Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Iza Zulfa Nuroini
1112016100070
i
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul Pengaruh Model Problem Based learning (PBL) Tipe Ill-
Structured Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Konsep
Sistem Peredaran Darah Manusia. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para
pengikutnya yang senantiasa mengikuti ajarannya sampai akhir zaman..
Disadari sepenuhnya dalam penyusunan penelitian skripsi ini bahwa
kemampuan dan pengetahuan penulis sangat terbatas, maka adanya bimbingan,
pengarahan, dukungan serta motivasi dari berbagai pihak dan orang-orang terdekat
sangat membantu dalam menyelesaikan penelitian ini. Pada kesempatan kali ini
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Dr. Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., dan Ibu Meiry Fadilah Noor, M.Si., dosen
pembimbing yang telah sabar membimbing, memberikan saran,
memberikan masukkan dan mengarahkan penulis selama proses
penyusunan penelitian skripsi, ditengah kesibukannya yang padat sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis
iii
selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu
berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
6. Bapak Suhermin, S.Pd, M.Si kepala sekolah SMAN 4 Tangerang Selatan
yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian disekolah tersebut.
7. Bapak Sopingi, M.Pd. guru mata pelajaran biologi kelas XI SMAN 4
Tangerang Selatan yang telah banyak membantu penulis selama proses
penelitian.
8. Seluruh guru SMAN 4 Tangerang Selatan yang telah membantu penulis
dan memberikan motivasi dalam melaksanakan penelitian ini.
9. Siswa SMAN 4 Tangerang Selatan, khususnya kelas XI IPA 3 dan kelas
XI IPA 4 yang telah menjadi subjek penelitian dan membantu saat proses
penelitian.
10. Teristimewa untuk kedua orangtua tercinta, Ayahanda Nurrohman dan
Ibunda Siti Maimatun, kakak Shofika Nurul Laili, S.Pd. dan adik
Muhammad Syifur Rijal yang yang tak henti-hentinya mendoakan,
melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril dan materil
kepada penulis.
11. Teman-teman tercinta Biologi 2012, terkhusus untuk Zulfiana Ulfi,
Randhika Khairunnisa dan Rifahatul Mahmudah, S.Pd yang tidak pernah
lelah memberikan dukungan kepada penulis, serta semua teman Biologi
Best yang selama ini berada di kelas yang sama. Terimakasih atas
ketersediannya dalam memberikan dukungan, kasih sayang serta perhatian
kepada penulis. Terima kasih atas canda tawa dan kebersamaan selama ini.
12. Semua pihak yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................1
B. Identifikasi Masalah ..............................................................................5
C. Pembatasan Masalah .............................................................................6
D. Perumusan Masalah ..............................................................................6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................6
v
B. Kerangka Berpikir ...........................................................................…28
C. Hipotesis Penelitian .............................................................................30
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................59
B. Saran ....................................................................................................59
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dina Mayadiana Suwarma dkk, Suatu Alternatf Pembelajaran untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Matematika, (Jakarta:Cakrawala Maha Karya, 2003) h.1
2
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, www.inherent-dikti.net/sisdiknas.pdf. diakses
pada tanggal 14 Juli 2017 pukul 10.00 WIB
1
2
pengambilan keputusan.3
Siswa yang mampu berpir kritis akan mempertimbangkan secara hati-hati
suatu informasi sebelum mengambil keputusan. Hal ini sesuai dengan definisi
berpikir kritis menurut Richard W. Paul, bahwa berpikir kritis adalah proses
disiplin secara intelektual dimana seseorang secara aktif dan terampil memahami,
mengaplikasikan, menganalisis, mensintesis, dan/atau mengevaluasi berbagai
informasi yang dikumpulkan atau yang diambil dari pengalaman dan pengamatan,
dari refleksi yang dilakukannya, dari penalaran, atau dari komunikasi yang
dilakukan.4 Berpikir kritis dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang
mandiri, menurut Sugeng Susilo Adi dan Esti Junining bahwa terdapat 16
karakteristik dalam berpikir kritis, salah satunya yaitu mampu belajar dan
melakukan apa yang diinginkan secara mandiri.5
Pentingnya setiap orang memiliki keterampilan, terutama keterampilan
berpikir kritis harus disadari oleh guru karena peran guru sangat penting untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang merangsang siswa untuk berpikir kritis.
Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran Biologi di SMAN 4
Tangerang Selatan bahwa dalam proses pembelajaran guru biasa menggunakan
metode ceramah dan diskusi dengan bantuan power point dan LKS yang sudah
ditetapkan dari pihak sekolah. Selain itu penilaian yang dilakukan masih sebatas
pemahaman konsep yaitu ranah kognitif.6 Pola pembelajaran ceramah membuat
siswa berfokus pada materi dan siswa sebagai objek pengajaran cenderung pasif,
sehingga keterampilan menganalisis, peka terhadap masalah, memecahkan dan
mengevaluasi masalah tidak teraplikasikan dengan metode tersebut.
3
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah,https://docs.google.com/file/d/0B2qLrZkRe9a2ZkNYb2dqZ290VVk/edi
t.diakses pada tanggal 13 Juli 2017 pukul 14.00 WIB.
4
Kasdin Sihotang dkk.,Critical Thinking Membangun Pemikiran Logis,(Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2012), h. 5.
5
Sugeng Susilo Adi dan Esti Junining, Kemampuan Berpikir Kritis dalam Membaca Serta
Kesesuaiannya Dengan Intelegensi Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris, Jurnal ERUDIO,
Vol. 2, No. 1, http://fib.ub.ac.id/wrp-con/uploads/Jurnal-Erudio.pdf, diakses pada tanggal 13 Juli
2017 pukul 14.10 PM.
6
Lampiran 19, h. 195.
3
7
Rahmawati, Hasil TIMMS 2015, http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/
Rahmawati-Seminar%20Hasil%20TIMSS%202015.pdf, diakses pada tanggal 2 Februari 2017.
8
Christin Chin dan Li Gek Chia, Problem Based Learning: Using Ill-Structured Problems in
Biology Project Work, Research Article dalam Science Educatin, Vol. 90,
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/sce.20097/epdf diakses pada tanggal 3 Maret 2017
pukul 14.10 PM.
4
9
Woe Hung, Theory to reality: a few issues in implementing problem-based learning, vol.59,
2011, www.hung woe,theory to reality: a few issues in implementing problem-based learning,
journal educational research development, diakses pada tanggal 3 gustus 2016.
10
David H. Jonassen, Learning to Solve Problem, diakses dari
http://onlinejournal.unja.ac.id/index.php/edusains pada tanggal 3 Mei 2017
11
Cindy E.Hmelo-Silver, Problem Based Learning: What and How Do Student
learn?,Educational Psychology Review, Vol. 16, No.3, 2004, p.244,
http://kanagawa.Iti.cs.cmu.edu/olct09/sites/default/files/Hmelo-Silver 2004.pdf, pada tanggal 27
Juli 2017.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ada beberapa permasalahan yang
dapat diidentifikasi diantaranya:
12
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada SMA/SMK/MA/MAK No 24 Tahun 2016, tersediamelalui
http://www.gurupembelajar.net/2016/07/permendikbud-no-24-tahun-2016-tentang.html, diunduh
pada tanggal 22 April 2017
13
Ulyatul Fikriyah, “Perbedaan penggunaan Problem Based Learning dengan Ill-Structured
dengan Well-Structured Terhadap Keterampilan Proses Sains”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta, 2016, tidak dipublikasikan.
6
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis
membatasi permasalahan yang akan diteliti pada:
1. Keterampilan yang akan diteliti adalah keterampilan berpikir kritis sesuai
dengan indikator Ennis meliputi Elementary Clarification, Basic support,
Inference, Advence Clarification dan Strategy and Tactic.
2. Penelitian yang dilakukan menggunakan model Problem Based Learningtipe
Ill-Structured.
3. Materi yang akan diteliti adalah materi Sistem Peredaran Darah Manusia.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah,
maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
“Bagaimana pengaruh model Problem Based Learning (PBL) tipe Ill-Structured
terhadap keterampilan berpikir kritis siswa?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, penelitian bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) tipe Ill-Structured
terhadap keterampilan berpikir kritis siswa.
F. Manfaat Penelitian
7
A. Deskripsi Teoretis
1. Pengertian Pembelajaran
Proses pembelajaran di dalam kelas harus didesain menarik oleh guru agar
siswa tidak cepat merasa bosan. Selain desain yang menarik yang perlu di
perhatikan yaitu suatu rencana yang harus dibuat oleh seorang guru secara matang
agar suatu pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan
suatu pembelajaran. Perencanaan pembelajaran meliputi pemilihan media, alat
dan bahan apa yang akan di gunakan, strategi dan model pembelajaran.
Bruner menyatakan “learning is an active, social process in which learners
construct new idea and concept based on their current knowledge” pembelajaran
adalah sebuah proses sosial yang aktif yang mana pembelajaran mengkonstruksi
ide dan konsep baru berdasarkan pengetahuan yang sekarang.1 Menurut Bruner
suatu pembelajaran itu bersifat dinamis, dimana akan terus berkembang dan akan
terus memunculkan ide-ide baru berdasarkan perkembangan zaman.
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, prosedur yang saling mempengaruhi
dalam mencapai tujuan pembelajaran.2 Jadi tujuan pembelajaran tidak akan
tercapai jika tidak memenuhi komponen-komponen yang telah di sebutkan,
pembelajaran tidak akan terlaksana jika hanya ada guru dan siswa, juga tidak akan
terlaksana jika hanya ada fasilitas dan perlengkapan.
Menurut Brown pembelajaran adalah penguasaan atau pemerolehan
pengetahuan tentang suatu subjek atau sebuah keterampilan dengan belajar,
pengalaman, atau
1
Sigit Mangun Wardoyo, Pembelajaran Berbasis Riset, (Jakarta: Akademia Permata, 2013),
h. 11.
2
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama RI), h.7
8
9
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas ataupun
pembelajaran tutorial.5 Jadi seorang guru diharapkan dapat membantu siswa untuk
mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berpikir, dll dengan menggunakan
model yang tepat, yang sudah dipilih dan direncanakan oleh seorang guru
tersebut.
Model mengajar atau model pengajaran adalah pendekatan spesifik dalam
mengajar yang memiliki tiga ciri, yaitu :
Tujuan : Model mengajar dirancang untuk membantu siswa mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan memperoleh pemahaman mendalam tentang
3
Sigit Mangun Wardoyo, op. cit., h.11.
4
Anisah basleman dan Syamsu mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h.14.
5
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h.51.
10
6
Paul eggen dan Don kauchak, Strategi Dan Model Pembelajaran, (Jakarta: PT Indeks,
2012), h.7.
7
Zulfiani,Tonih feronika dan Kinkin suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: UIN,
2009), h.119.
8
Wahdi Sayuti dan Zurinal, Ilmu Pendidikan, Pengantar dan Dasar-Dasar Pelaksanaan
Pendidikan, (UIN Jakarta Press, 2006), h. 119
11
9
John R. Savery, Overview of Problem-based Learning: Definitions and
Distinctions,http://dx.doi.org/10.7771/1541-5015.1002. diakses pada tanggal 25 November 2016
pukul 16.30 WIB.
10
I.K.Suma, dkk, Pengaruh Model Problem Baesd Learning Terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa Dan Sikap Ilmiah, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
Ganesha Program Studi IPA, 2013.
11
Muslimin Ibrahim dan Mohamad Nur, Pembelajaran Berdasarkan Masalah, (Surabaya:
UNESA-University Press, 2000), h. 3.
12
Ibid., h. 5-7.
12
13
Ibid., h. 19.
14
Sigit Mangun Wardoyo, op. cit., h. 39.
15
Kokom komalasari, Pembelajaran Kontekstual, (Bandung: PT Refika Aditama, 2013), h.
58-59.
16
Paul eggen dan Don kauchak, op. cit, h. 322.
13
untuk menyadari relevansi pengetahuan konten untuk masa depan profesional atau
konteks individu mereka.
Masalah ill-structured ditandai sebagai tujuan yang didefinisikan secara
samar-samar, beberapa elemen masalah yang tidak diketahui, beberapa solusi
yang masuk akal, dan ambiguitas tentang konsep atau prinsip-prinsip yang
diperlukan untuk menyelesaikannya. Dalam PBL, penggunaan masalah ill-
structured adalah untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan mereka
untuk adaptif menerapkan pengetahuan mereka untuk menghadapi situasi masalah
rumit dalam dunia nyata.17
Problem Based Learning merupakan sebuah pengembangan kurikulum dan
metode instruksional yang menempatkan siswa dalam peranannya yang aktif
sebagai pemecah masalah ketika dihadapkan dalam masalah yang kurang
terstruktur dalam dunia nyata.18 Dengan demikian Problem Based Learning dapat
didefinisikan sebagai metode yang menempatkan siswa untuk berperan sebagai
pemecah masalah tipe Ill-Structured dalam dunia nyata sebagai kegiatan
belajarnya.
Beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa model Problem Based
Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata,
suatu pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik
sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan
ketrampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan
kepercayaan diri sendiri. Dan masalah tipe Ill-Structured merupakan tipe masalah
yang sesuai digunakan dengan Problem Based Learning karena masalah tipe Ill-
Structured cara menyajikan masalahnya secara tidak langsung, melainkan siswa
harus mencari sendiri dari informasi yang disajikan, dan permasalahn yang
terkandung memiliki banyak solusi. Sehingga siswa dituntut aktif dan berpikir
kritis.
