Anda di halaman 1dari 113

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/332539155

Pengantar Ilmu Pendidikan - Abdul Kholik - (edit jaya)

Book · April 2019

CITATIONS READS

0 1,329

4 authors, including:

Rusi Rusmiati Aliyyah Widyasari Yahya


Universitas Djuanda Universitas Djuanda
11 PUBLICATIONS   1 CITATION    1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan View project

Pengantar Ilmu Pendidikan View project

All content following this page was uploaded by Rusi Rusmiati Aliyyah on 20 April 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGANTAR ILMU
PENDIDIKAN
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak
mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan
atau membri izin untuk itu, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda
paling banuak Rp.5.000.000.000,00 (lima miliar
rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan,
memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada
umum ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta
atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
(2011-sekarang), Sekretaris Umum pada Yayasan
Pendidikan Islam Antariksa Sukabumi (2013-sekarang).

Pernah mengajar di MI Cicurug I (2002-2004), mengajar


di Madrasah Diniyyah Mahmudiyyah Cicurug Sukabumi
(2002-2008), mengajar di MTs Antariksa Cidahu
Sukabumi (2003-2013) dan menjadi Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum (2009-2013), mengajar di
SMA Islam Terpadu Mahmudiyyah Cicurug Sukabumi
(2003-sekarang) dan menjadi Wakil Kepala Sekolah
Bidang Hubungan Masyarakat (2010-2014), Asisten
dosen di Fakultas Studi Islam UNIDA Bogor (2006-2012),
Kepala Sekolah Taman Kanak Kanak Teladan Amaliah
Ciawi Bogor (2009-2013), Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UNIDA Bogor
(2013-2014), Wakil Dekan II Bidang Administrasi,
Keuangan dan Sumber Daya Manusia FKIP UNIDA Bogor
(2014-2016). Saat ini (2015-sekarang) penulis sedang
tugas belajar di Universitas Negeri Jakarta.

165
Rusi Rusmiati Aliyyah,
M.Pd lahir di Sukabumi
pada tanggal 05 Mei 1984. PENGANTAR ILMU
Menikah dengan
Lukisandy Kurniawan SP,
Gian PENDIDIKAN
MP pada tahun 2009 yang
lahir di Palu tanggal 14 Juli
1981. Menyelesaikan SD
pada tahun 1996 dari SDN
Cicurug No 03 dengan
peraih NEM terbesar se-
wilayah III Cicurug,
kemudian menyelesaikan Abdul Kholik, M.Pd.I.
pendidikan di MTs Al-Amin Cicurug Sukabumi pada tahun Rusi Rusmiati Aliyyah, M.Pd.
1999 dengan perolehan NEM ketiga terbaik tingkat Dr.WIdyasari, M.Pd
kabupaten Sukabumi. Pada tahun 2002 menyelesaikan
Dr. Syamsuddin Ali Nasution, MA
pendidikan di MA Al-Amin Cicurug Sukabumi dan pada
tahun 2006 lulus S1 di Universitas Djuanda Bogor
predikat coum laude dengan IPK 3,87 serta menjadi
mahasiswa terbaik tingkat Fakultas. Pada tahun 2013
lulus strata dua (S2) Program Studi Manajemen
Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta IPK 3,72 dengan
predikat coum laude, tahun 2017 saat ini penulis sedang
menyelesaikan strata tiga (S3) program studi Manajemen
Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta.

Penulis aktif dalam berbagai organisasi pendidikan,


diantaranya adalah forum MGMP sosiologi di kabupaten
Sukabumi (2002-sekarang), MGMP bahasa arab
kabupaten Sukabumi (2003-2015), IGTKI kabupaten
Bogor (2009-2013), Sekretaris Umum pada Yayasan
Pendidikan Islam Mahmudiyyah Sukabumi (2010-
sekarang), Anggota pada DPP Al-Ittihadiyyah Indonesia

164
Kemudian pada tahun 2016 hingga sekarang penulis aktif
mengajar di Program Studi Manajamen Pendidikan Islam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Djuanda Bogor.

Modul yang berjudul Pengantar Ilmu Pendidikan ini,


penulis persembahkan untuk orang tua tersayang, dan
istri tercinta, serta Keluarga Besar FKIP Universitas
Djuanda Bogor, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri pada khususnya, dan bagi mahasiswa
FKIP UNIDA Bogor, serta bagi bangsa, negara pada
umumnya. Amin.

163
BIOGRAFI PENULIS

Abdul Kholik, lahir di Bogor, 18 Pengantar Ilmu Pendidikan


Maret 1990. Anak ketiga dari tiga Penulis:
bersaudara dari pasangan Bapak Abdul Kholik, M.Pd.I.
Burhanddin dan Ibu Nining di Kp. Rusi Rusmiati Aliyyah, M.Pd.
Batukembar RT 01 RW 02 Desa Dr. Widyasari, M.Pd
Ciderum Kecamatan Caringin Dr. Syamsuddin Ali Nasution, MA
Kabupaten Bogor. Penulis melepas
Editor: Resti Yektiastuty
masa lajang pada 31 Desember Desain Cover: Syarif Hidayatullah
2015 dengan mempersunting istri
tercinta Nur Cahya. Penulis
menyelesaikan pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal (MITA) Ciderum Caringin
Bogor pada tahun 2003 dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun
Darul Ulum Caringin pada tahun 2006. Kemudian penulis 2002. Dilarang memperbanyak/menyebarluaskan dalam
lulus Madrasah Aliyah (MA) Darul Ulum Caringin jurusan bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit.
Ilmu Pengetahuan Sosial pada tahun 2009. Selanjutnya,
pada tahun 2009 hingga 2013 penulis melanjutkan studi
S1 di Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Dibiayai oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Djuanda Bogor. Setelah itu, pada tahun 2014 penulis Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
melanjutkan pendidikan S2 atau program Magister di Sesuai dengan Kontrak Penelitian Tahun Anggaran 2017
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Surakarta
Program studi Manajemen Pendidikan Islam dan
menyelasikannya pada tahun 2016. xiii + 165 hlm; 155 mm x 230 mm
ISBN : 978-602-6585-37-0
Penulis pernah menjadi struktur Morning Activity (MA) di
SMK Amaliah Ciawi Bogor sejak tahun 2011 – 2014. Pada
tahun 2013 – 2015 penulis telah bekerja sebagai staff Penerbit:
admnistrasi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIDA PRESS
Universitas Djuanda Bogor. Pada tahun 2013 hingga Universitas Djuanda Bogor
2014 penulis juga pernah bekerja di salah satu Jl. Tol Ciawi No 1 Bogor Jawa Barat
perusahaan swasta Bina Madani Group bidang konsultan.

162
Tafsir, Ahmad. 2006. Filsafat Pendidikan Islami, Integrasi
Jasmani, Rohani dan Kalbu Memanusiakan
Manusia. Bandung: Rosdakarya Offset
____________. 2009. Filsafat Pendidikan Islami,
Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu
Memanusiakan Manusia.
Tirtaraharja, Umar dan L. La Sulo. 2008. Pengantar
Pendidikan. Bandung: Rineka
Tjipjono, Fandi. 2008. Service Manajemen Mewujudkan
Layanan Prima. Yogyakarta: ANDI.
Undang-Undang SISDIKNAS. 2012. Bandung : Fokusindo
Mandiri

Usman, Husaini. 2008. Manajemen Teori Praktik dan


Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara.
Zahara Idris dan Lisma Jamal. 1992. Pengantar
Pendidikan 1. Jakarta: Grasindo
Zuhairini dkk. 2008. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta:
Bumi Aksara
http://www.tuanguru.com/2011/12/pendidikan-seumur-
hidup-dalam-islam.html. Diunggah hari Selasa 18
Maret 2014

161
Rasyidin, Al- dan Nizar, Samsul. 2005. Filsafat Pendidikan PRAKATA
Islam, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis.
Jakarta: Ciputat Press
Mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan merupakan
Sabatin-as, Yusuf. 2009. Bisnis Islam dan Kritik Atas mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh semua
Praktis Bisnis Ala Kapitalis. Bogor: Al Azhar Press.
mahasiswa semester satu pada program studi Pendidikan
Sadulloh, Uyoh. 2009. Pengantar Filsafat Pendidikan. Guru Sekolah Dasar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Bandung: CV. Alfabeta. Pendidikan Universitas Djuanda Bogor. Mata kuliah ini
Salam, Burhanuddin. 1997. Pengantar Pedagogi Dasar- memiliki Bobot 2 SKS. mata kuliah Mata kuliah ini
Dasar Ilmu Mendidik,. Jakarta: PT Rineka Cipta. membekali mahasiswa sebagai calon pendidik, pemikir
Shafiyurrahman al-Mubarakfuri. 2008. Shahih Tafsir Ibnu dan pengelola pendidikan, dengan pengetahuan yang
Katsir. Bogor: Pustaka Ibnu Katsir. Jilid V. berhubungan dengan dasar-dasar kependidikan guna
Shihab, M. Quraish. 1996. Wawasan Al-Qur’an Tafsir membekali pribadi sebagai calon guru SD yang memiliki
Maudlu’l atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
Mizan. professional dalam pribadi yang religius menyatu dalam
Sulistyorini. 2009. Manajemen Pendidikan Islam. tauhid.
Yogyakarta: Teras Tujuan mata kuliah ini diantaranya adalah: 1)
mengetahui dan memahami konsep-konsep pendidikan,
Suprijanto, H. 2007. Pendidikan Orang Dewasa; Dari
Teori Hingga Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara. 2) memahami peranan guru sesuai dengan prinsip
tauhid, 3) memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,
Surya, Mohamad. 2014. Psikologi Guru: Konsep dan
sosial dan profesional berlandaskan pengetahuan dan
Aplikasinya. Bandung: ALFABETA CV.
pemahaman tentang dasar-dasar kependidikan yang
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah.
menyatu dalam tauhid, dan 4) mengetahui, memahami
Jakarta: Rineka Cipta.
dan menganalisa dinamika pendidikan yang faktual,
Suprijanto, H. 2007. Pendidikan Orang Dewasa; Dari aktual dan kontekstual dalam masyarakat.
Teori Hingga Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Buku modul ini berjumlah 10 bab bahan kajian. 10
Suyudi. 2005. Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an. bab kajian yang dimaksud adalah: 1) Hakikat Manusia
Yogyakarta: Mikraj. dan Konsep Islam tentang Fitrah, 2) Konsep Dasar
Syah, Darwin, dkk. 2007. Perencanaan Sistem Pendidikan, 3) Dasar, Tujuan dan Fungsi Pendidikan, 4)
Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Pandangan (Aliran) Pendidikan, 5) Pendidikan Seumur
Gaung Persada Press. Hidup, 6) Lembaga Pendidikan, 7) Pendidikan Orang
Dewasa (Andragogi), 8) Lingkungan Pendidikan, 9)

160 i
Layanan Pendidikan di Sekolah, dan 10) Sistem Nata, Abduddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:
Pendidikan Nasional. Kencana.
Penulis berharap modul Pengantar Ilmu Pendidikan _____________. 1997. Filsafat Pendidikan Islam.
ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya dan Jakarta: Logos Wacana Ilmu
memberikan manfaat bagi yang membacannya. Norma, Ahmad (ed.). 1997. Hakikat Manusia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bogor, Juli 2017
Nawawi, Hadari. 1993. Pendidikan Dalam Islam.
Penulis Surabaya: Al-Ikhlas.
Ngalim, M. Purwanto. 2000. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Bandung.
Nizar, Samsul. 2001. PengantarDasar-
DasarPemikiraPendidikan Islam. Jakarta: Media
Pratama.
Nurgiyantoro, Burhan. 2008. Dasar-dasar Pengembangan
Kurikulum Sekolah. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Mohammad, Herry. 2006. Tokoh-Tokoh Islam yang
Berpengaruh Abad 20. Jakarta: Gema Insani
Press.
Mudyahardjo, Redja. 2002. Pengantar Pendidikan.
Jakarta, PT Raja Grafindo.
M. Sukardjo, Ukim Komarudin. 2009. Landasan
Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:
Rajawali pers.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Padmowihardjo, S. 2006. Pendidikan Orang Dewasa.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Ramayulis. 2006. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam
Mulia.

ii 159
Departemen Agama RI. 2006. Al-Qur’an dan PETA KONSEP
Terjemahnya. Jakarta: Toha Putra
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik CP Pokok Pembahasan (PB) 1: CP PB 2: Menjelaskan
dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Menjelaskan Hakikat manusia dan pengertian, ruanglingkup, dan
konsep Islam tentang fitrah manusia komponen pendidikan (C2, A3,
Hasbullah. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: sebagai makhluk individu, sosial, P2)
bermoral dan religius (C2, A3, P2)
PT Raja Grafindo Persada.
_________. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum CP PB 4: Menggali
dan Agama Islam). Edisi Revisi 6. Jakarta: PT. CP PB 3: Menjelaskan Dasar, Tujuan, Pandangan Pendidikan dari
dan Fungsi Pendidikan baik secara tokoh-tokoh pendidikan dan
Raja Grafindo Persada. umum maupun dalam pandangan teori yang disampaikannya
Islam (C2, A3, P2)
H, Ary Gunawan. 2000. Sosiologi Pendidikan: Suatu (C2, A3, P2)

Analisis Sosiologi Tentang Pelbagai Problem


Pendidikan. Jakarta: Pt Rineka Cipta. CP PB 6: Mengemukakan
CP PB 5: Mengidentifikasi Jenis-jenis Pengetian, Prinsip, Karakteristik, dan
H, Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan (lingkungan) pendidikan yaitu: Langkah-langkah Pendidikan Orang
Dewasa (Andragogi)
Keluarga, Sekolah dan Masyarakat
Kurikulum. Yogyakarta: Rineka Cipta. (C3, A3, P2)
(C1, A4, P2)
Ibnu Abdillah Muhammad bin Ahmad Anshori Al-
Qurthubi. tt. Tafsir Al-Qutubi. Cairo: Darus Sa’ab.
CP PB 8: Menjelaskan Dasar
CP PB 7: Mengkategorikan Bentuk- Pikiran, Karakteristik, dan
Jazairi, al-., Jabir,Abu Bakar. 2007. Tafsir al-Qur’an al- bentuk Lembaga Pendidikan Formal, Prinsip Pendidikan Seumur
Aisar. Jakarta: Darus Sunnah Press. 2007. Jilid IV Informal, dan Non Formal(C2, A3, P2) Hidup (C2, A3, P2)

Kholid O. Santosa. 2007. Manusia Panggung Sejarah:


Pemikiran dan Gerakan Tokoh-Tokoh Islam.
CP PB 9: Mengklasifikasi Layanan
Bandung: Sega Arsy. Pendidikan di Sekolah baik dari aspek
CP PB 10: Menelaah
Pengertian, Dasar, fungsi,
kurikulum, kesiswaan, pendidik dan tujuan dan prinsip, serta
Mujib, Muhaimindan Abdul. 1993. PemikiranPendidikan tenaga kependidikan, pembiayaan standar pendidikan nasional di
pendidikan, maupun sarana dan
Islam, Bandung: TrigendaKarya. prasarana pendidikan
dalam Sistem Pendidikan
Nasional (C4, A4, P2).
(C3, A4, P2).
Mulyasa, E. 2003. Menjadi Guru profesional, Menciptakan
Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyenangkan.
Bandung: Rosda karya. Capaian Pembelajaran Pengantar Ilmu Pendidikan:
Mahasiswa mampu memahami secara komprehensif
__________. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep mengenai penguasaan konsep (C2) pengantar ilmu
Strategi dan Implikasi. Bandung: PT.Remaja pendidikan sebagai dasar-dasar pendidikan khususnya di
Rosdakarya. Sekolah Dasar

158 iii
DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

PRAKATA ............................................................. i
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 2007. Ilmu Pendidikan.
PETA KONSEP ...................................................... iii Jakarta: PT. Rineka Cipta.
DAFTAR ISI.......................................................... iv Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan (Asas dan
BAB I HAKIKAT MANUSIA DAN KONSEP ISLAM Filsafat Pendidikan). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
TENTANG FITRAH ........................................ 1
Ahmad bin Hambal. t.t. Musnad Ahmad bin Hambal, juz
PENDAHULUAN .................................................. 1 II. Beirut: Dar-al-Fikr.
NILAI KARAKTER TAUHID ................................... 1
Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:
PETUNJUK BELAJAR ........................................... 2
PT Grafindo Persada.
KEGIATAN BELAJAR 1 HAKIKAT MANUSIA DAN
PANDANGAN ISLAM TENTANG FITRAH ........... 2 Banawi, Imam 1987. Segi-Segi Pendidikan Islam.
A. Hakikat Manusia ...................................... 3 Surabaya: Al Ikhlas.
1. Pengertian Hakikat Manusia ................... 3 Danim, Sudarwan. 2008. Visi Baru Manajemen Sekolah
2. Dimensi Manusia ................................... 4
dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik.
B. Konsep Islam tentang Fitrah Manusia ......... 10
Jakarta: Bumi Aksara.
1. Pengertian Fitrah Manusia ...................... 11
2. Hakikat Manusia dalam Persfektif Islam ... 14 _______________. 2011. Pengantar Pendidikan.
LATIHAN .......................................................... 18 Bandung : ALFABETA
RANGKUMAN..................................................... 19 Daradjat, Zakiah, Dkk, 2008. Ilmu Pendidikan Islam.
TES FORMATIF 1 ............................................... 19 Jakarta: Bumi Aksara
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ......................... 21
Daryanto. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
BAB II HAKIKAT PENDIDIKAN I .............................. 22 Surabaya: Apollo.
PENDAHULUAN .................................................. 22
Daulay, Haidar Putra. 2002. Pendidikan Islam dalam
NILAI KARAKTER TAUHID ................................... 22
Sistem Pendidikan Nasional. Medan; IAIN Press.
PETUNJUK BELAJAR ........................................... 22
KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP DASAR Departemen Agama RI. 2007. Undang-Undang Republik
PENDIDIKAN DAN KOMPONEN-KOMPONENYA.. 23 Indonesia No 20 Tentang Pendidikan Nasional
A. Konsep Dasar Pendidikan .......................... 23 serta Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005
1. Pengertian Pendidikan ........................... 23 tentang Guru dan Dosen. Jakarta:Dirjen
2. Ruanglingkup Pendidikan ....................... 26 Pendidikan Islam.

iv 157
Reability B. Komponen Pendidikan .............................. 27
Responsiveness 1. Tujuan ................................................. 27
Assurance 2. Pendidik atau Guru ................................ 29
Tangible 3. Peserta Didik atau Murid ........................ 33
Empathy 4. Kurikulum ............................................ 37
ta’lim 5. Metode Pembelajaran ............................ 38
stakeholder 6. Media Pembelajaran .............................. 39
systema 7. Lingkungan .......................................... 40
input LATIHAN ........................................................... 42
output RANGKUMAN ..................................................... 43
BS TES FORMATIF 1................................................ 43
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ......................... 45
BAB III HAKIKAT PENDIDIKAN II ........................... 46
PENDAHULUAN .................................................. 46
NILAI KARAKTER TAUHID ................................... 46
PETUNJUK BELAJAR ........................................... 47
KEGIATAN BELAJAR 1 LANDASAN, TUJUAN DAN
FUNGSI PENDIDIKAN ................................... 47
A. Landasan Pendidikan ................................ 48
B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan.................... 53
LATIHAN ........................................................... 60
RANGKUMAN ..................................................... 60
TES FORMATIF 1................................................ 61
BAB IV PANDANGAN (ALIRAN) PENDIDIKAN .......... 63
PENDAHULUAN .................................................. 63
NILAI KARAKTER TAUHID ................................... 63
PETUNJUK BELAJAR ........................................... 64
KEGIATAN BELAJAR 1 PANDANGAN–PANDANGAN
(ALIRAN) PENDIDIKAN ................................. 64
A. Macam – Macam Aliran Pendidikan ............. 65
B. Tokoh – Tokoh Pendidikan di Indoneisa ....... 74
LATIHAN ........................................................... 81
RANGKUMAN ..................................................... 82
TES FORMATIF 1................................................ 82

196
v
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1....................... 83 INDEKS
BAB V LINGKUNGAN PENDIDIKAN ......................... 85
Sosiologis
PENDAHULUAN .................................................. 85 Kultural
NILAI KARAKTER TAUHID ................................... 85 identity self
Psikologis
PETUNJUK BELAJAR ........................................... 86 behavioral self
kognitif, afektif, dan
KEGIATAN BELAJAR 1 LINGKUNGAN PENDIDIKAN . 86 moral ethical self
psikomotor
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan ............. 87 personal self
Ijtihad
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan ................... 88 family self
empirisme, naitivisme,
C. Jenis - Jenis Lingkungan Pendidikan ........... 91 social self
naturalisme, dan
RANGKUMAN..................................................... 96 Religius
konvergensi
TES FORMATIF 1 ............................................... 96 Fitrah
progresivisme,
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ......................... 97 al-fathr
perenaialsme,
etimologis
BAB VI PENDIDIKAN ORANG DEWASA (ANDRADOGI) 98 rekonstruksionsime, dan
terminologi
idelisme
PENDAHULUAN .................................................. 98 egoistis
experience curriculum
NILAI KARAKTER TAUHID ................................... 98 Individualitas
life processes
PETUNJUK BELAJAR ........................................... 99 Sosialitas
Andragogi
KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP PENDIDIKAN self realization
process of becoming
ANDRAGOGI ............................................... 99 paedagogie
person
A. Pengertian Pendidikan Andragogi ............... 100 education
process of beings haped
B. Perbedaan Andragogi dan Pedagogi ............ 103 Tarbiyah
life long education
C. Prinsip-Prinsip Andragogi .......................... 104 SISDIKNAS
self assesment
D. Karakteristik Pengajar Orang Dewasa ......... 108 profesional judgement
self-diagnostic
E. Langkah-Langkah Pelaksanaan Andragogi ... 109 tilmidz
learning-how-to-learn
LATIHAN..................................................... 113 thalib
activity
RANGKUMAN ............................................... 113 muta’allim
formal, informal, dan
TES FORMATIF 1 ......................................... 114 (differensiasi individual
pendidikan nonformal
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1 ................. 116 currere, curriculum
Institute
Teologis
BAB VII LEMBAGA PENDID IKAN............................ 117 Pranata
Filosofis
PENDAHULUAN .................................................. 117 al-Jauin
Esensialisme
NILAI KARAKTER TAUHID ................................... 117 good governance
Perenialisme
PETUNJUK BELAJAR ........................................... 118 e-learning
Pragmatisme
KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP DASAR LEMBAGA block grant
Rekonstruksionisme
PENDIDIKAN ............................................... 118 matching grant
Mazhab

195
vi
7. Kkerangka dasar dan struktur kurikulum, beban A. Pengertian Lembaga Pendidikan ................. 118
belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan B. Jenis - Jenis Lembaga Pendidikan .............. 119
kalender pendidikan/akademik. C. Lembaga pendidikan formal (Sekolah) ........ 121
LATIHAN ........................................................... 124
8. Sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
RANGKUMAN ..................................................... 125
9. Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma TES FORMATIF 1................................................ 126
empat (D-IV) atau sarjana (S-1) KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ......................... 127
10. (1) penilaian hasil belajar oleh pendidik, (2)
BAB VIII PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP ................... 128
penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, (3)
PENDAHULUAN .................................................. 128
penilaian hasil belajar oleh Pemerintah)
NILAI KARAKTER TAUHID ................................... 128
PETUNJUK BELAJAR ........................................... 128
KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP DASAR
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP ........................ 129
A. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup ......... 129
B. Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup ....... 132
C. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup ............... 133
D. Pendidikan Seumur Hidup dalam Persfektif
Islam ...................................................... 134
LATIHAN ........................................................... 139
RANGKUMAN ..................................................... 140
TES FORMATIF 1................................................ 140
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1 ....................... 142
BAB IX LAYANAN PENDIDIKAN SEKOLAH ................ 143
PENDAHULUAN .................................................. 143
NILAI KARAKTER TAUHID ................................... 143
PETUNJUK BELAJAR ........................................... 144
KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP DASAR LAYANAN
PENDIDIKAN SEKOLAH ................................. 144
A. Pengertian Layanan Pendidikan Sekolah ...... 144
B. Ruang lingkup Layanan Pendidikan di
Sekolah .................................................. 148
LATIHAN ........................................................... 153
RANGKUMAN ..................................................... 153
TES FORMATIF 1................................................ 154

194 vii
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1....................... 155 Jumlah jawaban benar
Tingkat penguasaan = × 100%
BAB X SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL .................. 156 Jumlah soal

PENDAHULUAN .................................................. 156


Arti tingkat penguasaan:
NILAI KARAKTER TAUHID ................................... 156
PETUNJUK BELAJAR ........................................... 157 90-100% : Baik Sekali
KEGIATAN BELAJAR 1 KONSEP DASAR SISTEM 80-89% : Baik
PENDIDIKAN NASIONAL ............................... 157 70-79% : Cukup
A. Hakikat Sistem Pendidikan Nasional ........... 158 <70%` : Kurang
B. Dasar, Tujuan Fungsi dan Prinsip
Pendidikan Nasional ................................. 163
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih
C. Standar Pendidikan Nasional dalam Sistem
Pendidikan Nasional ................................. 171 Anda dianggap telah menguasai pada bab ini. Jika masih
LATIHAN .......................................................... 189 di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
RANGKUMAN..................................................... 190 Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
TES FORMATIF 1 ............................................... 191
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ......................... 193
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
INDEKS ............................................................... 195
1. Sehimpunan bagian atau komponen yang saling
DAFTAR PUSTAKA ................................................. 157
berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
BIOGRAFI PENULIS ............................................... 162
keseluruhan.
2. Satu keseluruhan yang berpadu dari semua satuan
dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu
dengan yang lainnya untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan nasioanal.
3. Standar Pengelolaan.
4. Pancasila
5. 6 Prinsip
6. Standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana,
stantar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.

viii 193
dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya BAB I
tujuan pendidikan nasioanal) HAKIKAT MANUSIA DAN KONSEP
3. Standar apa yang menyatakan bahwa standar nasional
ISLAM TENTANG FITRAH
pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan? PENDAHULUAN
4. Apa yang menjadi landasan ideal Pendidikan nasional
Modul pada bab ini, membahas mengenai Hakikat
di Indonesia?
Manusia dan Konsep Islam tentang Fitrah. Hal ini sangat
5. Ada berapa prinsip dalam pelaksanaan sistem
penting difahami oleh semua orang khususnya bagi calon
pendidikan nasional yang tertuang di Undang-Undang
pendidik. Karena dengan prinsip dasar memhami
20/2003 bab II pasal 4?
pendidikan yang sebenarnya dimulai dengan memahami
6. Sebutkan ruang lingkup standar nasional pendidikan
hakikat manusia sebenarnya. Tujuan pembelajaran yang
yang tertuang dalam PP No 19 Tahun 2005, pasal 2
diharapkan setelah mempelajarai modul pada bab ini,
ayat (1)?
Anda dapat mengerti tentang Hakikat Manusia dan
7. Komponen apa saja yang termuat Standar isi
Konsep Islam tentang Fitrah Manusia.
pendiidkan nasional?
8. Mencakup kemampuan apa saja dalam standar
NILAI KARAKTER TAUHID
kompetensi lulusan?
9. Kualifikasi akademik apa yang harus dimiliki oleh Setelah mempelajari materi pada bab ini,
seorang Pendidik pada tingkat satuan pendidikan diharapkan mahasiswa memilki nilai karakter Tauhid
SD/MI atau bentuk lain yang sederajat? dianataranya adalah Memahami hadits yang berbunyi
10. Terdiri dari apa saja penilaian pendidikan pada jenjang “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ibu
pendidikan dasar dan menengah? bapaknyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nashrani atau
Majusi (H.R. Bukhori dan Muslim), dan hadits “Awasilah
anak-anakmu ddan perbaikilah adabnya” (H.R.Ibnu
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Majah). Selain itu, mahasiswa bisa memaknai tentang
Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bab ini. pergaulan dalam masyarakat seperti yang tertuan dalam
Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan (Q.S Al Hujarat ayat 10-13).
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

1
192
PETUNJUK BELAJAR nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
1. Bacalah uraian dan contoh dengan cermat berulang- membentuk watak serta peradaban bangsa yang
ulang sehingga Anda benar-benar memahami dan bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
menguasai materi paparan. bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
2. Kerjakan latihan yang tersedia secara mandiri. Jika didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
dalam kasus tertentu Anda mengalami kesulitan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
menjawab, maka lihatlah rambu-rambu jawaban berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
latihan. Jika langkah tersebut belum berhasil Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
menjawab, maka mintalah bantuan tutor Anda atau Salah satu prinsip pendidikan nasional adalah
orang lain yang lebih tahu. Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan
3. Kerjakan tes formatif secara mandiri dan periksalah berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung
tingkat kemampuan Anda dengan jalan mencocokkan tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif. dan kemajemukan bangsa.
Ulangi pengerjaan tes formatif ini sampai Anda dapat Dalam PP No 19 Tahun 2005, pasal 2 ayat (1)
menjawab semua pertanyaan dengan benar. menyebutkan bahwa ruang lingkup standar nasional
pendidikan meliputi : standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, stantar
KEGIATAN BELAJAR 1
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
HAKIKAT MANUSIA DAN PANDANGAN pendidikan
ISLAM TENTANG FITRAH
TES FORMATIF 1
Manusia sangat penting untuk dipahami terutama
oleh para pendidik. Memhami tentang hakikat manusia Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
berarti mengenal sifat atau karakteristik manusia yang 1. Memilki arti apa istilah sistem yang berasal dari
sangat beragam. Oleh karena itu, sangat strategis jika bahasa Yunani ”systema”? (Sehimpunan bagian atau
pembahasan tentang hakikat manusia ditempatkan pada komponen yang saling berhubungan secara teratur
seluruh pengkajian tentang pendidikan, dengan harapan dan merupakan suatu keseluruhan)
menjadi titik tolak bagi paparan selanjutnya. Untuk 2. Apa yang dimaksud dengan sistem pendidikan
mencapai pengetahuan hakikat manusia tersebut maka nasional? (satu keseluruhan yang berpadu dari semua
akan dikemukakan materi yang meliputi: arti dan wujud satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu

2
191
2. Kumpulan komponen yang djadikan kriteria serta sifat hakikat manusia, dimensi dimensinya, dan
acuan dalam penyelenggaraan pendidikan dalam bagaimana Islam memandang manusia dalam kajian
rangka mencapai tujuan pendidikan disebut ....... fitrahnya.
Jawaban: Standar nasional pendidikan
3. Peratuaran perundang-undangan yang menyebutkan A. Hakikat Manusia
dan menjelsakan ruang lingkup standar nasional 1. Pengertian Hakikat Manusia
pendidikan adalah ........
Manusia adalah kata kunci yang harus dipahami
Jawaban: PP No 19 Tahun 2005
terlebih dahulu bila kita ingin memahami pendidikan.
4. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
Untuk itu perlu kiranya melihat secara lebih rinci tentang
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
beberapa pandangan mengenai hakikat manusia. Hakikat
pendidikan tertentu disebut standar .......
manusia diartikan sebagai ciri-ciri karateristik, yang
Jawaban: Isi
secara prinsipil (jadi bukan hanya gradual) membedakan
manusia dari hewan.
Manusia adalah makhluk Allah yang memiliki
RANGKUMAN karakteristik berbeda satu sama lain. Tidak ada dua
manusia yang sama persis walaupun secara fisik dan
Sistem pendidikan nasional di sini adalah satu
persamaan seperti anak kembar. Manusia berbeda dalam
keseluruhan yang berpadu dari semua satuan dan
banyak hal, khususnya mengenai karakteristiknya. Oleh
aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang
sebab itu, manusia disebut makhluk unik (Ahmadi, 2014:
lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan
17).
pendidikan nasioanal.
Adanya sifat hakikat tersebut memberikan tempat
Pendidikan nasional mempunyai landasan ideal
kedudukan pada manusia sedemikian rupa sehingga
adalah pancasila, landasan konstitusional yaitu UUD
derajatnya lebih tinggi daripada hewan. Wujud sifat
1945, dan landasan operasional yaitu ketetapan MPR
hakikat manusia dengan maksud menjadi masukan
tentang GBHN. dasar pendidikan di Indonesia adalah
dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu:
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan
UUSPN No. 2 tahun 1989 dan UU Sisdiknas No. 20 tahun a. Kemampuan menyadari diri
2003. b. Kemampuan bereksistensi
Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional c. Pemilikan kata hati
dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang d. Moral
Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi bahwa Pendidikan e. Kemampuan bertanggung jawab

3
190
f. Rasa kebebasan h. Setiap peserta didik wajib mengikuti satu kali ujian
g. Kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari nasional tanpa dipungut biaya, dan berhak
hak mengulanginya sepanjang belum dinyatakan lulus
h. Kemampuan menghayati kebahagiaan dari satuan pendidikan.
i. Pada umumnya ujian nasional mencakup pelajaran
2. Dimensi Manusia Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan
a. Dimensi Manusia sebagai Makhluk Individu Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan
Bahasa Inggris.
Manusia sebagai makhluk individual mempunyai arti
j. Peserta dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
bahwa manusia sebagai seorang yang utuh, yang tidak
pendidikan dasar dan menengah setelah : (1)
dapat dibagi antara kesatuan pisik dan psikis. Sebagai
menyelesaikan seluruh program pembelajaran, (2)
individual, manusia merupakan makhluk yang unik
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir
(berbeda antara yang satu dengan yang lain). Hal itupun
untuk seluruh kelompok mata pelajaran.
terlihat pada diri setiap manusia yang mempunyai
k. Lulus ujian sekolah/madarasah untuk kelompok mta
dunianya sendiri. Mereka secara sadar ingin
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, serta lulus
menunjukkan eksistensinya, ingin menjadi dirinya
Ujian Nasional.
sendiri, dan bebas bercita-cita.
l. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh satuan
Menurut Ahmadi (2014: 20), manusia sebagai
pendidikan yang bersangkutan sesuai dengan kriteria
individu memiliki hak sebagai kodrat alami atau sebagai
yang dikembangkan oleh BNSP dan ditetapkan
anugerah Tuhan kepadanya. Hak asasi sebagai pribadi
dengan Peraturan Menteri.
terutama hak hidup, hak kemerdekaan dan hak memiliki.
Konsekuensi dari adanya hak yaitu manusia menyadari
kewajiban-kewajiban, tanggung jawab sosial. LATIHAN

1) Perkembangan dimensi keindividuan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai


materi di atas, kerjakanlah latihan berikut dengan
Agar individual berkembang menjadi lebih baik, maka
mengisi titik yang ada di soal!
perlu adanya pendidikan guna mengembangkan anak
didik dalam menolong dirinya sendiri. Untuk 1. Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
menolong dirinya tersebut, anak didik perlu kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
mendapatkan pengalaman dalam mengembangkan seutuhnya. Hal tersebut adalah buny dari tujuan
aspek kognitif yaitu kapasitas pikir dan daya pendidikan menurut .....
intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan Jawaban: BAB II Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 1989

4
189
satuan pendidikan, (3) penilaian hasil belajar oleh serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
Pemerintah. aspek psikomotorik yang berkaitan dengan
b. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi kemampuan mengembangkan kreatifitas dan
terdiri atas : (1) penilaian hasil belajar oleh pendidik, keterampian, dan aspek efektif yaitu kualitas
dan (2) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
tinggi. berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur,
c. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkepribadian unggul serta kompetensi estetis. Oleh
berkesinambungan untuk memantau proses, karena itu agar aspek-aspek di atas dapat terpenuhi,
kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan usaha yang dapat dilakukan pendidik disamping
harian, ulangan tengah semester, dan ulangan mengajarkan pelajaran yaitu menciptakan suasana
kenaikan kelas. belajar dan menyenangkan dan mengajarkan peserta
d. Penilaian hasil belajar oleh satauan pendidikan didik nmenjadi anak yang berfikir kritis, mengajarkan
bertujuan menilai pencapaian standar kompetensi sopan santun dan bertanggung jawab. Hal lain yang
lulusan untuk semua mata pelajaran. perlu dilakukan yaitu pendidik perlu memvariasi
e. Penilian hasil belajar oleh pemerinttah bertujuan metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan
untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara tujuan yang ingin dicapai. Sehingga dengan
nasional pda mata pelajaran tertentu dalam pelayanan pendidikan yang tepat akan melahirkan
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan individu-individu yang memiliki kepribadian yang
teknologi, dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. mantap.
f. Ujian nasional dilakukan secara objektif, berkeadilan,
dan akuntabel, serta diadakan sekurang-kurangnya 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi keindividuan
satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam Faktor-faktor yang mempengaruhi keindividuan ada
satu tahun pelajaran. dua macam, yaitu factor dari dalam (internal) dan
g. Hasil ujian nasional dijadikan sebagai salah satu faktor dari (eksternal).
pertimbangan untuk: (1) pemetaan mutu program
a) Faktor Internal, yaitu faktor internal adalah
dan satuan pendidikan, (2) dasar seleksi masuk
penilaian yang dilakuan individu terhadap dirinya
jenjang pendidikan berikutnya, (3) penentuan
sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya.
kelulusan peserta didik, (4) pembinaan dan
Adapun faktor ini terdiri dari tiga bentuk, yaitu
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
diri identitas (identity self), diri pelaku
upaya meningkatkan mutu pendidikan.

