Disusun oleh
Kelompok 1 (kelas 3B)
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam” hiking”
Kami ucapkan terimakasih kepada Bpk. Jaenal Abidin, S.Pd.I, M.Pd.I selaku dosen
pengampu yang telah membimbing kami secara moral dan materi . Dan juga kepada berbagai
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna baik secara materi maupun cara penulisannya, namun demikian kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan tepat
waktu. Kami sangat menerima segala masukan ,saran dan usul guna menyempurnakan makalah.
Dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami penulis dan
umumya untuk para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
D.
BAB III.....................................................................................................................................................15
PENUTUP................................................................................................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan dan kesenian.
Letak Indonesia yang sangat strategis di jalur perdagangan membuat Indonesia banyak di
singgahi para pedagang dunia termasuk para pedagang muslim. Banyak dari mereka yang tinggal
menetap dan membangun perkampungan muslim. Tak jarang juga mereka mendatangkan para
ulama dari negeri asal mereka untuk berdakwah Penduduk lokal beranggapan bahwa para
pedagang muslim adalah kalangan terpandang sehingga banyak dari mereka yang menikahkan
anaknya dengan para pedagang muslim sebagai sayarat sang gadis harus memeluk agama islam.
Hal tersebut juga mempengaruhi penyebaran agama islam di Nusantara. Islam juga menyebar
luas di jawa dimana sebelumnya masyarakat jawa berkeyakinan animisme dan dinamisme.
Selain itu masyarakat jawa juga dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya Hindu dan Budha yang
berasal dari India. Islamisasi di jawa tidak terlepas dari peran walisongo yang telah menyebarkan
agama Islam di kepulauan jawa. Walisongo telah berhasil mengombinasikan aspek-aspek budaya
dan spiritual dalam memperkenalkan Islam kepada masyarakat jawa dalam menyebarkan ajaran
Islam.
Berbicara Islamisasi di pulau jawa, islam juga meneyebar luas di pualau Madura. Islamisasi
Jawa tidak jauh berbeda dengan penyebaran Islam di Madura, orang-orang luar memandang
orang Madura sebagai orang yang sangat beriman, dalam hal penghayatan terhadap ajaran agama
dan semangat penyebaran agama, daerah itu sering dinamakan dengan aceh.Penyebaran ini
begitu luas hingga menyebar keseluruh daerah-daerah indonesia dengan cepat, karena agama
Islam agama yang mudah diterima oleh penduduk setempat dimana tidak memandang kasta.
Bukan hanya melalui banyaknya para saudagar Islam yang menikahi penduduk yang
menyebabkan luasnya perkembangan Islam hingga sampai kedalam kerajaan yang ada Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Islam masuk ke Indonesia ?
2. Sebutkan beberapa teori masuknya Islam ke Indonesia ?
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya Islam di Indoneisa ?
4. Dimana pusat penyebaran agama Islam ?
5. Sebutkan beberapa tokoh yang melakukan penyebaran Islam di Indonesia dan bagaimana kita
dapat meneladani tookoh tersebut ?
C. Tujuan Penulisan
Kedatangan Islam di berbagai daerah Indonesia tidaklah bersamaan. Demikian pula kerajaan-
kerajaan dan daerah-daerah yang didatanginya mempunyai situasi politik dan sosial budaya yang
berlainan. Proses masuknya Islam ke Indonesia memunculkan beberapa pendapat. Para Tokoh yang
mengemukakan pendapat itu diantaranya ada yang langsung mengetahui tentang masuk dan
tersebarnya budaya serta ajaran agama Islam di Indonesia, ada pula yang melalui berbagai bentuk
penelitianseperti yang dilakukan oleh orang-orang barat (eropa) yang datang ke Indonesia karena
tugas atau dipekerjakan oleh pemerintahnya di Indonesia. Tokoh tokoh itu diantaranya,
Marcopolo,Muhammad Ghor, Ibnu Bathuthah,Dego Lopez de Sequeira, Sir Richard Wainsted..
Kedatangan Islam ke Indonesia dan penyebarannya kepada golongan bangsawan dan rakyat
umumnya, dilakukan secara damai.
Masuknya Islam ke Indonesia ada beberapa kajian yaitu seminar ilmian yang diselenggarakan
pada tahun 1963 di kota medan, yang menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pertama kali Islam masuk ke Indonesia pada abad 1 H/7 M, langsung dari negeri Arab.
2. Daerah pertama yang dimasuki Islam adalah pesisir sumatera Utara. Setelah itu
masyarakat Islam membentuk kerajaan Islam Pertama yaitu Aceh.
3. Para dai yang pertama, mayoritas adalah para pedagang. Pada saaat itu dakwah
disebarkan secara damai.
