Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

MAKALAH
Makalah ini untuk memenuhi tugas Sejarah Kebudayaan Islam SMP/ MTS

Dosen pengampu :
Yulia Astutik M. Pd.I
Cover

Disusun oleh :
Nur Laili (202005010081)
Nur Laili (202005010010)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-
Nya sehingga makalah dengan berjudul “Sejarah Masuknya Islam di Indonesia”.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari bapak Yulia Astutik M. Pd.I
pada mata Sejarah Kebudayaan Islam SMP/ MTS. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Sejarah Masuknya Islam di
Indonesia
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yulia Astutik M. Pd.I pada
mata Sejarah Kebudayaan Islam SMP/ MTS. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat
menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Sidoarjo, 22 Juni 2022

ii
DAFTAR ISI
Contents
Cover.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar belakang............................................................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan makalah..........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia......................................................................2
B. Beberapa Teori Masuknya ke Indonesia....................................................................2
C. Metode-metode masuknya islam di Indonesia...........................................................3
D. Perkembangan islam di beberapa wilayah Indonesia.................................................5
E. Faktor pendukung islam cepat berkembang di Indonesia..........................................6
F. Pengaruh islam terhadap peradapan bangsa Indonesia..............................................6
G. Hikmah sejarah perkembangan islam.........................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................1

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup
mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan
perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia
Tenggara. Wilayah Barat Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan
wilayah yang menjadi titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual disana
menarik bagi para pedagang, dan menjadi daerah lintasan penting antara Cina dan
India. Sementara itu, pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku dipasarkan di Jawa
dan Sumatera, untuk kemudian dijual kepada para pedagang asing. Pelabuhan-
pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-7 M sering
disinggahi para pedagang asing seperti Lamuri (Aceh), Barus, dan Palembang di
Sumatra; Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.
Bersamaan dengan itu, datang pula para pedagang yang berasal dari Timur
Tengah. Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan, tetapi ada
juga yang berupaya menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam telah
ada di Indonesia ini bersamaan dengan kehadiran para pedagang Arab tersebut.
Meskipun belum tersebar secara intensif ke seluruh wilayah Indonesia.
B. Rumusan masalah
1. Sejak kapan islam masuk ke Indonesia?
2. Bagaimana corak danperkembangan di Indonesia ?
3. Siapakah tokoh-tokoh perkembangan islam di Indonesia ?
C. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui kapan masuknya Islam ke Indonesia.
2. Untuk mengetahui corak dan Perkembangan Islam di Indonesia
3. Untuk mengetahui tokoh-tokoh Dalam Perkembangan Islam Di Indonesia.
4.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia


Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke
delapan masehi. Ini mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita
muslimah yang bernama Fatimah binti Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun
475 H atau 1082 M. Sedangkan menurut laporan seorang musafir Maroko Ibnu Batutah
yang mengunjungi Samudra Pasai dalam perjalanannya ke Negeri Cina pada 1345M,
Agama islam yang bermadzhab Syafi’I telah mantap disana selama seabad. Oleh karena
itu, abad XIII biasanya dianggap sebagai masa awal masuknya agama Islam ke
Indonesia.
Islam datang ke wilayah-wilayah tersebut dapat diterima dengan baik, karena
Islam datang dengan membawa prinsip-prinsip perdamaian, persamaan antara manusia
(tidak ada kasta), menghilangkan perbudakan dan yang paling penting juga adalah
masuk kedalam Islam sangat mudah hanya dengan membaca dua kalimah syahadat dan
tidak ada paksaan.
Menurut kesimpulan “Seminar Masuknya Islam ke Indonesia” di Medan tahun
1963, Islam masuk ke Indonesia sudah semenjak abad pertama Hijriyah (abad ke-7 M).
“Seminar Masuknya Islam di Indonesia” tersebut menghasilkan keputusan
sebagai berikut:
1. Menurut sumber-sumber yang kita ketahui, islam untuk pertama kalinya telah
masuk ke Indonesia pada abad pertama hijrah (abad ke 7/8 M) dan langsung dari
Arab.
2. Daerah yang pertama didatangi oleh Islam ialah pesisir Sumatera dan bahwa
setelah terbentuknya masyarakat Islam, maka raja Islam yang pertama berada di
Aceh.
3. Mubaliq-mubaliq Islam pertama yang datang ke Indonesia merangkap sebagai
saudagar.
4. Penyiaran itu di Indonesia dilakukan secara damai
5. Kedatangan Islam membawa kecerdasan dan peradaban yang tinggi dalam
membentuk kepribadian bangsa Indonesia dalam menahan penderitaan dan
perjuangan melawan penjajahan bangsa asing.
2. Beberapa Teori Masuknya ke Indonesia
Proses masuknya agama Islam ke Indonesia tidak berlangsung secara
revolusioner, cepat, dan tunggal, melainkan berevolusi, lambat-laun, dan sangat
beragam. Menurut para sejarawan, teoriteori tentang kedatangan Islam ke Indonesia
dapat dibagi menjadi:
1. Teori Mekah
Teori Mekah mengatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia
adalah langsung dari Mekah atau Arab. Proses ini berlangsung pada abad pertama
Hijriah atau abad ke-7 M. Tokoh yang memperkenalkan teori ini adalah Haji