5
188
(behavioral self), dan diri penerimaan atau a. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi,
penilaian (judging self). biaya operasi, dan biaya personal.
b) Faktor Ekstenal, yaitu faktor eksternal adalah b. Biaya investasi meliputi biaya pembelian sarana dan
penilaian dirinya melalui hubungan sosialnya atau prasarana, pengembangan sumber daya manusia,
halhal lain di luar dirinya. Adapun faktor dan modal kerja tetap.
eksternalnya meliputi diri fisik (phisycal self), diri c. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus
etnik moral (moral ethical self), diri pribadi dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti
(personal self), diri keluarga (family self), dan diri proses pembelajaran secara teratur dan
sosial (social self). berkelanjutan.
d. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: (1) gaji
b. Dimensi Manusia sebagai Makhluk Sosial pendidik dan tenaga kependidikan serta segala
tunjangan yang melekat pada gaji, (2) bahan atau
Dimensi kesosialan merupakan dimensi yang
peralatan habis pakai, (3) biaya operasi pendidikan
didasarkan pada tiap-tiap individu yang diharapkan dapat
tak langsung berupa daya air, jasa telekomunikasi,
bersosialisasi dengan lingkungannya dan menjalin
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
komunikasi yang baik dimana dalam kehidupan sehari-
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan
harinya tidak menyebabkan perpecahan antara satu
sebagainya.
dengan yang lain sehingga tercipta masyarakat yang
e. Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan
rukun, aman, dan tentram. Perwujudan manusia sebagai
dengan Peraturan Menteri berdasarkan usulan BNSP.
makhluk sosial tampak nyata bahwa tidak pernah ada
manusia yang mampu hidup tanpa bantuan orang lain.
8. Standar penilaian pendidikan
Manusia hidup saling bergantung, berhubungan, dan
Menurut PP No.19 Tahun 2005, pasal 1 ayat (11)
saling membutuhkan.
standar penilaian pendidikan adalah standar nasional
Manusia lahir ke dunia dari rahim ibunya dalam
pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur,
keadaan tidak mengatahui apa-apa, ia lahir dalam
dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik”. Garis
keadaan tidak berdaya. Namun, bersamaan dengan itu ia
besar yang perlu diketahui tentang standar penilaian ini,
lahir memiliki potensi kemanusiaan berupa kekuatan
adalah sebagi berikut:
pendengaran, penglihatan, budi dan nurani. Potensi
a. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
kemanusiaan tersebut merupakan modal dasar bagi
dan menengah terdiri atas : (1) penilaian hasil
manusia untuk berkembang menjadi dirinya sendiri.
belajar oleh pendidik, (2) penilaian hasil belajar oleh
Dalam proses pengembangan potensi kemanusiaan yang

6
187
tentang ruang belajar, tempat berolahraga,tempat dimilikinya, tidak akan berlangsung secara ilmiah dengan
beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, sendirinya, tetapi ia membutuhkan manusia lainnya
tempat bermain, tempat berekreasi, serta sumber belajar diluar dirinya sendiri, seperti dengan ibunya, dengan
lain yang diperlukan untuk menunjang proses ayahnya maupun dengan saudara-saudaranya dan
pembelajaran termasuk pengggunaan teknologi informasi masyarakat lingkungannya. Anak akan menjadi manusia
ndan komunikasi”. Standar sarana dan prasarana jika ia hidup bersama-sama dengan manusia lain diluar
dikembangkan oleh BNSP dan ditetapkan dengan dirinya. Semua ini menunjukkan bahwa manusia adalah
Peraturan Menteri. makhluk sosial (Sadulloh, 2009).
1) Perkembangan dimensi kesosialan
6. Standar Pengelolaan
Proses terbentuknya dimensi sosial dan
Menurut PP No.19 Tahun 2005, pasal 1 ayat (9) perkembangannya dalam pendidikan pada diri
Standar pengelolaan adalah”standar nasional pendidikan manusia tampak lebih jelas pada dorongan untuk
yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan bergaul. Dengan adanya dorongan untuk bergaul,
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan setiap orang ingin bertemu dengan sesamanya
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar sebagai anggota masyarakat, seseorang
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan berkewajiban untuk berperan dan menyesuaikan diri
pendidikan”. serta bekerja sama dengan masyarakat.
Hal ini yang terjadi pada peserta didik di sekolah
7. Standar Pembiayaan yaitu, peserta didik tidak mungkin melakukan hal
Menurut PP No.19 Tahun 2005, pasal 1 ayat (10), semua di sekolah sendiri. Dengan peserta didik ada
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur pada lingkungan sekolah, maka interaksi yang terjadi
komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan dengan peserta didik lain akan selalu terjadi,
yang berlaku selama satu tahun. Biaya operasi satuan sehingga setiap peserta didik dengan semua warga
pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang sekolah secara tidak langsung akan saling
diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan membutuhkan satu dengan yang lainnya.
pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan
pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan 2) Faktor yang mempengaruhi dimensi kesosialan
secara teratur dan berkelanjutan. Dalam garis besarnya Faktor yang mempengaruhi perubahan sosial:
standar pembiayaan ini mencakup hal-hal sebagai a) Faktor intern
berikut: (1) Bertambah atau berkurangnya penduduk

7
186
(2) Penemuan-penemuan baru i. Pendidik pada pendidikan tinggi memiliki kualifikasi
(3) Konflik dalam masyarakat pendidikan minimum :
(4) Pemberontakan 1) Lulusan diploma empat (D-IV) atau sarjana (S-1)
b) Faktor ekstern untuk program diploma.
(1) Perubahan lingkungan fisik manusia 2) Lulusan program magister (S-2) untuk program
(bencana alam) sarjana (S-1)
(2) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain 3) Lulusan program doktor (S-3) untuk program
(3) Peperangan magister (S-2) dan program doktor (S-3)

c. Dimensi Manusia sebagai Makhluk Susila atau Dalam standar pendidik dan tenaga kependidikan
Bermoral juga dikemukakan berbagai kriteria tentang tenaga
kependidikan, antara lain dikemukakan bahwa untuk
Susila berarti dari kata su dan sila yang artinya
kepala sekolah harus memiliki kriteria sesuai dengan
kepantasan yang lebih tinggi. Persoalan kesusilaan selalu
jenjang pendidikan masing-masing tempat dia bertugas.
berhubungan erat dengan nilai-nilai. Nilai kehidupan
Kriteria tersebut dikembangkan oleh BNSP dan
berupa norma yang berlaku di masyarakat dan moral
ditetapkan oleh peraturan menteri, yang secara umum
yaitu ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan.
adalah sebagai berikut:
Dalam moral diajarkan segala perbuatan yang dinilai baik
1. Berstatus sebagai guru
dan perlu dilakukan, dan suatu perbuatan yang dinilai
2. Memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai
buruk yang ditinggalkan. Pada hakikatnya manusia
agen pembelajaran sesuai ketentuan perundang-
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila,
undangan yang berlaku
serta melaksanakannya sehingga disebutkan manusia itu
3. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya
adalah makhluk susila.
5 (lima) tahun
1) Pekembangan dimensi kesusilaan 4. Memiliki kemampuan kepemimpinan dan
Hanya manusia sajalah yang mampu menghayati kewirausahaan di bidang pendidikan.
norma-norma dan nilainilai dalam kehidupan
sehingga dapat menetapkan pilihan tingkah laku yang 5. Standar Sarana dan Prasarana
baik dan yang buruk. Bagi manusia Indonesia norma-
Menurut PP No.19 Tahun 2005, pasal 1 ayat (8)
norma dan nilai-nilai yang perlu dikembangkan
Standar sarana dan prasarana adalah”standar nasional
adalah nilai-nilai universal yang diakomodasi dan
pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal
diadaptasi dalam nilai-nilai khas yang terkandung

8
185
2) Latar belakang pendidikan tinggi dengan program dalam budaya bangsa. Sebagai manusia Indonesia
pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang ideal adalah manusia yang memiliki pikiran, ide,
yang diajarkan, dan gagasan yang terkristal dalam kelima nilai dasar
3) Sertifikat profesi guru untuk SMP/MTs. dalam Pancasila.
f. Pendidik pada SMA/MA atau bentuk lain yang 2) Faktor yang mempengaruhi dimensi kesusilaan
sederajat memiliki:
1) Kualifikasi akademik pendidikan minimum Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S-1) perkembangan kesusilaan manusia pada lingkungan
2) Latar belakang pendidikan tinggi dengan program keseharian pada dasarnya seseorang diharapkan
pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang
yang diajarkan terkandung di dalam unsur masyarakat. Pengamalan
3) Sertifikat profesi guru untuk SMA/MA disini tidak hanya pengamalan semata, namun harus
g. Pendidik pada SDLB, SMPLB, dan SMALB, atau bentuk diajarkan dan diresapi sedemikian mungkin sampai
lain yang sederajat memiliki: terciptanya lingkungan yang harmonis dan itu terus
1) Kualifikasi akademik pendidikan minimum berkelanjutan.
diploma empat (D-IV) atau sarjana (S-1)
2) Latar belakang pendidikan tinggi dengan program d. Dimensi Manusia sebagai Makhluk Beragama/
pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran Religius
yang diajarkan Pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius.
3) Sertifikat profesi guru untuk SDLB,SMPLB, DAN Beragama merupakan kebutuhan manusia karena
SMALB. manusia adalah makhluk yang lemah sehingga
h. Pendidik pada SMK/MAK atau bentuk lain yang memerlukan tempat bersandar. Manusia sebagai
sederajat memiliki makhluk beragama mempunyai kemampuan menghayati
1) Kualifikasi pendidikan minimum diplola empat (D- pengamalan diri dan dunianya sesuai dengan
IV) atau sarjana (S-1) keyakinannya masing-masing. Pemahaman agama
2) Latar belakang pendidikan tinggi dengan program diperoleh melalui pelajaran agama, sembahyang, doa-
pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran doa, maupun meditasi. Jauh dekatnya hubungan ditandai
yang diajarkan dengan tinggi rendahnya keimanan dan ketaqwaan
3) Sertifikat profesi guru untuk SMK/MAK manusia yang bersangkutan. Di dalam masyarakat
Pancasila, meskipun agama dan kepercayaan yang
dianutnya berbeda-beda, diupayakan terciptanya

9
184
kehidupan beragama yang mencerminkan adanya saling Di samping itu, yang paling penting mereka juga
pengertian, menghargai,kedamaian, ketentraman, dan harus memiliki kompetensi moral dan kompetensi
persahabatan. spiritual secara proporsional.
1) Perkembangan dimensi keberagaman a. Seseorang yang tidak memiliki ijazah atau sertifikat,
Proses perkembangan agama dalam pendidikan di tetap memiliki keahlian khusus yang diakui dan
latarbelakangi dengan semakin merosotnya moral diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik setelah
manusia dalam ruang lingkup keseharian saat ini. Hal melewati uji kelayakan dan uji kesetaraan.
inilah yang menjadi tujuan dalam pendidikan, yang b. Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
bertujuan membina dan mendidik seseorang agar pembelajaran dikembangkan oleh BNSP dan
menjadi manusia yang bermoral dan berakhlak mulia. ditetapkan oleh Peraturan Menteri.
2) Faktor yang mampengaruhi dimensi keberagaman c. Pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki:
a) Pembentukan inti yang meliputi : Pembentukan 1) Kualifikasi akademik pendidikan minimum
kata hati nurani, dan Pembentukan niat dalam diploma empat (D-IV)atau sarjana (S-1),
melakukan kegiatan. 2) Latar belakang pendidikan tinggi dibidang
b) Pembentukan kebiasaan yang meliputi: Biasa pendidikan anak usia dini, kependidikan lain, atau
berbuat baik pada Tuhan, biasa berbuat baik psikologi, dan
terhadap sesama manusia, dan biasa berbuat 3) Sertifikat profesi guru untuk PAUD.
baik terhadap maakhluk Tuhan yang lainnya d. Pendidik pada SD/MI atau bentuk lain yang sederajat
c) Pembentukan daya jiwa, yaitu pandangan hidup memiliki:
yang selaras dan seimbang dalam kehidupan 1) Kualifikasi akademik pendidikan minimum
sehari-hari yang sesuai dengan tuntutan agama. diploma empat (D-IV) atau sarjana (S-1)
2) Latar belakang pendidikan tinggi di bidang
B. Konsep Islam tentang Fitrah Manusia pendidikan SD/MI, kependidikan lain, atau
Dalam firman Allah surat Ar-Rum ayat 30 psikologi, dan
mengandung perintah agar manusia dalam 3) Sertifikat profesi guru untuk SD/MI
mempergunakan pikirannya selalu dilandaskan pada e. Pendidik pada SMP/MTs atau bentuk lain yang
iman yang terarah lurus pada agama Allah SWT. sederajat memiliki:
Demikian pula dalam berpikir fundamental tentang 1) Kualifikasi akademik pendidikan minimum
hakekat atau wujud dirinya. diploma empat (D-IV) atau sarjana (S-1),

10
183
c. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang 1. Pengertian Fitrah Manusia
pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan Ditinjau dari segi bahasa, kata fitrah terambil dari
anak usia dini meliputi: akar kata al-fathr yang berarti belahan. Dan dari makna
d. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang ini, lahir makna-makna lain, seperti “penciptaan” dan
berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan “kejadian”. Dengan demikian, secara
pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. sederhana, fitrah manusia berarti kejadiannya sejak
Secara substantif kompetensi ini mencakup semula atau bawaannya sejak lahir (Quraish Shihab,
kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, 1996: 284)
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, Fitrah sendiri mempunyai makna asal kejadian,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta keadaan yang suci dan kembali ke asal. Dalam Islam
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi terdapat konsep bahwa setiap orang dilahirkan dalam
yang dimilikinya. keadaanfitrah. Fitrah dalam hal ini berarti bayi dilahirkan
e. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan dalam keadaan suci, tidak memiliki dosa apapun
personal yang mencerminkan kepribadian yang (https://id.wikipedia.org/wiki/Fitrah)
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi Dari pernyataan tersebut, bahwasannya fitrah
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. merupakan karakter atau sifat tertentu yang telah
f. Kompetansi profesional merupakan kemampuan yang dimiliki oleh manusia sejak dalam kandungan ibunya.
berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran Dengan kata lain, sesungguhnya telah memiliki potensi
bidang studi secara luas dan mendalam yang jauh sebelum ia diahirkan. Dimana penciptaan potensi
mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum tidak diciptakan pada waktu masa kanak-kanak, hanya
matapelajaran di sekolah dan substansi keilmuan saja pada masa ini merupakan masa pengenalan potensi
yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta atau masa penggalian potensi dari dalam individu dan
menambah wawasan keilmuan sebagai guru. setelah itu potensi selanjutnya akan diarahkan dan
g. Kompetensi sosial merupakan komptetensi yang dikembangkan sesuai dengan potensinya.
berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai Setelah diketahui arti etimologis fitrah, maka dapat
bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan dibuat uraian definisi mengenai makna fitrah secara
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama terminologi yaitu sifat dasar atau karakter manusia yang
pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta telah ditanamkan dalam diri manusia sejak berada dalam
didik, dan masyarakat sekitar. kandungan oleh Allah untuk menghadapi kehidupan dan
sebagai sarana untuk mengenal-Nya.

11
182
Selain dari definisi yang telah di uraikan, di dalam menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia,
Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 30 juga di sebutkan kata memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian
fitrah, yang artinya adalah sebagai berikut: dan sikap untuk menemukan, mengembangkan serta
menerapkan ilmu, teknologi, dan seni yang
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
bermanfaat bagi kemanusiaan.
agama (islam), (sesuai) fitrah Allah di sebabkan
f. Standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan
Diatelah menciptakan manusia menurut (fitrah)
menengah seryta pendidikan nonformal
itu.tidak ada perubahan pada ciptaan Allah.
dikembangkan oleh BNSP dan ditetapkan dengan
(itulah) agama yang lurus,tetapi kebanyakan
Peraturan Menteri, sedangkan standar kompetensi
manusia tidak mengetahui. (Q.S. Ar-Rum: 30).
lulusan pendidikan tinggi ditetapkan oleh masing-
Ayat di atas menjelaskan tentang hubungan makna masing perguruan tinggi.
fitrah dengan agama Allah. Hubungan fitrah dengan
agama Allah tidak bertentangan akantetapi saling 4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
melengakapi. Di samping itu, dalil-dalil lain yang dapat
Menurut PP No.19 Tahun 2005, pasal 1 ayat (7)
diinterprestasikan untuk mengartikan fitrah yang
yang dimaksud dengan standar pendidik dan tenaga
mengandung kecenderungan yang netral, ialah yang
kependidikan adalah”kriteria pendidikan prajabatan dan
artinya sebagai berikut:
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut jabatan”. Secara garis besar standar pendidik dan tenaga
ibumu tidaklah kamu mengetahui sesuatu apapun kependidikan tersebut dapat dideskripsikan sebagi
dan ia menjadikan untukmu pendengaran, berikut:
penglihatan, dan hati.” (Q.S.An-Nahl: 78). a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagi agen pembelajaran, sehat jasmani
Dalam suatu hadis sahih yang di riwayatkan oleh Al dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
Bukhari dan Muslim yang terjemahannya sebagai berikut: mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan
“Tidak ada seorang anakpun yang dilahirkan, kecuali
minimal yang harus dipenuhi olah seorang pendidik
dilahirkan dalam keadaan fitrah (beragama Islam)
yang dibuktikan dengan ijasah dan/atau sertifikat
maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya
keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-
Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi”. (H.R Muslim dari
undangan yang berlaku.
Abu Hurairah).

12
181
3. Standar Kompetensi Lulusan Dari hadist tersebut, dijelaskan bahwa setiap anak
lahir dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.19
memungkinkan ia menjadi yahudi, nasrani, atau majusi.
Tahun 2005 pasal 1 ayat (4) tentang Standar Nasional
Hadis itu mengisyaratkan bahwa sejak lahir manusia
Pendidikan, dikemukakan bahwa “Standar kompetensi
sudah di bekali potensi yang di sebut fitrah. Fitrah adalah
lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
istilah dari bahasa arab yang berarti tabiat suci/baik yang
mencakup, sikap, pengetahuan, keterampilan”. Secara
khusus di ciptakan oleh Tuhan untuk manusia.
garis besar standar kompetensi lulusan tersebut dapat
Menurut Al-Auza’iy dalam Qurthubi fitrah adalah
dideskripsikan sebagai berikut:
kesucian dalam jasmani dan rohani. Pendapat ini di
a. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai dukung dengan adanya hadist nabi yang
pedoman penilaian dalam penentuan keelulusan terjemahannya sebagai berikut:
peserta didik, yang meliputi kompetensi untuk
seluruh mata pelajaran, serta mencakup aspek sikap, “Lima macam dalam kategori kesucian yaitu
pengetahuan, dan keterampilan. khitanan, memotong rambut, mencukur kumis,
b. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak”. (HR.
dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, Bukhari Muslim dari Abu Hurairah).
pengetahuan, keterampilan, akhlak mulia, serta Secara umum pemaknaan fitrah dalam Al-Qur’an
keterampilan untuk hidup mandiri dan pendidikan dapat dikelompokkan setidaknya dalam empat makna
lebih lanjut. (Syamsul Nizar: 2001: 73), yaitu:
c. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan a. Proses penciptaan langit dan bumi.
menengah umum bertujuan untuk meningkatkan b. Proses penciptaan manusia.
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, c. Pengaturan alam semesta dan isinya secara serasi
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan dan seimbang.
pendidikan lebih lanjut. d. Pemaknaan pada agama Allah sebagai acuan dasa
d. Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan dan pedoman bagi manusia dalam menjalankan tugas
menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan dan fungsinya.
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. fitrah merupakan semua bentuk potensi yang telah
e. Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dianugerahkan oleh Allah kepada manusia semenjak
tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik prosespenciptaannya di alam rahim guna kelangsungan

13
180
hidupnya di atas dunia yang perlu dikembangkan untuk pembelajaran, untuk terlaksananya proses
mencapai perkembangan yang sempurna melalui pembelajaran yang efektif dan efisien.
bimbingan dan latihan. d. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang
2. Hakikat Manusia dalam Persfektif Islam
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,
Penciptaan manusia terdiri dari bentuk jasmani yang materi ajar, metode, sumber belajar, dan penilaian
bersifat kongkrit, juga disertai pemberian sebagian Ruh hasil belajar.
ciptaan Allah swt yang bersifat abstrak. Manusia dicirikan e. Pelaksanaan proses pembelajaran harus
oleh sebuah intelegensi sentral atau total bukan sekedar memperhatikan jumlah maksimal peserta didik per
parsial atau pinggiran. Manusia dicirikan oleh kelas dan beban mengajar maksimal per pendidik,
kemampuan mengasihi dan ketulusan, bukan sekedar rasio maksimal buku teks pembelajaran setiap
refles-refleks egoistis. Sedangkan, binatang, tidak peserta didik dan rasio maksimal jumlah peserta didik
mengetahui apa-apa diluar dunia inderawi, meskipun per pendidik.
barangkali memiliki kepekaan tentang yang sacral f. Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan dengan
(Ahmad Norma, 1997: 85). mengembangkan budaya membaca dan menulis.
Manusia perlu mengenali hakekat dirinya, agar akal g. Penilaian hasil pembelajaran menggunakan berbagai
yang digunakannya untuk menguasai alam dan jagad teknik penilaian, dapat berupa tes tertulis, observasi,
raya yang maha luas dikendalikan oleh iman, sehingga tes praktik, dan penugasan perorangan atau
mampu mengenali ke-Maha Perkasaan Allah dalam kelompok, sesuai dengan kompetensi dasar yang
mencipta dan mengendalikan kehidupan ciptaan-Nya. harus dikuasai.
Dalam memahami ayat-ayat Allah dalam kesadaran akan h. Untuk mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan
hakekat dirinya, manusia menjadi mampu memberi arti teknologi pada jenjang pendidikan dasar dan
dan makna hidupnya, yang harus diisi dengan patuh dan menengah, teknik penilaian observasi secara
taat pada perintah-perintah dan berusaha menjauhi individual sekurang-kurangnya dilaksanakan satu kali
larangan-larangan Allah. Berikut adalah hakikat manusia dalam satu semester.
menurut pandangan Islam: i. Pengawasan proses pmbelajaran meliputi
a. Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT. pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan
pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.
Hakekat pertama ini berlaku umum bagi seluruh
jagat raya dan isinya yang bersifat baru, sebagai ciptaan
Allah SWT di luar alam yang disebut akhirat. Alam

14
179
2) Hari libur dapat berbentuk jeda tengah semester ciptaan meupakan alam nyata yang konkrit, sedang alam
selama-lamanya satu minggu , dan jeda antar akhirat merupakan ciptaan yang ghaib, kecuali Allah SWT
semester. yang bersifat ghaib bukan ciptaan, yang ada karena
3) Kalender pendidikan/kalender akademik untuk setiap adanya sendiri (Hadari Nawawi, 1993: 40-41).
satuan pendidikan diatur lebih lanjut dengan Firman Allah SWT mengenai penciptaan manusia
Peraturan Menteri. dalam Q.S. Al-Hajj ayat 5:

2. Standar Proses ‫ﻓﺎ ﻠﻘ ﺎﰼ ﻣﻦ ﺮاب ﰒ ﻣﻦ ﻧﻄﻔﺔ ﰒ ﻣﻦ ﻠﻘﺔ ﰒ ﻣﻦ ﻣﻀﻐﺔ ﳐﻠﻘﺔ و ﲑ ﳐﻠﻘﺔ‬


Menurut PP No.19 Tahun 2005, pasal 1 ayat (6) ‫ﻟﻨﺒﲔ ﻟﲂ‬
yang dimaksud dengan standar proses adalah”standar
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanan
tanah, kemudian dari setetes air mani menjadi
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
segumpal darah, menjadi segumpal daging yang
mencapai standar kompetensi lulusan”. Standar proses,
diberi bentuk dan yang tidak berbentuk, untuk Kami
baik yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
perlihatkan kekuasaan Tuhanmu.” (Q.S. Al-Hajj: 5)
penilaian, dan pengawasan pembelajaran dikembangkan
oleh BNSP, dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Firman tersebut menjelaskan pada manusia
Secara garis besar standar proses pembelajaran tersebut tentang asal muasal dirinya, bahwa hanya manusia
dapat dideskripsikan sebagai berikut: pertama Nabi Adam AS yang diciptakan langsung dari
a. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan tanah, sedang istrinya diciptakan dari satu bagian tubuh
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, suaminya. Setelah itu semua manusia berikutnya
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta diciptakan melalui perantaraan seorang ibu dan dari
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan seorang ayah, yang dimulai dari setetes air mani yang
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan dipertemukan dengan sel telur di dalam rahim.
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan Hakikat pertama ini berlaku pada umumnya
perlengkapan fisik serta psikologis peserta didik. manusia di seluruh jagad raya sebagai ciptaan Allah
b. Dalam proses pembelajaran, pendidik memberikan diluar alam yang disebut akhirat. Alam ciptaan
keteladanan. merupakan alam nyata yang konkrit sedangkan alam
c. Setiap tahun pendidik melakukan perencanaan, akhirat merupakan ciptaan yang ghaib kecuali Allah yang
pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan bersifat ghaib bukan ciptaan yang ada karena dirinya
sendiri.
15
178
b. Kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sosialitsa). Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya
Kemanunggalan tubuh dan jiwa yang diciptakan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah
Allah SWT, merupakan satu diri individu yang berbeda sebagai berikut:
dengan yang lain. Setiap manusia dari individu memiliki 1) Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan
jati diri masing - masing. Jati diri tersebut merupakan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah
aspek dari fisik dan psikis di dalam kesatuan. Setiap berpedoman pada panduan yang disusun BSNP.
individu mengalami perkembangan dan berusah untuk 2) Kurikulum dikembangkan sesuai dengan satuan
mengenali jati dirinya sehingga mereka menyadari bahwa pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta
jati diri mereka berbeda dengan yang lain. Firman Allah sosial budaya masyarakat setempat dan peserta
dalam Q.S. Al-A’raf ayat 189: didik.
3) Sekolah dan komite sekolah mengembangkan
‫ﻫﻮ ا ي ﻠﻘﲂ ﻣﻦ ﻧﻔﺲ وا ﺪة‬ kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya
berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
“Dialah yang menciptakanmu dari satu diri”
kompetensi lulusan, di bawah supervisi dinas
pendidikan kabupaten/kota, dan departemen agama
Firman tersebut jelas menyatakan bahwa sebagai
yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
satu diri (individu) dalam merealisasikan dirinya melalui
4) Kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk setiap
kehidupan, ternyata diantaranya terdapat manusia yang
program studi di perguruan tinggi dikembangkan dan
mampu mensyukurinya dan menjadi beriman. Sabda
ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi
Rasulullah SAW menjelaskan petunjuk tentang cara
dengan mengacu Standar Nasional Pendidikan.
mewujudkan sosialitas yang diridhoiNya, diantara hadist
tersebut mengatakan:
d. Kalender Pendidikan/Akademik
“Seorang dari kamu tidak beriman sebelum
mencintai kawannya seperti mencintai dirinya Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya
sendiri” (Diriwayatkan oleh Bukhari) dengan kalender pendidikan/akademik adalah sebagai
berikut:
Kebersamaan (sosialitas) hanya akan terwujud jika 1) Kalender pendidikan/kalender akademik mencakup
dalam keterhubungan itu manusia mampu saling permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
menempatkan sebagai subyek, untuk memungkinkannya waktu belajar efektif, dan hari libur.
menjalin hubungan manusiawi yang efektif, sebagai