Berbagai pengembang pembelajaran Problem Based Learning telah
menunjukkkan ciri-ciri sebagai berikut: (1) Pengajuan masalah atau pertanyaan
17
Woei Hung, op. cit., h. 531.
18
Sigit Mangun Wardoyo, op.cit., h. 38.
14
19
Muslimin Ibrahim dkk, op. cit., h. 6.
20
Cindy E. Hmelo-Silver, op. cit., h. 244.
21
Kumar Laxman, Training Students to Succesfully Solve Ill-Structured Problems in an
Internet-Mediated Learning Environment, Jurnal of Interdisciplinary Reaserch in Education,
Vol.3, 2013, p.1-2, http://www.taylors.edu.my/jire/downloadsvol3, 15 Juli 2017.
16
yang berasal dari guru, pembelajaran dari siswa dan sebagian pembelajaran antara
guru dan siswa. sedangkan variabel yang berkaitan dengan struktur masalah,
Barrow membaginya menjadi : (1) kasus yang lengkap (well structured), masalah
disajikan dengan format yang lengkap dengan intisari yang terorganisir dengan
fakta-fakta; (2) Simulasi masalah parsial, yang merupakan perpaduan antara kasus
yang lengkap dan simulasi dengan masalah penuh; (3) Simulasi dengan maslah
penuh (free inquiry), masalah yang disajikan tidak terstruktur dengan informasi
yang belum lengkap.
Berikut ini disajikan hubungan antara kedua variabel.22
Problem Structuredness
Gambar 2.1 Model PBL dalam Taksonomi Barrows
Berdasarkan gambar diatas, diketahui bahwa model Problem Based Learning
terdiri atas enam kategori. Model PBL yang menggunakan tingkat tertinggi dari
pembelajaran mandiri dan penyelesaian masalah yang bersifat ill structured
memberikan hasil keterampilan dan kemampuan yang lebih baik jika
dibandingkan dengan kategori lainnya.
22
Woei Hung, op. cit., p.533-534.
17
Jenis permasalahan yang ada bervariasi dalam hal struktur yang disajikan.
Kirkley membandingkan masalah well structured, moderately structured dan ill
structured. Aspek yang membedakan antara lain: definisi, karakteristik dan
implikasinya dalam proses pembelajaran. Perbandingan antara ketiga masalah
tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1.
23
Foshay Rob and Jamie Kirkley, Principles for Teaching Problem Solving: Technical Paper,
(Edina: TRO Learning, 1998), p. 8, http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED464604.pdf, 30 Juli 2017.
18
Sesuai dengan tujuan PBL adalah untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dari
beberapa bentuk PBL yang dikemukakan para ahli, maka secara umum PBL bisa
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:24
24
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 218-220.
25
Richard L. Arends, Learning To Teach, (Newyork: McGraw-Hill, 2007), h. 394.
19
26
Muslimin Ibrahim dkk, op.cit., h. 8.
21
situasi-situasi baru. Bekal ini bisa berupa kemampuan berpikir yang dapat
digunakan untuk menganalisa sudut pandang berbeda, merekognisi ketidak
konsistenan, menganalisis pilihan informasi yang beragam, dan menyusun
pilihan informatif berdasarkan informasi yang akurat.27
Kemampuan berpikir sudah pasti dimiliki oleh setiap orang, tetapi yang
membedakan adalah kualitasnya. Terdapat dua macam kemampuan berpikir
yaitu kemampuan berpikir tingkat rendah dan kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi kemampuan kritis, kreatif
dan sebagainya.Kemampuan berpikir tingkat tinggi sangat penting untuk
dimiliki dalam aktifitas belajar.
Menurut Richard Paul berpikir kritis adalah mode berpikir mengenai hal,
substansi atau masalah apa saja dimana si pemikir meningkatkan kualitas
pemikirannya dengan menangani secara terampil struktur-struktur yang
melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual
padanya.28 Dalam berpikir kritis seseorang mesti berpikir secara jernih dan
rasional, ini melibatkan berpikir tepat, sistematis, dan mengikuti aturan
logika, serta penalaran ilmiah.
Gerhand mendefinisikan berpikir kritis sebagai proses kompleks yang
melibatkan penerimaan dan penggunaan data, analisis serta evaluasi data
yang mempertimbangkan aspek kualitatif dan kuantitatif untuk membuat
keputusan berdasarkan hasil evaluasi.29 Sedangkan menurut Ennis berpikir
kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk
memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan.30
Sebenarnya sudah banyak penelitian mengenai pentingnya berpikir kritis
dan bagaimana cara meningkatkan dan mengasahnya, jadi sudah bukan lagi
menjadi hal langka. Tetapi fakta mengatakan bahwa masih sangat sedikit
guru-guru yang memfasilitasi siswa untuk berpikir kritis. Hal ini sesuai
dengan apa yang di ungkapkan oleh Elder dan Paul yang merupakan direktur
27
Ibid., h. 3.
28
Alec fisher, Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 4.
29
Dina Mayadiana Suwarma, op.cit., h. 11.
30
Alec fisher, op. cit., h. 4.
22
31
Dina Mayadiana Suwarma, op.cit., h. 3-4.
32
Ibid., h. 26.
33
Kasdin Sihotang dkk, op. cit., h.3.
34
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2013), h. 129.
23
35
Robert H. Ennis, A Logical Basis for Measuring Critical Thinking Skills, Educational
Leadership Journal, Vol 43 No. 2, 1985, h. 46, http://www.ascd.org/, pada tanggal 4 November
2016.
24
36
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016, op. cit., h. 4.
26
Tabel 2.5 Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Konsep Sistem
Peredaran Darah
KI dan KD Keterangan
37
Ulyatul Fikriyah, op. cit., h. 65.
38
Christin Chin dan Li Gek Chia, Problem Based Learning: Using Ill-Structured Problems in
Biology Project Work, Research Article dalam Science Educatin, Vol. 90,
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/sce.20097/epdf diakses pada tanggal 3 Marer 2017
pukul 14.10 PM.
39
Alias Masek dan Sulaiman Yamin, The Effect of Problem Based Learning on Critical
Thinking Ability: A Theoritical and Empirical Review. http://irssh.com/22248-9010/pdf diakses
pada tanggal 25 November 2016 pukul 20.15 WIB.
28
B. Kerangka Berpikir
Berpikir kritis sangat diperlukan oleh setiap individu untuk menyikapi
permasalahn yang dihadapi.Dengan berpikir kritis seseorang dapat memilih dan
memilah informasi yang diterima sehingga tidak salah dalam mengambil
keputusan. Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir aktif, kontinyu, mendalam
40
Pricilla Anindyta dan Suwarjo, Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis dan Regulasi Diri Siswa kelas V, Jurnal Prima Edukasia, Vol.2, 2014, h. 209,
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/article/view/2720. diakses pada tanggal 25 November 2016
pukul 19.50 WIB.
41
Didem Inel dan Ali, The effects of using problem-based learning in science and technology
teaching upon students’ academic achievement and levels of structuring concepts,
https://www.ied.edu.hk/apfslt/download/v11_issue2_files/inel.pdf. diakses pada tanggal 25
November 2016 pukul 20.10 WIB.
29
dan teliti dalam meneliti dan mengevaluasi informasi yang didapatkan untuk
memutuskan masalah secara tepat dan akurat.
Siswa yang mempunyai kemapuan berpikir mampu menyelesaikan berbagai
masalah meskipun masalah tersebut merupakan masalah nonrutin. Siswa mampu
membuat keputusan cara mana yang harus diambil untuk menyelesaikan suatu
persoalan.
Model Problem Based Learning merupan model pembelajaran yang
menggunakan masalah untuk memancing proses berpikir siswa, model
pembelajaran ini menggunakan masalah untuk mengasah kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa karena penyajian masalah dalam pembelajaran membutuhkan
proses berpikir yang tidak sederhana. Tipe masalah yang peneliti gunakan adalah
masalah tipe Ill-structured, dimana siswa harus mencari sendiri informasi, dan
permasalahan yang terkandung memiliki banyak solusi, sehingga siswa dituntut
aktif dan berpikir kritis. Langkah-langkah pembelajaran pada model ini adalah :
(1) Orientasi siswa terhadap masalah (2) Mengorganisasi siswa untuk belajar (3)
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok (4) Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Dengan menggunakan model Problem Based Learning dengan tipe masalah
Ill-Structured diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan akan
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Di bawah ini, merupakan bagan
kerangka berpikir pada penelitian ini yang menunjukkan hubungan antara model
Problem Based Learning tipe Ill-Structured dengan keterampilan berpikir kritis
siswa:
30
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir dalam Penelitian
C. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti
mengajukan hipotesis penelitian yakni terdapat pengaruh positif model Problem
Based Learning tipe Ill-structured terhadap keterampilan berpikir kritis siswa
pada konsep sistem peredaran darah manusia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1
Bambang Prasetyo, Lina M. Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Rajawali Pers,
2011), h. 162.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), h. 76.
31
32
dikuasai dengan baik oleh siswa. Hasilnya dapat diambil dari hasil tes akhir siswa
baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Langkah yang dilakukan sebelum memberikan posttest adalah terlebih dahulu
dilakukan pembelajaran pada kedua kelas tersebut. Adapun perlakuan yang
diberikan di kelas eksperimen yaitu dengan memberikan pembelajaran dengan
menggunakan model Problem Based Learning tipe Ill-Structured (variabel bebas)
dengan tujuan untuk melihat pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir kritis
(variabel terikat). Dengan pola sebagai berikut:
Adapun desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :3
Tabel 3.1
Desain Penelitian
C. Alur Penelitian
Alur penelitian yang dilakukan terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap
Observasi, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian
(pengolahan data). Penjelasan lebih detail seperti berikut: (1) Observasi. Pertama
peneliti melihat keadaan kelas yang akan diteliti, kemudian mengobservasi kelas
secara mendalam (melihat populasi, sampel, kehomogenan siswa), setelah itu
peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa mengenai kemampuan
berpikir kritis dan model pembelajaran yang selama ini dilakukan. Setelah
mendapatkan semua jawaban selanjutnya melakukan uji coba instrument kepada
3
Ibid,. h. 58.
33
siswa dan memilih sampel dan kemudian menganalisis kemampuan dari hasil uji
coba, (2) Tahap persiapan. Tahap ini peneliti memulai membuat LKS, RPP,
Instrumen dengan bimbingan dosen yang kemudian diberikan kepada guru
biologi. Setelah keseluruhan instrument selesai, peneliti menguji instrument
kepada kelas XII, (3) Tahap pelaksanaan. Setelah peneliti mendapat hasil dari uji
coba instrument, peneliti mulai melakukan pembelajaran, tetapi sebelumnya
peneliti melakukan pretest terhadap kelas yang dibuat objek penelitian. Setelah itu
lanjut pembelajaran. Setelah tiga kali pertemuan, peneliti melakukan posttest dan
setelah selesai dilanjutkan menilai LKS dan hasil posttest, (4) Tahap penyelesaian
(pengolahan data). Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian, yakni peneliti
sudah mendapatkan hasil dari pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol
yang kemudian data dianalisis dan diolah.
E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas
(mempengaruhi/sebab) dan variabel terikat (dipengaruhi/akibat). Adapun variabel
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (Variabel X) yaitu model Problem Based Learning
2. Variabel terikat (Variabel Y) yaitu keterampilan berpikir kritis
G. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Karena alat atau instrument ini mencerminkan juga cara
7
pelaksanaannya, maka sering juga disebut teknik penelitian.
Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan berupa teknis tes dan non
tes. Teknis non tes berupa lembar observasi sedangkan teknis tes berupa soal
essay yang berjumlah 9 soal.
Soal-soal essay tersebut dibuat berdasarkan indikator keterampilan berpikir
kritis. Rubrik jawaban essay digunakan sebagai pedoman peneliti dalam
7
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h.165.
35
validity memiliki arti tepat atau sahih. Validitas yakni dapat diartikan sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.8
2. Uji Reliabilitas
Suatu alat ukur memiliki reliabilitas yang baik jika alat ukur itu memilki
konsistensi yang handal walau dikerjakan oleh siapapun (dalam level yang sama),
dimanapun dan kapanpun. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan
Tabel 3.4
Kriteria Besar Korelasi9
Interval Kriteria
Sangat Rendah
0,20 - 0,40 Rendah
0,40 - 0,60 Cukup
0,60 - 0,80 Tinggi
0,80 - 1,00 Sangat tinggi
8
Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Press, 2006), h. 105.
9
Ibid., h. 108-109.
37
H. Analisis Data
Penulis menggunakan teknik analisis kuantitatif untuk melakukan
perhitungan terhadap hasil kemampuan berpikir kritis sains (biologi) siswa yang
didapat dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data penelitian yang diperoleh
kemudian diolah dan dibandingkan hasilnya.
10
Kadir, Statistika Terapan, Analisis Data dengan Program SPSS, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2013), h. 155-156.
