Anda di halaman 1dari 60

PERAN DAN METODE DAKWAH ISLAM

DI ERA MODERN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Untuk Mengikuti Program Syahadah Marhalah Ma’hadul Aly
Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Miftahul Huda II

Disusun oleh :

MOCHAMAD SALIM ZAKIYUDDIN


NIS. : 510032070321.13.0113

LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN


MIFTAHUL HUDA II
TAHUN 1444 H / 2022 M
Jl. Mulyasari No.120 Dsn.Wetan Rt/Rt 05/02 Ds.Bayasari Kec.Jatinagara
Kab.Ciamis
Kode Pos 46273 e-mail : huda2bys@yahoo.co.id Website :
www.huda2bayasari.or.id
PERAN DAN METODE DAKWAH ISLAM
DI ERA MODERN

Disusun oleh :

MOCHAMAD SALIM ZAKIYUDDIN


NIS. : 510032070321.13.0113

LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN


MIFTAHUL HUDA II
TAHUN 1444 H / 2022 M
Jl. Mulyasari No.120 Dsn.Wetan Rt/Rt 05/02 Ds.Bayasari Kec.Jatinagara
Kab.Ciamis
Kode Pos 46273 e-mail : huda2bys@yahoo.co.id Website :
www.huda2bayasari.or.id
ABSTRAK

MOCHAMAD SALIM ZAKIYUDDIN, Peran Dan Metode Dakwah Islam Di Era


Modern, Skripsi : Peran dan Metode Dakwah Islam di Era Modern, Lembaga
Pendidikan Pondok Pesantren Miftahul Huda II 2023.

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas masyarakatnya beragama


islam, bahkan dilansir perhitungan yang dilakukan oleh kementrian dalam negeri
tentang statistik masyarakat Indonesia mengatakan bahwa dari populasi masyarakat
indoneisa yang berjumlah 272,32 juta jiwa 86,88 persennya merupakan masyarakat
yang memeluk agama islam, maka dari itu Indonesia bisa dikatakan negara dengan
populasi masyarakat pemeluk islam yang dikatakan banyak dibandingkan dengan
negara-negara lain. Namun dalam praktek di lapangannya masih banyak
masyarakat yang berstatus pemeluk agama Islam namun tidak mengikuti aturan-
aturan Islam yang telah di tentukan dalam Al-qur’an dan Hadits. Dilihat dari setiap
aturan yang ada dari berbagai agama, tentulah Islam merupakan agama yang sangat
toleran dan memiliki banyak manfaat bagi pemeluknya, banyak hal besar yang
dapat mempengaruhi perkembangan generasi muda di zaman serba modern ini.
Disini Agama mempunyai peran yang sangat besar bagi perkembangan zaman,
perkembangan generasi penerus bangsa.
Rumusan Masalah Penelitian ini adalah : 1) Bagaiamana Peran Islam dalam
perkembangan zaman 2) Bagaimana Metode dakwah / penyebaran Islam 3)
Bagaiamana cara penyebaran Islam di era modern 4) Bagaiamana dampak dari
penyebaran Islam di era modern. Tujuan Penelitian ini adalah : 1) Untuk
mengetahui peran Islam dalam perkembangan zaman 2) Untuk mengetahui metode
penyebaran Islam 3) Untuk mengetahui cara Islam di era modern 4) Untuk
mengetahui dampak dari penyebaran Islam di era modern.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif dan
jenis penelitian yang digunakan yaitu kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah
suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang
diperlukan serta mempelajarinya. Penelitian ini, peneliti menggunakan buku,
internet, karya ilmiah dan literatur-literatur yang ada relefansinya dengan
pandangan Islam dalam jual beli Online, kemudian peneliti memelajari dan menarik
kesimpulan dari sumber-sumber yang telah terkumpul. Penelitian ini dikenal
dengan library research atau riset perpustakaan.
Hasil penelitian menenjukan bahwa peran dakwah islam di era moderen ini
harus di perkembangkan sebaik mungkin. Hal ini di perlihatkan dengan cara
mempelajari metode dakwah islam, sehingga bisa menghasilkan perkembangan dan
kemajuan. meskipun pada dasar nya orang-orang masih banyak yang memeluk
agama islam tetapi tidak menerapkan ajaran ataupun hukum syari'at islam.
Sedangkan faktor pendukung nya yaitu dengan cara mengetahui metode-metode
dakwah islam, mengajak manusia berbuat baik menurut petunjuk, menyuru mereka
berbuat kebajikan, dan melarang dari yang mungkar agar mereka mendapat
kebahagian di dunia dan akhirat. Adapun faktor penghambatan nya diantara nya
adalah kebijakan pololitik pemerintah, tingakat usia, pendidikan, perbedaan
budaya, faktor lingkungan dan lain sebagainya. Sedangkan peran kita adalah
mengajak, membingbing, mengarahkan demi maju nya dakwah islam di era
moderen ini.

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul ”Peran dan Metode Dakwah Islam di Era Modern” telah

diperiksa dan disetujui oleh dewan pembimbing dan layak untuk diajukan pada

ujian skripsi.

Pembimbing I,
Memberikan persetujuan pada tanggal 31 Januari 2023

KH.NONOP HANAFI

Pembimbing II,
Memberikan persetujuan pada tanggal 31 Januari 2023

HJ.DAIS NURUL WAHIDAH

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ”Peran dan Metode Dakwah Islam di Era Modern” telah

dipertanggung jawabkan dalam Sidang Munaqosah pada tanggal 1 Februari 2023.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk Wisuda Tingkat Ma’hadul

Aly di Pondok Pesantren Miftahul Huda II Bayasari.

Sidang Munaqasyah

Ketua Majelis/Penguji I

Anggota Majelis/Penguji II

Sekretaris Majelis/Penguji III

Pimpinan Umum Pondok Pesantren


Miftahul Huda II

KH.AGUS MALIK

iii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Mochamad Salim Zakiyuddin

N.I.S. : 510032070321.13.0113

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 05 Agustus 2000

Kelas : Ma’hadul Aly III

Alamat : Gg.Rd Jigja Rt/Rw 003/002 Kel.Cicaheum

Kec.Kiara Condong Kab.Bandung

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya tulis yang

berjudul “Peran dan Metode Dakwah Islam di Era Modern” adalah asli, bukan

jiplakan. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain. Kecuali, yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebut dalam daftar pustaka.

Miftahul Huda II, 31 Januari 2023


Yang membuat pernyataan,

MOCHAMAD SALIM ZAKIYUDDIN

iv
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Mochamad Salim Zakiyuddin,

biasa dipanggil Zaki yang dilahirkan di Bandung, Tanggal 05

Agustus 2000. Penulis merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara

dengan ayahanda yang bernama Tatang Ahmad Dan ibunda

Eti Hafsah

Adapun jenjang pendidikan yang pernah ditempuh oleh Penulis adalah

sebagai berikut:

1. Pendidikan Formal

- Pada tahun 2007 memasuki Sekolah Dasar di SD Cicaheum Sampai Kelas

5 Sd pada taun 2011 Di lanjutkan kembali di Sd Cicalengka sekitar satu

semester pada taun 2011 dan kembali di lanjutkan di Min Bayasari pada

taun 2011 dan lulus pada tahun 2013

- Selanjutnya Penulis melanjutkan pendidikan formalnya di tingkat SLTP di

SMP It Miftahul Huda 2 Bayasari Ciamis dan lulus pada tahun 2015

- Tidak berhenti di tingkat SLTP, Penulis juga melanjutkan pendidikan

formalnya ke tingkat SLTA di SMK Miftahul Huda 2 Bayasari Ciamis dan

lulus pada tahun 2019

2. Pendidikan Non-Formal

- Selain menempuh pendidikan formal, tentunya penulis juga menempuh

pendidikan Non-Formal di beberapa pondok pesantren dan juga lembaga

pendidikan lainya, diantaranya adalah sebagai berikut :

v
- Pada tahun 2011 Penulis pertama menempuh pendidikan Non-Formal nya

di Pondok Pesantren Nurul Wasilah Bertepatan di Cicalengka sampai

tahun 2011,

- Selanjutnya pada tahun 2011 penulis melanjutkan kembali pendidikan

Non-Formal nya di Pondok Pesantren Miftahul Huda II dan masih menjadi

santri aktif sampai sekarang.

vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN

• Hidup adalah perjuangan. Perjuangan adalah perang, perang melawan

kebodohan

• Belajar dari kegagalan adalah hal yang bijak

• Siapapun dirimu, jadilah yang terbaik

• Kesuksesan itu bukan ditunggu, tetapi diwujudkan

Perjuangan mengarungi samudra illahi tanpa

batas dengan keringat dan air mata

dipersembahkan Karya Tulis ini teruntuk

orang-orang yang selalu hadir dan berharap

ridho Allah Swt. Tak lupa karya tulis ini Penulis

persembahkan untuk semua guru-guru yang

telah membimbing dan mengajari Penulis

berbagai ilmu pengetahuan, juga kepada teman-

teman seperjuangan yang selalu setia

menemani Penulis dalam pencarian hikmah

dibalik setiap langkah.