16
177
3) Ketentuan mengenai beban belajar, jam hubungan yang disukai dan diridhai Allah SWT. Selain itu
pembelajaran, waktu efektif dan tatap muka, dan manusia merupakan suatu kaum (masyarakat) dalam
presentase beban belajar ditetapkan dengan menjalani hidup bersama dan berhadapan dengan kaum
peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP. (masyarakat) yang lain. Manusia dalam perspektif agama
4) Beban belajar minimal dan maksimal bagi satuan Islam juga harus menyadari bahwa pemeluk agama
pendidikan yang menerapkan sistem satuan kredit Islam adalah bersaudara satu dengan yang lain (Hadar
semester (SKS) ditetapkan dengan peraturan Menteri Nawawi, 1993: 71).
berdasarkan ususlan BSNP.
c. Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas.
5) Beban belajar pada pendidikan kesetaraan
disampaikan dalam bentuk tatap muka, praktik Manusia memiliki kebebasan dalam mewujudkan diri
keterampilan, dan kegiatan mandiri yang terstruktur (self realization), baik sebagai satu diri (individu)
sesuai dengan kebutuhan, yang secara efektif maupun sebagai makhluk social, terrnyata tidak dapat
Peraturan Menteri berdasarkan usulan BSNP. melepaskan diri dari berbagai keterikatan yang
6) Kurikulum untuk SMP dan SMA, serta bentuk lain membatasinya. Keterikatan atau keterbatasan itu
yang sederajat dapat memasukkan pendidikan merupakan hakikat manusia yang melekat dan dibawa
kecakapan hidup (kecakapan pribadi, kecakapan sejak manusia diciptakan Allah SWT. Keterbatasan itu
sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan berbentuk tuntutan memikul tanggung jawab yang lebih
vokasional), serta pendidikan berbasis keunggulan berat daripada makhluk-makhluk lainnya. Tanggung
lokal. jawab yang paling asasi sudah dipikulkan ke pundak
7) Pendidikan kecakapan hidup dan pendidikan berbasis manusia pada saat berada dalam proses penciptaan
keinggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari setiap anak cucu Adam berupa janji atau kesaksian akan
satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari menjalani hidup di dalam fitrah beragama tauhid. Firman
satuan pendidikan nonformal yang sudah Allah Q.S. Al-A’raf ayat 172 sebagai berikut:
memperoleh akreditasi. ‫واذ ا ﺬ رﺑﻚ ﻣﻦ ﺑﲏ ادم ﻣﻦ ﻇﻬﻮرﱒ ذرﳤﻢ واﺷﺪﱒ ﲆ‬
8) Beban SKS minimal dan maksimal bagi program
pendidikan tinggi ditetapkan dengan peraturan
‫اﻧﻔﺴﻬﻢ اﻟﺴﺖ ﺮﲂ ﻗﺎﻟﻮا ﺑﲆ ﺷﻬﺪ‬
Menteri berdasarkan ususlan BSNP, sedangakn beban “Dan ingat lah ketika Tuhanmu mengeluarkan
SKS efektif diatur oleh masing-masing perguruan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan
tinggi. Allah mengambil kesaksian jiwa mereka, “Bukankah
Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul
Engkau Tuhan kami dan kami bersaksi.”
17
176
Kesaksian tersebut merupakan sumpah yang kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
mengikat atau membatasi manusia sebagai individu menengah terdiri atas: kelompok mata pelajaran agama
bahwa didalam kehidupannya tidak akan menyembah dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
selain Allah SWT. Bersaksi akan menjadi manusia yang kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
bertaqwa pada Allah SWT. Manusia tidak bebas pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok
menyembah sesuatu selain Allah SWT, yang sebagai mata pelajaran estetika, kelompok mata pelajaran
perbuatan syirik dan kufur hanya akan mengantarkannya jasmani, olah raga, dan kesehatan”.
menjadi makhluk yang terkutuk dan dimurkai-Nya Setiap kelompok mata pelajaran tersebut
(Hadar Nawai: 75). dilaksanakan secara holistik sehingga pembelajaran
masing-masing kelompok mempengaruhi pemahaman
LATIHAN dan penghayatan peserta didik, dan semua kelompok
mata pelajaran sama pentingnya dalam menentukan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai
kelulusan.
materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
Kurikulum dan silabus dalam berbagai jenis dan
1. Sebutkan salah satu wujud sifat hakikat manusia
jenjang pendidikan menekankan pentingnya kemampuan
dengan maksud menjadi masukan dalam membanahi
dan kegemaran membaca serta menulis, kecakapan
konsep pendidikan?
berhitung, dan kecakapan berkomunikasi.
Jawaban: Moral
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keindividuan ada b. Beban belajar
dua macam, sebutkan? Beberapa hal yang perlu dipahami dalam kaitannya
Jawaban: Faktor dari dalam (internal) dan faktor dari dengan beban belajar adalah sebagai berikut:
(eksternal).
1) Beban belajar untuk pendidikan dasar dan menengah
3. Ditinjau dari segi bahasa, kata fitrah terambil dari akar
menggunakan jam pembelajaran setiap minggu
kata al-fathr yang artinya adalah?
setiap semester dengan sistem tatap muka,
Jawaban: Belahan
penugasan terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri
4. Fitrah sendiri mempunyai makna asal kejadian yaitu ...
khas masing-masing.
Jawaban: Keadaan yang suci dan kembali ke asal 2) Pendidikan yang berbasis agama dapat menambah
5. Apakah yang dimiliki oleh manusia sejak dalam beban belajar untuk kelompok mata pelajaran agama
kandungan ibunya? dan akhlak muliaserta kelompok mata pelajaran
Jawaban: Karakter atau sifat kewarganegaraan dan kepribadian sesuai dengan
kebutuhan dan ciri khasnya.
18
175
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah RANGKUMAN
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Manusia adalah makhluk Allah Allah yang memiliki
Dalam PP No 19 Tahun 2005, pasal 2 ayat (1)
karakteristik berbeda satu sama lain. Tidak ada dua
menyebutkan bahwa ruang lingkup standar nasional
manusia yang sama persis walaupun secara fisik dan
pendidikan meliputi : standar isi, standar proses, standar
persamaan seperti anak kembar. Manusia berbeda dalam
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
banyak hal, khususnya mengenai karakteristiknya. Oleh
kependidikan, standar sarana dan prasarana, stantar
sebab itu, manusia disebut makhluk unik. Manusia
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
memilki dimensi sebagai makhluk individu, sosial,
pendidikan”.
beragam, dan bermoral serta bertuhan atau religius.
1. Standar Isi Sejalan dengan pemeparan di atas, al-Quran terlebih
dahulu telah menjelaskan bahwa pada hakikatnya fitrah
Menurut PP No.19 Tahun 2005, pasal 1 ayat (5)
manusia adalah sebagai makhluk ciptaan Allah SWT,
yang dimaksud dengan standar isi adalah ruang lingkup
diciptakan dengan kemandirian dan kebersamaan
materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
(Individualitas dan Sosialitas), dan manusia merupakan
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Yang dituangkan dalam kriteria tentang makhluk yang terbatas.
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
TES FORMATIF 1
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pelajaran.
Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat.
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan 1. Sebutkan apa saja yang menjadi dimensi-dimensi
pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. manusia?

a. kerangka dasar dan struktur kurikulum


2. Mengapa manusia perlu mengenali hakekat dirinya?
Menurut UU No.20 Tahun 2003 ”kurikulum adalah 3. Penilaian yang dilakuan individu terhadap dirinya
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya disebut
isi, dan bahan pengajaran serta cara yang digunakan faktor yang mempenharuhi keindividualan manusia
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan dari sisi apa?
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan 4. Anak akan menjadi manusia jika ia hidup bersama-
tertentu”. Berdasarkan PP No.19 Tahun 2005 tentang sama dengan manusia lain diluar dirinya. Semua ini
Standar nasional pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan menunjukkan bahwa manusia adalah?
bahwa “kurikulum untuk jenis pendidikan umum,

19
174
5. Susila berarti dari kata su dan sila yang artinya mencapai sesuai yang diinginkan oleh masyarakat
adalah? modern. Hal ini dapat dilihat dalam alokasi dana
6. Makna fitrah secara terminologi adalah? pendidikan nasional maupun daerah.
7. Surat dan ayat berapa makna fitrah yang disebutkan 2. Sebagai negara kesatuan kita memerlukan suatu
dalam Al-Quran? penilaian dari kinerja sistem pendidikan nasional.
8. Sebutkan faktor yang mampengaruhi dimensi Sebagai suatu sistem tentunya diperlukan suatu
keberagaman yang mencakup pembentukan patokan atau ukuran sampai dimana sistem tersebut
kebiasaan? berhasil atau tidak.
9. Menurut Syamsul Rizal, pemaknaan fitrah dalam al- 3. Anggota masyarakat global. Sebagai anggota
Qur’an dapat dikelompokkan setidaknya dalam empat masyarakat global, negara Indonesia berada di dalam
makna. Sebutkan dua diantaranya? pergaulan antar bangsa. Kualitas pendidikan
10. Sebutkan apa yang menjadi hakikat manusia merupakan indikator mutlak di dalam persaingan
menurut pandangan Islam? internasional.
4. Melihat dari fungsi standar nasional pendidikan itu
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban sendiri. Standar nasional pendidikan berfungsi untuk
Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bab ini. pengukuran kualitas pendidikan. Standar tersebut
Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan tentunya bukan merupakan ukuran yang statis yang
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan tidak berubah, tetapi semakin lama semakin
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. ditingkatkan.
5. Fungsi standar nasional pendidikan adalah
Jumlah jawaban benar penyusunan strategi dan rencana pengembangan
Tingkat penguasaan = × 100%
Jumlah soal sesudah diperoleh data-data dari evaluasi belajar
secara nasional seperti ujian nasional.
Arti tingkat penguasaan:
90-100% : Baik Sekali Standar nasional pendidikan merupakan kumpulan
80-89% : Baik komponen yang djadikan kriteria serta acuan dalam
70-79% : Cukup penyelenggaraan pendidikan dalam rangka mencapai
<70%` : Kurang tujuan pendidikan. Menurut Peraturan Pemerintah (PP)
No.19 Tahun 2005, pasal 1 ayat (1), yang dimaksud
dengan Standar Nasional Pendidikan adalah “kriteria

20
173
Indonesia keta memerlukan ukuran untuk menilai Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau
sejauh mana warga negara Indonesia itu mempunyai lebih Anda dapat meneruskan dengan Bab 2. Jika masih
misi yang sama, pengetahuan, dan keterampilan yang di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
dapat mengembangkan negara kesatuan tersebut. Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
2. Standarisasi pendidikan nasional merupakan suatu
tuntutan globalisasi. Di dalam kehidupan global KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
terjadi persaingan yang semakin lama semakin tajam,
Sebutkan apa saja yang menjadi dimensi-dimensi
oleh sebab itu setiap warganegara perlu mengangkat
manusia?
dirinya sendiri di dalam kehidupan yang penuh
persaingan. Kehidupan yang penuh persaingan bukan 1. Dimensi Manusia sebagai Makhluk Individu, Makhluk
berarti kehidupan yang penuh permusuhan tetapi sosial, Makhluk Bermoral, Makhluk Beragama.
terus menerus memperbaiki diri denganmeningkatkan 2. Aagar akal yang digunakannya untuk menguasai
kemampuan diri agar supaya tidak menjadi budak alam dan jagad raya yang maha luas dikendalikan
dari bangsa-bangsa lain. oleh iman
3. Standarisasi pendidikan nasional merupakan tuntutan 3. Faktor internal
dari kemajuan (progress). Setiap negara tidak 4. Makhluk sosial
menginginkan negaranya tertingggal dari bangsa- 5. Kepantasan yang lebih tinggi
bangsa lain dan menginginkan menjadi sebuah 6. Yaitu sifat dasar atau karakter manusia yang telah
negara maju. Untuk menjadi negara maju tentunya ditanamkan dalam diri manusia sejak berada dalam
diperlukan kualitas sumber daya manusia yang tinggi kandungan oleh Allah untuk menghadapi kehidupan
yang bukan hanya menjadi konsumer dari produk- dan sebagai sarana untuk mengenal-Nya.
produk negara maju lainnya tetapi juga dapat 7. Q.S. Ar-Rum ayat 30.
berpartisipasi di dalam meningkatkan mutu kehidupan 8. Biasa berbuat baik pada Tuhan, biasa berbuat baik
manusia. terhadap sesama manusia, dan biasa berbuat baik
terhadap maakhluk Tuhan yang lainnya.
Ada enam alasan standar dijadikan kebutuhan yang 9. Proses penciptaan langit dan bumi dan proses
diperlukan dalam dunia pendidikan di Indonesia yaitu: penciptaan manusia
10. Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT,
1. Indonesia sebagai negara berkembang. Sebagai suatu
Kemandirian dan Kebersamaan, Manusia Merupakan
negara berkembang Indonesia tergolong negara yang
Makhluk yang Terbatas.
masih miskin. Oleh sebab itu pula tidak
mengherankan apabila tingkat pendidikannya belum
21
172
BAB II f. Mengatur secara terpusat, namun penyelenggaraan
HAKIKAT PENDIDIKAN I satuan dan kegiatan pendidikan dilaksanakan secara
tidak terpusat.
g. Menyelenggarakan satuan dan kegiatan pendidikan
PENDAHULUAN sebagai tanggung jawab bersama antara keluarga,
Modul pada bab ini, membahas mengenai Hakikat masyarakat dan pemerintah.
Pendidikan. Pembahasan pada bab ini lebih h. Mengatur bahwa satuan dan kegiatan pendidikan
menitikberatkan tentang dasar-dasar dari keilmuan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan
pendidikan yang menjadi pondasi bagi pendidik. Tujuan masyarakat berkedudukan serta diperlukan dengan
pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajarai penggunaan ukuran yang sama.
modul pada bab ini, anda dapat memahami dan
Menjelaskan tentang Pengertian, Ruanglingkup, dan C. Standar Pendidikan Nasional dalam Sistem
Komponen Pendidikan. Pendidikan Nasional
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang
NILAI KARAKTER TAUHID telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara
Setelah mempelajari materi pada bab dua ini, lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-
diharapkan mahasiswa memilki nilai karakter Tauhid kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan,
diaataranya adalah Memahami isi kandungan Q.S. Al- petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin
Mujadalah ayat 11 tentang kedudukan derajat manusia suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan
yang berilmu. Kemudian, mahasiswa juga diharapkan yang telah ditentukan.
memiliki semangat dan motivasi yang mencerminkan Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Tilaar
sifat tawakal dalam menuntut ilmu. Selain itu, mahasiswa (2006:47) standarisasi merupakan “suatu pengejawatan
dapat memaknai tentang perubahan melalui mobilitas dari pahan all can be measured segala sesuatu dapat
manusia Ar-Ra'du ayat 11. diukur, karena sesuatu dapat diukur maka akan tercapai
efesiensi dan diketahui kualitas suatu benda ataupun
PETUNJUK BELAJAR suatu servis.
1. Bacalah uraian dan contoh dengan cermat berulang- Secara umum ada tiga alasan perlunya sebuah
ulang sehingga Anda benar-benar memahami dan standarisasi bagi dunia pendidikan yaitu:
menguasai materi paparan. 1. Standarisasi pendidikan nasional merupakan suatu
tuntutan politik. Sebagai negara kesatuan Republik

22
171
5. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan 2. Kerjakan latihan yang tersedia secara mandiri. Jika
budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap dalam kasus tertentu Anda mengalami kesulitan
warga masyarakat. menjawab, maka lihatlah rambu-rambu jawaban
6. Pendidkan diselenggarakan dengan memberdayakan latihan. Jika langkah tersebut belum berhasil
semua komponen masyarakat melalui peran serta menjawab, maka mintalah bantuan tutor Anda atau
dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu orang lain yang lebih tahu.
layanan pendidikan. 3. Kerjakan tes formatif secara mandiri dan periksalah
tingkat kemampuan Anda dengan jalan mencocokkan
Pendidikan nasional yang ditetapkan dalam Undang- jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif.
undang no 2 tahun 1989 mengungkapkan prinsip-prinsip Ulangi pengerjaan tes formatif ini sampai Anda dapat
sebagai suatu sistem, yaitu (Hasbullah, 2012): menjawab semua pertanyaan dengan benar.

a. Yang berakar pada kebudayan nasional dan


KEGIATAN BELAJAR 1
berdasarkan Pancasila dan UUD 1995 ,serta
KONSEP DASAR PENDIDIKAN DAN KOMPONEN-
melanjutkan dan maeningkatkan pendidikan P4.
b. Merupakan satu keseluruhan dan dikembangkan untuk KOMPONENYA
ikut berusaha mencapai tujuan nasional, yaiatu
memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan Kehidupan manusia di dunia ini tidak terlepas dari
kehidupan bangsa demi terwujudnya masyarakat yang sebuah pendidikan. Sebagai sebuah sistem, pendidikan
adil dan makmur berdasarkan Pancasila. memiliki komponen-komponen tertentu yang diperlukan
c. Mencakup jalur pendidikan sekolah maupun jalur untuk mencapai tujuan pendidikan. Kompenen-komponen
pendidikan luar sekolah. ini menjadi faktor penentu keberhasilan satu pendidikan.
d. Mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri atas Komponen-komponen penting dalam pendidikan, antara
3 jenjang utama, yaitu pendidikan dasar, pendidikan lain tujuan, pendidik (guru), peserta didik, kurikulum,
menengah, dan perguruan tinggi yang masing-masing metode pembelajaran, media pembelajaran, dan
terbagi pula dalam tingkatan. lingkungan.
e. Mengatur bahwa kurikulum, peserta didik, dan tenaga A. Konsep Dasar Pendidikan
kependidikan, terutama guru, dosen, atau tenaga
1. Pengertian Pendidikan
pengajar merupakan 3 unsur yang tidak dapat
dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan
berasa dari kata didik dan diberikan awalan dan akhiran

23
170
pe- dan –an yang berarti proses pengubahan sikap dan d. MPRS Nomor II Tahun 1966
tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha Tujuan pendidikan ialah mendidik anak ke arah
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan terbentuknya manusia yang berjiwa Pancasila dan
pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik bertamnggung jawab atas terselenggaranya
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Pendidikan). masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur.
Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa e. Rumusan Tujuan Pendidikan Menurut KEtetapan MPRS
Yunani yaitu “paedagogie”, yang berarti bimbingan No XXVII Tahun 1966
yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian Tujuan pendidikan ialah membentuk manusia Pancasila
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan sejati berdasarkan ketentuan yang dikehendaki oleh
“education” yang berarti pengembangan atau UUD 1945 (Hasbullah, 2012).
bimbingan. Dalam bahasa Arab istilah ini sering
diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti 3. Prinsip Sistem Pendidikan Nasional
pendidikan. Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang
Banyak ahli yang memberikan pengertian atau SISDIKNAS, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan ini, diatur
definisi pendidikan, diantaranya adalah: pada bab II pasal 4 yang diuraikan dalam 6 ayat, yaitu
a. Definsi pendidikan menurut Brubacher (Hasbullah, 2012): .
Menurut Burbacher (Modern Philosophies of 1. Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan
Education) dalam Ahmadi (2014: 33), pendidikan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan
merupakan seutau proses timbal bailk dari tiap pribadi menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
teman, dan alam semesta. Pendidikan juga
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan
merupakan pekembangan yang terorganisasi dan
yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
kelengkapan dari semua potensi manusia; moral,
3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses
intelektual, jasmani (pancaindra), dan kepribadian
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
individu dan kegunaan masyarakatnya yang diarahkan
berlangsung sepanjang hayat.
demi menghimpun semua aktivitas tersebut untuk
tujuan hidupnya (tujuan akhir). 4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi
b. Definisi pendidikan menurut Combs dan Ahmed keteladanan, membangun kemauan, dan
Menurut Combs dan Ahmed yang dikutip Ahmadi mengembangan kreativitas peserta didik dalam proses
(2014: 36) menytakan bahwa pendidikan sama pembelajaran.
dengan belajar, entah di mana, bagaimana, dan
24
169
kita jelas termaktub dalam alinea IV Pembukaan UUD bilakah berlangsung pelajaran itu. Dengan demikian,
1945, yaitu: pendidikan merupakan suatu proses yang
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh berkesinambungan mulai dari usia anak kecil sampai
tumpah darah Indonesia. pada waktu dewasa, dan karena itu pendidikan
b. Memajukan kesejah teraan umum. memerlukan beraneka ragam cara dan sumber
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa. belajar.
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia (Hasbullah, c. Definisi pendidikan menurut Ahmad D Marimba
2012). Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan
Sementara itu, tujuan akhir pembangunan bangsa jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
dan negara Indonesia adalah mencapai masyarakat adil kepribadian yang utama ( Hasbullah, 2012: 3).
makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. d. Definisi pendidikan menurut Noor Syam
Berikut ini akan dikemukakan tujuan-tujuan Noor Syam mendefiniskan pendiidkan sebagai
pendidikan di Indonesia, yaitu: aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan
a. Rumusan menurut SK Mentri Pendidikan Pengajaran kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi
dan Kebudayaan No. 104/Bhg. Tanggal 1 Maret 1946 pribadinya, yaitu rohani (pikir, karsa, rasa, cipta, dan
Tujuan pendidikan adalah untuk menanamkan jiwa budi nurani) dan jasmani (pancaindra serta
patriotisme". keterampilan-keterampilan) (Ahmadi, 2014: 37)

b. Menurut UU No 4 Tahun 1950 (UU Pendidikan dan Menurut Undang-Undang SISDIKNAS Nomor 23
Pengajaran) Tahun 2003 mendefinisikan bahwa pendidikan adalah
Tujuan pendidikan dan pengajaran adalah membentuk usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
manusia susila yang cakap dan warga negara yang belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
demokratis serta bertanggung jawab tentang secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
kesejahteraan masyarakat dan tanah air memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,
c. Menurut penetapan Presiden No 19 Tahun 1965. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
Tujuan pendidikan nasional adalah melahirkan warga keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarkat,
negara sosialis Indonesia yang susila, yang bangsa, dan Negara.
bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat
sosialis Indonesia,adil dan makmur baik spiritual
maupun material dan berjiwa Pancasila.

25
168
2. Ruanglingkup Pendidikan pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat
dan negara Indonesia.
Pendidikan sebagai ilmu yang mempunyai ruang
Fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional
lingkup yang sangat luas, karena didalamnya banyak
dituangkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
segi-segi atau pihak-pihak yang ikut terlibat baik itu
Sisdiknas pasal 3 yang berbunyi bahwa Pendidikan
secara langsung maupun tidak langsung. Adapun segi-
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
segi atau pihak-pihak yang terlibat dalam pendidikan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
islam sekaligus menjadi ruang lingkup pendidikan islam
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
adalah sebagai berikut :
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
a. Perbuatan mendidik itu sendiri. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
Maksudnya adalah seluruh kegiatan, tindakan atau kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
perbuatan dan sikap yang dilakukan oleh pendidikan berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
sewaktu menghadapi atau mengasuh anak didik. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Anak didik Persoalan dasar dan tujuan pendidikan merupakan
Yaitu merupakan obyek terpenting dalam pendidikan masalah yang sangat fundamental dalam pelaksanaan
c. Dasar dan tujuan pendidikan pendidikan karena dasar pendidikan itu akan
Yaitu landasan yang menjadi fundament dan sumber menentukan corak dan isi pendidikan.Tujuan pendidikan
dari segala kegiatan pendidikan islam yang dilakukan itu pun akan menentukan kearah mana anak didik
dibawa.
d. Pendidik
Pada Pasal 1 ayat 2 UU No 2 Tahun 1989, telah
Yaitu subyek yang melakukan pendidikan
menegaskan bahwa pendidikan nasional adalah
e. Materi Pendidikan pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Yaitu bahan-bahan, atau pengalaman-pengalaman Indonesia. Oleh karena itu, maka pendidikan nasional
belajar ilmu agama islam pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari system
f. Metode Pendidikan pendidikan yang telah ada sebelumnya yang merupakan
Yaitu cara yang paling tepat dilakukan oleh warisan budaya bangsa secara turun temurun.
pendidikan untuk menyampaikan bahan atau materi Ada pun fungsi pendidikan nasional, sebagaimana
pendidikan islam kepada anak didik ditegaskan pada Pasal 3, yaitu: untuk mengembangkan
kemampuam serta meingkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya
mewujudkan tujuan nasional. Tujuan Nasiaonal negara

26
167
kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia- g. Evaluasi Pendidikan
manu8sia yang dapat membangun dirinya sendiri Yaitu memuat cara-cara bagaimana mengadakan
serta bersama-sama bertanggung jawab terhadap evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak
pembangunan bangsa. didik
h. Alat-alat pendidikan
c. BAB II Pasal 4 UU RI No. 2 Tahun 1989 Yaitu alat-alat yang dapat digunakan selama
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan melaksanakan pendidikan islam agar tujuan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia pendidikan islam tersebut lebih berhasil
seutuhnya. i. Lingkungan sekitar atau millieu pendidikan
d. UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 Yaitu keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan pelaksanaan serta hasil pendidikan itu sendiri.
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha B. Komponen Pendidikan
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, Pendidikan sebagai sebuah sistem harus memilki
mandiri, dan menjadi warga negara yang komponen-komponen tertentu yang diperlukan dalam
demokratis serta bertanggung jawab." pencapaian tujuan pendidikan. Adapun komponen
pendidikan yang dimaksud terdiri dari:
2. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional
1. Tujuan
Tujuan pendidikan adalah suatu faktor yang amat
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar
sangat penting di dalam pendidikan, karena tujuan
atau tidak sadar selalu diharapkan kepada tujuan yang
merupakan arah yang hendak dicapai atau yang hendak
ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha
di tuju oleh pendidikan. Begitu juga dengan
yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti
penyelenggaraan pendidikan yang tidak dapat dilepaskan
apa-apa, dengan demikian tujuan merupakan faktor yang
dari sebuah tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini
sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa
dibuktikan dengan penyelenggaraan pendidikan yang di
tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan
alami bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
pada waktu Orde Lama berbeda dengan Orde Baru.
Indonesia seutuhnya. Fungsi tujuan bagi pendidikan
Demikian pula sejak Orde Baru hingga sekarang,
sebagai berikut:
rumusan tujuan pendidikan selalu mengalami perubahan
dari pelita ke pelita sesuai dengan tuntutan

27
166
a. Sebagai arah pendidikan 3) Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
Tanpa adanya semacam antisipasi (pandangan ke kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
depan) kepada tujuan, penyelewengan akan banyak sosial.
terjadi, demikian pula kegiatan-kegiatannya pun tidak
akan efisien. Dalam hal ini tujuan akan menunjukan c. Landasan Operasional
arah dari suatu usaha. Sedangkan arah tadi Landasan operasional bagi pembangunan negara
menunjukan jalan yang harus ditempuh dari situasi ternasuk pendidikan adalah Ketetapan MPR tentang
sekarang kepada situasi berikutnya. GBHN. GBHN disebut landasan operasional karena
b. Sebagai titik akhir memberikan garis-garis besar tentang kegiatan yang
Suatu usaha tentu saja mengalami permulaan serta harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
mengalami pula akhirnya. Mungkin saja ada usaha pembangunan bangsa dan negara sesuai dengan cita-
yang terhenti dikarenakan suatu kegagalan mencapai cita, seperti yang termaktub dalam Pancasila dan UUD
tujuan, namun usaha itu belum bisa dikatakan telah 1945.
berakhir. Pada umumnya, suatu usaha baru berakhir Berikut ini beberapa contoh Ketetapan MPR tentang
jika tujuan akhirnya telah tercapai. GBHN sebagai landasan operasional pendidikan
nasional dan tujuan pendidikan nasional:
c. Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain
Apabila tujuan merupakan titik akhir dari suatu usaha, a. TAP MPR No. IV/MPR/1973
maka dasar ini merupakan titik tolaknya, dalam arti Tujuan pendidikan membentuk manusia-msnusia
bahwa dasar tersebut merupakan fundamen yang pembangunan yang pancasila dan untuk mebentuk
menjadi alas permulaan suatu usaha. Dengan manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rohani,
demikian, antara dasar-dasar dan tujuan memiliki pengetahuan keterampilan, dapat
terbentanglah garis yang menunjukan arah mengembangkan aktivitas dan tanggung jawab,
bergeraknya usaha tersebut, serta dasar dan tujuan dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi dan
pendidikan merupakan satu kesatuan yang tak disertai budi pekerti yang luhur.
terpisahkan antara yang satu dengan yang lain. b. TAP MPR No. IV/MPR/1978
d. Memberi nilai pada usaha yang dilakukan Pendidikan nasioal berdasarkan pancasila dan
Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, kadang- bertujuan meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan
kadang didapati tujuannya yang lebih luhur dan lebih Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan,
mulia dibandingkan yang lainnya. Semua itu terlihat mempertinggi budi pekerti, memperkuat
apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu. kepribadian, dan mempertebal semangat

28
165
sikap, perbuatan dan tingkah laku, baik dalam kehidupan 2. Pendidik atau Guru
ber masyarakat, berbangsa dan bernegara. Definisi Pendidik dalam KBBI adalah orang yang
Pendidikan nasional mempunyai landasan ideal mendidik (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Pendidik),
adalah pancasila, landasan konstitusional yaitu UUD sedangkan guru memilki arti orang yang pekerjaannya
1945, dan landasan operasional yaitu ketetapan MPR (mata pencahariannya, profesinya) mengajar
tentang GBHN. (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/guru).
a. Landasan Ideal Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun
Dalam UU Pendidikan No. 4 tahun 1950 tentang dasar- 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan
dasar pendidikan dan pengajaran sekolah pada BAB III bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang
pasal 4 tercantum bahwa landasan ideal pendidikan berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
dan pengajaran ialah membentuk manusia yang susila belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
yang cakap dan warga negara yang demokratis dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
dan tanah air. Sedangkan dalam Undang-undang Republik
Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
b. Landasan Konstitusional
mengartikan bahwa Guru adalah pendidik dengan tugas
Pendidikan nasional di dasarkan atas landasan
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
konstitusional atau UUD 1945 pada BAB XIII pasal 31
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
yang berbunyi :
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
1) Ayat 1 : Tiap-tiap warga negara berhak
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
mendapatkan pengajaran.
Pendidik atau guru merupakan seseorang yang
2) Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan
berkualifikasi untuk mendidik yang berpartisipasi dalam
menyelenggarakan suatu sistem pengajaran
menyelenggarakan pendidikan dengan tugas utama
nasional yang ditetapkan dengan undang-undang.
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
Dalam pembukaan UUD 1945 dapat dilihat bahwa melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pemerintah : pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
1) Memajukan kesejahteraan umum pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
2) Mencerdaskan kehidupan bangsa 1. Tugas Guru
Menurut Usman (2010: 7), tugas guru
dikelompokkan menjadi tiga, yakni tugas dalam bidang

29
164
profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang menjadi peserta didiknya kepada semua warga negara
kemasyarakatan. yang memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan
a. Profesi kekhususannya, tanpa membedakan status sosial,
ekonomi, agama, suku bangsa, dan sebagainya. Hal ini
Guru merupakan sebuah profesi yang menuntut sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat (1) berbunyi :
sebuah seahlian khusus untuk mendidik. Tugas guru ”Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”.
sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan UU No. 20 tahun 2003 pasal 5 disebutkan ayat (1)
melatih. Mendidik berarti meneruskan dan setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk
mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti memperoleh pendidikan yang bermutu; dan ayat (5)
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan setiap warga negara berhak mendapatkan kesempatan
dan teknologi. Sedangkan melatih berarti meningkatkan pendidikan sepanjang hayat. Dengan
mengembangkan keterampilan pada siswa. ketentuan dan sampai batas umur tertentu, dalam setiap
b. Kemanusiaan sistem pendidikan nasional biasanya ada kewajiban
Guru merupakan manusia yang bertugas mendidik belajar.
manusia, sehingga ia bertugas di bidang
kemanusiaan. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan B. Dasar, Tujuan Fungsi dan Prinsip Pendidikan
di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai Nasional
orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati
1. Dasar Pendidikan Nasional
sehingga ia menjadi idola para siswanya. Pelajaran
apa pun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi Pancasila menjadi dasar sistem pendidikan nasional
motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila seorang dalam rangka memencerdaskan kehidupan bangsa,
guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, seperti termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Sebagai
maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat dasar negara, pandangan hidup bangsa, pancasila
menanamkan benih pengajarannya itu kepada para merupakan pedoman yang menunjukan arah, cita-cita
siswanya dan tujuan bangsa.
Karena itu, pancasila harus menjadi semua dasar
c. Kemasyarakatan
kegiatan pendidikan di Indonesia. Selain berdasarkan
Guru merupakan unsur yang menjaga budi dan moral
panca sila, pendidikan nasional juga bercita-cita
masyarakat, sehingga ia akan selalu bersentuhan
membentuk manusia yang pancasilais, yaitu manusia
langsung dengan masyarakat. Masyarakat
yang menghayati dan mengamalkan pancasila dalam
menempatkan guru pada tempat yang lebih

30
163
sosial) berdasarkan tata nilai sosial budaya dan terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru
kenegaraan. diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu
3) Wawasan yang seimbang antara kehidupan dunia pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban
dan akhirat dengan tata nilai religius yang diyakini mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia
masing-masing. Indonesia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila.
4) Wawasan kesejahteraan; sadar bahwa manusia
2. Tanggungjawab Guru
masa kini adalah pewaris citi-cita pendahulunya
dan pembina masa depan demi generasi penerus. Tanggungjawab guru sebagai pendidik adalah harus
5) Wawasan yang seimbang antara subjek manusia dapat meningkatkan proses belajar-mengajar dan hasil
dan alam lingkungan hidup; antara subjek warga belajar siswa yang sebagaian besar ditentukan olah
negara dan tanah air. peranan dan pertimbangan guru (profesional judgement).
Adapun secara lebih luas tanggung jawab guru adalah
3. Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut (Usman, 2010: 8):

Maksud sistem pendidikan nasional di sini adalah 1) Tanggung Jawab Moral


satu keseluruhan yang berpadu dari semua satuan dan Guru merupakan teladan yang harus memiliki budi
aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan yang pekerti yang luhur sehingga mampu mengajarkan
lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan etika, moral dan sopan santu kepada para siswanya.
pendidikan nasioanal. Dalam hal ini, sistem pendidikan Tanggung jawab secara moral merupakan tanggung
nasional tersebut merupakan suatu suprasistem, yaitu jawab yang besar, sebab guru dituntut untuk
suatu sistem yang besar dan kompleks, yang didalamnya mengenalkan dan menginternalisasikan moral kepada
tercakup beberapa bagian yang juga merupakan sistem- para peserta didik sehingga hal tersebut akan mampu
sistem. menjadi watak yang melekat pada diirnya.
Tujuan sistem pendidikan nasional berfungsi 2) Tanggung Jawab dalam Bidang Pendidikan di Sekolah
memberikan arah pada semua kegiatan pendidikan Secara umum, guru merupakan profesi yang
dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan bertanggung jawab untuk mengajar siswa di sekolah.
pendidikan nasional tersebut merupakan tujuan umum Guru bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
yang hendak dicapai oleh semua satuan pendidikannya. pendidikan di sekolah dalam arti memberikan
Dalam sisitem pendidikan nasional, peserta didiknya bimbingan dan pengajaran kepada peserta didik.
adalah semua warga negara. Artinya, semua satuan Tanggung jawab ini direalisasikan dalam bentuk
pendidikan yang ada harus memberikan kesempatan melaksanakan pembinaan kurikulum, menuntun para

