Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Sejarah Masuknya dan Berkembangnya Islam di Indonesia


Disusun untuk memenuhi tugas Sejarah Pendidikan Islam
Dosen Pengampu: Bpk. Jaenal Abidin, S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun oleh
Kelompok 1 (kelas 3B)

Ahmad Farhan Mulyadi (2110631110072)

Ratu Nikita Ristanti (2110631110048)

Safa Zukhrufi Fitri (2110631110054)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA


ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya ,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam” hiking”

Kami ucapkan terimakasih kepada Bpk. Jaenal Abidin, S.Pd.I, M.Pd.I selaku dosen
pengampu yang telah membimbing kami secara moral dan materi . Dan juga kepada berbagai
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna baik secara materi maupun cara penulisannya, namun demikian kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan tepat
waktu. Kami sangat menerima segala masukan ,saran dan usul guna menyempurnakan makalah.

Dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami penulis dan
umumya untuk para pembaca.

Cikarang, 22 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3

BAB I..........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................................4

A. Latar Belakang.................................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6

A. Masuknya Islam ke Indonesia..........................................................................................................6

B. Teori-teori Masuknya Islam ke Indonesia........................................................................................6

C. Faktor-faktor dan Srategi Berkembangnya Islam ke Indonesia........................................................9

D.

BAB III.....................................................................................................................................................15

PENUTUP................................................................................................................................................15

A. Kesimpulan................................................................................................................................15

B. Saran dan Kritik.........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan, perkawinan, pendidikan dan kesenian.
Letak Indonesia yang sangat strategis di jalur perdagangan membuat Indonesia banyak di
singgahi para pedagang dunia termasuk para pedagang muslim. Banyak dari mereka yang tinggal
menetap dan membangun perkampungan muslim. Tak jarang juga mereka mendatangkan para
ulama dari negeri asal mereka untuk berdakwah Penduduk lokal beranggapan bahwa para
pedagang muslim adalah kalangan terpandang sehingga banyak dari mereka yang menikahkan
anaknya dengan para pedagang muslim sebagai sayarat sang gadis harus memeluk agama islam.
Hal tersebut juga mempengaruhi penyebaran agama islam di Nusantara. Islam juga menyebar
luas di jawa dimana sebelumnya masyarakat jawa berkeyakinan animisme dan dinamisme.
Selain itu masyarakat jawa juga dipengaruhi oleh unsur-unsur budaya Hindu dan Budha yang
berasal dari India. Islamisasi di jawa tidak terlepas dari peran walisongo yang telah menyebarkan
agama Islam di kepulauan jawa. Walisongo telah berhasil mengombinasikan aspek-aspek budaya
dan spiritual dalam memperkenalkan Islam kepada masyarakat jawa dalam menyebarkan ajaran
Islam.

Berbicara Islamisasi di pulau jawa, islam juga meneyebar luas di pualau Madura. Islamisasi
Jawa tidak jauh berbeda dengan penyebaran Islam di Madura, orang-orang luar memandang
orang Madura sebagai orang yang sangat beriman, dalam hal penghayatan terhadap ajaran agama
dan semangat penyebaran agama, daerah itu sering dinamakan dengan aceh.Penyebaran ini
begitu luas hingga menyebar keseluruh daerah-daerah indonesia dengan cepat, karena agama
Islam agama yang mudah diterima oleh penduduk setempat dimana tidak memandang kasta.
Bukan hanya melalui banyaknya para saudagar Islam yang menikahi penduduk yang
menyebabkan luasnya perkembangan Islam hingga sampai kedalam kerajaan yang ada Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Islam masuk ke Indonesia ?
2. Sebutkan beberapa teori masuknya Islam ke Indonesia ?
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya Islam di Indoneisa ?
4. Dimana pusat penyebaran agama Islam ?
5. Sebutkan beberapa tokoh yang melakukan penyebaran Islam di Indonesia dan bagaimana kita
dapat meneladani tookoh tersebut ?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui bagaimana masuknya Islam ke Indonesia


