Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH KEBUDAYAAN

“KEBUDAYAAN INDONESIA MASA PENGARUH ISLAM”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan

DOSEN PENGAMPU :
Isrina Siregar, S.Pd., M.Pd

NAMA KELOMPOK :

Mia Febiana ( A1A219002 )


Eka Sari ( A1A219012 )
Rahma Dwi Ardita ( A1A219032 )
Ela Yulastini ( A1A219040 )
Kus Endarti ( A1A219042 )
Ahmad Nurcholis ( A1A219044 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya memberikan kesehatan di masa pandemic ini sehingga penulis
dapat dengan lancer menulis makalah ini dengan segala bentuk kelancaran yang
diberikan-Nya. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan alam
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan menuju
zaman penuh ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat dengan lancar menulis makalah
yang berjudul “Kebudayaan Indonesia Masa Pengaruh Islam”, sehingga dengan hal itu
perlu kiranya penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Isrina Siregar, S.Pd., M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Kebudayaan juga membantu dan
mengarahkan penulis sehingga selesai penulisan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapatkan kesulitan dalam
mengumpulkan data-data, sumber yang sangat terbatas. Namun berkat bantuan dari
berbagai pihak kami dapat menyelesaikan tugas ini dapat diselesaikan dengan semestinya.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang
memberikan penulis informasi yang sangat berguna untuk penulis maupun orang yang
membaca makalah ini.
Tidak ada kata sempurna melainkan Allah SWT, begitupun dengan makalah yang
saya buat yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami selaku pembuat
makalah ini minta maaf jika terjadi kesalahan dan kekurangan. Jika terdapat saran dan
kritik mengenai apa yang dibahas dalam makalah ini penulis dapat untuk menerimanya
agar makalah yang penulis buat lebih baik dan berguna dimasa yang akan mendatang.

Jambi, 13 November 2021

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2

A. Proses Masuknya Agama Islam di Indonesia ............................................ 2

B. Pengaruh Kebudayaan Islam di Indonesia ................................................. 3

C. Peninggalan Kebudayaan Islam di Indonesia............................................. 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 11

KESIMPULAN ...................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah sebuah agama yang sangat berpengaruh terhadap seluruh dunia,
temasuk Indonesia. Di Indonesia Islam mampu mengubah paradigm dan cara berfikir
masyrakat Indonesia baik itu berupada aqidah, ketauhidan, ibadah dan kebesaran
Tuhan, sehingga Islam sangat tumbuh pesat di Indonesia bahkan di dunia. Indonesia
dikenal dengan budaya Islam, atau juga dikenal dengan mayoritas Islam artinya,
penduduk Islam di Indonesia yaitu Islam. Pengaruh Islam terhadap Indonesia sangatlah
pesat bbahkan hingga sekarang, seperti tata cara ibadah, bahkan seni Islam sangat
berkembang di kalangan masyarakat Indonesia hingga sekarang.
Islam di bawa dari Arab, oleh para pedagang, dan mereka datang ke Indonesia
ialah dengan secara damai. Indonesia sebelum datangnya Islam juga sudah menganut
agama Hindu Buddha, ketika Islam datang pengaruh agama ini tidak mudah untuk
dihilangkan, namun islam mengadopsi budaya tersebut. Dan dikenal lah sebagai
islamisasi budaya. Islam juga mempengaruhi berbagai ilmu pengetahuan, seni dan
lainnya. Seni-seni yang indah seperti kaligrafi, syair-syair, bangunan, dan yang
lainnya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses masuknya Islam ke Indonesia?


2. Bagaimana pengaruh kebudayaan Islam di Indonesia?
3. Apa saja peninggalan-peninggalan kebudaya Islam di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui proses masuknya Islam ke Indonesia.


