Anda di halaman 1dari 6

Pemikiran kalam klasik

Khawarij dan Syiah


Ilmu Kalam
Dosen pengampu : Laila Badriah
Disusun :
Nur Laili (202005010081)
Dessi Fitria Ningsih (202005010074)

Refrensi : Ilmu Kalam, dari Tauhid menuju Keadilan


Tahun : 2016
Penulis : Dr. H. Nunu Burhanuddin. Lc., M.A
Latar belakang kemunculan Khawarij dan
Syiah
• Khawarij • Syiah
Khawarij dalam bahasa di ambil dalam Aliran Syiah muncul ketika
Bahasa Arab khawarij, secara harfiah berlangsungnya peperangan antara
berarti mereka yang keluar. Istilah Ali bin Abu Tholib dan Mu’awiyah
Khawarij adalah istilah umum yang
mencakup sejumlah aliran dalam islam
bin Abu Sofyan yang dikenal
yang pada awalnya mengakui dengan perang Shiffin. Dalam
kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Tholib peperangan ini sebagai respon atas
lalu menolaknya karena kekecewaan penerimaan Ali bin Abu Tholib
mereka terhadap sikapnya yang telah terhadap tahkim yang ditawarkan
menerima tawaran tahkim (arbitase) oleh Mu’awiyah bin Abu Sofyan.
dalam Perang Shiffin (37 H/657 M).
Sekte dalam Khawarij
Menurut Taib Thahir Abdul Mu’in, bahwa ada dua golongan utama dalam gorolang Khawarij, yakni :
1) Sekte al-Azariqoh
Nama ini diambil dari Nafi Ibnu al-Azraq, pemimpin utamanya,yang memiliki pengikut sebanyak
20.000 orang. Di kalangan para pengikutnya, Nafi Ibnu al-Azraq digelari Amirul mukminin.
Dalam pandangan teologisnya, al-Azariqoh tidak menggunakan istilah kafir, tapi menggunakan
istilah musyrik. Musyrik adalah semua orang yang tidak sepaham dengan ajaran mereka,
termasuk mereka yang tidak berhijrah ke daerahnya.
2) Sekte al-Ibadah
Golongan ini merupakan golongan yang paling moderat dari seluruh sekte Khawarij. Nama
golongan ini diambil dari Abdullah Ibnu Ibad, yang pada tahun 686 M. Memisahkan diri dari
golongan al-Azariqoh
Di antara faham sekte al-Ibadiah adalah :
a) Orang islam yang tidak sepaham dengan mereka bukanlah mukmi bukan pula musyrik, tetapi
kafir. Orang ilsam demikian, boleh mengadakan hubungan perkawinan dan hukum waris.
Syahadat mereka diterima, dan membunuh mereka yang tidak sepaham dihukum haram.
b) Muslim yang melakukan dosa besar masih dihukumkan muwahid, bukan mukmin. Muslim
yang melakukan dosa besar tidak berarti keluar dari islam
Prinsip-prinsip teologi dan ciri-ciri Khawarij
• Prinsip teologi • Ciri-ciri
a. Amar ma’ruf nahi munkar. a. Sifat-sifat kaum khawarij, yaitu kedangkalan dan tidak
mendalamnya mereka tentang mendalami masalah-
b. Memalingkan ayat-ayat al- masalah yang mereka hadapi, serta tidak jauhnya
quran yang tampak pandangan mereka dalam menilai hasil-hasil dan akibat
mutasabihat dari perbuatan-perbuatan yang hendak mereka
kerjakan.
c. Qur’an adalah makhluk
b. Mereka sangat keras dan berlebih-lebihan dalam
d. Manusia bebas memutuskan beribadah, contohnya dari riwayat Ibnu Abbas ketika
perbuatannya bukan dari datang kepada Khalid melihat kening mereka luka-luka
tuhan. karena sujud mereka sangat lama, dan mereka gemar
dan siap untuk beribadah.
e. Ajaran agama yang harus
diketahui hanya ada dua, c. Khawarij memiliki sifat berani dan suka berperang serta
menganggap rendah tentang kehidupan dunia ini, untuk
yakni mengetahui Allah dan mempertahankan pendapat dan prinsip yang mereka
Rasul-Nya. selain dua hal itu anut
tidak wajib diketahui d. Khawarij memiliki sifat anarkisme dan kesukaan mereka
memberontak serta menimbulkan kegoncangan dan
tidak mematuhi peraturan dan tata tertib.
Doktrin, Ushuluddin, dan Furuuddin
Dalam Syi’ah terdapat apa yang namanya ushuluddin (pokok-pokok
agama) dan furu’uddin {masalah penerapan agama). Syi’ah memiliki
Lima Ushuluddin:
1. Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa.
2. Al-‘Adl, bahwa Allah SWT adalah Maha Adil.
3. An-Nubuwwah, bahwa kepercayaan Syi’ah meyakini keberadaan para
nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia
4. Al-Imamah, bahwa Syiah meyakini adanya imam-imam yang
senantiasa memimpin umat sebagai penerus risalah kenabian.
5. Al-Ma’ad, bahwa akan terjadinya hari kebangkitan.
Syiah dan Khilafah

Syiah berkeyakinan bahwa :


• Masalah khilafah merupakan masalah pengangkatan (intishabi) dan ditentukan dari
sisi Allah Swt dan Rasulullah Saw berulang kali, sesuai dengan perintah Allah Swt
memproklamirkan Ali bin Abu Tholib sebagai pengganti dan khalifah setelahnya di
hadapan kaum Muslimin.
• Pengganti dan khalifah Rasulullah Saw terdiri dari dua belas orang dan redaksi
"itsna asyar" (dua belas) disebutkan pada kitab-kitab dua mazhab (Sunni dan Syiah)
bahwa khalifah pertama (dari dua belas khalifah) adalah Ali bin Abi Thalib dan
khalifah terakhir adalah Hadhrat Hujjat bin al-Hasan al-Askari Ajf (Imam Mahdi ).
• Kendati Baginda Ali As merupakan seorang khalifah yang diangkat oleh Allah Swt
dan Rasulullah Saw namun pada masa tertentu, dikarenakan beberapa faktor,
beliau menjauh dari pos khilafah ini demi kemaslahatan Islam dan kaum Muslimin.
Meski demikian, beliau tetap memberikan counseling, pandangan yang penuh
hikmah dan musyawarah konstruktif untuk membantu para khalifah sebelumnya
(Abu Bakar, Umar dan Utsman) dan tidak membiarkan mereka sendiri dalam
menghadapi musuh-musuh Islam.

Anda mungkin juga menyukai