vii
PEDOMAN TRANSLITERASI

ARAB-LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam Skripsi ini menggunakan pedoman

transliterasi Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan R.I. No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543b/U/1987 yang

secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Konsonan

Huruf Nama Penulisan

‫ا‬ Alif Tidak Dilambangkan

‫ب‬ Ba B

‫ت‬ Ta T

‫ث‬ Tsa S

‫ج‬ Jim J

‫ح‬ Ha H

‫خ‬ Kha Kh

‫د‬ Dal D

‫ذ‬ Zal Z

‫ر‬ Ra R

‫ز‬ Zai Z

‫س‬ Sin S

‫ش‬ Syin Sy

‫ص‬ Sad Sh

‫ض‬ Dlod Dl

‫ط‬ Tho Th

viii
‫ظ‬ Zho Zh

‫ع‬ ‘Ain ‘

‫غ‬ Gain Gh

‫ف‬ Fa F

‫ق‬ Qaf Q

‫ك‬ Kaf K

‫ل‬ Lam L

‫م‬ Mim M

‫ن‬ Nun N

‫و‬ Waw W

‫ه‬ Ha H

‫ء‬ Hamzah ‘

‫ي‬ Ya Y

‫ة‬ Ta (Marbutoh) T

B. Vokal

Vokal bahasa Arab seperti halnya dalam vokal bahasa Indonesia, terdiri atas

vokal tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong).

1. Vokal Tunggal

Vokal tunggal dalam bahasa Arab:

Tanda Nama Huruf Latin

َ--- Fathah A

ix
ِ--- Kasrah I

ُ--- Dammah U

Contoh :

‫ُمن َِر‬ : Munira

َ ‫َكت‬
‫َب‬ : Kataba

‫ذُك َِر‬ : Zukira (Pola I) atau zukira (Pola II) dan seterusnya

2. Vokal Rangkap

Lambang yang digunakan untuk vokal rangkap adalah gabungan antara

harakat dan huruf, dengan transliterasi berupa gabungan huruf.

Tanda/Huruf Tanda Baca Huruf

‫ي‬ Fathah dan Ya Ai a dan i

‫و‬ Fathah dan waw Au a dan u

Contoh :

‫َكيْف‬ : Kaifa

‫ه َْو َل‬ : Haula

3. Mad

Mad atau panjang dilambangkan dengan harakat atu huruf, dengan transliterasi

berupa huruf dan tanda.

x
Harakat dan Huruf Tanda Baca Keterangan

‫اي‬ Fathah dan alif Ā A dan garis


atau ya panjang di atas

‫اي‬ Fathah dan ya Ī I dan garis di atas

‫او‬ Dlommah dan Ū U dan garis di


waw atas

Contoh :

‫قال‬ : qāla

‫رمي‬ : rama

‫ اذقال يوسف البيه‬: liabihi yusufu qala i

4. Ta’Marbutah

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua macam:

1. Ta’Marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasroh, dan dlammah,

maka transliterasinya adalah /t/.

2. Ta’Marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka transliterasinya

adalah /h/.

3. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti dengan kata yang

memakai al serta bacaan keduanya terpisah, maka ta marbutah itu ditransliterasikan

dengan /h/.

4. Pola penulisan tetap 2 macam.

Conto :

xi
‫رومضة االطفال‬ Raudlatul aṭhfāl

‫المدينة المنورة‬ al-Madīnah al-Munawwarah

5. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda, yaitu tanda syaddah atau tasydid. Dalam transliterasi ini tanda

syaddah tersebut dilambangkan dengan huruf yang diberi tanda syaddah tersebut.

Contoh:

‫ربنا‬ Robbana

‫نزل‬ Nazzala

6. Kata Sandang

Diikuti oleh Huruf Syamsiah

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan bunyinya

dengan huruf /I/ diganti dengan huruf yang langsung mengikutinya. Pola yang

dipakai ada dua seperti berikut.

Contoh:

Pola Penulisan

‫التواب‬ Al-tawwabu At-tawwabu

‫الشمس‬ Al-syamsu Asy-syamsu

Diikuti huruf Qomariah

xii
Kata sandang yang diikuti huruf qomariyah ditransliterasikan sesuai dengan

aturan- aturan diatas dan dengan bunyinya.

Pola Penulisan

‫البديع‬ Al-badi’u Al-badi’u

‫القمر‬ Al-qomaru Al-qomaru

Catatan : Baik diikuti huruf syamsiah maupun maupun qomariyah, kata

sandang ditulis secara terpisah dari kata yang mengikutinya dan diberi tanda

hubung (-).

7. Hamzah

Hamzah ditransliterasikan dengan opostrof. Namun hal ini hanya berlaku

bagi hamzah yang terletak ditengah dan akhir kata. Apabila terletak diawal kata,

hamzah tidak dilambangkan karena dalam tulisannya ia berupa alif.

Contoh:

Pola Penulisan

‫تاَخذون‬ Nazzala

‫الشهداء‬ Ta’khusuna

‫اومرت‬ Umirtu

‫فات َيبها‬ Fa’tibiha

xiii
C. Penulisan Huruf

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf ditulis terpisah.

Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim

dirangkaikan dengan kata-kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan.

Maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang

mengikutinya. Penulisan dapat menggunakan salah satu dari dua pola sebagai

berikut:

Contoh Pola Penulisan

‫وانلهال َهخيرالرازقين‬ Wa innalaha lahuwa khair al-raziqin

‫فاوفوا الكيل والميزان‬ Fa aufu al-kaila wa al-mizani

xiv
KATA PENGANTAR

Tiada untayan kata untuk mengawali saya berbicara, selain kata puja puji

serta syukur kepada Dazat Alloh yang maha gofur, dengan sifat-sifat yang mulia

membuktikan karunia dan kehendaknya bagi makhluk yang ia ciptakan. Sholawat

beriringkan salam semoga tercurah limpahkan kepada sang komandon di medan

perang tak pernah luput waloupun musuh menghadang hambatan datang rong

rongan menerjang dari belakng tetapi beliou tetap tenang demi kemenangan islam

yang gilang gemilang dialah Nabi Muhammad saw yang berjuang membawa

manusia dari penjajahan intelektual, dan perbudakan.

Penulis skripsi ini yang berjudul " Peran dan metode dakwah islam di era

moderen ". Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh

kelulusan tingkat Ma'hadul 'Aliy ( MA ) Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Ciamis

Jawa Barar.

Selama penyusun skripsi, penulis mengalami berbagai kesulitan terutama

karna kemampuan dan pengetahuan penulis sendiri sangat terbatas. Namun berkat

rahmat dan ridho Alloh serta dukungan dan bantuan dari berbagi pihak, penulis

dapat menyusun dan menyelesaikan penulis skripsi ini. Dan sudah sepantasnya

penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Kh.Agus Malik Nawawi., sebagai pimpinan umum pondok pesantren

Miftahul Huda 2 Ciamis, yang menjadi panutan di Almamater Miftahul Huda

2.

2. Kh. Nonop Hanafi., Selaku ketua yayasan Pondok Pesantren Miftahul Huda

2 Ciamis yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam

menempuh pendidikan di pondok pesantren Miftahul Huda 2.

xv
3. Guruku tercinta Hj. Lilis Kholisoh dan Kh Iqbal Syihabudin., sebagai

murobby santri takhosus putra yang selalu membingbing dan mendidik

penulis menjadi yang lebih baik.

4. Syekhotuna Hj. Dais Nurul Wahidah sebagai wali kelas MA 3 yang selalu

memberikan ilmu pengtahuan dan wawasannya.

5. Seluruh Dewan Murobby pondok pesantren Miftahul Huda 2 Ciamis yang tak

bisa saya sebutkan satu persatu semoga Alloh berkahi.

6. Ust.Ade Hilam Selaku pembingbing penyusunan skripsi sakaligus Rois 'Am

pondok pesantren Miftahul Huda 2 Ciamis.

7. Kepda Ayahanda dan Ibu ku tercinta yang berkat merekalah penulis bisa di

berikan kesempatan untuk menjadi seorang santri, Darah dan keringat Ayah

dan ibu terus mengalir dalam setiap tinta dan langkah penulis untuk

mengenyam pendidikan di almamater tercinta, semoga Alloh selalu

memberikan kesehatan baginya.

8. Kakak-kakak ku tercinta yang selalu membirakan kesemangatan, motifasi

dan dorongan untuk menjadikan penulis mandiri dalam berbagai situasi

apapun.

9. Teman-teman seperjuangan yang selalu ada dalam suka maupun duka.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah

memberikan banyak dorongan dan bantuan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini. semoga Alloh SWT meridhai kita dalam mengurangi

kehidupan, dan memberikan ganjaran yang berlipat atas apa yang telah kita

lakukan, baik di dunia maupun akhirat kelak nanti.

xvi
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan ketulusan

hati para pembaca skripsi ini untuk berkenan memberi tanggapan, masukan, kritik

maupun saran kepada penulis, bisa di kirim langsung sebagai bentuk dialog

intelektual dan pengetahuan tradisi akademika dikalangan santri atau umum.