2. Mengetahui teori-teori masuknya Islam ke Indonesia
3. Memaparkan faktor-faktor berkembangnya Islam di Indonesia
4. Mengetahui pusat penyebaran agama Islam
5. Mengetahui beberapa tokoh yang melakukan penyebaran agama Islam di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A.Masuknya Islam ke Indoenesia

Kedatangan Islam di berbagai daerah Indonesia tidaklah bersamaan. Demikian pula kerajaan-
kerajaan dan daerah-daerah yang didatanginya mempunyai situasi politik dan sosial budaya yang
berlainan. Proses masuknya Islam ke Indonesia memunculkan beberapa pendapat. Para Tokoh yang
mengemukakan pendapat itu diantaranya ada yang langsung mengetahui tentang masuk dan
tersebarnya budaya serta ajaran agama Islam di Indonesia, ada pula yang melalui berbagai bentuk
penelitianseperti yang dilakukan oleh orang-orang barat (eropa) yang datang ke Indonesia karena
tugas atau dipekerjakan oleh pemerintahnya di Indonesia. Tokoh tokoh itu diantaranya,
Marcopolo,Muhammad Ghor, Ibnu Bathuthah,Dego Lopez de Sequeira, Sir Richard Wainsted..
Kedatangan Islam ke Indonesia dan penyebarannya kepada golongan bangsawan dan rakyat
umumnya, dilakukan secara damai.
Masuknya Islam ke Indonesia ada beberapa kajian yaitu seminar ilmian yang diselenggarakan
pada tahun 1963 di kota medan, yang menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pertama kali Islam masuk ke Indonesia pada abad 1 H/7 M, langsung dari negeri Arab.
2. Daerah pertama yang dimasuki Islam adalah pesisir sumatera Utara. Setelah itu
masyarakat Islam membentuk kerajaan Islam Pertama yaitu Aceh.
3. Para dai yang pertama, mayoritas adalah para pedagang. Pada saaat itu dakwah
disebarkan secara damai.
Diantara saluran Islamisasi di Indonesia pada taraf permulaannya ialah melalui perdagangan. Hal ini
sesuia dengan kesibukan lalu lintas perdagangan abad-7 sampai abad ke-16, perdagangan antara
negeri-negeri di bagian barat, Tenggara dan Timur benua Asia dan dimana pedagang-pedagang
Muslim (Arab, Persia, India) turut serta menggambil bagiannya di Indonesia. Penggunaan saluran
islamisasi melalui perdagangan itu sangat menguntungkan. Hal ini menimbulkan jalinan di antara
masyarakat Indonesia dan pedagang.
Para pedagang Arab yang melakukan aktivitas perdagangan dengan bangsa Indonesia.
Pedagang Arab Telah datang ke Indonesia sejak masa kerajaan Sriwijaya (abad ke-7 M) yang
menguasai jalur pelayaran perdagangan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk Selat Malaka
pada waktu itu. Hubungan pedagang Arab dengan kerajaan Sriwijaya terbukti dengan adanya para
pedagang Arab untuk kerajaan Sriwijaya dengan sebutan Zabak, Zabay atau Sribusa. Pendapat ini
dikemukakan oleh Crawfurd, Keyzer, Nieman, de Hollander, Syeh Muhammad Naquib Al-Attas
dalam bukunya yang berjudul Islam dalam Sejarah Kebudayaan Melayu dan mayoritas tokoh-tokoh
Islam di Indonesia seperti Hamka dan Abdullah bin Nuh. Bahkan Hamka menuduh bahwa teori yang
mengatakan Islam datang dari India adalah sebagai sebuah bentuk propaganda, bahwa Islam yang
datang ke Asia Tenggara itu tidak murni.
Bukan hanya pedanga Arab, para pedagang India dari Gujarat mempunyai peranan penting
dalam penyebaran agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Karena disamping berdagang mereka
aktif juga mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada setiap masyarakat yang dijumpainya,
terutama kepada masyarakat yang terletak di daerah pesisisr pantai. Dijelaskan di sini bahwa proses
islamisasi melalui saluran perdagangan itu dipercepat oleh situasi dan kondisi politik beberapa
kerajaan di mana adipati-adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pusat kerajaan yang
sedang mengalami kekacauan dan perpecahan. Secara umum Islamisasi yang dilakukan oleh para
pedagang melalui perdagangan itu mungkin dapat digambarkan sebagai berikut: mulal-mula mereka
berdatangan di tempat-tempat pusat perdagangan dan kemudian diantaranya ada yang bertempat
tinggal, baik untuk sementara maupun untuk menetap. Lambat laun tempat tinggal mereka
berkembang menjadi perkampungan-perkampungan. Perkampungan golongan pedangan Muslim
dari negeri-negeri asing itu disebut Pekojan.
Keberhasilan proses Islamisasi di Indonesia ini memaksa Islam sebagai pendatang, untuk
mendapatkan simbol-simbol kultural yang selaras dengan kemampuan penangkapan dan pemahaman
masyarakat yang akan dimasukinya dalam pengakuan dunia Islam. Langkah ini merupakan salah
satu watak Islam yang pluralistis yang dimiliki semenjak awal kelahirannya.