Diantara saluran Islamisasi di Indonesia pada taraf permulaannya ialah melalui perdagangan. Hal ini
sesuia dengan kesibukan lalu lintas perdagangan abad-7 sampai abad ke-16, perdagangan antara
negeri-negeri di bagian barat, Tenggara dan Timur benua Asia dan dimana pedagang-pedagang
Muslim (Arab, Persia, India) turut serta menggambil bagiannya di Indonesia. Penggunaan saluran
islamisasi melalui perdagangan itu sangat menguntungkan. Hal ini menimbulkan jalinan di antara
masyarakat Indonesia dan pedagang.
Para pedagang Arab yang melakukan aktivitas perdagangan dengan bangsa Indonesia.
Pedagang Arab Telah datang ke Indonesia sejak masa kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 M) yang
menguasai jalur pelayaran perdagangan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Selat Malaka
pada waktu itu. Hubungan pedagang Arab dengan kerajaan Sriwijaya terbukti dengan adanya para
pedagang Arab untuk kerajaan Sriwijaya dengan sebutan Zabak, Zabay atau Sribusa. Pendapat ini
dikemukakan oleh Crawfurd, Keyzer, Nieman, de Hollander, Syeh Muhammad Naquib Al-Attas
dalam bukunya yang berjudul Islam dalam Sejarah Kebudayaan Melayu dan mayoritas tokoh-tokoh
Islam di Indonesia seperti Hamka dan Abdullah bin Nuh. Bahkan Hamka menuduh bahwa teori yang
mengatakan Islam datang dari India adalah sebagai sebuah bentuk propaganda, bahwa Islam yang
datang ke Asia Tenggara itu tidak murni.
Bukan hanya pedanga Arab, para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting
dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Karena disamping berdagang mereka
aktif juga mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada setiap masyarakat yang dijumpainya,
terutama kepada masyarakat yang terletak di daerah pesisisr pantai. Dijelaskan di sini bahwa proses
islamisasi melalui saluran perdagangan itu dipercepat oleh situasi dan kondisi politik beberapa
kerajaan di mana adipati-adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pusat kerajaan yang
sedang mengalami kekacauan dan perpecahan. Secara umum Islamisasi yang dilakukan oleh para
pedagang melalui perdagangan itu mungkin dapat digambarkan sebagai berikut: mulal-mula mereka
berdatangan di tempat-tempat pusat perdagangan dan kemudian diantaranya ada yang bertempat
tinggal, baik untuk sementara maupun untuk menetap. Lambat laun tempat tinggal mereka
berkembang menjadi perkampungan-perkampungan. Perkampungan golongan pedangan Muslim
dari negeri-negeri asing itu disebut Pekojan.
Keberhasilan proses Islamisasi di Indonesia ini memaksa Islam sebagai pendatang, untuk
mendapatkan simbol-simbol kultural yang selaras dengan kemampuan penangkapan dan pemahaman
masyarakat yang akan dimasukinya dalam pengakuan dunia Islam. Langkah ini merupakan salah
satu watak Islam yang pluralistis yang dimiliki semenjak awal kelahirannya.
2. Teori Benggal, Teori ini dikemukakan oleh Fatimi Ia megatakan bahwa islam berasal dari
Wilayah Benggal ,hal ini berkenaan dengan Adanya perbedaaan madzhab yang dianut oleh
kaum muslim nusantara( Madzhab Syafi’i) dan Kaum Muslim Benggal( Madzhab
Hanafi)namu teori ini dipatahkan oleh pendapat Moquette bahwasanya Islam bermuala dari
Wilayah Gujarat.hal ini didasari karena ia mengamati bentuk batu nisan di Pasai(Sumatera
Utara )khususnya yang bertanggal 17 dzulhijjah 831 H /27 September 1428 M. Batu nisan ini
mirip sperti yang ditemukan di daerah Gresik ( Jawa Timur)yang bertuliskan Maulana Malik
Ibrahim(W. 822/1419). Pendapt ini dikuatkana oleh Wintedt ,ia berpendapat bahwa
penemuan batu nisan yang ditemukan di Bruas, Pasai dan Gresik di datangkan dari Gujarat.
3. Teori Arab, Gerini seorang sejarawan berpendapat bahwa orang Islam yang pertama kali
mendatangi Indonesia boelh jadi adalah Saudagar Arab abad ke -7 yang singgah di Sumatera
Ketika tengah melakukan perjalanan menuju ke Cina . Parinduri juned berpendapat bahwa di
Barus Tapanulli terdapat makam yang bertulikan makam Haa-Miim yang diterjemahkan
menjadi tahun 48 H, selanjutnya Keijzer memandang islam di Nusantara berasal Mesir atas
dasar kesamaan kepemelukan penduduk karena musli pada wilayah ini bermadzab kepada
Imam Syafi’i. Al-Attas menyimpulkan sebagaimana dinukil Azra bahwa sebelum abad ke-17
semua literatur keagamaan Islam yang relevan tidak mencatat satu pengarang Muslim India,
atau karya yang dari asal India. Pengarang-pengarang yg dicermati kebanyakan sarjana Barat
menjadi asal dari Arab atau Persia, dan bahkan apa yg disebut menjadi asal berasal Persia di
akhirnya asal dari Arab, baik secara etnis maupun kultural.
