Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN

MATA KULIAH BIOLOGI UMUM

(ABKC2101)

Disusun Oleh :

Hayatun Nisa 1910119220014

Lisa Yunita 1910119220012

Naufal Shadiq Husain 1910119210018

Rizkya Aisyatunnisa 1910119320022

DOSEN PEMBIMBING :

Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si

NIP : 195909091985032002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

SEPTEMBER

2019
DASAR DASAR FISIOLOGI HEWAN

I. IDENTITAS :
A. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami dasar-dasar fisiologi hewan, sistem koordinasi
pada organisme, macam dan fungsi hormone dan vitamin, serta fungsi sistem saraf
dan indera pada hewan.

B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu:
1. Mendeskripsikan dasar-dasar fisiologi hewan
2. Menjelaskan sistem koordinasi pada organisme
3. Menganalisis macam dan fungsi hormone dan vitamin
4. Menerangkan fungsi sistem saraf dan indera pada hewan

C. Indikator Keberhasilan Perkuliahan


Mahasiswa dapat:
1. Mendeskripsikan dasar-dasar fisiologi hewan
2. Menjelaskan sistem koordinasi pada organisme
3. Menganalisis macam dan fungsi hormone dan vitamin
4. Menerangkan fungsi sistem saraf dan indera pada hewan

II. MATERI POKOK

A. Pendahuluan

Fisiologi berasal dari kata Yunani physis = ‘alam’ dan logos = ‘ilmu’, adalah
ilmu yang mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup.
Fisiologi memiliki pengertian mempelajari aktivitas dan fungsi suatu organisme
tentang apa yang terjadi pada organisme tersebut dalam menjaga dan mengatur
kehidupannya. Fisiologi terbagi menjadi fisiologi hewan dan fisiologi tumbuhan,
akan tetapi prinsip biologi bersifat universal, yaitu tidak bergantung pada jenis
organisme yang dipelajari. Fisiologi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari fungsi mekanisme dan cara kerja dari Jaringan, Sel-sel dan Organ.
Suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar dapat bekerja secara
serasi disebut sistem koordinasi. Sistem koordinasi bekerja untuk menerima
rangsangan, mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menanggapi
rangsangan yang diterima melalui indera dan akan diolah diotak. Kemudian diotak
meneruskan rangsangan tersebut keorgan yang bersangkutan. Setiap aktivitas yang
terjadi didalam tubuh, baik yang sederhana maupun ynag kompleks merupakan
hasil koordinasi yang rumit dan sistematis dari beberapa sistem dalam tubuh. Sistem
koordinasi pada hewan meliputi sistem saraf, sistem indera dan sistem
endokrin(hormon). Sistem saraf merupakan sistem yang khas bagi hewan, karena
tidak dimiliki oleh tumbuhan.

Fisiologi hewan mempelajari tentang apa yang dilakukan oleh organisme


heterotrof dan bagaimana mereka melakukannya agar dapat lulus hidup dan dapat
mengatasi beragam tantangan dari lingkungan hidupnya sehingga dapat
mempertahankan eksistensinya.

B. Sistem Koordinasi

Fungsi sistem koordinasi adalah mengatur dan mengendalikan kerja sistem


organ tubuh yang lain sehingga bekerja sesuai fungsinya. Sistem koordinasi pada
organisme, secara skematik digambarkan sebagai berikut :

Sistem koordinasi dan alat indra

Sistem koordinasi Alat indra

Mata Telinga Hidung Kulit Lidah


Sistem saraf Sistem hormon

1. Hormone
Hormone adalah adanya zat kimiawi yang di lepas langsung ke pembuluh getah
bening. Kemudian zat ini akan di bawa ke organ-organ tertentu untuk membantu
melancarkan kinerja organ tersebut. Kelenjar ini di namakan dengan kelenjar endokrin
atau kelenjar ductless (kelenjar tanpa saluran). Sekresi yang di hasilkan dari kelenjar
ductless inilah yang di sebut dengan hormone. Sistem tubuh endokrin ini akan di
koordinasikan ke dalam seluruh aktivitas tubuh dengan bantuan sistem syaraf.
Hormone di sini bergerak sebagai pengirim sinyal-sinyal elektrik atau impuls ke arah
organ organ tubuh yang bersangkutan.