2
Abdul Karim Amrullah atau HAMKA, salah seorang ulama sekaligus sastrawan
Indonesia. Hamka mengemukakan pendapatnya ini pada tahun 1958, saat orasi
yang disampaikan pada dies natalis Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) di
Yogyakarta. Ia menolak seluruh anggapan para sarjana Barat yang mengemukakan
bahwa Islam datang ke Indonesia tidak langsung dari Arab.
Pandangan HAMKA ini hampir sama dengan Teori Sufi yang diungkapkan
olehA.H. Johnsyang mengatakan bahwa para musafirlah (kaum pengembara) yang
telah melakukan islamisasi awal di Indonesia. Kaum Sufi biasanya mengembara
dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendirikan kumpulan atau perguruan
tarekat.
2. Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia
berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di
India bagain barat, berdekaran dengan Laut Arab. Teori Gujarat kemudian juga
dikembangkan oleh J.P. Moquetta (1912) yang memberikan argumentasi dengan
batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831
H/1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya, batu nisan di Pasai dan makam Maulanan
Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki bentuk
yang sama dengan nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat. Moquetta akhirnya
berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau setidaknya
dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas
Gujarat. Alasan lainnya adalah kesamaan mahzab Syafei yang di anut masyarakat
muslim di Gujarat dan Indonesia
3. Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia
berasal dari daerah Persia atau Parsi (kini Iran). Pencetus dari teori ini adalah
Hoesein Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dalam memberikan
argumentasinya, Hoesein lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan
budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia.
Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai
hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad, seperti
yang berkembang dalam tradisitabutdi Pariaman di Sumatera Barat. Istilah “tabut”
(keranda)diambil dari bahasa Arab yang ditranslasi melalui bahasa Parsi.
4. Teori Cina
Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia
(khususnya di Jawa) berasal dari para perantau Cina.Sumanto Al Qurtuby dalam
bukunya Arus Cina-Islam-Jawa menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang
(618-960) di daerah Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou, dam pesisir Cina bagian
selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam. Teori Cina ini bila dilihat dari
beberapa sumber luar negeri (kronik) maupun lokal (babad dan hikayat), dapat
diterima.
Bukti-bukti lainnya adalah masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur
Tiongkok yang didirikan oleh komunitas Cina di berbagai tempat, terutama di
Pulau Jawa. Pelabuhan penting sepanjang pada abad ke-15 seperti Gresik,
misalnya, menurut catatan-catatan Cina, diduduki pertama-tama oleh para pelaut
dan pedagang Cina.