2. Untuk mengetahui pengaruh kebudayaan Islam di Indonesia.
3. Untuk mengetahui Peninggalan-peninggalan kebudayaan Islam di Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Masuknya Agama Islam di Indonesia

Penyebaran agama islam Nusantara pada umumnya berlangsung melalui dua


proses. Pertama, penduduk pribumi berhubungan dengan agama islam kemudian
menganutnya. Kedua,orang-orang asing asia,seperti Arab,India,dan cina yang telah
beragama islam bertempat tinggal secara permanen di suatu wilayah Indonesia,
melakukan perkawinan campuran dan mengikuti gaya hidup local. Kedua ini mungkin
sering terjadi secara bersamaan.
Mengenai proses masuk dan berkembang agama islam ke Indonesia, para sarjana
dan peneliti sepakat bahwa islamisasi itu berjalan secara damai, meskipun ada juga
bpenggunaan kekuatan oleh penguasa muslim Indonesia untuk mengislamkan rakyat
atau masyarakatnya. Secara umum merka menerima islam tanpa meninggalkan
kepercayaan dan prakatek keagamaan yang lama. Hal ini yang sering dilakukan oleh
dakwah di jawa yang dikenal adalah walisongo, mereka mengerjakan islam dalam
bentuk kompromi dengan kepercayaan-kepercayaan setempat.
Ada tiga teori mengenai proses masuk agama islam ke Indonesia, yaitu sebagai
berikut.
1) Teori Gujarat.
Menurut teori ini, yang didukung oleh Snouck Hurgronje,W.F Suttherheim,dan
B.H.M. Vlekke, islam masuknke Indonesia sekitar abad ke-13,dibawa oleh para
pedagang islam dari Gujarat, India. Ada dua bukti untuk mendukung teori ini;
pertama, batu nisan Sultan Malik Al-Shaleh, yaitu Samudera Pasai (meninggal
tahun 1297) yang bercorak Gujarat (India); kedua, tulisan Marco Polo pedagang
dari Venesia, yang menyatakan pernah singgah di Perlak (Peureula) pada tahun
1292 dan mendapatai banyak penduduknya beragama Islam serta peran Pedagang
India dalam penyebaran agama terseut.

2
2) Teori Mekkah
Menurut teori ini, yang didukung oleh Buya Hamka dan J.C. Van Leur, pengaruh
Islam telah masuk ke Indonesia sekitar bad ke-7, dibawa langsung oleh para
pedagang arab. Buktinya adalah adanya permukiman Islam tahun 674 di Baros,
pantai sebelah barat Sumatra. Bukti lain terkait munculnya Islam sebelum abad ke-
13 adalah makan seorang wanita di Gresik, Jawa Timur, yang tertulis atas nama
Fatimah binti Maimun (berangka tahun 1802) serta temuan sejumlah makan islam
di Tralaya (wilayah Majapahit), Trowulan, Jwa Timur yang menggunakan tahun
Ska, bukan tahun Hijriah denga angka Jawa Kuno. Diperkiarakan pada masa
janya, banyak warga majapahit beragama Islam. Meski demikian, tidak ada
petunjuk siapa yang menyebarkan Islam di Majaphit atau di Gresik itu.
3) Teori Persia
Menurut teori ini, yang didukung oleh Hosein Djajadiningrat, Islam di inondeisa
dibawa masuk oleh orang-orang Persia sekitar abad ke-13. Bukti untuk
mendukung teori ini adalah adanya upacara Tabot, yaitu upacara memperingati
meninggalnya Imam Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad di Bengkulu dan
Sumatra Barat (Tabuik) setiap tanggal 10 Muharam atau 1 Asyura; upacara ini
juga merupakan ritual tahunan di Persia; selain itu, ada kesamaan anatara ajaran
sufi yang dianut Syekh Siti Jenar dan Sufi Iran beraliran Al-Hallaj.

Dari Tafsiran terhadap ketiga pandangan itu, umumnya orang menerima bahwa
Islam sudah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7, namun baru berkembang pesat pada
abad ke-13 sejalan dengan semakin mundurnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-
Buddha di Indonesia serta semakin ramainya pedagang-pedang Arab, Persia, dan
Gujarat ke Indonesia.