38
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok data
yang di uji memiliki varians yang sama atau tidak. Penghitungan homogenitas
menggunakan program SPSS 22. Langkah-langkahnya sebagai berikut:11 (1)
Masuk program SPSS 22, (2) Klik data view dan masukkan hasil nilai yang
sudah didapat, (3) Klik variable view: (1) Pada kolom name baris pertama
ketik nama responden misalnya “pretest” baris kedua ketik jenis tes yang
digunakan “kelas”, (2) Pada kolom decimal diganti angka 0, (3) Pada kolom
value baris kedua ketik jenis kelas misalnya (1 untuk eksperimen dan 2 untuk
kontrol), (4) Pada kolom measure baris pertama dirubah scale dan baris kedua
nominal, (4) Langkah pengolahan data yaitu dengan klik analyse kemudian
compare means lalu klik one way anova, kemudian masukkan responden ke
dependent list dan kelas ke factor, (5) Pengujian homogenitas dengan klik
options dan pada statistik klik homogeneity of variance test, (6) Klik ok untuk
kembali ke menu sebelumnya, (7) Data dikatakan homogen jika probabilitas
(Sig) > 0.05
Hipotesis :
= Kedua varian homogen
= Kedua varian tidak homogen
c. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan statistik uji t jika data
berdistribusi normal. Namun jika terdapat data yang tidak berdistribusi normal
dilakukan uji U Mann Whitney. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal, maka uji hipotesis yang dilakukan adalah uji-t. Statistik
uji t dapat dihitung dengan program SPSS 22, langkah-langkahnya sebagai
11
Ibid,. h. 169-170.
39
berikut: (1) Masuk ke program SPSS 22, (2) Klik data view kemudian
masukkan data dari kedua kelas yang akan di uji statistik, (3) Klik variable
view: (a) Pada kolom name baris pertama ketik kelas, misalnya “pretest”,
baris kedua ketik data yang diuji misal “nilai”, (b) Pada kolom decimal baris
pertama dan kedua diganti dengan angka 0, (c) Pada kolom label baris pertama
dan kedua dikosongkan, (d) Pada kolom values baris kedua ketik nama kedua
kelas beserta symbol yang digunakan, (e) Pada kolom measure baris pertama
diganti scale dan baris kedua diganti nominal. (4) Pengolahan data dilakukan
dengan cara klik analyse lalu compare means kemudian pilih independent
sample t-test, (5) Masukkan simbol yang dipakai untuk kedua kelas dengan
cara klik define group, pada group 1 ketik engka 1 dan group 2 ketik angka 2,
lalu ketik continue, (6) Jika probabilitas (sig) > 0.05 maka data tidak
signifikan, tetapi jika sig < 0.05 maka data signifikan dengan demikian H0
ditolak.
d. Uji N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai pretest dan posttest. Gain menunjukkan
peningkatan pemahaman/penguasaan konsep setelah pembelajaran yang
dilakukan guru. Untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan
bias penelitian, maka digunakan uji Normal Gain. Peningkatan pemahaman
konsep diperoleh N-Gain.12
g=
12
David E.Meltzer, Addendum to: The Relationship Between Mathematic Preparation and
Conseptual Learning Gain in Physic: a Possible – hidden Variabl “in Diagnostic Pretest
Scores”,http://physic.iastate.edu/per/docs/Addendum_on_normalized_gain.pdf.
13
Richard R. Hake, Analyzing Change/Gain Scores, Dept. of Physics, Indiana University
24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA, https://www.talentlens.co.uk/.../watson-
glaser-user-guide-and-technical-manual.pdf, diakses pada tanggal 10 Mei 2017.
40
f. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho : µ1 ≤ µ2, maka Ho diterima, Ha ditolak
Ha : µ1 > µ2, maka Ha diterima, Ho ditolak
Keterangan:
Ho = Tidak terdapat pengaruh keterampilan berpikir kritis siswa
Ha = Terdapat pengaruh positif keterampilan berpikir kritis siswa
µ1 = Rata-rata keterampilan berpikir kritis yang menggunakan model
Problem Based Learning tipe Ill-Structured
µ2 = Rata-rata keterampilan berpikir kritis yang tidak menggunakan
model Problem Based Learning tipe Ill-Structured
BAB IV
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di SMAN 4 Kota Tangerang Selatan yang dilakukan
sebanyak tiga kali pertemuan pembelajaran. Peneliti mengambil dua kelas untuk
dijadikan kelas penelitian. Sampel sebanyak 66 peserta didik dari 33 peserta didik
di kelas eksperimen dan 33 peserta didik di kelas kontrol. Pada penelitian ini kelas
IPA4 sebagai kelas eksperimen, yaitu kelas yang diberikan pembelajaran dengan
model Problem Based Learning dan kelas IPA3 sebagai kelas kontrol, yaitu kelas
yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Konsep yang diajarkan
adalah materi Sistem Peredaran Darah Manusia.
Awal pembelajaran diberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal
peserta didik, dan di akhir pembelajaran diberikan posttest, untuk mengetahui
bagaimana keterampilan berpikir kritis peserta didik setelah diberikan perlakuan.
selain itu, posttest diberikan untuk menjadi suatu alat ukur pengaruh penerapan
Problem Based Learning terhadap keterampilan berpikir kritis. Berikut ini
disajikan data hasil pretest dan postest dari dua kelas subjek penelitian.
1. Deskripsi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Deskripsi data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Data Statistik Eksperimen Kontrol Eksperimen kontrol
Jumlah peserta 33 33 33 33
didik
Skor tertinggi 70 78 94 86
Skor terendah 23 25 55 42
Rata-rata 48,91 51,64 75,94 65,73
Varians 121,15 119,18 112,75 102,08
SD 11,01 10,92 10,62 10,10
41
42
Tabel 4.1 Menunjukkan data statistik pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol, dari tabel diatas terdapat perbedaan rata-rata
pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pretest kelas eksperimen,
rata-ratanya sebesar 48,91 sedangkan untuk kelas kontrol 51,64. Kelas kontrol
memiliki rata-rata lebih besar dibandingkan dengan kelas eksperimen (51,64 >
48,91). Dan varians kelas eksperimen lebih besar dibandingkan varians kelas
kontrol.
Setelah dilakukan pembelajaran rata-rata kedua kelas mengalami
peningkatan, khususnya pada kelas eksperimen yang menggunakan model
Problem Based Learning, hasil posttest kelas eksperimen memiliki rata-rata
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol (75,94 > 65,73) dengan selisih
10,21. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis peserta didik
pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Dilihat
juga skor posttest tertinggi pada kelas eksperimen adalah 94 sedangkan pada
kelas kontrol adalah 86, nilai terendah pada kelas eksperimen adalah 55
sedangkan pada kelas kontrol adalah 42. Artinya, keterampilan berpikir kritis
perorangan tertinggi pada kelas eksperimen, yaitu kelas yang diajarkan
menggunakan model Problem Based Learning dan keterampilan berpikir kritis
perorangan terendah pada kelas kontrol.
Sebaran data kedua kelompok dapat dilihat dari nilai varians dan standar
deviasi kedua kelas. Kelas kontrol memiliki sebaran yang lebih homogen
dibandingkan dengan kelas eksperimen karena kelas kontrol memiliki nilai
varians lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen. Keterampilan
berpikir kritis kelas eksperimen mengelompok dikarenakan penerapan model
Problem Based Learning saat pembelajaran sehingga keterampilan berpikir
kritis pada kelas ini cenderung bagus. Sedangkan pada kelas kontrol
keterampilan berpikir kritis peserta didik cenderung menyebar dan bervariasi.
43
Dari data diatas dapat dilihat perhitungan persentase tiap indikator materi
sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran, untuk kedua kelas mendapatkan
nilai persentase paling tinggi yaitu indikator materi kelima yakni menjelaskan
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem peredaran darah manusia. Untuk kelas
kontrol sebelum pembelajaran menunjukkan rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelas
eksperimen (47.58 > 43.64), tetapi setelah dilakukan pembelajaran kelas
eksperimen mendapat rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol (74.85 >
67.42).
B. Analisis Data
1. Skor Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Data penelitian yang dianalisis adalah rata-rata skor keterampilan
berpikir kritis pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol. Nilai rata-
45
rata pada kelas eksperimen yaitu kelas yang diajarkan dengan model
Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol
yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
2. Uji Prasyarat
Sesuai dengan prasyarat analisis, maka sebelum melakukan pengujian
hipotesis diperlukan pemeriksaan terlebih dahulu dari data hasil
penelitian. Untuk analisis data diperlukan uji dengan dua rata-rata dan uji
statistik dengan menggunakan uji-t. Akan tetapi uji-t dapat digunakan
jika memenuhi asumsi atau prasyarat, yaitu:
a. Uji Normalitas
Hasil perhitungan normalitas peserta didik pada pretest dan
posttest dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Data Pretest Posttest
Statistik Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Sampel 33 33 33 33
Sig 0.20 0.12 0.20 0.20
α 0.05 0.05 0.05 0.05
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
b. Uji Homogenitas
Hasil perhitungan homogenitas peserta didik pada t dan posttest dapat
dilihat pada tabel di bawah ini
c. Pengujian Hipotesis
Pada pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata
kelas yang menggunakan model Problem Based Learning lebih tinggi
keterampilan berpikir kritisnya dibandingkan dengan yang diajarkan
dengan model pembelajaran konvensional. Untuk menguji perbedaan
rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ini digunakan uji-t
jika data berdistribusi normal dan uji Mann-Whitney U jika data tidak
berdistribusi normal.
Pasangan hipotesis statistik yang akan di uji adalah:
Ho = tidak terdapat pengaruh keterampilan berpikir kritis peserta didik
Ha = terdapat pengaruh keterampilan berpikir kritis peserta didik
Berikut hasil penghitungan uji hipotesis untuk data pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol
47
Dari tabel 4.7 Diatas diketahui bahwa hasil uji hipotesis pretest pada kedua
kelas memperlihatkan bahwa sig. (2 tailed) = 0.316/2 = (0.158 > 0.05), Hal ini
berarti Ho diterima dan Ha ditolak, dan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat keterampilan berpikir kritis yang sama antara kedua kelas.
Dari tabel 4.7 Diatas diketahui bahwa hasil uji hipotesis posttest pada kedua
kelas memperlihatkan bahwa sig. (2 tailed) = 0,000/2 = (0.00 < 0.05), hal ini
berarti Ho ditolak dan Ha diterima, dan ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan keterampilan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,
maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir kritis kelas eksperimen
lebih tinggi dari pada kelas kontrol setelah diberikan treatmen menggunakan
model Problem Based Learning.
48
Dari tabel diatas aspek yang diamati menggunakan tahapan model Problem
Based Learning dapat dilihat terdapat peningkatan persentase dari pertemuan 1
sampai 3, yaitu dari 72.7%, 84.8%, dan 89.8% dengan selisih pertama yaitu
12.1% dan selisih kedua yaitu 5 %.
49
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan ketercapaian dari
pertemuan 1 sampai 3, yaitu pada LKS 1 yang meliputu 5 indikator memiliki rata-
rata persentase sebesar 54.2%, sedangkan pada LKS 2 menghasilkan 72% dan
pada LKS 3 yakni pada pertemuan terakhir mendapatkan rata-rata tertinggi yakni
79.8%.
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis
Tiap Aspek Keterampilan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Uji Uji Uji
Normalitas Homogenitas Hipotesis
Kesimpulan
Kolmogorov- Levene Mann-
Smirnov Statistic Withney U
Elementary E .000 Tidak
Clarification K .019 .592 .231 Sgnifikan
Basic E .004
Support K .021 .993 .000 Signifikan
E .000 Tidak
Inference K .000 .421 .055 Signifikan
Advance E .022
Clarification K .008 .493 .001 Signifikan
Strategy and E .013
Tactics K .011 .005 .002 Signifikan
E= Eksperimen
K= Kontrol
Tabel diatas menunjukkan hasil uji normalitas dari postest kelas kontrol dan
eksperimen yaitu dari semua aspek keterampilan berpikir kritis tidak berdistribusi
normal, yaitu aspek 1,2,3,4 dan 5, karena mendapat nilai < 0.05.
Uji homogenitas juga dilakukan pada setiap aspek keterampilan berpikir kritis
untuk menguji data varians yang diperoleh berasal dari populasi yang homogen
atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Levene Statistic melalui
program SPSS 22. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 4 aspek yang
homogen yakni aspek 1,2,3 dan 4 karena mendapat nilai > 0.05, sedangkan pada
aspek ke 5 yakni Strategy and Tactics mendapat nilai < 0.05 sehingga dapat
dinyatakan data tersebut tidak homogen.
Uji normalitas dan homogenitas tiap aspek keterampilan berpikir kritis pada
kedua kelas terdapat hasil sebaran data kelompok penelitian yang tidak normal
serta kedua kelas memiliki varians data homogen dan tidak homogen. Sehingga
menguji statistik lanjutan (uji hipotesis) menggunakan uji statistika parametrik
51
yaitu uji statistik non parametrik yaitu uji Mann-Withney U untuk data yang tidak
berdistribusi normal.
Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil uji hipotesis posttest kelas eksperimen
dan kontrol terdapat tiga aspek yang memiliki perbedaan signifikan yaitu pada
aspek Basic Support, Advance Clarification dan Strategy and Tactics dengan nilai
< 0.05. Sedangkan dua aspek lainnya yaitu Elementary Clarification dan
Inference mendapat nilai > 0.05 maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Perhitungan lengkap hasil uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis tiap aspek
keterampilan berpikir kritis disajikan dalam lampiran.1
1
Lampiran 15
52
Terlihat pada tabel diatas bahwa nilai persentase N-Gain peserta didik di
kelas eksperimen yang mempunyai kategori tinggi berjumlah 10 orang (30,3%),
sedangkan pada kelas kontrol tidak ada, pada kategori sedang kelas kontrol lebih
banyak yaitu 19 orang (57.6%) dibandingkan dengan kelas eksperimen yaitu 18
orang (54.55%), dan yang terakhir yaitu pada kategori rendah kelas kontrol
memiliki persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen
yaitu 14 orang (42.42)% sedangkan kelas eksperimen hanya 5 orang (15.16%).