 Karakteristik Hormone
Kelenjar hormone pada hewan di sebut pula kelenjar endokrin atau kelenjar ductless.
Beberapa karakteristiknya antara lain adalah :

1) Hormone akan secara langsung di sekresikan ke dalam pembuluh darah yang ada di
dalam tubuh hewan
2) Kelenjar yang berasal dari sistem endokrin hanya akan mengeluarkan hormone
dalam jumlah yang cenderung sangat kecil sekali
3) Hormone yang di hasilkan ini akan mengeluarkan efek yang berbeda-beda dengan
situs sekresi yang sudah terjadi. Bahkan hal ini tidak terjadi sekali dua kali, tapi
sering kali
4) Aktivitas hormone yang langsung mangarah pada target atau sasaran organ langsung
di sebut dengan jaringan organ atau jaringan target
5) Hormone di sebut dengan ‘sang pembawa pesan secara kimiawi’
6) Hormone bisa mengatur, memodifikasi, dan mengontrol seluruh aktivitas jaringan
organ yang ada
7) Hormone yang ada pada hewan biasanya cenderung mudah larut ke dalam air
8) Hormone pada hewan berbahan dasar dari protein asam amino, peptide ataupun
protein dengan ikatan rangkap yang merupakan bahan dasar sama dengan hormone
pada manusia
9) Sifat alamiah dari hormone ini adalah hidrofilik. Hal ini di sebabkan karena hormone
tersebut memiliki sifat polar, sehingga ketika bertemu air kohesinya kuat dan saling
tarik menarik
10) Ukuran hormone ini besar karena ikatan molekulnya juga kuat dan bersifat polar

11) Tidak mampu melewati membrane sel karena terlepas dari ikatan yang besar
12) Hormone bisa berinteraksi dengan beberapa molekul yang menjadi reseptor.
Hal ini bisa di lihat dan di amati dalam permukaan membrane yang tidak selalu rata
13) Beberapa jenis hormone seperti hormone steroid dan hormone tiroid
hidrofobik bisa menyebar ke seluruh membrane sel dan mampu berikatan dengan
beberapa reseptor yang ada di dalam sel.

Seperti pada manusia, hewan juga memiliki beberapa jenis atau golongan
hormone tertentu.
Berikut adalah penjelasan mengenai pada hewan, sebagai berikut :

1. Hormon Steroid

Hormon steroid adalah hormon seks dan beberapa hormone korteks adrenal. Selain
itu, terdapat pula hormone glukokortikoid serta mineral kortikoid. Segala bentuk
hormone seks mampu di control dari hormone adenohypophysis.

a. Hormone testosteron – adalah hormone seks pada pria androgen dan di


hasilkan oleh sel sel Leydig. Hormone testosterone ini membantu mengendalikan
perkembangan karakteristik sekunder seksual laki laki. Biasanya di tandai dengan
suara lebih dalam dan kuat, baik antara kumis jenggot serta rambut tubuh lebih lebat,
tulang semakin kuat dan padat serta masa otot dalam masa pertumbuhan. Semua hal
ini bisa terjadi selama hewan jantan dalam masa pubertas.
b. Hormone esterogen – adalah homone seks pada wanita sama halnya seperti
hewan betina. Fungsinya untuk membantu dan mengontrol perkembangan organ
seks sekunder pada betina. Hewan juga sama sama memiliki perubahan saat terjadi
pada masa pubertas. Misalnya di tandai dengan suara yang semakin melengking
feminime, muncul kelenjar susu, serta bulu mata hewan yang lebih lentik.
c. Hormone progesteron – adalah hormone seks lainnya pada hewan betina dan
pengaruhnya sama seperti hormone wanita, yakni sebagai hormone yang ikut
membantu dalam mengontrol kehamilan. Di mulai dari hewan betina yang sedang
mengalami masa ovulasi. Kemudian mengalami masa kehamilan, hingga sampai
melahirkan.
d. Glukokortikoid – hormone yang di hasilkan oleh kelenjar adrenal. Fungsi dari
hormone glukokortikoid ini adalah merangsang glukoneogenesis dan lebih di tujukan
pada kortisol. Selain itu, hormone ini juga ikut merangsang gangguan lemak yang
ada pada jaringan adipose. Keberadaan dari kortisol di sini akan menghasilkan
sintesa protein.
e. Mineralkortikoid – Termasuk pada aldosteron yang berfungsi untuk
merangsang reabsorpsi natrium yang ada di dalam ginjal. Kemudian hormone ini
juga mampu meningkatkan volume darah serta tekanan dalam tubuh.
2. Hormone Lipid
Hormone yang berasal dari salah satu makro molekul tubuh, yakni lemak. Hormone ini
mampu mengirimkan sinyal-sinyal elektrik atau impuls pada organ organ dan sel yang
ada di sekitarnya yang berpotensi membuat hormone lipid.