Mudah-mudahan penyusun skripsi ini diridhai Alloh SWT, dan hasilnya

bermanfaat bagi semua pihak.

xvii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... v

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ........................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... xv

DAFTAR ISI .................................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

1.2. Batasan Masalah ................................................................. 2

1.3. Rumusan Masalah ............................................................... 2

1.4. Tujuan Penelitian ................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1. Definisi Dakwah Dalam Islam ............................................ 3

2.2. Jenis-jenis Dakwah ............................................................. 5

2.2.1. Dakwah Fardiah .................................................................. 5

2.2.2. Dakwah Ammah ................................................................. 9

2.2.3. Dakwah Bil-Lisan ............................................................... 9

2.2.4. Dakwah Bilhal .................................................................... 9

2.2.5. Dakwah Bit-Tadwin ............................................................ 9

2.3. Islam di Era Modern ........................................................... 10

xviii
2.4. Perkembangan Zaman ......................................................... 11

2.5. Era Modern ......................................................................... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sifat penelitian .................................................... 15

3.1.1. Jenis Penelitian ................................................................... 15

3.1.2. Sifat Penelitian .................................................................... 15

3.2. Sumber Data ....................................................................... 16

3.2.1. Bahan Primer ...................................................................... 16

3.2.2. Bahan Sekunder .................................................................. 16

3.3. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 16

3.4. Teknik Analisa Data ........................................................... 18

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Peran Islam Dalam Perkembangan Zaman ......................... 20

4.1.1. Islam (Normatif dan Historis) dan Muslim ......................... 20

4.1.2. Bid’ah Dalam Perkembangan Zaman ................................. 21

4.1.3. Islam dan Perkembangan Zaman ........................................ 22

4.2. Metode Dakwah Islam ........................................................ 23

4.2.1. Definisi Metode Dakwah Islam .......................................... 23

4.2.2. Klasifikasi Prinsip-prinsip Metode Dakwah ....................... 25

4.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Dakwah ............................................................................... 26

4.2.4. Ayat Tentang Metode Dakwah ........................................... 27

4.2.5. Klasifikasi Metode-metode Dakwah .................................. 27

4.3. Penyebaran Islam di Era Modern ........................................ 28

xix
4.4. Dampak Dari Penyebaran Islam di Era Modern ................. 29

4.4.1. Aspek Kehidupan Ekonomi ................................................ 30

4.4.2. Aspek Bahasa ...................................................................... 30

4.4.3. Aspek Jaringan Keilmuan di Nusantara .............................. 30

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ......................................................................... 31

5.2. Saran ................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN TARKIBAN

xx
xxi
PERAN DAN METODE DAKWAH ISLAM
DI ERA MODERN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Untuk Mengikuti Program Syahadah Marhalah Ma’hadul Aly
Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Miftahul Huda II

Disusun oleh :

MOCHAMAD SALIM ZAKIYUDDIN


NIS. : 510032070321.13.0113

LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN


MIFTAHUL HUDA II
TAHUN 1444 H / 2022 M
Jl. Mulyasari No.120 Dsn.Wetan Rt/Rt 05/02 Ds.Bayasari Kec.Jatinagara
Kab.Ciamis
Kode Pos 46273 e-mail : huda2bys@yahoo.co.id Website :
www.huda2bayasari.or.id
BAB I

PENDAHULUAN

1.5. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas masyarakatnya

beragama islam, bahkan dilansir perhitungan yang dilakukan oleh

kementrian dalam negeri tentang statistik masyarakat Indonesia mengatakan

bahwa dari populasi masyarakat indoneisa yang berjumlah 272,32 juta jiwa

86,88 persennya merupakan masyarakat yang memeluk agama islam, maka

dari itu Indonesia bisa dikatakan negara dengan populasi masyarakat pemeluk

islam yang dikatakan banyak dibandingkan dengan negara-negara lain.

Namun dalam praktek di lapangannya masih banyak masyarakat yang

berstatus pemeluk agama Islam namun tidak mengikuti aturan-aturan Islam

yang telah di tentukan dalam Al-qur’an dan Hadits.

Dilihat dari setiap aturan yang ada dari berbagai agama, tentulah Islam

merupakan agama yang sangat toleran dan memiliki banyak manfaat bagi

pemeluknya, banyak hal besar yang dapat mempengaruhi perkembangan

generasi muda di zaman serba modern ini. Disini Agama mempunyai peran

yang sangat besar bagi perkembangan zaman, perkembangan generasi

penerus bangsa, maka dari itu Penulis tergugah untuk membuat karya tulis

ilmiah dengan judul “Peran dan Metode Dakwah Islam di Era Modern”

Penulis menyadari dalam penulisan karya tulis ilmiah ini tentunya

banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan, maka dari itu diharapkan

kepada Pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun bagi

Penulis untuk perbaikan di masa yang akan datang.

1
1.6. Batasan Masalah

Dalam penulisan karya tulis ilmiyah tentunya Penulis memiliki batasan

masalah demi terfokusnya pembahasan yang akan dibahas yaitu hanya

berfokus kepada judul yang telah dipilih. Adapun batasan masalah dalam

karya tulis ilmiyah ini adalah sebagai berikut :

a. Peran Islam dalam perkembangan zaman

b. Metode dakwah Islam

c. Penyebaran Islam di era modern

d. Dampak dari penyebaran Islam di era modern

1.7. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari karya tulis ilmiyah ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaiamana Peran Islam dalam perkembangan zaman?

2. Bagaimana Metode dakwah / penyebaran Islam?

3. Bagaiamana cara penyebaran Islam di era modern?

4. Bagaiamana dampak dari penyebaran Islam di era modern?

1.8. Tujuan Penelitian

Selanjutnya tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peran Islam dalam perkembangan zaman;

2. Untuk mengetahui metode penyebaran Islam;

3. Untuk mengetahui cara Islam di era modern;

4. Untuk mengetahui dampak dari penyebaran Islam di era modern.

2
BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1. Definisi Dakwah Dalam Islam

Dakwah adalah bagian penting dari Islam. Jika diterjemahkan dari

bahasa Arab, pengertian dakwah secara singkat berarti ‘mengundang’. Dalam

konteks Islam, pengertian dakwah adalah mengajak manusia kepada ajaran

Allah SWT.

Meski dalam dakwah kita menyeru atau mengajak manusia ke dalam

ajaran Islam, bukan berartig kita mengubah orang tersebut. Dakwah lebih

kepada penyebaran pesan-pesan Allah SWT dengan cara yang sama seperti

yang dilakukan oleh para nabi terdahulu. Allah SWT juga berfirman dalam

surat An Nahl ayat 125 :

َْ َ ُ َ َّ ْ َ َّ ْ َ َ َْ َ ْ ْ ْ َ ٰ ُ ُْ
‫ال ك َم ِة َوال َم ْو ِعظ ِة الح َسن ِة َوج ِادل ُه ْم ِبال ِت ْي ِه َي اح َس ُنُۗ ِان َرَّبك ه َو اعل ُم‬ ِ‫ادع ِالى َس ِب ْي ِل َر ِبك ِب ح‬
َ ْ َْ َ ُ َ َّ َ
‫ِب َم ْن ضل ع ْن َس ِب ْي ِل ٖه َوه َو اعل ُم ِبال ُم ْهت ِد ْي َن‬
Artinya :

”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran

yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

(QS.An-Nahl:125)

Berikut ini adalah isi kandungan Surat An Nahl ayat 125:

1. Allah memerintahkan Rasulullah untuk berdakwah menyeru manusia

kepada agama-Nya. Kewajiban berdakwah ini juga berlaku bagi umat Islam.

3
2. Ayat ini menjelaskan tiga metode dakwah yakni hikmah, mauidhah

hasanah (pengajaran yang baik) dan jidal (debat) dengan cara baik.

3. Allah hanya mewajibkan dakwah, sedangkan apakah seseorang mendapat

hidayah atau tidak adalah urusan Allah. Bukan kewajiban seorang dai.

4. Allah Maha Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan siapa yang

mendapat petunjuk. Dia Maha Mengetahui siapa yang mau menolak dakwah

dan siapa yang mau menerimanya.

5. Ayat ini menenangkan Rasulullah dan para dai agar tidak sedih dan kecewa

jika ada orang yang menolak dakwah.

Nasib setiap manusia ada di tangan Allah SWT. itu berarti bukan tugas

manusia untuk mencoba dan membujuk orang lain agar mau mengikuti ajaran

Islam. Dengan pemikiran ini, kita dapat memaknai pengertian dakwah

sebagai penyebaran, ajakan, seruan, tentang pesan Allah SWT dengan cara

yang baik, dan bukan dengan paksaan.

Sebagai umat Islam, kita sudah tidak asing dengan istilah dakwah.

