jenis-jenis-vitamun-dan-
fungsi-vitamin
Sari, M. (2015) Jenis Hormon Pada Hewan – Pengertian dan Karakteristik . Retrieved from
dosenbiologi.com : Https://Dosenbiologi.com/hewan/jenis-hormon-pada-hewan