B. Teori masuknya Islam di Indonesia


Berbincang mengenai Pendidikan Islam di Indonesia erat kaitannya dengan kedatangan islam
itu sendiri.Dalam hal ini Mahmud Yunus mengemukakan bahwasannya Sejarah Pendidikan Islam
sama tuanya dengan masuknya islam ke Indonesia. Meski Pendidikan Islam dimulai saat Islam
mendatangkan diri ke Indonesia, tidak ada yang tau secara pasti mengenai metode,bahan dan sistem
apa yang dipakai untuk megelola Pendidikan Islam pada masa permulaan islam kala itu.
Peristiwa masuk dan berkembangnya islam di Indonesia merupakan suatu kejadian yang
dianggap urgent dalam sejarah Tanah Air .namun tak dapat dipungkiri yang berbeda pendapat
tentang teori bagaimana islam dapat berkembang pesat di Indonesia. Ada beberapa Teori masuknya
Islam ke nusantara:
1. Teori India , Teori ini pertama dikemukakan oleh Pijnappel seorang sarjana dari Universitas
Leiden, Ia berpendapat bahwa Islam pertama kali masuk erat kaitannya dengan Anak Benua
India yaitu Wilayah Gujarat dan Malabar. Orang-orang Arab bermadzhab Syafi’I menetap di
daerah tersebuh yang kemudian membawa Islam ke Nusantara.
Analisa Islam berasal dari India dipahami bahwa India sebagai jalur prdagangan yang yang
menghubungkan Arab dengan Nusantara. Mulanya Para orang Arab berdiam di India hanya
untuk mempersiapkan perbekalan untuk melanjutkan perjalanan berikutnya,
Akan tetapi mereka menetap cuckup lama dan melakukan pengislaman dia daerah tersebut.
Setelah dirasa kuat Islam di daerah India, Orang Arab tersebut melanjut kan Perjalanan ke
Nusantara untuk berdagang dan jUga menyebarkan Dakwah Islam.

2. Teori Benggal, Teori ini dikemukakan oleh Fatimi Ia megatakan bahwa islam berasal dari
Wilayah Benggal ,hal ini berkenaan dengan Adanya perbedaaan madzhab yang dianut oleh
kaum muslim nusantara( Madzhab Syafi’i) dan Kaum Muslim Benggal( Madzhab
Hanafi)namu teori ini dipatahkan oleh pendapat Moquette bahwasanya Islam bermuala dari
Wilayah Gujarat.hal ini didasari karena ia mengamati bentuk batu nisan di Pasai(Sumatera
Utara )khususnya yang bertanggal 17 dzulhijjah 831 H /27 September 1428 M. Batu nisan ini
mirip sperti yang ditemukan di daerah Gresik ( Jawa Timur)yang bertuliskan Maulana Malik
Ibrahim(W. 822/1419). Pendapt ini dikuatkana oleh Wintedt ,ia berpendapat bahwa
penemuan batu nisan yang ditemukan di Bruas, Pasai dan Gresik di datangkan dari Gujarat.