C. Pembahasan
Model pembelajaran yang diterapkan pada penelitian ini yaitu model
Problem Based Learning tipe Ill-Structured pada kelas eksperimen dan
model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol dengan disesuaikan
pada langkah-langkah pembelajaran masing-masing model dengan
harapan pada kelas eksperimen dapat meningkatkan keterampilan berpikir
kritis peserta didik lebih besar dibandingkan pada kelas kontrol.
Sebelum diberikan perlakuan, kedua kelas memiliki keterampilan
berpikir kritis yang sama-sama rendah, hal ini terbukti dari perhitungan.
Hasil pretest keterampilan berpikir kritis berdasarkan tabel 4.1 belum
mencapai KKM dengan diperoleh nilai rata-rata kelas kontrol sebesar
51,64 dengan nilai maksimum 78 dan nilai mnimum 25. Sedangkan nilai
pada kelas eksperimen juga belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata
sebesar 48,91 dengan nilai maksimum 70 dan nilai minimum 23.
Setelah dilakukan pembelajaran, rata-rata hasil posttest kelas kontrol sebesar
65,73 dengan nilai maksimum 86 dan nilai minimum 42 hal ini menunjukkan
bahwa nilai tersebut belum mencapai KKM. Sedangkan nila rata-rata kelas
eksperimen sudah mencapai KKM yaitu 75,94 dengan nilai maksimum 94 dan
nilai minimum 55, karena KKM mata pelajaran Biologi di sekolah tersebut
sebesar 75. Berdasarkan nilai rata-rata posttest diatas menunjukkan bahwa adanya
perbedaan yaitu kelas kontrol lebih rendah dibanding dengan kelas eksperimen
(65,73 < 75,94 ).
53
2
Alias Masek dan Sulaiman Yamin, op. cit.,h. 218
3
Rusman, Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2012), h.245
55
4
Melia Noprianda, dkk, Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Model Pembelajaran Problem
Based Learning dan Sains Teknologi Masyarakat pada Konsep Virus,
journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains/article/download/3892/pdf, diakses pada tanggal 20 Juli
2017
5
Christin Chin dan Li-Gek Chia, op. cit., h. 46
56
observasi sesuai dengan fakta yang ada. Hasil uji hipotesis Mann-Withney U per-
aspek posttest berdasarkan tabel 4.10 memperoleh probabilitas sig. (2 tailed) =
0.109/2 = (0.055 > 0.05) maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini
dikarenakan kedua kelas telah mampu membuat kesimpulan dari suatu data pada
tabel , dalam hal ini tabel yang disediakan yaitu tabel tentang sampel darah dari
beberapa orang.
Aspek keempat yakni Advanced Clarification (membuat penjelasan lebih
lanjut) yang terdiri dari sub-aspek mengidentifikasi asumsi. Asumsi yaitu sesuatu
yang dianggap benar.6 Hasil uji hipotesis Mann-Withney U per-aspek posttest
berdasarkan tabel 4.10 diperoleh probabilitas sig. (2 tailed) = 0.002/2 = (0.001 <
0.05) maka terdapat perbedaan yang signifikan. Soal-soal berpikir kritis adalah
jenis soal yang mempunyai kesulitan yang cukup tinggi. Sehingga diperlukan
keterampilan yang tinggi untuk menyelesaian masalah tersebut. Peserta didik pada
kelas eksperimen terbiasa mengerjakan soal berdasarkan masalah pada LKS
secara berkelompok. Pada LKS terdapat pertanyaan-pertanyaan yang
mengarahkan peserta didik dalam menentukan permasalahan yang terdapat pada
informasi yang tersedia. Peserta didik dilatih untuk menemukan sendiri inti dan
penyelesaian dari suatu masalah tanpa ada penjelasan sebelumnya sehingga
peserta didik terbiasa mengerjakan soal-soal baru secara mandiri.
Selain itu soal-soal yang diberikan berupa masalah dimana masalah
merupakan soal-soal yang juga cukup sulit dan membutuhkan keterampilan
berpikir tinggi. Pada suatu masalah, soal yang disajikan berupa permasalahan
yang terjadi sehari-hari. Dalam mengidentifikasi masalah, banyak informasi yang
belum tersedia dalam soal sehingga peserta didik harus mencari dahulu informasi
tersebut sebelum menyelesaikan masalah dan peserta didik harus mampu
mengidentifikasi informasi-informasi yang mereka dapat agar informasi tepat dan
sesuai dengan masalah yang ada. Sedangkan pada kelas kontrol, peserta didik
terbiasa mencatat dan menyalin informasi yang diberikan oleh guru sebelumnya.
Hal tersebut sesuai dengan jurnal John R.Savery bahwa keterampilan berpikir
6
Kowiyah, “Kemampuan Berpikir Kritis”, Jurnal Pendidikan Dasar, Vol.3, No.5 PGSD
UHAMKA, 2012, h. 175.
57
kritis yang dikembangkan melalui PBL salah satunya adalah kemampuan untuk
mengidentifikasi suatu masalah dan menetapkan parameter pada pengembangan
solusi.7 Jadi pada aspek ke empat ini antara siswa kelas kontrol dengan kelas
eksperimen memiliki perbedaan yang signifikan.
Aspek kelima yakni Strategy and Tactics (mengatur strategi dan taktik) yang
terdiri dari sub-indikator memutuskan suatu tindakan dan berinteraksi dengan
orang lain. Hasil uji hipotesis Mann-Whitney U per-aspek posttest berdasarkan
tabel 4.10 memperoleh probabilitas sig. (2 tailed) = 0.004/2 = (0.002 < 0.05) maka
terdapat perbedaan yang signifikan. Pada aspek ini, peserta didik dituntut untuk
dapat memutuskan hal-hal yang harus dilakukan, memutuskan alternatif yang
memungkinkan dan menyeleksi kriteria untuk membuat solusi dari pernyataan
yang disediakan. Peserta didik tidak hanya dituntut untuk mampu menyelesaikan
masalah pada soal tetapi lebih dari itu peserta didik sebelumnya harus dapat
merumuskan alternatif dan menyeleksi hal-hal yang mendukung untuk membuat
solusinya. Hal tersebut sesuai dengan jurnal John R.Savery bahwa PBL Ill-
Structured juga dapat melatih self-regulated atau pengaturan diri, siswa terlatih
dalam mengumpulkan informasi yang terkait sebagai alternatif dalam proses
pengambilan keputusan, merumuskan dan membuat solusi.8 Sehingga peserta
didik pada kelas eksperimen mempunyai keterampilan membuat strategi dan
taktik lebih baik dibandingkan kelas kontrol. Peserta didik pada kelas eksperimen
juga telah terbiasa mengerjakan LKS secara mandiri dengan soal-soal berbentuk
masalah yang bersifat aplikatif sehingga mereka terbiasa untuk mengaitkan suatu
permasalahan dengan permasalahan yang lainnya yang masih berhubungan.
Berdasarkan hasil N-Gain yang diperoleh menunjukkan bahwa kelas
eksperimen mengalami peningkatan yang lebih baik dari pada kelas kontrol. Hal
ini dibuktikan dari perbandingan rata-rata nilai N-Gain pada tabel 4.11.9 Hasil
presentase kategori N-Gain pada kelas eksperimen maupun kontrol terlihat pada
tabel 4.12 terlihat bahwa siswakelas eksperimen yang mendapatkan nilai kategori
tinggi yaitu 30.30%, sedangkan pada kelas kontrol tidak terdapat siswa dengan
7
John R.Savery, op, cit., h. 13
8
Ibid., h. 13
9
Tabel 11
58
nilai kategori tinggi. Nilai dengan kategori sedang pada kelas eksperimen yaitu
54.55%, sedangkan pada kelas kontrol terdapat 57.58% siswa yakni lebih banyak
dari kelas eksperimen. Nilai kelas eksperimen terdapat 15.16 % siswa yang
mendapat nilai dengan kategori rendah, sedangkan pada kelas kontrol terdapat
lebih banyak siswa yang mendapat nilai dengan kategori rendah yakni 42.42%
siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa
dengan pembelajaran Problem Based Learning lebih baik dibandingkan dengan
menggunakan pembelajaran Saintifik. Karena pada pembelajaran Problem Based
Learning siswa dituntut untuk lebih mandiri, lebih terlibat dalam memecahkan
suatu masalah, siswa tidak hanya sekedar menerima informasi dari guru, tetapi
siswa lebih aktif dalam mencari informasi-informasi yang diperlukan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Problem Based Learning (PBL) tipe Ill-Structured berpengaruh secara
signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI IPA4 di SMAN 4
Kota Tangerang Selatan, terbukti dengan hasil perhitungan, diperoleh nilai
probabilitas sig. (2 tailed) = 0.000/2 = 0.00 < 0.05 (Sig < α) maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning tipe Ill-
Structured berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis siswa pada konsep
sistem peredaran darah manusia.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, dapat diajukan saran, yaitu sebagai
berikut:
1. Diperlukan pengelolaan yang baik dalam menggunakan model Problem
Based Learning tipe Ill-Structured sehingga siswa dapat belajar secara
optimal.
2. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu diskusi dan observasi,
untuk peneliti selanjutnya disarankan agar mengintegrasikan dengan
metode yang lain, seperti praktikum sehingga dapat memberikan
kesempatan bagi siswa dalam menyelesaikan permasalahan secara nyata
dan dapat mengembangkan keterampilan berpikir lainnya.
59
Daftar Pustaka
Adi, Sugeng Susilo dan Junining, Esti. Kemampuan Berpikir Kritis dalam
Membaca Serta Kesesuaiannya Dengan Intelegensi Mahasiswa Program
Studi SastraInggris. Jurnal ERUDIO, Vol. 2, No. 1. http://fib.ub.ac.id/wrp-
con/uploads/Jurnal-Erudio.pdf.
Basleman, Anisah dan Mappa, Syamsu. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Chin, Christin dan Chia, Li Gek. Problem Based Learning: Using Ill-Structured
Problems in Biology Project Work, Research Article dalam Science
Educatin, Vol. 90.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/sce.20097/epdf.
Eggen, Paul dan Kauchak, Don. Strategi Dan Model Pembelajaran. Jakarta: PT
Indeks, 2012.
60
61
Inel, Didem dan Ali. The effects of using problem-based learning in science and
technology teaching upon students’ academic achievement and levels of
structuring concepts.
https://www.ied.edu.hk/apfslt/download/v11_issue2_files/inel.pdf.
Masek, Alias dan Yamin, Sulaiman. The Effect of Problem Based Learning on
Critical Thinking Ability: A Theoritical and Empirical Review.
http://irssh.com/22248-9010/pdf.
Pamela, Issaura Sherly, dkk. Pengaruh Jenis Masalah pada Problem Based
Learning terhadap Dinamika Metakognisi Siswa SMA kelas X pada
Konsep Stoikiometri. Artikel ilmiah, Vol. 2.
http://onlinejournal.unja.ac.id/index.php/edusains, 2013.
Rob, Foshay and Kirkley, Jamie . Principles for Teaching Problem Solving:
Technical Paper, (Edina: TRO Learning, 1998).
http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED464604.pdf.
Kelas/Semester : XI/I
Pertemuan :1
Indikator:
1.1.1 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.
1.1.2 Memberi salam sebelum dan sesudah belajar.
1.1.3 Menjalankan ibadah tepat waktu.
1.1.4 Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar, baik lingkungan tempat
tinggal, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat dan terutama
menjaga diri sendiri.
1.1.5 Memperlihatkan kekaguman dan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan
mengenai sistem peredaran darah, bahwa dengan adanya organ-organ tersebut
manusia dan hewan mampu hidup (dengan seizin Allah), dan cara mensyukuri
nikmat Allah tersebut salah-satunya dengan cara selalu menjaga kesehatan
tubuh dan menjaga pola hidup.
1.1.6 Memperlihatkan rasa syukur terhadap Tuhan karena telah menciptakan
manusia dengan begitu kompleks dan begitu luar biasanya mekanisme yang
terjadi di dalam tubuh.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
Indikator
2.1.1 Kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok.
2.1.2 Menghargai argument atau pendapat orang lain.
2.1.3 Menyajikan data yang diperoleh dengan benar dan tepat.
2.1.4 Melaporkan hasil analisis data secara bertanggung jawab, teliti, jujur dan
disiplin.
66
3.6 Mendeskripsikan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelaina/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia dan membandingkannya
dengan sistem peredaran darah hewan ikan.1
3.6.1. Menjelaskan komponen dan fungsi darah
3.6.2. Menjelaskan struktur dan fungsi organ yang terkait dengan sistem peredaran
darah pada manusia
3.6.3. Menjelaskan mekanisme sistem peredaran darah manusia.
3.6.4. Menjelaskan gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem peredaran
darah manusia
4.6. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung
dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia
melalui berbagi bentuk media presentasi.
4.6.1. Membuat sketsa/rancangan poster pemecahan masalah yang akan dilakukan
C. Materi Pembelajaran
1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2013, Kompetensi Dasar SMA/SMP, h.124, tersedia di
www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/drs/03-kompetensi-dasar-sma-2013.pdf, diakses ada tanggal 23
November 2017 pukul 9.45 WIB.