a. Hormon eikosanid – hormone yang di produksi oleh lipid. Fungsi hormone ini
adalah mampu mereproduksi beberapa fungsi tubuh dan mampu mengatasi rasa
sakit seperti peradangan, demam tinggi, serta nyeri pada bagian tubuh. Selain itu
juga berperan penting dalam proses pembekuan darah dan mengontrol seluruh
tekanan yang ada di dalam darah. Hormone ini juga berpengaruh pada sekresi asam
lambung, serta beberapa proses yang terkait lainnya.
b. Hormone Asam Amino – hormone asam amino yang ada di dalam tubuh dalam
skala banyak di sebut dengan neurotransmitter. Beberapa jenis hormone yang masuk
ke dalam golongan hormone asam amino adalah hormone tiroid dan
hormonemedulla adrenalin.
c. Hormone tiroid – Di namakan dengan nama T3 atau Triiodothronine dan T4
atau di sebut pula tiroksin. Fungsi dari tiroksin ini adalah mampu merangsang
oksigen atau O2  di dalam tubuh yang di gunakan untuk pernapasan, mampu
meningkatkan metabolisme basal atau metabolisme dasar dan untuk mensintesis
protein dalam tubuh. Selain itu, hormone ini juga berpengaruh pada konsumsi energi
yang di gunakan untuk berbagai aktivitas oleh hewan.
d. Hormon medulla adrenal – Yang termasuk dalam golongan medulla adrenal
adalah epiinefrin dan norepinefrin. Yang dikenal dengan hormon darurat karena
dikenal sebagai hormone yang suka melawan sesuatu dan memacu hewan untuk
berlari. Untuk merealisasikan hormone ini keluar dari dalam tubuh, maka dengan
cara meningkatkan pasokan oksigen ke dalam tubuh. Kemudian kadar glukosa yang
ada di kirmkan sinyal ke otak serta otot.

3. Hormone Peptida
Hormone peptida ini berasal dari ikatan asam amino ikatan polimer. Hormone ini
menjadi salah satu hormone yang bisa merangsang kelenjar lain untuk bisa
memproduksi hormone tertentu. Fungsi dari hormone ini adalah sebagai pengontrol
atau pengendali metabolisme. Beberapa sub golongan yang termasuk dalam hormone
peptide ini, sebagai berikut :

a. Hormone insulin – Hormone insulin ini merupakan salah satu jenis hormone
pancreas yang di produksi oleh hormonepeptide atau berasal dari asam amino
polimer. Hormone ini di sekresikan oleh sel B pancreas. Fungsinya adalah untuk
membantu meningkatkan asupan glukosa (gula), glikogenesis, serta glikolisis.
Letaknya berada di wilayah hati dan otot-otot yang ada di dalam darah. Hormone ini
juga membantu dalam asupan lemak yang ada di dalam tubuh.
b. Hormone glucagon – Hormone ini sama dengan hormone insulin yang di
sekresikan oleh kelenjar pancreas. Fungsinya adalah untuk membawa glikogenolisis
dan glukoneogenesis yang ada di dalam hati.
Setelah membahas hormone yang di lihat dari sudut pandang lokasi
produksinya, maka kali ini membahas jenis hormone berdasarkan fungsinya. Berikut
:

a) Hormone ekdison – Merupakan salah satu hormone yang memiliki fungsi


untuk mengontrol dan membantu proses pergantian kulit atau ekdisis. Seperti ular
yang mengalami pergantian kulit baru setelah mengalami beberapa episode. Maka
hormone ini akan mengirimkan sinyak ke otak untuk melakukan proses pergantian
kulit jika sudah pada waktunya.
b) Hormone juvenile – Merupakan hormone yang bekerja untuk menghambat
proses metamorphosis tubuh. Hal ini terjadi jika lingkungan atau keadaan tidak
memungkinkan untuk melakukan proses metamorphosis. Sebab apabila di biarkan
bisa terjadi bahaya.
c) Hormone GH (growthhormone) – Merupakan salah satu hormone yang
mampu merangsang pertumbuhan tinggi hewan. Jika memiliki kelebihan, maka akan
mengakibatkan pertumbuhan menjadi raksasa. Hal ini yang di sebut dengan
gigantisme.
d) Hormone neuropeptida – Hormone ini bisa di temukan pada hewan hewan
yang berada pada takson rendah. Biasanya mereka tidak memiliki vertebrae atau
tulang belakang. Fungsinya adalah untuk membantu merangsang pertumbuhan dan
regenerasi hewan. Tujuannya adalah untuk membentuk penerus baru.