Dalam kehidupan beragama, dakwah memainkan peran penting untuk

memantapkan hati untuk terus berada di jalan Allah SWT tanpa adanya

keraguan.

Dakwah yang sering kita dengar berisi tentang ajakan kepada umat

manusia untuk berbuat kebaikan dan melarang perbuatan mungkar yang

dilarang oleh Allah SWT dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dakwah adalah

penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat.

4
Istilah dakwah dalam bahasa Arab berarti, 'menyeru atau mengajak'.

Dalam konteks Islam, pengertian dakwah merujuk pada proses menyeru,

menyampaikan, mengajak manusia kepada risalah Islam, menuju Tuhan,

menuju Kebenaran, menuju jalan yang benar yang ditentukan oleh Allah

SWT untuk seluruh umat manusia.

Ajakan dakwah ini mengajak, mencondongkan, dan mendorong

manusia untuk secara sukarela tunduk kepada kehendak Allah, dengan hanya

beribadah kepada-Nya dan mengikuti segala perintah dan larangan-Nya.

Terkait pengertian dakwah ini, Ali Mahfuz menjelaskan bahwa

“dakwah adalah untuk mendorong manusia berbuat baik menurut petunjuk,

menyeru mereka berbuat kebajikan, dan melarang dari yang mungkar agar

mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.”

Oleh karena itu, dakwah Islamiyah dapat diartikan sebagai upaya

mengajak, meyakini, dan mengamalkan aqidah dan syariat Islam.

2.2. Jenis-jenis Dakwah

Berdasarkan cara penyampaiannya, dakwah dapat dibedakan menjadi

beberapa jenis yaitu:

2.2.1. Dakwah Fardiah

Dakwah Fardiah adalah dakwah yang dilakukan seseorang kepada

individu lain (satu orang) atau banyak orang dalam jumlah yang kecil.

Biasanya, Dakwah Fardiah ini berlangsung tanpa adanya persiapan.

Contohnya saat seseorang menasihati teman sekantor, atau memberikan

anjuran, dan memberi contoh.

5
Dakwah fardiyah adalah dakwah yang memiliki karakteristik sebagai

berikut:

1. Adanya mukhatabah (berbincang-bincang) dan (tatap muka) dengan

mad‟u secara dekat dan intens. Hal ini mempermudah terbukanya

berbagai macam permasalahan dan problem yang tidak mungkin bisa

dilakukan ketika menghadapi orang banyak. Cara ini juga membuahkan

terkumpulnya kemauan dan keaktifan. Karena sang mad‟u merasa bahwa

dialah satu-satunya yang menjadi pusat perhatian dalam pembicaraan.

2. Istimrariyah. Terjaganya keberlanjutan dakwah, khususnya di saat-saat

sulit dan dalam kesempitan.

3. Berulang-ulang. Dapat dilakukan setiap saat tanpa menunggu momen

tertentu.

4. Mudah, bisa dilakukan setiap orang. Tidak banyak menyita energy dan

tidak memerlukan adanya ketrampilan khusus. Yang diperlukan

hanyalah kemauan, kesungguhan, pemikiran yang tertata, dan cara

berdialog yang baik.

5. Bisa menjaga diri dari riya‟ dan sum‟ah.

6. Dapat menghasilkan asas-asas dan pilar-pilar amal. Ini tentunya karena

lamanya waktu yang digunakan dalam berinteraksi dengan mad‟u

sebelum mereka meniti jalan dakwah dan sebelum bergabung.

7. Dakwah fardiyah dapat membantu mengungkap potensi dan bakat yang

terpendam. Dengan demikian seorang mad‟u bisa diletakkan pada posisi

yang sesuai dengan bakat dan potensi yang dimilikinya.

6
8. Dapat merealisasikan keterikatan yang erat dan saling kerjasama antara

da‟i dan mad‟u.

9. Sang dai akan bisa menggali pengalaman dan pembiasaan dalam

aktivitas dakwah, dan itu merupakan hal yang mutlak dibutuhkan.

10. Bisa mendorong pelakunya untuk menambah bekal dan pengalaman,

sehingga lebih mapan dalam aspek operasionalnya.

11. Bisa mengarahkan sang da‟i untuk selalu bermujahadah, karena adanya

tuntutan untuk senantiasa menjadi suri tauladan.

12. Dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi mad‟u untuk

Menanyakan segala sesuatu yang berkenaan dengan keislaman dirinya.

Sedangkan kekurangan yang mungkin timbul dalam aktivitas dakwah

fardiyah adalah sebagai berikut:

1. Mereka yang siap menerima seruan ini banyak, sementara tenaga da‟i

yang diharapkan bisa terjun langsung ke lapangan sangat sedikit. Dengan

demikian akan sulit dilakukan penguasaan medan dakwah. Dengan kata

lain, dakwah fardiyah relative menyita banyak tenaga dari banyak

personel da‟i.

2. Pada kondisi tertentu, jumlah mad‟u yang mau hanya sedikit. Meskipun

dalam hal ini yang menjadi standar bukanlah kuantitas atau jumlah,

melainkan kualitas. Seorang yang menjadi “alumni” dari dakwah

fardiyah akan jauh lebih baik daripada kebanyakan para mustami‟ yang

hanya berinteraksi dalam dakwah ammah. Kendati, tentunya kedua

model dakwah ini tetap dibutuhkan yaitu dakwah fardiyah dan dakwah

ammah.

7
3. Seorang mad‟u muncul rasa bosan dan jenuh. Namun hal ini bisa diatasi

dengan melakukan variasi dalam hal strategi dan metode dakwah yang

digunakan oleh da‟i

Adapun keutamaan dakwah fardiyah adalah:

4. Bisa sering dilakukan.

5. Dakwah fardiyah bisa dilakukan secara spontan, tidak membutuhkan

energi dan banyak persiapan. Mungkin bisa dikerjakan di sela-sela

aktivitas lain, sehingga tidak harus mengambil waktu khusus.

6. Dakwah fardiyah ini mudah, tidak membutuhkan persiapan khusus dan

formal yang matang seperti resepsi-resepsi umum atau bidang-bidang

pembicaraan yang tersusun rapi lainnya. Seorang dai dalam dakwah ini

akan terbatas dari segala macam bentuk penentangan.

7. Dakwah fardiyah itu sifatnya tertutup dan terjaga. Ia akan menjaga da‟i

dari sifat riya‟ dan sum‟ah.

8. Di dalam dakwah fardiyah terdapat media untuk mengungkapkan ide dan

perasaan. Setiap orang dapat mengungkapkan apa saja yang ada pada

dirinya.

9. Dalam dakwah fardiyah ada kesempatan untuk berbicara bebas.

Seseorang bisa menyampaikan apa saj yang ada pada dirinya dari keragu-

raguan dan kebimbangan. Sebaliknya, sang mad‟u juga memperoleh

kebebasan yang cukup untuk menanyakan sesuatu.

10. Dalam dakwah fardiyah ada kesinambungan, karena waktu tersedia

untuk berinteraksi dengan umat tidak terbatas.

8
11. Di dalam dakwah fardiyah ada barakah nubuwah karena para Nabi

memulai dakwah mereka dengan dakwah fardiyah.

2.2.2. Dakwah Ammah

Dakwah Ammah adalah dakwah yang dilakukan seseorang kepada

orang banyak dengan tujuan untuk memberi pengaruh kepada orang lain.

Contohnya adalah khotbah atau pidato. Biasanya, Dakwah Ammah dilakukan

oleh seseorang atau organisasi yang bergerak di bidang dakwah.

2.2.3. Dakwah Bil-Lisan

Dakwah bil-Lisan adalah dakwah yang disampaikan dalam wujud lisan,

sehingga terjadi interaksi antara pemberi dakwah dengan orang yang

mendengarkan dakwah. Dengan dakwah lisan ini, seseorang bisa langsung

memahami isi dakwah yang disampaikan, dan jika masih belum paham, orang

tersebut bisa langsung menanyakan agar lebih jelas.

2.2.4. Dakwah Bilhal

Dakwah Bilhal adalah dakwah yang dilakukan dengan memberi contoh

perbuatan yang nyata. Dakwah ini bertujuan agar si penerima dakwah dapat

mengikuti jejak dan ihwal dari juru dakwah. Dakwah jenis ini tak hanya

membantu pendengar memahami isi dakwah, tapi juga langsung melihat

bagaimana mengaplikasikan isi dakwah tersebut dalam kehidupan sehari-

hari.

2.2.5. Dakwah Bit-Tadwin

Dakwah bit Tadwin atau dakwah melalui tulisan, adalah dakwah yang

dilakukan dengan media seperti kitab-kitab, buku, majalah, tulisan internet,

9
koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah. Dakwah bit-

Tadwin dapat bertahan lama meski pun penulisnya telah wafat.

Terkait dakwah bit-Tadwin, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

pernah berkata, “Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari

darahnya para syuhada.”.wah Bil-Hikmah

Dakwah bil Hikmah disampaikan dengan cara yang arif dan bijaksana,

yaitu dengan melakukan pendekatan yang baik tanpa paksaan. Cara ini

membantu penerima dakwah dapat melaksanakan isi dakwah secara sukarela,

tanpa merasa dipaksa.