31
162
siswa belajar, membina pribadi, watak dan jasmaniah Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki keterampilan,
peserta didik, menganalisis kesulitan belajar serta sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap
menilai kemajuan peserta didik. dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan
3) Tanggung Jawab dalam Bidang Kemasyarakatan kebangsaan. Dalam rangka mencapai tujuan nasional
Guru professional tidak dapat melepaskan dirinya dari tersebut, pendidikan merupakan salah satu sistem,
bidang kehidupan kemasyarakatan. Di satu pihak disamping sistem-sistem lainnya seperti ideologi, politik,
guru adalah warga masyarakat dan di lain pihak guru ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
bertanggung jawab turut serta memajukan Dalam melaksanakan tujuan pendidikan nasional
kehidupan masyarakat. Guru merupakan panutan yaitu membentuk manusia seutuhnya meliputi potensi
masyarakat, ia harus mampu menjadi panutan yang kepribadian sikap dasar dan lima wawasan dasar seperti
mengajarkan sikap yang santun didalam masyarakat. berikut :
a. Potensi kepribadian manusia Indonesia seutuhnya
4) Tanggung Jawab dalam Bidang Keilmuan secara integral meliputi pancaindra yang sehat; pikir
Guru sebagai ilmuwan bertanggung jawab turut dan daya penalaran; perasaan yang halus; etis dan
memajukan ilmu, terutama ilmu yang sudah menjadi estetis; karsa yang kuat dan tulus; daya cipta yang
bidangnya. Tanggung jawab ini direalisasikan dalam kaya sebagai potensi kreativitas; karya, darma bakti
bentuk mengadakan penelitian dan pengembangan dan amal dalam kehidupan; dan budi nurani yang
ilmu. luhur sebagai perwujudan martabat kepribadian
3. Peran Guru manusia.
b. Sikap dasar utama dalam penbinaan manusia
Pendidik atau guru merupakan salah satu faktor
Indonesia seutuhnya, meliputi sikap hidup sehat; sikap
penting dalam pendidikan karena dia bertugas
hidup hemat; sikap hidup cermat (telaten); sikap
mengarahkan dan membantu peserta didik agar mereka
hidup rajin; sikap hidup berani dan berilmu; dan
mampu menyerap dan mengembangkan sendiri materi
menurut hati nurani secara sadar serta penuh
atau ilmu yang mereka pelajari bersama-sama (Mulyasa,
2003: 65). Guru sangat berperan penting dalam tanggung jawab menuju kehidupan mandiri.
c. Lima wawasan dasar meliputi :
mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.
1) Wawasan yang seimbang antara potensi,
Apabila guru merupakan seseorang yang tidak
kebutuhan dan nilai jasmani dengan rohani dalam
mempunyai kemampuan dalam mengajar, atau
kepribadian manusia.
seseorang yang tidak layak untuk menjadi guru maka
2) Wawasan yang seimbang antara kehidupan
yang akan hancur adalah siswanya karena tugas guru
individualitas dan kemasyarakatan (pribadi dan

32
161
h. Daerah batasan dan lingkaran dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian
Antara suatu sistem dan bagian-bagian lain atau materi pembelajaran saja, akan tetapi lebih dari itu guru
lingkaran di sekelilingnya akan terjadi interaksi. harus membentuk kompetensi dan pribadi peserta didik
Namun, antara suatu sistem dengan sistem yang lain sehingga menjadi pribadi yang sholeh.
mempunyai daerah batasan tertentu. Berikut merupakan Peranan yang diperlukan dari
guru sebagai pendidik diantaranya yaitu (Djamarah,
2. Pengertian Pendidikan Nasional 2000: 43-48):
1) Korektor
Pendidikan Nasional adalah suatu sistem pendidikan
2) Inspirator
yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh falsafah
3) Informator
hidup suatu bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi
4) Organisator
kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa
5) Motifator
tersebut.
6) Inisiator
Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan
7) Fasilitator
Kebudayaan, merumuskan bahwa pendidikan nasional
8) Pembimbing
ialah suatu usaha untuk membimbing para warga negara
9) Demonstator
Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi,
10) Pengelola kelas
berdasarkan akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat
11) Mediator
dan mampu membudayakan alam sekitar.
12) Supervisor
Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20
13) Evaluator
Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
dikemukakan Pendidikan Nasional adalah usaha sadar
3. Peserta Didik atau Murid
untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan,
pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa Kata murid berasal dari bahasa arab yaitu berasal
yang akan datang. kata Araada-yuriidu-muriidan berkedudukan sebagai isim
Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional fa’il (nama yang melakukan pekerjaan), yang berarti
mempunyai tujuan yang jelas, seperti yang tercantum orang yang menghendaki sesuatu. Istilah murid lebih
dalam undang-undang pendidikan bahwa Pendidikan lanjut digunakan pada seseorang yang sedang menuntut
Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan ilmu pada tingkat sekolah dasar, mulai dari Ibtidaiyah
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia sampai Aliyah. Di dalam Islam istilah ini diperkenalkan
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha oleh kalangan shufi. Istilah murid dalam tasawuf

33
160
mengandung pengertian orang yang sedang belajar, memberikan pelayanan pendidikan dengan baik, perlu
menyucikan diri, dan sedang berjalan menuju Tuhan adanya fungsi perencanaan, pelaksanaan,
(Ahmad Tafsir, 2006: 165). Di dalam Kamus Besar pengawasan, dan penilaian.
Bahasa Indoensia (KBBI), istilah murid diartikan sebagai
c. Komponen-komponen
orang (anak) yang sedang berguru (belajar, bersekolah)
Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi
(Abuddin Nata, 2010: 174).
untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem
Istilah murid dalam konteks Pendidikan Nasional
disebut komponen. Jadi, sistem ini terdiri dari
menggunakn istilah peserta didik. Hal itu terlihat dari
komponen-komponen dan masing-masing komponen
definisi murid yang dijelaskan dalam UU RI No 20 Tahun
mempunyai fungsi khusus.
2003 tentang SISDIKNAS, bahwa peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan d. Interaksi atau saling hubungan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia Semua komponen dalam suatu sistem, seperti
pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (UU komponen-komponen intruksional yang saling
SISDIKNAS No. 23 Tahun 2013). berhubungan satu sama lain, saling mempengaru-hi
Murid dalam pendidikan adalah individu yang dan saling membutuhkan.
sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik, e. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
psikologis, sosial, dan religius dalam mengarungi Misalnya dalam kegiatan belajar mengajar guru
kehidupan di dunia dan di akhirat kelak (Abudin Nata: berusaha menimbulkan jalinan keterpaduan antara
173). Di dalam ajaran Islam, terdapat berbagai istilah berbagai komponen interaksional dengan
yang berkaitan dengan murid. Istilah tersebut antara lain melaksanakan pengembangan sistem intruksional
tilmidz, thalib, dan muta’allim. Berikut akan dijelaskan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
beberapa istilah yang digunakan yang berkaitan dengan
f. Proses trasformasi
murid yang tertuang dalam buku Ilmu Pendidikan Islam
Suatu sistem mempunyai misi untuk mencapai suatu
yang ditulis Abduddin Nata (2010), yaitu:
tujuan, untuk itu diperlukan suatu proses yang
Pertama, secara etimologi kosakata tilmidz
memproses masukan (input) menjadi hasil-hasil
(jamaknya talamidz) yang berarti murid laki-laki, atau
(output).
tilmidzah (jamaknya talamidzah) yang berarti murid
perempuan. Istilah ini selanjutnya sigunakan untuk g. Umpan balik untuk koreksi
menunjukan peserta didik yang berada pada tingkat Untuk mengetahui apakah masing-masing fungsi
madrsah awaliyah atau sekolah pemulaan pada Taman terlaksana dengan baik diperlukan fungsi kontrol yang
Kanak-kanak atau Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) dan mencakup monitoring dan koreksi.

34
159
terstruktur merupakan suatu bagian dari sistem sejenisya. Kedua, istilah thalib berasal dari bahsa Arab
pendidikan nasional. thalaba yathlubu thalaban, thaliban secara harfiah berarti
orang yang mencari sesuatu. Istilah thalib selanjutnya
A. Hakikat Sistem Pendidikan Nasional digunakan untuk peserta didik yang menempuh
pendidikan diperguruan tinggi. Ketiga, istilah muta’allim
1. Pengertian Sistem
berasal dari kata allama yuallimu muta’alliman, yang
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani ”systema”, berrati orang yang sedang menuntut ilmu. Kata
yang berartii sehimpunan bagian atau komponen yang muta’alim antara lain digunakan oleh Burhanuddin al-
saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu Zarnuji dalam kitabnya Ta’lim al-Muta’allim, yaitu
keseluruhan. Zahara Idris dan Jamal (1992) sebuah kitab yang berisi kode etik dan petunjuk sukses
mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan bagi pencari ilmu di pesantren.
yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen- Baik kosakata tilmidz, thalib atau muta’allim secara
elemen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang keseluruhan mengacu kepada nomenklatur peserta didik
mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak (murid). Adanya perbedaan kosakata tersebut
sekedar acak, yang saling membantu untuk men capai menunjukan adanya perbedaan atau tingkatan pada
suatu hasil (produk). murid tersebut, terutama dari segi jangkauan dan tingkat
Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari
(1984/1985) setiap sistem mempunyai ciri-ciri sebagai masing-masing.
berikut : Dalam Bahasa Indonesia ada tiga sebutan untuk
a. Tujuan orang yang sedang menuntut ilmu atau murid, yaitu
Setiap sistem harus mempunyai tujuan yang jelas. dikenal dengan sebutan murid, anak didik dan peserta
Misalnya tujuan lembaga pendidikan adalah memberi didik. Peralihan-peralihan sebutan ini, melihat dari buku
pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. Ahmad Tasir bahwa ada perbedaan prosentase yang
Tujuan pengajaran adalah agar siswa belajar perilaku dimiliki ketiganya. Disebut guru-murid jika pengajaran
tertentu yang telah ditetapkan terlebih dahulu. 100 % menjadi milik guru (teacher centred) dan 0 % dari
murid. Sedangkan penyebutan guru-anak didik, maka 75
b. Fungsi-fungsi % pengajaran berpusat pada guru dan 25 % pada anak
Adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem didik, dan penggunaan istilah peserta didik, maka
menuntut terlaksananya berbagai fungsi yang prosentase pengajaran 50 % untukguru dan 50 % untuk
diperlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan peserta didik (Ahmad Tafsir, 2005: 164-166).
tersebut. Misalnya suatu lembaga pendidikan dapat

35
158
Abuddin Nata dalam bukunya menyatakan, dilihat akan sesat sesudahnya: Kitab Allah (al-Qur’an) dan
dari kedudukannya, peserta didik (murid) adalah Sunnahku…” .
makhluk yang sedang berada dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya PETUNJUK BELAJAR
masing-masing. Mereka memerlukan bimbingan dan
1. Bacalah uraian dan contoh dengan cermat berulang-
pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal
ulang sehingga Anda benar-benar memahami dan
kemampuan fitrahnya (Abuddin Nata, 1997: 79).
menguasai materi paparan.
Pandangan yang lebih modern menganggap bahwa
2. Kerjakan latihan yang tersedia secara mandiri. Jika
murid tidak hanya sebagai objek atau sasaran pendidikan
dalam kasus tertentu Anda mengalami kesulitan
sebagaimana disebutkan di atas, melainkan juga harus
menjawab, maka lihatlah rambu-rambu jawaban
diperlakukan sebagai subjek pendidikan. Hal ini antara
latihan. Jika langkah tersebut belum berhasil
lain dilakukan dengan cara melibatkan mereka dalam
menjawab, maka mintalah bantuan tutor Anda atau
memecahkan masalah proses belajar mengajar.
orang lain yang lebih tahu.
Paradigma pendidikan Islam memandang bahwa
3. Kerjakan tes formatif secara mandiri dan periksalah
peserta didik (murid) merupakan orang yang belum
tingkat kemampuan Anda dengan jalan mencocokkan
dewasa dan memilki sejumlah potensi (kemampuan)
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif.
dasar yang masih perlu dikembangkan. Hal tersebut
Ulangi pengerjaan tes formatif ini sampai Anda dapat
menunjukan bahwa murid merupakan makhluk Allah
menjawab semua pertanyaan dengan benar.
yang memilki firrah jasmani maupun rohani yang belum
mencapai taraf kematangan sehingga perlu untuk
dikembangkan. KEGIATAN BELAJAR 1
Rasyidin dan Samsul Nizar (2005: 47) dalam buku KONSEP DASAR SISTEM PENDIDIKAN
Filsafat Pendidikan Islam, menjelaskan bahwa hakikat NASIONAL
peserta didik (murid) adalah sebagai berikut:
Pendidikan adalah suatu sistem dimana proses
1) Peserta didik bukan merupakan miniatur orang pengajaran terjadi di dalamnya. Pendidikan juga sangat
dewasa, akan tetapi memilki dunianya sendiri. diperlukan untuk mencerdaskan anak bangsa agar dapat
2) Peserta didik adalah manusia yang memilki memanjukan bangsanya. Oleh sebab itu dalam
diferensiasi priodesasi perkembangan dan menyelenggarakan pendidikan memerlukan suatu
pertumbuhan. kesatuan yang mengaturnya. Tujuannya adalah untuk
memperoleh proses pendidikan yang berjalan dengan

36
157
BAB X 3) Peserta didik adalah manusia yang memiliki
kebutuhan, baik yang menyangkut kebutuhan
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
jasmani maupun rohani yang harus dipenuhi.
4) Peserta didik adalah makhluk Allah yang memilki
PENDAHULUAN perbedaan individual (differensiasi individual), baik
Modul pada bab ini, membahas tentang Sistem yang disebabkan oleh faktor pembawaan maupun
Pendidikan Nasional. Pembahasan pada bab ini lingkungan di mana ia berada.
memberikan pemahaman tentang sistem pendidikan 5) Peserta didik merupakan resultan dari dua unsur
nasional yang dimiliki oleh Indonesia sebagai utama, yaitu jasmani dan rohani.
karakteristik kebudayaan bangsa Indonesia yang disusun 6) Peserta didik adalah manusia yang memilki potensi
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 . Tujuan (fitrah) yang dapat dikembangkan dan berkembang
pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari secara dinamis.
materi pada bab ini, adalah anda dapat mengklasifikasi 4. Kurikulum
layanan pendidikan di sekolah baik dari aspek
kurikulum, kesiswaan, pendidik dan tenaga kependidikan, Kata kurikulum berasal dari bahasa latin currere,
pembiayaan pendidikan, maupun sarana dan prasarana yang berarti lapangan perlombaan lari. Kurikulum juga
pendidikan. Pada bab ini, kegiatan belajar hanya bisa berasal dari kata curriculum yang berarti a running
dilaksanakan satu kali. course, dan dalam bahasa Prancis dikenal dengan carter
berarti to run (berlari). Secara terminologi, kurikulum
NILAI KARAKTER TAUHID berarti suatu program pendidikan yang berisikan
Setelah mempelajari materi pada bab ini, berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
mahasiswa diharapakan tertanam nilai karakter tauhid diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara
yang ditandai dengan kemampuan memahami Q.S al- sistematika atas dasar norma-norma yang berlaku dan
Isra ayat 24, yang berbunyi :”Dan rendahkanlah dirimu dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004:
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka 3). Menurut Dakir kurikulum itu memuat semua program
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik yang dijalankan untuk menunjang proses pembelajaran.
aku waktu kecil". Selain itu, memahami hadits (H.R. al- Program yang dituangkan tidak terpancang dari segi
Hakim dan Abu Hurairah), yang menyatakan : “Aku administrasi saja tetapi menyangkut keseluruhan yang
tinggalkan pada kalian dua pusaka selama kalian digunakan untuk proses pembelajaran.
berpegang teguh pada keduanya niscaya kalian tidak
37
156
Menurut Suryobroto dalam bukunya manajemen Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes
pendidikan di Sekolah (2002: 13), menerangkan, bahwa Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir bab ini.
kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 2.
(Suryobroto, 2004 : 32). Nampaknya Suryobroto
memandang semua sarana prasarana dalam pendidikan Jumlah jawaban benar
Tingkat penguasaan = × 100%
yang berguna untuk anak didik merupakan kurikulum. Jumlah soal
Menurut Nurgiantoro (2008: 16), bahwa komponen-
komponen kurikulum, yaitu: a. Komponen tujuan Arti tingkat penguasaan:
Komponen tujuan ini mempunyai tiga jenis tahapan, 90-100% : Baik Sekali
yaitu : 1) Tujuan jangka panjang Hal ini menggambarkan 80-89% : Baik
tujuan hidup yang diharapkan serta didasarkan pada nilai 70-79% : Cukup
yang diambil dari filsafat. Tujuan ini tidak berhubungan <70%` : Kurang
dengan tujuan sekolah, melainkan sebagai target setelah
anak didik menyelesaikan sekolah. 2) Tujuan jangka Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih
menengah Tujuan ini merujuk pada tujuan sekolah yang Anda dapat meneruskan dengan Bab 9. Jika masih di
berdasarkan pada jenjangnya; SD, SMP, SMA, dan lain- bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
lainnya. 3) Tujuan jangka dekat Tujuan yang Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
dikhususkan pada pembelajaran di kelas, misalnya; siswa
dapat mengerjakan perkalian dengan betul, siswa dapat KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1
mempraktekkan shalat, dan sebagainya. 1. Usaha apa saja yang meningkatkan kepuasan
pelanggan
5. Metode Pembelajaran 2. QS. Al Hasyr ayat 9
Agar interaksi dapat berlangsung baik dan tercapai 3. Layanan Pembelajaran dan Kurikulum
tujuan, maka disamping dibutuhkan pemilihan materi 4. Pasal 28 Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005
pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode yang tepat
pula. Metode adalah cara menyampaikan materi untuk
mencapai tujuan pendidikan. Metode pembelajaran
merupakan salah satu komponen dalam pendidikan

38 155
adalah sejalan dengan penerapan prinsip good (pembelajaran). Dengan metode yang tepat,
governance yang mencakup transparansi, akuntabilitas, pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan
dan partisipatif, untuk meningkatkan efisiensi dan sebaliknya jika penggunaan metode tidak tepat bisa
efektivitas pemanfaatan sumberdaya pendidikan berpengaruh negatif pada pembelajaran (Ahmadi, 2014:
termasuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi 73). Menurut Darwyn Syah (2007: 133), metode
(TIK) secara massal untuk pembelajaran elektronik (e- mengajar merupakan cara-cara yang digunakan guru
learning) dan e-administrasi. Ruanglingkup layanan untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa
pendidikan meliputi: 1) Layanan Kurikulum dan dalam mencapai tujuan.
Pembelajaran, 2) Layanan Keamanan, 3)Layanan Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem
Kesehatan, 4) Layanan Personalia, 5) Layanan Bimbingan pembelajaran memegang peran yang sangat penting,
Konseling, 6)Layanan Keuangan, 7) Layanan karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung
Kesejahteraan, 8) Layanan Administrasi, dan 9) Layanan pada cara guru dalam menggunakan metode
informasi. pembelajaran.
Ada beberapa jenis metode yang digunakan dalam
TES FORMATIF 1 proses pembelajaran, anatara lai adalah metode
ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
demonstrasi, metode penugasan, metode studi kasus,
1. Menurut Daviddow pelayanan didefinisikasn sebagai ? metode probelm solving, metode simulasi, dan lain
2. Surat dan ayat berapa yang menjelaskan konsep sebagainya.
layanan dalam al-Qur’an?
3. Bagian dari layanan apa layanan yang diberikan 6. Media Pembelajaran
manajer pendidikan kepada guru yang salah satunya Yang dimaksud dengan media pendidikan adalah
adalah supervisi pendidikan?
sutu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk
4. Jaminan (Assurance) adalah merupakan jaminan yang
tercapainya suatu tujuan pendidikan tertentu. Media
mencakup?
pembelajaran merupakan faktor pendidikan yang sengaja
5. Landasan hukum apa yang menjelaskan bahwa
dibuat dan digunakan demi mencapai tujuan pendidikan
pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan yang diinginkan. Dalam konteks prespektif yang lebih
kompetensi sebagai agen pembangunan, sehat dinamis, alat tersebut disamping sebagai perlengkapan,
jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
juga merupakan pembantu dalam mempermudah
mewujudkan pendidikan Nasional?
terlaksananya tujuan pendidikan. Media pembelajaran itu
sendiri terdiri dari bermacam-macam, antara lain:
154 39
hukuman dan ganjaran, perintah dan larangan, celaan layanan akan berpengaruh terhadap animo masyarakat
dan pujian, serta kebiasaan. Termasuk juga sebagai atau siswa baru.
media pembelajaran diantaranya: keadaan gedung
sekolah, keadaan perlengkapan sekolah, dan kedaan LATIHAN
alat-alat dan fasilitas-fasilitas lainnya. Oleh karena itu, Untuk memperdalam pemahaman pada materi ini,
dalam memilih alat pendidikan, ada beberapa hal yang Jawablah pertanyaan berikut dengn mengisi titik pada
perlu diperhatikan, yaitu: tujuan yang ingin dicapai, soal di bawah ini!
orang yang menggunakan alat, untuk siapa alat itu 1. Layanan pendidikan bisa diartikan juga dengan .......
digunakan dan efektifitas penggunaan alat tersebut Jawaban: Jasa pendidikan
dengan tidak melahirkan efek tambahan yang 2. Sebutkan dua dari sembilan ruanglingkup layanan
merugikan. pendidikan sekolah .........
Jawaban: Layananan pembelajaran dan kesehatan
7. Lingkungan 3. Bentuk layanan yang yang selalu siap menerima
Lingkungan pendidikan merupakan sesuatu yang keluhan, permasalahan, dan dibantu mencari
meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara penyelesaiannya disebut layanan ..........
tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan Jawaban: Bimbingan konseling
perkembangan manusia. Meskipun lingkungan tidak 4. pengelolaan pelayanan pendidikan yang mencakup
bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, transparansi, akuntabilitas, dan partisipatif, untuk
namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan
pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sumberdaya disebut ...........
sebab bagaimanapun anak tinggal dalam suatu Jawaban: Good Governance
lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan 5. Kegiatan layanan pendidikan, tidak hanya
mempengaruhi anak. Lingkungan juga merupakan suatu diorientasikan kepada hasil akhir, akan tetapi .........
faktor penting dalam menunjang keberhasilan sebuah Jawaban: Proses pendidikan
tujuan pendidikan. Unsur lingkungan yang baik akan
menunjang sarana dan proses belajar dengan positif
RANGKUMAN
sehingga dapat merangsang minat belajar siswa dan
Layanan pendidikan bisa diartikan dengan jasa
materi pelajaran yang diberikan dapat terserap dan
pendidikan. Kata jasa (service) memiliki beberapa arti
diterima dengan baik.
mulai dari pelayanan pribadi sampai jasa. Upaya
Pada dasarnya lingkungan mencakup beberapa hal,
meningkatkan kualitas pengelolaan pelayanan pendidikan
yaitu:
40 153
d. Melapor data informasi sekolah atau madrasah yang a. Tempat (lingkungan fisik); keadaan iklim, keadaan
telah terdokumentasi kepada dinas pendidikan atau tanah, keadaan alam.
kemenag bagi madrasah. b. Kebudayaan (lingkungan budaya); dengan warisan
budaya tertentu bahasa, seni, ekonomi, ilmu
Di dalam kegiatan layanan terdapat dua posisi yang pengetahuan, pandangan hidup, keagamaan.
berbeda yaitu yang memberikan layanan dan yang diberi c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau
layanan. Sedangkan substansi layanannya adalah dalam masyarakat) keluarga, kelompok bermain, desa,dan
bidang pendidikan, terdapat hubungan timbal balik perkumpulan.
antara dua posisi tersebut yang pada saatnya akan
berpengaruh terhadap hasil, dalam hal ini yaitu hasil Dilihat dari segi anak didik, tampak bahwa anak
pendidikan. Dapat diasumsikan apabila layanan didik secara tetap hidup di dalam lingkungan masyarakat
diselenggarakan secara berkualitas maka dapat tertentu tempat mengalami pendidikan. Menurut Ki Hajar
diharapkan hasilnya akan berkualitas. Hubungan timbal Dewantara, lingkungan-lingkungan tersebut meliputi
balik yang terjadi antara yang memberikan layanan dan lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
yang dilayani pada hakikatnya saling membutuhkan. organisasi pemuda, yang ia sebut dengan tripusat
Kondisi saling membutuhkan seharusnya menjadi nilai pendidikan. Unsur-unsur tersebut penting fungsinya
yang dimiliki dan difahami bersama untuk mengokohkan karena dapat menunjang dalam sebuah tujuan secara
tujuan yang ingin dicapai. berkesinambungan dan sistematik.
Penyelenggaraan pendidikan selayaknya Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut
mencermati kualitas layanan yang diberikan kepada Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut:
siswa dan atau stakeholdersnya. Kegiatan pendidikan,
a. Ideologi. Yaitu semua manusia dilahirkan ke dunia
tidak hanya diorientasikan kepada hasil akhir proses
mempunyai hak yang sama khususnya hak untuk
pendidikan dengan melahirkan sejumlah lulusan,
mendapatkan pendidikan dan peningkatan
melainkan juga fokus perhatian harus mulai diarahkan
pengetahuan dan pendidikan.
kepada kualitas layanan dalam pelaksanaan proses
b. Sosial Ekonomi. Semakin tinggi tingkat sosial
belajar mengajar. Kualitas layanan pendidikan perlu
ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat
diperhatikan bukan karena berpengaruh terhadap hasil
pendidikan yang lebih tinggi.
pendidikan, melainkan juga penting dilihat dari aspek
c. Sosial Budaya. Masih banyak orang tua yang kurang
persaingan antar lembaga penyelenggara pendidikan
menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi
untuk mendapatkan siswa baru. Karena diyakini, kualitas
anak-anaknya.

152 41
d. Perkembangan Iptek. Perkembangan Iptek menuntut kelembagaan, dan lain-lain. (Danim, 2008: 76)
untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan Admisinistrasi pendidikan menjadi bagian manajemen
keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju. yang sangat urgen. Melihat bahwa seluruh kegiatan
pendidikan memerlukan aktifitas administrasi.
LATIHAN Sehingga seorang manajer pendidikan hendaknya
membuat sistem administrasi yang memudahkan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai
pengguna internal dan eksternal.
materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1. Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani 9. Layanan informasi
yaitu? Dalam layanan informasi manajer sekolah atau
Jawaban: Paedagogie madrasah hendaknya melakukan empat hal berikut
2. Sebutkan komponen-komponen penting dalam guna menuju layanan informasi yang memuaskan
penpdidikan? pelanggan (Husaini Usman, 2008: 607). Beberapa hal
Jawaban: tujuan, pendidik (guru), peserta didik, yang perlu dilakukan dalam layanan informasi ini
kurikulum, metode pembelajaran, media adalah:
pembelajaran, dan lingkungan. a. Mengelola sistem informasi manajemen yang
3. Noor Syam mendefiniskan pendiidkan sebagai memadai untuk mendukung administrasi pendidikan
aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan yang efektif, efisien, dan akuntabel.
kepribadiannya dengan jalan membina potensi- b. Menyediakan fasilitas informasi yang efektif efisien,
potensi pribadinya, yaitu?
dan mudah di akses. Missal memberikan layanan
Jawaban: jasmani dan rohani informasi melalui web, selebaran, radio,
4. Sebutkan salah satu komponen pendidikan, yang menyediakan alamat email, dan lain-lain.
sekaligus menjadi subjek dan objek pendidikan?
Jawaban: anak didik c. Menugaskan seorang guru atau tenaga
5. Menurut Usman tugas guru dikelompokkan menjadi kependidikan untuk melayani permintaan informasi
tiga, sebutkan? maupun pemberian informasi atau pengaduan
Jawaban: Tugas dalam bidang profesi, tugas masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah
kemanusiaan, dan tugas dalam bidang atau madrasah baik secara lisan maupun tertulis
kemasyarakatan dan semuanya di rekam dan didokumentasikan.

42 151
6. Layanan Keuangan RANGKUMAN
Keuangan dalam lembaga pendidikan memiliki peran Definisi pendidikan sangat banyak dan beragam.
yang sangat penting. Bahkan bisa dikatakan bila tidak Antara satu ahli dengan ahli lainnya dalam hal
ada uang maka tamatlah lembaga itu. Hampir semua mendefinisikan pendidikan bebeda sesusai dengan latar
kegiatan pendidikan membutuhkan dana. Sehingga keilmuan atau penglamanya masing-masing. Adaupun
manajer lembaga pendidikan harus mampu mengatur mnegenai Ruanglingkup dan komponen pendidikan
pemasukan dan pengeluaran sekolah sehingga kualitas meliputi: 1) Perbuatan mendidik itu sendiri, 2) Anak
sekolah dengan dana yang diminta dari wali murid didik, 2) Dasar dan tujuan pendidikan, 3) Pendidik, 4)
seimbang. Layanan keuangan ini juga menyangkut Materi Pendidikan, 5) Metode Pendidikan 6) Evaluasi
masalah pengelolaan keuangan. Manajer harus Pendidikan, 7) Alat-alat pendidikan, 8) Lingkungan
transparan terkait pengalokasian dana dan memiliki sekitar atau millieu pendidikan
multichanel dalam mengali dana. Ketersediaan dana
ini akan memperlancar distribusi gaji kepada pegawai.
TES FORMATIF 1
7. Layanan Kesejahteraan 1. Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
Kegiatan layanan yang penting untuk diperhatikan oleh sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan
menejer lembaga pendidikan berikutnya adalah jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
berkaitan dengan kesejahteraan karyawan yaitu kepribadian yang utama. Definisi pendidikan tersebut
kesejahteraan materi dan non materi. Kesejahteraan adalah definisi yang dikemukakakan oleh?
materi berkaitan dengan honorium. Aktivitas ta’lim 2. Keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam
(pengajaran) dalam pandangan syariat merupakan pelaksanaan serta hasil pendidikan itu sendiri,
manfaat atau jasa yang mubah untuk diambil merupakan ruanglingkup pendidikan dari aspek?
kompensasi atasnya Sehingga para guru dan karyawan 3. Sebutkan tujuan dan fungsi tujuan dalam
sekolah berhak atas gaji mereka (Yusuf, 2009: 330). pendidikan?
8. Layanan Administrasi 4. Tugas guru sebagai profesi meliputi ?
Perlu kita ketahui bahwa standar mutu layanan 5. Tanggungjawab guru sebagai pendidik adalah harus
minimum kinerja kepala sekolah atau madrasah dapat meningkatkan proses belajar-mengajar dan
berkaitan dengan pelaksanaan tugas kepemimpinan hasil belajar siswa yang sebagaian besar ditentukan
dan juga administrasi. Adapun tugas administrasi olah peranan dan pertimbangan guru atau disebut ?
meliputi akademik, personalia, sarana dan prasarana, 6. Kata murid berasal dari bahasa arab yaitu berasal
keuangan, layanan kesiswaan, pengembangan kata Araada-yuriidu-muriidan yang artinya adalah?

150 43
7. Kata kurikulum berasal dari kata curriculum yang peserta didik. Untuk itulah program disekolah perlu
memiliki arti ? dikembangkan layanan kesehatan sekolah, misal
8. Cara-cara yang digunakan guru untuk menyampaikan melalui UKS atau dengan berusaha meningkatkan
bahan pelajaran kepada siswa dalam mencapai layanan melalui kerjasama dengan unit-unit dinas
tujuan merupakan definisi? kesehatan setempat (E. Mulyasa, 2014: 52-53)
9. Secara garis besar lingkungan pendidikan meliputi...?
4. Layanan Personalia
10. Menurut pendapat siapa bahwa lingkungan
Personalia adalah semua anggota yang bekerja untuk
pendidikan dipengarhui oleh salah satu faktor sosial
kepentingan organisasi yaitu untuk mencapai tujuan
budaya?
yang sudah ditentukan (Made Pidarta: 108). Dalam
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban konteks lembaga pendidikan maka personalia adalah
Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bab ini. semua pegawai yang bekerja untuk lembaga tersebut.
Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan Seorang manajer pendidikan harus memberikan
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan layanan yang tepat untuk bidang personalia ini. Mulai
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1. dari menempatkan orang sesuai keahliannya.
Memberikan layanan peningkatan mutu personalia baik
Jumlah jawaban benar untuk urusan keprofesionalan kerja maupun
Tingkat penguasaan = × 100%
Jumlah soal peningkatan iman dan takwa.
5. Layanan Bimbingan Konseling
Arti tingkat penguasaan:
Bimbingan konseling adalah salah satu layanan yang
90-100% : Baik Sekali
dibutuhkan oleh siswa, santri, mahasiswa, guru, dan
80-89% : Baik
juga dosen. Layanan konseling bisa langsung dengan
70-79% : Cukup
manajer lembaga atau dengan orang yang ditunjuk
<70%` : Kurang
oleh manajer. Bentuk layanan yang posistif dari
bimbingan konseling adalah selalu siap menerima
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau
keluhan, permasalahan, dan dibantu mencari
lebih Anda dapat meneruskan dengan Bab 3. Jika masih
penyelesaiannya. Apabila manajer lembaga menunjuk
di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
seseorang untuk menjadi konsultan maka harus jeli
Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
dalam memilih orangnya. Misal, lulusan psikologi,
bimbingan konseling, wawasan luas, dan lain-lain.