Tabel.1. Fungsi Kelenjar dan Hormon

Kelenjar Hormon Fungsi Akibat Akibat


kekurangan kelebihan
Hipofisis Somatotrof Merangsang Dwarfisme pertumbuhan
pertumbuhan (kerdil) raksasa

Tiroid Tiroksin Mempengaruhi Kretinisme Pembesaran


(gondok) pertumbuhan dan (kerdil & cacat gondok lebih
mental mental) merata di sekitar
leher

Paratiroid Parathormon Mengatur kalsium Kejang otot tulang menjadi


(anak dalam darah rapuh dan kadar
gondok) kalsium dalam
darah meningkat

Adrenal Adrenalin Mengubah Lemas Glukosa berlebih,


(anak ginjal) glikogen menjadi dan denyut
glukosa, jantung cepat
meningkatkan
denyut jantung

Pankreas Insulin Mengubah Diabetes kadar glukosa


glukosa menjadi mellitus terlalu rendah
glikogen

Gonad Testosteron Mengatur ciri Ciri sekunder mempengaruhi


(testis) sekunder pria pria tidak ovarium,
tampak menstruasi yang
tidak teratur, dan
masalah
kesuburan,
bersamaan
dengan tumbuh
rambut di sekitar
wajah dan badan
serta jerawat

Gonad Estrogen Mengatur ciri Sel telur sulit Myoma


(ovarium) sekunder wanita, matang
pematangan sel
telur

Berdasarkan sifat kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua, yaitu vitamin yang
larut dalam air (vitamin B dan C) serta vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan
K). Beragam fungsi dan sumber vitamin ( Campbell et al., 2002. ) dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Fungsi dan Sumber Vitamin

Vitamin Fungsi Sumber

A mencegah penyakit rabun senja hati, minyak ikan, wortel,


sayuran, dan buah berwarna
oranye

B1 mencegah penyakit beri-beri kacang hijau, daging, dan kulit


beras

B2 menjaga kesatuan jaringan saraf hati, telur, dan susu

B3 memelihara saluran pencernaan, hati, telur, khamir, dan kacang


kulit, dan saraf tanah

B6 membantu mencerna protein telur, daging, kentang, dan kol

B12 pembentukan sel darah merah, daging, telur, susu, dan hati
sintesis asam nukleat, dan
pembelahan sel

C meningkatkan ketahanan tubuh, nanas, pepaya, dan semangka


menjaga persendian, serta
mencegah terjadinya pendarahan
pada gusi

D mencegah penyakit rakhitis susu, minyak ikan, kuning telur,


dan sinar matahari
E berperan dalam sistem reproduksi biji-bijian, sayuran, telur dan
dan melindungi sel darah merah mentega
dari hemolisis

K berperan dalam pembekuan darah bayam, tomat, dan wortel

2. Sistem Saraf dan Sistem Indera

Sistem saraf adalah sistem organ pada hewan yang tediri atas serabut saraf
yang tersusun atas se-sel saraf yang saling terhubung dan esensial untuk perpepsi
sensoris indrawi, aktivitas motorik volunter dan involunter organ atau jaringan tubuh
dan homeostatis berbagai proses fisiologi tubuh. Berdasarkan struktur dan fungsinya,
sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor,
dan sel saraf intermediet (asosiasi).

a) Sel saraf sensorik


Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis).
b) Sel saraf motorik
Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau
kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf
motor berada di sistem saraf pusat.
c) Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam
sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf
sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf
pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf
asosiasi lainnya
Sistem saraf pada hewan terbagi atas dua sistem saraf hewan invertebrata dan
sistem saraf hewan vertebrata.Walaupun berbeda struktur dan bentuknya, sistem saraf
invertebrata dan sistem saraf vertebrata memiliki kesamaan fungsi. Adapun fungsinya
mengatur dan mengendalikan kerja alat-alat tubuh, mengetahui perubahan yang
terjadi pada lingkungannya serta mengatur dan mengendalikan tanggapan terhadap
rangsangan yang datang dari lingkungannya.
 Sistem saraf pada invertebrata

1. Sistem Saraf Coelenterata


Pada Coelenterata akuatik seperti Hydra, ubur-ubur dan Anemon laut
pada Mesoglea yang terletak diantara epidermis (ektoderm) dan gastrodermis
(endoderm) terdapat sistem saraf diffus karena sel-sel saraf masih tersebar
saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala yang disebut saraf jala.