67
2. Alat
Whiteboard Spidol
Laptop Speaker
LCD
3. Sumber Pembelajaran
Buku teks pegangan peserta didik
Buku yang relevan dengan pembelajaran
Internet
www.pendidikankarakter.org/.../Sistem%20sirkulasi%20Manusia_XI_SMA_2014.pdf
https://www.cpuik.id › Beranda › Biologi Kelas XI
www.sentra-edukasi.com › ... › Sistem Sirkulasi Darah pada Manusia
G. Penilaian
Kelas/Semester : XI/I
Pertemuan :2
Indikator:
1.1.1 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.
1.1.2 Memberi salam sebelum dan sesudah belajar.
1.1.3 Menjalankan ibadah tepat waktu.
1.1.4 Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar, baik lingkungan tempat
tinggal, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat dan terutama
menjaga diri sendiri.
1.1.5 Memperlihatkan kekaguman dan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan
mengenai sistem peredaran darah, bahwa dengan adanya organ-organ tersebut
manusia dan hewan mampu hidup (dengan seizin Allah), dan cara mensyukuri
nikmat Allah tersebut salah-satunya dengan cara selalu menjaga kesehatan
tubuh dan menjaga pola hidup.
1.1.6 Memperlihatkan rasa syukur terhadap Tuhan karena telah menciptakan
manusia dengan begitu kompleks dan begitu luar biasanya mekanisme yang
terjadi di dalam tubuh.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
Indikator
2.1.1 Kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok.
2.1.2 Menghargai argument atau pendapat orang lain.
2.1.3 Menyajikan data yang diperoleh dengan benar dan tepat.
2.1.4 Melaporkan hasil analisis data secara bertanggung jawab, teliti, jujur dan
disiplin.
3.6 Mendeskripsikan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelaina/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia dan membandingkannya
dengan sistem peredaran darah hewan ikan.
74
4.6. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung
dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia
melalui berbagi bentuk media presentasi.
4.6.1. Membuat sketsa/rancangan poster pemecahan masalah yang akan dilakukan
C. Materi Pembelajaran
2. Alat
Whiteboard Spidol
Laptop Speaker
LCD
3. Sumber Pembelajaran
Buku teks pegangan peserta didik
Buku yang relevan dengan pembelajaran
Internet
www.pendidikankarakter.org/.../Sistem%20sirkulasi%20Manusia_XI_SMA_2014.pdf
https://www.cpuik.id › Beranda › Biologi Kelas XI
www.sentra-edukasi.com › ... › Sistem Sirkulasi Darah pada Manusia
Guru menampilkan
tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan
model pembelajaran
yang akan digunakan
(PBL)
mengorganisasikan memperhatikan
tugas belajar yang penjelasan guru
berhubungan dengan
masalah tersebut
Guru memberikan
penjelasan mengenai
pengamatan yang
akan dilakukan untuk
menambah informasi
dalam pemecahan
masalah
Membimbing Guru menampilkan Mengamati 25 menit
pengalaman beberapa gambar Peserta didik
individual yang berkaitan mengamati gambar-
maupun dengan organ gambar dan video
kelompok pembuluh darah dan yang ditayangkan oleh
video peredaran guru
darah
Mengasosiasi
Peserta didik
Guru membimbing berdiskusi untuk
peserta didik dalam mengumpulkan
kegiatan diskusi informasi dari
untuk berbagai literatur
mengumpulkan
informasi dari
berbagai literature
Guru membimbing
untuk menambah
informasi dalam
pemecahan masalah
Mengembangka Guru memandu Mengkomunikasikan 20 menit
n dan peserta didik untuk Masing-masing
menyajikan mempresentasikan kelompok
penyelesaian hasil diskusi mempresentasikan
masalah/hasil kelompok mengenai hasil diskusi didepan
karya hasil pemecahan
masalah pada LKS Setiap kelompok
yang sudah diberikan tampil presentasi,
sebelumnya peserta didik yang lain
Guru mengamati memberikan masukan
jalannya presentasi dan pertanyaan
dan mengatur waktu
untuk kelompok
yang tampil
Menganalisis Guru mengevaluasi Peserta didik 10 menit
78
G. Penilaian
Kelas/Semester : XI/I
Pertemuan :3
Indikator:
1.1.1 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.
1.1.2 Memberi salam sebelum dan sesudah belajar.
1.1.3 Menjalankan ibadah tepat waktu.
1.1.4 Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar, baik lingkungan tempat
tinggal, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat dan terutama
menjaga diri sendiri.
1.1.5 Memperlihatkan kekaguman dan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan
mengenai sistem peredaran darah, bahwa dengan adanya organ-organ tersebut
manusia dan hewan mampu hidup (dengan seizin Allah), dan cara mensyukuri
nikmat Allah tersebut salah-satunya dengan cara selalu menjaga kesehatan
tubuh dan menjaga pola hidup.
1.1.6 Memperlihatkan rasa syukur terhadap Tuhan karena telah menciptakan
manusia dengan begitu kompleks dan begitu luar biasanya mekanisme yang
terjadi di dalam tubuh.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
Indikator
2.1.1 Kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok.
2.1.2 Menghargai argument atau pendapat orang lain.
2.1.3 Menyajikan data yang diperoleh dengan benar dan tepat.
2.1.4 Melaporkan hasil analisis data secara bertanggung jawab, teliti, jujur dan
disiplin.
3.6 Mendeskripsikan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelaina/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia dan membandingkannya
dengan sistem peredaran darah hewan ikan.
81
4.6. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung
dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia
melalui berbagi bentuk media presentasi.
4.6.1. Membuat sketsa/rancangan poster pemecahan masalah yang akan dilakukan
C. Materi Pembelajaran
2. Alat
Whiteboard Spidol
Laptop Speaker
LCD
3. Sumber Pembelajaran
Buku teks pegangan peserta didik
Buku yang relevan dengan pembelajaran
Internet
www.pendidikankarakter.org/.../Sistem%20sirkulasi%20Manusia_XI_SMA_2014.pdf
https://www.cpuik.id › Beranda › Biologi Kelas XI
www.sentra-edukasi.com › ... › Sistem Sirkulasi Darah pada Manusia
Guru menampilkan
tujuan pembelajaran
Guru menjelaskan
model pembelajaran
yang akan digunakan
(PBL)
mengorganisasikan memperhatikan
tugas belajar yang penjelasan guru
berhubungan dengan
masalah tersebut
Guru memberikan
penjelasan mengenai
pengamatan yang
akan dilakukan untuk
menambah informasi
dalam pemecahan
masalah
Membimbing Guru menampilkan Mengamati 25 menit
pengalaman beberapa gambar Peserta didik
individual yang berkaitan mengamati gambar-
maupun dengan kelainan- gambar yang
kelompok kelainan yang ditayangkan oleh guru
berhubungan dengan
sistem peredaran
darah Mengasosiasi
Guru membimbing Peserta didik
peserta didik dalam berdiskusi untuk
kegiatan diskusi mengumpulkan
untuk informasi dari
mengumpulkan berbagai literatur
informasi dari
berbagai literature
Guru membimbing
untuk menambah
informasi dalam
pemecahan masalah
Mengembangka Guru memandu Mengkomunikasikan 20 menit
n dan peserta didik untuk Masing-masing
menyajikan mempresentasikan kelompok
penyelesaian hasil diskusi mempresentasikan
masalah/hasil kelompok mengenai hasil diskusi didepan
karya hasil pemecahan
masalah pada LKS Setiap kelompok
yang sudah diberikan tampil presentasi,
sebelumnya peserta didik yang lain
Guru mengamati memberikan masukan
jalannya presentasi dan pertanyaan
dan mengatur waktu
untuk kelompok
yang tampil
Menganalisis Guru mengevaluasi Peserta didik 10 menit
dan jawaban dan kinerja memperhatikan dan
85
G. Penilaian
KELAS KONTROL
Pertemuan :1
Indikator:
1.1.1 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.
1.1.2 Memberi salam sebelum dan sesudah belajar.
1.1.3 Menjalankan ibadah tepat waktu.
1.1.4 Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar, baik lingkungan tempat
tinggal, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat dan terutama
menjaga diri sendiri.
1.1.5 Memperlihatkan kekaguman dan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan
mengenai sistem peredaran darah, bahwa dengan adanya organ-organ tersebut
manusia dan hewan mampu hidup (dengan seizin Allah), dan cara mensyukuri
nikmat Allah tersebut salah-satunya dengan cara selalu menjaga kesehatan
tubuh dan menjaga pola hidup.
1.1.6 Memperlihatkan rasa syukur terhadap Tuhan karena telah menciptakan
manusia dengan begitu kompleks dan begitu luar biasanya mekanisme yang
terjadi di dalam tubuh.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
Indikator
2.1.1 Kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok.
2.1.2 Menghargai argument atau pendapat orang lain.
2.1.3 Menyajikan data yang diperoleh dengan benar dan tepat.
2.1.4 Melaporkan hasil analisis data secara bertanggung jawab, teliti, jujur dan
disiplin.
3.6 Mendeskripsikan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta
kelaina/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia dan
membandingkannya dengan sistem peredaran darah hewan ikan.
88
4.6. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung
dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia
melalui berbagi bentuk media presentasi.
4.6.1. Membuat sketsa/rancangan poster pemecahan masalah yang akan dilakukan
C. Materi Pembelajaran
Sistem Peredaran
Darah
Motivasi : Guru
menampilkan gambar
jantung. Setelah siswa
mengamati gambar
beberapa komponen
darah, guru
mengajukan
pertanyaan “Dari
gambar yang kalian
amati apa yang dapat
kalian jelaskan ?”
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang
akan dicapai.
2. Inti
No Pendekatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
saintifik waktu
menemukan ciri-
ciri dari setiap
komponen darah
untuk menanggapi
presentasi kelompok
lain.
3. Penutup
Guru mengevaluasi ketercapaian Peserta didik 15 menit
indikator dengan cara memberikan menyimpulkan
beberapa pertanyaan yang materi bersama
mencakup semua indikator dengan guru dan
Guru menyimpulkan bersama-sama menjawab
materi yang telah dipelajari. pertanyaan-
Guru meminta peserta didik untuk pertanyaan
menjawab pertanyaan yang sudah
di bagikan sebelumnya
(dikumpulkan)
Guru memberikan pekerjaan rumah
(Skema proses pembekuan darah).
Guru memberi tahukan materi yang
akan di bahas untuk pertemuan
berikutnya.
Salam
93
G. Penilaian
Teknik Bentuk Instrumen
KELAS KONTROL
Pertemuan :2
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
Indikator
2.1.1 Kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok.
2.1.2 Menghargai argument atau pendapat orang lain.
2.1.3 Menyajikan data yang diperoleh dengan benar dan tepat.
2.1.4 Melaporkan hasil analisis data secara bertanggung jawab, teliti, jujur dan
disiplin.
3.6 Mendeskripsikan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta
kelaina/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia dan
membandingkannya dengan sistem peredaran darah hewan ikan.
3.6.1. Menjelaskan komponen dan fungsi darah
96
3.6.2. Menjelaskan struktur dan fungsi organ yang terkait dengan sistem peredaran
darah pada manusia
3.6.3. Menjelaskan mekanisme sistem peredaran darah hewan dan manusia.
3.6.4. Menjelaskan gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem peredaran
darah manusia
4.6. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung
dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia
melalui berbagi bentuk media presentasi.
4.6.1. Membuat sketsa/rancangan poster pemecahan masalah yang akan dilakukan
C. Materi Pembelajaran
Sistem Peredaran
Darah
Motivasi : Guru
menampilkan gambar
dan video peredaran
darah. Setelah siswa
mengamati gambar dan
video peredaran darah
,guru mengajukan
pertanyaan “Dari
gambar yang kalian
amati apa yang dapat
kalian jelaskan ?”
Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
atau kompetensi yang
akan dicapai.
2. Inti
No Pendekatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Saintifik Waktu
organ-organ
yang terlibat
tanggapa berupa
koreksi, dan
memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
menanggapi
presentasi
kelompok lain.
3. Penutup
Guru mengevaluasi ketercapaian Peserta didik 15 menit
indikator dengan cara memberikan menyimpulkan
beberapa pertanyaan yang materi bersama
mencakup semua indikator dengan guru dan
Guru menyimpulkan bersama-sama menjawab
materi yang telah dipelajari. pertanyaan-
Guru meminta peserta didik untuk pertanyaan
menjawab pertanyaan yang sudah
di bagikan sebelumnya
(dikumpulkan)
Guru memberikan pekerjaan rumah
(Menggambar dan menjelaskan
sistem peredaran darah pada salah
satu hewan
Ikan,katak,cacing,serangga)
Guru memberi tahukan materi yang
akan di bahas untuk pertemuan
berikutnya.
Salam
101
G. Penilaian
KELAS KONTROL
Pertemuan :3
Indikator:
1.1.1 Berdoa sebelum memulai pembelajaran.
1.1.2 Memberi salam sebelum dan sesudah belajar.
1.1.3 Menjalankan ibadah tepat waktu.
1.1.4 Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar, baik lingkungan tempat
tinggal, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat dan terutama
menjaga diri sendiri.
1.1.5 Memperlihatkan kekaguman dan rasa syukur terhadap ciptaan Tuhan
mengenai sistem peredaran darah, bahwa dengan adanya organ-organ tersebut
manusia dan hewan mampu hidup (dengan seizin Allah), dan cara mensyukuri
nikmat Allah tersebut salah-satunya dengan cara selalu menjaga kesehatan
tubuh dan menjaga pola hidup.
1.1.6 Memperlihatkan rasa syukur terhadap Tuhan karena telah menciptakan
manusia dengan begitu kompleks dan begitu luar biasanya mekanisme yang
terjadi di dalam tubuh.