B. Pengaruh Kebudayaan Islam ke Indonesia

Masuknya agama Islam ke Nusantara secara tidak langsung membawa perubahan


terhadap kehidupan politik dan sosial-budaya Nusantara. Dalam bidang politik, konsep
dewa raja yang bercorak Hindu-Buddha (dimana raja dianggap sebagai titisan dewa)

3
diganti dengan konsep Islam Khalifah. Sebutan raja diganti menjadi Sultan. Selain itu,
meninggak sang sultan tidak di-dharma=kan didalam candi, melainkan dimakamkan
secara Islam.
Dalam bidang sosial-budaya, pengaruh Islam tampak setidaknya dalam beberapa
hal. Pertama, tidak dikenal lagi sistem kasta atau pelapisan sosial sebagaimana dalam
agama Hindu. Hal ini juga merupakan salah satu faktor mudahnya Islam dianut
masyarakat Nusantara. Kedua, dari segi bahasa, banyak kosakata Arab dipakai
dan/atau diserap kedalam bahasan Melayu dan kemudian bahasa Indonesia. Islam
pertama kali masuk kedaerah Melayu dimana bahasa melayu menjadi bahasa pergaulan
dan bahasa komunikasi dalam perdagangan. Seiring perkembangan Islam, banyak
kosakata Arab diserap (dikonversi) ke dalam bahasa Melayu. Sejarawan Jean-Gelman
Taylor bahkan menayatakan, 15% kosakata bahasa Melayu merupakan adaptasi bahasa
Arab. Contoh: nama-nama hari menggunakan Arab: Senin (Isnain), Selasa (Sulasa),
Rabu (Rauba’a), Kamis (Khamis), Jumat (Jumat), Sabtu (Sabt). Nama-nama orang juga
bercorak Arab, seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Hasan, Ibrahim, dan lain-
lain.
Selain itu, terjadi modifikasi atas huruf-huruf Pallawa ke dalam huruf Arab, yang
kemudian dikenal sebagai huruf Jawi. Ketiga, pengaruh lain yang sangat nyata adalah
dalam bidang pendidikan, terutama melaui pesantren. Melalui pesantren, agama dan
kebudayaan Islam dikembangkan dan beradaptasi dengan budaya lokal yang
berkembang di sekitarnya. Dengan demikian, pesantren ikut membentuk kebudayaan
dan cara berpikir rakyat Indonesia. Keempat, dalam hal busana, ada jenis pakaian
terentu yang menunjukkan identitas Islam, seperti sarung, baju koko, kopiah,
kerudung, jilbab, dan sebagainya.
Agama Islam sejak kehadiranya di muka bumi ini, telah memainkan peranannya
sebagai salah satu agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Ini, tentunya
membawa Islam sebagai bentuk ajaran agama yang mampu mengayomi keberagaman
umat manusia dimuka bumi ini. Islam sebagai agama universal sangat menghargai
kebudayaan yang ada pada suatu masyarakat, sehingga kehadiran Islam di tengah-
tengah masyarakat tidak bertentangan, melainkan Islam dekat dengan kehidupan