2. Sistem Saraf Echinodermata

Sistem saraf pada Echinodermata masih merupakan sistem saraf


primitif. sistem saraf echinodermata terdiri dari tiga komponen utama:
ectoneural, hyponeural dan sistem entoneural (Hyman, 1955; Smith, 1965;
Pentreath dan Cobb, 1972; Cobb, 1987 dalam Jose (2001: 865). Sistem
ectoneural adalah saraf sensorik dan motorik dan membentuk cincin saraf dan
sebagian besar tali saraf radial.

3.Sistem Saraf Platyhelminthes

Platyhelminthes sudah memiliki sistem saraf pusat dan sistem saraf


tepi. Sel-sel saraf pada cacing pipih terkonsentrasi menjadi sebuah ganglion
dengan dua lobus di bagian muka yang disebut dengan ganglion kepala atau
otak primitif.

4.Sistem Saraf Annelida

Pada hewan Polychaeta terdapat ganglion serebral atau ganglion


supraesofageal dapat juga disebut sebagai otak yang terletak di sebelah dorsal
kepala. Ganglion supraesofageal itu dihubungkan dengan ganglion
subesofageal oleh 2 buah saraf sirkumesofageal. Dari ganglion subesofageal
itu mengalir ke belakang sebatang saraf ventral. Dalam setiap metamer atau
segmen batang saraf ventral itu membuat tonjolan sebagai segmen ganglion.
Batang saraf ventral bercabang-cabang lateral.

5. Sistem Saraf Arthropoda

Jaringan saraf dapat dibagi ke dalam saraf pusat dan saraf tepi. Saraf
pusat terdiri dari sepasang rantai saraf rantai yang terdapat di sepanjang tubuh
bagian ventral. Sistem saraf serangga berupa sistem saraf tangga tali berjumlah
sepasang yang berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya. Sistem saraf yang
terdiri dari serangkaian ganglia, dihubungkan dengan tali saraf ventral terdiri
dari dua paralel connectives sepanjang perut.
Ganglion merupakan pusat pengolah rangsang. Ada 3 macam ganglion :

1) Ganglion kepala, menerima urat saraf yang berasal dari mata dan
antena.(2) Ganglion di bawah kerongkongan, mengkoordinasi aktivitas
sensoris dan motoris rahang bawah (mandibula), rahang atas (maksila), dan
bibir bawah (labium).

2) Ganglion ruas-ruas badan berupa serabut-serabut saraf yang menuju


ruas-ruas dada, perut, dan alat-alat tubuh yang berdekatan.

3) Ganglion bawah kerongkongan dan ganglion ruas-ruas badan terletak


dibawah saluran pencernaan. Pada serangga terdapat 2 benang saraf yang
membentang sejajar sepanjang tubuhnya dan menghubungkan ganglion satu
dengan ganglion yang lain.

6. Sistem Saraf Mollusca

Pada bekicot, saraf-saraf ganglion secara rapat berpasangan sebagai


saraf serebral (dorsal dari faring dan bukal), saraf kaki, saraf jeroan. Saraf-
saraf dari ganglia itu melanjut keseluruh sistem organ.

 Sistem saraf pada vertebrata

1.Mamalia

2. Burung

3.Reptilia

4. Amfibi

5.Ikan

C. Alat indra
a. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya.
b. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi dan tempat beradanya indra
keseimbangan.
c. Hidung, sebagai penerima rangsang berupa gas (bau)
d. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (rasa manis, asam, asin dan pahit).
e. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan dan suhu (panas dan dingin).