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
Indikator
2.1.1 Kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok.
2.1.2 Menghargai argument atau pendapat orang lain.
2.1.3 Menyajikan data yang diperoleh dengan benar dan tepat.
2.1.4 Melaporkan hasil analisis data secara bertanggung jawab, teliti, jujur dan
disiplin.
3.6 Mendeskripsikan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta
kelaina/penyakit yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah manusia dan
membandingkannya dengan sistem peredaran darah hewan ikan.
104
4.6. Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi darah, jantung
dan pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sistem peredaran darah manusia
melalui berbagi bentuk media presentasi.
4.6.1. Membuat sketsa/rancangan poster pemecahan masalah yang akan dilakukan
C. Materi Pembelajaran
Sistem Peredaran
Darah
2. Inti
No Pendekatan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
saintifik waktu
manusia
kesimpulan hasil
diskusinya
3. Penutup
Guru mengevaluasi ketercapaian Peserta didik 15 menit
indikator dengan cara memberikan menyimpulkan
beberapa pertanyaan yang materi bersama
mencakup semua indikator dengan guru dan
Guru menyimpulkan bersama-sama menjawab
materi yang telah dipelajari. pertanyaan-
Guru meminta peserta didik untuk pertanyaan
menjawab pertanyaan yang sudah
di bagikan sebelumnya
(dikumpulkan)
Salam
109
G. Penilaian
NAMA :1.
2.
3.
4.
5.
KELAS :
Tujuan :
Petunjuk :
Bacalah dan pahami informasi yang sudah disediakan. Tentukan permasalahan yang terdapat
dalam informasi tersebut. kemudian diskusikanlah penyelesaian dari permasalahannya.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Tahap 2. Membuat hipotesis
Buatlah sebuah hipotesis pada kolom di bawah ini! Kamu dapat melakukannya
dengan menjawab pertanyaan sesuai dengan masalah diatas!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
113
Tahap 3. Mengumpulkan data yang relevan
Mencari data dengan membaca dari buku-buku sumber yang kalian miliki atau
literasi lain dari link yang sudah disediakan atau berkunjung ke tempat yang dapat
memberikan informasi terkait masalah yang diajukan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….……………
……………………………………………………………………………………..
Tahap 5. Membuat dan mengkomunikasikan kesimpulan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
114
SISTEM PEREDARAN DARAH
KELOMPOK :
NAMA :1.
2.
3.
4.
5.
KELAS :
Tujuan :
1. Peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara struktur dan fungsi jaringan penyusun
organ pada sistem peredaran darah
Petunjuk :
Bacalah dan pahami informasi yang sudah disediakan. Tentukan permasalahan yang terdapat
dalam informasi tersebut. kemudian diskusikanlah penyelesaian dari permasalahannya.
Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar istilah kolesterol? Apakah kolesterol berbahaya?
Apakah kolesterol bermanfaat bagi tubuh kita?
Kolesterol yang terdapat di dalam tubuh kita berasal dari organ hati (sekitar 70%) dan sisanya
bersumber dari makanan yang masuk ke dalam tubuh. Kadar kolesterol dapat dipengaruhi oleh
beberapa factor diantaranya yaitu factor umur, jenis kelamin, dan makanan yang kita konsumsi.
Berikut tabel distribusi frekuensi kadar kolesterol berdasarkan beberapa factor:
Kadar kolesterol
Variable umur Bagus Ambang batas Tinggi total
atas
45-54 tahun 0 2 0 2
0% 15% 0% 15%
55-64 tahun 5 7 5 17
25% 35% 25% 85%
> 65 tahun 0 0 1 1
0% 0% 5% 5%
Total 20 (100%)
115
Kadar kolesterol
Variable jenis Bagus Ambang batas Tinggi total
kelamin atas
Perempuan 2 5 5 12
10% 25% 25% 60%
Laki-laki 2 4 2 8
10% 20% 10% 40%
Total 20
100%
Kadar kolesterol
Variable pola makan
(mengandung Bagus Ambang batas Tinggi
kolesterol) atas
Tidak pernah 2 0 0
40% 0% 0%
1-2 kali/minggu 2 1 0
40% 20% 0%
2-3 kali/minggu 1 7 0
20% 70% 0%
> 3 kali/minggu 0 1 5
0% 10% 100%
Total 100% 100% 100%
Selain faktor diatas masih terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam
tubuh.
Survey terkini di 8 negara Asia melaporkan, 50% penduduk Asia gagal menurunkan kadar
kolesterol jahat mereka sesuai target yang disarankan dalam panduan pengobatan. Di Indonesia,
kegagalan ini bahkan mencapai 70%. Jumlah yang sangat besar. Tidak mengherankan jika
penyakit-penyakit seperti jantung koroner masih menjadi salah satu factor terbesar terjadinya
kematian di Indonesia.
Menurut WHO sebesar 30% atau sekitar 17 juta jiwa kasus dari seluruh kematian di dunia
disebabkan karena penyakit jantung koroner. Dari angka tersebut, diperkirakan 7,3 juta
disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Sedangkan di Indonesia berdasarkan data yang di
himpun, angka kematian penderita jantung koroner setiap tahunnya mencapai 7 juta orang lebih,
dari jumlah itu sekitar 300.000 kasus diantaranya penderita meninggal dunia sebelum tiba di
rumah sakit.
116
Pertanyaan Pengantar
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Buatlah sebuah hipotesis pada kolom di bawah ini! Kamu dapat melakukannya
dengan menjawab pertanyaan sesuai dengan masalah diatas!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………
119
Mencari data dengan membaca dari buku-buku sumber yang kalian miliki atau
literasi lain dari link yang sudah disediakan atau berkunjung ke tempat yang dapat
memberikan informasi terkait masalah yang diajukan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Menguji jawaban sementara sesuai dengan data relevan dari sumber yang kalian
dapatkan. Apakah hipotesis kalian sesuai?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….……………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
120
SISTEM PEREDARAN DARAH
KELOMPOK :
NAMA :1.
2.
3.
4.
5.
KELAS :
Tujuan :
1. Peserta didik dapat menyebutkan dan menjelaskan gangguan pada sistem peredaran darah
manusia
Petunjuk :
Bacalah dan pahami informasi yang sudah disediakan. Tentukan permasalahan yang terdapat
dalam informasi tersebut. kemudian diskusikanlah penyelesaian dari permasalahannya.
Darah adalah salah satu komponen penting di dalam tubuh yang mempengaruhi semua kinerja
organ tubuh. Jika saluran darah mengalami gangguan , maka yang akan terjadi adalah munculnya
berbagai macam gangguan kesehatan.
Misalnya saja stroke, penyakit stroke bisa disebabkan dan disertai penyakit yang lain, yaitu
seperti yang disajikan pada tabel diawah ini:
Tabel diatas merupakan tabel yang menunjukkan persentase diagnosis penyerta pasien stroke
iskemik di RSUD kabupaten Sidoarjo periode Juli-September 2014.
Di Indonesia penyakit stroke sudah merupakan penyakit yang tidak asing lagi, seperti yang
dikemukakan dari hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, yaitu terdapat sekitar 12 penderita
stroke per 1000 penduduk Indonesia. Stroke juga merupakan penyakit pembunuh nomor satu di
Indonesia. Orang-orang yang usianya lebih dari 65 tahun paling beresiko terkena stroke. Namun
25% terjadi pada orang-orang yang berusia di bawah 65 tahun.
Pertanyaan Pengantar
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Buatlah sebuah hipotesis pada kolom di bawah ini! Kamu dapat melakukannya
dengan menjawab pertanyaan sesuai dengan masalah diatas!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………
123
Mencari data dengan membaca dari buku-buku sumber yang kalian miliki atau
literasi lain dari link yang sudah disediakan atau berkunjung ke tempat yang dapat
memberikan informasi terkait masalah yang diajukan
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Menguji jawaban sementara sesuai dengan data relevan dari sumber yang kalian
dapatkan. Apakah hipotesis kalian sesuai?
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….……………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Lampiran 4 124
(Kontrol)
KELOMPOK :
NAMA :1.
2.
3.
4.
5.
KELAS :
A. Tujuan
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian plasma darah, sel darah merah, sel darah
putih dan keeping darah
2. Peserta didik mampu membedakan komposisi penyusun darah pada manusia
3. Peserta didik mampu menjelaskan struktur dan fungsi darah
4. Peserta didik mampu menjelaskan proses pembekuan darah
B. Pendahuluan
Sistem Sirkulasi
Tubuh kita membutuhkan makanan, yang kemudian dicerna dalam usus. Sari-sari
makanan tersebut diserap oleh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Darah merupakan
alat transportasi yang sangat penting dalam tubuh manusia. Sistem peredaran darah
manusia sendiri dibagi atas darah dan alat-alat peredaran darah. Kalian tentu pernah
melihat darah bukan? Seberapa penting fungsi darah dalam tubuh kita?
C. Setelah membaca artikel di atas, agar lebih mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan
darah, kerjakan soal-soal berikut
1. Darah merupakan cairan yang berwarna merah yang terdapat dalam tubuh.
Apa fungsi darah?
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………..
2. Darah dibagi atas 2 komponen utama, yaitu :
a. ………………………………. Yang terbagi atas 3 yaitu: i……………….,
ii………………………,iii…………………………
125
Jawab………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
126
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Siswa
Ani
Budi
Cici
Dora
Jawab:……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
127
KELOMPOK :
NAMA :1.
2.
3.
4.
5.
KELAS :
A. Tujuan
1. Peserta didik mampu menjelaskan struktur morfologi, anatomi serta fungsi jantung
2. Peserta didik mampu membedakan pembuluh darah
3. Peserta didik mampu menjelaskan sistem peredaran darah manusia
B. Pendahuluan
Darah dalam tubuh manusia beredar ke seluruh tubuh karena adanya jantung yang
memompa darah, serta adanya pembuluh darah sebagai tempat beredarnya darah menuju
ke jaringan-jaringan tubuh. Jantung sebagai alat pemompa darah memiliki struktur yang
kompleks untuk menunjang fungsinya tersebut. begitu pula dengan pembuluh-pembuluh
darah. Darah mengalir dalam tubuh melalui lintasan. Ada dua lintasan peredaran darah
yaitu peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
C. Untuk lebih memahami tentang alat peredaran darah manusia, kerjakan soal-soal berikut!
4
128
2. lengkapilah tabel perbedaan antara pembuluh arteri dan pembuluh vena di bawah ini!
No Kriteria Arteri Vena
1 Letak
2 Denyut
3 Katup
4 Dinding
pembuluh
5 Arah aliran
a. Berilah keterangan bagian yang diberi nomor dengan istilah yang tepat!
Jawab…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………
b. Berdasarkan gambar di atas, jelaskan arah aliran darah pada peredaran darah kecil!
Jawab…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
c. Apakah yang membedakan sistem peredaran darah kecil dengan peredaran darah
besar?
Jawab…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
129
KELOMPOK :
NAMA :1.
2.
3.
4.
5.
KELAS :
A. Tujuan
1. Peserta didik mampu menjelaskan gangguan atau penyakit yang terjadi pada sistem
peredaran darah manusia
B. Pendahuluan
Dalam hidup, seseorang tidak terlepas dari kelainan atau penyakit yang terjadi pada
tubuhnya. Beberapa orang diantaranya mengalami gangguan atau penyakit pada sistem
peredaran darah. Sistem peredaran darah tidak hanya dimiliki oleh manusia saja, hewan
juga memiliki darah dalam tubuhnya.
C. Untuk lebih memahami tentang gangguan atau penyakit yang terjadi dalam tubuh
manusia, seerta bagaimana darah mengalir dalam tubuh hewan, maka kerjakanlah soal-
soal berikut!
1. Tini dan tono menikah tahun 2014 lalu, mereka berencana memiliki 3 orang anak,
setelah 1 tahun menikah tini melahirkan anak pertama dengan kondisi mengalami
anemia berat, setelah anak pertamanya berumur 11 bulan, tini mengandung anak
kedua, tapi sayangnya anak kedua meninggal sebelum dilahirkan dikenal sebagai
eritroblastolis fetalis, kemudian ketika tini mengandung anak ketiga juga meninggal.
Jelaskan penyebab anak kedua maupun ketiga pasangan tersebut meninggal!
Jawab……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
130
2. Jodohkanlah penyakit dan kelainan yang terdapat pada kolom A dengan pernyataan-
pernyataan pada kolom B yang ada hubungannya dengan penyakit dan kelainan
tersebut!
A B
1. Aterosklerosis a. Bertambahnya sel darah putih yang tidak bisa
2. Anemia dikendalikan sehingga memakan sel darah merah
3. Hipertemsi b. Kandungan hemoglobin dalam darah rendah
4. Hemofilia c. Pembengkakan vena pada daerah kaki
5. Leukimia d. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan
6. Thallasemia berkolesterol sehingga menumpuk dalam arteri
7. Varises e. Daya ikat eritrosit terhadap O2 rendah karena
8. Wasir kegagalan pembentukan hemoglobin
f. Tekanan darah dalam arteri tinggi
g. Pembengkakan vena di sekitar luang anus
h. Darah sukar membeku saat luka
i. Pecahnya pembuluh darah di otak sehingga saraf
menjadi rusak
Jawab:………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Lampiran 5 131
3 Mengumpulkan data yang relevan Mengumpulkan data lengkap, mencakup semua informasi 3
Kolesterol adalah senyawa lemak berlilin yang yang dibutuhkan, singkat, padat dan jelas
sebagian besar diproduksi tubuh di dalam liver dari Mengumpulkan data kurang lengkap, terdapat beberpa 2
makanan berlemak yang kita makan. Kolesterol informasi yang dibutuhkan tidak tersedia, bahasa yang
diperlukan tubuh untuk membuat selaput sel, bertele-tele
membungkus serabut saraf, membuat berbagai Mengumpulkan data tidak lengkap, tidak terdapat informasi 1
hormon dan asam tubuh. Kolesterol tidak dapat yang dibutuhkan, dan bahasa yang bertele-tele
diedarkan langsung oleh darah karena tidak larut
dalam air. Untuk mengedarkannya, diperlukan
molekul “pengangkut” yang disebut lipoprotein. Ada
dua jenis lipoprotein, yaitu high density lippoprotein
(HDL) dan low density lipoprotein (LDL).