4
masyarakat, di sinilah sebenarnya, bagaimana Islam mampu membuktikan dirinya
sebagai ajaran yang lentur di dalam memahami kondisi kehidupan suatu masyarakat.
Hal ini pun terjadi di Indonesia, di mana Islam yang ada di Indonesia merupakan
hasil dari proses dakwah yang dilaksanakan secara kultural, sehingga Islam di
Indonesia, mampu berkembang dan menyebar serta banyak dianut oleh mayoritas
masyarakat Indonesia dalam waktu yang cukup singkat. Karena kehadiran Islam di
Indonesia yang pada saat itu budaya lokal sudah dianut masyarakat Indonesia mampu
masuk secara halus tanpa kekerasan, hal ini berkat dari ajaran Islam yang sangat
menghargai akanpluralitas suatu masyarakat.
Banyak kajian sejarah dan kajian kebudayaan yang mengungkap betapa besar
peran Islam dalam perkembangan kebudayaan bangsa Indonesia. Hal ini dapat di
pahami, karena Islam merupakan agama bagi mayoritas penduduk Indonesia. Bahkan
dalam per- kembangan budaya daerah terlihat betapa nilai-nilai budaya Islam telah
menyatu dengan nilai-nilai budaya di sebagian daerah di tanah air, baik dalam wujud
seni budaya, tradisi, maupun peninggalan fisik. Sementara itu dalam pengembangan
budaya nasional, peran Islam dalam terbentuknya wawasan persatuan dan kesatuan
bangsa telah dibuktikan dalam sejarah. Islam dapat menjadi penghubung bagi berbagai
kebudayaan daerah yang sebagian besar masyarakatnya adalah Muslim.
Bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa, agama dan kebudayaan
lokal, perlu menumbuhkan dua macam sistem budaya itu yaitu: sistem budaya nasional
(supra etnik), sistem budaya daerah (etnik). Sementara itu, bangsa Indonesia yang
terdiri dengan banyak suku bangsa dengan sistem budaya etnik-lokanya masing-
masing. Sistem-sistem budaya yang otonom itu ditandai oleh pewarisan nilai-nilai
melalui tradisi. Nilai-nilai tersebut telah berakar kuat dalam masyarakat yang
bersangkutan. Seterusnya, dalam masyarakat etnik lokal itu sepanjang waktu terjadi
vitalisasi dan aktualisasi nilai-nilai budayanya yang khas. Dalam rangka perkembangan
budaya nasional, kebudayaan etnik lokal itu sering kali berfungsi sebagai sumber atau
sebagai acuan dalam penciptaan- penciptaaan baru (dalam bahasa, seni, tata
masyarakat, teknologi, dan sebagainya) yang kemudian ditampilkan dalam peri
kehidupan lintas budaya. Sistem-sistem budaya etnik lokal inilah yang pada umumnya

5
memberikan rasa berakar kepada rakyat Indonesia. Ber- dasarkan kondisi di atas,
diperlukan strategi untuk mencapai dua tujuan dasar pembinaan kebudayaan, yaitu:
1) Semakin kuatnya nilai-nilai penghayata nilai-nilai budaya nasional agar
mampu menyongsong masa depan bangasa yang ditandai oleh semakin canggihnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan semakin meningkatnya persaingan
ekonomi antar bangsa dan semakin kompleksnya arus informasi dan proses
penduniannya yang lain.
2) Semakin kokohnya kesadaran bangsa akan jati dirinya yang ditandai oleh
pewarisan nilai-nilai luhur, kokohnya kehidupan beragama, kesadaran sejarah dan daya
cipta yang dimiliki.
Agama Islam pada prinsipnya sangat menghargai beraneka ragamnya budaya
lokal yang ada, sehingga menjadikan agama Islam sebagai agama yang beragam dalam
tataran ritualnya. Dalam kenyataan sosial, ajaran agama Islam mampu mewarnai
keberadaan budaya suatu masyarakat, sehingga budaya lokal yang dianut oleh suatu
masyarakat cenderung untuk beraktualisasi dengan ajaran agama Islam di dalam tata
pelaksanaan ritualnya.
Dalam konteks Islam, akulturasi budaya telah terjadi sejak awal sejarah Islam di
Indonesia, yang diperkirakan masuk pada abad VIII M. Dapat dipastikan bahwa para
pedagang Arab itu memperkenalkan sesuatu yang asing, termasuk agama. Dalam
perkembangannya di Nusantara, Islam telah diterima dengan jalan damai. Hampir tidak
pernah ada ekspedisi militer untuk Islamisasi. Cara yang ditempuh oleh para mubaligh
Islam ialah dengan cara damai (ukhuwah Islamiyah), sehingga Islam dapat
berkembang dihampir seluruh wilayah nusantara..
Proses Islamisasi di Indonesia (atau tepatnya di wilayah yang sekarang dikenal
sebagai Indonesia) telah berlangsung selama berabad-abad dan terus berlanjut hingga
saat ini. Islam menjadi sebuah kekuatan yang berpengaruh melalui serangkaian
gelombang dalam berjalannya sejarah. Erat dengan proses islamisasi maka orang-
orang muslim dapat pula membentuk dan mendirikan pesantren-pesantren, madrasah-
madrasah. Melalui kelembagaan di masyarakat tersebut maka Islam dapat pula
disebarkan dan dikembangkan kedaerah lingkungannya dan daerah-daerah diluarnya.