 Macam-macam alat indra


1. Mata
 Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak
 Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya
 Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat
pada lapisan retina.
 Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik
kuning, kemudian rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di
otak
2. Telinga
 Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf
pendengaran
 Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga
dalam.
 Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat
pendengaran
 Di dalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran
setengah lingkaran.
3. Kulit
 Kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba
 Kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan
sakit/nyeri
4. Lidah
 Lidah berfungsi sebagai indera pengecap
 Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi menjadi
beberapa daerah yang peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan
masam)
 Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
5. Hidung

 Hidung berfungsi sebagai indera pembau


 Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung bagian atas,
kerang hidung atas dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.
 Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab
 Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung
saraf kemudian dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang
bau.

 Sistem Indera Pada Hewan

Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses informasi
indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf, dan bagian dari
otak ikut serta dalam tanggapan indera. Umumnya, sistem indera yang dikenal adalah
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan dan peraba.

 Macam-Macam Sistem Indera

1. Kemoreseptor

Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indera pembau
(hidung) dan indera pengecap (lidah). Penciuman, penghiduan, atau olfaksi, adalah
penangkapan atau perasaan bau. Perasaan ini dimediasi oleh sel sensor tespesialisasi
pada rongga hidung vertebrata, dan dengan analogi, sel sensor pada antena
invertebrata.

2. Mekanoreseptor

Yaitu alata indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara
dan tekanan yakni indera peraba (kulit) dan indera pendengaran (telinga).
Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara. Dalam manusia dan binatang
bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri
dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak.

3. Photoreseptor/ Fotoreseptor

Yaitu alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indera
penglihatan atau mata. Penglihatan adalah kemampuan untuk mengenali cahaya dan
menafsirkannya, salah satu dari indra. Alat tubuh yang digunakan untuk melihat
adalah mata.

 Sistem Indera pada Hewan Invetebrata

1. Indera pada Protozoa


Protozoa pada umumnya tidak memiliki indera. Meskipun demikian protozoa peka
terhadap rangsangan, yaitu terhadap rangsang yang lembut akan mendekat dan
terhadap rangsang yang kuat akan menjauh. Euglena salah satu jenis protozoa
memiliki bintik mata yang dapat menerima rangsang cahaya.

2. Indera pada Bekicot

Bekicot memiliki dua pasang tentakel yaitu sepasang tentakel panjang yang
diujungnya terdapat sepasang mata sebagai indera penglihat dan sepasang tentakel
pendek yang berfungsi sebagai inderaperaba.

3. Indera pada Cacing

Cacing tanah memiliki dua macam indera yang berkembang dengan baik yaitu

(1) indera penerima rangsang cahaya yang terdapat di lapisan kulit bagian dorsal, dan
banyak terkumpul di daerah ujung tubuh terutama di ujung anterior

(2) sel-sel sensori yang peka terhadap rangsang sentuhan. Pada Planaria, mempunyai
bintik mata yang fungsinya tidak untuk melihat tetapi peka terhadap rangsang cahaya.

4. Indera pada Serangga

Serangga memiliki dua macam indera yang berkembang dengan baik yaitu
sepasang sungut yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Serangga memiliki
indera penglihatan berupa mata tunggal (oseli), mata majemuk (mata faset) dan ada
pula yang memiliki keduanya. Mata tunggal umumnya berbentuk segitiga, mata
majemuk terdiri dari ribuan alat penerima rangsangan cahaya yang disebut
Omatidium. Setiap omatidiun terdiri dari lensa, sel konus, pigmen, sel fotoreseptor,
dan jatuh tegak lurus pada lensa. Omatidium dapat mendeteksi bentuk dan bayangan.
Hanya cahaya yang tegak lurus yang dapat diterimanya.

 Sistem Indera pada Hewan Vertebrata

Pada dasarnya sistem saraf vertebrata mirip dengan manusia, karena sama-sama
mempunyai sistem saraf pusat. Perbedaanya terletak pada tingkat kesempurnaanya
(tingkat perkembangannya). Hewan-hewan bertulang belakang memiliki otak yang
dapat dibedakan atas 3 bagian:

1) Otak depan

2) Otak tengah, berfungsi sebagai lobus penglihatan.


3) Otak belakang

1 Indera pada Ikan

Indra penglihatan pada ikan berupa sepasang mata yang dilindungi selaput yang
tembus cahaya. Mata ikan tidak memiliki kelopak tetapi dilindungi oleh selaput
epidermis. Akomodasi dilakukan dengan cara mengubah kedudukan lensa matanya.
Telinga ikan hanya terdiri dari bagian dalam saja yang berfungsi untuk menangkap
getaran melalui tulang kepala. Indera pencium pada ikan terdapat didekat mulutnya.
Untuk mengetahui tekanan air ikan memiliki gurat sisi yang terletak di tengah badan
ikan membujur dari tutup insang sampai ke ekor.