134
4 Menguji kebenaran jawaban Hipotesis sesuai dengan data yang sudah didapat, didukung 3
Hipotesis yang sudah dituliskan ternyata sesuai sumber referensi yang valid, dikemas dalam bahasa yang
dengan informasi yang dicari. Bahwa penyakit singkat, padat dan jelas
jantung memiliki hubungan erat dengan kolesterol, Hipotesis sesuai dengan data yang sudah didapat, didukung 2
yaitu jika kadar kolesterol didalam darah terlalu sumber referensi yang valid, dikemas dalam bahasa yang
tinggi akan terjadi pengendapan pada dinding bertele-tele
pembuluh darah sehingga mengakibatkan resiko Hipotesis tidak sesuai dengan data yang sudah di dapat, 1
penyakit jantung. tidak ada referensi, dikemas dalam bahasa yang bertele-tele
4 Menguji kebenaran jawaban Hipotesis sesuai dengan data yang sudah didapat, didukung 3
136
No Tahapan 1 2 3 4 5 6 7 Rata-
pembelajaran Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % rata %
1 Taha 1 1 33 1 33 1 33 1 33 1 33 1 33 3 100 43
2 Tahap 2 1 33 1 33 2 67 1 33 2 67 1 33 3 100 52
3 Tahap 3 2 67 2 67 1 33 3 100 2 67 2 67 1 33 62
4 Tahap 4 1 33 1 33 1 33 1 33 2 67 2 67 1 33 43
5 Tahap 5 2 67 2 67 1 33 1 33 3 100 3 100 3 100 71
Jumlah rata-rata 54.2
No Tahapan 1 2 3 4 5 6 7 Rata-
pembelajaran Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % rata %
1 Taha 1 2 67 3 100 2 67 2 67 2 33 2 67 2 67 71
2 Tahap 2 2 67 2 67 2 67 2 67 2 33 3 100 2 67 71
3 Tahap 3 2 67 2 67 2 67 2 67 3 100 2 67 2 67 71
4 Tahap 4 3 100 1 33 2 67 3 100 2 67 2 67 2 67 71
5 Tahap 5 2 67 2 67 2 67 3 100 3 100 2 67 2 67 76
Jumlah rata-rata 72
No Tahapan 1 2 3 4 5 6 7 Rata-
pembelajaran Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % rata %
1 Taha 1 3 100 3 100 3 100 2 67 2 67 2 67 2 67 81
2 Tahap 2 2 67 1 33 2 67 3 100 3 67 3 100 2 67 76
3 Tahap 3 2 67 3 100 2 67 2 67 2 67 3 100 2 67 76
4 Tahap 4 2 67 1 33 2 67 3 100 2 67 2 67 3 100 71
5 Tahap 5 3 100 2 67 3 100 3 100 3 100 3 100 3 100 95
Jumlah rata-rata 79.8
Lampiran 6 138
140
141
142
No Tahap Indikator 1 2 3 4 5 6 7 %
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 Tahap 1 1. Siswa memahami tujuan √ √ √ √ √ √ √ 100
Orientasi peserta pembelajaran
didik pada 2. Siswa menunjukkan minat √ √ √ √ √ √ √ 100
masalah dan motivasi terhadap
masalah yang disajikan
3. Siswa memahami masalah √ √ √ √ √ √ √ 57
sesuai data yang disajikan
3. Setiap anggota √ √ √ √ √ √ √ 86
memberikan kontribusi ide
pemecahan masalah
4. Mendengarkan pendapat √ √ √ √ √ √ √ 100
orang lain dalam diskusi
kelompok
5. Mengikuti instruksi yang √ √ √ √ √ √ √ 100
145
Observer
Randhika Khairunnisa
146
No Tahap Indikator 1 2 3 4 5 6 7 %
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 Tahap 1 4. Siswa memahami tujuan √ √ √ √ √ √ √ 100
Orientasi peserta pembelajaran
didik pada 5. Siswa menunjukkan minat √ √ √ √ √ √ √ 100
masalah dan motivasi terhadap
masalah yang disajikan
6. Siswa memahami masalah √ √ √ √ √ √ √ 100
sesuai data yang disajikan
Observer
Randhika Khairunnisa
148
No Tahap Indikator 1 2 3 4 5 6 7 %
Pembelajaran Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 Tahap 1 7. Siswa memahami tujuan √ √ √ √ √ √ √ 100
Orientasi peserta pembelajaran
didik pada 8. Siswa menunjukkan minat √ √ √ √ √ √ √ 100
masalah dan motivasi terhadap
masalah yang disajikan
9. Siswa memahami masalah √ √ √ √ √ √ √ 86
sesuai data yang disajikan
Observer
Randhika Khairunnisa
150
Kompetensi Dasar : 3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem sirkulasi dan mengaitkannya
dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskanmekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi padasistem
sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dansimulasi.
jawaban
berdasarkan
kriteria dan
relevan dengan
artikel)
3. Membuat Kriteria Darah merupakan alat transportasi yang sangat Aspek Eritrosit Trombosit 0 (tidak ada
Leukosit
induksi dan berdasarkan penting bagi tubuh kita. Sistem peredaran Jumlah 5.000.000 7.000-300.00 jawaban)
mempertimban asumsi darah manusia terdiri dari darah dan alat-alat tiap 8.0000 1 (satu aspek
gkan induksi peredaran darah. Darah terbagi menjadi dua mm benar)
komponen yaitu cairan darah dan sel darah. Bentuk Cakram Tidak Amuboid 2 (dua aspek
bikonkaf teratur benar)
6. Buatlah dalam bentuk tabel ciri dari masing- Tempat Sumsum Sumsum Hati dan 3 (tiga aspek
masing sel darah berdasarkan kriteria jumlah, produk tulang tulang limfa benar)
bentuk, tempat produksi dan fungsi! si 4 (semua aspek
fungsi Mengangk Membun Pembekuan benar)
ut O2 dan uh kuman darah
CO2
4. Megidentifikas Asumsi yang Tubuh kita membutuhkan Peredaran darah dari seluruh tubuh mmbawa 0 (tidak
iasumsi diperlukan makanan yang kemudian darah kaya CO2 oleh vena menuju atrium menjawab)
dicerna didalam usus, sari- kanan, dari atrium kanan menuju ventrikel 1 ( jawaban
sari makan tersebut diserap kanan kemudian di alirkan ke paru-paru untuk salah)
oleh darah dan diedarkan ke dibersihkan, setelah dari paru-paru darah 2 (jawaban
seluruh tubuh. Darah mengandung banyak O2 yang kemudian kurang tepat)
merupakan alat transportasi dialirkan ke atrium kiri, dari atrium kiri 3 (jawaban
yang sangat penting bagi dialirkan menuju ventrikel kiri dan dari benar tapi tidak
tubuh kita. Sistem peredaran ventrikel kiri darah yang kaya O2 diedarkan lengkap)
manusia terdiri dari darah ke seluruh tubuh oleh pembuluh arteri. 4 (jawaban
dan alat-alat peredaran tepat dan
darah. diantara alat peredaran darah yaitu lengkap)
jantung, dimana jantung berfungsi memompa
darah agar dapat mengalir ke seluruh tubuh,
selain jantung juga terdapat pembuluh-
pembuluh yang berfungsi sebagai jalannya
darah untuk mengalir ke seluruh tubuh.
Asumsi yang Setiap hari minggu budi bermain sepeda di 0 (tidak ada
diperlukan taman dekat rumahnya, suatu ketika budi jawaban)
terjatuh dari sepeda dan kakinya berdarah, 1 (jawaban
salah alasan
setelah beberapa menit luka Budi menutup dan
salah)
sudah tidak lagi mengeluarkan darah, tetapi 2 (jawaban
sehari kemudian luka budi bengkak dan benar tanpa
terdapat cairan putih didalamnya. alasan)
3 (jawaban
10. Cairan apa yang terdapat pada luka budi? benar alasan
Jelaskan! Cairan putih yang terdapat pada luka budi salah)
yaitu nanah yang dikarenakan adanya 4 (jawaban
aktivitas sel darah putih dimana jika terdapat benar alasan
luka maka sel darah putih akan berkumpul benar)
untuk mengepung dan memakan bakteri yang
menempel di luka tersebut, kemudian bakteri
dan sel darah putih mati menjadi nanah.
5. Memutuskan Menyeleksi Suatu pagi ketika shofi sedang memotong Karena adanya trombosit yang berfungsi 0 (tidak ada
suatu tindakan kriteria untuk sayur, tidak sengaja jari telunjuknya terkena dalam pembekuan darah sehingga luka dapat jawaban)
membuat pisau, setelah beberapa menit darahnya sudah menutup. Jika terjadi luka trombosit pecah 1 (jawaban
solusi mengeluarkan enzim trombokinase mengubah salah alasan
tidak lagi keluar dan lukanya menutup.
protrombin menjadi thrombin dengan bantuan salah)
160
Bagaimana luka shofi bisa menutup dan tidak Ca dan vitamin K, kemudian fibrinogen 2 (jawaban
11. mengeluarkan darah lagi? Jelaskan! mengeluarkan benang-benang fibrin dan luka benar tanpa
pun tertutup. alasan)
3 (jawaban
benar alasan
salah)
4 (jawaban
benar alasan
benar)
Menelaah Setiap organisme baik mikroorganisme Gambar B, karena gambar B adalah gambar 0 (tidak
maupun makroorganisme memiliki sistem sistem peredaran darah pada cacing yang menjawab)
peredaran darah, dan sistem peredaran darah termasuk hewan avertebrata, walaupun 1 (jawaban
yang dimilikinya berbeda-beda, misalnya demikian tetapi cacing memiliki sistem salah alasan
sistem peredaran darah pada hewan vertebrata peredaran darah tertutup dimana sistem salah)
berbeda dengan hewan avertebrata. Hewan peredaran darahnya lebih lengkap jika 2 (jawaban
vertebrata umumnya memiliki sistem dibandingkan hewan avertebrata lainnya, benar tanpa
peredaran darah tertutup dan lebih kompleks karena sudah memiliki selom yang berisi alasan)
dibandingkan avertebrata yang umumnya pembuluh-pembuluh darah, yaitu pembuluh 3 (jawaban
memiliki sistem peredaran darah terbuka dan darah punggung, perut, dan samping dengan benar alasan
sederhana. lima aorta (pembesaran pembuluh darah salah)
sebagai jantung). Darah pada cacing berfungsi 4 (jawaban
mengangkut sari-sari makanan dan oksigen. benar alasan
benar)
A B
12. Dari wacana yang sudah kalian baca, menurut
kalian gambar mana yang menunjukkan sistem
peredaran darah hewan avertebrata? Jelaskan!
161
Memutuskan Mengidentifik 14. Kenaikan tekanan Factor penyebabnya yaitu karena merokok, 0 (tidak ada
suatu tindakan asi masalah darah sistole karena rokok mengandung nikotin sebagai jawaban)
Status Tidak Meningka Total penyebab ketagihan yang akan merangsang 1 (jawaban
merok meningkat t jantung, saraf, otak dan organ tubuh lainnya tidak tepat)
ok n % n % n % bekerja tidak normal, nikotin juga 2 (jawaban
merangsang pelepasan adrenalin sehingga kurang tepat)
Tidak 12 63,2 7 36,8 19 100 meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan 3 (jawaban
Ya 7 22,6 24 77,4 31 100 tekanan kontraksi otot jantung. benar tapi tidak
Merokok secara langsung menyebabkan lengkap)
Faktor apa yang menyebabkan kenaikan meningkatnya denyut jantung dan tekanan 4 (jawaban
tekanan darah systole jika dilihat dari tabel? darah untuk sementara, disebabkan pengaruh tepat dan
162
a.Merumuska 15. Hipertensi merupakan penyakit yang a. Mengajak hidup sehat dengan cara jalan 0 (tidak ada
n solusi mematikan, para pakar mengatakan tahun 2015 sehat, olah raga setiap pagi (sabtu dan jawaban)
alternative hipertensi menjadi penyebab 45% kematian minggu) karena dengan berolah raga dapat 1 (memberikan
akibat serangan jantung dan 51% kematian membiasakan seseorang untuk aktif solusi dan
akibat stroke di seluruh dunia. Salah satu factor bergerak, dan selalu mengingatkan bahaya tindakan yang
penyebabnya yaitu konsumsi rokok. Upaya hipertensi. tidak relevan)
agar terhindar dari hipertensi yaitu dengan cara 2 (memberikan
rutin cek tekanan darah, hindari stress, diet solusi dan
seimbang, dll. b. Dengan cara membuat poster yang berisi tindakan yang
b.Mempresent a. Solusi apa lagi yang mungkin dapat tentang bahaya hipertensi dan faktor-faktor tidak relevan
asikan baik kita lakukan agar hipertensi tidak yang mempengaruhi terjadinya hipertensi tetapi beserta
lisan maupun banyak menyerang masyarakat? penjelasan)
tulisan Jelaskan! 3 (memberikan
b. Buatlah poster yang menarik agar solusi dan
masyarakat mau melakukan solusi tindakan yang
yang kamu tawarkan relevan tapi
tidak ada
penjelasan)
4 (member
solusi dan
tindakan yang
relevan beserta
penjelasan)
Lampiran 9 163
Nama : Hari/tanggal :
Kelas : Waktu :
1. Hipertensi atau yang lebih dikenal sebagai tekanan darah tinggi merupakan kondisi
dimana tekanan darah pada dinding arteri meningkat. Kasus hipertensi di Indonesia
merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi. Menurut data statistic,
hampir di seluruh provinsi di Indonesia memiliki persentase yang tinggi dalam kasus
hipertensi. Provinsi-provinsi di pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan, menunjukkan
persentase yang tinggi sebesar 30% dalam kasus hipertensi. Namun persentase paling
rendah terdapat di Papua, hanya 16%. WWW.Tempo.com
a. Buatlah 2 pertanyaan yang sesuai dengan berita diatas!
b. Tentukan jawaban dari pertanyaan yang sudah kamu buat!