3. Teori Arab, Gerini seorang sejarawan berpendapat bahwa orang Islam yang pertama kali
mendatangi Indonesia boelh jadi adalah Saudagar Arab abad ke -7 yang singgah di Sumatera
Ketika tengah melakukan perjalanan menuju ke Cina . Parinduri juned berpendapat bahwa di
Barus Tapanulli terdapat makam yang bertulikan makam Haa-Miim yang diterjemahkan
menjadi tahun 48 H, selanjutnya Keijzer memandang islam di Nusantara berasal Mesir atas
dasar kesamaan kepemelukan penduduk karena musli pada wilayah ini bermadzab kepada
Imam Syafi’i. Al-Attas menyimpulkan sebagaimana dinukil Azra bahwa sebelum abad ke-17
semua literatur keagamaan Islam yang relevan tidak mencatat satu pengarang Muslim India,
atau karya yang dari asal India. Pengarang-pengarang yg dicermati kebanyakan sarjana Barat
menjadi asal dari Arab atau Persia, dan bahkan apa yg disebut menjadi asal berasal Persia di
akhirnya asal dari Arab, baik secara etnis maupun kultural.
4. Teori Persia, dikemukakan oleh P.A Hoesein Djajadiningrat , teori ini berfokus pada
masuknya islam ke Nusantara berbeda dengan teori Gujarat dan Mekajja ,sekalipun
mempunyai kesamaan Gujaratnya dan Madzhab syafiiyah .Teori Persia menitik beratkan
kepada kebudayaan yang ada di kalangan masyarakat Indonesia yang dirasa memiliki
kesamaan dengan Persia ,seperti:

 Peringatan 10 Muharam atau Asyuro sebagai hari peringatn Syiah atas kematian
syahidnya Husain.
 danya kesamaan ajaran antara ajaran Syekh Siti Jenar dengan ajaran sufi Iran al-
Hallaj, sekalipun al-Hallaj telah meninggal pada 310 H/922 M, tetapi ajarannya
berkembang terus dalam bentuk puisi, sehingga memungkinkan Syekh yang hidup
pada abad ke-16 dapat mempelajarinya.
 Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab, untuk tanda-tanda
bunyi harakat dalam pengajian Al-Qur‘an. Misalnya jabar dari zabar, jer dari ze-er
dan beberapa yang lainnya
5. Teori Cina , Dikemukakan oleh Emanuel Godinho de Eradie seorang scientist Spanyol yang
berpandangan bahwa Islam berasal dari Cina pada abad ke-7 M karena terdapat
Perkampungan Cina ( Ta-Shih) di Nusantara . Dari berita Cina bisa sebagaimana dijelaskan
Badri Yatim bisa diketahui bahwa di masa Dinasti Tang (abad ke 9-10) orang-orang Ta Shih
sudah ada di Kanton (Kan-fu) dan Sumatera(Dahlan, 2018)