6
Proses perkawinan antara pedagang muslim dengan anak-anak bangsawan Indonesia,
juga dapat mempercepat pembentukan dan perkembangan Islam dari inti sosial yaitu
keluarga hingga masyarakat lingkungannya. Akibat perkawinan orang-orang Muslim
dengan anak-anak bangsawan atau raja-raja maka proses penyebaran lebih dipercepat
pula karena secara tidak langsung dalam pandangan masyarakat setempat orang
muslim tersebut status sosialnya dipertinggi dengan sifat-sifat charisma bangsawan.
Lebih-lebih pedagang-pedagang besar itusetelah melakukan perkaeinan dengan anak
bangsawan atau raja, kemudian diangkat dalam susunan birokrasi kerajaan, sebagai
syahbandar, kadi atau jabatan-jabatan lainnya.
Proses penyebaran Islam melalui saluran perdagangan dan perkawinan dengan
pribumi ini jelas menguntungkan kedua belah pihak. Bagi pedagang-pedagang Muslim
merasa lebih produktif usahanya, karena selain mereka mudah dalam mendapatkan izin
perdagangan juga memudahkan untuk lebih menyebarkan ajaran agama Islam kepada
masyarakat. Proses Islamisasi juga terjadi melalui pendekatan sosial budaya. Unsur-
unsur budaya setempat seperti bahasa, tulisan, arsitektur, kesenian juga diselaraskan
dengan apa yang dimiliki oleh Islam.
Pengaruh Islam terhadap kebudayaan Indonesia dapat terlihat dari Masuknya
Islam yang berpengaruh sangat besar pada kebudayaan yang ada di Indonesia.
Sebelumnya, kebudayaan di Indonesia adalah kebudayaan yang bercorak Hindu-
Budha. Namun setelah masuknya Islam, berdirilah kerajaan-kerajaan islam yang
menjadikan kebudayaan Islam tersebut mengalami akulturasi dengan kebudayaan yang
ada di Indonesia. Kebudayaan tersebut terus berkembang seiring dengan
perkembangan zaman.

C. Peninggalan – Peninggalan Kebudayaan Islam di Indonesia

Agama Islam muncul pada Abad ke-6 M kemudian masuk ke Indonesia pada
abad ke-7 M dan mulai berkembang pada abad ke-13 M. Perkembangan Islam di
Indonesia hampir di seluruh Kepulauan Indonesia. Bertolak dari kenyataan tersebut,