44 149
dengan ramah, memahami aspirasi mereka, KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
berkomunikasi dengan baik)
1. Ahmad D Marimba
B. Ruang lingkup Layanan Pendidikan di Sekolah
2. Lingkungan
Adapun ruang lingkup layanan pendidikan
3. Sebagai arah pendidikan, Sebagai titik akhir, sebagai
mengiringi hampir diseluruh aktifitas pendidikan.
titik pangkal mencapai tujuan lain, Memberi nilai
Diantaranya adalah sebagai berikut:
pada usaha yang dilakukan.
1. Layanan Kurikulum dan Pembelajaran 4. Mendidik, mengajar dan melatih.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran maka yang 5. Profesional judgement.
harus diperhatikan oleh manajer adalah mengecek 6. Orang yang menghendaki sesuatu
layanan sarana dan prasarana pembelajaran. Baru 7. a running course atau berlalri.
kemudian menata unsur internal yang terlibat dalam 8. Metode Pembelajaran.
proses belajar mengajar. Adapun layanan yang 9. Lingkungan keluarga, Sekolah, dan Masyarakat.
diberikan manajer pendidikan kepada guru salah 10. Hasbullah.
satunya adalah supervisi pendidikan. Pelaksanaan
supervisi ini dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan (Sulistyorini, 2009: 223). Adapun layanan
kepada siswa dalam peningkatan pembelajaran adalah
dengan pemberian penghargaan kepada siswa
berprestasi, penyertaan siswa dalam berbagai ajang
lomba, dan lain-lain.
2. Layanan Keamanan
Layanan keamanan kepada kepada peserta didik dan
para pegawai yang ada disekolah adalah perlu
diberikan oleh sekolah. Ini semua agar mereka dapat
belajar dan melaksanakan tugas dengan tenang dan
nyaman (E. Mulyasa, 2014: 53)
3. Layanan Kesehatan
Salah satu tanggungjawab sekolah selain
melaksanakan proses pembelajaran adalah menjaga
dan meningkatkan kesehatan jasmani dan ruhani
148 45
BAB III penambahan sarana dan prasarana pendidikan diberikan
dalam bentuk block grant atau matching grant dengan
HAKIKAT PENDIDIKAN II
melibatkan partisipasi masyarakat sebagai upaya
pemberdayaan masyarakat.
PENDAHULUAN Leonard Berry.A. Parasuraman dan Valeria
Modul pada bab ini, membahas mengenai Hakikat Zeithmal dalam (Tjipjono, 2008: 95) menemukan bahwa
Pendidikan II. Dimana Pembahasan pada bab ini ada lima indikator kualitas layanan atau jasa sesuai
melanjutkan pembahasana pada bab sebelumnya yang urutan tingkat kepentingan pelanggan sebagai berikut:
memaparkan tentang dasar-dasar dari keilmuan 1. Keterpercayaan (Reability) yaitu kemampuan lembaga
pendidikan yang menjadi pondasi bagi pendidik. Tujuan pendidikan untuk melaksanakan layanan yang
pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari dijanjikan secara akurat dan terpercaya
modul pada bab ini, adalah anda dapat memahami dan 2. Daya tanggap (Responsiveness) berkenaan dengan
Menjelaskan tentang menjelaskan dasar, tujuan, dan ketersediaan dan kemampuan untuk membantu
fungsi pendidikan baik secara umum maupun dalam pengguna jasa (siswa, stakeholder, dan masyarakat)
pandangan Islam. Pada bab ini, hanya dilaksanakan satu dan merespon permintaan mereka dengan cepat.
kegiatan belajar. 3. Jaminan (Assurance) yaitu jaminan mencakup
pengetahuan, kompetensi, kesopanan dan respek
NILAI KARAKTER TAUHID peserta didik. Jaminan memiliki sifat tidak percaya,
bebas dari keraguan. Sebagaimana yang tercantum
Setelah mepelajari materi pada bab ini, diharapkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah No 19 Tahun
mahasiswa dapat memaknai QS At- Taubah ayat 122 2005. “Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik
yang artinya “Allah ta’ala menyampaikan sebuah arti dan kompetensi sebagai agen pembangunan, sehat
penting kedudukan pendidikan bagi manusia,”Tidak jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk
sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi mewujudkan pendidikan Nasional”.
semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari 4. Penampilan (tangible) artinya, bagaimana situasi
tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang madrasah/sekolah tampak baik. Aspek-aspek
untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang penampilan, (kerapian, kebersihan, ketera-turan, dan
agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya keindahan).
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka 5. Perhatian (empathy) artinya, madrasah/sekolah
itu dapat menjaga dirinya.” memberikan perhatian penuh kepada pelanggan.
Aspek-aspek dalam perhatian, (melayani pelanggan

46 147
“Sesungguhnya Alloh mewajibkan (kalian) PETUNJUK BELAJAR
berbuat baik terhadap segala sesuatu...”
1. Bacalah uraian dan contoh dengan cermat berulang-
ulang sehingga Anda benar-benar memahami dan
Dengan demikian, hakikat ihsan berbeda-beda
menguasai materi paparan.
sesuai dengan perbedaan konteks pembicaraannya.
2. Kerjakan latihan yang tersedia secara mandiri. Jika
Apabila dalam konteks muamalah maka hakikat ihsan
dalam kasus tertentu Anda mengalami kesulitan
adalah menunaikan hak-hak sesama dan tidak
menjawab, maka lihatlah rambu-rambu jawaban
mendholiminya.
latihan. Jika langkah tersebut belum berhasil
Dan jika diterapkan dalam dunia layanan
menjawab, maka mintalah bantuan tutor Anda atau
pendidikan bisa dimaknai dengan usaha melakukan
orang lain yang lebih tahu.
pelayanan pendidikan seoptimal, seefektif dan sebaik
3. Kerjakan tes formatif secara mandiri dan periksalah
mungkin kepada pihak internal dan ekternal lembaga
tingkat kemampuan Anda dengan jalan mencocokkan
pendidikan untuk menggapai tujuan pendidikan dan
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif.
kemajuan pendidikan. Dari definisi ini dapat disimpulkan
Ulangi pengerjaan tes formatif ini sampai Anda dapat
bahwa layanan merupakan unsur penting yang
menjawab semua pertanyaan dengan benar.
berpengaruh terhadap kualitas dan keberhasilan suatu
lembaga pendidikan. Dengan demikian, hal KEGIATAN BELAJAR 1
yang urgent untuk dipahami oleh manejer pendidikan LANDASAN, TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN
adalah bagaimana mengelola layanan terbaik itu di
tengah-tengah persaingan dunia pendidikan yang amat Pendidikan sebagai usaha sadar yang sistematis-
keras. sistemik selalu bertolak dari sejumlah landasan serta
Upaya meningkatkan kualitas pengelolaan pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan
pelayanan pendidikan adalah sejalan dengan penerapan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan
prinsip good governance yang mencakup transparansi, merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia
akuntabilitas, dan partisipatif, untuk meningkatkan dan masyarakat bangsa tertentu. Landasan pendidikan
efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumberdaya inilah yang akan mempengaruhi tujuan dan fungsi
pendidikan termasuk penerapan teknologi informasi dan pendidikan yang mengarahkan dan menjadikan manusia
komunikasi (TIK) secara massal untuk pembelajaran yang seutuhnya.
elektronik (e-learning) dan e-administrasi. Sejalan
dengan itu anggaran pendidikan yang dialokasikan untuk
satuan pendidikan termasuk untuk rehabilitasi dan

146 47
A. Landasan Pendidikan pelayanan merupakan usaha apa saja yang
Landasan Pendidikan adalah alas, ataupun dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
diartikan sebagai fondasi, dasar, pedoman dan sumber- Adapun dalil dalam al-Qur’an yang berkaitan dengan
sumber dalam mencapai suatu rangkaian kegiatan konsep layanan adalah sebagaimana QS. Al Hasyr ayat
menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih 9:
berarti. “Dan orang-orang yang Telah menempati kota
Adapun macam-macam landasan pendidikan adalah Madinah dan Telah beriman (Anshor) sebelum
sebagai berikut: (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor)
1. Landasan Teologis 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka
(Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh
Landasan teologis adalah sebuah landasan keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa
keimanan yang harus di yakini, diucapkan, dan yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan
diamalkan dalam segala aspek kehidupan, khusunya mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin),
dalam dunia pendidikan. Landasan Teologis dalam atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam
pendidikan meliputi: kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
a. Al-Quran dirinya, mereka Itulah orang orang yang
b. Hadits beruntung”.
c. Ijtihad
2. Landasan Filosofis Dari ayat ini nampak adanya usaha untuk
menghormati dan melayani orang lain (dalam kontek ini
Landasan filosofis bersumber dari pandangan-
kaum Muhajirin). Kaum Anshor rela dengan apa yang
pandanagan dalam filsafat pendidikan, meyangkut
diberikan kepada kaum Muhajirin (Qomar), Sehingga
keyakianan terhadap hakekat manusia, keyakinan
ayat ini bisa mengilhami bagaimana harusnya konsep
tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang
layanan dalam bidang pendidikan maupun dalam bidang
kehidupan yang lebih baik dijalankan. Aliran filsafat yang
lainnya. Keikhlasan pelayan dan kerelaan konsumen
dikenal sampai saat ini adalah:
terhadap kwalitas layanan yang diberikan.
a. Esensialisme Adapun dalam Hadist adalah sebagaimana
Esensialisme adalah mashab pendidikan yang diriwayatkan oleh Abu Ya’la Syaddad bin Aus rodhiallohu
mengutamakan pelajaran teoretik (liberal arts) atau ‘anhu, bahwa Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam
bahan ajar esensial. Esensialisme adalah suatu konsepsi pernah bersabda:
bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela, yang

48 145
Muhammad! Tidak ada orang yang dilangit dan di bumi mengatur dunia beserta isinya dengan tiada cela pula, ini
yang mengetahui barang yang ghaib selain dari Allah berarti bagaimanapun bentuk, sifat, kehendak dan cita-
sendiri". cita manusia haruslah disesuaikan dengan tata tersebut.

PETUNJUK BELAJAR b. Perenialisme


Perensialisme adalah aliran pendidikan yang
1. Bacalah uraian dan contoh dengan cermat berulang-
megutamakan bahan ajaran konstan (perenial) yakni
ulang sehingga Anda benar-benar memahami dan
kebenaran, keindahan, cinta kepada kebaikan universal.
menguasai materi paparan.
Latar belakang munculnya aliran perenialisme adalah
2. Kerjakan latihan yang tersedia secara mandiri. Jika
teori kependidikan kalangan perenialis mencuat sebagai
dalam kasus tertentu Anda mengalami kesulitan
sebuah pemikiran formal (resmi) pada dekade 1930-an
menjawab, maka lihatlah rambu-rambu jawaban
sebagai bentuk reaksi terhadap kalangan progresif.
latihan. Jika langkah tersebut belum berhasil
Perenialisme modern secara umum menampilkan sebuah
menjawab, maka mintalah bantuan tutor Anda atau
penolakan besar-besaran terhadap cara pandang
orang lain yang lebih tahu.
progresif. Bagi kalangan perenealis, permanensi
3. Kerjakan tes formatif secara mandiri dan periksalah
(keajegan), meskipun pergolakan-pergolakan politik dan
tingkat kemampuan Anda dengan jalan mencocokkan
sosial yang sangat menonjol, adalah lebih riil (nyata) dari
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif.
pada konsep perubahan kalangan pragmatis. Dengan
Ulangi pengerjaan tes formatif ini sampai Anda dapat
demikian kalangan perenialis mempelopori gerakan
menjawab semua pertanyaan dengan benar.
kembali pada hal-hal absolut dan memfokuskan pada
ide-gagasan yang luhur (menyejarah dari budaya
KEGIATAN BELAJAR 1
manusia), ide-gagasan ini telah terbukti keabsahan dan
KONSEP DASAR LAYANAN PENDIDIKAN kegunaannya karena mampu bertahan dari ujian waktu.
SEKOLAH Perenialisme menekankan arti penting akal budi, nalar,
A. Pengertian Layanan Pendidikan Sekolah dan karya-karya besar pemikir masa lalu.

Layanan pendidikan bisa diartikan dengan jasa c. Pragmatisme


pendidikan. Kata jasa (service) memiliki beberapa arti Pragmatisme adalah aliran filsafat yang memandang
mulai dari pelayanan pribadi sampai jasa. Pengertian segala sesuatu dari nilai kegunaan praktis, di bidang
lebih luas mengenai pelayanan disampaikan Daviddow pendidikan, aliran ini melahirkan progresivisme yang
dan Uttal dalam Sutopo dan Suryanto (2003) bahwa menentang pendidikan tradisional. Pragmatisme adalah

144 49
aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar BAB IX
adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai
LAYANAN PENDIDIKAN SEKOLAH
benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya
yang bermanfaat secara praktis. Dengan demikian,
bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting PENDAHULUAN
melainkan bagaimana kegunaan praktis dari Modul pada bab ini, membahas tentang materi
pengetahuan kepada individu-individu. Layanan Pendidikan Sekolah. Pembahasan pada bab ini
d. Rekonstruksionisme memberikan pemahaman tentang bagaimana sekolah
Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat memperlakukan dan memberikan layanan bagi insan
pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga atau sumber daya manusia yang dimiliknya. Tujuan
pendidikan sebagai pelopor perubahan masyarakat. pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari
Rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggrisyang modul pada bab ini, adalah anda dapat mengklasifikasi
berartimenyusun kembali. Dalam konteks filsafat layanan pendidikan di sekolah baik dari aspek
pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran kurikulum, kesiswaan, pendidik dan tenaga kependidikan,
yang berusaha merombak tata susunan lama dan pembiayaan pendidikan, maupun sarana dan prasarana
membangun tata susunanhidup kebudayaan yang pendidikan. Pada bab ini, kegiatan belajar hanya
bercorak modern. dilaksanakan satu kali.
Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan bahwa
pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan UUD NILAI KARAKTER TAUHID
1945. sedangkan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978 Setelah mempelajari materi pada bab ini,
tentang P4 menegaskan pula bahwa Pancasila adalah mahasiswa diharapkan tertanam nilai karakter taudih
jiwa seluruh rakyat indonesia, kepribadian bangsa yang ditandai dengan kemampuan memahami Q.S. Al-
Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia, dan dasar Hasyr ayat 9 yang menganjurkan untuk memberikan
negara Indonesia. Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa penghormatan dan pelayanan orang lain (kaum
pendidikan di Indonesia memilki Pancasila sebagai Muhajirin). Selain itu dapat memakani hadits yang
landasan filosofis sistem pendidkan nasional. diriwayatkan oleh Masruq dari ‘Aisyah, bahwasanya
‘Aisyah berkata: “Barangsiapa mengatakan bahwasanya
3. Landasan Sosiologis Muhammad mengetahui apa yang terjadi esok hari,
Dasar sosiolagis berkenaan dengan perkembangan, berarti ia membuat suatu kebohongan terhadap Allah,
kebutuhan dan karakteristik masayarakat. Sosiologi karena Allah sendiri berfirman: "Katakanlah olehmu ya

50 143
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1 pendidikan merupakan analisi ilmiah tentang proses
1. Tirtahardja dan La Solo sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem
2. Karakteristik pendidikan seumur hidup pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi
3. Kebijakan negara yaitu melalui Ketetapan MPR No. pendidikan meliputi empat bidang:
IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978 tentang a. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek
GBHN) masyarakat lain.
4. Sebagai pengganti, penambah, dan atau perlengkap b. Hubungan kemanusiaan.
pendidikan formal c. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.
5. Fase anak-anak (2-12) d. Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola
interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain
di dalam komunitasnya.

4. Landsan Kultural
Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan
timbal balik, sebab kebudayaan dapat dilestarikan atau
dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari
generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan,
baik secara formal maupun informal.
Anggota masyarakat berusaha melakukan
perubahan-perubahan yang sesuai denga perkembangan
zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku, nlai-
nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan
masyarakat. Usaha-usaha menuju pola-pola ini disebut
transformasi kebudayaan. Lembaga sosial yang lazim
digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi
kebudayaan adalah lembaga pendidikan, utamanya
sekolah dan keluarga.
Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik
di setiap daerah itu melalui upaya pendidikan sebagai
wujud dari kebineka tunggal ika masyarakat dan bangsa

142 51
Indonesia. Hal ini harsulah dilaksanakan dalam kerangka 4. Berfungsi sebagai apa pendidikan non formal yang
pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
indonesia sebagai sisi ketunggal-ikaan. Oleh sebab itu, memerlukan layanan pendidikan?
bisa dikatakan bahwa kebudayaan sebagai landasan 5. Fase apakah ketika seseorang mulai memiliki potensi-
sistem pendidkan nasional. potensi biologis, paedagogis?

5. Landasan Psikologis
Pemahaman terhadap peserta didik, utamanya yang Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes
berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan salah satu Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bab ini.
kunci keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, hasil Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
kajian dan penemuan psikologis sangat diperlukan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
penerapannya dalam bidang pendidikan. Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Sebagai implikasinya pendidik tidak mungkin
Jumlah jawaban benar
memperlakukan sama kepada setiap peserta didik, Tingkat penguasaan = × 100%
Jumlah soal
sekalipun mereka memiliki kesamaan. Penyusunan
kurikulum perlu berhati-hati dalam menentukan jenjang
Arti tingkat penguasaan:
pengalaman belajar yang akan dijadikan garis-garis
90-100% : Baik Sekali
besar pengajaran serta tingkat kerincian bahan belajar
80-89% : Baik
yang digariskan. Pemahaman tumbuh kembang manusia
70-79% : Cukup
sangat penting sebagai bekal dasar untuk memahami
<70%` : Kurang
peserta didik dan menemukan keputusan dan atau
tindakan yang tepat dalam membantu proses tumbuh
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih
kembang itu secara efektif dan efisien.
Anda dapat meneruskan dengan Bab 9. Jika masih di
bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
6. Landasan Ilmiah dan Teknologi
Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung
memaksa tenaga pendidik untuk mengadopsinya
teknologi dari berbagai bidang teknologi ke dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan
erat dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah

52 141
mendapat perhatian yang proporsional dalam bahan
RANGKUMAN ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah prinsip berperan dalam pewarisan Ilmu Pengetahuan da
pendidikan yang menyatakan bahwa pendidikan itu Teknologi (IPTEK) tetapi juga ikut menyiapkan manusia
berlangsung seumur hidup manusia. Pembahasan yang sadar IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya
tentang konsep pendidikan seumur hidup dapat ditinjau pendidikan akan dapat mewujudkan fungsinya dalam
dari dasar teoritis/ religios dan dasar yuridisnya. Salah pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
satu karakteristik Pendidikan seumur hidup adalah IPTEK merupakan salah satu hasil pemikiran
menempatkan peserta didik sebagai individu yang manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik,
menjadi pelaku utama dari proses pendidikan, yang yang dimualai pada permulaan kehidupan manusia.
mengarhkan kepada pendidikan diri sendiri (Self- Lembaga pendidikan, utamanya pendidikan jalur sekolah
education). Pada dasarnya Islam memandang bahwa harus mampu mengakomodasi dan mengantisipasi
pendidikan seumur hidup sudah dilakukan oleh manusia perkembangan iptek. Bahan ajar seyogyanya hasil
ketika masih dalam kandungan yang dimana, manusia perkembangan iptek mutahir, baik yang berkaitan
telah dibekali berbagai potensi yang dinamakan fitrah dengan hasil perolehan informasi maupun cara
sampai ke liang lahad. memproleh informasi itu dan manfaatnya bagi
masyarakat.
TES FORMATIF 1
B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan
tepat! Proses pendidikan terjadi dengan tujuan yang
1. Dikemukakan oleh siapa yang menyatakan pendapat beragam. Masing-masing negara memiliki titik tekan
bahwa Pendidikan seumur hidup menembus batas- sendiri dalam tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
batas kelembagaan, pengelolaan, dan program yang Tujuan pendidikan di negara maju dan berkembang
telah berabad-abad mendesakan diri pada sistem adalah berbeda. Bahkan antar-negara maju atau
pendidikan? berkembang itu sendiri tujuan pendidikan tidak sama.
2. Bagian dari apa bahwa pendidikan seumur hidup Begitu jugabpendidikan di daerah perkotaan dan
merupakan kegiatan belajar sebagai bagian integral pedesaan adalah berbeda. Tidak ada tujuan pendidikan di
dari proses hidup yang berkesinambungan? suatu negara atau wilayah sama persis di negara atau
3. Melalui apa Konsep pendidikan seumur hidup di wilayah lain. Namun, ini tidak berarti tidak ada unsur-
Indonesia mulai dimasyarakatkan?

140 53
unsur yang sama dalam tujuan pendidikan di antara sehingga tindakannya penuh dengan kebijaksanaan
semua negara atau bangsa di permukaan bumi. yang mampu memberi naungan dan perlindungan bagi
Pendidikan yang berproses dalam latar yang orang lain. Proses edukasi dapat dilakukan dengan
berbeda memiliki tujuan yang berbeda pula. Perbedaan cara mengingatkan agar mereka lebih memperbanyak
tujuan pendidikan di berbagai negara atau bangsa antara amal shalih, serta mengingatkan bahwa harta yang
lain adalah latar sosial-budaya termasuk filsafat negara dimiliki agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
dan peradaban masyarakat setempat), sistem politik agama, negara dan masyarakat
yang berkembang, dan potensi alam masing-masing (http://www.tuanguru.com/2011/12/pendidikan-
negara atau wilayah. Ini berarti tujuan pendidikan tidak seumur-hidup-dalam-islam.html.)
seragam, tetapi sesuai dengan persoalan, kebutuhan
atau tuntutan, dan cita-cita setiap negara atau LATIHAN
masyarakat bersangkutan. Dalam sebuah negarapun,
Untuk memperdalam pemhaman pada materi ini,
tujuan dan fungsi pendidikan dapat berbeda
Jawablah pertanyaan berikut dengn tepat dan jelas!
antarkelompok atau antardaerah. Antara ahli yang satu
dan ahli yang lain mungkin juga memiliki konsep 1. Pendidkan seumur hidup atau pendidikan sepanjang
pendidikan yang berbeda. Berikut ini akan dikemukakan hayat dalam bahasa Inggris disebut?
oleh beberapa ahli tentang tujuan dan fungsi pendidikan. Jawaban: Lifelong education
Pandangan pertama tetang tujuan pendidikan 2. Jelaskan dari tujuan pendidikan seumur hidup?
diketerangkan oleh UNESCO. UNESCO mengemukakan Jawaban: Untuk mengembangkan potensi
pendidikan untuk semua tujuan pendidikan yang kepribadian manusia yang sesuai dengan harkat dan
disepakati secara internasional untuk memenuhi kodrat kemanusiaannya
kebutuhan belajar semua anak, remaja, dan orang 3. Sebutkan dua pembahasan tentang konsep
dewasa. Adapaun yang dimaksud dengan tujuan yang pendidikan seumur yaitu ditinjau dari aspek?
dikemukakan oleh UNSESCO adalah sebagai berikut Jawaban: Teoritis/ religios dan yuridis
(Ahmadi, 2014: 42): 4. Lebih mengutamakan pembekalan apa konsep
pendidikan seumur hidup?
1. Tujuan pertama yaitu memeperluas dan
Jawaban: Sikap dan Metode
meningkatkan perawatan dan pendidikan anak usian
5. Surat apa dan ayat berapa yang menjelaskan
dini yang komprehansif, terutama bagi anak-anak
perkembangan fittrah manusia?
yang paling rentan dan kurang beruntung.
Jawaban: Q.S. An-Nahl ayat 78

54 139
orang dewasa walaupun taraf kematangan jiwanya 2. Tujuan kedua yaitu memastikan bahwa menjelang
belum mengimbanginya. Pada tahap ini, seseorang tahun 2015, semua anak khususnya anak perempuan,
mengalami masa transisi, masa yang menuntut anak-anak dalam keadaan sulit dan mereka yang
seseorang untuk hidup dalam kebimbangan, antara termasuk etnik minoritas, memiliki akses
norma masyarakat yang telah melembaga yang kependidikan dasar lengkap, gratis, dan wajib dengan
mungkin tidak cocok dengan pergaulan hidupnya kualitas yang baik.
sehari-hari, sehingga ia ingin melepaskan diri dari 3. Tujuan ketiga yaitu memastikan kebutuhan semua
belenggu norma dan susila masyarakat untuk mencari belajar anak muda dan orang dewasa terpenuhi
jati dirinya, ia ingin hidup sebagai orang dewasa, memlaui akses yang adil terhadap pembelajaran yang
diakui, dan dihargai, tetapi aktivitas yang dilakukan tepat dan program keterampilan hidup.
masih bersifat kekanak-kanakan. Seringkali orang tua 4. Tujuan keempat yaitu mencapai 50 persen perbaikan
masih membatasi kehidupannya agar nantinya dapat dalam tingkat keaksaraan dewasa menjelang tanhu
mewarisi dan mengembangkan usaha yang dicapai 2015 terutama bagi perempuan, dan akses yang adil
orang tuanya. Proses edukasi fase puber ini, bagi semua orang dewasa.
hendaknya di didik mental dan jasmaninya, misalnya 5. Tujuan kelima yaitu mengahpus disparitas gender
mendidik dalam bidang olahraga dan memberikan dalam pendidikan dasar menengah pada 2005 dan
suatu model, mode dan modus yang Islami, sehingga mencapai kesetaraan gender dalam pendidikan pada
ia mampu melewati masa remaja di tengah-tengah 2015 denga fokus jaminan bagi perempuan atas akses
masyarakat tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam. penuh dan sama pada prestasi dalam pendidikan dasar
dengan kualitas yang baik.
5. Masa kematangan (usia 20-30)
6. Tujuan keenam meningkatkan semua aspek kualitas
Pada tahap ini, seseorang telah beranjak dalam proses
pendidikan dan memastikan keunggulan semua
kedewasaan, mereka sudah mempunyai kematangan
sehingga hasil pembelajaran yang diakui dan terukur
dalam bertindak, bersikap, dan mengambil keputusan
dicapai oleh semua, terutama dlam keaksaraan,
untuk menentukan masa depannya sendiri. Proses
berhitung, dan keterampilan yang penting.
edukasi yang dapat dilakukan adalah memberi
pertimbangan dalam menentukan masa depannya agar
Menurut Havelock & Huberman (1977) dalam
tidak melakukan langkah-langkah yang keliru.
Ahmadi (2014: 43), dalam suatu sistem yang paling
6. Masa kedewasaan (usia 30 sampai akhir hayat) besar adalah sistem pendidikan, termasuk unsur-unsur
Pada tahap ini, seseorang telah berasimilasi dalam pendidikan formal dan nonformal; yang bertujuan lebih
dunia kedewasaan dan telah menemukan jati dirinya, jauh untuk pembangunan negara secara keseluruhan

138 55
melalui penyediaan tenaga kerja yang terampil untuk 2. Masa bayi (usia 0-2 tahun)
peranan-peranan yang beragam dan melalui pengajaran Pada tahap ini, orang belum memiliki kesadaran dan
poada generasi baru mengenai tujuan-tujuan masyarakat daya intelektual, ia hanya mampu menerima
secara menyeluruh dan alat-alat pemenuhan mereka. rangsangan yang bersifat biologis dan psikologis
Tujuan pendidikan menurut Johan Amos Comenius melalui air susu ibunya. Karenanya, dalam fase ini
adalah untuk membuat persiapan yang berguna di belum dapat diterapkan interaksi edukatif secara
akhirat nanti. Sepanjang hidup manusia nerupakan langsung. Proses edukasi dapat dilakukan menurut
proses penyiapan diri untuk kehidupan di akhirat. Dunia Islam adalah membacakan adzan di telinga kanan dan
ini adalah buku yang paling besar dan paling lengkap iqamah di telinga kiri ketika baru lahir, memberi nama
yang tidak akan habis dikaji untuk dipahami dan diambil yang baik ketika diaqiqah. Dengan demikian, di hari
manfaatnya sepanjang hayat (Tirtarhardja & La Solo, pertama dan minggu pertama kelahirannya, sudah
2008: 43). Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan diperkenalkan kalimat tauhid, selanjutnya diberi nama
pendidikan menduduki posisi penting diantara yang baik sesuai tuntunan agama.
komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat
3. Masa kanak-kanak (usia 2-12 tahun)
dikatakan bahwa sluruh komponen dari seluruh kegiatan
Pada fase ini, seseorang mulai memiliki potensi-
pendidikan terlihat bahwa tujuan pendiudikan bersifat
potensi biologis, paedagogis. Oleh karena itu, mulai
normatif, yakni mengandung unsur norma yang bersifat
diperlukan pembinaan, pelatihan, bimbingan,
memaksa tetapi tidak bertentangan dengan dengan
pengajaran dan pendidikan yang sesuai dengan bakat
hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima
dan minat atau fitrahnya. Ketika telah mencapai usia
oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik
enam tahun hendaklah dipisahkan tempat tidurnya
(Tirtarhardja & La Solo, 2012: 47). Tujuan pendidikan
dan diperintahkan untuk shalat ketika berumur tujuh
bersifat abstrak karena memuat nilai-nilai yang sifatnya
tahun. Proses pembinaan dan pelatihan lebih efektif
abstrak. Tujuan demikian bersifat umum, ideal, dan
lagi bila dalam usia tujuh tahun disekolahkan pada
kandungannya sangat luas sehingga sangat sulit untuk
Sekolah Dasar. Hal tersebut karena pada fase ini,
dilaksakan didalam praktik. Sementara pendidikan harus
seseorang mulai aktif dan mampu memfungsikan
berupa tindakan yang ditunjukan kepada peserta didik
potensi-potensi indranya walaupun masih pada taraf
dalam kondisi tertentu, tempat tertentu, dan waktu
pemula.
tertentu dengan menggunakan alat tertentu (Tirtarhardja
& La Solo, 2012: 38). 4. Masa puber (usia 12-20 tahun)
Tujuan akhir pendidikan dari aliran Pada tahap ini, seseorang mengalami perubahan
rekonstruksinonisme adalah terciptanya masyarakat biologis yang drastis, postur tubuh hampir menyamai

56 137
serta tambahkanlah ilmu kepadaku. Segala puji bagi baru, yaitu suatu masyarakat global yang saling
Allah subhanahu wata’ala atas segala keadaan.” ketergantungan dan menyususn kembali penataan ulang
atau rekontruksi masyarakat (Ahmadi, 2014:48). Sumber
Hadits di atas juga diriwayatkan oleh al-Bazzar, lain juga mengemukakan bahwa tujuan pendidikan
yang ia tambahkan pada bagia akhirnya: rekonstruksionis adalah membangkitkan kesadaran para
peserta didik tentang masalah sosial, ekonomi dan politik
‫"و ﻋُﻮ ُذ ِ ِ ﻣﻦ ﺎل ٔﻫﻞ اﻟﻨﺎر‬.
َ yang dihadapi umat manusia dalam skala global, dan
“….Dan aku berlindung kepada Allah subhanahu mengajarkan kepada mereka keterampilan-keterampilan
wata’ala dari keadaan penghuni neraka.” yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Sekolah-sekolah rekonstruksionis berfungsi sebagai
Sementara itu Abu Bakar Jabir al-Jazairi lembaga utama untuk melakukan perubahan sosial,
rahimahullah beristifadah tentang ayat ini adalah ekonomi, dan politik dalam masyarakat. Tugas sekolah-
anjuran unuk menuntut ilmu dan mencari tambahan ilmu sekolah rekonstruksionis adalah mengembangkan
dengan mengakui kebodohan dalam dirinya dan “insinyur-insinyur” sosial, warga-warga negara yang
kebutuhan terhadap ilmu (Abu Bakar, 2007: 643). mempunyai tujuan mengubah secara radikal wajah
Dalam perspektif Islam, pendidikan seumur hidup masyarakar masa kini (Sadulloh, 2009: 133). Pendidikan
didasarkan pada fase-fase perkembangan manusia itu diharpkan mampu menghasilkan manusia modern.
sendiri. Artinya, proses pendidikan itu disesuaikan Ivan Illich (Mudyahardjo, 2002: 49) berpendapat bahwa
dengan pola dan tempo, serta irama perkembangan yang suatu sistem pendidikan yang baik harus mempunyai tiga
dialami oleh seseorang sampai akhir hayatnya, yakni: tujuan.

1. Masa al-Jauin (usia dalam kandungan) 1. Memberi kesempatan pada semua orang untuk bebas
Masa al-jauin, tingkat anak yang berada dalam dan mudah memperoleh sumber belajar pada setiap
kandungan dan adanya kehidupan setelah adanya ruh saat.
dari Allah swt. Pada usia 4 bulan, pendidikan dapat 2. Memungkinkan semua orang yang ingin memberikan
diterapkan dengan istilah “pranatal”. Karena itu, pengetahuan mereka kepada orang lain dengan mudah
seorang ibu ketika mengandung anaknya, hendaklah melakukannya, demikian pula bagi yang ingin
mempersiapkan kondisi fisik maupun psikisnya, sebab mendapatkannya.
sangat berpengaruh terhadap proses kelahiran dan 3. Menjamin tersedianyan masukan umum yang
perkembangan anak kelak. berkenaan dengan pendidikan. Ivan Illich menekankan
pada adanya kebebasan pada setiap orang untk

136 57
memperoleh akses pada sumber-sumber belajar yang permasalahan pendidikan sangat penting, jika Al-Qur’an
memungkinkan mereka leluasa mengembangkan dikaji lebih mendalam maka kita akan menemukan
potensi dirinya guna mencapai tujuan hidup mereka. beberapa prinsip dasar pendidikan, yang selanjutnya bisa
kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka
Menurut Danim (2011:40), secara tradisional tujuan membangun pendidikan yang bermutu.
utama pendidikan adalah transmisi pengetahuan atau Al-Qur’an memuat banyak sekali ayat-ayat yang
proses membangun manusia menjadi berpendidikan. mendorong kaum muslimin untuk senantiasa
Transfer pengetahuan yang diperoleh dibangku sekolah meningkatkan keilmuannya. Bahkan, aktivitas sehari-
atau dilambaga pelatihan ke dunia nyata adalah sesuatu hari, haruslah ditandai dengan aktivitas keilmuan atau
yang terjadi secara alami sebagai konsekuensi dari yang terkait dengan ilmu, Allah subhanahu
kepemilikan pengetahuan oleh peserta didik atau siswa. wata’ala berfirman dalam QS. Thaha: 114
Selanjutnya secara akademik, Danim (2011:41)
mengemukakan bahwa pendidikan memiliki beberapa Artinya: “… Dan Katakanlah: ‘Ya Tuhanku,
tujuan, sebagai berikut. tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”
1. Mengoptimalisasi potensi kognitif, afektif, dan
psikomotor yang dimiliki oleh siswa. Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan maksudnya
2. Mewariskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi tambahkanlah kepadaku ilmu dari-Mu.Ibnu Uyainah
untuk menghindari sebisa mungkin anak-anak tercabut rahimahullah mengatakan, Nabi senantiasa berada dalam
dari akar budaya dan kehidupan berbangsa dan tambahan ilmu, hingga Allah subhanahu wata’ala
bernegara. mewafatkan beliau (Shafiyurrahman, 2008: 780).
3. Mengembangkan daya adaptasi siwa untuk Sedangkan Ibnu Majah meriwayatkan, dari Abu
menghadapi situasi masa depan yang terus berubah, Hurairah, ia menuturkan, Rasulullah n bersabda:
baik intensitas maupun persyaratan yang diperlukan
sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan : " ُ‫ َواﻟْ َﺤ ْﻤﺪ‬،‫ َو ِزد ِْﱐ ِﻠْ ًﻤﺎ‬،‫ َو َ ِﻠ ّ ْﻤ ِﲏ َﻣﺎ ﯾ َ ْﻨ َﻔ ُﻌ ِﲏ‬،‫اﻠﻬُﻢ اﻧْ َﻔ ْﻌ ِﲏ ِﺑ َﻤﺎ ﻠﻤﺘﲏ‬
teknologi.