C. Faktor-faktor dan Srategi Berkembangnya Islam ke Indonesia


Kedatangan Islam ke Indonesia dan Penyebarannya dilakukan secara damai dan tidak pandang bulu,
itulah mengapa islam dapat berkembang dengan pesat(Permana, 2015) . Ada beberapa cara atau
faktor Islamisasi yang berkembang, diantaranya :
 Saluran Perdagangan Diantara saluran Islamisasi di Indonesia pada taraf
permulaannya ialah melalui perdagangan. Hal ini sesuia dengan kesibukan lalu lintas
perdagangan abad-7 sampai abad ke-16, perdagangan antara negeri-negeri di bagian
barat, Tenggara dan Timur benua Asia dan dimana pedagang-pedagang Muslim
(Arab, Persia, India) turut serta menggambil bagiannya di Indonesia. Penggunaan
saluran islamisasi melalui perdagangan itu sangat menguntungkan.
 Saluran Perkawinan Perkawinan merupakan salah satu dari saluran-saluran Islamisasi
yang paling memudahkan. Karena ikatan perkawinan merupakan ikatan lahir batin,
tempat mencari kedamaian diantara dua individu. Kedua individu yauitu suami isteri
membentuk keluarga yang justru menjadi inti masyarakat. Dalam hal ini berarti
membentuk masyarakat muslim. Saluran Islamisasi melalui perkawinan yakni antara
pedagang atau saudagar dengan wanitia pribumi juga merupakan bagian yang erat
berjalinan dengan Islamisasi. . Melalui perkawinan inilah terlahir seorang muslim.
 Tasawuf termasuk kategori yang berfungsi dan membentuk kehidupan sosial bangsa
Indonesia yang meninggalkan bukti-bukti yang jelas pada tulisantulisan antara abad
ke-13 dan ke-18. hal itu bertalian langsung dengan penyebaran Islam di Indonesia.
Para ahli tasawuf biasanya memiliki keahlian untuk menyembuhkan penyakit dan
lain-lain. Jalur tasawuf, yaitu proses islamisasi dengan mengajarknan teosofi dengan
mengakomodir nilai-nilai budaya bahkan ajaran agama yang ada yaitu agama Hindu
ke dalam ajaran Islam, dengan tentu saja terlebih dahulu dikodifikasikan dengan nilai-
nilai Islam sehingga mudah dimengerti dan diterima
 Saluran Pendidikan Para ulama, guru-guru agama, raja berperan besar dalam proses
Islamisasi, mereka menyebarkan agama Islam melalui pendidikan yaitu dengan
mendirikan pondok-pondok pesantren merupakan tempat pengajaran agama Islam
bagi para santri.
 Saluran Kesenian Saluran Islamisasi melalui seni seperti seni bangunan, seni pahat
atau ukir, seni tari, musik dan seni sastra. Misalnya pada seni bangunan ini telihat
pada masjid kuno Demak, Sendang Duwur Agung Kasepuhan di Cirebon, masjid
Agung Banten, Baiturrahman di Aceh, Ternate dan sebagainya.
 Saluran Kesenian Saluran Islamisasi melalui seni seperti seni bangunan, seni pahat
atau ukir, seni tari, musik dan seni sastra. Misalnya pada seni bangunan ini telihat
pada masjid kuno Demak, Sendang Duwur Agung Kasepuhan di Cirebon, masjid
Agung Banten, Baiturrahman di Aceh, Ternate dan sebagainya

D. Tokoh Penyebaran Agama Islam Di Indonesia


1.Kesultanan Demak
Kesultanan Demak itu ialah kerajaan islam pertama di Indonesia lebih tepatnya terletak di Pulau
Jawa yang didirikan pada akhir abad ke 15 setelah keruntuhan Ibukota kerajaan Majapahit Trowulan
oleh dinasti Girindra .Kesultanan ini dipimpin oleh Raden Fatah yaitu putra dari Brawijaya.
Kesultanan ini dimulai di desa yang dalam kronik lokal menyebutnya Gelagahwangi. Dan tempat
inilah yang menjadi pemukiman muslim di bawah kepemimpinan Raden Fatah yang kehadirannya di
tempat ini atas arahan dari Raden Rahmat, atau biasa disebut Sunan Ampel.Setelah Raden
Fatah,yang menjadi raja kedua dari Kesultanan Demak adalah Pangeran Sabrang Lor, kemudian
dilanjutkan oleh raja ketiga yaitu bernama Sultan Trenggono.
Kesimpulannya bahwa raja Demak terkenal sebagai pelindung agama dan bergandengan erat
dengan kaum ulama, terutama Wali Songo.

2.Kesultanan Pajang
Kesultanan Pajan dimulai dengan perebutan kekuasaan di dalam keluarga Sultan Trengono.
Bupati Pajan Adiwajaya (Joko Tingkir) menjadi penguasa Kesultanan setelah membunuh
Penangsang. Ia dinobatkan sebagai sultan Pajang dan diberi gelar Sultan Adiwijaya. Jasa yang
dilakukannya ialah melakukan perluasan ke Jipang dan Demak. Pengaruhnya sampai ke Jepara Pati
dan Banyumas. Setelah wafat Ia digantikan oleh putranya Pangeran Benowo.