7
Islam banyak menghasilkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam di Indonesia
yang sangat beraneka ragam. Peninggalan-peninggalan itu antara lain sebagai berikut:
1. Kaligrafi
Kaligrafi adalah salah satu karya kesenian Islam yang paling penting. Kaligrafi
Islam yang muncul di dunia Arab merupakan perkembangan seni menulis indah
dalam huruf Arab yang disebut khat.[15]Seni kaligrafi yang bernafaskan Islam
merupakan rangkaian dari ayat-ayat suci Al-qur’an. Tulisan tersebut dirangkai
sedemikian rupa sehingga membentuk gambar, misalnya binatang, daun-daunan,
bunga atau sulur, tokoh wayang dan sebagainya. Contoh kaligrafi antara lain yaitu
kaligrafi pada batu nisan, kaligrafi bentuk wayang dari Cirebon dan kaligrafi
bentuk hiasan
2. Kraton
Kraton atau istana dan terkadang juga disebut puri, merupakan badari kota atau
pusat kota dalam pembangunan. Kraton berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan
sebagai tempat tinggal raja beserta keluarganya. Pada zaman kekuasaan Islam,
didirikan cukup banyak kraton sesuai dengan perkembangan kerajaan Islam.
Beberapa contoh kraton yaitu kraton Cirebon (didirikan oleh Fatahillah atau Syarif
Hidayatullah tahun 1636), Istana Raja Gowa (Sulawesi Selatan), Istana Kraton
Surakarta, Kraton Yogyakarta, dan Istana Mangkunegaran.
3. Batu Nisan
Batu nisan berfungsi sebagai tanda kubur. Tanda kubur yang terbuat dari batu
bentuknya bermacam-macam. Pada bangunan batu nisan biasanya dihiasi ukir-
ukiran dan kaligrafi. Kebudayaan batu nisan diduga berasal dari Perancis dan
Gujarat. Di Indonesia, kebudayaan tersebut berakulturasi dengan kebudayaan
setempat (India). Beberapa batu nisan peninggalan sejarah di Indonesia antara lain
sebagai berikut.
4. Bentuk Mesjid
Sejak masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia banyak mesjid
didirikan dan termasuk mesjid kuno, di antaranya mesjid Demak, mesjid Kudus,
mesjid Banten, mesjid Cirebon, mesjid Ternate, mesjid Angke, dan sebagainya.

8
5. Seni Pahat
Seni pahat seiring dengan kaligrafi. Seni pahat atau seni ukir berasal dari Jepara,
kota awal berkembangnya agama Islam di Jawa yang sangat terkenal. Di dinding
depan mesjid Mantingan (Jepara) terdapat seni pahat yang sepintas lalu merupakan
pahatan tanaman yang dalam bahasa seninya disebut gaya arabesk, tetapi jika
diteliiti dengan saksama di dalamnya terdapat pahatan kera. Di Cirebon malahan
ada pahatan harimau. Dengan demikian, dapat dimengerti bahwa seni pahat di
kedua daerah tersebut (Jepara dan Cirebon), merupakan akulturasi antara budaya
Hindu dengan budaya Islam.
6. Seni Pertunjukan
Di antara seni pertunjukan yang merupakan seni Islam adalah seni suara dan seni
tari. Seni suara merupakan seni pertunjukan yang berisi salawat Nabi dengan
iringan rebana. Dalam pergelarannya para peserta terdiri atas kaum pria duduk di
lantai dengan membawakan lagu-lagu berisi pujian untuk Nabi Muhammad Saw.
yang dibawakan secara lunak, namun iringan rebananya terasa dominan. Peserta
mengenakan pakaian model Indonesia yang sejalan dengan ajaran Islam, seperti
peci, baju tutup, dan sarung.
7. Tradisi atau Upacara
Tradisi atau upacara yang merupakan peninggalan Islam di antaranya ialah
Gerebeg Maulud. Perayaan Gerebeg, dilihat dari tujuan dan waktunya merupakan
budaya Islam. Akan tetapi, adanya gunungan ( tumpeng besar) dan iring-iringan
gamelan menunjukkan budaya sebelumnya (Hindu Buddha). Kenduri Sultan
tersebut dikeramatkan oleh penduduk yang yakin bahwa berkahnya sangat besar,
yang menunjukkan bahwa animisme-dinamisme masih ada. Hal ini dikuatkan lagi
dengan adanya upacara pembersihan barang-barang pusaka keraton seperti senjata
(tombak dan keris) dan kereta. Upacara semacam ini masih kita dapatkan di bekas-
bekas kerajaan Islam, seperti di Keraton Cirebon dan Keraton Surakarta.
8. Karya Sastra
Pengaruh Islam dalam sastra Melayu tidak langsung dari Arab, tetapi melalui
Persia dan India yang dibawa oleh orang-orang Gujarat. Dengan demikian, sastra