4. Teori Persia, dikemukakan oleh P.A Hoesein Djajadiningrat , teori ini berfokus pada
masuknya islam ke Nusantara berbeda dengan teori Gujarat dan Mekajja ,sekalipun
mempunyai kesamaan Gujaratnya dan Madzhab syafiiyah .Teori Persia menitik beratkan
kepada kebudayaan yang ada di kalangan masyarakat Indonesia yang dirasa memiliki
kesamaan dengan Persia ,seperti:
Peringatan 10 Muharam atau Asyuro sebagai hari peringatn Syiah atas kematian
syahidnya Husain.
danya kesamaan ajaran antara ajaran Syekh Siti Jenar dengan ajaran sufi Iran al-
Hallaj, sekalipun al-Hallaj telah meninggal pada 310 H/922 M, tetapi ajarannya
berkembang terus dalam bentuk puisi, sehingga memungkinkan Syekh yang hidup
pada abad ke-16 dapat mempelajarinya.
Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab, untuk tanda-tanda
bunyi harakat dalam pengajian Al-Qur‘an. Misalnya jabar dari zabar, jer dari ze-er
dan beberapa yang lainnya
5. Teori Cina , Dikemukakan oleh Emanuel Godinho de Eradie seorang scientist Spanyol yang
berpandangan bahwa Islam berasal dari Cina pada abad ke-7 M karena terdapat
Perkampungan Cina ( Ta-Shih) di Nusantara . Dari berita Cina bisa sebagaimana dijelaskan
Badri Yatim bisa diketahui bahwa di masa Dinasti Tang (abad ke 9-10) orang-orang Ta Shih
sudah ada di Kanton (Kan-fu) dan Sumatera(Dahlan, 2018)
2.Kesultanan Pajang
Kesultanan Pajan dimulai dengan perebutan kekuasaan di dalam keluarga Sultan Trengono.
Bupati Pajan Adiwajaya (Joko Tingkir) menjadi penguasa Kesultanan setelah membunuh
Penangsang. Ia dinobatkan sebagai sultan Pajang dan diberi gelar Sultan Adiwijaya. Jasa yang
dilakukannya ialah melakukan perluasan ke Jipang dan Demak. Pengaruhnya sampai ke Jepara Pati
dan Banyumas. Setelah wafat Ia digantikan oleh putranya Pangeran Benowo.
3.Kesultanan Cirebon
Kesultanan Cirebon dipimpin oleh Syarif Hidayatullah atau biasa disebut vSunan Gunung
Jati. Beliau wafat pada tahun 1568 dan ia dimakamkan di Gunung Sembung yang kemudian dikenal
dengan Astana Gunung Jati. Penggantinya ialah Pangeran Suwarga.
A. Kesimpulan
Kesimpulan nya dari pembahasan diatas bahwa ajaran dari Agama Islam itu meliputi aqidah, akhlak,
dan syariat sederhana yang mudah diterima oleh masyarakat nusantara pada saat itu.Itulah bedanya
agama islam dengan agama lain karena agama islamagama yang rahmatan Lil Alamin sehingga
dapat dengan cepat menyebar ke beberapa wilayah di Indonesia. Kemudian ada teori masuknya
Islam ke Indonesia itu berdasarkan tempat asalnya yaitu terdiri dari: teori Arab, teori Cina, teori
Persia, teori India, teori Turki. Dan juga strategi penyebaran Islam ke seluruh Nusantara sebagian
besar itu dilakukan melalui jalur perdagangan, Dakwah, Perkawinan, Pendidikan,dan Islamisasi
Budaya. Dan terakhir, Perkembangan islam di Indonesia juga tidak lepas dari penyebar agama islam
yang dikenal dengan Wali Songo dan juga tidak lepas dari akulturasi dengan kebudayaan lama
sebelum masuknya islam. Beberapa akulturasi tersebut dapat dilihat di permainan tradisional,
wayang, masjid yang tidak melepaskan ajaran islam dan kebudayaan lama.
Setelah menyusun makalah ini, penulis menyarankan pada pemebaca untuk lebih belajar
dalam mempelajari sejarah Islam . Agar dapat mnengetahui bagaiman Islam bisa tersebar ke
seluruh penjuru.
Kami penulis sangat sadar akan kekeurangan dalam pembuatan makalah, kami sangat mebuka lebar
bagi para pembaca untuk menyampaikan saran serta krirtik guna menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Edyar, Busman, dkk (Ed.), Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka Asatruss, 2009).
Ahmad Amin, Husayn, Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1999).
Syafrizal, A. (2015). Islamuna: Jurnal Studi Islam. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 2(2).
Dahlan, Z. (2018). SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM (D. Muaz Tanjung MA (ed.)). https://id.b-
ok.asia/book/10992442/3d2829?dsource=recommend