3.Kesultanan Cirebon
Kesultanan Cirebon dipimpin oleh Syarif Hidayatullah atau biasa disebut vSunan Gunung
Jati. Beliau wafat pada tahun 1568 dan ia dimakamkan di Gunung Sembung yang kemudian dikenal
dengan Astana Gunung Jati. Penggantinya ialah Pangeran Suwarga.

4.Syaikh Maulana Malik Ibrahim


Syekh Maulana Malik Ibrahim adalah Sesepuh Walisongo. Beliau punya beberapa nama
untuk membuat kekeliruan dari asumsi,Contoh yang mungkin: Syeikh Maghribi (berasal dari
Maghrib Maroko),Sunan Gresik atau Syekh Ibrahim Asamarkandi (dari Samarkan dan Asia Tengah).
Namun Sir Thomas Standford Raffles dalam Atlas Wali Songo menyatakan bahwa berdasar sumber-
sumber lokal, Syekh Maulana Ibrahim ini adalah seorang panditha termasyhur asal Arabia,yaitu
keturunan Zainal Abidin dan sepupu Raja Chermen.
Syaikh Maulana Malik Ibrahim merupakan tokoh yang dianggap paling senior dalam
menyebarkan Islam di Pulau Jawa.Sementara itu, sumber cerita lokal menuturkan bahwa daerah
yang dituju Syaikh Maulana Malik Ibrahim yang pertama kali saat mendarat di Jawa ialah Desa
Sembalo dan dengan mendirikan masjid pertama di desa Pasian Manyar,beliau mulai menyebarkan
Islam. Awal mula aktivitasnya adalah berdagang setelah sukses berkhotbah di Sembalo di Maulana,
beliau kemudian pindah ke Gresik tepatnya di Desa Gapura. Di desa inilah ia mendirikan pesantren
untuk mendidik kader-kader pemimpin umat dan penyebar Islam di masa yang akan datang sebagai
pengganti dirinya.

5.Sunan Ampel(Raden Rahmat)


Sunan Ampel merupakan tokoh tertua dari walisongo. Sunan Ampel lahir sekitar tahun 1401 M.
Nama lain Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Beliau adalah putra dari keturunan Raja Champa.
Beliau sangat berperan dalam pengembangan dakwah islam di Jawa dan juga tempat lainnya di
Indonesia.Beliau mendirikan pesantren yang bernama Ampel Denta. Sunan Ampel mendidik kader
penggerak dakwah Islam seperti Sunan Giri, Raden Fatah, Raden Kusen, Sunan Bonang, dan Sunan
Drajat dengan melalui Pesantren Ampel Denta.Dan beliau juga melakukan dengan cara melalui
perkawinan yaitu menikahkan juru dakwah islam dengan putri-putri di kerajaan Majapahit agar dapat
membentuk keluarga-keluarga muslim dalam suatu jaringan kekerabatan yang nanti nya bisa menjadi
cikal bakal dakwah Islam di berbagai daerah.