3
3. Metode-metode masuknya islam di Indonesia
Menurut uka tjandrasasmita masuknya islam di Indonesia dilakukan enam jalur yaitu:
1. Melalui jalur perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin
kontak dagang dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam
seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin
ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara (Indonesia).
Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani
yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan
agama Islam.
2. Melalui jalur perkawinan
Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia dan menikah
dengan penduduk setempat. Sudah barang tentu mereka menjadi keluarga muslim
dan penyebar agama Islam yang gigih.
3. Melalui jalur tasawuf
Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi
mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut
agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan mudah diterima.
Kehidupan mistik bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi bagian dari
kepercayaan mereka. Oleh karena itu, penyebaran Islam melalui jalur tasauf atau
mistik ini mudah diterima karena sesuai dengan alam pikiran masyarakat
Indonesia. Misalnya, menggunakan ilmu-ilmu riyadhat dan kesaktian dalam
proses penyebaran Islam kepada penduduk setempat.
4. Melalui jalur pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis
dalam pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang
menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren
tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan
Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri
menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate,
hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat
strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.
5. Melalui jalur kesenian
Penyebaran Islam melalui kesenian berupa wayang, satra, dan berbagai
kesenian lainnya. Pendekatan jalur kesenian dilakukan oleh para penyebar Islam
seperti Walisongo untuk menarik perhatian di kalangan mereka, sehingga dengan
tanpa terasa mereka telah tertarik kepada ajaran-ajaran Islam sekalipun pada
awalnya mereka tertarik karena media kesenian itu. Misalnya, Sunan Kalijaga
adalah tokoh seniman wayang. Ia tidak pernah meminta bayaran pertunjukkan
seni, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat
syahadat. Sebagian cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabrata dan
Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-nama pahlawan
Islam. Kesenian-kesenian lain juga dijadikan media islamisasi, seperti sastra
(hikayat, babad, dan sebagainya), seni arsitektur, dan seni ukir.
6. Melalui jalur Politik

4
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang
kuat dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya kesultanan Demak, merupakan
pusat dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja
lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan
hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan
di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu dan tolong
menolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi
cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang.
4. Perkembangan islam di beberapa wilayah Indonesia

a. Perkembangan Islam di Sumatera


Daerah Pertama dari kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah
Sumatera bagian Utara, seperti Pasai dan Perlak. Karena wilayah Pasai dan Perlak
letaknya di tepi selat Malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal dari India. Pada abad
XIII-XV M berdiri kerajaan Samudra Pasai dan merupakan kerajaan Islam
pertama di Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak di kampung Samudra di
tepi sungai Pasai dan berdiri sejak tahun 1261 M. Raja-raja yang memerintah
Samudra Pasai berturut-turut sebagai berikut : Sultan Al Malikus Shaleh, Sultan
Al Malikuz Zahir II, Sultan Iskandar, Sultan Zainal Abidin, Sultan Al Malikuz
Zahir I
Persia dan Gujarat yang juga para mubalig Islam banyak yang menetap di
bandar-bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan wanita-wanita
pribumi yang sebelumnya telah diislamkan, sehingga terbentuklah keluarga-
keluarga Muslim. Para mubalig pada waktu itu juga ke Cina. Para pedagang dari
India, yakni bangsa Arab berdakwa kepada para Raja-raja kecil, ketika raja
tersebut masuk Islam, rakyatnya pun banyak yang ikut masuk Islam sehingga
berdirilah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Seiring dengan
kemajuan Samudera Pasai yang sangat pesat, perkembangan agama Islam pun
mendapat perhatian dan dukungan penuh dan para ulama serta mubalignya
menyebar ke seluruh nusantara.
b. Perkembangan Islam di Jawa
Masuknya Islam di Pulau Jawa pada awalnya dibawa oleh pedagang muslim
setelah berdirinya kerajaan Malaka yang mencapai punjak kejayaannya pada asa
Sultan Mansursah. Wilayah perdagangannya sangat luas sampai ke Demak,
Jepara, Tuban dan Giri. Melalui hubungan perdagangan tersebut, akhirnya
masyarakat Jawa mengenal Islam.
Selanjutnya, perkembangan Islam di Pulau Jawa banyak dilakukan oleh para
Adipati dan Para Wali yang dikenal dengan sebutan “Walisongo” , yaitu Maulana
Malik Ibrahim, Raden Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan
Kududs, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati. Dengan
meluasnya wilayah kekuasaan kerajaan Demak, perkembangan Islam di Pulau
Jawa juga menjadi sangat luas, bahkan sampai ke Banten, Jakarta, Cirebon, dan
daerah Jawa Barat lainnya.
c. Perkembangan Islam di Sulawesi
Masuknya Islam di Sulawesi, tidak terlepas dari peranan Sunan Giri di Gresik.
Hal itu karena sunan Giri melaksanakan pesantren yang banyak didatangi oleh