2.3. Islam di Era Modern

Di zaman modern ini agama menjadi pondasi yang sangat penting.

Dengan Bergama kita bisa mengontrol diri dari hal-hal yang menghancurkan

diri sendiri dan juga dunia. dengan Bergama kita bisa bertoleransi dengan hal-

hal yang baru, termasuk juga dalam beragama. Indonesia merupakan salah

satu Negara Islam terbesar didunia, yang mana terdapat juga beragam agama

yang ada di dunia.

Islam memiliki kejayaan yang maju pada masanya didunia, terutama

dalam kesultanan bani utsmaniyah yang menguasai seperempat dunia, hal

tersebut membuktikan islam dapat merubah dunia. banyaknya aliran

merupakan kemunduran islam itu sendiri, butuh usaha yang kuat untuk

membangkitkan lagi islam seperti dulu. Penyebaran islam di Indonesia sendiri

dibungkus dengan kebudayan-kebudayaan agar nila-nilai islam bisa

disampaikan tanpa meninggalkan ciri khas di daerah yang di sebarkan dan

mudah diterima dengan baik agar tercipta perdamaian antara umat manusia.

10
Pengakuan islam dan penerimaan adanya perbedaan bisa menjalin

kerukunan masyarakat itu sendiri. Rosulullah sendiri dalam pemerintahannya

tidak memaksakan untuk masuk islam. Adanya keragaman di Indonesia

merupakan tantangn bagi umat islam untuk memajukan islam kembali.

Dimana kondisi masyarakat Islam di Indonesia pada era modern ini sering

terjadinya konflik antar kelompok muslim yang dianggap radikal dengan

kelompok yang menganggap dirinya Islam murni.

Kondisi kehidupan masyarakat Indonesia kebanyakan menjadi

konsumen dunia barat yang melupakan kebudayaan yang ada di negeri ini.

Era modern ini, masyarakat muslim di Indonesia yang hidupnya menjadi

hidup kebarat-baratan. Zaman harus maju tetapi sebagai umat islam kita tidak

boleh meninggalkan ajaran dan tata cara hidup yang telah diajarkan islam.

Seharusnya di zaman modern ini kita bisa membuat islam lebih maju dengan

dukungan teknologi yang ada.

2.4. Perkembangan Zaman

Indonesia saat ini telah mengalami perubahan-perubahan yang sangat

pesat, baik itu perubahan kecil maupun perubahan besar, baik pula perubahan

itu dilihat dari segi politik ataupun dari segi bidang dan juga lain sebagainya.

Seperti kita ketahui saat ini dari segi ekonomi indonesisudah mulai

menerapkan sistem politik luar negeri bebas aktif yang artinya semakin

banyak bagi bangsa asing untuk melakukan kerja sama di segala bidang lebih-

lebih di bidang ekonomi, yang mana sistem politik ini adalah indonesia sudah

mulai bisa menambah pasar internasional jad barang atau jasa yang indonesia

miliki dan indonesia ciptakan bisa terkenal dan di akui oleh negara lainnya.

11
Namun di samping dampak yang baik ini adapula segi negatifnya, yakni

banyak rakyat indonesia yang tidak memiliki minat untuk menggunakan

produk dalam negeri dikarenakan produk indonesi yang disamakan dengan

produk luar negeri faktanya memang mengejutkan dalam artian produk yang

dihasilkan oleh luar negeri berbanding terbaik dengan kualitas produk yang

dihasilkan didalam negeri, dan pula di sebabkan oleh kurangnya memahami

IPTEK, dan dari segi negatif yang lainnya yaitu masuknya budaya asing

melunturkan buadaya atau nilai luhur bangsa indonesia.

Seperti cara berpakian kita lihat artis-artis zaman sekarang banyak yang

memakai bahkan meniru cara berdandan dan berpakaian orang barat. Yang

awalnya di indonesia wanita mayoritas islam berpakaian sopan sekarang tidak

bisa di elakkan bahkan pakain yang mereka gunakan seperti celana sepan

lutut dan sebagainya. Itu jauh dari kata sopan malah bangsa indonesia

khususnya bagi para wanitanya itu malah bangga jika aurat itu terumbar di

khalayak umum. Akan tetapi bangsa indonesia tidak hanya terpengaruh oleh

bangsa-bangsa barat melainkan bahkan dari sistem perekonomian indonesia

dengan itu bisa jadi tolak ukur atau cerminan.dari segi ekonomi lainnya

indonesia saat ini telah memiliki mentri perkara yang sangat tegas cepat dan

bijak dalam menanggapi masalah yang berkaitan pelatan, perikanan yakni ibu

sus sosok yang sangat cerdas seperti kita ketahui belakangan ini indonesia

merupakan negara berkepulauan yang di dalamnya banyak menyimpan

kekayaan laut seperti ikan, tambang, dan lain sebaginya.

Dengan jumlah yang sangat banyak dan kekayaan tersebut banyak

orang asing yang ingin merampas dan mengambilnya. Seperti kasus kemarin-

12
kemarinnya ada kapal asing menangkap inkan secara ilegal. Tindakan yang

di ambil oleh susi adalah dengan mengebom dan menembak kapal-kapal

tersebut. Dengan itu wilayah perairan indonesia terlindungi dari segala bentuk

ancaman meskipun tidak sama.

2.5. Era Modern

Era Modern terdiri dari kata ”Era” dan ”Modern”. Pengertian Era dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia Era adalah kurun waktu dalam sejarah;

sejumlah tahun dalam jangka waktu beberapa peristiwa penting dalam

sejarah; masa. Dan Modern dalam KBBI memiliki arti terbaru / mutakhir,

atau sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan

zaman. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan Era Modern adalah masa

/ waktu dimana masa itu masyarakatnya memiliki sikap dan cara berpikir

serta cara bertindak yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Adapun pengertian modern menurut para ahli adalah sebagai berikut :

1. Wilbert E Moore

Menurut Wilbert E Moore, Modernisasi adalah transformasi total co-

eksistensi tradisional atau pra-modern dalam hal teknologi dan organisasi

sosial terhadap pola ekonomi dan politik yang menjadi ciri negara-negara

barat yang stabil.

2. JW School

Menurut JW School, Modernisasi adalah transformasi, perubahan

dalam masyarakat dalam segala aspeknya. Teori modernisasi

menggambarkan proses transformasi dari masyarakat tradisional ke

masyarakat modern atau mundur.

13
3. Abdul Syam

Menurut Abdul Syam, Modernisasi adalah suatu proses transformasi

sari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat dalam berbagai

aspekdalam kehidupan masyarakat.

14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sifat Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah suatu penelitian yang dilakukan

dengan cara mengumpulkan buku-buku yang diperlukan serta

mempelajarinya. Penelitian ini, peneliti menggunakan buku, internet, karya

ilmiah dan literatur-literatur yang ada relefansinya dengan pandangan Islam

dalam jual beli Online, kemudian peneliti memelajari dan menarik

kesimpulan dari sumber-sumber yang telah terkumpul. Penelitian ini dikenal

dengan library research atau riset perpustakaan.

Penelitian yang demikian ini merupakan penelitian yang bertujuan

mengumpulkan data dan informasi lain dengan bantuan berbagai literatur

yang terdapat diperpustakaan. Penelaahan dimaksudkan untuk mendapatkan

informasi secara lengkap dan apa adanya serta menentukan tindakan yang

diambil sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah.

3.1.2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif adalah suatu penelitian itu terbatas pada

usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaannya sebagaimana adanya,

sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta.

Sifat deskriptif yang dimaksud dalam penelitian ini bahwa peneliti akan

mengungkapkan masalah tentang PERAN DAN METODE DAKWAH

ISLAM DI ERA MODEREN yang akan ditinjau berdasarkan Relefansi

15
perkembangan dakwah islam dengan perkembangan zaman yang berupa

keterangan-keterangan atau penjelasan. Sehingga penelitian ini memberi

gambaran yang jelas dan menganalisa persoalan secara metodelogis data yang

dikaji.

3.2. Sumber Data

3.2.1. Bahan Primer

Bahan primer merupakan bahan dasar yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti dari buku Sejarah, Para ahli dan tinjauwan perkembangan zaman dari

sudut pandang penulis. sumber pokok yang paling utama. Adapaun data-data

yang diperoleh nantinya adalah sebagai berikut : Peran dakwah dan metode

dakwah islam di era modere. Peneliti mengambil sumber atau landasan data

dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dan buku yang membahas tentang sejarah

perkembangan dakwah islam.

3.2.2. Bahan Sekunder

Bahan sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung

berupa jumlah ketarangan atau fakta dengan mempelajari bahan-bahan

perpustakaan. Data ini diperoleh dari literatur-literatur, ensiklopedia dan

kebijakan-kebijakan serta data-data resmi.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dalam

pengumpulan data, Metode Observasi adalah metode pengumpulan data yang

kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode

pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden,

namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi.