Jawab
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Dari keterangan tersebut, tuliskan bagian-bagian dan fungsi gambar diatas sesuai dengan
nomor yang tersedia !
Jawab………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Rahmi adalah seorang ibu rumah tangga, bagian betis
kiri rahmi berbeda dengan betis kanannya, betis
bagian kiri rahmi terdapat tonjolan-tonjolan yang
berwarna biru seperti yang ditunjukkan gambar di
atas.
a. Setelah mengamati gambar kedua kaki di atas, apa yang terjadi pada betis kiri (A)
rahmi? Jelaskan!
b. Factor apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya kondisi tersebut?
Jawab………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
preparate dan mengamatinya menggunakan mikroskop, hasil yang mereka dapatkan mirip
seperti pada gambar di samping.
Jawab………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Perhatikan tabel dibawah ini !
Siswa
Terdapat 4 siswa yang ingin mengetahui
Ani
golongan darah mereka. Keempat siswa
mengambil sampel darah yang akan di tes
golongan darahnya, kemudian sampel Budi
darah tersebut ,masing- masing ditetesi
oleh serum anti A, anti B dan anti AB, Cici
setelah beberapa menit terlihat sampel
darah mereka seperti tabel di atas.
Dora
Jawab:
a.……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
b……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
166
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
Dari gambar di atas tuliskan urutan jalannya darah yang beredar dari seluruh tubuh dan
kembali ke seluruh tubuh !
Jawab………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
7. Setiap hari minggu budi bermain sepeda di taman dekat rumahnya, suatu ketika budi
terjatuh dari sepeda dan kakinya berdarah, setelah beberapa menit luka Budi menutup dan
sudah tidak lagi mengeluarkan darah, tetapi sehari kemudian luka budi bengkak dan
terdapat cairan putih didalamnya.
Jawab………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
167
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
8. Suatu pagi ketika shofi sedang memotong sayur, tidak sengaja jari telunjuknya terkena
pisau, setelah beberapa menit darahnya sudah tidak lagi keluar dan lukanya menutup.
Bagaimana luka shofi bisa menutup dan tidak mengeluarkan darah lagi? Jelaskan!
Jawab………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………..
9. Hipertensi merupakan penyakit yang mematikan, para pakar mengatakan tahun 2015
hipertensi menjadi penyebab 45% kematian akibat serangan jantung dan 51% kematian
akibat stroke di seluruh dunia. Salah satu factor penyebabnya yaitu konsumsi rokok.
Upaya agar terhindar dari hipertensi yaitu dengan cara rutin cek tekanan darah, hindari
stress, diet seimbang, dll.
a. Solusi apa lagi yang mungkin dapat kita lakukan agar hipertensi tidak banyak
menyerang masyarakat? Jelaskan!
b. Buatlah poster yang menarik agar masyarakat mau melakukan solusi yang kamu
tawarkan!
Jawab………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Lampiran 10 168
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 Totalskor
** *
p1 Pearson Correlation 1 -.186 .011 -.127 -.269 -.350 .119 -.274 -.474 -.269 -.145 .000 -.139 -.297 -.311 -.436
Sig. (2-tailed) .324 .956 .502 .151 .058 .530 .143 .008 .151 .444 1.000 .464 .111 .094 .016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * * * **
p2 Pearson Correlation -.186 1 .140 .485 .395 -.174 -.054 .350 -.052 .402 .342 .384 -.164 -.063 .198 .587
Sig. (2-tailed) .324 .460 .007 .031 .358 .776 .058 .786 .028 .064 .036 .388 .741 .293 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** * *
p3 Pearson Correlation .011 .140 1 .203 .321 -.015 .166 .113 -.202 .200 .464 -.156 .413 .012 .086 .438
Sig. (2-tailed) .956 .460 .283 .083 .938 .382 .551 .285 .289 .010 .410 .023 .949 .650 .015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
p4 Pearson Correlation -.127 .485 .203 1 .274 -.097 -.036 -.019 -.011 .260 .496 .102 -.147 .342 -.057 .550
Sig. (2-tailed) .502 .007 .283 .143 .612 .850 .922 .952 .166 .005 .591 .437 .064 .766 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* * **
p5 Pearson Correlation -.269 .395 .321 .274 1 .074 .159 .442 .050 .360 .184 .056 .073 .088 .166 .649
Sig. (2-tailed) .151 .031 .083 .143 .697 .402 .014 .791 .051 .329 .768 .700 .645 .381 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*
p6 Pearson Correlation -.350 -.174 -.015 -.097 .074 1 -.134 -.054 .074 .041 .259 -.378 .130 .248 .105 .137
Sig. (2-tailed) .058 .358 .938 .612 .697 .481 .777 .696 .831 .167 .039 .494 .187 .582 .472
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
p7 Pearson Correlation .119 -.054 .166 -.036 .159 -.134 1 .162 -.199 .038 -.138 -.118 -.243 -.042 .261 .105
Sig. (2-tailed) .530 .776 .382 .850 .402 .481 .393 .292 .842 .466 .535 .196 .825 .163 .579
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** **
p8 Pearson Correlation -.274 .350 .113 -.019 .442 -.054 .162 1 -.064 .238 .188 .286 .271 -.238 .591 .548
Sig. (2-tailed) .143 .058 .551 .922 .014 .777 .393 .736 .206 .320 .126 .147 .206 .001 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** *
p9 Pearson Correlation -.474 -.052 -.202 -.011 .050 .074 -.199 -.064 1 -.079 -.154 .309 .039 .436 .249 .252
Sig. (2-tailed) .008 .786 .285 .952 .791 .696 .292 .736 .679 .416 .096 .839 .016 .184 .180
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* **
p10 Pearson Correlation -.269 .402 .200 .260 .360 .041 .038 .238 -.079 1 .139 -.162 .059 .086 .179 .514
Sig. (2-tailed) .151 .028 .289 .166 .051 .831 .842 .206 .679 .464 .394 .756 .651 .344 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
p11 Pearson Correlation -.145 .342 .464 .496 .184 .259 -.138 .188 -.154 .139 1 .000 .323 .177 .072 .568
Sig. (2-tailed) .444 .064 .010 .005 .329 .167 .466 .320 .416 .464 1.000 .082 .349 .704 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* *
p12 Pearson Correlation .000 .384 -.156 .102 .056 -.378 -.118 .286 .309 -.162 .000 1 .000 -.149 .308 .264
Sig. (2-tailed) 1.000 .036 .410 .591 .768 .039 .535 .126 .096 .394 1.000 1.000 .432 .098 .159
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*
p13 Pearson Correlation -.139 -.164 .413 -.147 .073 .130 -.243 .271 .039 .059 .323 .000 1 .004 -.085 .218
Sig. (2-tailed) .464 .388 .023 .437 .700 .494 .196 .147 .839 .756 .082 1.000 .983 .657 .248
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*
p14 Pearson Correlation -.297 -.063 .012 .342 .088 .248 -.042 -.238 .436 .086 .177 -.149 .004 1 .000 .356
Sig. (2-tailed) .111 .741 .949 .064 .645 .187 .825 .206 .016 .651 .349 .432 .983 1.000 .054
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
** **
p15 Pearson Correlation -.311 .198 .086 -.057 .166 .105 .261 .591 .249 .179 .072 .308 -.085 .000 1 .521
Sig. (2-tailed) .094 .293 .650 .766 .381 .582 .163 .001 .184 .344 .704 .098 .657 1.000 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
* ** * ** ** ** ** ** **
Totalskor Pearson Correlation -.436 .587 .438 .550 .649 .137 .105 .548 .252 .514 .568 .264 .218 .356 .521 1
Sig. (2-tailed) .016 .001 .015 .002 .000 .472 .579 .002 .180 .004 .001 .159 .248 .054 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
169
N %
Cases Valid 30 100.0 Cronbach's Alpha N of Items
Excludeda 0 .0 .689 9
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Lampiran 11 170
Indikator 1
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
.291 1 64 .592
a
Test Statistics
indik1
Mann-Whitney U 489.000
Wilcoxon W 1050.000
Z -.737
Asymp. Sig. (2-tailed) .461
Indikator 2
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
.000 1 64 .993
178
a
Test Statistics
Posttest
Mann-Whitney U 270.500
Wilcoxon W 831.500
Z -3.593
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Indikator 3
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
.655 1 64 .421
a
Test Statistics
Postes
Mann-Whitney U 434.000
Wilcoxon W 995.000
Z -1.602
Asymp. Sig. (2-tailed) .109
Indikator 4
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
a
Test Statistics
indik4
Mann-Whitney U 379.000
Wilcoxon W 974.000
Z -2.327
Asymp. Sig. (2-tailed) .002
Indikator 5
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
8.393 1 64 .005
a
Test Statistics
indik5
Mann-Whitney U 387.500
Wilcoxon W 948.500
Z -2.049
Asymp. Sig. (2-tailed) .004
Uji Normalitas, Homogenitas dan Taraf Signifikansi pretest dan posttest Indikator
KBK
Posttest
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
Nilai posttest 1 Mean 75.94 1.848
95% Confidence Lower
72.17
Interval for Mean Bound
Upper
79.70
Bound
5% Trimmed Mean 76.08
Median 78.00
Variance 112.746
Std. Deviation 10.618
Minimum 55
Maximum 94
Range 39
Interquartile Range 19
Skewness -.100 .409
Kurtosis -.831 .798
2 Mean 65.73 1.759
95% Confidence Lower
62.14
Interval for Mean Bound
Upper
69.31
Bound
5% Trimmed Mean 65.92
Median 64.00
Variance 102.080
Std. Deviation 10.103
Minimum 42
Maximum 86
Range 44
Interquartile Range 16
Skewness -.122 .409
Kurtosis -.177 .798
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.
*
Nilai posttest 1 .107 33 .200 .964 33 .343
*
2 .113 33 .200 .981 33 .805
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
182
ANOVA
Nilai posttest
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1720.742 1 1720.742 16.020 .000
Within Groups 6874.424 64 107.413
Total 8595.167 65
Pretes
Descriptives
Std.
Kelas Statistic Error
Pretest 1 Mean 48.91 1.916
95% Confidence Lower
45.01
Interval for Mean Bound
Upper
52.81
Bound
5% Trimmed Mean 49.11
Median 48.00
Variance 121.148
Std. Deviation 11.007
Minimum 23
Maximum 70
Range 47
Interquartile Range 15
Skewness -.280 .409
Kurtosis -.093 .798
2 Mean 51.64 1.900
95% Confidence Lower
47.77
Interval for Mean Bound
Upper
55.51
Bound
5% Trimmed Mean 51.54
Median 53.00
Variance 119.176
Std. Deviation 10.917
Minimum 25
Maximum 78
Range 53
Interquartile Range 10
Skewness .098 .409
Kurtosis 1.090 .798
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statisti Statisti
Kelas c df Sig. c df Sig.
*
Pretest 1 .093 33 .200 .980 33 .801
2 .137 33 .123 .964 33 .339
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
184
Test of Homogeneity of
Variances
Pretest
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.369 1 64 .546
ANOVA
Pretest
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between
122.727 1 122.727 1.021 .316
Groups
Within
7690.364 64 120.162
Groups
Total 7813.091 65
waktu yang lama untuk bisa membahas satu bab dan ada sebagian siswa yang kurang
setuju karena merasa lebih paham kalau langsung dijelaskan oleh guru.
8. Bagaimana penerapan sistem penilaian hasil belajarnya? Untuk hasil belajar kognitif
apakah sudah menggunakan taksonomi Bloom yang baru?
Saya menggunakan penilaian dari hasil siswa mengerjakan soal-soal LKS dan PR yang
biasanya saya berikan. Saya sudah menggunakan taksonomi Bloom yang baru.
9. Apakah terdapat materi biologi yang dianggap guru/siswa paling sulit?
Kalau menurut saya materi yang mengenai sistem-sitem seperti sistem pernapasan, sistem
peredaran darah, dll memerlukan pembelajaran lebih.
10. Bagaimana hasil pembelajaran siswa tentang sistem peredaran darah selama ini?
Sejauh sebagian besar siswa hasilnya belum terlalu memuaskan, misalkan saat UTS/UAS
masih banyak yang remedial karena nilai dibawah KKM
Lampiran 20 197
Dokumentasi Penelitian