5
santri dari luar pulau Jawa, seperti Ternate, dan Situ. Di samping itu, beliau
mengirimkan murid-muridnya ke Madura, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara.
Pada abad ke-16, di Sulawesi Selatan telah berdiri kerajaan Hindu Gowa dan
Tallo. Penduduknya banyak yang memeluk agama Islam karena hubungannya
dengan kesultanan Ternate. Pada tahun 1538, Pada masa Pemerintahan Somba
Opu, kerajaan Gowa dan Tallo banyak dikunjungi oleh pedagang Portugis. Selain
untuk berdagang, mereka juga bermaksud untuk mengembangkan agama katolik.
Akan tetapi, Islam telah lebih dahulu berkembang di daerah itu.
d. Perkembangan Islam di Kalimantan
Pada abad XVI, Islam memasuki daerah kerajaan Sukadana. Bahkan pada
tahun 1590, kerajaan Sukadan resmi menjadi Giri Kusuma. Sunan Giri digantikan
oleh putranya Sultam Muhammad Syarifuddin. Beliau banyak berjasa dalam
mengembangkan agama Islam karena bantuan seorang mubalig bernama syaikh
Syamsuddin. Sebagai Mubalig, mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk
berdakwa. Islam akhirnya dapat memasuki kerajaan Kutai dan tersebar di
Kalimantan Timur pada permulaan abad XVI M.
e. Perkembangan Islam di Maluku dan sekitarnya
Penyebaran Islam di Maluku tidak terlepas dari jasa para santri Sunan Drajat
yang berasal dari Ternate dan Hitu. Islam sudah dikenal di Ternate sejak abad ke-
15. Pada saat itu, hubungan dagang dengan Indonesia barat, khususnya dengan
Jawa berjalan dengan lancar. Selain berdagang, para pedagang juga melakukan
dakwah. Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke
Irian yang disiarkan oleh raja-raja Islam Maluku, para pedagang, dan para
mubalignya
5. Faktor pendukung islam cepat berkembang di Indonesia

1. Adanya perkawinan antara pedagang Arab, Persia, dan Gujarat dengan penduduk
Indonesia.
2. Adanya sistem pendidikan pondok pesantren.
3. Gigihnya para da'i atau mubaligh dalam menyebarluaskan Islam
4. Metode penyampaiannya mengena dihati masyarakat, sebab disesuikan dengan
latar belakang kebudayaan yang dimiliki, misalnya:
a. Wayang kulit
b. seni bangunan, dan
c. seni karawitan/seni gamelan
Ajaran sederhana, mudah dimengeri dan diterima. Syarat memeluk Islam mudah,
yaitu dengan mengucapkan Kalimat Syahadat. Didalam agama Islam tidak mengenal
sistem kasta. Upacara keagamaan cukup sederhana, tidak memerlukan banyak biaya.
Seiring surutnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit memungkinkan tersebarnya agama
Islam.
6. Pengaruh islam terhadap peradapan bangsa Indonesia
a. Pengaruh Bahasa dan Nama
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional banyak terpengaruh dari bahasa
Arab. Bahasa ini sudah begitu menyatu dalam lidah bangsa Indonesia. Tidak