9
Islam yang masuk ke Indonesia sudah mendapat pangaruh dari Persia dan India.
Karya sastra masa Islam banyak sekali macamnya, antara lain sebagai berikut.
 Babad, ialah cerita berlatar belakang sejarah yang lebih banyak di bumbui
dengan dongeng. Contohnya: Babad Tanah Jawi, Babad Demak, Babad
Giyanti, dan sebagainya.
 Hikayat, ialah karya sastra yang berupa cerita atau dongeng yang dibuat
sebagai sarana pelipur lara atau pembangkit semangat juang. Contoh,
Hikayat Sri Rama, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Amir Hamzah dan
sebagainya.
 Syair, ialah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris yang
berakhir dengan bunyi yang sama. Contoh: Syair Abdul Muluk, Syair Ken
Tambuhan, dan Gurindam Dua Belas.
 Suluk, ialah kitab-kitab yang berisi ajaran Tasawuf, sifatnya pantheistis,
yaitu manusia menyatu dengan Tuhan. Tasawuf juga sering dihubungkan
dengan pengertian suluk yang artinya perjalanan. Alasannya, karena para
sufi sering mengembara dari satu tempat ke tempat lain. Di Indonesia,
suluk oleh para ahli tasawuf dipakai dalam arti karangan prosa maupun
puisi. Istilah suluk kadang-kadang dihubungkan dengan tindakan zikir dan
tirakat. Suluk yang terkenal, di antaranya: Suluk Sukarsah, Suluk Wijil,
Suluk Malang Semirang.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Agama Islam sejak kehadiranya di muka bumi ini, telah memainkan peranannya
sebagai salah satu agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Ini, tentunya
membawa Islam sebagai bentuk ajaran agama yang mampu mengayomi keberagaman
umat manusia dimuka bumi ini. Islam sebagai agama universal sangat menghargai
kebudayaan yang ada pada suatu masyarakat, sehingga kehadiran Islam di tengah-
tengah masyarakat tidak bertentangan, melainkan Islam dekat dengan kehidupan
masyarakat, di sinilah sebenarnya, bagaimana Islam mampu membuktikan dirinya
sebagai ajaran yang lentur di dalam memahami kondisi kehidupan suatu masyarakat.
Hal ini pun terjadi di Indonesia, di mana Islam yang ada di Indonesia merupakan
hasil dari proses dakwah yang dilaksanakan secara kultural, sehingga Islam di
Indonesia, mampu berkembang dan menyebar serta banyak dianut oleh mayoritas
masyarakat Indonesia dalam waktu yang cukup singkat. Karena kehadiran Islam di
Indonesia yang pada saat itu budaya lokal sudah dianut masyarakat Indonesia mampu
masuk secara halus tanpa kekerasan, hal ini berkat dari ajaran Islam yang sangat
menghargai akanpluralitas suatu masyarakat.
Kebudayaan Islam ialah cara berpikir dan cara merasa Islam yang menyatakan
diri dalam seluruh segi kehidupan dari segolongan manusia yang membentuk kesatuan
sosial dalam suatu ruang dan suatu waktu. Dasar dari kebudayaan Islam adalah kitab
Allah (Al-qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya. Adapun peninggalan-peninggalan
kebudayaan Islam yaitu seperti lukisan kehidupan Islam, Al-khithabah, seni bahasa,
seni bangunan, dan pembangunan mesjid. Sedangkan peninggalan kebudayaan Islam di
Indonesia ialah seperti kaligrafi, kraton, batu nisan, bentuk mesjid, seni pahat, seni
pertunjukan, tradisi atau Upacara dan karya sastra.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ambarazmi, Kebudayaan Islam di Indonesia,


http://ambarazmi.wordpress.com/2012/1/1/11/kebudayaan-islam-di-indonesia/
Akhmad Satori "AKULTURASI BUDAYA ISLAM LOKAL (Studi Perbandingan Islam
di India, Afrika, Indonesia, dan Balkan)"
Hasjmy, A., Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta: Bulan Bintang,1973.
Iki "Pengaruh kebudayaan Islam terhadap kebudayaan Indonesia"
https://ikifuturity.wordpress.com/2012/08/11/pengaruh-kebudayaan-islam-terhadap-
kebudayaan-indonesia/

12

Anda mungkin juga menyukai