16
Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang

bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-

gejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang

kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi

menjadi dua kategori, yakni: a. Participant observation Dalam participant

observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari

orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. b. Nonparticipant

observation Berlawanan dengan participant observation, nonparticipant

observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung

dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.

Sebagian besar kegiatan dalam penelitian ini adalah dengan membaca.

Sumber bacaan adalah merupakan bagian penunjang penelitian yang esensial.

Dengan kata lain proses pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah

dengan mebaca dan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan

dengan penelitian ini. Kemudian menetapkan data mana yang akan digunakan

untuk penelitian ini.

Data yang dikumpulkan adalah hal-hal yang membicarakan tentang jual

beli Online, Hukum Islam yang terkait sebagai penunjang didalam penelitian

ini. Sesuai dengan hal tersebut, maka pengumpulan data diupayakan melalui

pengumpulan dan penginventarisasikan buku-buku, surat kabar, majalah-

majalah, catatan-catatan untuk mencari hal-hal yang berhubungan dengan

jual beli Online ditinjau dari perspektif hukum Islam.

17
3.4. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Setelah data di peroleh

maka keseluruhan data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode

analisa kualitatif yang biasa juga disebut content analysis atau analisis isi..

yaitu teiknik penyelidikan untuk mendapatkan deskriptif yang objektif,

sistematis, dan kualitatif tentang isi aktual komunikasi. Metode ini digunakan

dalam rangka memperoleh gambaran dan detail-detail pemikiran jual beli

online ditinjau dari perspektif hukum islam.

Analisis data yang digunakan adalah berangkat dari teori-teori atau

konsep-konsep yang bersifat umum, analisis (diperinci) melalui penalaran

deduktif (penarikan kesimpulan dari umum ke khusus). Cara berfikir deduktif

ialah bertolak dari proporsisi umum yang kebenarannya telah diketahui

(diyakini) dan berakhir pada suatu kesimpulan (pengetahuan baru) yang

bersifat khusus. Cara berfikir ini digunakan untuk penalaran terhadap

permasalahan jual beli online ditinjau dari perspektif hukum Islam. Kemudian

digeneralisasikan dengan jual beli online yang merupakan hal khusus.

Setelah data terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan

data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut

dengan menggunakan analisis secara deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif

kualitatif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan

menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan

dan merekap sebnyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu,

18
sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang

keadaan yang sebenarnya.

19
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Peran Islam Dalam Perkembangan Zaman

Dalam kehidupan ini, segala sesuatu pasti akan mengalami sebuah

kemajuan dan perkembangan. Kehidupan tidak mungkin berjalan monoton,

atau lebih tepatnya tidak ada kemajuan sama sekali. Segala kemajuan dan

perkembangan tersebut sangatlah berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

Perkembangan zaman menunjukkan bahwasannya sistem sosial telah menuju

ke zaman yang lebih baik. Hal ini ditandai pemikiran manusia yang mulai

memasuki tahap modern.

Oleh karena itu, Islam pasti mempunyai pandangan tentang segala

perkembangan zaman di dunia ini. Di mana Islam mencakup berbagai bidang

kehidupan – sosial, budaya, teknologi, dan lain-lainnya – yang pastinya

memiliki pandangan dalam menentukan hal-hal tersebut.

Sedangkan dalam beragama, seorang muslim tidak bisa dipisahkah dari

pelaksanaan dalam hal beribadah dan keseharian. Ia pasti memiliki suatu

pandangan tersendiri yang lebih condong pada pendapat pribadi. Hal itulah

yang memungkingkan terjadinya perbedaan ataupun persamaan pandangan

bagi seorang muslim dalam memandang segala hal dalam kehidupan ini.

Maka dari itu ada pandangan Islam tentang perkembangan zaman tersebut

diantaranya adalah sebagai berikut :

4.1.1. Islam (Normatif dan Historis) dan Muslim

Ditinjau dari segi bahasa, Islam memiliki beberapa macam makna,

yakni: kesucian, kedamaian, kepatuhan, dan ketaatan. Sedangkan menurut

20
istilah, Islam adalah agama rahmatan lil alamin yang mengatur segala aspek

kehidupan yang diciptakan oleh Allah SWT. Sehingga para manusia harus

patuh dan tunduk terhadap segala syariat-syariat dalam beragama tanpa

melenceng ataupun menambahinya.

Islam dibagi menjadi dua macam, yaitu Islam normatif dan Islam

historis. Islam normatif adalah Islam yang membahas tentang segala macam

norma dan nilai sesuai dengan ajaran Allah Swt di dalam Al-Qur’an dan as-

Sunnah. Sedangkan Islam historis adalah Islam yang sesungguhnya ada di

kalangan masyarakat. Islam historis muncul karena adanya suatu pendapat

atau pemahaman dari setiap individu terhadap kajian Islam secara

menyeluruh.

Dalam implementasi beragama juga membutuhkan sekelompok umat

atau pengikut. Sekelompok umat yang menjadi pengikut agama Islam disebut

dengan muslim. Peran muslim sangatlah berpengaruh terhadap

perkembangan Islam, baik dari segi agama maupun muamalah.

Sehingga Islam normatif dan Islam historis tidak mungkin bisa

dipisahkan, karena kedua sisi tersebut juga membutuhkan peran muslim

dalam pengendaliannya. Kolaborasi ketiga unsur tersebut diharapkan bisa

membentuk norma-norma yang sesuai syariat Islam dalam bermasyarakat.

4.1.2. Bid’ah Dalam Perkembangan Zaman

Banyak dari orang-orang awam yang mengatakan bahwa segala sesuatu

yang ada pada zaman sekarang, tetapi tidak ada pada zaman Rasulullah Saw.

disebut dengan bid’ah. Bukan hanya orang awam saja yang berpendapat

21
seperti itu, para kaum Muslim yang belum mengetahui makna asli dari kedua

hal tersebut juga rentan memaknainya seperti pemaknaan orang awam.

Bid’ah adalah segala sesuatu yang tidak dilakukan oleh Rasulullah Saw.

ketika beliau masih hidup, tetapi kemudian dilakukan oleh umat Islam setelah

beliau wafat. Pada umumnya terdapat 2 macam bid’ah, yaitu bid’ah hasanah

dan bid’ah madzmumah. Dalam konteksnya, bid’ah itu lebih condong ke

dalam hal beragama. Seperti penggunaan tasbih dan peringatan maulid nabi.

Kedua hal tersebut tidak ditemukan pada zaman Rasulullah Saw. masih

hidup, tapi muncul setelah beliau wafat.

Berbeda halnya dengan konteks perkembangan zaman. Perkembangan

zaman mencakup berbagai hal secara luas, tidak hanya perihal agama saja,

tetapi juga teknologi, sosial, budaya, dan lain-lain. Jikalau kereta api dianggap

bid’ah karena tidak ada pada zaman Rasulullah, maka sampai saat ini manusia

tidak akan sampai ke suatu tempat dengan cepat. Karena hanya menggunakan

alat transportasi hewan unta saja, seperti halnya yang digunakan oleh para

shahabah pada zaman dahul

4.1.3. Islam dan Perkembangan Zaman

Pandangan Islam tidak pernah luput dalam memahami segala sesuatu

di kehidupan ini. Dari awal mula adanya kehidupan hingga akhir kehidupan

di alam semesta. Allah Swt pasti selalu mengawasi segala perubahan dalam

berbagai tatanan bidang.

Segala pandangan Allah SWT terkandung dalam nilai-nilai syariat

Islam. Dalam pandangan Islam, mengikuti perkembangan zaman itu relatif

harus dilaksanakan oleh seluruh manusia. Tetapi dalam pelaksanaan di

22
lapangan, Islam normatif lebih memandang kepada hukum mengikuti

perkembangan zaman, perihal boleh tidaknya manusia ittiba’ dalam hal

tersebut, perkembangan zaman tidak semuanya itu bernilai positif, ada juga

yang mempunyai nilai negatif.

Seperti halnya penggunaan transportasi pesawat yang mempunyai sisi

positif dalam keseharian manusia, berbeda halnya dengan pemakaian pakaian

ala kebarat-baratan yang justru mengandung sisi negatif karena bisa

menimbulkan dosa bagi diri pemakai maupun orang yang melihatnya.

Sedangkan Islam historis lebih memandang terhadap keseharian

manusia dalam mengikuti perkembangan menurut versi mereka sendiri, tanpa

didasari nilai dan norma. Hubungan Islam historis dengan seorang Muslim

saling berkesinambungan satu sama lain. Karena dalam proses perkembangan

zaman tidak akan luput dari peran seorang muslim.

Segala perkembangan zaman di dunia ini pasti bermula dari ide maupun

gagasan dari setiap individu yang akan membawa dunia ini lebih maju dalam

segala bidang. Tetapi dalam konteks pandangan tersebut juga membutuhkan

yang namanya nilai dan norma untuk mengatur berbagai hal tersebut agar

sesuai dengan ajaran Islam.

