DEWANTARA
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
2022
I
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. Dengan izin-Nya terlaksana segala kebajikan
dan diraih segala macam kesuksesan. Termasuk diselesaikan pula makalah ini
insyaAllah dengan baik. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad saw, yang kepada beliau diturunkan wahyu ilahi Al-Qur’an, semoga
tercurah pula kepada keluarga dan sahabat-sahabat beliau serta seluruh umatnya
yang setia.
Ucapan terimakasih saya ucapkan pula kepada Bapak Syaikhu
Rozi,M.Pd.I Sebagai Dosen Pengampuh saya dan juga yang telah memberikan
dukungan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Dengan demikian saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah tentu terdapat banyak kekurangan,
untuk itu saran dan kritik yang membangun saya harapkan.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Manfaat....................................................................................................................3
1.4 Metode Penulisan.....................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
2.1 Biografi dan Sejarah Pendidikan Ki Hajar Dewantara.............................................4
2.2 Karya-Karya Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Islam.....................................5
2.3 Gagasan dan Pemikiran Ki Hajar Dewantara Tentang dan Pendidikan Islam.........8
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................11
3.2 SARAN..................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Sebagai seorang Muslim yang taat dan tinggal dalam lingkungan budaya
Jawa yang kental, maka dapat diduga kuat, bahwa pemikiran Ki Hajar Dewantara
itu, selain dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, situasi politik dan
perjalanan hidupnya, juga akan dipengaruhi oleh pandangannya tentang ajaran
Islam. hal ini pada gilirannya menjadi dasar yang kuat untuk mengindetifikasi
corak dan sifat gagasan-gagasan pendidikannya itu.
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui biografi Ki Hajar Dewantara
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dilihat dari segi leluhurnya, ia adalah putra dari Suryaningrat, putra Paku
Alam III. Sebagai seorang keluarga ningrat, ia termasuk yang memperoleh
keuntungan dalam mendapatkan pendidikan yang baik. Pendidikan dasarnya ia
peroleh dari sekolah rendah Belanda (Europeesche Lagere School, ELS). Setelah
itu ia melanjutkan ke Sekolah Guru (Kweek School); tetapi sebelum sempat
menyelesaikannya, ia pindah ke STOVIA (School tot Opleiding van Indische
Arten). Namun di sekolah ini pun ia alami kesulitan ekonomi. Sejak itu, ia
memilih terjun ke dalam bidang jurnalistik, suatu bidang yang kelak
mengantarkannya ke dunia pergerakan politik nasional.2
1
Ngananti, A. C. P. (2019). Analisis muatan nilai-nilai karakter pada biografi Ki Hajar
Dewantara (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).
2
Dewantara, Ki Hajar. Jogjakarta: Majelis Leluhur Taman Siswa, 1967.
4
Sebagai tokoh politik dan tokoh pendidikan nasional, Ki Hajar Dewantara
tidak hanya terlibat dalam konsep dan pemikiran melainkan juga terlibat aktif
sebagai pelaku yang berjuang membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan
Belanda dan Jepang melalui pendidikan yang diperjuangkannya melalui Sistem
Pendidikan Taman Siswa yang didirikan dan diasuhnya. Dalam posisinya yang
demikian itu, maka dapat diduga ia memiliki konsep-konsep yang strategis
tentang pendidikan di Indonesia. Konsep ini cukup menarik untuk dikaji lebih
lanjut. Karena jasanya yang demikian besar dalam dunia pendidikan nasional,
maka hari kelahirannya, tanggal 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan
Nasional.
Taman Siswa berdiri pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. TamanSiswa ini
didirikan oleh Raden Mas Soewardi Soeryaningrat atau yang biasa dikenal dengan
Ki Hajar Dewantara. Pada waktu pertama kali didirikan, sekolahTaman Siswa ini
diberi nama " National Onderwijs Institut Taman Siswa", yang merupakan
realisasi gagasan beliau bersama-sama dengan teman di paguyuban Sloso Kliwon.
Taman Siswa adalah badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat
yang menggunakan pendidikan dalam arti luasuntuk mencapai cita-citanya. 3
Bagi Taman Siswa, pendidikan bukanlah tujuan tetapi media untuk mencapai
tujuan perjuangan, yaitu mewujudkan manusiaIndonesia yang merdeka lahir dan
batinnya. Merdeka lahiriah artinya tidakdijajah secara fisik, ekonomi, politik, dan
sebagainya. Sedangkan merdekasecara batiniah adalah mampu mengendalikan
keadaan.Awal pendirian Taman Siswa diawali dengan ketidakpuasan dengan pola
pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial, karena jarang sekalinegara
kolonial yang memberikan fasilitas pendidikan yang baik kepada negara
jajahannya. Seperti yang dikatakan oleh ahli sosiolog Amerika “
pengajaranmerupakan dinamit bagi sistem kasta yang dipertahankan dengan keras
didalam daerah jajahan”.