6
hanya dalam bahasa komunikasi sehari-hari, bahakan dipergunakan pula dalam
bahasa surat kabar, dan sebagainya.
Pengaruh Islam dalam bidang nama, sungguh banyak sekali. Banyak tokoh
dan bukan tokoh masyarakat menggunakan nama berdasarkanpada bahasa
Arab,yang merupakan bahasa simbol pemersatu Islam. Semua itu bukti adanya
pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
b. Pengaruh Adat Istiadat
Adat istiadat yang ada dan berkembang di Indonesia banyak dipengaruhi oleh
peradaban Islam. Diantara pengaruh itu adalah ucapan salam kepada setiap
muslim yang dijumpai, atau penggunaannya dalam acara-acara resmi
pemerintahan.
Pengaruh lainnya adalah berupa ucapan-ucapan kalimat penting dalam do’a.
Yang merupakan pengaruh dari tradisi Islam yang lestari.
c. Pengaruh Dalam Kesenian dan Bangunan Ibadah
Pengaruh kesenian yang paling menonjol dalam hal ini terlihat dalam irama
qasidah dan lagu-lagu yang bernafaskan ajaran Islam. Syair pujian yang
mengagungkan nama-nama Allah yang sering diucapkan oleh umat Islam,
merupakan bukti pengaruh ajaran Islam terhadap kehidupan beragama masyarakat
Islam Indonesia.
Begitu pula pengaruh dalam bidang bangunan peribadatan. Banyak bangunan
mesjid yang ada di Indonesia, terpengaruh dari bangunan mesjid yang ada di
Negara-negara Islam, baik yang ada di Timur Tengah ataupun di tempat-tempat
lainnya di dunia Islam.
d. Pengaruh Dalam Bidang Politik
Ketika kerajaan-kerajaan Islam mengalami masa kejayaannya, banyak sekali
undur politik Islam yang berpengaruh dalam system politik pemerintahan
kerajaan-kerajaan Islam tersebut. Misalnya tentang konsep khalifatullah fil ardi
dan dzilullah fil ardi. Kedua konsep ini diterapkan pada masa pemerintahan
kerajaan Islam Aceh Darussalam dan kerajaan Islam Mataram.
Kebanyakan penduduk negara kita beragama Islam. Para ahli berpendapat
bahwa agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama dan
kebudayaan Islam masuk Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab,
Persia, dan Gujarat (India), dan Cina. Agama Islam berkembang dengan pesat di
tanah air. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam dan
peninggalan-peninggalan sejarah Islam di Indonesia. Agama dan kebudayaan
Islam mewariskan banyak sekali peninggalan sejarah. Peninggalan-peninggalan
sejarah bercorak Islam antara lain masjid, kaligrafi, karya sastra, dan tradisi
keagamaan. Berikut ini akan dibahas satu per satu peninggalan sejarah Islam di
Indonesia.

7. Hikmah sejarah perkembangan islam

1. Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.


2. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan
pekerja keras.

7
3. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskupin Islam tetap
memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar
dalam Islam.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1. Perkembangan Islam di Indonesia adalah berkat peran para pedagang dari Jazirah
Arabia melalui jalan perdagangan, dakwah dan perkawinan.
2. Para ulama awal yang menyebarkan Islam di Indonesia di antaranya yaitu;
Hamzah Fansuri, Syaikh Muhammad Yusuf Al-Makasari, Syaikh Abdussamad
Al-Palimbani, Syaikh Muhammad bin Umar n-Nawawi Al-Bantani dan wali
songo (Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan
Kalijaga, Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat, Sunan Kudus dan Sunan Muria).
B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan dalam
makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun berharap
pula kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami
selanjutnya. Sekian dan terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.uny.ac.id/18153/3/3.%20BAB%20I%2009.07.042%20Ida%20i.pdf

http://eprints.walisongo.ac.id/1218/7/4104054_Bab1.pdf

https://ismail6033.blogspot.com/2017/10/makalah-sejarah-masuknya-Islam-dan.html

https://kumparan.com/muhamad-alief-raflie/sejarah-masuknya-islam-di-indonesia

https://munmakalah.blogspot.com/2017/02/makalah-tentang-sejarah-masuknya-

Islam.html https://membangunsemangathidup.blogspot.com/2017/10/makalah-

sejarah-masuknya-islam-di.html

https://www.kompasiana.com/muhammadnuraji/5c762866ab12ae063d0dfc99/sejarah-

masuknya-islam-di-indonesia?page=all

Anda mungkin juga menyukai