4.2. Metode Dakwah Islam

4.2.1. Definisi Metode Dakwah Islam

Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos, merupakan

gabungan dari kata meta yang berarti melalui, mengikuti, sesudah, dan kata

hodos yang berarti jalan, cara. Sedangkan dalam bahasa Jerman metode

berasal dari akar kata methodica yang berarti ajaran tentang metode.

23
Sedangkan dalam bahasa Arab metode disebut thariq, atau thariqah yang

berarti jalan atau cara. Kata-kata tersebut identik dengan kata al-Uslub.

(Aliyudin, 2010: 1010)

Sedangkan ushlub secara istilah, menurut Syaikh al-Jurjani adalah:

‫ما يمكن التوصل بصحيح النظر الى المطلوب‬

Sesuatu yang dapat mengantarkan kepada tercapainya tujuan dengan

paradigma yang benar.

Sedangkan secara istilah, uslub al-Da’wah adalah:

‫الطرق التى يسلكها الداعى فى دعواته او تطبيق مناهج الدعوة‬

Kemudian menurut Basrah Lubis, metode adalah “a systematic

arragement of thing or ideas”. (suatu sistem atau cara untuk mengatur suatu

ide atau keinginan). Dengan demikian dari beberapa definisi di atas dapat

dipahami, bahwa metode dakwah (ushlub al-Da’wah) adalah suatu cara dalam

melaksanakan dakwah, agar mencapai tujuan dakwah secara efektif dan

efisien.

Dengan kata lain, segala cara dalam menegakan syari’at Islam untuk

mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan, yaitu terciptanya kondisi

kehidupan mad’u yang selamat dan sejahtera (bahagia) baik di dunia maupun

di akhirat kelak. Hal ini sejalan dengan hakikat gerakan dakwah yang

dinyatakan al-Ghazali. Menurutnya gerakan dakwah merupakan proses

menegakan syariat Islam secara terencana dan teratur agar manusia

menjadikannya sebagai satu-satunya tatanan hidup yang haq dan cocok

dengan fithrahnya. (Aliyudin, 2010: 1011)

24
Kata metode telah menjadi bahasa Indonesia yang memiliki pengertian

“suatu cara yang bias ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk

mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata piker

manusia”. Sedangkan dalam metodologi pengajaran ajaran Islam disebutkan

bahwa metode adalah “Suatu cara yang sistematis dan umum terutama dalam

mencari kebenaran ilmiah”.

Dalam kaitannya dengan pengajaran ajaran Islam, maka pembahasan

selalu berkaitan dengan hakikat penyampaian materi kepada peserta didik

agar dapat diterima dan dicerna dengan baik. (Munir & Ilahi, 2012: 32-33)

Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah untuk

menyampaikan ajaran materi dakwah Islam. Dalam menyampaikan suatu

pesan dakwah, metode sangat penting peranannya, karena suatu pesan

walaupun baik, tetapi disampaikan lewat metode yang tidak benar, maka

pesan itu tidak biasa saja ditolak oleh si penerima pesan. (Munir & Ilahi,

2012: 33)

4.2.2. Klasifikasi Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Dakwah

Prinsip metode dakwah artinya ruh atau sifat yang menyemangati atau

melandasi berbagai cara atau pendekatan dalam kegiatan dakwah. Untuk

lebih jelas diantaranya mengacu kepada petunjuk al-Quran surat an Nahl ayat

125 terdiri dari tiga prinsip yaitu al-hikmah, al-mauidzah al-hasanah, dan

mujadalah bi al-lati hiya ahsan. (Aliyudin, 2010: 1015)

1. Bi al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memerhatikan situasi dan kondisi

sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka,

25
sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, mereka

tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.

2. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-

nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih

saying, sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu dapat

menyentuh hati mereka.

3. Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar

pikiran dan membantah dengan cara tidak memberikan tekanan-tekanan

yang memberatkan pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah.

(Aliyudin, 2010: 1034)

4.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Dakwah

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode dengan

mengetahui prinsip-prinsip metode atau pedoman dasar suatu metode.

Seorang da’i akan memperhatikan pula faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan dan penggunaan suatu metode agar metode yang dipilih sesuai

dengan fungsinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan

metode adalah tujuan.

Hal-hal yang dipertimbangkan diantaranya adalah sasaran dakwah, baik

masyarakat atau individual dengan segala kebijakan/politik pemerintah,

tingkat usia, pendidikan, peradaban (kebudayaan) dan lain sebagainya.

Situasi dan kondisi yang beraneka ragam dengan keadaannya.

Media dan fasilitas (logistik) yang tersedia, dengan berbagai macam

kuantitasnya. Kepribadian dan kemampuan seorang da’i atau muballigh.

26
Semua hal yang terkait dalam kegiatan dakwah harus berjalan dengan

seimbang agar memperoleh hasil yang maksimal. (Alhidayatillah, 2017: 269)

4.2.4. Ayat Tentang Metode Dakwah

Ketika membahas tentang metode dakwah, maka pada umumnya

merujuk pada surat an-Nahl: 125 berikut bunyi ayatnya:

‫س ُۚنُ ِإ َّن َربَّكَ ه َُو أ َ ۡعلَ ُم ِب َمن‬


َ ۡ‫ِي أَح‬ ۡ َ ‫ظ ِة ٱ ۡل َح‬
َ ‫سنَ ِة َو ٰ َجدِل ُهم ِبٱلَّتِي ه‬ َ ‫س ِبي ِل َر ِبكَ ِبٱ ۡلحِ ۡك َم ِة َوٱ ۡل َم ۡو ِع‬
َ ‫ٱ ۡدعُ ِإلَ ٰى‬

١٢٥ َ‫سبِي ِل ِۦه َوه َُو أ َ ۡعلَ ُم بِٱ ۡل ُمهۡ تَدِين‬ َ ‫ض َّل‬
َ ‫عن‬ َ

Artinya :

”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petusnjuk”. (Alhidayatillah, 2017: 269)

4.2.5. Klasifikasi Metode-metode Dakwah

Metode dakwah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa metode. Ada

yang berupa aktivitas bahasa lisan/tulisan (bi ahsan al- qawl/ bil kitabah) dan

aktivitas badan atau perbuatan (bi ahsan al-‘amal). Selanjutnya dalam tataran

lebih teknis aktivitas lisan dalam menyampaikan pesan dakwah dapat berupa

metode ceramah (muhadarah), diskusi (muzakarah), debat (mujadalah),

dialog (muhawarah), petuah, nasihat, wasiat, ta’lim, peringatan, dan lain-lain.

(Aliyudin, 2010: 1014)

Aktivitas tulisan berupa penyampaian pesan dakwah melalui berbagai

media massa cetak (buku, majalah, koran, pamplet, dan lain-lain). Akivitas

badan dalam menyampaikan pesan dakwah dapat berupa berbagai aksi amal

27
shaleh contohnya tolong menolong (ta’awun) melalui materi, pengobatan dan

lain-lain, pemberdayaan sumber daya manusia, lingkungan, penataan

organisasi atau lembaga-lembaga keislaman. (Aliyudin, 2010: 1014-1015)

Menurut Jamaluddin Kafie Metode klasik yang masih tetap up-to-date

adalah:

1. Metode sembunyi-sembunyi, pendekatan kepada sanak keluarga

terdekat.

2. Metode bil lisan, bil qalam, dan bil hal.

3. Metode bil hikmah, mauidah hasanah, mujadalah bi alati hiya ahsan.

4. Metode tabsyir wa al-tandzir, amar ma’ruf nahi munkar, ta’awun ala al-

biri wa al-taqwa, wala ta’awanu ala al-ismi wa al-udwan, dalla ala al-

khair, tawashau bi al-haq wa al-sabr, tadzkirah. (Aliyudin, 2010: 1015)

4.3. Penyebaran Islam di Era Modern

Di zaman modern ini agama menjadi pondasi yang sangat penting.

Dengan Bergama kita bisa mengontrol diri dari hal-hal yang menghancurkan

diri sendiri dan juga dunia. dengan Bergama kita bisa bertoleransi dengan hal-

hal yang baru, termasuk juga dalam beragama. Indonesia merupakan salah

satu Negara Islam terbesar didunia, yang mana terdapat juga beragam agama

yang ada di dunia.

Islam memiliki kejayaan yang maju pada masanya didunia, terutama

dalam kesultanan bani utsmaniyah yang menguasai seperempat dunia, hal

tersebut membuktikan islam dapat merubah dunia. banyaknya aliran

merupakan kemunduran islam itu sendiri, butuh usaha yang kuat untuk

membangkitkan lagi islam seperti dulu. Penyebaran islam di Indonesia sendiri

28
dibungkus dengan kebudayan-kebudayaan agar nila-nilai islam bisa

disampaikan tanpa meninggalkan ciri khas di daerah yang di sebarkan dan

mudah diterima dengan baik agar tercipta perdamaian antara umat manusia.