2. Indera pada Katak

Mata katak memiliki membran niktitan atau selaput tidur yang terletak pada
kelopak mata bawah. Fungsinya adalah melindungi dan membersihkan bola mata.
Membran ini juga berfungsi menjaga kelembaban mata selama didarat dan
menghindari gesekan selama di air. Alat pendengaran katak terdiri atas dua bagian
yaitu bagian tengah dan dalam. Getaran suara pertama kali diterima oleh gendang
suara yang diteruskan ke tulang pendengaran selanjutnya melalui cairan limfe
diteruskan ke saraf pendengaran.

3. Indera pada Reptil

Indera reptilia yang berkembang denngan baik yaitu indera pembaunya yang
disebut organ Jacobson yang terletak di langit-langit rongga mulut. Lidah ular
berfungsi membawa zat kimia berupa gas ke indera pembaunya dengan cara difusi.
Pada ular derik terdapat organa pit berbentuk lubang di depan mata dan dapat
mendeteksi radiasi sinar infra merah. Organa pit berfungsi menerima pancaran panas
tubuh musuhnya. Dalam keadaan gelap total, ular ini dapat menentukan lokasi
mangsanya.

4. Indera pada Burung

Umumnya burung memiliki daya akomodasi yang sangat baik sehingga dapat
melihat mangsanya dari jauh. Pada retinanya terdapat dua macam sel indera penerima
rangsang, yaitu sel kerucut yang peka terhadap rangsang cahaya yang kuat dan sel
batang.yang peka terhadap rangsang cahaya yang lemah. Burung yang hidup dan
mencari makanan pada malam hari pada retinanya banyak mengandung sel batang.
Sedangkan burung yang hidup dan mencari makanan pada retinanya banyak
mengandung sel kerucut, contohnya burung hantu.
5. Indera pada Mamalia

Kepekaan indera pada masing- masing mamalia berbeda- beda misalnnya


kucing, anjing mempunyai indera pendengaran yang istimewa. Selain indera
pendengaran, anjing memiliki indera pencium yang sangat tajam. Anjing dapat
mendengar bunyi infrasonik yang getarannya kurang dari 20Hz. Kalelawar dapat
menimbulkan dan menerima getaran infrasonik.

III. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran yang digunakan pada materi ini adalah diskusi, presentasi
dan tanya jawab.

IV. Pembelajaran

Media yang digunakan berupa : Power Point (LCD dan Notebook)

V. Evaluasi
1. Apa pengertian fisiologi hewan?
2. Bagaimana sistem koordinasi pada hewan?
3. Jelaskan apa saja fungsi hormon?
4. Jelaskan ada berapa vitamin dan apa saja fungsinya?
5. Apa saja fungsi sistem saraf dan indera?

VI. Daftar Pustaka

Buku:

Pengantar Fisiologi Hewan.2000., Drs. Soewolo M. Pdhl

Biologi jilid 3, Neil A. Campbell

Campbell. 2002. Biologi Edisi kelima. Erlangga : Jakarta

Noorhidayati.2013.Bahan Ajar Biologi Umum.Banjarmasin:Universitas Lambung Mangkurat

Internet:

Azkiara. (2018, Januari 3) Pengertian hormone dan fungsinya Lengkap. Retrieved from id
pengertian : Https://www.idpengertian.com/pengertian-hormon/
Deswika, F (2018, Maret 22) Mengenal jenis jenis vitamin dan beragam manfaaatnya bagi
Tubuh. Retrieved from hellosehat : Https://Hellosehat.comhidup-sehat/nutrisi/jenis-
vitamin-adalah
Dickson. (2014, Februari 10) Jenis-jenis vitamin dan fungsinya. Retrieved from
ilmupengetahuanumum : Https://ilmupengetahuanumum.com/jenis-jenis-vitamun-dan-
fungsi-vitamin

Sari, M. (2015) Jenis Hormon Pada Hewan – Pengertian dan Karakteristik . Retrieved from
dosenbiologi.com : Https://Dosenbiologi.com/hewan/jenis-hormon-pada-hewan

Anda mungkin juga menyukai