6. Sunan Bonang (Maulana Mahdum Ibrahim)


Nama lain Sunan Bonang adalah Raden Makdum atau Maulana Makdum Ibrahim. beliau lahir
di Bonang, Tuban pada tahun1465 M. Sunan Bonang dikenal sebagai tokoh Wali Songo yang ulung
dalam berdakwah dan menguasai ilmu fiqh,ushuludin, tasawuf, seni, sastra, arsitektur, dan berbagai
ilmu kesaktian. Dakwah awal yang dilakukan beliau adalah di daerah Kediri yaitu yang menjadi
pusat ajaran Bhairawa-Tantra. Kemudian beliau membangun masjid di Singkal dan dengan
membangun masjid di Singkal yang terletak di sebelah barat Kediri,ia mengembangkan dakwah di
masyarakatnya yang masih menganut ajaran Tantrayana. Setelah meninggalkan Kediri Sunan
Bonang berdakwah di Lasem. Sunan Bonang dikenal mengajarkan Islam melalui wayang, tembang,
dan juga sastra sufistik.Karya sufistik yaitu dikenal dengan nama Suluk Wujil.
Dalam dakwahnya,ia menggunakan alat kesenian lokal berupa gamelan bonang yang ditempa
dari kayu saat melakukan pertunjukan jalanan. Banyak orang berkumpul di masjid untuk
mendengarkan gaung dari beliau sendiri yang mampu menggugah hati orang-orang di
sekitarnya.Selama hidupnya beliau banyak berperan dalam perjuangan Kerajaan Islam Demak serta
berpartisipasi dalam pembangunan Mesjid Agung Demak dan juga berperan dalam Pengangkatan
Raden Patah sebagai Raja Islam Demak. Beliau menggunakan buku dalam mengajarkan ilmu agama
Islam oleh para ahli tasawuf seperti Ihya Ulmuddin dari al-Ghazali dan beberapa tulisan Abu Yazid
al-Bustami dan Sheikh Abdul Qodir Al Jailani.
7. Sunan Kalijaga (Raden Sahid)
Sunan Kalijaga adalah Putra Tumenggung Wilaktikta Bupati Tuban. Sunan Kalijaga dikenal
sebagai tokoh Wali Songo yang mengembangkan dakwah Islam melalui seni dan budaya. Sunan
Kalijaga termashur sebagai juru dakwah yang tidak saja piawai dalam mendalang melainkan dikenal
pula sebagai pencipta bentuk-bentuk wayang dan lakon-lakon carangan yang dimasuki ajaran
Islam.Melalui pertunjukan wayang, Sunan Kalijaga mengajarkan tasawuf kepada masyarakat.
Menurut cerita, ia diusir dari kerajaan oleh keluarganya karena ketahuan merampok.
Kemudian ia mengembara tanpa tujuan yang pasti sampai menetap di Hutan Jatiwangi sebagai
seorang yang suka merampok.Kemudian Raden Sahid bertemu dengan Sunan Bonang. Beliau
terkejut melihat kesaktian Sunan Bonang dan ingin belajar dengannya tapi dengan syarat dia harus
melakukan penebusan dosa. Akhirnya Raden Sahid yang tadinya menjadi berandal bisa berubah
menjadi Wali dan ulama yang berintelektual dan budayawan.
8. Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati berasal dari Persia dan Arab. Sejak kecil, Sunan Gunung Jati tinggal di
Mekkah dan disana.Ia memperdalam ilmunya tentang Islam. Dia tinggal di sana selama sekitar tiga
tahun. Kemudian beliau kembali ke negara asalnya dan pergi ke Jawa. kedatangannya disambut
hangat oleh Kerajaan Islam Demak yang pada masa puncaknya di bawah pemerintahan Raden
Trenggono (1521-1546). Ketika itu datang Di Jawa, ia berdakwah di Jawa bagian barat. Dalam
dakwahnya banyak orang di Jawa Barat yang telah memeluk agama Islam sehingga Raden
Torengono jadi bersimpati padanya . Dakwah pun berlanjut ,Raden Trengono menyuruh Sunan
Gunung Jati untuk memimpin ekspedisi ke Banten dan Sunda Kelapa yang dimana masyarakatnya
masih beragama hindu budha . Kemudian beliau pergi bersama pasukannya Demak dan dia berhasil
menggulingkan dan mengislamkan Padjajaran daerah. Setahun kemudian, Cirebon berada di bawah
kekuasaannya dan ia berhasil membuat penduduk daerah itu memeluk agama Islam.Dalam waktu
singkat Sunan Gunung Jati berhasil menaklukkan Banten, Sunda Kelapa dan Cirebon.
9. Sunan Drajat (Raden Qasim)
Nama lain dari Sunan Drajat adalah Raden Qasim atau Syarifudin.Sejak berusia muda,ia
diperintahkan ayahnya untuk menyebarkan agama Islam di pesisir Gresik.Nama lain beliau adalah