Menurut Havelock dan Huberman (1977) dalam


ّ ِ ُ ‫" ِ ِ َ َﲆ‬
ٍ‫ﰻ َ ﺎل‬
Ahmadi (2014: 47) menyatakan bahwa sistem
pendidikan suatu negara memilki beberapa fungsi “Ya Allah subhanahu wata’ala jadikanlah apa yang
sebagai berikut: telah Engkau ajarkan kepadaku itu bermanfaat
bagiku, dan ajarkanlah apa yang bermanfaat bagiku
58 135
5. Tuntutan terhadap artikulasi dan koordinasi antar 1. Untuk menciptakan pemahaman identitas nasional
agen-agen pendidikan yang beragam ke mana setiap melalui pengajaran sejarah dan peristiwa-persitiwa
individu itu diekspos dalam gelar yang beragam, di yang terjadi.
sepanjang hayatnya. 2. Untuk memberikan bahasa percakapan dan tulis
6. Desakan bahwa layanan-layanan pendidikan dikaitkan secara umum yang mungkin tidak ada orang yang
erat dengan masyarakat. mengadakan sebelumnya.
7. Pengakuan bertahap pendidikan dan pembelajaran 3. Untuk menanamkan seperangkat nilai-nilai sosial dan
sebagai hak yang tidak boleh ditolak karena kondisi politik
sosial-ekonomi, agama, ras, jenis kelamin, 4. Untuk memberikan seperangkat keterampilan spesifik
kemampuan terbatas, atau bahkan usia (Ahmadi, yang akan memnungkinkan ekonomi yang seimbang
2014: 142). dna terpadu dan menjadi kenyataan.

D. Pendidikan Seumur Hidup dalam Persfektif Tentang fungsi pendidikan, Danim (2011: 40)
Islam mengatakan bahwa tujuan dan fungsi pendidikan
seringkali sulit dibedakan bahkan dikacaukan. Kata
Konsep pendidikan seumur hidup sebenarnya sudah
tujuan merujuk pada hasil, sedangkan fungsi merujuk
sejak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan. Jauh
pada proses. Selanjutnya Danim (2011: 45 – 46)
sebelum PBB pada tahun 1970-an memprakarsai
mengatakan bahwa pendidikan berfungsi
“pendidikan seumur hidup-PSH” (Life Long Integrated
mengoptimalisasi kapasitas atau potensi dasar siswa.
Education), apalagi bagi umat Islam, sebelum orang
Fungsi pendidikan adalah membangun manusia yang
barat mengusungnya, pada abad ketujuh Islam sudah
beriman, cerdas, kompetitif, dan bermartabat.
mengenalnya seperti yang dinyatakan oleh Nabi
Fungsi dan tujuan pendidikan dalam UU RI Nomor
Muhammad Saw.:
20 Tahun 2003. Bab II Pasal 3 disebutkan bahwa
‫ُا ْﻃﻠُ ُﺐ ْاﻟ ِﻌ ْ َﲅ ِﻣ َﻦ ْاﳌَﻬْ ِﺪ ا َٕﱃ اﻟ ْ ِﺪ‬ “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
Artinya: “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
meninggal dunia”. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
Kepopuleran ajaran pendidikan seumur hidup dari potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
Rasulullah SAW itu tidak sempat menggugah perhatian beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
kita untuk memprakarsainya menjadi world program. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan
Dalam Al-Qur’an sendiri telah memberi isyarat bahwa

134 59
menjadi warga negara yang demokratis serta 3. Pendidikan seumur hidup lebih mengutamakan
bertanggung jawab”. pembekalan sikap dan metode daripada isi pendidikan.
4. Pendidikan seumur hidup menempatkan peserta didik
LATIHAN sebagai individu yang menjadi pelaku utama dari
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai proses pendidikan, yang mengarahkan kepada
materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! pendidikan diri sendiri (Self-education), autodidik yang
aktif dan kreatif, tekun, bebas, dan
1. Landasan Teologis dalam pendidikan meliputi .....
bertanggungjawab, tabah, dan tahan banting, dan
Jawaban: 1) al-Quran, 2) hadist, dan 3) ijtihad
yang sejalan dengan penciptaan masyrakat gemar
2. Esensialisme adalah mashab pendidikan yang
belajar.
mengutamakan pelajaran ...
Jawaban: Teoretik (liberal arts) atau bahan ajar C. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup
esensial
3. Rekonstruksionisme adalah mazhab filsafat Prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup merupakan
pendidikan yang menempatkan sekolah/lembaga suatu usaha untuk mengadaptasikan pendidikan pada
pendidikan sebagai.... kondisi-kondisi kehidupan modern. Ada suatu
Jawaban: Pelopor perubahan masyarakat kecenderungan bahwa prinsip pendidikan seumur hidup
4. Sebutkan salah satu ruanglingkup yang dipelajari adalah sebagai berikut:
oleh sosiologi pendidikan ... 1. Pengenalan ragam yang luas tentang pola-pola
Jawaban: Hubungan kemanusiaan belajar, tidak kurang efisein, relevan, dan dapat
5. Tujuan pendidikan menurut Johan Amos Comenius dikerjakan dengan mudah daripada pola –pola
adalah ... mendengarkan pada seorang guru dan menggunakan
Jawaban: Untuk membuat persiapan yang berguna di buku teks.
akhirat 2. Kesadaran substansial dan pernanan yang meningkat
yang dimainkan peserta didik itu sendiri dalam proses
RANGKUMAN
mendengarkan.
Landasan Pendidikan adalah alas, ataupun dapat 3. Penerimaan terhadap bahwa ketika belajar, terjadi
diartikan sebagai fondasi, dasar, pedoman dan sumber- melalui layanan non-formal.
sumber dalam mencapai suatu rangkaian kegiatan 4. Penekanan pada flekseibilitas dan adaptabilitas
menuju pendewasaan guna menuju kehidupan yang lebih sekarang diperlukan di dalam struktur, isi dan operasi
berarti. Yang menjadi landasan pendidikan adalah: 1) layanan-layanan belajar.

60 133
b. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan Landasan teologis yang mealiputi: Al-Quran, Hadist, dan
dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), Ijtihad. 2) Landasan filosofis yang meliputi:
sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan Esesesialisme, Perenialisme, Pragmatisme,
adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, Konstruktivisme, 3) Landasan sosiologis, 4) Landasan
masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian kultural, 5) Landasan psikologis, dan 6) Landasan ilmu
Pendidikan) (Hasbullah, 2001: 64) pengetahuan dan teknologi.
Tujuan dan fungsi pendidikan dalam kenyataanya
Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tentang memilki pebedaan baik antar negara, daerah, bahkan
sistem pendidikan nasional pada pasal 26, dikatakan antara ahli satu dengan hali lainnya terkadang berbeda.
bahwa pendidikan non formal diselenggarakan bagi Namun terlepas dari itu, pada hakikatnya pendidikan ada
warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan di dunia ini bertujuan untuk menjadi manusia seutuhnya
yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau atau dengn kata lain tujuan pendidikan adalah
perlengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung meanusiakan manusia.
pendidikan seumur hidup (UU SISDIKNAS).
Dari dasar pendidikan seumur hidup yang TES FORMATIF 1
disebutkan di atas, jelaslah bahwa proses pendidikan
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan jelas!
dapat berlangsung selama manusia masih hidup.
1. Apa yang menjadi landasan filosofis dlam sistem
pendidkan nasional di Indonesia?
B. Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup 2. Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola
Ciri-ciri khas pendidikan seumur hidup yang interaksi antara sekolah dengan kelompok sosial lain
dikemukakan Rulam Ahmadi (2014: 140) adalah sebagai di dalam komunitasnya termasuk ke dalam
berikut: ruanglingkup yang dipelajari dari ilmu?
1. Pendidikan seumur hidup menghilangkan tembok 3. Lembaga sosial yang lazim digunakan sebagai alat
pemisah antara sekolah dengan lingkungan kehidupan transmisi dan transformasi kebudayaan adalah?
nyata di luar sekolah. 4. Apa manfaat pemahaman tumbuh kembang manusia
2. Pendidikan seumur hidup merupakan kegiatan belajar bagi pendidik?
sebagai bagian integral dari proses hidup yang 5. Faktor apa yang menyebabkan tujuan pendidikan di
berkesinambungan. berbagai negara atau bangsa antara lain berbeda?

132 61
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes 1. Dasar Teoritis atau Religious
Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bab ini.
Konsep pendidikan seumur hidup di dunia barat
Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
pada mulanya dikemukakan oleh filosof dan pendidik
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Amerika yang sangat terkenal yaitu John Dewey.
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend melalui
bukunya : An Introduction to Life Long Education.
Jumlah jawaban benar
Tingkat penguasaan = × 100% Menurut John Dewey, pendidikan itu menyatu dengan
Jumlah soal
hidup. Oleh karena itu pendidikan terus berlangsung
sepanjang hidup sehingga pendidikan itu tidak pernah
Arti tingkat penguasaan:
berakhir.
90-100% : Baik Sekali
Konsep pendidikan seumur hidup sebenarnya telah
80-89% : Baik
lama dipikirkan oleh pakar pendidikan dari zaman ke
70-79% : Cukup
zaman. Dalam hal ini telah lama diajarkan oleh Islam,
<70%` : Kurang
sebagaimana dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad
Saw. yang berbunyi :
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih
Anda dapat meneruskan dengan Bab 4. Jika masih di
bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
‫ِﻣﻦ اﳌَﻬْ ِﺪ ِا َﱃ اﻠ ْ ﺪ‬
َ ‫ٔﻃﻠ ُﺐ ا ِﻟﻌﲅ‬
Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai. “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang
lahad” (Ahmad bin Hambal).
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1
2. Dasar Yuridis
1. Pancasila
2. Sosiologi Pendidikan Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia
3. Lembaga pendidikan mulai dimasyarakatkan melalui kebijakan negara yaitu
4. Sebagai bekal dasar untuk memahami peserta didik melalui Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO.
5. Latar sosial-budaya, sistem politik yang berkembang, IV/MPR/1978 tentang GBHN menetapkan prinsip-prinsip
dan potensi alam masing-masing negara atau pembangungan nasional, antara lain:
wilayah. a. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh rakyat Indonesia (Arah
Pembangunan Jangka Panjang)
62 131
127). Pendidikan seumur hidup bukan suatu sistem BAB IV
pendidikan yang berstruktur, melainkan suatu prinsip
PANDANGAN (ALIRAN)
yang mendasar yang menjiawai seluruh organisasi sitem
pendidikan yang ada. Dengan kata lain, pendidikan PENDIDIKAN
seumur hidup menembus batas-batas kelembagaan,
pengelolaan, dan program yang telah berabad-abad PENDAHULUAN
mendesakan diri pada sistem pendidikan (Tirtahardja dan
Modul pada bab ini, membahas mengenai
La Solo, 2008: 43).
Pandangan atau Aliran Pendidikan. Pembahasan pada
Pendidikan seumur hidup dalam prakteknya
bab ini menitikberatkan kepada beberapa pandangan
sebenarnya telah dilaksanakan oleh manusia sejak
atau liaran pendidikan filsafat yang mempengaruhi
keberadaannya di dunia ini dengan tidak dibatasi oleh
keberlangsungan pendidikan dari zaman kalsik sampai
ruang dan waktu. Pendidikan berlangsung dalamtotalitas
modern sekarang. Tujuan pembelajaran yang diharapkan
kehidupan manusia, seperti dalam keluarga, sekolah,
setelah mempelajari modul pada bab ini, adalah anda
organisasi kerja, organisasi pemuda, membaca buku atau
dapat menggali pandangan-pandangan pendidikan dari
Koran, mendengarkan radio, menonton televisi dan
tokoh-tokoh pendidikan dan bagaiman teori yang
sebagainya. Untuk itu tujuan pendidikan seumur hidup
disampaikannya. Pada bab ini, hanya dilaksanakan satu
adalah:
kegiatan belajar
1. Untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia
yang sesuai dengan harkat dan kodrat NILAI KARAKTER TAUHID
kemanusiaannya, meliputi semua unsure
Setelah mempelajari materi pada bab ini,
kehidupannya secara optimal.
mahasiswa diharapkan dapat memahami kedudukan
2. Proses pendidikan berlangsung selama kehidupan
derajat manusia yang berilmu yang tertuang dalam Q.S.
manusia seirama dengan pertumbuhan dan
Al-Mujadilah ayat 11. Selain itu, bisa memahami hadits
perkembangan kepribadiannya yang bersifat dinamis
“setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka ibu
yang tidak statis (Burhanuddin, 1997: 220).
bapaknyalah yang menjadikan ia Yahudi, Nashrani atau
Majusi (H.R. Bukhari dan Muslim) dan hadits “Awasilah
Pembahasan tentang konsep pendidikan seumur
anak-anakmu dan perbaikilah adabnya” (H.R.Ibnu
hidup ini diuraikan dalam dua bagian yaitu ditinjau dari
Majah). Serta dapat memahami penghormatan terhadap
dasar teoritis atau religios dan dasar yuridisnya.
orang yang berilmu QS. Az-Zumar ayat 9.

130 63
PETUNJUK BELAJAR latihan. Jika langkah tersebut belum berhasil
menjawab, maka mintalah bantuan tutor Anda atau
1. Bacalah uraian dan contoh dengan cermat berulang-
orang lain yang lebih tahu.
ulang sehingga Anda benar-benar memahami dan
3. Kerjakan tes formatif secara mandiri dan periksalah
menguasai materi paparan.
tingkat kemampuan Anda dengan jalan mencocokkan
2. Kerjakan latihan yang tersedia secara mandiri. Jika
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif.
dalam kasus tertentu Anda mengalami kesulitan
Ulangi pengerjaan tes formatif ini sampai Anda dapat
menjawab, maka lihatlah rambu-rambu jawaban
menjawab semua pertanyaan dengan benar.
latihan. Jika langkah tersebut belum berhasil
menjawab, maka mintalah bantuan tutor Anda atau
orang lain yang lebih tahu. KEGIATAN BELAJAR 1
3. Kerjakan tes formatif secara mandiri dan periksalah KONSEP DASAR PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
tingkat kemampuan Anda dengan jalan mencocokkan Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif. penting bagi kehidupan. Dengan pendidikan kita dapat
Ulangi pengerjaan tes formatif ini sampai Anda dapat keluar dari suatu lingkaran yang menyeret kepada suatu
menjawab semua pertanyaan dengan benar. kebodohan dan kemelaratan. Maka dari itu, diterapkan
konsep pendidikan seumur hidup yang berlangsung
padaa lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan
KEGIATAN BELAJAR 1 pemerintahan. Konsep pendidikan ini dilakukan secara
PANDANGAN – PANDANGAN (ALIRAN) berlanjut dari bayi sampai meninggal atau prosesnya
PENDIDIKAN berlangsung selama manusia hidup. Proses pendidikan ini
Pemahaman terhadap pemikiran-pemikiran penting mencakup bentuk belajar secara fomal maupun non
dalam pendidikan akan membekali tenaga kependidikan formal.
dengan wawasan kesejarahan, yakni kemampuan
A. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup
memahami kaitan antara pengalaman-pengalaman masa
lampau, tuntutan dan kebutuhan masa kini serta Pendidkan seumur hidup atau pendidikan sepanjang
perkiraaan/ antisipasi masa datang. Pemikiran-pemikiran hayat dalam bahasa Inggris disebut lifelong education
yang membawa pembaruan pendidikan itu disebut Aliran- bukanlah suatu kegiatan atau program pendidikan.
aliran pendidikan. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah prinsip
pendidikan yang menyatakan bahwa pendidikan itu
berlangsung seumur hidup manusia (Ahmadi, 2014:

64 129
BAB VIII A. Macam – Macam Aliran Pendidikan

PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP 1. Aliran Pendidikan Klasik


a. Empirisme
PENDAHULUAN Tokoh utmanya adalah Jhon Locke (1632-1704). Nama
Modul pada bab ini, membahas tentang materi asli aliran ini adalah The School Of British Empirism
Pendidikan Seumur Hidup. Pembahasan pada bab ini (aliran empirisme inggris). Aliran ini berpendapat
memberikan pemahaman tentang bagaimana sebenarnya bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung
dasar pendidikan seumur hidup. Tujuan pembelajaran pada factor lingkungan. Doktrin aliran ini yang sangan
yang diharapkan setelah mempelajari modul pada bab mashur adalah tabula rasa, yang berarti buku tulis
ini, adalah anda dapat menjelaskan dasar pikiran, yang kosong atau lembaran kosong. Tabula asa
karakteristik, dan prinsip pendidikan seumur hidup. Pada menekankan arti penting pengalaman, lingkungan dan
bab ini, kegiatan belajar hanya dilaksanakan satu kali. pendidikan dalam arti perkembangan manusia
sematamata bergantung pada pangalaman dan
NILAI KARAKTER TAUHID lingkungan pendidikannya. Sedangkan bakat sejak
lahir dianggap tidak ada pengaruh (Tirtarhardja & La
Setelah mempelajari materi pada bab ini,
Solo, 2012: 194).
mahasiswa diharapkan tertanam nilai karakter tauhid
yang ditandai dengan kemampuan memahami b. Nativisme
kedudukan derajat manusia yang berilmu Q.S. Al- Istilah nativisme berasal dari kata natives yang artinya
Mujadalah ayat 11, dan memahami hadits nabi yang terlahir. Tokoh utama aliran ini adalah Arthur
menyeru untuk: menuntut ilmu dari buaian sampai Schopenhauer (1788-1869), seorang filosofis Jerman.
meninggal dunia. Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia
itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa
PETUNJUK BELAJAR
manusia sejak lahir, pembawaannya yang telah
1. Bacalah uraian dan contoh dengan cermat berulang-
terdapat pada waktu lahir itulah yang menentukan
ulang sehingga Anda benar-benar memahami dan
hasil perkembangannya. Menurut aliran nativisme,
menguasai materi paparan.
pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat
2. Kerjakan latihan yang tersedia secara mandiri. Jika
pembawaan. Dalam ilmu pendidikan pandangan
dalam kasus tertentu Anda mengalami kesulitan
tersebut disebut pesimistis pedagogis (Tirtarhardja &
menjawab, maka lihatlah rambu-rambu jawaban
La Solo, 2012: 196).

128 65
c. Naturalisme Arti tingkat penguasaan:
Nature artinya alam atau yang dibawa sejak lahir. 90-100% : Baik Sekali
Aliran ini dipelopori filosof Prancis JJ. Rousseau (1712- 80-89% : Baik
1778). Naturalisme berpendapat bahwa semua anak 70-79% : Cukup
yang baru lahir mampunyai pambawaan baik, dan <70%` : Kurang
tidak satupun dengan pembawaan buruk. Bagaimana
hasil perkembangannya kemudian sangat ditentukan Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih
oleh pendidikan yang diterimanya atau yang Anda dapat meneruskan dengan Bab 8. Jika masih di
mempengaruhinya. JJ.Rousseau mengatakan “semua bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
anak adalah baik pada waktu baru dating dari sang Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
pencipta, tetapi semua rusak ditangan manusai”. Oleh
karena itu Rousseau mengajukan “pendidikan alam” KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
artinya anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan 1. Lembaga pendidikan informal (keluarga), sekolah,
berkembang sendiri menurut alamnya, manusia atau dan non formal (masyarakat)
masayrakat jangan banyak mencampurinya. 2. Lembaga yang teratur namun tidak mengikuti
Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat peraturan-peraturan yang tetap dan ketat
merusak pembawaan anak yang baik, aliran ini juga 3. Formal
disebut negativisme (Tirtarhardja & La Solo, 2012: 4. Musabaqah tilawatil al-qur’an
197-198). 5. Universitas, dll.
d. Konvergensi
Aliran monvergensi merupakan gabungan dari aliran-
aliran diatas. Aliran ini mengatakan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah
tergantung pada dua faktor, yaitu bakat dan
lingkungan. (convergentie: penyatuan hasil, kerjasama
mencapai suatu hasil. Konvergen: menuju atau
berkumpul pada suatu titik pertemuan). Pelopor aliran
ini adalah William Stern (1871-1939) (Tirtarhardja &
La Solo, 2012: 197-198).

66 127
dasar sampai pendidikan tinggi, dan dilaksanakan 2. Aliran Pendidikan Modern
berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan. Menurut Mudyahardjo (2001:142) macam-macam
Sedangkan lembaga pendidikan non formal merupakan aliran pendidikan adalah sebagai berikut:
lembaga yang teratur namun tidak mengikuti peraturan-
peraturan yang tetap dan ketat. a. Progresivisme
Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang
TES FORMATIF 1 mengutamakan penyelenggaraak pendidikan disekolah
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat. berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi
terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat
1. Ditinjau dari aspek penanggung jawab, lembaga
pada guru (I=teacher-centered) atau badan pelajaran
pendidikan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu.. ...
(subjected-centered).
2. Apakah yang disebut dengan lembaga pendidikan non
Tujuan pendidikan dalam aliran ini adalah melatih anak
formal ...
agar kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis,
3. SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/ MA termasuk ke
mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati.
dalam jenis lembaga pendidikan ...
Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan harusnya
4. Sebutkan salah satu lembaga pendidikan dalam jenis
merupakan engembangan sepenuhnya bakat dan
pendidikan non formal?
minat setiap anak.
5. Sebutkan salah satu lembaga pendidikan formal di
Kurikulum pendidikan progresivisme adalah kurikulum
Indonesia ...
yang berisi pengalaman-pengalaman atau kegiatan-
kegiatan belajar yang diminati oleh setiap peserta
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes didik (experience curriculum).
Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bab ini. Metode pendidikan progresivisme antara lain:
Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
1) metode belajar aktif
rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
2) metode memonitor kegiatan belajar
Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
3) metode penelitian ilmiah

Jumlah jawaban benar Pendidikan progresivisme menganut prinsip pendidikan


Tingkat penguasaan = × 100% berpusat pada anak. Anak merupakan pusat dari
Jumlah soal
keseluruhan kegiatan-kegiatan pendidikan. Pendidikan
progresivisme sangat memuliakan harkat dan
martabat anak dalam pendidikan. Anak bukanlah

126 67
orang dewasa dalam bentuk kecil. Anak adalah anak, 3. Pentingnya serta keutamaan keluarga sebagai
yang sangat berbeda dengan orang dewasa. Setiap lembaga pendidikan, disyaratkan dalam Al-Qur’an.
anak mempunyai individualitas sendiri-sendiri, anak Terdapat dalam surat apa dan ayat berapa
mempunyai alur pemikiran sendiri, anak mempunyai penjelasan tentang keutamaan keluarga sebagai
keinginan sendiri, mempunyai harapan-harapan dan lembaga pendidikan?
kecemasan sendiri, yang berbeda dengan dengan Jawaban: Q.S. At-Tahrim ayat 6
orang dewasa. Dengan demikian, anak harus 4. Bentuk lingkungan apa contoh lingkungan seperti
diperlakukan berbeda dari orang dewasa. Mushalla, Langgar, surau, Majelis Taklim, Kursus-
kursus?
b. Esensialisme Jawaban: Non Formal atau masyarakat
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah
gerakan pendidikan yang memprotes gerakan
RANGKUMAN
progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam
Lembaga pendidikan adalah suatu sistem peraturan
dalam warisan budaya/sosial. Menurut esensialisme
yang bersifat abstrak, suatu konsepsi yang terdiri dari
nilai-nilai yang tertaman dalam nilai budaya/sosial
kode-kode, norma-norma, ideologi-ideologi dan
adalah niali-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara
sebagainya, baik tertulis atau tidak, termasuk
berangsurangsur dengan melalui kerja keras dan
perlengkapan material dan organisasi simbolik: kelompok
susah peyah selama berates tahun dan di dalamnya
manusia yang terdiri dari individu-individu yang dibentuk
berakar gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah
dengan sengaja atau tidak, untuk mencapai tujuan
teruji dalam perjalanan waktu. Peranan guru kuat
tertentu.
dalam mempengaruhi dan mengawasi kegiatan-
Lembaga pendidikan terbagi kedalam tiga macam,
kegiatan di kelas.
yaitu lembaga pendidikan informal, lembaga pendidikan
Tujuan pendidikan dari aliran ini adalah
formal, dan lembaga pendidikan nonformal. Lembaga
menyampaikan warisan budaya dan sejarah melalui
pendidikan infromal adalah pendidikan yang tidak
suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun, yang
terstruktur yang berkenaan dengan pengalaman-
telah bertahan sepanjang waktu dan dengan demikian
pengalaman sehari yang tidak terencana dan tidak
adalah berharga untuk diketahui oleh semua orang.
terorganisir. Lembaga pendidikan formal adalah bila
Pengetahuan ini diikuti oleh ketrampilan. Ketrampilan,
dalam pendidikan tersebut diadakan di tempat tertentu,
sikap-sikap dan nilai yang tepat, membentuk unsure-
teratur, sistematis, mempunyai perpanjangan dan dalam
unsur yang inti (esensial) dari sebuah pendidikan
kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan

68 125
merupakan mekanisme yang memberikan peluang bagi bertujuan untuk mencapai standar akademik yang
setiap orang untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan tinggi, pengembang intelak atau kecerdasan.
teknologi melalui pembelajaran seumur hidup. Metode pendidikan yang digunakn dalam aliran ini
Kemunculan paradigma pendidikan berbasis masyarakat adalah: 1) Pendidikan berpusat pada guru (teachered
dipicu oleh arus besar modernisasi yang menghendaki centered), 2) Peserta didik dipaksa untuk belajar, dan
terciptanya demokratisasi dalam segala dimensi 3) Latihan mental.
kehidupan manusia, termasuk di bidang pendidikan. Mau Kurikulum berpusat pada mata pelajaran yang
tidak mau pendidikan harus berpijak pada tanggung mencakup mata-matapelajaran akademik yang pokok.
jawab masyarakat diatas, lahirlah lembaga pendidikan Kurikulum sekolah dasar ditekankan pada
Islam yang dapat dikelompokkan dalam jenis pendidikan pengembangan ketrampilan dasar dalam membaca,
non formal adalah (Ramayulis, 2006: 284): menulis, dan matematika. Sedangkan kurikulum pada
a. Masjid, Mushalla, Langgar, surau, dll. sekolah menengah menekankan pada perluasan dalam
b. Madrasah Diniyah yang tidak mengikuti ketetapan mata pelajaran matematika, ilmu kealaman, serta
resmi bahasa dan sastra (Ahmadi, 2014: 98).
c. Majelis Taklim, Taman Pendidikan Al-Qur’an, dll. Aliran esensialisme bersumber dari filsafat idealism
d. Kursus-kursus. dan realism. Sumbangan yang diberikan keduannya
e. Badan pembinaan rohani. bersifat elektik. Artinya dua aliran tersebut bertemu
f. Badan-badan konsultasi. sebagai pendukung Esensialisme yang berpendapat
g. Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an. bahwa pendidikan harus bersendikan nilai-nilai yang
dapat mendatangkan kestabilan. Artinya nilai-nilai itu
menjdai sebuah tatanan yang menjadi pedoman hidup,
LATIHAN
sehingga dapat mencapai kebahagiaan. Nilai-nilai yang
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai
dapat memenuhi adalah yang berasal dari kebudayaan
materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
dan filsafat yang korelatif selama empat abad yang
1. Dalam bahasa Inggris, lembaga disebut Institute lalu, yaitu zaman Renaisans.
(dalam pengertian fisik), artinya? Adapun pandangan tentang pendidikan dari tokoh
Jawaban: Sarana atau organisasi untuk mencapai pendidikan Renaisans yang pertama adalah Johan
tujuan tertentu Amos Cornelius (1592-1670), yaitu agar segala
2. Lembaga pendidikan informal menurut UU RI Nomor sesuatu yang diajarkan melalui indra, karena indra
20 Tahun 2003 adalah? Jawaban: Jalur pendidikan adalah pintu gerbangnya jiwa. Tokoh kedua adalah
keluarga dan lingkungan Johan Frieddrich Hebart (1776-1841) yang

124 69
mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah Lembaga pendidikan non formal (Masyarakat)
menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan
Lembaga pendidikan non formal merupakan
Tuhan. Tokoh ketiga adalah William T. Harris (1835-
lembaga yang teratur namun tidak mengikuti peraturan-
1909) yang berpendapat bahwa tugas pendidikan
peraturan yang tetap dan ketat. Menurut abu ahmadi
adalah menjadikan terbukanya realitas berdasarkan
mengartikan lembaga pendidikan non formal kepada
susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan
semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan
kesatuan spiritual. Sekolah adalah lembaga yang
sengaja, tertib, dan terencana diluar kegiatan lembaga
memelihara nilainilai yang telah turun-temurun, dan
sekolah (lembaga pendidikan formal) dengan tetap
menjadi penuntun penyesuaian orang pada
menumbuhkan nafas Islami di dalam proses
masyarakat. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan
penyelenggaraannya.
bahwa aliran Esensialisme menghendaki agar landasan
Lembaga pendidikan non formal berfungsi
pendidikan adalah nilai-nilai esensial, yaitu yang telah
mengembangkan potensi peserta didik dengan
teruji oleh waktu, bersifat menuntun, dan telah turun-
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan
temurun dari zaman ke zaman sejak zaman Renaisans.
keterampilan serta mengembangan sikap dan
kepribadian profesional. Pendidik atau guru pada
c. Rekonstruksionalisme
Lembaga pendidikan nonformal adalah anggota
Rekonstruksionalisme memandang pendidikan sebagai masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
rekonstruksi pengalaman-pengalaman yang menunjang penyelenggaraan pendidikan. Ini tertuang
berlangsung terus dalam hidup. Sekolah yang menjadi dalam Undang-Undang SISDIKNAS Nomor 20 Tahun
tempat utama berlangsungnya pendidikan haruslah 2003 Bab 1, Ketentuan Umum pasal 1 ayat 5. Peserta
merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial di didik dalam hal ini adalah masyarakat luas. Pendidikan
masyarakat. Sekolah-sekolah rekonstruksional non formal juga dikelompokkan ke dalam pendidikan luar
berfungsi sebagai lembaga utama untuk melakukan sekolah yang hal ini diatur dalam PP No. 73 tahun 1991.
perubahan sosial, ekonomi dan politik dalam Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang
masyarakat. diselenggarakan di luar sekolah baik dilembagakan
Tujuan pendidikan rekonstruksionis adalah maupun tidak. (Haidar Putra Daulay, 2002: 167)
membangkitkan kesadaran para peserta didik tentang Yang termasuk jalur pendidikan luar sekolah adalah
masalah sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah baik di
umat manusia dalam skala global, dan mengajarkan lembaga pemerintah, non pemerintah, maupun sektor
kepada mereka ketrampilan-ketrampilan yang swasta dan masyarakat. Lembaga pendidikan non formal