Pengakuan islam dan penerimaan adanya perbedaan bisa menjalin

kerukunan masyarakat itu sendiri. Rosulullah sendiri dalam pemerintahannya

tidak memaksakan untuk masuk islam. Adanya keragaman di Indonesia

merupakan tantangn bagi umat islam untuk memajukan islam kembali.

Dimana kondisi masyarakat Islam di Indonesia pada era modern ini sering

terjadinya konflik antar kelompok muslim yang dianggap radikal dengan

kelompok yang menganggap dirinya Islam murni.

Kondisi kehidupan masyarakat Indonesia kebanyakan menjadi

konsumen dunia barat yang melupakan kebudayaan yang ada di negeri ini.

Era modern ini, masyarakat muslim di Indonesia yang hidupnya menjadi

hidup kebarat-baratan. Zaman harus maju tetapi sebagai umat islam kita tidak

boleh meninggalkan ajaran dan tata cara hidup yang telah diajarkan islam.

Seharusnya di zaman modern ini kita bisa membuat islam lebih maju dengan

dukungan teknologi yang ada.

4.4. Dampak Dari Penyebaran Islam di Era Modern

Masa jaya Kerajaan Islam di Nusantara tidak berlangsung lama, namun

tetap memberikan pengaruh besar yang masih bisa kita rasakan saat ini.

Bahkan, sekarang Indonesia menjadi negara yang memiliki penduduk

beragama Islam terbanyak di dunia. Selain berpengaruh pada kepercayaan

masyarakat Nusantara masa itu, kehadiran Islam tentunya juga memengaruhi

aspek lainnya, diantaranya :

29
4.4.1. Aspek Kehidupan Ekonomi

Squad tentu masih ingat kalau kerajaan Islam bertumpu pada

perdagangan ‘kan? Ternyata, perdagangan antarpulau dan antarnegara itu

memiliki peran yang penting, seperti menghubungkan penduduk antarpulau

maupun terjadi penyebaran budaya antardaerah.

Selain kedua hal di atas, pelabuhan yang dulu menjadi tempat

berdagang masih ada yang digunakan, lho. Lokasi tersebut masih digunakan

karena merupakan lokasi strategis untuk berdagang.

4.4.2. Aspek Bahasa

Bahasa Melayu menjadi bahasa yang tumbuh berkembang sejalan

dengan penyebaran Islam, serta pelayaran dan perdagangan di Nusantara.

Bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan antarsuku bangsa sehingga disebut

lingua franca.

Bangsa Melayu tersebar ke mayoritas wilayah Nusantara seiring

dengan pesatnya perdagangan pada abad ke-15. Aktivitas bangsa Melayu

yang menggunakan bahasa Melayu sehari-hari semakin menyebarkan bahasa

dan budaya Melayu ke berbagai wilayah Nusantara.

4.4.3. Aspek Jaringan Keilmuan di Nusantara

Ketika di masa jayanya, Samudra Pasai pernah menjadi pusat studi

Islam di Nusantara, dan menyiarkan Islam di wilayah Malaka. Sistem

pendidikan Islam ini diadaptasi oleh sekolah-sekolah saat ini seperti

pesantren ataupun madrasah.

30
BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian di mana dakwah adalah bagian yang tidak

terpisahkan dari pengalaman keislaman seseorang maka tindakan dakwah

dapat dilakukan dengan berbagai cara dan peran, sepanjang hal tersebut tidak

bertentangan dengan kaidah Islam. Namun demikian, karena sifat khusus

tindakan dakwah, maka tindakan yang hanya berisikan tentang ajakan, seruan

panggilan dan penyampaian pesan seseorang atau sekelompok orang

sehingga orang lain dan masyarakat menjadi muslim yang dapat disebut

sebagai tindakan dakwah dalam pengertian yang luas.

Dakwah merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kelangsungan

hidup umat manusia terutama dalam menyiarkan suatu ajaran dalam

masyarakat. Ajaran yang baik tidak mustahil akan hilang apabila tidak

didakwahkan, dan sebaliknya ajaran yang sesat dapat tersiar dan membudaya

dalam masyarakat jika didakwahkan secara berkesinambungan. Dengan

aktivitas dakwah yang berkesinambungan maka akan mendorong

kemaslahatan hidup manusia baik di dunia maupun di akhirat. Agama tidak

akan tersiar dan berlaku di dalam masyarakat jika tidak didakwahkan. Oleh

karena itulah Islam mewajibkan dakwah kepada setiap umat

Islam. Bahkan dakwah itu merupakan salah satu dari kewajiban-

kewajiban besar yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Pelaksanaan

dakwah melalaui Surat Kabar sesungguhnya selaras perintah Islam yang

mewajibkan sebagian dari umat Islam yang memiliki ilmu untuk berdakwah,

31
terutama ketika seorang muslim melihat kemunkaran yang dilakukan secara

terang terangan. Dakwah bukan hanya sekadar kebaikan dan bukan pula

untuk menambah jumlah kaum muslimin saja, akan tetapi hal itu dituntut

justru untuk mewujudkan tanggung jawab misi umum diutusnya Nabi

Muhammad saw di tangan umat Islam. Tanggung jawab ini merupakan

tanggung jawab setiap individu umat Islam yang wajib ditunaikan, karena

tanggung jawab risalah ini telah dibebankan Allah atas umat untuk

disampaikan kepada umat manusia setelah Nabi Muhammad wafat. Jika umat

Islam melalaikan kewajiban dakwah ini berarti telah melalaikan kewajiban

risalah yang diwajibkan oleh Allah untuk dilaksanakan dan Allah

mengharamkan kedudukan ”khaira ummatin” karena kedudukan itu hanya

diberikan kepada umat yang melaksanakan risalah dakwah.

Pada prinsipnya sesungguhnya tiap-tiap muslim yang membawa

identitas Islam (baik secara aqidah atau syari’ah) mengetahui bahwa ia

diperintahkan untuk menyampaikan Islam ini kepada seluruh manusia

sehingga manusia dapat bernaung di bawah naungannya yang teduh. Di

situlah umat dapat menikmati ketentraman dan keamanan.

5.2. Saran

Setelah mengkaji Peran dan metode dakwah islam maka kita bisa

memberikan saran meskipun masih ada di sisi-sisi lain yang belum bisa

penulis tampilkan dalam penulisan skripsi ini, mengingat keterbatasan

kemampuan yang di miliki. Oleh karna itu saran penulis adalah :

1. Agar ada upaya lebih dalam untuk mengkaji peranan dan metode dakwah

islam di era moderen terutama pada hal-hal yang belum bisa penulis kaji.

32
2. Diupayakan untuk menelaah nilai-nilail peran dakwah islan di era

moderen ini dengan mencari metode yang layak di pakai.

3. Diupayakan agar mengkaji lebih dalam strategi dakwah islam

khususnya di era moderen ini. Akhirnya penulis mengucapkan

Alhamdulillah atas terselesainya penulisan skripsi ini karena hanya

dengan pertolongan-Nya dan pentunjuk-Nyalah skripsi ini dapat

diselesaikan.

33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN TARKIBAN

ْ ْ َ ٰ ُ ُْ
ِ ‫ادع ِالى َس ِب ْي ِل َر ِبك ِب‬
.......‫الحك َم ِة‬

“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah.....”


(QS.An-Nahl : 125)

1. Lafadz ُ ُْ
: ‫ادع‬
Kedudukan Kalimah : Fiil Fail (Fiil amar + Fail isim domir)
Keadaan Kalimah : Mabni sukun
Alamat Kalimah :-
Jenis Kalimah : Fiil amar mufrod mudzakar mukhotob
Sighot Kalimah : Fiil amar ( tsulasi mujarod bab ke 1 )

mu'tal lam bangsa wawu


Lughot Kalimah : Serulah

ٰ
: ‫ِالى َس ِب ْي ِل‬
2. Lafadz

Kedudukan Kalimah : Jar majrur


Keadaan Kalimah : Khofad
Alamat Kalimah : Kasroh
Jenis Kalimah : Isim mufrod munshorif
Sighot Kalimah :-
Lughot Kalimah : Kepada jalan

: ‫َر ِب‬
3. Lafadz

Kedudukan Kalimah : Mudof 'ilaih


Keadaan Kalimah : Khofad
Alamat Kalimah : Kasroh
Jenis Kalimah : Isim mufrod munsorif

Sighot Kalimah :-

Lughot Kalimah : Tuhan

4. Lafadz َ
:‫ك‬
Kedudukan Kalimah : Mudof 'ilaih
Keadaan Kalimah : Khofad
Alamat Kalimah :-
Jenis Kalimah : Isim domir
Sighot Kalimah :-
Lughot Kalimah : Kamu

ْ ْ
: ‫الحك َم ِة‬
5. Lafadz
ِ ‫ِب‬
Kedudukan Kalimah : Jar majrur
Keadaan Kalimah : Khofad
Alamat Kalimah : Kasroh
Jenis Kalimah : Isim Mufrod Munsorif
Sighot Kalimah :-
Lughot Kalimah : Dengan Hikmah

Anda mungkin juga menyukai