3
Fatimah, Siti. Perjuangan Taman Siswa Yogyakarta Melawan Onderwijs-Ordonantie
Tahun 1922-1933. 2013.
5
Berdirinya Taman Siswa merupakan tantangan terhadap politik pengajaran
kolonial dengan mendirikan pranata tandingan. Dengan proses berdirinya Taman
Siswa Ki Hajar Dewantara telah mengesampingkan pendapat revolusioner pada
masa itu, tetapi dengan seperti itu secara langsung usaha Ki Hajar Dewantara
merupakan lawan dari politik pengajaran kolonial.
Taman siswa menyelenggarakan kerja sama yang selaras antar tiga pusat
pendidik yaitu lingkungan keluarga, lingkungan perguruan, dan lingkungan
masyarakat pusat.Pusat pendidik yang satu dengan yang lain hendaknya saling
berkoordinasi dan saling mengisi kekurangan yang ada.
6
sekolah milik Ki Puger di Malang, SekolahSerikat Rakyat dengan pengasuhnya Ir.
Soekarno di Bandung, dan beberapa
2. Mengarang Buku
7
orang lain, dapat mengatur diri sendiri. Buku Bagian II Kebudayaan terbagai
dalam 5 bab: kebudayaan umum, kebudayaan dan pendidikan/kesenian,
kebudayaan dan kewanitaan, kebudayaan dan masyarakat, hubungan dan
penghargaan kita.
Dua buku itu adalah representasi pemikiran dan pembuktian dalam praktik
pendidikan dan pengajaran dari Ki Hadjar Dewantara. Pendidikan dan
kebudayaan adalah basis kehidupan yang menentukan kualitas manusia dan
bangsa.
Secara sederhana visi dapat diartikan suatu cita-cita ideal yang bersifat
jangka panjang jauh ke depan dan mengandung makna yang amat dalam yang
kemudian berfungsi sebagai arah pandang ke mana suatu kegiatan akan diarahkan.
Secara konseptual visi biasanya berisi rumusan kalimat yang tegas, jelas, dan
singkat.
8
Dalam berbagai tulisannya, Ki Hajar Dewantara tidak mengemukakan visi
dan misi tujuan pendidikan secara eksplisit. Namun dari berbagai pernyataannya
yang dapat dilihat menurut batasan pengertian tersebut di atas dapat dijumpai
bahwa ia memiliki visi dan misi pendidikan tersebut. Ki Hajar Dewantara
misalnya mengatakan bahwa pendidikan nasional sebagaimana dianut oleh Taman
Siswa adalah pendidikan yang beralaskan garis hidup dari bangsanya (cultureel-
national) dan ditujukan untuk keperluan perikehidupan yang dapat mengangkat
derajat negara dan rakyatnya, agar dapat bekerja bersama-sama dengan lain-lain
bangsa untuk kemuliaan segenap manusia di seluruh dunia.
9
masanya, yaitu politik kolonial penjajah Belanda yang telah menguras kekayaan
alam Indonesia serta menyengsarakan rakyat Indonesia secara lahir batin.5
Sementara itu kepada penganut agama lain yang minoritas harus dengan
kebesaran jiwa menerima realitas penganut agama lain yang mayoritas. Jika di
lembaga pendidikan tersebut penganut agama yang mayoritas adalah Islam,
kemudian membiasakan tradisi secara islami, maka penganut non-Muslim harus
menerima keadaan tersebut. Demikian pula sebaliknya.
5
Marisyah, A., Firman, F., & Rusdinal, R. (2019). Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
tentang Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(3).
Marisyah, A., Firman, F., & Rusdinal, R. (2019). Pemikiran Ki Hadjar
6
10
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat di tarik kesimpulan yang akan di sebutkan
dalam poin-poin berikut ini.
3.2 SARAN
Demikian makalah ini kami buat. Penulis sadar akan banyaknya
kekurangan dan jauh dari hal sempurna. Masih banyak kesalahan dari makalah ini.
Penulis juga membutuhkan kritik dan saran agar bisa menjadikan motivasi bagi
penulis agar ke depan bisa lebih baik lagi. Terima kasih juga kami ucapkan
kepada Bapak Syaikhu Rozi, M.Pd.I yang telah memberikan bimbingan serta
dukungan hingga makalah ini dapat di selesaika
12
DAFTAR PUSTAKA
Ngananti, Anggun Citra Putri. Analisis muatan nilai-nilai karakter pada biografi
Ki Hajar Dewantara. 2019. PhD Thesis. Universitas Negeri Malang.
13