70 123
Negara Republik Indonesia ada tiga lembaga pendidikan diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah
yang diidentikkan sebagai lembaga pendidikan Islam, tersebut.
yaitu : pesantren, madrasah dan sekolah milik organisasi Kurikulum dalam pendidikan rekonstruksionalisme
Islam dalam setiap jenis dan jenjang yang ada. berisi mata-mata pelajaran yang berorientasi pada
kebutuhan-kebutuhan masyarakat masa depan.
Lembaga pendidikan formal di Indonesia adalah :
Kurikulum banyak berisi masalah-masalah sosial,
1. Playgroup, PAUD, TK, Raudhatul Athfal atau Busthanul
ekonomi, dan politik yang dihadapi uamt manusia.
Athfal, atau nama lain yang disesuaikan dengan
Yang termasuk di dalamnya masalah-masalah pribadi
organisasi pendirinya.
para peserta didik sendiri, dan program-program
2. Seklah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI).
perbaikan yang ditentukan secara ilmiah.
3. Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah
Tsanawiyah (MTs), atau nama-nama lain yang
d. Konstruktivisme
setingkat dengan pendidikan ini, seperti
4. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Gagasan pokok aliran ini diawali oleh giambatisme
Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah (MA)/ Madrasah Vico, seorang epistemology Italia. Ia dipandang
Aliyah Kejuruan (MAK) sebagai cikal-bakal lahirnya Konstruksionisme. Vico
5. Perguruan Tinggi, antara lain Sekolah Tinggi, Institut, mengatakan bahwa Tuhan adalah pencipta alam
dan Universitas atau lembaga sejenis milik yayasan semesta dan manusia adalah tuan dari ciptaan.
atau organisasi keIslaman, seperti Sekolah Tinggi, Mengerti berarti mengetahui sesuatu jika ia
Universitas atau Institut swasta milik organisasi atau mengetahui. HanyaTuhan yang dapat mengetahui
yayasan tertentu. segala sesuatu karena dia pencipta segala sesuatuitu.
Manusia hanya dapat menunjuk pada struktur konsep
Dalam UU RI Nomor 20 tahun 2003 disebutkan yang dibentuk. Pengetahuan tidak lepas dari subjek
bahwa pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang yang mengetahui.
terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan Aliran ini dikembangkan oleh Jean Piaget. Melalui teori
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. perkembangan kognitif, Piaget mengemukakan bahwa
Pendidikan dasar mencakup SD/MI, pendidikan pengetahuan merupakan interaksi kontinu antara
menengah mencakup SMP/MTs, SMA/SMK/MA, dan individu satu dengan lingkungannya. Artinya
perguruan tinggi mencakup sekolah tinggi, akademi, dan pengetahuan merupakan suatu proses, bukan suatu
universitas. barang. Menurut Piaget, megerti adalah proses
adaptasi intelektual antara pengalaman dan ide baru
dengan pengetahuan yang telah dimilikinya, sehingga
122 71
dapat terbentuk pengertian baru Piaget juga Ghazalba yang dikutip oleh Ramayulis (2010: 281-282)
berpendapat bahwa perkembangan kognitif mengkategorikannya pada jenis lembaga pendidikan
dipengaruhi oleh tiga proses dasar, yaitu asimilasi, primer, utamanya untuk masa bayi dan masa kanak-
akomodasi dan ekuilibrasi. Asimilasi adalah perpaduan kanak sampai usia sekolah. Dalam lembaga ini sebagai
data baru dengan struktur pendidik adalah orang tua, kerabat, famili dan
sebagainya. Orang tua selain sebagai pendidik, juga
e. Perennialisme sebagai penanggung jawab.
Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang
mempertahankan bahwa nilai-nilai universal itu ada, C. Lembaga pendidikan formal (Sekolah)
dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu Pengertian lembaga pendidikan formal adalah bila
pencarian dan penanaman kebenaran-kebenaran dan dalam pendidikan tersebut diadakan di tempat tertentu,
nilai-nilai tersebut. Guru mempunyai peranan dominan teratur, sistematis, mempunyai perpanjangan dan dalam
dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di kurun waktu tertentu, berlangsung mulai dari pendidikan
kelas. Menurut perennialisme, ilmu pengetahuan dasar sampai pendidikan tinggi, dan dilaksanakan
merupakan filsafat yang tertinggi, karena dengan ilmu berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan. Pada
pengetahuanlah seseorang dapat berfikir secara dasarnya pendidikan formal adalah pendidikan yang
induktif. Jadi dengan berfikir, maka kebenaran itu memiliki aturan resmi yang sangat ketat dari pendidikan
akan dapat dihasilkan. informal dan nonformal (Ahmadi, 2014: 81).
Penguasaan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip Pendiidkan formal mencakup sekolah dan perguruan
pertama adalah modal bagi seseorang untuk tinggi (Ahmadi, 2014: 83). Sementara Hadari Nawawi
mengenbangkan pikiran dan kecerdasan. Dengan mengelompokkan lembaga pendidikan formal kepada
pengetahuan, bahan penerangan yang cukup, orang lembaga pendidikan yang kegiatan pendidikannya
akan mampu mengenal dan memahami faktor-faktor seidelenggarakan secara sengaja, berencana, sistematis
dan problema yang perlu diselesaikan dan berusaha dalam rangka membantu anak dalam mengembangkan
mengadakan penyelesaian masalahnya. Diharapkan potensinya agar mampu menjalankan tugasnya sebagai
anak didik mampu mengenal dan mengembangkan khalifah Allah di bumi (Abu Ahmadi dan Nur uhbiyati,
karya-karya yang menjdai landasan pengembangan 2007: 171-172).
disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah Sedangkan Gazalba memasukkan lembaga
pikiran besar pada masa lampau. Berbagai buah pendidikan formal ini dalam jenis pendidikan sekunder,
pikiran mereka yang oleh zaman telah dicatat sementara pendidiknya adalah guru yang profesional. Di
menonjol seperti bahasa, saatra, sejarah, filsafat
72 121
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat politik, ekonomi, matematika, ilmu pengetahuan alam,
adalah persekutuan antar sekelompok orang yang dan lain-lainnya, telah banyak memberikan
mempunyai pola-pola kepentingan masing- masing sumbangan kepada perkembangan zaman dulu.
dalam mendidik anak yang belum ada di lingkungannya. Kurikulum berpusat pada mata pelajaran dan
Kegiatan pendidikan dalam lembaga ini tanpa ada suatu cenderung meniyikberatkan pada sastra, matematika,
organisasi yang ketat. Tanpa ada program waktu dan bahasa dan sejarah.
evaluasi. Tokoh aliran ini adalah Plato, Aristoteles dan Thomas
Dalam Islam keluarga dikenal dengan istilah usrah, Aquino. Perenilaisme memandang bahwa kepercayaan
dan nasb. Sejalan dengan pengertian diatas, keluarga aksiomatis zaman kuno dan abad pertengahan perlu
juga dapat diperoleh lewat persusuan dan pemerdekaan. dijadikan dasar pendidikan sekarang. Pandangan aliran
Pentingnya serta keutamaan keluarga sebagai lembaga ini tentang pendidikan adalah belajar untuk berfikir.
pendidikan Islam disyaratkan dalam Al-Qur’an : Oleh karena itu, peserta didik harus dibiasakan untuk
berlatih berfikir sejak dini. Pada awalnya, peserta didik
        diberi kecakapan-kecakapan dasar seperti membaca,
menulis dan berhitung. Selanjutnya perlu dilatih pula
        kemampuan yang lebih tinggi seperti berlogika,
retorika dan bahasa.

       f. Idealisme


Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu yang mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah
dan keluargamu dari api neraka yang bahan gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera.
mendurhakai Allah terhadap apa yang Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At- serta menganggap bahwa yang nyata hanyalah idea.
Tahrim: 6) Tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam
menjdai contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang
Melihat peran yang dapat dimainkan oleh lembaga telah menguasai ide, ia akan mengetahui jalan yang
pendidikan keluarga maka tidak berlebihan bila Sidi pasti, sehingga dapat mengguanakan sebagai alat
120 73
untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai lembaga disebut Institute (dalam pengertian fisik), yaitu
segala sesuatu yang sarana atau organisasi untuk mencapai tujuan tertentu,
Pola pendidikan yang diajarkan filsafat idealism sedangkan lembaga dalam pengertian non fisik atau
berpusat dari idealisme. Pengajaran tidak sepenuhnya abstrak disebut Institution, yaitu suatu sistem norma
berpusat dari anak, atau meteri pelajaran, juga bukan untuk memenuhi kebutuhan. Lembaga dalam pengertian
masyarakat, melainkan berpusat pada idealisme. fisik disebut juga dengan bangunan, dan lembaga dalam
Maka, tujuan pendidikan menurut paham idealisme pengertian non fisik disebut dengan pranata
terbagi atas tiga hal, tujuan untuk individual, tujuan Secara terminologi dari kutipan Ramayulis oleh
untuk masyarakat, dan campuran antara keduanya. Hasan Langgulung, bahwa lembaga pendidikan adalah
Sedangkan tujuan pendidikan idealism bagi kehidupan suatu sistem peraturan yang bersifat abstrak, suatu
social adalah perlunya persaudaraan sesama manusia. konsepsi yang terdiri dari kode-kode, norma-norma,
Karena dalam spirit persaudaraan terkandung suatu ideologi-ideologi dan sebagainya, baik tertulis atau tidak,
pendekatan seseorang kepad yang lain. Seseorang termasuk perlengkapan material dan organisasi simbolik:
tidak sekadar menuntut hak pribadinya, namun kelompok manusia yang terdiri dari individu-individu
hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya yang dibentuk dengan sengaja atau tidak, untuk
terbingkai dalam hubungan kemanusiaan yang saling mencapai tujuan tertentu.
penuh pengertian dan rasa saling menyayangi.
Kurikulum yang digunakan dalam pendidikan yang B. Jenis - Jenis Lembaga Pendidikan
beraliran idealism harus lebih memfokuskan pada isi
Ditinjau dari aspek penanggung jawab, lembaga
yang objectif. Pengalaman haruslah lebih banyak
pendidikan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
daripada pengajaran yang textbook. Agar supaya
pengetahuan dan pengalamannya senantiasa aktual. 1. Lembaga pendidikan Informal (Keluarga)
Menurut Ahmadi (2014: 83) menjelaskan bahwa
B. Tokoh – Tokoh Pendidikan di Indoneisa pendidikan infromal adalah pendidikan yang tidak
Jauh sebelum kemerdekaan RI, banyak tokoh terstruktur yang berkenaan dengan pengalaman-
Indonesia yang memiliki pemikiran maju, khususnya pengalaman sehari yang tidak terencana dan tidak
dalam bidang pendidikan. Beberapa tokoh pendidikan terorganisir (Belajar incidental). Sedangkan menurut UU
pribumi yang memberikan warna pendidikan sampai saat RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
ini. Tokoh-tokoh tersebut adalah insan-insan bermartabat Nasional, yang dimaksud pendidikan informal adalah jalur
yang memperjuangkan pendidikan dan sekaligus pejuang pendidikan keluarga dan lingkungan.

74 119
PETUNJUK BELAJAR kemerdekaan yang berjuang melepaskan cengkeraman
penjajah dari bumi Indonesia.
1. Bacalah uraian dan contoh dengan cermat berulang-
Diantara tokoh-tokoh pendidikan di Indonesia yang
ulang sehingga Anda benar-benar memahami dan
dibahas dalam modul ini adalah: 1) KH. Ahmda Dahlan,
menguasai materi paparan.
2) KH. Hasyim Asy’ari, 3) R. Ajeng Kartini, 4) Kihajar
2. Kerjakan latihan yang tersedia secara mandiri. Jika
Dewantara.
dalam kasus tertentu Anda mengalami kesulitan
menjawab, maka lihatlah rambu-rambu jawaban
1. K.H. Ahmad Dahlan
latihan. Jika langkah tersebut belum berhasil
menjawab, maka mintalah bantuan tutor Anda atau Kiai Haji Ahmad Dahlan (lahir di Kauman,
orang lain yang lebih tahu. Yogyakarta, tahun 1868), adalah putra dari K.H. Abu
3. Kerjakan tes formatif secara mandiri dan periksalah Bakar bin kiai Sulaiman, seorang Khatib tetap di masjid
tingkat kemampuan Anda dengan jalan mencocokkan Agung Yogyakarta. Ketika lahir, Abu Bakar member nama
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif. si anak dengan Muhammad Darwis (Herry, 2006: 7).
Ulangi pengerjaan tes formatif ini sampai Anda dapat Pembentukan ide-ide dan aktivitas baru pada diri
menjawab semua pertanyaan dengan benar. Ahmad Dahlan tidak dapat dipisahkan dari proses
sosialisasi dirinya sebagai pedagang dan ulama serta
dengan alur pergerakan sosial keagamaan, kultural, dan
KEGIATAN BELAJAR 1
kebangsaan yang sedang berlangsung di indonesia pada
KONSEP DASAR LEMBAGA PENDIDIKAN
abad ke XX. Sebagai seorang pedagang sekaligus ulama,
Bagian ini akan mengetengahkan konsep dan Ahmad Dahlan sering melakukan perjalanan ke berbagai
karakteristik lembaga pendidikan, baik pendidikan formal tempat di Residensi Yogyakarta maupun daerah lainya
(Sekolah), pendidikan informal, dan pendidikan seperti Periangan, Jakarta, Jombang, Banyuwangi,
nonformal. Pasuruan, Surabaya, Gresik, Rembang, Semarang,
Kudus, Pekalongan, Purwokerto, dan Surakarta. Di
A. Pengertian Lembaga Pendidikan tempat-tempat itu ia bertemu dengan para ulama,
Secara etimologi, lembaga adalah asal sesuatu, pemimpin lokal, maupun kaum cerdik cendekia lainya
acuan, sesuatu yang memberi bentuk pada yang lain, yang sama-sama menjaadi pedagang ataupun bukan.
badan atau organisasi yang bertujuan untuk Dalam pertemuan-pertemuan itu, mereka berbicara
mengadakan suatu penelitian keilmuan atau melakukan tentang agama islam, masalah umum yang terjadi dalam
sesuatu usaha (Daryanto, 2005). Dalam bahasa Inggris, masyarakat, terutama yang secara langsung
berhubungan dengan kemunculan, kstatisaan, atau
118 75
keterbelakangan penduduk muslim pribumi di tengah- BAB VII
tengah masyarakat kolonial. Dalam konteks pergerakan
LEMBAGA PENDID IKAN
sosial keagamaan, budaya, dan kebangsaan, hal ii
diungkap dengan adanya interaksi personal maupun
formal antara Ahmad Dahlan dengan orgaisasi, seperti: PENDAHULUAN
Budi Utomo, Sarikat Islam, dan Jamiat Khair, maupun Modul pada bab ini, membahas tentang Lembaga
hubungan formal antara organisasi yang ia cirikan Pendidikan. Dimana Pembahasan pada bab ini
kemudian, terutama dengan Budi Utomo. memberikan pengetahuan tentang bagaimana bentuk-
Secara personal, Ahmad Daahlan mengenal bentuk lembaga pendidikan baik secara formal, informal,
organisasi Budi Utomo melalui pembicaraan atau diskusi bahkan nonformal. Tujuan pembelajaran yang
dengan Joyosumarto, seorang anggota Budi Utomo di diharapkan setelah mempelajari modul pada bab ini,
Yogyakarta yang mempunyai hubungan dekat dengan dr. adalah anda dapat mengkategorikan bentuk-bentuk
Wahidin Sudirohusodo seorang pemimpin budi utomo lembaga pendidikan formal, informal, dan non formal.
yang tinggal di Ketandan Yogyakarta. Melalui Pada bab ini, hanya dilaksanakan satu kegiatan belajar.
Joyosumarto ini kemudian Ahmad Dahlan berkenalan
dengan dr. Wahidin Sudirohusodo secara pribadi dan NILAI KARAKTER TAUHID
sering menghadiri rapat anggota maupun pengurus yang
Setelah mempelajari materi pada bab ini,
diselenggarakan oleh Budi Utomo walaupun secara resmi
mahasiswa diharapkan tetanam nilai karakter tauhid
ia belum menjadi anggota organisasi ini. Setelah banyak
yang ditandai dengan memahami ayat al-Quran yang
mendegar aktivitas dan organisasi Budi Utomo melalui
menunjukkan bahwa lembaga (lingkungan) pendidikan
pembicaraan pribadi dan kehadiranya dalam pertemuan-
berperan penting sebagai tempat kegiatan bagi manusia,
pertemuan resmi, Ahmad Dahlan kemudian secara resmi
termasuk kegiatan pendidikan Islam, seperti tertuang
menjadi anggota Budi Utomo pada tahun 1909 (Sukardjo
dalam Q.S. An-Nisa ayat 72; Q.S. Al-A‟raf ayat 4; Q.S.
dan Komarudin, 2009: 108-110).
Al-Isra’ ayat 16; dan Q.S. An-Naml ayat 34, yang
K.H. Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh Islam
sebagian dihubungkan pula dengan penduduknya yang
yang giat memperjuangkan umat Islam melalui bidang
berbuat baik sehingga menimbulkan suasana yang aman
pendidikan. Dia adalah tokoh pendiri organisasi
dan damai Q.S. An-Nahl ayat 112.
Muhammadiyah pada tahun 1912 di Yogyakarta. Ada
beberapa hal yang melatar belakangi beliau mendirikan
Muhammadiyah ini, diantaranya adalah:

76 117
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih a. Umat Islam tidak memegang teguh Alquran dan
Anda dapat meneruskan dengan Bab 7. Jika masih di Hadis Nabi sehingga menyebabkan perbuatan syirik
bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan semakin merajalela.
Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai. b. Keadaan umat Islam sangat menyedihkan akibat dari
penjajahan
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1 c. Persatuan umat islam semakin menurun
1. A 4. A Organisasi Muhammadiyah aktif menyelenggarakan
2. C 5. B lembaga pendidikan sekolah pada semua jenjang
3. D pendidikan dan tersebar ke berbagai pelosok tanah air.
Tujuannya adalah terwujudnya manusia muslim,
berakhlak, cakap, percaya kepada diri sendiri dan
berguna bagi masyarakat dan negara.
K.H. Ahmad Dahlan meninggal dunia pada tanggal
25 februari 1923, dalam usia 55 tahun (Hasbullah, 2012:
272).

2. K.H. Hasyim Asy’ari


K.H. Hasyim Asy’ari dilahirkan pada tanggal 14
Februari 1871 M di Jombang Jawa Timur, mula-mula ia
belajar agama Islam pada ayahnya sendiri Kyai Asy’ari.
Kemudian ia belajar ke pondok pesantren di Purbolinggo,
kemudian pindah lagi ke Plangitan, Semarang, Madura,
dan lain-lain.
Waktu ia belajar di Siwalan Panji (Sidoarjo) pada
tahun 1891,Kyai Ya’kub yang mengajarnya tertarik pada
tingkah lakunya yang baik dan sopan santunnya yang
halus, sehingga ingin mengambilnya sebagai menantu,
dan akhirnya ia dinikahkan kepada putrid Kyainya itu
tang bernama Khadijah (tahun 1982). Tidak lama
kemudian ia pergi ke Makkah bersama istrinya untuk

116 77
menunaikan ibadah haji dan bermukim selama satu 4. Andragogi bertumpu pada belajar ....
tahun, sedang istrinya meninggal dunia disana. a. dari pengalaman dan belajar sepanjang hayat
Pada kunjungannya yang kedua ke Makkah ia b. dari pengalaman saja
bermukim selam 8 tahun untuk menuntut agama Islam c. sepanjang hayat tanpa pengalaman
dan bahasa Arab. Sepulang dari Makkah ia membuka d. dengan bimbingan orang lain
pesantren untuk mengamalkan dan membuka ilmu
pengetahuaanya, yaitu Pesantren Tebu Ireng di Jombang 5. Pedagogi bertumpu pada belajar ....
(pada tanggal 26 Rabiul Awal tahun 1899 M) (Zuhairini, a. berpusat pada ilmu pengetahuan secara kontinyu
2008: 205-206). b. berpusat pada ilmu pengetahuan tetapi tidak
Berkat pendidikan yang diperolehnya dari Timur kontinyu
Tengah, K.H. Hasyim Asy’ari menjadi tokoh Islam yang c. dari pengalaman
dapat berbicara dengan bahasa Arab dengan sangat d. sepanjang hayat
lancar. Ia termasuk seorang pembicara yang sangat fasih
dan dikenal sebagai sastrawan yang menonjol. Ia Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes
menyimpan kumpulan puisi dan sya’ir yang sering Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bab ini.
dibacakan sendiri dalam berbagai forum. Ia juga memiliki Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
tulisan-tulisan berupa kumpulan fatwa yang sebagian rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
besar belum diterbitkan. Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
K.H. Hasyim Asy’ari juga merupakan sosok
pengarang produktif yang telah menghasilkan banyak Jumlah jawaban benar
Tingkat penguasaan = × 100%
karya dalam bentuk buku (Santosa, 2007: 12). Diantara Jumlah soal
karya K.H. Hasyim Asy’ari yang sangat monumental yaitu
kitab adab al-alim wa al- muta’alim fima yahtaj ilah al- Arti tingkat penguasaan:
muta’allim fi ahuwal ta’allum wa ma yataqaff al- 90-100% : Baik Sekali
muta’allim fi maqamat ta’limih yang dicetak pertama kali 80-89% : Baik
pada tahun 1451 H. Kitab tersebut terdiri dari 8 bab, 70-79% : Cukup
yaitu keutamaan ilmu serta keutamaan mengajar, etika <70%` : Kurang
yang harus diperhatikan dalam belajar mengajar, etika
seorang murid terhadap guru, etika murid terhadap
pelajaran, etika yang harus dipedomani oleh guru, etika

78 115
dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan konsep guru ketika akan mengajar, etika guru terhadap murid-
pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan muridnya dan etika terhadap buku.
kebudayaan yang dimiliki generasi yang lalu kepada
generasi sekarang. 3. R. Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini lahir di Mayong (Jepara), pada
TES FORMATIF 1 tanggal 21 april 1879. Hari kelahirannya ini sampai
Pilihlah jawaban yang paling tepat! sekarang terus diperingati sebagai hari kartini. Beliau
terkenal sebagai seorang tokoh yang dengan gigih
1. Sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang
memperjuangkan emansipasi wanita, yakni suatu upaya
belajar adalah berasal dari hasil penelaahan cara
memperjuangkan hak-hak wanita agar dapat sejajar
belajar ....
dengan kaum pria.
a. binatang dan anak-anak
Perjuangan emansipasi wanita yang dilakukan oleh
b. orang dewasa dan binatang
R.A. Kartini tersebut disalurkan melalui pendidikan, yakni
c. anak-anak
dengan mendirikan sekolah yang khusus bagi kaum
d. binatang
wanita.
2. Konsep pedagogi berkaitan dengan proses .... Jenis sekolah yang dirintis dan didirikan oleh Raden
a. pencarian ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk Ajeng Kartini Adalah:
hidup a. Sekolah gadis jepara, dibuka pada tahun 1903
b. penemuan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk b. Sekola gadis di rembang
hidup
Pada dasarnya apa yang dicita-citakan dan
c. bagaimana memimpin atau membimbing anak-anak
dilakukan oleh Kartini hanyalah sebagai perintis jalan
d. bagaimana memimpin atau membimbing orang
yang nantinyaharus diteruskan ”kartini-kartni” baru.
dewasa
Raden Ajeng Kartini meninggal dalam usia cukup muda
3. Konsep andragogi berkaitan dengan proses ....
yaitu empat hari setelah beliau melahirkan, tepatnya
a. pewarisan kebudayaan yang dimiliki generasi yang
pada tanggal 17 september 1904.
lalu kepada generasi sekarang
Untuk mengenang atau menghormati cita-cita
b. transfer ilmu pengetahuan
katrini, pada tahun 1913 didirikan sekolah rendah untuk
c. bagaimana memimpin atau membimbing anak-anak
anak-anak perempuan di beberapa kota besar, yaitu
d. bagaimana memimpin atau membimbing orang
dengan nama sekolah Kartini, bahkan karena besarnya
dewasa
jasa-jasa kartini tersebut W.R. Supratman mengabadikan

114 79
namanya dalam satu buah lagu gubahannya yang
berjudul ”ibu kita kartini”. LATIHAN
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai
4. Kihajar Dewantra materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
Ki Hajar Dewantara, yang sebelumnya bernama 1. Dari aspek apa yang menjadikan perbedaan mendasar
Raden Mas Suwardi Suryaningrat, lahir di Yogyakarta antara pengertian pedagogi dan andragogi adalah?
pada tanggal 2 mei 1889. Ia adalah salah seorang putera Jawaban: Citra diri, pengalaman, kesiapan belajar,
terbaik negeri ini. Yang memiliki pemikiran yang sangat waktu dan arah belajar
maju pada zamanya dalam memperjuangkan pendidikan, 2. Pendidikan orang dewasa disebut?
yang hasil pemikiranya masih relevan hingga saat ini. Jawaban: Andragogi
Pemikiranya memiliki inti ingin “ memajukan bangsa 3. Kemitraan dalam pendidikan andragogi merupakan... ?
tanpa membedakan RAS, budaya, dan bangsa”. Melihat Jawaban : salah satu bagian dari 10 prinsip andragogi
buah pemikiran tersebut, betapa pemikiranya sampai 4. Pendekatakan apa yang dilakukan dalam pembelajaran
saat ini masih relevan. andragogi?
Ajaran Ki Hajar Dewantara yang saat ini dipakai Jawaban : Proses pemecahan masalah
sebagai lambang Departemen Pendidikan Nasional 5. Pemilihan problem areas yang telah diidentifikasi oleh
(Depdiknas), yaitu Ing Ngarso Sung Tulado, yang berarti peserta didik melalui self-diagnostic adalah bagian
seorang guru hendakya memberikan teladan yang baik dari?
kepada murid-muridnya. Ing Madya Mangun Karso, yang Jawaban : Rancangan program dalam konsep
berarti seorang guru harus terus membuat inovasi dalam Andragogi
pembelajaran. dan Tut Wuri Handayani, yang berarti
seorang guru harus dapat membangkitkan motifasi,
RANGKUMAN
memberikan dorongan kepada anak didiknya untuk terus
maju, berkarya, dan berprestasi. Semboyan tersebut Pendidikan Orang Dewasa atau Andragogi adalah
sampai saat ini massih relevan, meskipun jika kita ilmu tentang memimpin atau membimbing orang dewasa
perhatikan ada beberapa guru yang kurang faham atau ilmu mengajar orang dewasa. Pendidikan orang
tentang falsafah tersebut. Seorang pendidik harus dewasa berbeda dengan konsep pendidikan untuk anak-
menjadi teladan bagi anak didiknya dalam berbagai hal, anak, yang sering disebut dengan istilah pedagogi.
sehingga guru dapat menjadi panutan bagi anak didiknya Perbedaan antara konsep andragogi dan pedagogi adalah
(Sukardjo dan Komarudin, 2009: 95-96). bahwa konsep andragogi berkaitan dengan proses
pencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang
80 113
estetika. Rancangan program dengan menggunakan Ki Hajar Dewantara adalah tokoh yang berjasa di
model pembelajaran Andargogi pada dasarnya harus bidang pendidikan dan beliaulah yang mendirikan taman
dilandasi oleh konsep self-directed learning dan oleh siswa pada tahun 1922. Karena jasanya yang sangat
karena itu rancangan program tidak lain adalah besar tersebut maka sampai sekarang pada tanggal 2
preparat tentang learning-how-to-learn activity. mei di peringati sebagai hari Pendidikan Nasional
7. Melaksanakan kegiatan belajar. (Hasbullah, 2012: 266). Penyelenggaraan Taman Siswa
Catatan penting pertama untuk melaksanakan didasarkan pada asas pendidikan yang dikemukakan oleh
program kegiatan belajar adalah apakah cukup Ki Hajar Dewantara sebagai berikut:
tersedia sumberdaya manusia yang memiliki a. Asas kemerdekaan;
kemampuan membelajarkan dengan menggunakan b. Asas kodrat alam;
model Andragogi. Proses pembelajaran Andragogi c. Asas kebudayaan;
adalah proses pengembangan sumberdaya manusia. d. Asas kebangsaan;
Peranan yang harus dikembangkan dalam e. Asas kemanusiaan; (Hasbullah, 2012: 267)
pengembangan sumberdaya manusia adalah peranaan
sebagai administrator program, sebagai pengembang LATIHAN
personel yang mengembangkan sumberdaya manusia. Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai
Dalam konteksi pelaksanaan program kegiatan belajar materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
perlu dipahami hal-hal yang berkaitan dengan 1. Aliran pendidikan terbagi ke dalam dua bagian.
berbagai teknik untuk membantu orang dewasa Yaitu.....
belajar dan yang berkaitan dengan berbagai bahan- Jawaban: Aliran pendidikan klasik dan modern
bahan dan alat-alat pembelajaran. 2. Aliran konvergensi mengatakan bahwa pertumbuhan
8. Perencanaan evaluasi (menilai kembali pemenuhan dan perkembangan manusia adalah tergantung pada
minat, kebutuhan dan pencapaian nilai-nilai). dua faktor yaitu ..........
Proses pembelajaran model Andragogi diakhiri dengan Jawaban: Bakat dan lingkungan
langkah mengevaluasi program. Pekerjaan 3. Metode pendidikan progresivisme antara lain adalah…
mengevaluasi merupakan pekerjaan yang harus terjadi Jawaban: Metode belajar aktif
dan dilaksanakan dalam setiap proses pembelajaran. 4. Aliran esensialisme bersumber dari filsafat .........
Tidak ada proses pembelajaran tanpa evaluasi. Proses Jawaban: Idealisme dan realisme
evaluasi dalam model pembelajaran Andragogi 5. Tujuan pendidikan idealisme bagi kehidupan sosial
bermakna pula sebagai proses untuk merediagnosis adalah .....
kebutuhan belajar. Jawaban: Perlunya persaudaraan sesama manusia
112 81
RANGKUMAN analisis sistem, analisis performan, dan analisis
Pandangan atau aliran pendidikan merupakan berbagai dokumen seperti deskripsi tugas, laporan
sebuah pemikiaran atau faham yang memebrikan corak pekerjaan, penilaian pekerjaan, analisis biaya, dan
terhadap perkembangan pendidikan di dunia. Aliran lain-lain. Pada tingkat masyarakat dapat digunakan
pendidikan terbagai ke dalam dua bagian yaitu: 1) Aliran berbagai informasi yang berasal dari penelitian para
pendidikan klasik yang meliputi: faham empirisme, ahli, laporan statistik, jurnal, bahkan buku, dan
naitivisme, naturalisme, dan konvergensi. 2) Aliran monografi. Model dikrepensi, adalah mencari
pendidikan modern yang meliputi: faham progresivisme, kesenjangan. Kesenjangan antara kompetensi yang
perenaialsme, rekonstruksionsime, dan idelisme. dimodelkan dengan kompetensi yang dimiliki oleh
Tokoh-tokoh pendidikan di Indonesia sangat peseta didk. Peseta didik perlu melakukan self
berpengaruh dan andil dalam perkembangan sistem assesment.
perkembangan pendidikan di Indonesia ini. Diantara 4. Memformulasikan tujuan.
tokoh-tokoh yang berpengaruh besar terhadap sistem Tujuan pembelajaran ini akan menjadi pedoman bagi
perkembangan pendidikan di Indonesia antara lain kegiatan-kegiatan pengalaman pembelajaran yang
adalah: K.H. Ahmad Dahlan, K. H. Hasyim Asy’ari, R. akan dilakukan. Banyak terjadi kontroversi dalam
Ajeng Kartini, dan Ki Hajar Dewantara. merumuskan tujuan pembelajaran ini karena
perbedaan teori atau dasar psikologi yang
TES FORMATIF 1 melandasinya. Pada model Andragogi lebih
dipentingkan terjadinya proses self-diagnosed needs.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat.
5. Mengembangkan model umum.
1. Siapa tokoh utma yang mengembangkan faham atau
6. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perlu
aliran empirisme?
disusun pola pengalaman belajarnya atau rancangan
2. Pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat
programnya. Dalam konsep Andragogi, rancangan
pembawaan anak didik, merupakan pernyataan dari
program meliputi pemilihan problem areas yang telah
aliran?
diidentifikasi oleh peserta didik melalui self-diagnostic,
3. Apa isi dari kurikulum pendidikan progresivisme
pemilihan format belajar (individual, kelompok, atau
adalah kurikulum ?
massa) yang sesuai, merancang unit-unit pengalaman
4. Metode apa yang digunakn dalam aliran
belajar dengan metoda-metoda dan materi-materi,
esensialisme?
serta mengurutkannya dalam urutan yang sesuai
5. Apa nama kitab yang ditulis oleh K.H. Hasyim Asy’ari
dengan kesiapan belajar peserta didik dan prinsip
sebagai buah pemikirannya?
82 111
apabila peserta didik terlibat dan berpartisipasi dalam Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes
perencanaan dan pengambilan keputusan. Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bab ini.
2. Menciptakan iklim belajar yang mendukung orang Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
dewasa dalam belajar. rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Faktor lingkungan berpengaruh terhadap keberhasilan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
belajar. Oleh karena itu, dalam pembelajaran model
Jumlah jawaban benar
Andragogi langkah pertama yang harus dikerjakan Tingkat penguasaan = × 100%
Jumlah soal
adalah menyiapkan iklim belajar yang kondusif. Ada
tiga hal yang perlu disiapkan agar tercipta iklim belajar
Arti tingkat penguasaan:
yang kondusif itu. Pertama, penataan fisik seperti
90-100% : Baik Sekali
ruangan yang nyaman, udara yang segar, cahaya yang
80-89% : Baik
cukup, dan sebagainya. Termasuk di sini adalah
70-79% : Cukup
kemudahan memperoleh sumber-sumber belajar baik
<70%` : Kurang
yang bersifat materi seperti buku maupun yang bukan
bersifat materi seperti bertemu dengan fasilitator.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih
Kedua, penataan iklim yang bersifat hubungan
Anda dapat meneruskan dengan Bab 5. Jika masih di
manusia dan psikologis seperti terciptanya suasana
bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
atau rasa aman, saling menghargai, dan saling
Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
bekerjasama. Ketiga, penataan iklim organisasional
yang dapat dicapai melalui kebijakan pengembangan
SDM, penerapan filosofi manajemen, penataan struk
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1
1. Jhon Locke
3. Mendiagnosis sendiri kebutuhan belajar. 2. Nativisme
Dalam proses pembelajaran orang dewasa perlu 3. Pengalaman-pengalaman atau kegiatan-kegiatan
diketahui lebih dahulu kebutuhan belajarnya. Ada dua belajar yang diminati oleh setiap peserta didik
cara untuk mengetahui kebutuhan belajar ini adalah (experience curriculum)
dengan model kompetensi dan model diskrepensi. 4. 1) Pendidikan berpusat pada guru (teachered
Model kompetensi dapat dilakukan dengan centered), 2) Peserta didik dipaksa untuk belajar, dan
mengunakan berbagai cara seperti penyusunan model 3) Latihan mental.
peran yang dibuat oleh para ahli. Pada tingkat
organisasi dapat dilakukan dengan melaksanakan

110 83
5. Al-alim wa al- muta’alim fima yahtaj ilah al- pendidik orang dewasa untuk memiliki sensitifitas dan
muta’allim fi ahuwal ta’allum wa ma yataqaff al- memahami adanya persaingan penggunaan waktu.
muta’allim fi maqamat ta’limih. 4. Kurang percaya diri atas kemampuan diri yang mereka
miliki untuk belajar kembali. Kepercayaan –
kepercayaan yang tidak benar tentang belajar, usia
lanjut dan faktor fisik juga dapat meningkatkan
ketidakpercayaan diri orang dewasa untuk kembali
belajar.
5. Pengalaman dan tujuan hidup orang dewasa lebih
beragam daripada para pemuda. Dan hal ini dapat
dijadikan suatu kekuatan yang positif yang dapat
dimanfaatkan melalui pertukaran pengalaman
dikalangan pembelajar orang dewasa.
6. Makna belajar bagi orang dewasa. Belajar adalah
suatu proses mental yang terjadi dalam benak
seseorang yang melibatkan kegiatan berfikir. Bagi
pendidikan orang dewasa melalui pengalaman-
pengalaman belajar makna belajar diberikan.