Raden Qasim. Sunan Drajat diminta untuk menyebarkan Islam di Indonesia selamat bersamanya
dengan berpegang dayung perahu. sejak kejadian ini,dua ikan membantunya, dua ikan adalah cucut
dan ikan talang. Dengan bantuan dua ikan ini beliau terdampar di sebuah tempat bernama Kampong
Jerak,Banjarwati. Di sana ia bertemu Mbah Mayang Madu dan Mbah Banjar, Keduanya pun
menerima Islam.
10. Sunan Giri (Raden Paku)
Nama lain Sunan Giri adalah Raden Paku atau Maulana Ainul Yaqin. Beliau adalah tokoh
Wali Songo yang berkedudukan sebagai raja. Ia sangat berperan penting dalam pengembangan
dakwah Islam di Indonesia yaitu dengan memanfaatkan kekuasaan dan juga jalur perdagangan.
Ketika dewasa beliau berguru kepada Sunan Ampel, dan oleh Sunan Ampel beliau diberi gelar
Raden Paku.Beliau mengikuti
jejak ayahnya Syeikh Awwalul Islam atau Maulana Ishaq yaitu menjadi seorang mubaligh.
11. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
Sunan Kudus dikenal sebagai sosok Wali Songo yang teguh menegakkan hukum Syariah. Namun,
seperti wali lainnya, dalam dakwahnya ia berusaha untuk menjangkau, menjelajahi, dan memahami
apa yang diharapkan dari masyarakat. Itu sebabnya,dalam dakwahnya, ia berbicara tentang alat-alat
pertukangan, pandai emas, pandai besi, cara membuat permen tongkat pusaka,dan juga mengajari
tentang hukum agama yang tegas.
12. Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria merupakan putra dari Sunan Kalijaga, Sunan Muria merupakan tokoh Wali Songo
yang paling muda usianya. Dalam dakwahnya Sunan Muria menggunakan jalur budaya.Dan Sunan
Muria ini dikenal dengan menciptakan berbagai macam jenis tembang cilik jenis sinom dan kinanthi
yang berisi tentangnasehat-nasehat dan ajaran tauhid.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan nya dari pembahasan diatas bahwa ajaran dari Agama Islam itu meliputi aqidah, akhlak,
dan syariat sederhana yang mudah diterima oleh masyarakat nusantara pada saat itu.Itulah bedanya
agama islam dengan agama lain karena agama islamagama yang rahmatan Lil Alamin sehingga
dapat dengan cepat menyebar ke beberapa wilayah di Indonesia. Kemudian ada teori masuknya
Islam ke Indonesia itu berdasarkan tempat asalnya yaitu terdiri dari: teori Arab, teori Cina, teori
Persia, teori India, teori Turki. Dan juga strategi penyebaran Islam ke seluruh Nusantara sebagian
besar itu dilakukan melalui jalur perdagangan, Dakwah, Perkawinan, Pendidikan,dan Islamisasi
Budaya. Dan terakhir, Perkembangan islam di Indonesia juga tidak lepas dari penyebar agama islam
yang dikenal dengan Wali Songo dan juga tidak lepas dari akulturasi dengan kebudayaan lama
sebelum masuknya islam. Beberapa akulturasi tersebut dapat dilihat di permainan tradisional,
wayang, masjid yang tidak melepaskan ajaran islam dan kebudayaan lama.

Sarn dan Kritik

Setelah menyusun makalah ini, penulis menyarankan pada pemebaca untuk lebih belajar
dalam mempelajari sejarah Islam . Agar dapat mnengetahui bagaiman Islam bisa tersebar ke
seluruh penjuru.
Kami penulis sangat sadar akan kekeurangan dalam pembuatan makalah, kami sangat mebuka lebar
bagi para pembaca untuk menyampaikan saran serta krirtik guna menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Edyar, Busman, dkk (Ed.), Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: Pustaka Asatruss, 2009).

Ahmad Amin, Husayn, Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1999).

Syafrizal, A. (2015). Islamuna: Jurnal Studi Islam. Islamuna: Jurnal Studi Islam, 2(2).

Dahlan, Z. (2018). SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM (D. Muaz Tanjung MA (ed.)). https://id.b-
ok.asia/book/10992442/3d2829?dsource=recommend

Permana, R. (2015). SEJARAH MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA. Academia, 1–27.

Anda mungkin juga menyukai