E. Langkah-Langkah Pelaksanaan Andragogi


Proses perencanaan dan langkah-langkah kegiatan
pendidikan bagi orang dewasa adalah sebagai berikut
(Ahmadi, 2014: 191):
1. Menciptakan suatu struktur untuk perencanaan
bersama.
Perencanaan pembelajaran dalam model Andragogi
dilakukan bersama antara fasilitator dan peserta didik.
Dasarnya ialah bahwa peserta didik akan merasa lebih
terikat terhadap keputusan dan kegiatan bersama

84 109
Rulam Ahmadi (2014: 180) mengemukakan bahwa BAB V
yang menjadi prinsip-prinsip belajar orang dewasa
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
adalah:
1. Orang dewasa belajar dengan baik apabila dia secara
penuh mengambil bagian dalam kegiatan. PENDAHULUAN
2. Orang dewasa belajar dengan baik apabila Modul pada bab ini, membahas tentang Lingkungan
menyangkut mana yang menarik bagi dia dan ada Pendidikan. Pembahasan pada bab ini menitikberatkan
kaitan dengan kehidupannya sehari-hari. kepada lingkungan pendidikan sebagai bagian dari salah
3. Sebaik mungking apabila yang ia pelajari bermanfaat satu komponen pendidikan yang sangat penting untuk
dan praktis. diperhatikan. Tujuan pembelajaran yang diharapkan
4. Proses belajar dipengaruhi oleh pengalaman- setelah mempelajari modul pada bab ini, adalah anda
pengalaman masa lalu dan daya pikir dari warga dapat mengidentifikasi Jenis-jenis (lingkungan)
belajar. pendidikan yang meliputi Keluarga, Sekolah dan
5. Saling pengertian yang baik dan sesuai dengan ciri- Masyarakat. Pada bab ini, hanya dilaksanakan satu
ciri utama dari orang deawasa membantu pencapaian kegiatan belajar
tujuan dalam belajar.
NILAI KARAKTER TAUHID
D. Karakteristik Pengajar Orang Dewasa
Setelah mempelajari materi pada bab ini,
Suprijanto, H. (2007) mendeskripsikan bahwa
mahasiswa dapat memahami QS Al- Anfal ayat 28 yang
beberapa karakteristik dari andragogi atau pendidikan
artinya: ”Dan ketahuilah bahwa hartamu dan
orang dewasa adalah sebagai berikut :
anakanakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
1. Memiliki lebih banyak pengalaman hidup. sesungguhnya disisi Allahlah pahala yang besar.” Selain
2. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar. Orang itu, mahasiswa dapat memahami Q.S. at- Tahrim ayat
dewasa termotivasi untuk belajar karena ingin 66:6, yang artinya : “Hai orang-orang yang beriman,
memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan berprestasi peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
secara personal, keputusan dan perwujudan diri. bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
3. Banyak peranan dan tanggung jawab yang dimiliki. malaikatmalaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
Menimbulkan persaingan terhadap permintaan waktu mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan- Nya
antar setiap peranan yang ia miliki. Menyebabkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
keterbatasan waktu untuk belajar. Penting bagi diperintahkan.”

108 85
PETUNJUK BELAJAR karena belum siap fisiknya atau belum siap
mentalnya.
1. Bacalah uraian dan contoh dengan cermat berulang-
ulang sehingga Anda benar-benar memahami dan 9. Prinsip lokalitas
menguasai materi paparan. Prinsip lokalitas menjamin adanya materi yang
2. Kerjakan latihan yang tersedia secara mandiri. Jika dipelajari bersifat spesifik lokal. Generalisasi dari
dalam kasus tertentu Anda mengalami kesulitan hasil pembelajaran dalm pendidikan orang dewasa
menjawab, maka lihatlah rambu-rambu jawaban akan sulit dilakukan. Hasil pendidikan orang dewasa
latihan. Jika langkah tersebut belum berhasil pada umumnya merupakan kemampuan yang
menjawab, maka mintalah bantuan tutor Anda atau spesifik yang akan dipergunakan untuk memecahkan
orang lain yang lebih tahu. masalah pelajar pada tempat mereka masing-masing,
3. Kerjakan tes formatif secara mandiri dan periksalah pada saat sekarang juga. Kemampuan tersebut tidak
tingkat kemampuan Anda dengan jalan mencocokkan dapat diberlakukan secara umum menjadi suatu
jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif. teori, dalil, atau prinsip yang dapat diterapkan
Ulangi pengerjaan tes formatif ini sampai Anda dapat dimana saja, dan kapan saja. Hasil pembelajaran
menjawab semua pertanyaan dengan benar. sakarang mungkin sudah tidak dapat lagi
dipergunakan untuk memecahkan masalah yang
KEGIATAN BELAJAR 1 sama dua atau tiga tahun mendatang. Demikian pula
LINGKUNGAN PENDIDIKAN hasil pembelajaran tersebut tidak dapat diaplikasikan
dimana saja, tetapi harus diaplikasikan di tempat
Lingkungan mempunyai peranan yang sangat
pelajar sendiri karena hasil pembelajaran tersebut
penting terhadap keberhasilan pendidikan. Karena
diiproses dari pengalaman-pengalaman yang dimiliki
perkembangan jiwa anak itu sangat dipengaruhi oleh
oleh pelajar.
keadaan lingkungannya. Lingkungan dapat memberikan
pengaruh positif dan pengaruh negatif terhadap 10. Prinsip keterpaduan
pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak, sikapnya, Prinsip keterpaduan menjamin adanya integrasi atau
akhlaknya, dan perasaan agamanya. Positif apabila keterpaduan materi pendidikan orang dewasa.
memberikan dorongan terhadap keberhasilan proses Rencana pembelajaran dalam pendidikan orang
pendidikan itu. Dikatakan negatif apabila lingkungan dewasa harus meng-cover materi-materi yang
menghambat keberhasilan. Pengaruh tersebut terutama sifatnya terintegrasi menjadi suatu kesatuan meteri
datang dari teman sebaya dan masyarakat yang utuh, tidak partial atau terpisah-pisah.
lingkungannya.

86 107
mencapai tujuan pembelajaran. Pendidikan orang A. Pengertian Lingkungan Pendidikan
dewasa bertujuan untuk menghasilkan manusia yang Menurut Sartain (seorang ahli psikologi Amerika)
mandiri yang mampu melakukan peranan sebagai dalam M. Ngalim Purwanto (2000: 28) menjelaskan
subyek atau pelaku. Untuk itulah diperlukan prinsip bahwa lingkungan ialah meliputi semua kondisi-kondisi
keswadayaan. dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu
6. Prinsip kesinambungan mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
Prinsip yang menjamin adanya kesimambungan dari perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen
materi yang dipelajari sekarang dengan materi yang dan bahkan gen-gen dapat pula dipandang sebagai
telah dipelajari di masa yang lalu dan dengan materi menyiapkan lingkungan bagi gen yang lain.
yang akan dipelajari di waktu yang akan datang. Menurut Mohammad Surya (2014: 34), lingkungan
Dengan prinsip ini maka akan terwujud konsep adalah segala hal yang merangsang individu, sehingga
pendidikan seumur hidup (life long education) dalam individu turut terlibat dan mempengaruhi
pendidikan orang dewasa. perkembangannya. Sedangkan menurut Zakiah Daradjat
(2008), dalam arti yang luas lingkungan mencakup iklim
7. Prinsip manfaat
dan geografis, tempat tinggal, adat istiadat,
Prinsip manfaat menjamin bahwa apa yang dipelajari
pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain,
dalam pendidikan orang dewasa adalah ssesuai
lingkungan adalah segala sesuatu yang tampak dan
dengan kebutuhan yang dirasakan oleh pelajar.
terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa
Orang dewasa akan siap untuk belajar manakala dia
berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, baik manusia
menyadari adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
maupun benda buatan manusia, atau hal-hal yang
Kesadaran terhadap kebutuhan ini mendorong
mempunyai hubungan dengan seseorang. Sejauh
timbulnya minat untuk belajar, dan karena rasa
manakah seseorang berhubungan dengan lingkungannya,
tanggung jawabnya sebagai orang dewasa maka
sejauh itu pula terbuka peluang masuknya pengaruh
timbul kesiapanya untuk belajar.
pendidikan kepadanya.
8. Prinsip kesiapan Pendidikan merupakan seluruh aktivitas atau upaya
Prinsip kesiapan menjamin kesiapan mental maupun secara sadar yang dilakukan oleh pendidik atau guru
kesiapan fisik dari pelajar untuk dapat melakukan kepada peserta didik terhadap semua aspek
kegiatan pembelajaran. Orang dewasa tidak akan perkembangan kepribadian baik jasmani maupun rohani,
dapat melakukan kegiatan pembelajaran manakala secara formal informal maupun non-formal yang berjalan
dirinya belum siap untuk melakukannya, apakah itu terus-menerus untuk mencapai kebahagiaan dan nilai

106 87
yang tinggi, baik nilai insaniyah atau ilahiya. (Suyudi, memerintah, tetapi hubungan yang bersifat
2005: 54). membantu, yaitu pengajar akan berusaha
Jadi, dari beberapa penjelasan tentang pengertian semaksimal mungkin untuk membantu proses belajar
lingkungan dan pendidikan, dapat simpulkan bahwa pelajarnya.
Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang
2. Prinsip pengalaman nyata
mencakup iklim, geografis, adat istiadat, tempat tinggal
Prinsip pngalaman nyata menjamin berlangsungnya
atau istiadat dan lainnya yang dapat memberikan
kegiatan pembelajaran pendidikan orang dewasa
penjelasan serta mempengaruhi tingkah laku,
terjadi dalam situasi kehidupan yang nyata. Kegiatan
pertumbuhan, perkembangan anak untuk menjadi
pembelajaran pendidikan orang dewasa tidak
manusia yang lebih baik yang mempunyai nilai tinggi,
berlangsung di kelas atu situasi yang simulative,
baik nilai insaniyah dan ilahiyah. Sejauh manakah
tetapi pada situasi yang sebenmarnya.
seseorang berhubungan dengan lingkungan, sejauh itu
pula terbuka peluang masuknya pengaruh pendidikan 3. Prinsip kebersamaan
kepadanya. Tetapi keadaan itu tidak selamanya bernilai Prinsip kebersamaan menuntut digunakannya
pendidikan, artinya mempunyai nilai positif bagi kelompok dalam kegiatan pembelajaran pendidikan
perkembangan seseorang karena bisa saja merusak orang dewasa untuk menjamin adanya interaksi yang
perkembangannya atau dengan kata lain lingkungan maksimal di antara peserta dengan difasilitasi
pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pengajar.
pendidikan, baik itu pendidikan formal, pendidikan non 4. Prinsip partisipasi
formal, maupun pendidikan informal.
Prinsip partisipasi adalah untuk mendorong
keterlibatan pelajar secara maksimal dalam kegiatan
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan
pembelajaran orang dewasa, dengan fasilitas dari
Lingkungan sangat menunjang terhadap suatu pengajar. Dalam kegiatan pembelajaran pendidikna
kegiatan, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Karena orang dewasa semua pesrta harus terlibat atau
tidak ada satupun tempat kegoatan yang tidak mengambil bagian secara aktif dari seluruh proses
memerlukan tempat dimana kegatan tersebut pembelajarn mulai dari perencanaan,pelaksanaan,
dilaksanakan. dan evaluasi pembelajaran.
Sebagai lingkungan pendidikan, ia mempunyai
fungsi antara lain, menunjang terjadinya proses belajar 5. Prinsip keswadayaan
mengajar secara aman, tertib dan berkelanjutan. Untuk Prinsip keswadayaan merupakan prinsip yang
itu, Al-Qur’an memberi isyarat tentang pentingnya mendorong kemandirian pelajar dalam upaya untuk

88 105
3. Kesiapan Belajar menciptakan suasana saling tolong menolong, saling
Dalam pendekatan pedagogi, gurulah yang menasihati dan seterusnya agar kegiatan yang dijalankan
memutuskan isi pelajaran dan bertanggungjawab manusia dapat berjalan dengan baik. Selain itu fungsi
terhadap proses pemilihannya, serta kapan waktu hal dari lingkungan pendidikan adalah membantu peserta
tersebut akan diajarkan. Dalam pendidikan andragogi didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan
peserta didiklah yang memutuskan apa yang akan sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), utamanya berbagai
dipelajarinya berdasrkan kebutuhannya sendiri. Guru sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat
hanya senagai fasilitator. dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Adapun yang
menjadi fungsi masing lingkungan terhadap pendidikan,
4. Waktu dan Arah Belajar
terlihat dari apa yang dikemukakan Hasbullah (2012:
Dalam pendekatakn andragogi, belajar dipandang
39), yaitu:
sebagai suatu proses pemecahan masalah daripada
sebagai proses pemberian mata pelajaran tertentu. 1. Fungsi lingkungan keluarga terhadap pendidikan
Sedangkan pada pendekatan pedagogi, belajar itu Fungsi sekolah keluarga dalam pendidikan, yaitu:
justru merupakan proses pengumpulan informasi a. Pengalaman pertama Masa kanak-kanak
yang sedang dipelajari yang akan digunakan pada b. Menjamin kehidupan emosional anak
waktu yang akan datang. c. Menanamkan dasar pendidikan moral
d. Memberikan dasar pendidikan sosial
C. Prinsip-Prinsip Andragogi e. Peletakkan dasar-dasar keagamaan.
Padmowihardjo, S. (2006) mengemukakan bahwa
pendidikan orang dewasa memiliki 10 Prinsip yang 2. Fungsi lingkungan sekolah terhadap pendidikan
membedakannya dengan jenis pendidikan yang lain. 10 Lingkungan sekolah diadakan sebagai kelanjutan dari
Prinsip pendidikan orang dewasa tersebut,dapat lingkungan keluarga. sekolah berfungsi sebagi
menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan pembantu keluarga dalam mendidik anak. Sekolah
efisien. 10 Prinsip tersebut, yaitu : memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak
– anak mengenai apa yang tidak dapat atau tidak ada
1. Prinsip kemitraan
kesempatan orang tua untuk memberikan pendidikan
Prinsip kemitraan menjamin terjalinnya kemitraan di
dan pengajaran di dalam keluarga. Adapun fungsi
antara pengajar dan pelajar. Dengan demikian
lingkungan sekolah terhadap pendidikan adalah
pelajar tidak diperlakuan sebagai murid tetapi
sebagai berikut:
sebagai mitra belaajar sehingga hubugan yang
mereka bangun bukanlah hubungan yang bersifat

104 89
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan pengalaman kehidupan. Hal ini merupakan fokus utama
memberikan pengetahuan dari andragogi atau pendidikan orang dewasa.
b. Spesialisasi, artinya sekolah mempunyai fungsi
sebagai lembaga sosial yang spesialisasinya B. Perbedaan Andragogi dan Pedagogi
dalam bidang pendidikan dan pengajaran Perbedaan teori pedagogi dengan andragogi terlihat
c. Efisiensi, karena sekolah sebagai lembaga sosial keitka kita memahami bahwa pedagogi adalah
yang berspesialisasi di bidang pendidikan dan pendidikan atau belajar mentransfer ilmu pengetahuan
pengajaran, maka pelaksanaan pendidikan dan kepada peserta didik (murid), andragogi lebih
pengajaran dalam masyarakat menjadi lebih menekankan kepada menumbuhkan dorongan dan minat
efisien untuk belajar semakin mandiri.
d. Sosialisasi, yaitu proses membantu Untuk memahami perbedaan antara pengertian
perkembangan individu menjadi makhluk sosial, pedagogi dan andragogi, harus kita lihatp terlebih dahulu
makhluk yang yang dapat beradaptasi dengan empat perbedaan mendadasar sebagai berikut (Ahamdi,
baik di masyarakat. Karena, bagaimanapun pada 2014: 177):
akhirnya dia berada di masyarakat
e. Konservasi dan transmisi kultural, yaitu 1. Citra Diri
memelihara warisan budaya yang hidup dalam Citra diri anak-anak adalah bahwa dirinya bergantung
masyarakat dengan jalan menyampaikan warisan pada orang lain. Anak-anak belum menyadari dan
kebudayaan tadisi kepada generasi muda mengambil keputusan apa yang mereka harus
f. Transisi dari rumah ke masyarakat, ketika berada putuskan. Pada saat anak menjadi dewasa, ia
di keluarga, kehidupan anak serba menjadi semakin sadar dan merasa dapat membuat
menggantungkan diri pada orang tua, maka keputusan untuk dirinya sendiri. Perubahan dari citra
memasuki sekolah ia akan mendapat kesempatan ketergantungan kepada orang lain menjadi citra
untuk melatih berdiri sendiri dan tanggung jawab mandiri.
sebagai persiapan sebelum ke masyarakat. 2. Pengalaman
Orang dewasa dalam hidupnya mempunyai banyak
3. Fungsi lingkungan masyarakat terhadap
pengalaman yang sangat beraneka ragam.
penddikan
Sedangkan pada anak-anak, pengalaman itu justru
Menurut Ari H Gunawan (2000: 54), masyarakat
hal yang baru sama sekali.
berfungsi sebagai penerus budaya dari generasi
ke generasi selanjutnya secara dinamis, sesuai

90 103
pengetahuan yang mereka butuhkan dalam kehidupan. situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat,
Andragogi pada hakikatnya berlangsung terus-menerus, melalui pendidikan dan interaksi sosial. Dengan
tiada henti-hentinya selama manusia masih hidup. demikian pendidikan dapat diartikan sebagai
Andragogi adalah identik dengan konsep life long sosialisasi, seperti bayi yang harus menyesuaikan
education atau pendidikan sepanjang hayat. Di dalam diri dengan saat-saat minum asi, kemudian anak
andragogi, hidup sendiri adalah proses belajar. menyesuaikan diri dengan program belajar di
Dengan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan sekolah, menyesuaikan diri dengan norma serta
kehidupan maka kita akan mengerti ilmu pengetahuan nilai-nilai dlam masyarakat, dan sebgainya.
yang kita butuhkan untuk hidup. Jadi, semua yang kita
lakukan sepanjang hidup ini adalah belajar, misalnya C. Jenis - Jenis Lingkungan Pendidikan
mengingat masa lalu, melakukan pekerjaan sekarang, Pelaksanaan pendidikan di setiap lingkungan
atau merencanakan kegiatan yang akan datang. Dalam pendidikan dilakukan melalui tiga kegiatan yaitu:
andragogi semua kehidupan kita adalah belajar, yaitu 1. Membimbing, terutama berkaitan dengan
belajar sepanjang hayat dan belajar dari pengalaman. pemantapan jati diri dan pribadi dari segi-segi
Selama ini kita terkungkung oleh pengertian perilaku umum.
pendidikan yang sempit. Persepsi kita tentang pendidikan 2. Mengajar, terutama berkaitan dengan penguasaan
adalah pembelajaran yang berlangsung di ruangan kelas, ilmu pengetahuan.
dengan terdapatnya seorang pengajar yang melakukan 3. Melatih, terutama berkaitan dengan keterampilan dan
proses transfer ilmu pengetahuan yang dibatasi rentang kemahiran.
waktu tertentu. Pelajar secara bersama-sama masuk ke
ruangan kelas dan bersama-sama pula mengakhiri Ki Hajar Dewantara membedakan lingkungan
pembelajarannya. Pendidikan adalah proses untuk pendidikan menjadi tiga, dan yang kita kenal dengan Tri
mewariskan budaya-budaya yang dimiliki oleh generasi Pusat Pendidikan yaitu:
yang lalu kepada generasi sekarang.
1. Lingkungan Keluarga
Pada dasarnya, pendidikan adalah proses
memfasilitasi seseorang untuk mencari dan menemukan Keluarga merupakan suatu sosial terkecil dalam
ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dalam kehidupan kehidupan umat manusia sebagai makhluk sosial, ia
melalui proses belajar sehingga semua kegiatan manusia merupakan unit pertama dalam masyarakat. Disitulah
memiliki potensi yang dipergunakan untuk belajar. I do terbentuknya tahap awal proses sosialiasi dan
and I understand. Belajar dilakukan secara kontinu dari perkembangan individu (Ramayulis: 147). Keluarga
merupakan masyarakat alamiah yang pergaulan

102 91
diantara golongannya bersifat khas. Di lingkungan ini tentang transaksi belajar atau mengajar adalah
terletak dasar-dasar pendidikan. Disini pendidikan berdasarkan definisi pendidikan sebagai suatu proses
berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan memindahkan atau meneruskan kebudayaan (Ahmadi,
tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya (Zakiah 2014: 176).
Daradjat, 2008: 66). Dari anggapan atau pandangan tersebut di atas
2. Lingkungan Sekolah maka timbullah istilah Pedagogi yang berasal dari Bahasa
Latin paedo yang berarti anak-anak dan agogos yang
Sekolah memegang peranan penting dalam berarti memimpin atau membimbing. Jadi, Pedagogi
pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada adalah ilmu tentang bagaimana memimpin atau
jiwa anak. Disamping keluarga sebagai pusat membimbing anak-anak, yang secara singkat disebut
pendidikan, sekolah pun mempunyai fungsi sebagi ilmu mengajar anak-anak. Namun, dalam perjalanan
pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak. sejarah seterusnya kata anak-anak tersebut menjadi
Dengan sekolah, pemerintah mendidik bangsanya hilang sehingga Pedagogi diartikan sebagai ilmu
untuk menjadi seorang ahli yang sesuai dengan mengajar. Bahkan di dalam buku-buku tentang
bidang dan bakatnya si anak yang berguna bagi pendidikan orang dewasa tercantum istilah The Pedagogy
dirinya, dan berguna bagi nusa dan bangsanya (Abu of adult education atau ilmu mengajar orang dewasa.
Ahmadi dan Nur Uhbiyati: 180). Tentunya istilah tersebut tidak benar. Lalu di
Sekolah sengaja disediakan atau dibangun khusus kemudian hari lahirlah istilah Andragogi, yang berasal
untuk tempat pendidikan, maka dari itu, sekolah dari Bahasa Latin andro yang berarti orang dewasa
sebagai tempat atau lembaga pendidikan kedua (adult) dan agogos yang berarti memimpin atau
setelah keluarga, lebih-lebih mempunyai fungsi membimbing. Jadi Andragogi adalah ilmu bagaimana
melanjutkan pendidikan keluarga dengan guru sebagi memimpin atau membimbing orang dewasa atau ilmu
pengganti orang yang harus ditaati. mengajar orang dewasa. Pendidikan orang dewasa atau
andragogi adalah ilmu bagaimana memimpin atau
Zakiah Daradjat (2008: 69) dalam bukunya, membimbing orang dewasa; atau ilmu mengajar orang
membedakan antara rumah dengan sekolah yaitu: dewasa (Ahmadi, 2014: 176). Selaim itu, menurut
a. Suasana Sudjana (2005: 62) mendefinisikan bahwa andragogi
Suasana Rumah adalah tempat anak lahir dan adalah seni dan ilmu dalam membantu peserta didik
langsung menjadi anggota baru dalam rumah tangga. (orang dewasa) untuk belajar.
Kelahirannya disambut oleh orang tuannya dengan Andragogi menstimulasi orang dewasa agar mampu
melakukan proses pencarian dan penemuan ilmu

92 101
pendidikan adalah menolong orang belajar bagaimana gembira dan malahan kerapkali dirayakan dengan
memikirkan diri mereka sendiri, mengatur urusan mengadakan selamatan/ tasyakuran.
kehidupan mereka sendiri untuk berkembang dan Sedangkan sekolah adalah tempat anak belajar. Ia
matang, dengan mempertimbangkan bahwa mereka juga berhadapan dengan guru yang tidak dikenalnya. Guru
sebagai makhluk sosial. itu selalu berganti – berganti. Kasih guru kepada
Pada dasarnya orang dewasa memiliki banyak murid tidak mendalam seperti kasih sayang orang tua
pengalaman baik dalam bidang pekerjaannya maupun kepada anaknya, sebab guru dan murid tidak terikat
pengalaman lain dalam kehidupannnya. Tentu saja untuk oleh kekeluargaan.
menghadapi peserta pendidikan yang pada umumnya b. Tanggung Jawab
adalah orang dewasa dibutuhkan suatu strategi dan Dalam pembentukan rohani dan keagamaan orang
pendekatan yang berbeda dengan pendidikan dan tua menjadi teladan bagi anak. Telah dikatakan
pelatihan" ala bangku sekolah, atau pendidikan bahwa orang tua atau keluarga menerima tanggung
konvensional yang sering disebut dengan pendekatan jawab mendidik anak – anak dari Tuhan atau karena
Pedagogis. Dalam praktek pendekatan pedagogis yang kodratnya. Keluarga, yaitu orang tua bertanggung
diterapkan dalam pendidikan dan pelatihan seringkali jawab penuh atas pemeliharaan anak – anaknya
tidak cocok. Untuk itu, dibutuhkan suatu pendekatan sejak mereka dilahirkan, dan bertanggung jawab
yang lebih cocok dengan kematangan, konsep diri penuh atas pendidikan watak anak – anaknya.
peserta dan pengalaman peserta. Di dalam dunia Tanggung jawab atas pendidikan anak tidak bisa
pendidikan, strategi dan pendekatan ini dikenal dengan dielakkan oleh orang tua. Jika ternyata bahwa
Pendidikan Orang Dewasa (Pendidikan Andradogi). perangai orang guru menimbulkan pengaruh yang
tidak bak pada anak, orang tua berhak memindahkan
A. Pengertian Pendidikan Andragogi anaknya ke sekolah lain.
Malcolm Knowles (1970) di dalam bukunya yang Sedangkan sekolah lebih merasa bertanggung jawab
berjudul The Modern Practice of Adult Education menulis terhadap pendidikan intelek (menambah
bahwa sebagian besar dari apa yang telah kita ketahui pengetahuan anak) serta pendidikan keterampilan
tentang belajar adalah berasal dari hasil penelaahan cara (skill) yang berhubungan dengan kebutuhan anak itu
belajar pada anak-anak danbinatang. Sebagian besar untuk hidup di dalam masyarakat nanti, dan yang
dari apa yang telah kita ketahui tentang mengajar adalah sesuai dengan tuntutan masyarakat pada waktu itu.
berasal dari pengalaman mengajar anak-anak dalam Akan tetapi ajaran Islam memerintahkan bahwa guru
kondisi kehadiran yang diharuskan. Sebagian besar teori tidaklah hanya mengajar, tetapi juga mendidik. Ia
sendiri harus memberi contoh dan menjadi teladan
100 93
bag murid-muridnya dalam segala mata pelajaran ia orang dewasa sesuai dengan ayat al-Qur’an Q.S. Al-Araf
dapat menanamkan rasa keimanan dan akhlak sesuai ayat 59, 65, 73 dan 85.
dengan ajaran islam. Bahkan di luar sekolahpun ia
harus bertindak sebagai pendidik. PETUNJUK BELAJAR
c. Kebebasan 1. Bacalahp uraian dan contoh dengan cermat berulang-
Di rumah anak bebas dalam gerak geriknya, ia boleh ulang sehingga Anda benar-benar memahami dan
makan apabila lapar, tidur apabila mengantuk. Ia menguasai materi paparan.
boleh bermain. Ia tidak dilarang mengeluarkan isi 2. Kerjakan latihan yang tersedia secara mandiri. Jika
hatinya selama tidak meanggar kesopanan. dalam kasus tertentu Anda mengalami kesulitan
Sedangkan di sekolah suasana bebas seperti itu tidak menjawab, maka lihatlah rambu-rambu jawaban
terdapat. Di sana ada aturan-aturan tertentu. latihan. Jika langkah tersebut belum berhasil
Sekolah dimulai pada waktu yang ditentukan, dan ia menjawab, maka mintalah bantuan tutor Anda atau
harus duduk selama waktu itu pada tempat yang orang lain yang lebih tahu.
ditentukan pula. Ia tidak boleh meninggalkan atau 3. Kerjakan tes formatif secara mandiri dan periksalah
menukar tempat, kecuai seizing gurunya. Jadi, ia tingkat kemampuan Anda dengan jalan mencocokkan
harus menyesuaikan diri dengan peraturan – jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif.
peraturan yang telah ditetapkan Ulangi pengerjaan tes formatif ini sampai Anda dapat
d. Pergaulan menjawab semua pertanyaan dengan benar.
Kehidupan dan pergaulan dalam lingkungan keluarga
senantiasa diliputi oleh rasa kasih sayang diantara KEGIATAN BELAJAR 1
anggotaanggotanya. Biarpun kadang-kadang terjadi KONSEP PENDIDIKAN ANDRAGOGI
perselisihan-perselisihan diantara anggota-anggota
keluarga itu, namun perselisihan itu tidak akan Kesadaran bahwa belajar adalah proses menjadi
memutuskan tali kekeluargaan mereka. dirinya sendiri (process of becoming person) bukan
Sedangkan Kehidupan atau pergaulan di sekolah proses untuk dibentuk (process of beings haped)
bersifat lebih lebih Lugas. Di sekolah harus ada menurut kehendak orang lain, membawa kesadaran yang
ketertiban dan peraturan-peraturan tertentu yang lain bahwa kegiatan belajar harus melibatkan individu
harus dijadikan oleh tiap-tiap murid dan guru. Anak atau client dalam proses pemikiran: apa yang mereka
tidak boleh ganggu-mengganggu, masing-masing inginkan, apa yang dilakukan, menentukan dan
merencanakan serta melakukan tindakan apa saja yang
perlu untuk memenuhi keinginan tersebut. Inti dari
94 99
BAB VI hendaklah melakukan tugas dan kewajiban menurut
peraturanperaturan yang telah ditetapkan.
PENDIDIKAN ORANG DEWASA
3. Lingkungan Mpasyarakat
(ANDRADOGI) Masyarakat merupakan lembaga pendidikan ketiga
sesudah keluarga dan sekolah, mempunyai sifat dan
PENDAHULUAN fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup dengan
batasan yang tidak jelas dan keanekaragaman
Modul pada bab ini, membahas mengenai Konsep
bentuk kehudupan sosial serta berjenis-jenis budaya.
Dasar Pendidikan Orang Dewasa”. Hal ini sebaiknya
Masyarakat diartikan sebagai sekumpulan orang yang
dipahami oleh calon pendidik, karena pendidik pada
menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-
hakikatnya adalah proses pendidikan yang cara
pengalaman yang sama, memiliki sejumlah
merencanakannya, melaksanakannya, dan
persesuaian dan sadar akan kesatuannya, serta
mengevaluasinya sangat berbeda dengan bentuk
dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis
pendidikan lainnya. Tujuan pembelajaran pada bab ini,
kehidupannya (Hasbullah, 2012: 55).
diharapkan dengan mempelajari modul ini, Anda
Unsur-unsur pokok dalam suatu masyarakat adalah:
mengerti tentang; 1) Pengertian dan konsep pendidikan
a. Adanya unsur kelompok manusia yang bertempat
orang dewasa; 2) Perbedaan Andragogi dan Pedagogi, 3)
tinggal di daerah tertentu;
Prinsip-Prinsip Andragogi, 4) Karakteristik Pengajar
b. Mempunyai tujuan yang sama;
Orang Dewasa, 5) Langkah-Langkah Pelaksanaan
c. Mempunyai nilai-nilai dan norma-norma yanh
Andragogi.
ditaati bersama;
d. Mempunyai perasaan baik suka maupun duka,
NILAI KARAKTER TAUHID
dan
Setelah mempalajari materi pada bab ini, e. Mempunyai organisasi yang ditaati.
mahasiswa diharapkan dapat tertanam nilai karakter
tauhid yang ditandai dengan memahami prinsip the need Di masyarakat terdapat norma-norma sosial budaya
to know. Yakni jenis kebutuhan pengetahuan orang yang harus diikuti oleh warganya dan norma-norma itu
dewasa yang didukung oleh ayat al-Qur’an Q.S. Maryam berpengaruh dalam pembentukan kepribadian warganya
ayat 42, yakni 7 jenis kebutuhan andaragogi yaitu dalam bertindak dan bersikap. Norma-norma masyarakat
kebutuhan pendidikan keimanan, moral, fisik, akal, jiwa, yang berpengaruh tersebut merupakan aturan-aturan
sosial dan seksual. Kemduian kebutuhan pengetahuan yang ditularkan oleh generasi tua kepada generasi
mudanya. Penularan-penularan yang dilakukan dengan

98 95
sadar dan bertujuan ini sudah merupakan proses 5. Ki Hajar Dewantara membedakan lingkungan
pendidikan masyarakat. pendidikan menjadi tiga, dan yang kita kenal
dengan Tri Pusat Pendidikan. sebutkan?.
RANGKUMAN
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes
Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir bab ini.
mencakup iklim, geografis, adat istiadat, tempat tinggal Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan
atau istiadat dan lainnya yang dapat memberikan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
penjelasan serta mempengaruhi tingkah laku, Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.
pertumbuhan, perkembangan anak untuk menjadi
manusia yang lebih baik yang mempunyai nilai tinggi, Jumlah jawaban benar
Tingkat penguasaan = × 100%
baik nilai insaniyah dan ilahiyah. Jumlah soal
Lingkungan Pendidikan terbagi ke dalam tiga jenis, Arti tingkat penguasaan:
yaitu: 1) Lingkungan Keluarga, 2) Lingkungan Sekolah, 90-100% : Baik Sekali
dan 3) Lingkungan Masyarakat. Ketiga jenis lingkungan 80-89% : Baik
tersebut sering diesebut dengan tripusat pendidikan. 70-79% : Cukup
<70%` : Kurang
TES FORMATIF 1 Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan Anda dapat meneruskan dengan Bab 6. Jika masih di
jelas! bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
1. Lingkungan pendidikania mempunyai fungsi antara Belajar 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
lain?
2. Sebutkan salah satu fungsi sekolah keluarga dalam KUNCI JAWABAN TES FORMATIF
pendidikan? 1. Menunjang terjadinya proses belajar mengajar
3. Sebutkan salah satu fungsi lingkungan sekolah secara aman, tertib dan berkelanjutan
terhadap pendidikan? 2. Menjamin kehidupan emosional anak
4. Pelaksanaan pendidikan di setiap lingkungan 3. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan
pendidikan dilakukan melalui tiga kegiatan. memberikan pengetahuan
Sebutkan? 4. Membimbing, mengajar, dan melatih
5. Lingkungan keluarga, sekolah dan pergaulan
(masyarakat).
96 97

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai